Anda di halaman 1dari 4

HIPERTENSI

Nomor Dokumen :
SOP/ /KPRJ Pitaloka/
/2023
Nomor Revisi :
SOP 00
Tanggal Terbit :
1 Agutus 2023
Halaman :
1/2
Drg.................................
KPRJ PITALOKA
NIP.
1. Pengertian Hipertensi adalah kondisi terjadinya peningkatan tekanan darah
sistolik ≥140 mmHg dan atau diastolik ≥ 90 mmHg.

2. Tujuan Sebagai acuan dalam Penerapan langkah-langkah untuk Penanganan


Pasien Hipertensi.
3. Kebijakan Keputusan Kepala KPRJ Pitaloka Nomor / /KPTS/ KPRJ Pitaloka
/ /2023 tentang jenis pelayanan dan penunjang layanan klinis
4. Referensi Kepmenkes no 1186 tahun 2022 tentang Paduan Praktik Klinis bagi
Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama

5. Langkah-Langkah 1) Dokter menyapa pasien.


2) Dokter mencuci tangan
3) Dokter mengidentifikasi pasien dengan mencocokkan identitas
pasien dengan rekam medis
4) Dokter memeriksa tanda-tanda vital pasien
5) Dokter mempersilahkan pasien untuk berbaring di tempat tidur
6) Dokter melakukan anamnesa :
a) Adanya keluhan sakit/nyeri/tidak nyaman pada kepala,
gelisah, jantung berdebar-debar, pusing, leher kaku,
penglihatan kabur, sakit didada, mudah lelah.
b) Lama keluhan.
c) Perjalanan penyakit.
d) Informasi tentang riwayat alkohol, konsumsi garam berlebih,
aktivitas fisik kurang, lemak darah tinggi, kencing manis, stres
emosional dan psikososial.
e) Informasi riwayat minum obat aspirin, diuretik.
7) Dokter melakukan pemeriksaan fisik.
8) Dokter menentukan diagnosis pasien.
9) Dokter memberikan resep kepada pasien.
Pemilihan anti hipertensi didasarkan ada tidaknya
kontraindikasi dari masing-masing antihipertensi.Sebaiknya
pilih obat hipertensi yang diminum sekali sehari atau maksimum
2 kali sehari.
a) Hipertensi stage 1 dapat diberikan diuretik
(furosemid 2x20-80 mg/hari), atau pemberian penghambat
ACE (captopril 2x25-100 mg/hari), penyeka reseptor beta
penghambat kalsium (amlodipin 1x2,5-10 mg/hari, atau
nifedipin long acting 30-60 mg/hari) atau kombinasi.
b) Hipertensi stage 2. Bila target terapi tidak tercapai setelah
observasi selama 2 minggu, dapat diberikan kombinasi 2
obat, biasanya golongan diuretik, tiazid dan penghambat ACE
atau antagonis reseptor AII (losartan1-2 x 25-100 mg/hari)
atau penyekat reseptor beta atau penghambat kalsium.

10) Dokter memberikan edukasi kepada pasien.


11) Dokter melakukan pencatatan rekam medis.

6.Bagan Alir
Pasien

Anamnesa
Pemeriksaan
Fisik

Diagnosis

Rujuk (bila perlu)

Terapi

Edukasi

Pencatatan

Pulang

7. Unit Terkait 1) Ruang Pendaftaran


2) Ruang Poli Umum
3) Ruang Farmasi

8. Dokumen Terkait 1) Buku Register


2) Rekam Medis Pasien
3) Resep Obat Pasien

Rekaman historis perubahan

N TANGGAL MULAI
YANG DIUBAH ISI PERUBAHAN
O DIBERLAKUKAN

Anda mungkin juga menyukai