PDF SK Pengendalian Lingkungan
PDF SK Pengendalian Lingkungan
Jl. Malijo, Kel. Madurejo, Kec. Arut Selatan, Kab. Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah
Telp. (0532) 2070777, Fax (0532) 2070789, email
KEPUTUSAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT CITRA HUSADA PANGKALAN BUN
NOMOR: / .RSCH/IV/2016
TENTANG
PANDUAN PENGENDALIAN LINGKUNGAN
RUMAH SAKIT CITRA HUSADA PANGKALAN BUN
Menimbang :
a. Bahwa lingkungan Rumah Sakit yang sehat dapat diupayakan dengan
meminimalkan atau mencegah terjadinya transmisi mikroorganisme dari
lingkungan kepada pasien, petugas, pengunjung dan masyarakat disekitar sarana
kesehatan;
b. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud di atas, perlu
diterbitkan Surat Keputusan Direktur tentang Panduan Pengendalian Lingkungan
di Rumah Sakit Citra Husada Pangkalan Bun
Mengingat :
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
3. Permenkes Nomor 1204 Tahun 2004 Tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan
Rumah Sakit
MEMUTUSKAN
Kelima : Keputusan ini dimulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan akan
dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya apabila dikemudian hari
terdapat kekeliruan dalam penetapan ini.
LAMPIRAN I
KEPUTUSAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT CITRA HUSADA
NOMOR: / RSCH/IV/2016
TANGGAL :
KEBIJAKAN UMUM
1. Peralatan di unit harus selalu dilakukan pemeliharaan dan kalibrasi sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
2. Pelayanan di unit harus selalu berorientasi kepada mutu dan keselamatan pasien.
3. Semua petugas unit wajib memiliki izin sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
4. Dalam melaksanakan tugasnya setiap petugas wajib mematuhi ketentuan dalam K3
(Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
5. Setiap petugas harus bekerja sesuai dengan standar profesi, standar prosedur
opersinal yang berlaku, etika profesi, etikket, dan menghormati hak pasien.
6. Pelayanan unit dilaksanakan dalam 24 jam.
7. Penyediaan tenega harus mengacu kepada pola ketenagaan.
8. Untuk melaksanakan koordinasi dan evaluasi wajib dilaksanakan rapat rutin
9. bSeutliaanpabnumlain iwmaajlibsamtuembubluaantsleakpaolri.an.
KEBIJAKAN KHUSUS
1. Setiap pasien yang akan dirawat inap harus melakukan pendaftaran rawat inap dan
mendapatkan rekam medis.
2. Setiap pasien rawat inap harus mempunyai identitas yang sama dan sesuai dengan
identitas diri pada rekam medis pasien.
3. Setiap pasien rawat inap harus ditetapkan DPJP dan PPJP.
4. Untuk memantau kualitas pelayanan dilaksanakan kegiatan ronde oleh Komite
Medik dan supervisi oleh Ka.Instalasi Rawat Inap.
5. Semua pelayanan atau tindakan yang diberikan terhadap pasien harus dicatat
secara lengkap di rekam medis pasien.
6. Semua hasil pemeriksaan
rekam medis pasien. pasien rawat inap harus dimasukkan didalam berkas
7. Seluruh pelayanan perawatan di instalasi rawat inap difokuskan kepada mutu dan
keselamatan pasien.
8. Mobilitas pasien harus selau didampingi oleh perawat atau petugas yang diberi
kewenangan.
9. Setiap pasien yang akan meninggalkan rawat inap harus memiliki izin pulang dari
kasir rawat inap.
10. Pengiriman pasien yang akan dirawat inap diantar oleh perawat jalan ke ruangan.
11. Peralatan di unit harus selalu dilakukan pemeliharaan dan kalibrasi sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
12. Setiap pemeriksaan pasien rawat inap harus dilakukan oleh tenaga klinis (dokter
dan perawat ruangan).
13. Untuk mempertahankan dan meningkatkan kompetensi maka setiap petugas wajib
mengikuti pelatihan yang diselenggarakan.
RUMAH SAKIT CITRA HUSADA PANGKALAN BUN
Jl. Malijo, Kel. Madurejo, Kec. Arut Selatan, Kab. Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah
Telp. (0532) 2070777, Fax (0532) 2070789, email
LAMPIRAN II
KEPUTUSAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT CITRA HUSADA
NOMOR: ............../.....RSCH/IV/2016
TANGGAL : NOVEMBER 2016
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengendalian lingkungan rumah sakit atau fasilitas kesehatan lainnya
merupakan salah satu aspek dalam upaya pencegahan pengendalian lingkungan
rumah sakit atau fasilitas kesehatan lainnya. Lingkungan rumah sakit atau fasilitas
kesehatan lainnya jarang menimbulkan transmisi penyakit infeksi nosokomial namun
pada pasien-pasien yang immunocompromise harus lebih diwaspadai dan
diperhatikan karena dapat meninggalkan beberapa penyakit infeksi lainnya seperti
infeksi lainnya seperti infeksi saluran pernapasan Aspergillus, Legionella,
Mycobacterium TB, Varicella Zoster, Virus Hepatitis B, HIV.
Untuk mencegah terjadinya infeksi akibat lingkungan dapat diminimalkan
dengan melakukan pembersihan lingkungan, disinfeksi permukaan lingkungan yang
terkontaminasi dengan darah atau cairan tubuh pasien, melakukan pemeliharaan
peralatan medik dengan tepat, mempertahankan mutu air bersih, mempertahankan
ventilasi udara yang baik.
Panduan pengendalian lingkungan dibuat agar pelaksanaannya di lapangan
dapat terstandar dan berjalan dengan baik secara berkesinambungan baik
implementasi dan monitoring evaluasinya. Kerjasama antar setiap unsur di
lingkungan Rumah Sakit Citra Husada sangat diperlukan untuk mendukung
berjalannya kegiatan ini.
B. Tujuan
Tujuan Umum
Meningkatkan mutu pelayanan di Rumah Sakit Citra Husada Pangkalan Bun.
Tujuan Khusus
1. Meminimalkan atau mencegah terjadinya transmisi mikroorganisme dari
lingkungan kepada pasien, petugas, pengunjung dan masyarakat disekitar sarana
kesehatan sehingga infeksi nosokomial dapat dicegah dengan mempertimbangkan
cost efektif.
2. Menciptakan lingkungan bersih aman dan nyaman
3. Mencegah terjadinya kecelakaan kerja
C. Dasar Hukum
1. Undang-undang Republik Indonesia nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
upaya peningkatan kesehatan, pelayanan kesehtan promotif, kesehatan preventif,
dan pelayanan kesehatan curative.
RUMAH SAKIT CITRA HUSADA PANGKALAN BUN
Jl. Malijo, Kel. Madurejo, Kec. Arut Selatan, Kab. Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah
Telp. (0532) 2070777, Fax (0532) 2070789, email
D. Sasaran
1. Direksi dan management Rumah Sakit Citra Husada Pangkalan Bun
2. Seluruh staf di lingkungan Rumah Sakit Citra Husada Pangkalan Bun
BAB II
TATA LAKASANA
d. Lantai kuat, mudah dibersihkan, kedap air, berwarna terang, serta pertemuan
lantai dan dinding harus berbentuk melengkung tidak bersiku
e. Langit-langit harus terbuat dari bahan multipleks atau bahan yang kuat, warna
terang, mudah dibersihkan, kerangka harus kuat dan tinggi minimal 2,70 meter
dari lantai
gigi, ruang
sebagai gawat darurat, ruang bersalin, dan ruang patologi dengan ketentuan
berikut:
a. Dinding terbuat dari bahan porselin atau vinyl setinggi langit-langit atau dicat
dengan cat tembok yang tidak luntur dan aman, berwarna terang
b. Langit-langit harus terbuat dari bahan yang kuat dan aman, dan tinggi minimal
2,70 meter dari lantai
c. Lebar pintu minimal 1,20 meter, tinggi minimal 2,10 meter, dan semua pintu
kamar harus selalu dalam keadaan tertutup
d. Lantai kuat, mudah dibersihkan, kedap air , dan berwarna terang,
e. Khusus ruang operasi harus disediakan gelagar (gantungan) lampu bedah
dengan profil baja double INP 20 yang dipasang sebelum pemasangan langit-
langit
f. Tersedia rak dan lemari untuk menyimpan reagensia siap pakai
g. Ventilasi atau penghawaan sebaiknya digunakan AC tersendiri yang dilengkapi
filter bakteri, untuk setiap ruang operasi yang terpisah dengan ruang lainnya.
Pemasangan AC minimal 2 meter dari lantai dan aliran udara bersih yang masuk
RUMAH SAKIT CITRA HUSADA PANGKALAN BUN
Jl. Malijo, Kel. Madurejo, Kec. Arut Selatan, Kab. Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah
Telp. (0532) 2070777, Fax (0532) 2070789, email
ke dalam kamar operasi berasal dari atas ke bawah. Khusus untuk ruang bedah
ortopedi atau transplantasi organ harus menggunakan pengaturan udara UCA
(ultra clean air) system
h. Tidak dibenarkan terdapat hubungan langsung dengan udara luar, untuk itu
harus dibuat ruang antara
i. Hubungan dengan ruang scrub up untuk melihat ke dalam ruang operasi perlu
dipasang jendela kaca mati, hubungan ke ruang steril dari bagian cleaning cukup
dengan sebuah loket yang dapat dibuka dan ditutup.
j. Pemasangan gas medis secara sentral diusahakan melalui bawah lantai atau
diatas langit-langit
k. Dilengkapi dengan saran pengumpulan limbah medis
8. Cegah terjadinyapasien
tidak ditempati akumulasi debu dengan membersihkan saluran udara saat kamar
G. Pencahayaan
Pencahayaan, penerangan dan intensitasnya di ruang umum dan khusus harus
sesuai dengan peruntukannya seperti dalam tabel berikut :
2. tVeernsetiblausti ruang operasi harus dijaga pada tekanan lebih positif sedikit
(minimal 0,10 mbar) dibanding ruang-ruang lain di rumah sakit
3. Sistem suhu dan kelembaban hendaknya didesain sedemikian rupa sehingga dapat
menyediakan suhu dan kelembaban seperti berikut :
4. Ruangan yang tidak menggunakan AC, sistem sirkulasi udara segar dalam ruangan
harus cukup (mengikuti pedoman teknis yang berlaku)
I. Permukaan Lingkungan
1. Jangan melakukan disinfeksi fogging di area keperawatan
2. Hindari metode pembersihan permukaan yang luas yang , menghasilkan mist atau
aerosol
3. Jangan menggunakan disinfektan tingkat tinggi untuk meralatan non kritikal dan
permukaan lingkungan
4. Pilih disinfektan yang terdaftar dan gunakan sesuai petunjuk pabrik, jika tidak ada
petunjuk pembersihan dari pabrik ikuti prosedur tertentu
5. Hindari penggunaan karpet
6. Tidak mengizinkan bunga segar atau kering atau tanaman pot diarea perawatan
pasien
7. Kultur permukaan lingkungan kesehatan (untuk minum, mandi, pencucian,
pembersihan dll.
Perbandingan jumlah karyawan dengan jumlah toilet dan jumlah kamar mandi
No Jumlah karyawan Jumlah Toilet Jumlah Kamar Mandi
1 s/d 20 1 1
2 s/d 40 2 2
3 s/d 60 3 3
4 s/d 80 4 4
5 s/d 100 5 5
Setiap penambahan 20 tempat tidur harus ditambah 1 toilet dan 1 kamar
mandi
S a y u r , minuman 1 0 1 0 1 0
T e p un 2 5 ºC 2 5 ºC 2 5 ºC
bu h
g da n
d a n
b ij i
9. Pengolahan Makanan
Unsur-unsur yang terkait dengan pengolahan makanan :
a. Tempat Pengolahan Makanan :
1) Perlu disediakan tempat pengolahan makanan (dapur) sesuai dengan
persyaratan kontruksi, bangunan, dan ruangan dapur
2) Sebelum dan sesudah kegiatan pengolahan makanan selalu dibersihkan
dengan antiseptik
3) Asap dikeluarkan melalui cerobong yang dilengkapi dengan sungkup asap
4) Intensitas pencahayaan diupayakan tidak kurang dari 200 lux
b. Peralatan Masak
Peralatan masak adalah semua perlengkapan yang diperlukan dalam proses
pengolahan makanan
1) Peralatan masak tidak boleh melepaskan zat beracun kepada makanan
2) Peralatan masak tidak boleh patah atau kotor
3) Lapisan permukaan tidak terlarut dalam asam/basa atau garam-garam yang
lazim dijumpai dalam makanan
4) Peralatan agar dicuci segera sesudah selanjutnya didesinfeksi dan dikeringkan
5) Peralatan yang sudah bersih harus disimpan dalam keadaan kering dan
2) Pengisian
untuk ruangkereta
gerakdorong tidak sampai penuh, agar masih tedrsedia udara
3) Perlu diperhatikan jalur khusus yang terpisah dengan jalur untuk mengankur
bahan/barang kotor
e. Penyajian Makanan
1) Cara penyajian makanan harus terhindar dari pencemaran dan peralatan
yang dipakai harus bersih
2) Makanan jadi yang siap disajikan harus diwadahi dan tertutup
3) Makanan jadi yang disajikan dalam keadaan hangat ditempatkan pada
fasilitas penghangat makanan dengan suhu minimal 60°C dan 4°C untuk
makanan dingin
4) Penyajian dilakukan dengan perilaku penyaji yang sehat dan berpakaian bersih
5) Makanan jadi harus segera disajikan
6) Makanan jadi yang sudah menginap tidak boleh dianjurkan kepada pasien
RUMAH SAKIT CITRA HUSADA PANGKALAN BUN
Jl. Malijo, Kel. Madurejo, Kec. Arut Selatan, Kab. Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah
Telp. (0532) 2070777, Fax (0532) 2070789, email
L. Pengelolaan Limbah
1. Definisi:
a. Limbah rumah sakit adalah semua limbah yang dihasilkan dari kegiatan rumah
sakit dalam bentuk padat, cair dan gas
b. Limbah padat rumah sakit adalah semua limbah rumah sakit yang berbentuk
padat sebagai akibat kegiatan rumah sakit yang terdiri dari limbah medis padat
dan non medis
c. Limbah medis padat adalah limbah padat yang terdiri limbah infeksius, limbah
patologi, limbah benda tajam, limbah farmasi, limbah sitotoksis, limbah kimiawi,
limbah radioaktif, limbah kontainer bertekanan, dan limbah dengan kandungan
logam berat yang tinggi
d. Limbah padat non medis adalah limbah padat yang dihasilkan dari kegiatan di
rumah sakit di luar medis yang berasal dari dapur, perkantoran, taman dan
halaman yang dapat dimanfaatkan kembali apabila ada teknologi.
e. Limbah cair adalah semua air buangan termasuk tinja yang berasal dari kegiatan
rumah sakit yang kemungkinan mengandung mikroorganisme, bahan kimia
beracun dan radioaktif yang berbahaya bagi kesehatan
f. Limbah gas adalah semua limbah yang berbentuk gas yang berasal dari kegiatan
BAB III
PENUTUP
Dengan adanya panduan pengendalian lingkungan ini semoga langkah dan usaha Rumah
Sakit Citra Husada Pangkalan Bun dalam pencapaian mutu dan kualitas rumah sakit yang
lebih baik akan tercapai.