Anda di halaman 1dari 32

PERKEMBANGAN

MASYARAKAT DAN
NEGARA INDONESIA PADA
MASA REFORMASI
MASA REFORMASI DI INDONESIA

A. Krisis Politik, Ekonomi, Sosial dan Reformasi


1) Krisis Politik ada 3
A) Terjadi bermula ketika Golkar menang pemilu tahun 1997 dan
menjadi single manjority arti satu-satunya orpol sebagai
mayoritas tunggal.
Dampak kemenangan Golkar rakyat mulai tidak percaya lagi
karena :
1. Demokrasi tidak dijalankan dengan semestinya, karena
dipegang kelompok tertentu.
2. Pengangkatan anggota MPR/DPR melalui sistim keluarga/
nepotisme
3. Kab. Pemb. VII yang dibentuk 14 Maret 1997 oleh Presiden
Soeharto mengandung unsur KKN
4. Adanya penyimpangan dan ketidakadilan hukum misal
kekuasaan kehakiman diintervensi oleh presiden sehingga
terjadi rekayasa dalam peradilan.
B) Muncul tuntutan pembaharuan terhadap 5 paket
UU politik yang dianggap menjadi sumber
ketidakadilan antara lain:
1. UU No. 1 Tahun 1985 tentang Pemilu
2. UU No. 2 Tahun 1985 tentang susunan,
kedudukan, tugas dan wewenang DPR/MPR
3. UU No. 3 Tahun 1985 tentang Parpol dan Golkar
4. UU No. 5 Tahun 1985 tentang Referendum
5. UU No. 8 Tahun 1985 tentang Organisasi massa
C. Terjadi peristiwa 27 Juli 1996, yaitu terjadi pertikaian
didalam internal PDI yaitu penyerbuan ke kantor pusat PDI
yang diduga dilakukan oleh kelompok PDI pimpinan Suryadi
terhadap kantor PDI Pro Mega akibat tersebut terjadi kerusuhan
yang dimenimbulkan korban jiwa dan harta.

2) Krisis Ekonomi dan Moneter ada 5


a. Diawali melemahnya nilai tukar terhadap dollar AS tanggal
1 Agustus 1997 nilai tukar Rp dari Rp 2575,00 menjadi Rp
2603,00 per dollar AS dan nilai Rp terhadap dollar terus
melemah hingga mencapai angka Rp 5000 per dollar AS.
b. Dilikuidasinya (bekukan) 16 bank pada akhir 1997,
sementara upaya pemerintah dengan membentuk BPPN &
KLBI (Kredit Likuidasi Bank Indonesia) tidak berhasil
karena pinjaman-pinjaman bank bermasalah yang tidak
dapat dikembalikan makin besar sehingga beban keuangan
yang ditanggung pemerintah semakin besar.
c. Hutang luar negeri makin besar yang meliputi hutang
pemerintah 63,452 M dollar
Hutang luar negeri makin besar yang meliputi hutang swasta
73,962 M dollar
Sementara bulan Maret 1998 nilai tukar Rp menurun hingga Rp
16.000 per dollar AS akibatnya kepercayaan luar negeri
menurun dan penolakan LC (Letter of Credit dari Indonesia)
d. Berkembangnya ekonomi kapitalis yang dijalankan
konglomerat dalam bt monopoli, oligopoli, korupsi dan kolusi
yang menyimpang dari Ps 33 UUD 1945.
f. Diterapkannya sistim ekonomi sentralistik sehingga kekayaan
daerah banyak yang diangkut ke pusat
Untuk mengatasi kesulitan moneter pemerintah minta bantuan
dana pembangunan dari IMF (International Monetary Fund),
tanggal 15 Januari 1998, Presiden Soeharto di Jl. Cendana jk
menandatangani 50 butir letter of intent (lol) yang diwakilkan
Direktur IMF Asia Michel Camdesus.
Akibat Krisis Moneter
1. Perusahaan negara dan swasta tidak dapat membayar hutang luar
negeri yang sudah jatuh tempo
2. Pemtuusan hubungan kerja untuk efisiensi
3. Pengangguran meningkat
4. Merosotnya daya beli masyarakat
5. Persediaan sembako nasional makin menipis
6. Harga-harga naik tidak terkendali

3) Krisis Sosial
Terjadi karena tidak adanya keadilan dalam bidang sosial akibatnya
terjadi kebringasan massa yang sulit dikendalikan.
Misal Situbondo (Jatim 1996), Tasikmalaya (Jabar 1996),
Sanggarbdo (Kalbar 1996), Pekalongan (1997) dan Banjarmasin
(Kal) banyak memakan korban jiwa, Singkawang dan Pontianak,
Medan, Jakarta, Yogyakarta dan Surakarta.
4. REFORMASI
a) Pengertian
Yaitu perubahan radikal dan menyeluruh untuk perbaikan dibidang ekonomi,
sosial, politik dan budaya
b) Latar belakangnya
Ketidakadilan dan penyelewengan dalam pelaksanaan pemerintahan masa
orba dibidang politik, hukum  karena penuh dengan KKN
c) Pelopornya
Para mahasiswa dan cendekiawan yang melakukan aksi-aksi demonstrasi
d) Agenda Reformasi
1. Adili Soeharto dan kroniknya
2. Amandemen UUD 1945
3. Penghapusan diri fungsi ABRI
4. Otonomi daerah seluas-luasnya
5. Supremasi hukum
6. Pemerintahan yang bersih dari KKN
e) Tujuan
Yaitu memperbaiki tatanan dibidang politik, ekonomi dan hukum dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila
dan UUD.
f) Kronologis Reformasi
KRONOLOGIS REFORMASI DI INDONESIA

No Waktu Kejadian Peristiwa yang terjadi


Bp. Soeharto dipilih kembali menjadi
1 Maret 1998 presiden, namun perekonomian merosot
dan banyak masalah sosial timbul.
Ketua Senat mahasiswa UI ke gedung
2 15 Maret 1998 DPR/MPR yang menyampaikan reformasi
dan diterima Fraksi TNI
Mahasiswa mengadakan demo dan aksi
3 Awal Mei 1998 keprihatinan yang menuntut turunnya
Presiden Soeharto dari presiden.
Terjadi unjuk rasa di Jakarta yang
4 12 Mei 1998 mengimbas ke Universitas Trisakti dan 4
mahasiswa korban meninggal.
No Waktu Kejadian Peristiwa yang terjadi
Yaitu:
1. Elang Muliya Lesmana
2. Hery Hartanto
3. Hendriawan Sie / Lesmana
4. Hafidin Royan
Terjadi kerusuhan massa dan penjarahan
13 & 14 Mei
5 yang mengakibatkan banyak korban jiwa
1998
terutama di daerah Solo dan Jakarta
Presiden Soeharto pulang dari Kairo
6 15 Mei 1998 dalam acara menghadiri KTT GNB ke
15
No Waktu Kejadian Peristiwa yang terjadi
Cendekiawan Nurcholis Masdjid/ rektor
U Para di hotel Wisata mengadakan
7 17 Mei 1998 jumpa pers, ia mengatakan idenya untuk
mempercepat Pemilu tahun 2000 dan ide
tersebut didukung Mensesneg.
Mensesneg Sadilah Mursjid mengundang
Nurcholis Masdjid ke kantornya untuk
menjelaskan idenya, lantas pk 15.30
18 Mei 1998 harmoko Ketua DPR/MPR
8 mengumumkan hasil rapat, yang meminta
Pkl 15.00 Wib agar Presiden Soeharto secara arif dan
bijaksana sebaiknya mengundurkan diri,
tapi pk 20.00 Wib, pernyataan tsb di
anulir oleh Jenderal Wiranto
No Waktu Kejadian Peristiwa yang terjadi
Presiden Soeharto akan membentuk
komite reformasi, reshuffle kabinet dan
akan mempercepat Pemilu tp tidak
9 19 Mei 1998 berhasil karena menteri-menteri dan
DPR menghendaki Presiden mundur
bersamaan datangnya ribuan mahasiswa
ke gedung DPR dan mendudukinya.
Perwakilan 47 Senat Mahasiswa se
Indonesia berdialog dengan pimpinan
MPR minta kepastian mundurnya
10 20 Mei 1998
Presiden Soeharto, dijawab Harmoko
akan mundur secepatnya tanggal 22 Mei
1998.
No Waktu Kejadian Peristiwa yang terjadi
Seluruh pimpinan Fraksi di DPR
berkumpul di istana negara, untuk
menyaksikan pernyataan mundurnya
11 21 Mei 1998 Presiden Soeharto dari jabatan presiden
dan pembacaan sumpah B.J Habibie
sebagai presiden RI ke 3.
C) Masa Pemerintahan BJ Habibie / Pemerintahan Transisi (dari 21
Mei 1998 – 21 Oktober 1999)
Pada tanggal 21 Mei 1998 BJ Habibie dilantik menjadi Presiden RI
ke 3, dengan dasar pasal 8 UUD 1945 bunyi :
Untuk memenuhi tuntutan reformasi langkah-langkah yang diambil
sebagai berikut:
1) Membentuk kabinet reformasi pembangunan, pada tanggal 22
Mei 1998 yang terdiri 16 Menteri dari 4 golongan (Golkar,
ABRI, PPP, PDI + unsur² daerah, kaum intelek LSM)
Tanggal 23 Mei 1998 Presiden Habibie melantik kabinet
reformasi pembangunan, ia berjanji pemerintahan yang bebas
KKN dan lingkungan ekonomi yang memberi keadilan.
Tanggal 25 Mei 1998, Presiden pertama mengadakan pertemuan
pertama dengan mentrinya yang menghasilkan :
a. Merancang UU politik yang lebih longgar dalam jangka waktu
1 tahun
b. Rencana mengadakan Pemilu dalam jangka waktu 1 tahun
c. Menyetujui pembatasan masa jabatan presiden maksimal 2
periode.
2) Melaksanakan Agenda Reformasi
A) Reformasi dibidang Ekonomi al:
1. Memperbaiki 6 bank dari 7 bank yang dilikuidasi
2. Menaikan nilai tukar Rp terhadap dollar AS hingga
dibawah Rp 10.000 per dollar AS pada Mei 1998
3. Melaksanakan restrukturisasi dan rekapitulisasi
perbankan lewat pembentukan BPPN dan unit
pengelola aset negara.
4. Pembentukan lembaga pemantau dan penyelesaian
hutang luar negeri.
5. Disahkannya UU No. 5 tahun 1999 tentang larangan
praktek monopoli dan persaingan tidak sehat
6. Disahkannya UU No. 8 tahun 1999 tentang
Perlindungan Konsumen
7. Melaksanakan reformasi ekonomi yang disyaratkan
oleh IMF
B) Reformasi di bidang Pers
1. Melakukan pencabutan dan pembrendelan pers
2. Penyederhanaan permohonan SIUP
3. Kebebasan dalam pers dalam bentuk macam-macam
media massa cetak  sinas kabor, majalah dan tabloid.
C) Reformasi dibidang Hankam  dilakukan pemisahan
POLRI dengan ABRI
D) Reformasi dibidang Politik  Melakukan 3 UU Politik :
1. UU No. 2 Tahun 1999 tentang Parpol
2. UU No. 3 Tahun 1999 tentang Pemilu
3. UU No. 4 Tahun 1999 tentang Susduk DPR/MPR
E) Reformasi dibidang Hukum al:
1. Melahirkan 69 UU  5 diantaranya inisiatif dari DPR
2. Penataan kembali struktur kehakiman menjadi 1 atap 
sementara itu menjlang diselenggarakannyasidang
istimewa MPR terjadi unjuk rasa para mahasiswa dan
orsospol yang menuntut :
a. Penolakan dwi fungsi ABRI dan pengangkatan di
DPR/MPR dan DPD
b. Pelaksanaan pemilu yang luber dan jurdil
c. Adili Soeharto dan hapus KKN
d. Hapus P4 dan asas tunggal
Kemudian dengan diprakarsai mahasiswa Jakarta, Bandung,
Siliwangi terus melakukan demo dan 4 tokoh reformasi yaitu
Amien Rais, KH Abdurahman Wahid, Mega dan Sri Sultan HB
X tanggal 10 November 1998 mengadakan dialog nasional di
rumah Gusdur Ciganjur Jakarta Selatan, hasilnya:
1. Mengupayakan terciptanya kesatuan dan persatuan nasional
2. Menegakkan kembali kedaulatan rakyat
3. Melaksanakan desentralisasi
4. Melaksanakan reformasi
5. Melaksanakan pemilu luber dan jurdil
6. Menghapus dwi fungsi ABRI
7. Menghapus pelaku KKN
8. Mendesak anggota PAM Swakarsa membubarkan diri.
Dengan tekanan massa yang terus menerus SI MPR 10-13 November
1998 ditutup dan hasilnya :
1. Ketetapan pada presiden untuk memberantas KKN dan mengadili
mantan Presiden Soeharto
2. Ketetapan tentang pelaksanaan pemilu
3. Ketetapan untuk mengakomodasi tuntutan reformasi antara lain :
a. Ketetapan MPR No. VIII th 1998  mengamandemen UUD 1945
b. Ketetapan MPR No. XII th 1998  pencetusan Tap MPR No.
IV/1993 tentang pemberian tugas dan wewenang khusus kepada
presiden
c. Ketetapan MPR No. XIII th 1998  pembatasan masa jabatan
presiden dan wakil presiden
d. Ketetapan MPR No. XVIII th 1998  Pancasila tidak lagi dijadikan
asas tunggal.

3) Mengadakan Pemilu 7 Juni 1999 yang diikuti 48 Parpol dan


dimenangkan oleh 5 Parpol (PDIP, Partai Golkar, PPP, PKB, PAN)
Sementara muncul masalah warisan orde baru yang tidak dapat
diselesaikan oleh Presiden Habibie misal:
1. Kasus Bank Bali
2. Pelanggaran HAM yang diatur dalam UU No. XXXIX/1999
seperti kasus Trisaksi, Kasus di Universitas Semangi I & II
3. Pertikaian antar kelompok tidak berhenti
4. Status hukum Soeharto belum dipertegas
5. Melepaskan Timtim

Dengan demikian Presiden Habibie dinilai negatif terhadap


pemerintahannya, sehingga dalam Sidang Umum MPR tanggal
14 Oktober 1999 pidato pertanggung jawaban ditolak oleh MPR
dengan dasar ketetapan No. 3 (III) MPR 1999
Setelah KPU menetap jl Anggota DPR/MPR berdasar hasil
Pemilu dan menetapkan jl wakil-wakil utusan golongan dan
daerah maka dalam menyelenggarakan sidang umum tanggal 1-
21 Oktober 1999 menghasilkan beberapa agenda sebagai
berikut :
1. Mengangkat Amien Rais sebagaiKetua MPR dan Akbar
Tanjung sebagai Ketua DPR pada tanggal 19 Oktober 1999
2. Mengangkat Abdurahman Wahid sebagai Presiden pada
tanggal 20 Oktober 1999
3. Mengangkat Megawati Soekarno Putri sebagai wakil presiden
pada tanggal 21 Oktober 1999.
Lantas tanggal 25 Oktober 1999 terbentuk Kabinet Persatuan
Nasional yang beranggotakan 35 Mentri.
Masa Pemerintahan Abdurrahman Wahid
(20 Oktober 1999 – 21 Juli 2001)

Maksud MPR memilih Gusdur adalah merupakan taktis MPR


untuk menghindari disintegrasi bangsa
Ada 4 fraksi/ poros tengah yang mencalonkan Gusdur menjadi
presiden :
1. Fraksi Reformasi
2. Fraksi Persatuan Pembangunan
3. Fraksi Kebangkitan Bangsa
4. Fraksi Bulan Bintang
Dalam pidato pertama tugas yang akan dijalankan ada 3 :
1. Peningkatan pendapatan rakyat
2. Menegakkan keadilan dan kemakmuran
3. Mempertahankan keutuhan bangsa dan negara
Dalam menjalankan pemerintahan membagi kekuasaan dengan
wakil presiden
Tugas Wapres:
1. Menyusun program dan agenda kerja kabinet
2. Menentukan fokus dan prioritas kebijaksanaan pemerintah
3. Memimpin sidang kabinet
4. Menandatangani keputusan pengangkat dan pemberhenti
pejabat setingkat eslon 1.

Presiden juga membentuk DEN (Dewan Ekonomi Nasional) 


untuk memperbaiki ekonomi yang belum pulih akibat krisis
yang panjang.
Ketua DEN  Emil Salim, Wakil  Subiyakto Cakrawerdaya
Sekretaris  Dr. Sri Mulyani Indrawati, Anggota : Anggito
Abimanyu, Sri Adianingsih dan bambang Subianto.
Masalah-masalah yang dihadapi dalam menjalankan
pemerintahannya :
1. Rendahnya kepercayaan daerah terhadap
pemerintah pusat
2. Kasus kekerasan oleh aparat
3. Pemulihan ekonomi
4. Penyehatan perbankan
5. disintegrasi/ mempertahankan Kurs Rp
6. Konf ethnis antar umat beragama
7. Penegakkan hukum dan HAM
Belum tuntas penyelesaian soal orde baru presiden melakukan
kebijakan yang dinilai sangat kontroversial misal:
a) Pemberhentian Kapolri Roesmanhadi yang dinilai tidak
mampu mengantisipasi terjadinya pembakaran sekolah
Kristen STT Doulos.
b) Pemberhentian KAPUSPEN HANKAM Mayjen Sudrajat
diganti Marsda Graito, karena pernyataannya bahwa presiden
bukan panglima tinggi TNI.
c) Pemberhentian Menkopolkam Wiranto karena tidak harmonis
ketika muncul diijinkan pembangunan KPP HAM untuk
Timtim termasuk Wiranto.
d) Mengumumkan menteri-menterinya ada yang terlibat KKN
e) Tahun 1999 presiden menyetujui penggantian nama PAPUA
yang semula Irian Jaya dan menyetujui pengibaran bendera
Bintang Kejora sebagai Bendera Papua.
Masa pemerintahan tidak lama, karena hubungan dengan poros
tengah cepat pudar apalagi hubungan dengan PDI P dan Golkar
macet total, sehingga Golkar menggoyang presiden melalui
DPR dalam masalah Bulog Get (memorandum I dan II) yang
menjatuhkan presiden lantas tanggal 28 Mei 2001 keluar
maklumat pembekuan DPR/MPR dan pembubaran Golkar
dibaca Menpolkam SBY/ sekarang Presiden, tapi maklumat
tidak berlaku kaerna tidak didukung ABRI dan DPR lantas
dalam rapat Paripurna 21-23 Juli 2001 memutuskan :
1. Menghentikan Presiden Abdurrahman Wahid secara resmi
berdasar ketetapan MPR No. II / MPR 2001
2. Mengeluarkan ketetapan No. III/ MPR 2000, untuk
menetapkan dan melantik Mega Soekarno Putri sebagai
Presiden RI ke (5).
Kelemahan Presiden/ Kebijakan
Kontroversial

1. Membubarkan departemen penerangan, sosial,


kunjungan ke Israel, rencana mencabut TAP MPRS
No. XXV/1966  tentang pembubaran
PKI/ormasnya
2. Kurang memperhatikan masalah-masalah dalam
negeri akibat sering ke luar negeri
3. Hubungan yang tidak selaras dengan DPR
4. Mengijinkan pengibaran Bendera Bintang Kejora
di Papua
5. Mengijinkan budaya Cina berkembang
6. Melegalkan Inul Daratista / tampil bebas
KELEBIHAN

1. Figur pemersatu bangsa yang dapat mewakili


semua golongan dalam masyarakat
2. Berhasil memperbaiki hubungan bilateral dengan
Australia
3. Membentuk DEN
4. Menaikan gaji pegawai (2 X 1 tahun)
MASA PEMERINTAHAN
MEGAWATI S. PUTRI (2001-2004)

Tanggal 23 Juli 2001 Megawati dilantik menjadi Presiden RI ke


5 dengan wakil Dr. Hamzah Haz / Kolaborasi nasionalis dengan
agama, kabinetnya disebut Gotong Royong yang terbentuk
dengan dasar Power Sharing jl 31 mentri
# Program Kabinet
1. Mewujudkan otonomi yang tertagih
2. Menyehatkan bank
3. Memantapkan fungsi dan peran TNI dan POLRI
4. Mewujudkan supermasi hukum
5. Memperhentikan kerjasama dengan IMF dan merealisasikan
berdiri KPK (mengakhiri)
Masalah-masalah yang dihadapi Presiden
#Gerakan Separatisme#
1. Muncul ancaman disintegrasi bangsa di Aceh dan Papua
2. Pelanggaran HAM (Hak Asasi Manusia)
3. Menurunnya tingkat perekonomian
4. Merosotnya kebawaan hukum
Lantas dalam Pemilu 4 Oktober 2004 pertama kali rakyat memilih
langsung yang terbagi 2 tahap
1. Untuk menentukan para anggota legislatif
2. Untuk memilih presiden
# Tahun 2004 pemilu secara langsung berpasangan dengan wakilnya
dan yang masuk final
1. Megawati Soekarno Putri dan Hasyim Muzadi
2. SBY dengan Yusuf Kalla
Sebagai pemenang pasangan SBY dan Yusuf Kalla
MASA PEMERINTAHAN SBY (2004 –
SEKARANG)
Tanggal 20 Oktober 2004 SBY dilantik menjadi Presiden RI ke-6, kabinetnya
Indonesia Bersatu yang dilantik 21 Oktober 2004
#Program Kerja 100 Hari
a. Ekonomi
- Penjadwalan pembayaran hutang luar negeri
- Meningkatkan volume export dan import
- Menaikan BBM Mewah misal Pertamax (2.450 menjadi 4.000/liter)
- Inflasi meningkat 5,5%

b) Politik
- Memperpanjang status darurat sipil di Aceh dan mengadakan perundingan
damai dengan GAM (28-01-2005) di Helsinski / Fin
- Mengangkat JAKSA AGUNG Abdul Rahman Saleh

Pada masa pemerintahannya beberapa bencana alam antara lain:


1. Tanggal 26 Desember 2009  bencana gempa dan tsunami di Aceh
2. Tanggal 27 Mei 2006  gempa di DIY & Jateng
3. Banjir di Jakarta
4. Banjir lumpur panas di Sidoarjo
DAMPAK REFORMASI
1. Menghasilkan UU No. 22 Tahun 1999  tentang otonomi
daerah
2. Menghasilkan UU No. 25 Tahun 1999  tentang
perimbangan keuangan pusat dan daerah
3. Pengkoplingan laut bagi nelayan  12 mil dari garis pantai
milik propinsi 1/3 kab.
4. Munculnya lembaga-lembaga yang menyuarakan aspirasi
rakyat untuk menyelidiki dan mengawasi pelanggaran yang
terjadi al:
a. Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (KONASHAM)
b. Mahkamah KOnstitusi (MK)
c. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
d. Dewan Perwakilan Daerah (DPD)  setiap propinsi ada 4
orang dengan masa kerja 5 tahun.

Anda mungkin juga menyukai