BAB III
banyak zikrullah dan menjadikan diri sendiri adalah musuh yang wajib diperangi.
Dalam dunia tasawuf, seseorang yang hidup didunia tidak cukup hanya
dengan melakukan shalat 5 waktu dalam sehari semalam. Akan tetapi dibutuhkan
zikir yang kuat dan janganlah terlalu mengharapkan balasan kenikmatan surga,
sedangkan shalat 5 waktu yang kita lakukan tidak sanggup menebus semua
kenikmatan dunia, tapi karena sifat-Nya yang maha pengasih, mkaka surga itu
Hakikatnya, Shalat dan amal kebajikan yang kita kerjakan setiap hari
Salah satu tokoh tasawuf yang sangat terkenal adalah Imam Al-
1
http://mobile.facebook.com/groups/, diunduh pada ahad 8 Januari 2017
37
36
Dalam perjalanan hidupnya ia merupakan seorang pengembara ilmu,
Sebagai tokoh sufi ia dikenal sebagai seorang ulama Usul Fiqh dengan
itu. Ia menganggap ajaran pemikiran filsafat para filosof telah melewati batas, hal
akidah kaum filsafat, oleh karena itu beliau berinisiatif untuk meluruskan
guna mendamaikan syari’at dengan tasawuf yang sempat mengalami clash pada
Mempengaruhinya.
Muhammad bin Muhammad bin Muhammad bin Ahmad Ath Thusi, Abu
tasawuf yang menciptakan kompromi antara syari’at dan hakikat atau tasawuf
2
AlGhazali, MENGENAL TASAWUF IMAM GHAZALI.htm, diunduh pada hari senin
09 januari 2017
36
37
menjadi bangunan baru yang cukup memuaskan kedua belah pihak, baik dari
mengabulkan kedua doa beliau tersebut. Imam Al Ghazali menjadi seorang yang
faqih dan saudaranya (Ahmad) menjadi seorang yang ahli dalam memberi
ceramah nasihat.
“Sungguh saya menyesal tidak belajar khat (tulis menulis Arab) dan saya
ingin memperbaiki apa yang telah saya alami pada kedua anak saya ini.
Maka saya mohon engkau mengajarinya, dan harta yang saya tinggalkan
boleh dihabiskan untuk keduanya.”
37
37
38
baik fikih mazhab Syafi’i dan fikih khilaf, Ilmu Perdebatan, Ushul, Manthiq,
meninggalkan Baghdad, kemudian pergi naik haji ke tanah suci Mekah (488 H).
Damaskus. Beliau banyak duduk di pojok tempat Syaikh Nashr bin Ibrahim Al
kitab Mahakkun Nadzar, melatih jiwa dan mengenakan pakaian para ahli ibadah.
3
www.ukm.my/jmalim/images/vol_06_2005/abdul_salam_2005.
38
37
39
Pada subuh hari Senin, saudaraku Abu Hamid berwudhu dan shalat, lalu
berkata,
Beliau wafat di kota Thusi, hari Senin, 14 Jumadil Akhir tahun 505
Dalam dunia tasawuf, zikir merupakan salah satu pilar tegaknya sebuah
tarekat. Dan al-Ghazali menyadari betul hal ini. Bahkan dia secara terang-
terangan menyatakan bahwa dia sudah sampai pada tingkatan zikir dengan al-Ism
al-‘azham “Allah”.
39
40
37
zikir, selain untuk meningkatkan kematangan berfikir dan jiwa, juga untuk
Sebut saja misalnya Sayyid Abdul Karim al-Jilli yang menyusun zikir-
disusunnya itu terdiri dari tiga belas nama Allah Swt yang agung, yang mana
setiap nama disebut sebanyak 100 ribu kali. Ketiga belas nama itu adalah: La Ilah-
Zikir dalam Tasawuf bukanlah sesuatu yang mencari jalan diluar islam,
kepada Allah swt. Disamping itu pula bukanlah karena berzikir dan bertasawuf
maka akan dinaikkan derajatnya, akan tetapi tasawuf itu sendiri merupakan bagian
dari syariat agama islam yang harus dijalankan oleh setiap muslim.
Tujuan utama dalam tasawuf adalah untuk mendekatkan diri kepada Allah
swt. Sedekat mungkin. Mentaatinya baik dari segi lahiriah maupun taat secara
batinian. Hal ini akan semakin mendorong ahli tasawuf dalam beribadah kepada
Allah swt sesuai dengan apa yang diajarkan oleh Rasulullah saw untuk mencapai
ma’rifatullah serta menjadi Insan Kamil (manusia sempurna) atau dalam istilah
lainnya mendapatkan Ridha Allah Swt Semata, sebab hanya dengan ridhanya,
tidak ada pilihan lain dalam mentaati Allah Swt. Makrifah disini berarti melihat
40
41
37
tuhan dengan hati nurani secara jelas dan nyata dalam penguasaan Nya, dan
Swt. Kedalam Hati hambaNya, sehingga dengan cahaya tersebut hamba Allah
Swt. Tadi dapat melihat rahasia-rahasia kerajaan Allah Swt. Di bumi dan dilangit
dan hamba tersebut bisa mengamat-amati sifat kekuasaan dan kekuatan Tuhan4.
Dalam hal ini maka makrifat billah adalah tujuan utama bagi ahli tasawuf
dan merupakan suatu kelezatan yang tertinggi menurut pandangan Imam Al-
transendent dan abadi, maka dirinya pun juga mempunyai sifat Ilahi yang selalu
Pada umumnya orang Insan Kamil adalah orang yang telah mendapat
tempat (maqam) yang dekat dengan Allah Swt. Dalam hal ini Insan Kamil adalah
orang yang berjiwa sempurna yang dekat pada sisi Allah Swt. Selalu merasa
kekehadiran Allah Swt pada dirinya, rindu kepada Allah Swt, ia sudah dianggap
cakap untuk memberi petunjuk dan menyempurnakan hamba Allah Swt. ia pergi
4
Abdul Karim al-Salawy, Titik Persimpangan Tasawuf Dan Kebatinan, (Cet. I;
Pekalongan: Bahagia, 1986), h. 77.
5
Ibid., h. 79
6
Ibid., h. 81
7
Ibid., h. 85
41
42
37
Begitu pula untuk mencapai tujuan bertasawuf itu bukanlah suatu hal
mudah dan gampang, tetapi akan menemui berbagai macam hambatan dan
tantangan. Hal ini menurut para ahli tasawuf berbeda-beda dan banyak cara untuk
Haji Abdul Malik Karim Abdullah, atau kemudian lebih dikenal sebagai
Nagari, Sungai Batang, Kampung Molek ditepi Danau Maninjau (Tim Redaksi
Ayahnya, Haji Rasul, yang dikenal sebagai Doktor Syaikh Haji Abdul
Karim Amrullah, adalah orang yang berkecukupan, cerdas dan terpandang sebagai
belajar mengaji al-Qur'an dengan ayahnya sendiri hingga khatam al-Qur'an. Pada
tahun 1916-1923 M, ia telah belajar agama pada sekolah “Diniyah School” dan
Engku Muda Abdul Hamid dan Zainuddin Labbay. Wilayah Padang Panjang
masa itu ramai dengan para penuntut ilmu agama Islam, di bawah pimpinan
ayahnya sendiri.
8
Harun Nasution, falsafat dan mistisme dalam islam,(Jakarta: Bulan Bintang, 1990), h.
62
42
43
37
Mempengaruhinya.
akhir hayatnya.
Indonesia.
berbahasa Arab melecut keinginan Hamka pergi ke Mekkah. Dengan bahasa Arab
Kembali ke Tanah Air, Hamka merintis karier sebagai wartawan sambil bekerja
43
44
37
ayahnya dan dirinya sebagai Ulama dan Sastrawan. Kembali ke Medan pada 1936
Nagari dan Kota (BPNK) menyusuri hutan pengunungan di Sumatera Barat untuk
44
45
37
tahanan.
untuk menarik fatwa haram MUI atas perayaan Natal bersama bagi umat Muslim.
Kusir, Jakarta.
dan cendekiawan terkemuka. Karanganya tidak kurang dari 133 judul buku..
Tenggelamnya Kapal Van Der Wijk, Ayahku, Tasawuf Modern, Tafsir Al-Azhar
Muhammadiyah dan dalam pemilu 1955 terpilih juga menjadi DPR, namun
Hamka seorang tokoh otodidak yang berhasil, kaya akan pengetahuan dan
negara Islam. Selama hayatnya beliau mendapat gelar Doktor dua kali. Pertama
45
46
37
Honoris Causa), kedua kalinya pada hari Sabtu 6 Juni 1974, gelar Doktor
setiap 5-7 hari dan setiap hari selama bulan suci Ramadhan. Dan sampai akhir
menghembuskan nafas panjangnya pada jam 16.41 WIB tepat hari Jum’at 24 Juli
1981, dan bertepatan dengan bulan suci Ramadhan. Perjalanan hidupnya dalam
267 kata yang merupakan bentuk dari dzikir. Itu tidak termasuk 18 kata dzakara
yang berarti laki-laki dan 7 kata muddakkir (dengan memakai dal). Dzikir
mengandung arti ilmu misalnya kata Adz-dzikr pada QS An Nahl (16) : 43.
Pengerian serupa dapat dilihat pada QS. Al-Anbiya‟ (21): 2, 7, 10, 50 dn 105. QS
Shad (380) : 1 Mengandung arti ingat. Seperti adzkuruhu ( ) هرا ذاpada QS Al-
Kahfi (18): 63. Pengertian yang sama dapat dilihat pada QS. Al-Baqarah (2) : 40,
42, 122 dan 231. QS Ali Imran (3) : 103, serta Al-A‟raf (7) : 86 dan 165. Yang
mengandung ingat di hati dan lisan misalnya kata udzkuru dan dzikir pada QS.
46
47
37
Al-Baqarah (2) : 200 dan 203. QS An-Nisa (4) : 103. Dzikir pada Allah dengan
lisan ini diperintahkan Allah dalam rangka membentuk kesadaran hati. Seperti
udzkur/udzkuruhu tujuh kali zikir, dua kali dalam bentuk liyadzdzakkaru dengan
pembicaraan mengapa tasawuf itu muncul. Dalam hal ini, Hamka merumuskan
dia mencoba meminjam kata al-Junaid, seorang sufi besar abad ke-3 H, bahwa
“tasawuf adalah keluar dari budi perangai yang tercela dan masuk kepada budi
ilmiah dalam dirinya untuk mengkaji ulang realitas kesufian dilihat dari konteks
ditinjau dari konteks “nasib umat Islam Indonesia” yang serba “miskin”; miskin
ekonomi, miskin ilmu pengetahuan, miskin kebudayaan, miskin politik dan yang
lebih tragis lagi yaitu miskin mentalitas. Perspektif inilah nampaknya yang
senantiasa menjadi semacam cerminan bagi Hamka untuk menilai ulang tentang
“fungsi tasawuf”.
47
48
37
dunia, sudah cukup lama tidak pernah mendapat cahaya falsafat. Akibatnya, cara
berfikir umat Islam menjadi gelap, dan tentu saja mundur, bahkan falsafat itu
sendiri dibenci oleh umat Islam (Hamka, 1986: 15). Pada masyarakat bawah
mereka lalu teringat kepada apa yang disebut “tarekat”. “Tarekat” merupakan
Sementara itu, apa yang disebut “tasawuf” sendiri pada bentuk aslinya
ajaran penyucian diri adalah netral, sebagai sebuah metode atau jalan ia tentu suci
dari kepentingan. Tasawuf adalah cara yang kadang menjadi obyek. Sedang
tarekat sebagai sebuah intuisi tidak bisa dikatakan netral. Ia punya kepentingan.
Untuk itu tidak ada perbedaan mendasar antara tarekat dan tasawuf. Orang yang
bertasawuf belum tentu harus bertarekat, orang tarekat juga belum tentu bisa
C. Sikap Imam Al-Ghazali dan Buya Hamka terhadap Zikir dalam Tasawuf
berdiri, duduk atau berbaring” (pangkal ayat 191) beliau artikan orang yang tidak
pernah lepas Allah dari ingatannya. Yaazkuruuna beliau artikan ingat, berpokok
dari kalimat dzikir, ingat. Dan beliau sebut pula bahwasanya dzikir itu bertalian di
48
49
37
antara sebutan dengan ingatan. Kita sebut nama Allah dengan mulut karena dia
lebih dahulu teringat dalam hati, maka teringatlah dia sewaktu berdiri, duduk
termenung, atau tidur berbaring. Sesudah penglihatan atas kejadian langit dan
bumi, atau pergantian siang dan malam, langsung ingatan kepada yang
menciptakannya, karena jelaslah dengan sebab ilmu pengetahuan bahwa semua itu
tidaklah ada yang terjadi dengan sia-sia atau secara kebetulan. Ingat atau berdzikir
kepada Allah itu juga berkaitan dengan memikirkan, maka datanglah sambungan
Zikir dalam Tasawuf bukanlah sesuatu yang mencari jalan diluar islam,
kepada Allah swt. Disamping itu pula bukanlah karena berzikir dan bertasawuf
maka akan dinaikkan derajatnya, akan tetapi tasawuf itu sendiri merupakan bagian
dari syariat agama islam yang harus dijalankan oleh setiap muslim.
makrifatullah. Maka tidak ada pilihan lain dalam mentaati Allah Swt. Makrifah
disini berarti melihat tuhan dengan hati nurani secara jelas dan nyata dalam
49