Anda di halaman 1dari 7

Metode Pembelajaran PAI dalam Perspektif al-quran

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Teknik Penulisan Karya Ilmiah
Dosen Pengampu : Nur Ulwiyah, M.Pd.I

Disusun Oleh:
Dila Nur Afni Afni Agustin
1121080

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS PESANTREN TINGGI DARUL ULUM JOMBANG
2021
BAB II
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tuntunan islam sangat menekankan akan urgensi Pendidikan bagi umat
manusia. Pada hakikatnya Pendidikan sebagai jalan satu-satunya menuju
kehidupan yang tentram dan damai baik di dunia apabila mengetahui ilmu –
ilmu dunia ? begitu juga untuk memperoleh kedamaian di akhlak mengetahui
jalan menuju kedamaian akhirat. Untuk mengetahui kedua jalan tersebut
menggunakan kendaraan ilmu,berupa Pendidikan. Pendidikan merupakan
sarana menuju kehariban tuhan. Keberhasilan sebuah Pendidikan tidak akan
telepas oleh profesionalisme Pendidik yang menjadi suri tauladan bagi peserta
didiknya.
Dengan semakin ‘ majunya pekembangan zaman ‘, menjadikan ajaran
al- quran semakin ter- marjinalkan. Hal ini bisa diresapi oleh setiap individu
bagaiman eksistensi Pendidikan belakangan ini tidak yang
Tidak memiliki arah secara hakiki.pendidikan yang mestinya menjadi
kewajiban individu terhadap penciptanya, kini hal tersebut sudah tidak
memiliki atsar lagi. Kini Pendidikan sudah tidak mengarah kepada ranah yang
hakiki, justeru mengarah pada prestise, tidak memetingkan moral, dan
mempreoritaskan pada hal yang berbau materi.
Adanya ranah Pendidikan yang semakin melenceng jauh dari
kehakikiannya, tidak terlepas dari seorang pendidik yang mestinya menjadi
suri teladan bagi peserta peserta didiknya justru belakangan ini banyak guru
yang membiarkan bahkan membentuk anak didik ajaran al-quran sehingga
dekadensi moral tak bisa dielakkan lagi.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep dalam perspektif al-quran?
2. Apa saja sifat yang harus dimiliki oleh pendidik dalam perspektif islam?
3. Apa hakikat dan tugas pendidik dalam perspektif islam?
4. Bagaimana kompetensi pendidik dalam perspektif islam?
C. Tujuan Masalah
Untuk mengetahui tentang konsep dalam perspektif al-quran

1
PEMBAHASAN

A. KONSEP PENDIDIKAN DALAM AL-QURAN


Kelebihan manusia dari makhluk lainnya adalah terletak pada kemampuan
akal pikirannya. Menurut ibnu Khaldun manusia adalah makhluk yang
berfikir. Oleh karena itu ia mampu melahirkan ilmu dan teknologi. Sifat-
sifat seperti ini tidak dimiliki makhluk lainnya. Lewat kemampuan
berfikirnya itu manusia tidak hanya membuat kehidupannya, tetapi juga
menaruh perhatian terhadap berbagai cara guna memperoleh makna hidup.
Proses-proses yang seperti yang seperti ini melahirkan peradaban. Untuk
mengantarkan pada suatu pemikiran yang dinamis dan prospektif al-quran
mengajarkan umat manusia untuk selalu membaca. Konteks membaca baik
secara tekstual maupun membaca secara kontekstual. Sebenarnya membaca
dan menulis menjadi simbol pertama dan utama dalam ajaran al-quran.
Dengan demikian betapa pentingnya Pendidikan dalam al-quran. Pendidikan
dengan melalui media membaca, menulis dan menganalisis segala realitas
yang terbesit dalam benak manusia menjadi keniscayaan bagi manusia yang
memiliki potensi tersebut digunakan secra dinamis dan benar akan
mengantarkan manusia pada posisi hasanah di akhirat.
Dalam hadist juga telah dijelaskan mengenai konsep Pendidikan bahwa
manusia sebagai makhluk yang diwajibkan untuk mengajar atau mendidik
orang lain karena memang telah diberi fitrah sebagai pendidik atau pengajar.
B. SIFAT YANG HARUS DIMILIKI PENDIDIKAN DALAM
PERSPEKTIF ISLAM
Ada beberapa pernyataan tentang tugas guru yang dapat disebutkan
disini, yang diambil dari uraian penulis muslim tentang syarat dan sifat
guru, misalnya sebagai sebagai berikut:
1.Guru harus mengetahui karakter murid
2.Guru harus selalu berusaha meningkatkan keahliaannya.
3. guru harus mengamalkan ilmunya.
Sifat-sifat yang harus dimiliki pendidik sebagaimana surat ann-nur
diantaranya:
a. Sifat shidiq

2
b. Aamanah 1
c. Tabligh
d. Sabar
e. Saleh
f. Adil
g. Mampu mengendalikan diri sesuai diri sendiri
h. Kemampuan kemasyarakatan
i. Ketaqwaan
Menurut al-ghazali pendidik dituntut memiliki beberapa sifat keutamaan
yang menjadi kepribadiannya.
a. Sabar
b. Kasih sayang
c. Sopan
d. Tidak riya’
e. Tidak takabbur
f. Tawadhu’
g. Pembicaraan terarah
h. Bersahabat
i. Tidak pemarah
j. Membimbing dan mendidik dengan baik
k. Sportif
l. Ikhlas
Sehingga al- Ghazali berpendapat bahwa pendidik tidak boleh meminta
bayaran dan apabila mengajar agama hanya boleh menerimanya.
C. HAKIKAT DAN TUGAS PENDIDIK DALAM PERSPEKTIF AL-
QURAN
Definisi ini memberi pengertian, bahwa pendidik adalah orang yang
melakukan aktivitas dalam bidang mendidik. Dalam Bahasa inggris
disebut dengan teacher, yang diartikan guru atau pengajar dan tutor
yang guru privat, atau guru yang mengajar dirumah.

Tafsir Ahmad. 1992. Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam


1

3
Sebagaimana telah disinggung mengenai pengertian pendidik, di dalam
al-quran telah tersirat pula mengenai tugas-tugas pendidik, maka lebih
diperjelas
1. Mengajarkan bacaan al-quran atau membacakan al-quran
2. Membimbing dan menunutun peserta didik agar berahklak mulia
dengan membersihkan jiwa meraka
3. Mengajarkan kandungan al-quran dan ilmu pengetahuan secara
integral
Sedangkan tugas pendidik, didalam hadis adalah sebagai berikut:
1. Sebagai orang yang menkomunikasikan ilmu pengetahuan
2. Sebagai model atau tauladanan
3. Sebagai penggerak masyarakat
D. KOMPETENSI PENDIDIK DALAM PERSPEKTIF ISLAM
Kompetensi pada intinya adalah kecakapan, kemampuan untuk
melakukan sesuatu. Namun secara lebih luas, kompetensi sebagaimana
dikemukakan oleh mulyasa adalah merupakan perpaduan dari
pengetahuan, keterampilan,nilai dan sikap yang direflekasikan dalam
kebiaasaan berfikir dan bertindak. Dijelaskan tentang kompetensi itu
dengan beberapa aspek atau yang terkandung didalamnya sebagai
berikut:
1. Pengetahuan yaitu, kesadaran dalam bidang kognitif
2. Pemahaman yaitu, kedalam kognitif dan efektif yang dimiliki oleh
individu
3. Kemampuan yaitu, sesuatu yang dimiki oleh individu untuk melakukan
tugas atau pekerjaan yang dibebankan kepadanya
4. Nilai yaitu, suatu standar perilaku yang telah diyakini dan secara
psikologis telah menyatu dalam diri seseorang
5. Sikap yaitu, perasaan enang tidak senang , suka tidak suka dan reaksi
terhadap suatu rangasangan
6. Minat yaitu, kecenderungan seseorang untuk melakukan suatu
perbuatan2

2
Nata Abuddin. 2001. Perspektif Islam tentang Pola Hubungan Guru-Murid

4
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pendidik sebagai komponen yang terpenting di dunia Pendidikan
menjadi figur di lingkungan dalam mengantarkan anak-anak didiknya
pada ranah kehidupan masa depan yang lebih cerah. Pendidik sebagai
ujung tombak dalam memberangus kebodohan dan kemaksiatan,
tentunya harus memiliki karakteristik qur’an dengan jalan yang
persuasif dan konstruksi. Satu sisi pendidik mempunyai kewajiban
untuk menyampaikan ilmunya, mencenderdaskan masyarakat,
sedangkan sisi lain ia mempunyai kewajiban menyambung hidupnya.
Sehingga dua kewajiban yang bersamaan ini semestinya harus terpenuhi
tanpa mengurangi keihklasan yang dianjurkan dalam al-quran.
B. SARAN
Dengan demikian pendidik dalam al-quran adalah penentu generasi
muda masa depan, karena ditangan pendidiklah generasi muda akan
menjadi generasi yang Tangguh dan siap melanjutkan estafet
kepimpinan masa dengan yang lebih damai sejahtera sesuai dengan
ajaran al-quran.
.

5
DAFTAR PUSTAKA

Tafsir Ahmad. 1992.


Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam
. Bandung :RemajaRosdakarya

Al-Ghazali. 1939.
Ihya’ ‘Ulumuddin
. Beirut: Dar al-Fikr

Nata Abuddin. 2001.


Perspektif Islam tentang Pola Hubungan Guru-Murid
. Jakarta :Raja Grafindo Persada.

UhbiyatiNur. 2013.
Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan Islam
, semarang: PT PUSTAKARIZKI PUTRA

W. J. S. Poerwadarminta, Kamus Besar Bahasa Indonesia,

Anda mungkin juga menyukai