pembayaran kewajiban kpd para kreditor dan pembagian harta yg tersisa kpd para
pemegang saham (persero)
PADA AWAL MARET 1998 KABINET PEMBANGUNAN DILANTIK,TAPI KABINET INI TIDAK MENGARAH KEPADA KEMAJUAN
PARA MAHASISWA MEMPELOPORI DEMONSTRASI DENGAN MENENTANG KKN,MEI 1998 KEMARAHAN RAKYAT
MEMUNCAK MEMPROTES PEMERINTAH UNTUK MENGADAKAN REFORMASI DI BERBAGAI BIDANG DANMEMINTA
SOEHARTO UNTUK DARI JABATANNYA SEBAGAI PRESIDEN
PADA 12 MEI 1998 TERDAPAT BENTROK ANTARA MAHASISWA DENAN APARAT KEAMANAN (Dalam peristiwa ini
beberapa mahasiswa Trisakti cidera dan bahkan tewas. Di antara mahasiswa Trisakti yang tewas adalah
Elang Mulya Lesmana, Hery Hartanto, Hendriawan Sie, dan Hafidhin Royan.)
Pada tanggal 13-14 Mei 1998 di Jakarta dan sekitarnya terjadi kerusuhan massa dengan membakar pusatpusat pertokoan dan melakukan penjarahan.
. Pada tanggal 19 Mei 1998 puluhan ribu mahasiswa menduduki gedung DPR/MPR. Mereka menuntut
Soeharto turun dari jabatan presiden akan tetapi Presiden Soeharto hanya hanya mereshufle kabinet. Hal
ini tidak menyurutkan tuntutan dari masyarakat.
tanggal 20 Mei 1998 Soeharto memanggil tokoh-tokoh masyarakat untuk memperbaiki keadaan dengan
membentuk Kabinet Reformasi yang akan dipimpin oleh Soeharto sendiri. Tokoh-tokoh masyarakat tidak
menanggapi usul Soeharto tersebut. Akhirnya pada tanggal 21 Mei 1998 Presiden Soeharto menyerahkan
kekuasaannya kepada wakilnya, B.J. Habibie. Selanjutnya B.J. Habibie dilantik sebagai Presiden RI
menggantikan Soeharto. Pada masa pemerintahan B.J. Habibie kehidupan politik mengalami perubahan,
kebebasan berserikat telah dibuka terbukti banyak berdiri partai politik.
Pada bulan November 1998 dilaksanakan Sidang Istimewa MPR yang menghasilkan beberapa keputusan di
antaranya adalah tentang pelilihan umum secepatnya. Selanjutnya Pemilihan Umum setelah berakhirnya
Orde Baru dilaksanakan pada tanggal 7 Juni 1998 yang diikuti oleh 48 partai politik. Pada Pemilu kali ini
suara terbanyak diraih oleh Partai Demokrasi Perjuangan (PDIP). Dalam Sidang Umum MPR yang
dilaksanakan pada bulan Oktober 1999 terpilihlah K.H. Abdurrahman Wahid sebagai Presiden RI dan
Megawati Sukarno Putri sebagai Wakil Presiden.
FAKTOR REFORMASI
Runtuhnya Orde Baru dan Lahirnya Reformasi
1. Runtuhnya Orde Baru
(-PADA TAHUN 1997 TERJADI KRISIS MONETER,KKN MERAJALELA,TERJAINYA KETIMPANGAN SOSIAL YG
SANGAT MENCOLOK,MUNCULNYA DEMONSTRASI YG DI GERAKAN OLEH MAHASISWA,SHG PD 12 MEI 1998
TERJADILAH PERISTIWA TRISAKTI, Presiden Soeharto berjanji akan mereshuffle Kabinet Pembangunan VII
menjadi Kabinet Reformasi. Selain itu juga akan membentuk Komite Reformasi ,14 MENTRI MUNDUR DARI
JABATANNYA KAREN MENOLAK UNTUK DI IKUTSERTAKAN DLM KABINET REFORMASI,DAN KE 14 MENTERI INI
SUDAH MENEMUKAN BEBERAPA KEJANGGALAN,DAN PADA AKHIRNYA SOEHARTO MENGUNDURKAN DARI
JABATANNYA, pada tanggal 21 Mei 1998 Presiden Soeharto mengundurkan diri dari jabatannya sebagai
presiden RI dan menyerahkan jabatannya kepada wakil presiden B.J. Habibie. Peristiwa ini menandai
berakhirnya kekuasaan Orde Baru dan dimulainya Orde Reformasi.)
2. Kondisi Politik pada Masa Pemerintahan Habibie
Ketika Habibie mengganti Soeharto sebagai presiden tanggal 21 Mei 1998, ada lima isu terbesar yang harus
dihadapinya, yaitu:
a. masa depan Reformasi;
b. masa depan ABRI;
c. masa depan daerah-daerah yang ingin memisahkan diri dari Indonesia;
d. masa depan Soeharto, keluarganya, kekayaannya dan kroni-kroninya; serta
e. masa depan perekonomian dan kesejahteraan rakyat.
Berikut ini beberapa kebijakan yang berhasil dikeluarkan B.J. Habibie dalam rangka menanggapi tuntutan
reformasi dari masyarakat.
a. Kebijakan dalam bidang politik
b. Kebijakan dalam bidang ekonomi
c. Kebebasan menyampaikan pendapat dan pers
d. Pelaksanaan Pemilu
A. Reformasi dalam bidang politik berhasil mengganti lima paket undang-undang masa Orde Baru dengan tiga
undang-undang politik yang lebih demokratis. Berikut ini tiga undang-undang tersebut.
1) UU No. 2 Tahun 1999 tentang Partai Politik.
2) UU No. 3 Tahun 1999 tentang Pemilihan Umum.
3) UU No. 4 Tahun 1999 tentang Susunan dan Kedudukan DPR/MPR.
B. pemerintah membentuk Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN). Selanjutnya pemerintah mengeluarkan
UU No. 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Tidak Sehat, serta UU No. 8 Tahun 1999
tentang Perlindungan Konsumen.
C. Kebebasan menyampaikan pendapat dalam masyarakat mulai terangkat kembali. Hal ini terlihat dari munculnya
partai-partai politik dari berbagai golongan dan ideologi. Masyarakat bisa menyampaikan kritik secara terbuka
kepada pemerintah. Di samping kebebasan dalam menyatakan pendapat, kebebasan juga diberikan kepada pers.
Reformasi dalam pers dilakukan dengan cara menyederhanakan permohonan Surat Izin Usaha Penerbitan (SIUP).
D. Pelaksanaan Pemilu
Pemilu tersebut diikuti oleh 48 partai politik. Keberhasilan lain masa pemerintahan Habibie adalah penyelesaian
masalah Timor Timur. Usaha Fretilin yang memisahkan diri dari Indonesia mendapat respon. Pemerintah Habibie
mengambil kebijakan untuk melakukan jajak pendapat di Timor Timur. Referendum tersebut dilaksanakan pada
tanggal 30 Agustus 1999 di bawah pengawasan UNAMET. Hasil jajak pendapat tersebut menunjukkan bahwa
mayoritas rakyat Timor Timur lepas dari Indonesia. Sejak saat itu Timor Timur lepas dari Indonesia. Pada tanggal 20
Mei 2002 Timor Timur mendapat kemerdekaan penuh dengan nama Republik Demokratik Timor Leste dengan
presidennya yang pertama Xanana Gusmao dari Partai Fretilin.