Menyemai Asmara Untuk Produk Dalam Negeri
Menyemai Asmara Untuk Produk Dalam Negeri
(Scene 1)
*Cinematography di pantai tentang umkm Indonesia
reyhan: uwe uwe, Kao nyadar ga sih selama ini produk lokal itu peminat nya berkurang...
reyhan: jangankan baju... hp yang kao pake aja bukan produk lokal
*kaival dan nayaka lari dtg bawa poster tentang pameran seni dan pameran produk
lokal
kaival: nih liat poster nya, sekolah kita berkesempatan untuk ikut pameran produk lokal dan
seni lokal
wisnu: Trus produk lokal yang kita pamerin apa aja?? aku aja ga bgtu tau banyak soal produk
lokal
kaival: beiii, cgt. Klo masalah tarian kan bisa suruh galuh, pradnya, sama Nita
adhi: kalau tentang produk aku ada teman nih yang tau banget soal produk lokal.
(scene 2)
*galuh, nita, pradnya latihan nari
Pradnya: (Sambil menggerakkan tubuhnya dengan anggun) duhh pegel tangan kuu…
Gek Mang: (Mengikuti gerakan Pradnya) setidaknya dengan nari kita bisa mengenal lebih
dekat budaya lokal
Galuh: bener bener, apalagi di masa modernisasi ini banyak orang yang lupa tarian daerah
mereka.
pradnya: latihan lagi yuk… aku masih agak kaku di bagian nyeledet nya
*lanjut nari
Kaival: Pradnya, Gekmang, Galuh! Kami punya kabar baik. Kita diundang untuk ikut
pameran seni dan memamerkan produk lokal.
adhi: Ya, pameran seni itu akan menjadi kesempatan bagus untuk memamerkan seni tari dan
juga produk-produk lokal kita.
Reyhan: Bener bangett, apalagi kalian pinter banget nari nya, ini bakal jadi daya tarik utama
pameran kita
Pradnya: Aku ada ide! gimana kalau kita memamerkan kain endek dan kain batik, pasti bagus
bangett… apalagi sekarang orang luar itu suka banget sama kain endek
Gekmang: Aku ada kain endek dan batik nih, bentar aku ambilkan kain nya.
Wisnu: aku ga nyangka kain endek dan kain batik se indah ini… Pasti kain ini punya filosofis
mendalam banget
Galuh: Bakal bagus bangett kalau kita nari sambil memakai kain kain ini
Reyhan: Ayo, mari kita bekerja keras untuk mempersiapkan penampilan kita di pameran itu.
Semoga kita bisa menginspirasi banyak orang dengan keindahan produk buatan indonesia
kita.
adhi: aku punya teman, dia sering memproduksi minuman gtuu, dan yang lagi satu dia
pengrajin rotan gtu. Bagusssss banget pokoknya.
*Kaival, nayaka, wisnu, reyhan ke rumah ari dan melihat ari, raja, nayaka, dan ruben
murung
Ruben: Sedang merenung, Kaival. kyknya produk kita tidak begitu diminati, ya.
Nayaka: Betul. Minuman kopi dan kerajinan rotan kita seharusnya bisa laku, tapi sepertinya
belum ada yang tertarik.
Wisnu: Ya, cerita aja… siapa tau kita punya solusi nih
Ari: Kami bingung, teman-teman. Produk lokal kami tidak mendapatkan banyak perhatian.
Rasanya sedih.
Kaival: Hei, jangan terlalu putus asa. Kami punya ide. Bagaimana kalau kalian mencoba
mengikuti pameran produk lokal?
Kaival: Itu cukup mudah. Kalian bisa bergabung dalam pameran produk lokal yang
diselenggarakan di tempat umum. Di sana, banyak orang akan datang dan melihat produk
kalian.
Adhi: Iya, dengan cara itu kalian bisa menarik perhatian lebih banyak orang. Produk kalian
bisa dikenal oleh lebih banyak orang.
Reyhan: Selain itu, pameran ini akan memberi kalian kesempatan untuk berinteraksi langsung
dengan calon pelanggan. Kalian bisa menjelaskan keunikan produk kalian secara langsung.
Wisnu: Dan ingatlah untuk membawa sampel produk. Orang lebih suka mencoba sebelum
memutuskan membeli.
Ari: Itu terdengar menarik. Mungkin memang sudah waktunya kami mencoba hal baru.
Ruben: Benar juga. Pameran produk lokal bisa menjadi peluang besar bagi kami.
Nayaka: Baiklah, mari kita semua bekerja sama untuk mempersiapkan pameran ini. Siapa
tahu, produk kita bisa mendapatkan pengakuan yang pantas.
Raja: Aku rasa ini adalah langkah yang bagus. Terima kasih, Kaival, Adhi, Reyhan, dan
Wisnu, atas saran dan dukungannya!
Kaival: Tidak masalah, teman-teman. Kita semua mendukung kesuksesan produk lokal kita.
Kita bisa membuatnya lebih dikenal dan dicintai oleh masyarakat.
Adhi: gimana kalau kita besok berkumpul di rumah gekmang untuk mendiskusikan hal ini??
(scene 4)
*Mereka berkumpul dan membahas tentang pameran yang akan mereka lakukan
(scene 5)
*Hari H pameran (penampilan tari dan pameran produk)