Hardiyani Arafah
E1118054
ABSTRACT
This research aims to determine and analyze to what extent the effect of
the Regional Financial Accounting System (X), consisting of Recording System
(X1), Summary System (X2), and Reporting System (X3) simultaneously and
partially on the Financial Report Quality at the Regional Revenue Agency of Bone
Bolango Regency. This study employs a type of quantitative research using the
survey method. Survey research is research that takes a sample from one
population and employs a questionnaire as the primary data collection tool. It
uses Path Analysis as a data analysis method. The results of hypothesis testing
show that the Regional Financial Accounting System (X) simultaneously has a
positive and significant effect on the Financial Report Quality (Y) by 0.562
(56.20%). There is a value of 0.438 (43.80%) affected by external variables
unexamined. Partially, the Recording System (X1) has a 0.203 (20.30%), the
Summary System (X2) has a 0.178 (17.80%), and the Reporting System (X3) has a
0.181 (18.10%) effect on the Financial Report Quality (Y).
ABSTRAK
Penelittian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis seberapa
besar pengaruh Sistem Akuntansi Keuangan Daerah (X), yang meliputi Sistem
Pencatatan (X1), Sistem Pengikhtisaran (X2), Sistem Pelaporan (X3), secara
simultan dan parsial berpengaruh pada Kualitas Laporan Keuangan pada Badan
Keuangan Pendapatan Daerah Kabupaten Bone Bolango. Dalam penelitian ini
penulis memilih jenis penelitian Kuantitatif, dengan menggunakan metode Survei.
Adapun penelitian survey adalah penelitian yang mengambil sampel dari satu
populasi dan mwnggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data yang pokok
2
dan menggunakan Path Analysis sebagai metode analisis data. Hasil pengujian
Hipotesis menunjukan bahwa Sistem Akuntansi Keuangan Daerah (X) secara
Simultan berpengaruh Positif dan signifikan terhadap Kualitas Laporan Keuangan
(Y) Sebesar 0,562 (56,20%), terdapat sebesar 0,438 (43,80%) dipengaruhi oleh
variabel luar yang tidak diteliti. Sistem Pencatatan (X1) sebesar 0,203 (20,30%) ,
Sistem Pengikhtisaran (X2) sebesar 0,178 (17,80%), dan Sistem Pelaporan (X3)
sebesar 0,181 (18,10%), Berpengaruh secara parsial terhadap Kualitas Laporan
Keuangan (Y).
Peryataan tersebut telah diatur dalam UU No. 17 tahun 2003 tentang Keuangan
Negara, PP No. 24 tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintah dan
permendagri No. 13 tahun 2006
Apabila laporan keuangan yang dihasilkan dari sistem akuntansi
pemerintah daerah tidak sesuai dengan standar akuntansi pemerintah, maka
laporan keuangan tersebut menjadi kurang berkualitas. Tujuan utama standar
akuntansi adalah agar laporan keuangan bisa lebih mudah dipahami bagi para
pengguna laporan, agar tidak terjadi kesalah pahaman antara pihak penyaji
laporan dengan pembaca laporan, serta agar terdapat konsistensi dalam pelaporan
sehingga laporan keuangan dapat memiliki daya banding (comparability).
Berdasarkan peneitian terdahulu yang dilakukan oleh Saputra (2016)
menunjukan hasil bahwa variable implementasi standar akuntansi pemerintah
berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah dan variable
implementasi sistem akuntansi tidak berpengaruh terhadap kualitas laporan
keuangan pemerintah daerah.
Penelitian yang dilakukan Charolina Dan Husain, (2017) bahwa
pemanfaatan Sistem Informasi Akuntansi Keuangan Daerah Tidak Berpengaruh
terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah sedangkan kapasitas
sumber daya manusia berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah
daerah ( Studi Kasus Pada Dinas di Pemerintah Kabupaten
Jambrana)”.Berdasarkan hasil analisis data maka kesimpulan dari penelitian ini
menujukan bahwa pemanfaatan sistem informasi keuangan daerah tidak
berpengaruh terhadap kulitas laporan keuangan pemerintah daerah sedangkan
kapasitas sumber daya manusia berpengaruh terhadap kualitas keuangan
pemerintah daerah Jambrana. Perbedaan penelitian ini dengan peneliti sebelumnya
pada penelitian kali ini peneliti ingin menguji Seberapa Besar pengaruh Sistem
Informasi Akuntansi Keuangan Daerah Terhadap Kualitas Laporan Keuangan
Berdasarkan penelitian sebelumnya terdapat Ketidakbenaran hasil pada
Variabel Sistem informasi Akuntansi yang tidak mencantumkan prosedur dan
karakteristik laporan keuangan yang berkualitas sehingga menimbulkan hasil
4
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas maka yang menjadi rumusan dalam
penelitian ini adalah:
1. Apakah Sistem Akuntansi Keuangan Daerah (X) yang terdiri atas pencatatan
(X1), Pengikhtisaran (X2), Pelaporan (X3), secara simultan berpengaruh
signifikan terhadap kualitas laporan keuangan (Y) pada Badan Keuangan
Pendapatan Daerah Kabupaten Bone Bolango?
2. Apakah Pencatatan (X1) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap
kualitas laporan keuanagan (Y) Pada Badan Keuangan Pendapatan Daerah
Kabupaten Bone Bolango?
5
a. Manfaat Teoritis
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memperluas pengetahuan,
pemahaman dan wawasan terutama berhubungan dengan Sistem Keuangan
Daerah dan Kualitan lporan Keuangan
b. Manfaat Praktis
Untuk memberikan manfaat sebagai masukan dalam menambah wawasan
penetahuan dan sumber Informasi terhadap pemerintah daerah dalam
melakukan sistem keuangan daerah.
c. Manfaat Bagi Peneliti Selanjutnya
Penelitian ini dapat memberikan informasi yang jelas serta Sebagai bahan
perbandingan bagi pihak yang nantnya akan mengadakan penelitian dengan
judul yang sama di masa yang akan datang.
KAJIAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
Kajian Teori
Sistem akuntansi keuangan daerah
Adapun pengertian sistem akuntansi keuangan daerah yang dinyatakan
olehpara ahli sebagai berikut: Adapun menurut Erlina (2013:6) mengatakan
baliwa sistem akuntansi keuangan daerah adalah sistem akuntansi yang meliputi
proses pencatatan, penggolongan, penafsiran, peringkasan transaksi atau kejadian
keuangan serta pelaporan keuangan dalam rangka pelaksanaan anggaran
pendapatan belanja daerah (APBD)
Menurut Bastian (2010:319), dan Permendagri No. 13 Tahun 2006
Tentang Pedoman Pengelolaan Kenangan Daerah mengatakan bahwa sistem
akuntansi keuangan daerah meliputi:
1) Pencatatan
2) Pengikhtisaran
3) Pelaporan
Adapun penjelasan sistem akuntansi keuangan sebagai berikut:
1) Pencatatan
a. Kegiatan pengidentifikasian dan pengukuran dalam bentuk bukti
transaksidan bukti pencatatan
7
Abdul Halim. (2007) Akuntansi Sektor Publik Keuangan Daerah, Edisi Revisi,
Jakarta, Selemba Empat
Ahmad, Yani. (2002). Hubungan Keuangan Antara pemerintah Pusat Dan Daerah.
Jakarta: Grafindo
Bastian, Indra. 2010. Akuntansi sektor Publik Suatu Pengantar Edisi Ketiga.
Penerbit Erlangga : Jakarta
https://bpkad.banjarkab.go.id/index.php/2017/09/11/sistem-akuntansi-keuangan-
pemerintah-daerah/
https://elib.unikom.ac.id/download.php?id=329143
http://jurnal.ubl.ac.id/index.php/jak/article/view/547
Mulyana Deddy, M.A., Ph.D. 2010. Metode Penelitian Kualitatif, Jakarta: Rosda