Anda di halaman 1dari 4

Pengertian Konsep Kesehatan Spiritual Spirituality atau spiritual berasal dari bahasa latin “spiritus”

yang berarti nafas atau udara, spirit memberikan hidup,menjiwai seseorang. Spirit memberikan arti
penting ke hal apa saja yang sekiranya menjadi pusat dari seluruh aspek kehidupan seseorang
(Dombeck,1995). Spiritual adalah konsep yang unik pada masing-masing individu (Farran et al,
1989). Masing-masing individu memiliki definisi yang berbeda mengenai spiritual, hal ini
dipengaruhi oleh budaya, perkembangan, pengalaman hidup dan ide-ide mereka sendiri tentang hidup.
Spiritual menghubungkan antara intrapersonal (hubungan dengan diri sendiri), interpersonal
(hubungan antara diri sendiri dan orang lain), dan transpersonal (hubungan antara diri sendiri dengan
tuhan/kekuatan gaib). Spiritual adalah suatu kepercayaan dalam hubungan antar manusia dengan
beberapa kekuatan diatasnya, kreatif, kemuliaan atau sumber energi serta spiritual juga merupakan
pencarian arti dalam kehidupan dan pengembangan dari nilai-nilai dan sistem kepercayaan seseorang
yang mana akan terjadi konflik bila pemahamannya dibatasi. Dalam hirarki kebutuhan manusia,
kesehatan spiritual tampak untuk pemenuhan yang mengandung arti dari kebutuhan melebihi tingkat
aktualisasi diri. Kesehatan spiritual berkaitan erat dengan dimensi lain dan dapat dicapai jika terjadi
keseimbangan dengan dimensi lain (fisiologis, psikologis, sosiologis, kultural). Peran perawat adalah
bagaimana perawat

2. Pengertian Agama dan Hubungannya dengan Sehat dan Sakit Agama merupakan suatu system
ibadah yang terorganisir atau teratur. Agama mempunyai keyakinan sentral, ritual, dan praktik yang
biasanya berhubungan dengan kehilangan,kematian dan

berduka,perkawinan

dan

keselamatan/penyelamatan

(salvation). Agama mempunyai aturan-aturan tertentu yang dipraktikan dalam kehidupan sehari-hari
yang memberikan kepuasan bagi yang menjalankannya. Perkembangan keagamaan individu merujuk
pada penerimaan keyakinan, nilai, aturan dan ritual tertentu Agama merupakan petunjuk perilaku
karena di dalam agama terdapat ajaran baik dan larangan yang dapat berdampak pada kehidupan dan
kesehatan seseorang, contohnya minuman beralkohol sesuatu yang dilarang agama dan akan
berdampak pada kesehatan bila di konsumsi manusia. Agama sebagai sumber dukungan bagi
seseorang yang mengalami kelemahan (dalam keadan sakit) untuk membangkitkan semangat untuk
sehat, atau juga dapat mempertahankan kesehatan untuk mencapai kesejahteraan. Sebagai contoh
orang sakit dapat memperoleh kekuatan dengan menyerahkan diri atau memohon pertolongan dari
Tuhannya. Kebutuhan spiritual merupakan kebutuhan dasar yang dibutuhkan oleh setiap manusia.
Apabila seseorang dalam keadaan sakit, maka hubungan dengan Tuhannya pun semakin dekat,
mengingat seseorang dalam kondisi sakit menjadi lemah dalam segala hal, tidak ada yang mampu
membangkitkan dari kesembuhan, kecuali Sang Pencipta. Dalam pelayanan kesehatan, perawat
sebagai petugas kesehatan harus memiliki peran utama dalam memenuhi kebutuhan spiritual. Perawat
dituntut mampu memberikan pemenuhan yang lebih pada saat pasien kritis atau menjelang ajal.
Dengan demikian, terdapat keterkaitan antara keyakinan dengan pelayanan kesehatan, di mana
kebutuhan dasar manusia yang diberikan melalui pelayanan kesehatan tidak hanya berupa aspek
biologis, tetapi juga aspek spiritual. Aspek spiritual dapat membantu membangkitkan semangat pasien
dalam proses penyembuhan.

3. Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Spiritual

1. Perkembangan,usia perkembangan dapat menentukan proses pemenuhan kebutuhan spiritual,


karena setiap tahap perkembangan memiliki cara meyakini kepercayaan terhadap Tuhan.

2. Keluarga, keluarga memiliki peran yang cukup strategis dalam pemenuhan kebutuhan spiritual,
karena keluarga memilki ikatan emosional yang kuat dan selalu berinteraksi dalam kehidupan sehari-
hari.

3. Ras/suku, memiliki keyakinan/kepercayaan yang berbeda, sehingga proses


pemenuhan kebutuhan spiritual pun berbeda sesuai dengan keyakinan yang dimiliki.

4. Agama yang dianut, keyakinan pada agama tertentu yang dimiliki oleh seseorang dapat menetukan
arti pentingnya kebutuhan spiritual.

5. Kegiatan keagamaan, adanya kegiatan keagamaan dapat selalu mengingatkan keberadaan dirinya
Tuhan, dan selalu mendekatkan diri kepada
Penciptanya.

4. Support Keagamaan Support keagamaan merupakan dukungan yang diberikan oleh orang-orang
terdekat klien maupun petugas kesehatan agar klien tidak merasa sendiri dalam menghadapi
penyakitnya. Klien dianjurkan untuk lebih berserah diri kepada Tuhan dan menerima ketentuan yang
ada dengan melakukan usaha-usaha untuk mencapai kesembuhan. Beberapa klien yang memerlukan
support keagamaan diantaranya:  Pasien Kesepian Pasien dalam keadaan sepi dan tidak ada yang
menemani akan membutuhkan bantuan spiritual karena mereka merasakan tidak ada kekuatan selain
kekuatan Tuhan, tidak ada yang menyertainya selain Tuhan.  Pasien Ketakutan dan cemas Adanya
ketakutan atau kecemasan dapat menimbulkan pasien kacau, yang dapat membuat pasien
membutuhkan ketenangan pada dirinya, dan ketenangan yang paling besar adalah bersama Tuhan. 
Pasien menghadapi pembedahan Menghadapi pembedahan adalah sesuatu yang sangat
mengkhawatirkan karena akan timbul perasaan antara hidup dan mati. Pada saat itulah keberadaan
pencipta dalam hal ini adalah Tuhan sangat penting sehingga pasien selalu membutuhkan bantuan
spiritual.  Pasien yang harus mengubah gaya hidup Perubahan gaya hidup dapat membuat seseorang
lebih membutuhkan keberadaan Tuhan (kebutuhan spiritual). Pola gaya hidup dapat membuat
kekacauan keyakinan bila ke arah yang lebih buruk. Akan tetapi bila perubahan gaya hidup ke arah
yang lebih baik, maka pasien akan lebih membutuhkan dukungan spiritual. Support keagamaan sangat
penting karena dapat mempengaruhi tingkat kesehatan dan perilaku selfcare klien. Pengaruh dari
support keagamaan yang perlu dipahami

adalah sebagai berikut: 1. Menuntun kebiasaan hidup Praktik tertentu pada umumnya yang
berhubungan dengan pelayanan kesehatan mungkin mempunyai makna keagamaan bagi pasien.
Sebagai contoh, ada agama yg menetapkan makanan yang boleh dan tidak boleh dimakan. Begitu pula
metode keluarga berencana ada agama yang melarang cara tertentu untuk mencegah kehamilan
termasuk terapi medik atau pengobatan. 2. Sumber dukungan Pada saat mengalami stress, individu
akan mencari dukungan dari keyakinan agamanya. Dukungan ini sangat diperlukan untuk dapat
menerima keadaan sakit yang dialami, khususnya jika penyakit tersebut memerlukan proses
penyembuhan yang lama dengan hasil yang belum pasti. Sembahyang atau berdoa, membaca kitab
suci, dan praktik keagamaan lainnya sering membantu memenuhi kebutuhan spiritual yang juga
merupakan suatu perlindungan terhadap tubuh. 3. Sumber kekuatan dan penyembuhan individu
cenderung dapat menahan stress baik fisik maupun psikis yang luar biasa karena mepmpunyai
keyakinan yang kuat. Keluarga klien akan mengikuti semua proses penyembuhan yang memerlukan
upaya ekstra, karena keyakinan bahwa semua upaya tersebut akan berhasil 4. Sumber konflik Pada
suatu situasi tertentu, bisa terjadi konflik antara keyakinan agama dengan praktik kesehatan. Misalnya
ada orang yang memandang penyakit sebagai suatu bentuk hukuman karena pernah berdosa. Ada
agama tertentu yang menganggap manusia sebagai makhluk yg tidak berdaya dalam mengendalikan
lingkungannya, oleh karena itu penyakit diterima sebagai nasib bukan sebagai sesuatu yang harus
disembuhkan.

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan Perawat berupaya untuk membantu memenuhi kebutuhan spiritual klien sebagai
bagian dari kebutuhan menyeluruh klien, antara lain dengan memfasilitasi pemenuhan kebutuhan
spiritual klien tersebut, walaupun perawat dan klien mempunyai keyakinan spiritual atau keagamaan
yang berbeda. Peran agama dalam keperawatan sangat berpengaruh. Agama dijadikan pedoman yang
digunakan perawat dalam melakukan suatu tindakan terhadap klien oleh karena itu,pemahamaan
tentang peranan agama sangat penting dan pendasar dalam memberikan asuhan keperawatan dimana
nilai spiritual pasien selalu menjadi pertimbangan dan dihormati. Dengan demikian setiap perawat
harus menunjukkan sikap etis profesional yang baik dalam setiap penampilan dan tindakannya,
termasuk dalam mengambil keputusan ketika merespon sebuah situasi yang sulit. Selain bertugas
untuk merawat klien, perawat juga mempunyai tugas untuk mensupport klien agar tetap semangat
menjalani hidup dengan berserah diri kepada Tuhan dan menerima ketentuan yang ada. Menerima
ketentuan yang ada bukan berarti berdiam diri, tetapi harus disertai dengan usaha dan diiringi dengan
do’a. Dengan begitu klien tidak akan merasa kesepian dan merasa sendiri dalam menghadapi penyakit
yang dideritanya.

B. Saran Sebagai Penulis, kami merasa masih banyak kekurangan dalam pembuatan makalah ini,
maka dari itu kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca sangat kami harapkan agar
kami bisa memperbaikinya di makalah yang selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai