Durasi 3 Menit
Video 1 : Pekerja pada era reformasi & masa – masa krisis moneter
Narasi :
Krisis moneter yang terjadi pada tahun 1997 melanda sebagian besar belahan dunia,
pada awalnya sampai dengan bulan Juni 1997 belum dirasakan oleh Indonesia. Nilai
tukar rupiah terhadap dollar AS mulai melemah pada bulan Juli 1997. Ditengah kondisi
nilai tukar rupiah yang terus melemah masuklah IMF (International Monetary Fund)
menawarkan pinjaman kepada Pemerintah Republik Indonesia.
Memasuki masa reformasi, besarnya keinginan para pegawai PT PLN (Persero) untuk
membentuk organisasi sebagai wadah pegawai yang benar-benar bersifat bottom up,
mulai terasa pada penghujung tahun 1998. Hal tersebut tercermin pada pertemuan
pada tanggal 3 Desember 1998 antara Pengurus KORPRI dengan perwakilan pegawai di
Gedung Penunjang Lantai 2 Kantor Pusat PT. PLN (Persero). Pada pertemuan itu
membuahkan rencana dibentuknya Tim Penyuluhan Pembentukan Wadah Organisasi
Serikat Pekerja Pegawai PT. PLN (Persero), dan sambil menunggu terbentuknya
organisasi tersebut, maka KORPRI dibubarkan oleh Direktur Utama PT. PLN (Persero) dan
untuk membina pegawai di luar kedinasan dibentuklah wadah yang disebut dengan BKK
(Badan Kesejahteraan Karyawan).
Pada Musyawarah Nasional (MUNAS) KORPRI yang dilaksanakan pada tanggal 15 s/d 17
Februari 1999, dan diikuti oleh ± 900 peserta terdiri dari 483 unsur (Pusat, Departemen,
Propinsi, DT II, BUMN/D, Lembaga-lembaga Negara), tercetuslah hasil bahwa
keanggotaan KORPRI bagi pegawai BUMN bersifat STELSEL AKTIF, yang berarti
keanggotaanya tidak secara otomatis (berdasar unsur sukarela). Dan dengan hasil
MUNAS KORPRI itu, semakin terbuka lebarlah kesempatan untuk membentuk organisasi
Serikat Pekerja.
Dengan diratifikasinya Konvensi ILO Nomor 87 tahun 1948 tentang Kebebasan Berserikat
bagi Pekerja serta terbitnya Keputusan Presiden RI Nomor 83 tahun 1998 pada masa
Pemerintahan Presiden BJ. Habibie, maka Kemudian Menteri Negara Pendayagunaan
BUMN cq. Staf Ahli Bidang Komunikasi dan Pengembangan SDM menerbitkan surat No.
S.19/MSA-5/BUMN/1999 tanggal 15 Maret 1999 perihal Instruksi Memfasilitasi
Pendirian Serikat Pekerja. Selanjutnya Direksi PT. PLN (Persero) mengeluarkan Keputusan
Direksi No. 061.K/010/DIR/1999 tanggal 7 April 1999 tentang Pembentukan Tim
Penyuluhan Pembentukan Wadah/Organisasi/Serikat Pekerja Pegawai PT. PLN (Persero)
yang bertugas menyusun materi penyuluhan dan rencana pembentukan wadah
organisasi serta melaksanakan penyuluhan ke unit.
Ketua Tim Penyuluh, Ir. Samiudin menandatangani Surat keputusan nomor SK. 02/SP-
PST/VII/1999 tanggal 20 Juli 1999, tentang Pembentukan Panitia Pemilihan Pengurus
Serikat Pekerja PT. PLN (Persero).
Musyawarah Besar (MUBES) Pendirian Organisasi Serikat Pekerja PT. PLN (Persero) yang
diselenggarakan padatanggal 18 - 19 Agustus 1999 dan dihadiri oleh 94 orang
perwakilan Pegawai PT. PLN (Persero) sebagai embrio Pengurus di Unit - Unit seluruh
Indonesia. Musyawarah Besar selain berhasil menyusun AD/ART dan sekaligus memilih
formatur untuk menjadi Ketua Umum Serikat Pekerja PT. PLN (Persero) yaitu Ir. Hasrin
Hutabarat. Pada pelaksanaan Musyawarah Besar tersebut juga dideklarasikan
terbentuknya organisasi Serikat Pekerja PT. PLN (Persero) dan menetapkan bahwa
tanggal 18 Agustus 1999 sebagai tanggal berdirinya organisasi Serikat Pekerja PT. PLN
(Persero).
Dan selama 24 Tahun organisasi Serikat Pekerja PT PLN (Persero) berdiri sejak
dideklarasikannya pada tanggal 18 Agustus 1999 hingga saat ini telah mengalami
beberapa kali pergantian pucuk kepemimpinan Ketua Umum (KETUM) dan Sekretaris
Jendral (SEKJEND) sebagai berikut :
(untuk nama – nama pengurus dibuatkan table visual yang ditampilkan didalam video )
1. Periode 1999 – 2003 ( Musyawarah Besar Jakarta )
Ketua Umum : Hasrin Hutabarat
Sekjend : Ahmad Daryoko
b. SP PLN Lantai 9
1. Periode 2009 – 2013
Ketua Umum : Riyo Supriyanto
Sekjend : Iman Kukuh Pribadi
FRAME 2 [PENCAPAIAN]
Durasi 4 Menit
Video :
1. Foto & Video pengawalan ke pengadilan
2. Foto & Video seminar nasional jogja
3. Foto & Video Penandatangan PKB 2022 – 2024 dan turunan
4. Mix video & foto dari unit
b. Internal
1. Komitmen Kerja Bersama (KKB) Peridoe Tahun 2002-2004
3. Demo ke Istana Kepresidenan tahun 2007 terkait isu PHK dan perubahan
perhitungan uang pelepasan pensiun menjadi 5 x PTKP (Penghasilan Tidak Kena
Pajak) dan berhasil dibatalkan