Resume KB 2
Resume KB 2
Al-Ghazali
a) Quwwah al-Ilmi
Quwwah al-Ilmi adalah kekuatan yang berasal dari akal.
Dengan akal inilah manusia dapat dengan mudah
membedakan mana yang jujur dan mana yang bohong
dalam berbicara, mana yang benar dan mana yang salah
dalam mengambil keputusan, mana yang baik dan mana
yang buruk dalam bertindak.
b) Quwwah Al-Ghadhab
Quwwah al-Ghadhab merupakan dorongan manusia untuk
menolak yang tidak disenangi dan mendapatkan
kenikmatan yang bersifat abstrak dan batin. Dorongan ini
bisa menjadi sumber akhlak yang mulia serta
menumbuhkan kebaikan-kebaikan yakni sifat syaja’ah, yang
menurut al-Ghazali dalam kitab Mizan al-Amal mencakup:
Al-Karam (kebaikan budi), yaitu berani mengambil sikap
moderat untuk mengambil atau menerima keputusan
penting dalam berbagai masalah yang menyangkut
kemaslahatan yang besar dan urusan-urusan yang mulia.
An-Najdah (membantu, menolong), yaitu berani dalam
membantu atau menolong siapapun, apalagi menolong
hal yang benar, baginya merupakan jihad.
Kibr an-Nafs (berjiwa besar), bukan sombong juga bukan
rendah diri (minder).
Al-Ihtimal (ketahanan dalam bekerja), berani
bertanggung jawab menahan diri dalam menjalankan
tugas, meski dirasa sangat berat.
Al-Hilm (santun), ia dapat menahan emosi yang biasanya
meledak-ledak, tidak terpancing dalam keadaan apapun
dan marah.
Al-Wiqar (tenang), menahan diri dari berbicara secara
berlebihan, kesia-siaan, banyak menunjuk dan bergerak
dalam perkara yang tidak membutuhkan gerakan.
c) Quwwah Asy-Syahwah
Al-Quwwah asy-Syahwah yaitu kekuatan yang ada dalam
diri manusia yang yang mendorong perbutan-perbuatan
untuk memperoleh kenikmatan-kenikmatan yang bersifat
zhahir, yang dinspirasi oleh panca indranya seperti: mencari
makanan dan minuman, mencintai lawan jenis dan lain-
lainnya. Dengan kekuatan ini manusia menjadi lebih
bergairah dalam melaksanakan tugas-tugas kehidupan.
Quwwah asy Syahwah yang baik disebut al-iffah.
d) Quwwah Al-‘Adl
Menurut Al-Ghazali, Quwaah Al ‘Adl adalah sebuah
kekuatan penyeimbang dari ketiga kekuatan jiwa
sebelumnya. Sementara Ibnu Miskawaih meskipun tidak
menyebutkan secara khusus adanya Al-Quwwah al-‘Adl,
tetapi dalam penjelasannya juga mengkaitkannya dengan
ketiga kekuatan jiwa tersebut.
a) Tawakkal
Menurut bahasa kata tawakkal diambil dari Bahasa Arab
التوكل/tawakkul dari و َ َكلkata akar /wakala) yang berarti
lemah. Adapun التوكل/tawakkul berarti menyerahkan atau
mewakilkan.
b) Ikhlas
Menurut bahasa, ikhlas berarti jujur, tulus dan rela. Dalam
bahasa Arab, kata إخالص/ikhlas merupakan bentuk mashdar
dari إخالص/akhlasa yang berasal dari akar kata خلص/khalasa.
Kata ini berarti shafaa (jernih), najaa wa salima (selamat),
washala (sampai) dan i’tazala (memisahkan diri).
c) Sabar
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, sabar berarti tahan
menghadapi cobaan, tidak lekas marah, putus asa atau
patah hati. Kata sabar berasal dari bahasa arab, yaitu
shabara-yashbiru-shabran yang artinya menahan.
d) Syukur
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), syukur
diartikan sebagai: (1) rasa terima kasih kepada Allah, dan (2)
untunglah (menyatakan lega, senang dan sebagainya). Kata
syukur berasal dari bahasa Arab yakni dalam bentuk
mashdar dari kata kerja syakara–yasykuru–syukran–wa
syukuran–wa syukranan. Secara bahasa berarti pujian atas
kebaikan dan penuhnya sesuatu. Syukur juga berarti
menampakkan sesuatu kepermukaan.
e) Ridha
Menurut bahasa kata الرضا/ridha berasal dari bahasa Arab
yang berarti senang, suka, rela. Ia merupakan lawan dari
kata السخط/al-sukht yang berarti kemarahan, kemurkaan,
rasa tidak suka. Orang yang الرضا/ridha berarti orang yang
sanggup melepaskan ketidak senangan dari dalam hati,
sehingga yang tinggal di dalam hatinya hanyalah
kesenangan.
1. Quwwah al-Ilmi
Daftar materi bidang 2. Quwwah al-Ghadhab
2 studi yang sulit
dipahami pada modul 3. Quwwah asy-Syahwah
4. Quwwah al-‘Adalah