Anda di halaman 1dari 3

HIPERTENSI

Nomor :

Nomor Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
1 Agustus 2023
Halaman :
1/3
KLINIK drg. Kristiani Dwi Hastuti, MPH
PRATAMA PITALOKA NIP.
1. Pengertian

Hipertensi adalah kondisi terjadinya peningkatan tekanan darah sistolik ≥140


mmHg dan atau diastolik ≥ 90 mmHg.

2. Tujuan
Sebagai acuan dalam Penerapan langkah-langkah untuk penanganan pasien
hipertensi.
3. Kebijakan Keputusan Kepala Klinik Pratama Pitaloka Nomor / /KPTS/ KKP Pitaloka /
/2023 tentang jenis pelayanan dan penunjang layanan klinis
4. Referensi Kepmenkes no 1186 tahun 2022 tentang Paduan Praktik Klinis bagi Dokter di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama

5. Prosedur/Langkah-
1) Petugas menyapa pasien.
Langkah
2) Petugas mencuci tangan.
3) Petugas mengidentifikasi pasien dengan mencocokkan identitas pasien
dengan rekam medis.
4) Petugas memeriksa tanda-tanda vital pasien.
5) Petugas mempersilahkan pasien untuk berbaring di tempat tidur.
6) Petugas melakukan anamnesa :
a) Adanya keluhan sakit/nyeri/tidak nyaman pada kepala, gelisah, jantung
berdebar-debar, pusing, leher kaku, penglihatan kabur, sakit didada,
mudah lelah.
b) Lama keluhan.
c) Perjalanan penyakit.
d) Informasi tentang riwayat alkohol, konsumsi garam berlebih, aktivitas fisik
kurang, lemak darah tinggi, kencing manis, stres emosional dan
psikososial.
e) Informasi riwayat minum obat aspirin, diuretik.
7) Petugas melakukan pemeriksaan fisik.
8) Petugas menentukan diagnosis pasien.
9) Petugas memberikan resep kepada pasien.
Pemilihan anti hipertensi didasarkan ada tidaknya kontraindikasi dari
masing-masing antihipertensi.Sebaiknya pilih obat hipertensi yang diminum
sekali sehari atau maksimum 2 kali sehari.
a) Hipertensi stage 1 dapat diberikan diuretik
(furosemid 2x20-80 mg/hari), atau pemberian penghambat ACE (captopril
2x25-100 mg/hari), penyeka reseptor beta penghambat kalsium (amlodipin
1x2,5-10 mg/hari, atau nifedipin long acting 30-60 mg/hari) atau kombinasi.
b) Hipertensi stage 2. Bila target terapi tidak tercapai setelah observasi
selama 2 minggu, dapat diberikan kombinasi 2 obat, biasanya golongan
diuretik, tiazid dan penghambat ACE atau antagonis reseptor AII
(losartan1-2 x 25-100 mg/hari) atau penyekat reseptor beta atau
penghambat kalsium.
10) Petugas memberikan edukasi kepada pasien.
11) Petugas melakukan pencatatan rekam medis.

6. Bagan Alir

Pemeriksaan
Pasien Anamnesa Fisik

Edukasi Terapi Diagnosis

Pencatatan Pulang

7. Unit Terkait 1) Ruang Pendaftaran


2) Ruang Poli Umum
3) Ruang Farmasi

8. Rekaman Historis
Perubahan
No Yang dirubah Isi perubahan Tanggal mulai diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai