Anda di halaman 1dari 36

Masa Reformasi di Indonesia

By : Signorita Maharanie
XII IPS 1 / 33
BERAKHIRNYA MASA ORDE BARU
Pada tahun 1997, krisis ekonomi yang melanda Thailand, mulai berdampak
pada perekonomian Indonesia. Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS mulai
merosot hingga Rp 15.000/dollar. Harga-harga kemudian melambung tinggi,
jumlah utang luar negeri mencapai 163 miliar dollar AS lebih, pengangguran
dan kemiskinan penduduk meningkat tajam, banyaknya bank bermasalah,
pertumbuhan ekonomi minus 20% – 30%, dan KKN dikalangan para pejabat
Pemerintah menyebabkan krisis kepercayaan dari masyarakat. Kondisi krisis
ekonomi dan krisis kepercayaan rakyat terhadap pemerintah ini kemudian
mendorong ribuan mahasiswa turun ke jalan untuk berdemonstrasi. Tuntutan
para mahasiswa adalah sebagai berikut.
1. Suksesi kepemimpinan nasional.
2. Amandemen UUD 1945.
3. Pemberantasan KKN.
4. Penghapusan Dwifungdi ABRI.
5. Penegakan supremasi hukum.
6. Pelaksanaan otonomi daerah.
 Pada 12 Mei 1998, terjadi Tragedi Trisakti, empat mahasiswa Universitas Trisakti
tewas tertembak oleh aparat keamanan saat berdemonstrasi yang kemudian
dikenal sebagai pahlawan reformasi.
 Peristiwa tersebut tidak membuat mahasiswa menjadi takut, malah sebaliknya
membuat ribuan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi dari seluruh
Indonesia berdemonstrasi di berbagai kampus di Jakarta. Puncaknya dari
demonstrasi mahasiswa terjadi pada tanggal 19–21 Mei 1998 di depan Gedung
DPR/MPR Jakarta. sampai tanggal 21 Mei 1998 di Istanah Merdeka Presiden
Soeharto mundur dari jabatannya dan sekaligus pengambilan sumpah jabatan
oleh BJ. Habibie sebagai presiden ke 3 Indonesia.
 Kerusuhan besar pada 14 Mei 1998 tidak hanya terjadi di Jakarta tetapi
merembet ke kota-kota yang lain, seperti Solo, Surabaya, Medan, Makassar dan
Padang. Mahasiswa bersama-sama rakyat yang berdemonstrasi di jalan-jalan
semakin gencar menuntut Presiden Soeharto untuk mundur dari jabatannya.
Bahkan, gedung DPR/ MPR pun diduduki oleh ribuan mahasiswa. Coba
bayangkan bagaimana mencengkamnya saat itu! Semoga peristiwa tersebut
menjadi pelajaran begi segenap masyarakat Indonesia dan dikemudian peristiwa
serupa tidak pernah terulang lagi di negri Indonesia yang tercinta ini. Taukah
kamu Peristiwa Reformasi mengutkan teori revulusi yang mengatakan bahwa
perubahan cepat akan menimbulkan disintegrasi (kekaucauan) dalam masyarakat.
PERBANDINGAN
ORDE BARU REOFRMASI

1. Pemilu hanya boleh 1. Pemilu diikuti oleh


diikuti oleh Golkar, banyak partai politik
PDI, dan PPP serta yang diselenggarakan
diselenggarakan oleh oleh lembaga
lembaga pemerintah. independen bernama
Dipilih oleh MPR KPU. Presiden dan
yang dikuasai oleh wakil Presiden
Golkar. dipilih langsung oleh
rakyat.
PERBANDINGAN
ORDE BARU REOFRMASI

2. Semua kebijakan 2. Pemerintah provinsi,


penting daerah diatur kabupaten/kota
pemerintahan pusat. diberikan otonomi
Akibatnya, terjadi untuk membangun
kesenjangan daerahnya masing-
pembangunan antara maisng dan
Jakarta dengan mengurus
daerah yang lainnya. administrasi
pemerintahannya.
PERBANDINGAN
ORDE BARU REOFRMASI

3. Pemerintah 3. Pers bebas


mengontrol mengkritik
pemberitaan secara pemerintah sepanjang
ketat. Jika ada media tidak melanggar kode
yang terlalu kritis etik jurnalistik yang
terhadap pemerintah, telah ditetapkan oleh
ijin media tersebut Dewan Pers.
akan dicabut.
PERBANDINGAN
ORDE BARU REOFRMASI

4. Korupsi terjadi 4. KPK dibentuk pada


secara terstruktur, tahun 2002.
masif, dan sistematis. tujuannya untuk
Salah satunya membersihkan
melalui ratusan kementrian dan
yayasan yang lembaga-lembaga
dikelola Soeharto dan pemerintah dari
keluarganya. korupsi.
PERBANDINGAN
ORDE BARU REOFRMASI

5. Doktrin Orba yang 5. Dwifungsi


menyebutkan bahwa dihapuskan dan TNI
ABRI sebgaai kini fokus pada
kekuatan hankam dan fungsi pertahanan
sebagai kekuatan dan keamanan
sosial. negara.
PERBANDINGAN
ORDE BARU REOFRMASI

6. Masyarakat hidup 6. Masyarakat


dalam kondisi yang mengalami
stabil namun dalam kebebasan yang besar
ketakutan pada rezim akibat berlakunya
pemerintah. demokrasi.
PEMERINTAHAN DI
INDONESIA PADA MASA
REFORMASI
MASA
PEMERINTAHAN
PRESIDEN B.J.
HABIBIE
1. KEBIJAKAN EKONOMI
 Mengesahkan Undang-Undang No.5 Tahun 1999 dan Undang-Undang
No.8 Tahun 1999.
 Menaikkan nilai tukar rupiah terhadap dolar.
 Mengimplementasikan reformasi ekonomi yang disyaratkan oleh IMF.
 Pembentukkan BPPM (Badan Penyehat Perbankan Nasional).

2. KEBIJAKAN POLITIK
 Menetapkan 12 Ketetapan MPR tentang Reformasi.
 Menetapkan empat Ketetapan MPR yang mencerminkan jawaban dari
tuntutan Reformasi.
 Mengganti lima paket Undang-Undang Politik masa Orde Baru.
 Pencopotan Dwifungsi ABRI.
 Pembebasan tahanan politik.

3. KEBIJAKAN KEBEBASAN MENGELUARKAN PENDAPAT DAN


PERS
4. KEBIJAKAN REFORMASI HUKUM DAN PERADILAN
5. KEBIJAKAN PEMILU
DAMPAK POSITIF
 Presiden Habibie berhasil memberikan landasan kokoh bagi Indonesia, pada eranya dilahirkan UU
Anti Monopoli atau UU Persaingan Sehat, perubahan UU Partai Politik dan yang paling penting
adalah lahirnya UU otonomi daerah.
 Memberi kebebasan pada rakyat untuk menyalurkan aspirasinya sehingga banyak bermunculan
partai-partai politik baru yakni sebanyak 48 partai politik
 Membebaskan sejumlah narapidana politik (napol) seperti Sri Bintang Pamungkas (mantan
anggota DPR yang masuk penjara karena mengkritik Presiden Soeharto) dan Muchtar Pakpahan
(pemimpin buruh yang dijatuhi hukuman karena dituduh memicu kerusuhan di Medan tahun 1994)
 Mencabut larangan berdirinya serikat-serikat buruh independen
 Membentuk tiga undang-undang yang demokratis yaitu UU No. 2 tahun 1999 tentang Partai
Politik, UU No. 3 tahun 1999 tentang Pemilu dan UU No. 4 tahun 1999 tentang Susunan
Kedudukan DPR/MPR
 Menetapkan 12 Ketetapan MPR dan ada 4 ketetapan yang mencerminkan jawaban dari tuntutan
reformasi
 Di bidang ekonomi, Habibie berhasil memotong nilai tukar rupiah terhadap dollar masih berkisar
antara Rp 10.000 – Rp 15.000.
 Presiden Habibie juga menerapkan independensi Bank Indonesia agar lebih fokus mengurusi
perekonomian.
 Di bidang kebebasan pers, Habibie melakukan pencabutan pembredelan pers dan penyederhanaan
permohonan SIUUP untuk memberikan kebebasan terhadap pers, sehungga muncul berbagai
macam media massa cetak, baik surat kabar maupun  majalah.
 Di bidang Hankam, BJ Habibie berhasil melakukan pembaharuan dengan cara pemisahan Polri dan
ABRI.
DAMPAK NEGATIF
 Pelaksanaan referendum Timor-Timur yang menyebabkan terpisahnya
wilayah tersebut dari Indonesia.
 kebijakan Habibie dalam isu Timor Timur merusakan hubungan saling
ketergantungan antara dirinya dan Jenderal Wiranto, panglima TNI
pada masa itu.
 Habibie kehilangan legitimasi baik dimata masyarakat internasional
maupun domestik.
 Di mata internasional, ia dinilai gagal mengontrol TNI, yang dalam
pernyataan-pernyataannya mendukung langkah presiden Habibie
menawarkan refendum, namun di lapangan mendukung milisi pro
integrasi yang berujung pada tindakan kekerasan di Timor Timur
setelah referendum.
 Di mata publik domestik, Habibie juga harus menghadapi menguatnya
sentimen nasionalis, terutama ketika akhirnya pasukan penjaga
perdamaian yang dipimpin Australia masuk ke Timor Timur. Sebagai
akibatnya, peluang Habibie untuk memenangi pemilihan presiden
pada bulan September 1999 hilang.
MASA
PEMERINTAHAN
PRESIDEN
ABDURRAHMAN
WAHID
1. KEBIJAKAN POLITIK
 Penundaan bantuan IMF.
 Memperbolehkan etnis Tionghoa merayakan Imlek.

2. KEBIJAKAN EKONOMI
 Diberlakukannya otonomi daerah dan pembagian keuangan
daerah dengan pusat pada tahun 2001.
 Dibentuknya Dewan Ekonomi Nasional untuk memecahkan
perbaikan ekonomi Indonesia yang belum pulih dari krisis
eekonomi yang berkepanjangan.
 Restrukturisasi BUMN.
 Restrukturisasi sector rill.
 Relokasi subsidi.
 Rekonsiliasi dengan lembaga internasional (Bank Dunia,
ADB, dam Negara Donor).
 Restrukturisasi perbankan.
1. DAMPAK POSITIF
Hak-hak rakyat Indonesia keturunan Tionghoa
terlindungi, mereka diperbolehkan menggunakan
nama asli mereka dan merayakan Imlek.
Abdurrahman Wahid lebih menjunjung asas
demokrasi serta menghormati pluralitas
masyarakat Indonesia.
2. DAMPAK NEGATIF
Kepemimpinan di Indonesia masih belum pasti,
penuh keragu-raguan.
Masyarakat belum punya kepercayaan terhadap
pemerintah.
MASA
PEMERINTAHAN
PRESIDEN
MEGAWATI
SOEKARNOPUTRI
1. KEBIJAKAN POLITIK
 Melanjutkan Amandemen UUD 1945.
 Mengesahkan UU Pemilu.
 Meluruskan otonomi daerah.
 PNS dan TNI diharuskan netral dari politik.
 Membangun tatanan politik baru.
 Menjaga keutuhan NKRI.

2. EBIJAKAN EKONOMI
 Kebijakan privatisasi BUMN.
 Dibentuknya KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi).
 Meminta penundaan pembayaran utang sebesar Rp 5,8
Miliar USD pada pertemuan Paris Club ke-3 dan
mengalokasikan pembayaran utang luar negeri sebesar Rp
116,3 Triliun.
3. DAMPAK POSITIF
Memberikan suasana yang kondusif bagi situasi keamanan dan gonjang-
ganjing politik.
Menstabilkan fundamental ekonomi makro yang porak poranda sejak 1998,
meliputi
inflasi, BI rate, Kurs Rupiah, Angka kemiskinan, dan Pertumbuhan
Ekonomi.
Menyehatkan perbankan nasional yang runtuh setelah 1998 yang ditandai
dengan dibubarkannya BPPN pada Feb 2004. Saat ini perbankan nasional
relatif sehat.
Indonesia berhasil keluar dari IMF pada tahun 2003 yang menandakan
Indonesia sudah keluar dari krisis 1998 dan Indonesia yang lebih mandiri.
Berani menghentikan hutang baru
4. DAMPAK NEGATIF
Lemahnya penegakan hukum di era pemerintahan Megawati dinilai telah
menyebabkan membudayanya korupsi di Indonesia. Fraksi Reformasi
bahkan menyatakan, korupsi yang terjadi sudah sangat parah.
Fraksi Perserikatan Daulat Umat menilai, Presiden Megawati tidak mampu
bertindak tegas sehingga aksi pengeboman dan anarkis berulang.
MASA
PEMERINTAHAN
PRESIDEN SUSILO
BAMBANG
YUDHOYONO (I)
Menyusun Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional (RPJMN) yaitu rencana
pembangunan lima tahunan, berdasarkan visi
misi dan program prioritas mereka. Adapun
RPJMN pada pokoknya berisi tiga agenda
nasional yang bertujuan untuk mneyelesaikan
berbagai permasalahan bangsa. Agenda
tersebut ialah sebagai berikut.
Menciptakan Indonesia yang aman dan damai.
Mewujudkan indoesia yang adil dan
demokratis.
Meningkatkan kesejahteraan rakyat.
MASA
PEMERINTAHAN
PRESIDEN SUSILO
BAMBANG
YUDHOYONO (II)
 Di masa pemerintahan yang kedua ini, mulai terlihat beberapa kelemahan
misalnya kurang sigapnya menanggapi beberapa isu sampai isu-isu
tersebut menjadi hangat bahkan membingungkan, lalu dari pemberantasan
korupsi sendiri menimbulkan banyak tanda tanya. Mulai dari kasus
pimpinan KPK, mafia hukum, serta politisasi di berbagai bidang yang
sebenarnya tidak memerlukan suatu sentuhan politik yang berlebihan guna
pencitraan.
 Konsep Trias Politika (Eksekutif, Legislatif, Yudikatif) pada masa
pemerintahan SBY mengalami perubahan progresif, dimana konsep
tersebut berusaha menempatkan posisinya berdasarkan prinsip struktural
Sistem Politik Indonesia, yakini berdasarkan kedaulatan rakyat.
 Pada masa kepresidenan SBY, hal tersebut benar-benar
terimplementasikan, di mana rakyat bisa memilih secara langsung calon
wakil rakyat melalui Pemilu untuk memilih anggota dewan legislatif, dan
Pilpres untuk pemilihan elite eksekutif. Sekalipun untuk elite yudikatif,
pemilihannya masih dilakukan oleh DPR dengan pertimbangan presiden.
 Selama masa kepresidenan SBY di tahun 2004-2009, sistem kepartaian
mengalami perubahan yang signifikan, dimana partai politik bebas untuk
didirikan asalkan sesuai dengan persyaratan dan ketentuan yang berlaku.
Masyarakat Indonesia pun dapat memilih calon wakil rakyat pilihan
mereka secara langsung, hal tersebut tentu menunjukkan apresiasi negara
terhadap hak dasar bangsa secara universal dalam konteks pembentukan
 Sisilain dari pemerintahan SBY adalah penegakan supremasi hukum.
Penegakan supremasi hukum dilakukan agar Indonesia memiliki
kepastian hukum. Berbagai upaya penegakan hukum ini dapat
dijumpai pada pengutusan kasus korupsi yang melibatkan pejabat
negara, anggota DPR, dan berbagai kasus lain.
 Perang terhadap narkoba juga gencar dilakukan oleh aparat penegak
hukum. Pemerintah lewat kebijakan penegakan hukum telah dapat
mengembalikan kepercayaan rakyat untuk menyerahkan mandat
pemerintahan kepada eksekutif, sehingga dalam periode ini,
masyarakat lebih memandang bahwa pemerintah serius dalam
menangani masalah perekonomian yang berdampak pada
peningkatan pendapatan ekonomi masyarakat.
 Di era ini juga, musyawarah mufakat diutamakan, Sehingga
pengambilan kebijakan terkesan lambat. Meski begitu, musyawarah
mufakat ini dilakukan untuk kepentingan Bersama. Sehingga dapat
dikatakan, pada Era Kepresidenan SBY Periode Kedua ini telah
cukup berkembang dibandingkan masa-masa sebelumnya dalam hal
demokrasi.
MASA
PEMERINTAHAN
PRESIDEN JOKOWI
(I)
 Di bidang Politik, Pemerintah telah memastikan perlindungan
dan rasa aman, Pemerintahan yang bersih, kemajuan desa dan
daerah-daerah pinggiran serta tegaknya sistem hukum sebagai
prioritas dalam pembangunan bidang politik. Salah satu capaian
di bidang politik luar negeri yaitu Indonesia terpilih menjadi
anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB periode 2019-2020.
 Kemudian di bidang Ekonomi, Pemerintah telah memastikan
peningkatan kualitas hidup manusia Indonesia, produktivitas
rakyat dan daya saing bangsa, serta kemandirian dan
kebangkitan sektor-sektor strategis yang menjadi prioritas di
bidang ekonomi. Hal ini dibuktikan dengan kenaikan skor Ease
of Doing Business (kemudahan berusaha) sebagai wujud
komitmen Pemerintah melakukan perbaikan struktural
berkesinambungan. Regulasi yang efisien adalah kunci
akselerasi pembangunan ekonomi. Kemudian rasio elektrifikasi
yang telah mencapai 98,8% sebagai bagian dari program 35 ribu
MW yang dicanangkan Pemerintah.
Selanjutnya di bidang Sosial dan Budaya,
Pemerintah telah memastikan hak rakyat atas
tanah dengan program redistribusi bidang-
bidang tanah yang telah ditetapkan sebagai
objek land reform dengan realisasi hingga Juni
2019 mencapai 558.700 bidang dan 418.748
hektar. Yang paling populer adalah pelaksanaan
bantuan sosial melalui Kartu Indonesia Pintar
yang telah dibagikan sebanyak 18,9 juta siswa,
lalu Program Keluarga Harapan sebanyak 10
juta keluarga dan 96,8 juta orang peserta Kartu
Indonesia Sehat.
MASA
PEMERINTAHAN
PRESIDEN JOKOWI
(II)
1. Fokus Pembangunan SDM hingga Infrastruktur
Dalam sambutannya seusai dilantik, Jokowi menegaskan
bahwa prioritas utama pemerintahan periode keduanya adalah
pembangunan sumber daya manusia (SDM).
"Membangun SDM yang pekerja keras, yang dinamis. Membangun
SDM yang terampil, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.
Mengundang talenta-talenta global bekerja sama dengan kita. Itu
pun tidak bisa diraih dengan cara-cara lama, cara-cara baru harus
dikembangkan. Kita perlu 7 endowment fund yang besar untuk
manajemen SDM kita. Kerja sama dengan industri juga penting
dioptimalkan. Dan juga penggunaan teknologi yang mempermudah
jangkauan ke seluruh pelosok negeri," ujar Jokowi.
Kedua, pembangunan infrastruktur akan dilanjutkan. Infrastruktur
yang akan dibangun yakni yang menghubungkan kawasan
produksi dengan kawasan distribusi, yang mempermudah akses ke
kawasan wisata, yang mendongkrak lapangan kerja baru, yang
mengakselerasi nilai tambah perekonomian rakyat.
"Ketiga, segala bentuk kendala regulasi harus kita sederhanakan, harus kita
potong, harus kita pangkas. Pemerintah akan mengajak DPR untuk menerbitkan
2 undang-undang besar. Pertama, UU Cipta Lapangan Kerja. Kedua, UU
Pemberdayaan UMKM. Masing-masing UU tersebut akan menjadi omnibus law,
yaitu satu UU yang sekaligus merevisi beberapa UU, bahkan puluhan UU.
Puluhan UU yang menghambat penciptaan lapangan kerja langsung direvisi
sekaligus. Puluhan UU yang menghambat pengembangan UMKM juga akan
langsung direvisi," tegasnya.
Keempat, Jokowi menyebut penyederhanaan birokrasi harus terus dilakukan
besar-besaran. "Investasi untuk penciptaan lapangan kerja harus diprioritaskan.
Prosedur yang panjang harus dipotong. Birokrasi yang panjang harus kita
pangkas. Eselonisasi harus disederhanakan. Eselon I, eselon II, eselon III, eselon
IV, apa tidak kebanyakan? Saya minta untuk disederhanakan menjadi 2 level
saja, diganti dengan jabatan fungsional yang menghargai keahlian, menghargai
kompetensi," paparnya.
"Saya juga minta kepada para menteri, para pejabat dan birokrat, agar serius
menjamin tercapainya tujuan program pembangunan. Bagi yang tidak serius,
saya tidak akan memberi ampun. Saya pastikan, pasti saya copot," kata Jokowi
mengancam para pejabat yang tak bekerja dengan benar.
Terakhir, Jokowi menyebut transformasi ekonomi sebagai fokus kelima. "Kita
harus bertransformasi dari ketergantungan pada sumber daya alam menjadi daya
saing manufaktur dan jasa modern yang mempunyai nilai tambah tinggi bagi
kemakmuran bangsa demi keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,"
 2.Jokowi Ajak DPR Bikin 2 Undang-Undang
 Salah satu fokus Presiden Joko Widodo (Jokowi) di
periode kedua pemerintahannya adalah penyederhanaan
regulasi untuk mendorong ekonomi. Secara khusus,
Jokowi membeberkan rencananya untuk mengajak DPR
menerbitkan Undang Undang Cipta Lapangan Kerja dan
Undang Undang Pemberdayaan UMKM.
 "Segala bentuk kendala regulasi harus kita sederhanakan,
harus kita potong, harus kita pangkas. Pemerintah akan
mengajak DPR untuk menerbitkan 2 undang-undang besar.
 Pertama, UU Cipta Lapangan Kerja. Kedua, UU Pemberdayaan
UMKM," kata Jokowi.
 Ia menjelaskan, keberadaan kedua UU tersebut akan memangkas
aturan-aturan yang selama ini menghambat perluasan lapangan kerja
dan pengembangan UMKM.
 "Masing-masing UU tersebut akan menjadi Omnibus law,
yaitu satu UU yang sekaligus merevisi beberapa UU,
bahkan puluhan UU. Puluhan UU yang menghambat
penciptaan lapangan kerja langsung direvisi sekaligus.
Puluhan UU yang menghambat pengembangan UMKM
juga akan langsung direvisi," ujarnya.
 Selain penyederhanaan regulasi, Jokowi juga menyatakan
akan menyederhanakan birokrasi. "Investasi untuk
penciptaan lapangan kerja harus diprioritaskan. Prosedur
yang panjang harus dipotong. Birokrasi yang panjang
harus kita pangkas," ucapnya.
3. Ekonomi RI Didorong Bertransformasi ke Manufaktur
dan Jasa Modern
 Presiden Jokowi mengatakan bahwa Indonesia harus
melakukan transformasi ekonomi, tak lagi
menggantungkan Sumber Daya Alam (SDA), namun
beralih ke industri manufaktur dan jasa modern. Hal itu
berkaitan dengan upaya peningkatan nilai tambah terhadap
perekonomian masyarakat Indonesia.
 "Transformasi ekonomi. Kita harus bertransformasi dari
ketergantungan pada sumber daya alam menjadi daya
saing manufaktur dan jasa modern yang mempunyai nilai
tambah tinggi bagi kemakmuran bangsa demi keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," ujar Jokowi dalam
pidato pelantikan presiden di Gedung MPR/DPR, Jakarta,
Minggu (20/10).
 Ia menjelaskan perlunya Indonesia untuk segera
merespons fokus pengembangan ekonomi itu agar bisa
mewujudkan cita-cita menjadi negara maju di tahun 2045,
keluar dari jebakan pendapatan kelas menengah.
 Dengan industri manufaktur dan jasa modern itu nantinya
diharapkan Indonesia bisa menjadi negara maju
berpendapatan Rp 320 juta per kapita per tahun atau Rp 27
juta per kapita per bulan. "Itu lah target kita. Target kita
bersama. Mimpi kita di tahun 2045, Produk Domestik
Bruto Indonesia mencapai USD 7 triliun," kata dia.
 Di tahun 2045 pula, Jokowi juga ingin Indonesia masuk 5
besar ekonomi dunia dengan kemiskinan mendekati nol
persen. "Kita harus menuju ke sana. Kita sudah hitung,
sudah kalkulasi, target tersebut sangat masuk akal dan
sangat memungkinkan untuk kita capai. Namun, semua itu
tidak datang otomatis, tidak datang dengan mudah. Harus
disertai kerja keras, dan kita harus kerja cepat, harus
disertai kerja-kerja bangsa kita yang produktif," tutupnya.
SEKIAN TERIMA KASIH
WASSALAMU’ALAIKUM WAR. WAB.

Anda mungkin juga menyukai