Oleh Kelompok 4:
1.3 Tujuan 1
BAB 2 PEMBAHSAN 3
BAB 3 KESIMPULAN 27
3.1 Kesimpulan 27
DAFTAR PUSTAKA 28
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Reformasi secara umum berarti perubahan terhadap suatu sistem
yang telah ada pada suatu masa. Di indonesia kata reformasi umumnya
merujuk pada gerakan mahasiswa pada tahun 1998 yang menjatuhkan
kekuasaan prsiden soeharto atau era setelah orde baru yaitu era reformasi.
Pada masa reformasi terjadi perubahan baik dalam bidang ekonomi,
politik, hankam, dan sosial budaya yang memang berbeda dari masa
kemasa, mulai dari masa B.J Habibie sampai masa pemerintahan Joko
Widodo.
Sehubungan dengan hal itu, maka kami mennyusun makalah ini
dengan tujuan untuk bisa mengetahui terjadi perubahan pada masa
reformasi dalam bidang ekonomi, politik, hankam, dan sosial budaya yang
memang berbeda dari masa kemasa.
1.3 Tujuan
1
2. Mengetahui keadaan di Bidang Ekonomi, Politik, dan Hankam pada masa
BJ Habibie.
3. Mengetahui keadaan di Bidang Ekonomi, Politik, dan Sosial Budaya pada
masa Abdurrahman Wahid.
4. Mengetahui keadaan di Bidang Ekonomi, dan Politik pada masa
Megawati.
5. Mengetahui keadaan di Bidang Ekonomi, Politik, dan Sosial Budaya pada
masa SBY.
6. Menetahui keadaan di Bidang Ekonomi, Politik, dan Hukum pada masa
Jokowi.
2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Awal terbentuknya Reformasi
Pada awal bulan Maret 1998 melalui sidang umum MPR, soeharto kembali
menjadi Presiden Republik Indonesia, serta melaksanakan pelantikan kabinet
pembangunan VII. Namun kondisi bangsa dan negara pada saat itu semakin tidak
kunjung membaik. Perekonomian mengalami kemerosotan dan masalah sosial
semakin menumpuk. Kondisi dan situasi seperti ini mengundang keprihatinan
rakyat.
Memasuki bulan Mei 1998, para mahasiswa dari berbagai daerah mulai
bergerak menggelar demokrasi dan aksi keprihatinan yang menuntut turunnya
harga sembako, penghapusan korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) dan turunnya
Soeharto dari kursi kepresidenananya. Semakin bertambah banyak aksi para
mahasiswa tersebut menyebabkan para aparat keamanan tampak kewalahan dan
akhirnya mereka harus bertindak tegas. Bentrokan antara mahasiswa yang
menuntut reformasi dengan aparat keamanan tidak dapat dihindarkan.
Pada tanggal 12 Mei 1998 dalam aksi unjuk rasa mahasiswa Universitas
Trisakti, terjadi bentrokan dengan aparat keamanan yang menyebabkan
tertembaknya empat mahasiswa hingga tewas, serta puluhan mahasiswa lainnya
mengalami luka – luka. Kematian empat mahasiswa tersebut mengobarkan
semangat para mahasiswa untuk menggelar demonstrasi secara besar – besaran.
Pada tanggal 17 Mei 1998 di hotel wisata, Jakarta, Nurcholish Madjid dalam
jumpa pers menggulirkan ide untuk mempercepat pemilu (paling lambat tahun
3
2000). Menteri Sekertaris Negara pada saat itu Saadillah Mursjid tertarik dengan
ide itu.
Pada tanggal 19 Mei 1998 puluhan ribu mahasiswa dari berbagai perguruan
tinggi di Jakarta dan sekitarnya berhasil menduduki Gedung DPR/MPR. Pada
tanggal itu pula di Yogyakatra terjadi peristiwa bersejarah. Kurang lebih sejuta
umat manusia berkumpul di alun-alun utara kraton Yogyakarta menghadiri
pisowanan ageng untuk mendengarkan maklumat dari Sri Sultan Hamengku
Buwono X dan Sri Paku Alam VII. Inti dari isi maklumat itu adalah menganjurkan
kepada seluruh masyarakat untuk menggalang persatuan dan kesatuan bangsa.
Pada tanggal 21 Mei 1998, pukul 10.00 WIB bertempat di Istana Negara
Presiden Soeharto meletakkan jabatannya sebagai Presiden di hadapan ketua dan
beberapa anggota dari mahkamah agung. Pada tanggal itu pula, dan berdasarkan
pasal 8 UUD 1945, Presiden menunjuk Wakil Presiden B.J. Habibie untuk
menggantikannya menjadi presiden, serta pelantikannya dilakukan didepan Ketua
4
Mahkamah Agung dan para anggotanya. Maka sejak saat itu, presiden RI dijabat
oleh B.J. Habibie sebagai presiden yang ke 3.
4. Melaksanakan pemilu yang luber dan jurdil guna mengakhiri masa pemerintahan
transisi.
6. Mengusut pelaku KKN dengan diawali pengusutan KKN yang dilakukan oleh
Soeharto dan kroninya.
5
Semakin parahnya krisis ekonomi yang dialami Indonesia telah membuat B.J.
Habibie mengeluarkan berbagai kebijakan untuk mengatsi krisis tersebut.
Kebijakan-kebijakan dalam upaya pemulihan krisis ekonomi, antara lain sebagai
berikut.
a. Melikuidasi beberapa bank yang bermasalah seperti Bank Bumi Daya, Bank
Dagang Negara, Bank Ekspor Impor Indonesia, dan Bank Pembangunan
Indonesia, menjadi Bank Mandiri.
b. Melakukan restrukturisasi dan rekapitulasi perbankan melalui pembentukan
Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN).
c. Menerapkan reformasi ekonomi melalui arahan IMF.
d. Menaikan nailai tukar rupiah terhadap dollar hingga dibwah Rp.10.000.
e. Mengesahkan Undang-Undang No. 5 Tahun 1999 tentang Praktik Monopoli
dan Persaingan yang Tidak Sehat.
f. Mengesahkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan
Konsumen.
2.2.2 Bidang Politik
Sejak diangkat pada tanggal 21 Mei 1998, tugas yang harus diemban oleh
Habibie adalah mengatasi krisis ekonomi dan menciptakan pemerintahan yang
bebas korupsi, kolusi, dan nepotisme. Untuk membantu menjalankan tugas tersebut,
dibentuklah Kabinet Reformasi Pembangunan pada tanggal 22 Mei 1998.
Untuk memenuhi salah satu agenda reformasi, pada tanggal 10-13 November
1998 MPR menyelenggarakan sidang istimewa. Sidang tersebut melahirkan 12
Ketetapan MPR (Tap MPR), yaitu bsebagai berikut:
a. Tap MPR No. VII/MPR/1998, tentang Perubahan dan Tambahan atas Tap
MPR No. I/MPR/1998 Tentang Peraturan Tata Tertib MPR.
6
b. Tap MPR No. VIII/MPR/1998, tentang Pencabutan Tap No. IV/MPR/1983
Tentang Referdum.
c. Tap MPR No. IX/MPR/1998, tentang GBNH.
d. Tap MPR No. X/MPR/1998, tentang Pokok-pokok Reformasi
Pembangunan dalam Rangka Penyelamatan dan Normalisasi Kehidupan
Nasional sebagai Haluan Negara.
e. Tap MPR No. XI/MPR/1998, tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih
dan Bebas Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme.
f. Tap MPR No. XII/MPR/1998, tentang Pemberian Tugas dan Wewenang
Khusus Kepada Presiden/Mandataris MPR dalam Rangka Menyukseskan
Dan Pengamanan Pembangunan Nasional sebagai Pengamalan Pancasila.
g. Tap MPR No. XIII/MPR/1998, tentang Pembatasan Masa Jabatan Presiden
dan Wakil Presiden Republik Indonesia.
h. Tap MPR No. XIV/MPR/1998, tentang Pemilihan Umum.
i. Tap MPR No. XV/MPR/1998, tentang Penyelengaraan Otonomi Daerah.
j. Tap MPR No. XVI/MPR/1998, tentang Politik Ekonomi dalam Rangka
Demokrasi Ekonomi.
k. Tap MPR No. XVII/MPR/1998, tentang Hak Asasi Manusia (HAM).
l. Tap MPR No. XVIII/MPR/1998, tentang Pencabutan Pedoman
Penghayatan Dan Pengamalan Pancasila (P4).
7
Untuk memenuhi agenda reformasi, langkah-langkah yang diambil B.J Habibie
di bidang politik, antara lain sebagai berikut.
1. Prediksi tantangan TNI ke depan di abad XXI begitu besar, komplek dan
multidimensional, atas dasar itu TNI harus segera menyesuaikan diri.
2. TNI senantiasa harus mau dan mampu mendengar serta merespon aspirasi
rakyat.
3. TNI mengakui secara jujur, jernih dan objektif, sebagai komponen bangsa
yang lainnya, bahwa di masa lalu ada kekurangan dan distorsi sebagai
konsekuensi logis dari format politik Orba
1. Jumlah anggota ABRI yang duduk di MPR dikurangi, dari 75 orang menjadi
38 orang
8
2. Polri memisahkan diri dari ABRI dan menjadi kepolisian negara sejak
tanggal 5 Mei 1999
3. ABRI diubah menjadi TNI yang terdiri dari Angkatan Darat, Angkatan Laut
dan Angkatan Udara.
9
hingga 300 poin, dikarenakan lebih banyaknya kegiatan penjualan daripada
kegiatan pembelian dalam perdagangan saham di dalam negeri.
Selain itu juga adanya dugaan bahwa presiden terlibat dalam pencairan dan
penggunaan dana Yayasan Dana Kesejahteraan Karyawan (Yanatera) Bulog
sebesar 35 miliar rupiah dan dana bantuan Sultan Brunei Darussalam sebesar 2 juta
dollar AS. DPR akhirnya membentuk Panitia Khusus (Pansus) untuk melakukan
penyelidikan keterlibatan Presiden Abdurrahman Wahid dalam kasus tersebut.
Pada 1 Februari 2001 DPR menyetujui dan menerima hasil kerja Pansus.
Keputusan tersebut diikuti dengan dengan memorandum yang dikeluarkan DPR
bahwa presiden telah melanggar haluan negara yaitu melanggar UUD 1945 Pasal 9
tentang Sumpah Jabatan dan melanggar Tap MPR No. XI/MPR/1998 tentang
Penyelenggaraan Negara yang bebas KKN.
Hubungan antara presiden dan DPR semakin memanas seiring dengan ancaman
presiden terhadap DPR. Jika DPR melanjutkan niat mereka untuk menggelar
Sidang Istimewa MPR, maka presiden akan mengumumkan keadaan darurat dan
memerintahkan TNI dan Polri untuk mengambil tindakan hukum terhadap sejumlah
orang tertentu yang dianggap menjadi tokoh yang aktif menyudutkan pemerintah.
10
DPR akhirnya menyelenggarakan rapat paripurna untuk meminta MPR
mengadakan Sidang Istimewa MPR. Pada tanggal 21 Juli 2001 MPR
menyelenggarakan Sidang Istimewa yang dipimpin oleh ketua MPR Amien Rais.
Menyadari posisinya yang terancam, presiden selanjutnya mengeluarkan Maklumat
Presiden tertanggal 22 Juli 2001. Maklumat tersebut selanjutnya disebut Dekrit
Presiden yang berisi.
Namun isi dekrit tersebut tidak dapat dijalankan terutama karena TNI dan Polri
yang diperintahkan untuk mengamankan langkah-langkah penyelamatan tidak
melaksanakan tugasnya. Seperti yang dijelaskan oleh Panglima TNI Widodo AS,
sejak Januari 2001, baik TNI maupun Polri konsisten untuk tidak melibatkan diri
dalam politik praktis.
11
1. Presiden Abdurrahman Wahid membubarkan dua departemen yakni
Departemen Penerangan dan Departemen Sosial dan diganti dengan
pembentukan Departemen Eksplorasi Laut melalui Keputusan Presiden No.
355/M tahun 1999 tanggal 26 Oktober 1999. Nama departemen ini berubah
menjadi Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP).
2. Pada masa pemerintahan Abdurrahman Wahid, MPR melakukan
amandemen terhadap UUD 1945 pada tanggal 18 Agustus 2000.
Amandemen tersebut berkaitan dengan susunan pemerintahan Negara
Kesatuan Republik Indonesia yang terdiri atas pemerintahan pusat, provinsi,
kabupaten dan kota. Amandemen ini sekaligus mengubah pelaksanaan
proses pemilihan umum berikutnya yakni pemilik hak suara dapat memilih
langsung wakil-wakil mereka di tiap tingkat Dewan Perwakilan tersebut.
3. Upaya reformasi di bidang hukum dan pemerintahan dilakukan dengan
pemisahan TNI dan Polri sehingga TNI dapat memfokuskan diri dalam
menjaga kedaulatan wilayah Republik Indonesia dari ancaman kekuatan
asing, sementara Polri dapat lebih berkonsentrasi dalam menjaga keamanan
dan ketertiban.
4. Berbagai kasus KKN tersebut kembali dibuka pada tanggal 6 Desember
1999 dan terfokus pada apa yang telah dilakukan oleh mantan Presiden
Soeharto dan keluarganya. Namun dengan alasan kesehatan, proses hukum
terhadap Soeharto belum dapat dilanjutkan. Kejaksaan Agung menetapkan
mantan Presiden Soeharto menjadi tahanan kota dan dilarang bepergian ke
luar negeri. Pada tanggal 3 Agustus 2000 Soeharto ditetapkan sebagai
terdakwa terkait beberapa yayasan yang dipimpinnya.
5. Pencapaian lain pemerintahan Abdurrahman Wahid adalah pemulihan hak
minoritas keturunan Tionghoa untuk menjalankan keyakinan mereka yang
beragama Konghucu melalui Keputusan Presiden No. 6 tahun 2000
mengenai pemulihan hak-hak sipil penganut agama Konghucu.
12
1. Presiden Abdurrahman Wahid melontarkan gagasan kontroversial yaitu
gagasan untuk mencabut Tap.MPRS No.XXV tahun 1966 tentang larangan
terhadap Partai Komunis Indonesia dan penyebaran Marxisme dan
Leninisme. Gagasan tersebut mendapat tantangan dari kalangan Islam
termasuk Majelis Ulama Indonesia. Namun beliau mengurungkan niatnya.
2. Benturan Presiden Abdurrahman Wahid dengan organisasi massa dan partai
politik Islam adalah gagasannya untuk membuka hubungan dagang dengan
Israel. Gagasannya tersebut mendapat tantangan keras.
13
2. Pencopotan Kapuspen Hankam Mayjen TNI Sudradjat, yang
dilatarbelakangi oleh adanya pernyataan bahwa Presiden bukan merupakan
Panglima Tinggi.
3. Pencopotan Wiranto sebagai Menkopolkam, yang dilatarbelakangi oleh
hubungan yang tidak harmonis dengan Gus Dur.
4. Mengeluarkan pengumuman tentang menteri Kabinet Pembangunan
Nasional yang terlibat KKN sehingga mempengaruhi kinerja kabinet
menjadi merosot.
5. Gus Dur menyetujui nama Irian Jaya berubah menjadi Papua dan
mengizinkan pengibaran bendera Bintang Kejora.
Puncak jatuhnya Gus dur dari kursi kepresidenan ditandai oleh adanya Skandal
Brunei Gate dan Bulog Gate yang menyebabkan ia terlibat dalam kasus korupsi,
maka pada tanggal 1 Februari 2006 DPR-RI mengeluarkan memorandum yang
pertama sedangkan memorandum yang kedua dikeluarkan pada tanggal 30 Aril
2001. Gus Dur menanggapi memorandum tersebut dengan mengeluarkan
maklumat atau yang biasa disebut Dekrit Presiden yang berisi antara lain :
14
dihadapkan pada masalah pemulihan ekonomi warisan dari masa pemerintahan
Orde Baru. Berikut adalah upaya-upaya Megawati dalam mengatasi upaya tersebut.
15
2.4.2 Bidang Politik
Pemilu yang berlangsung pada tanggal 5 Juli 2004 berhasil dimenangkan oleh
pasangan Susilo Bambang Yudhoyono-Jusuf Kalla dan Megawati Sukarnoputri-
Hasyim muzadi. Namun, suara kedua pasangan tersebut tidak ada yang mencapai
50% sehingga diperlukan pemilu putaran kedua yang akan diselenggarakan pada
20 September 2004. Pemilihan putaran kedua ini akhirnya dimenangkan oleh
pasangan Susilo Bambang Yudhoyono-Jusuf Kalla.
16
Salah satu kebijakan ekonomi pada pemerintahan SBY adalah mengurangi
subsidi dengan menaikkan harga Bahan Bahan Minyak (BBM). Untuk mengurangi
beban masyarakat pemerintahan mengeluarkan kebijakan bantuan langsung tunai
kepada rakyat miskin.
SBY telah berhasil mengubah citra Indonesia dan menarik investasi asing
dengan menjalin berbagai kerja sama dengan banyak negara pada masa
pemerintahannya, antara lain dengan Jepang. Perubahan-perubahan global pun
dijadikannya sebagai peluang. Politik luar negeri Indonesia di masa pemerintahan
SBY diumpamakan dengan istilah "mengarungi lautan bergelombang", bahkan
"menjembatani dua karang". Hal tersebut dapat dilihat dengan berbagai insiatif
Indonesia untuk menjembatani pihak-pihak yang sedang bermasalah.
Ciri-ciri politik luar negeri Indonesia pada masa pemerintahan SBY antara lain,
sebagai berikut.
17
2. Terdapat kemampuan beradaptasi Indonesia terhadap perubahan-perubahan
domestik dan perubahan-perubahan yang terjadi di luar negeri
(Internasional).
3. Bersifat pragmatis kreatif dan oportunis, artinya Indonesia mencoba
menjalin hubungan dengan siapa saja (baik negara, organisasi internasional,
ataupun perusahaan multinasional) yang bersedia membantu Indonesia dan
menguntungkan pihak Indonesia.
4. Konsep TRUST, yaitu membangun kepercayaan terhadap dunia
Internasional. Prinsip-prinsip dalam konsep TRUST adallah unity,
harmony, security, leadership, and prosperity. Prinsip-prinsip dalam konsep
TRUST inilah yang menjadi sasaran politik luar negeri Indonesia pada
tahun 2008 dan selanjutnya.
Presiden SBY berhasil meredam berbagai konflik di Ambon, Sampit dan juga
di Aceh.Pada masa pemerintahan ini, kehidupan masyarakat mulai menuju kepada
kehidupan individualis yang mengutamakan kepentingan individu. Hal ini dapat
dilihat dengan kurangnya sosialisasi antarwarga di perkotaan.Arus urbanisasi juga
semakin marak. Namun pemerintah tidak lagi mencanangkan transmigrasi.Di
18
pemerintahan SBY juga telah dibuat undang-undang mengenai pornografi dan
pornoaksi. Namun usaha ini tidak disertai dengan penegakan hukum yang baik
sehingga tidak terealisasi.Meski konflik di beberapa daerah telah diredam, namun
kembali muncul berbagai konflik lagi seperti di Makassar. Bahkan baru-baru ini
terjadi tawuran antar-SMA di Jakarta yang membawa korban para pejuang
jurnalistik.
19
kembali pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia Tenggara, yang telah melambat
dalam beberapa bulan terakhir serta defisit yang semakin tinggi.
20
Pelantikan presiden baru tentu akan sangat penting bagi paparan ekonomi
Indonesia. Presiden SBY akhirnya turun setelah 10 tahun berkuasa, dimana dia
meningalkan warisan pemerintahan demokrasi dan kemajuan dalam pembangunan
ekonomi. Dalam pemerintahan yang baru, Jokowi akan memainkan peran yang
cukup menentukan dalam membentuk masa depan ekonomi bangsa melalui
kebijakan-kebjikan ekonomi. Bukan hanya itu, Jokowi juga akan memainkan peran
untuk memutuskan apakah akan mengupayakan strategi globalisasi dan
memperluas integritas internasional atau akan lebih nasionalis, dengan melindungi
pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Satu hal yang juga menjadi tantangan yang bakal dialami pemerintahan
Jokowi adalah partai PDI-P, yang menggolkan Jokowi menjadi Presiden RI, setelah
berkoalisi hanya mampu menguasai 40 persen kursi parlemen. Posisi ini, tentu
menjadi hal serius bagi agenda reformasi Jokowi.
Outlook jangka menengah masa depan Indonesia akan dibentuk oleh agenda
kebijakan presiden serta para menteri bidang ekonomi yang ditunjuk. Sebab dalam
dua tahun terakhir telah ada kebijakan nasionalis yang cukup signifikan, khususnya
disektor sumber daya alam. Perhatian utama bagi para investor global adalah
apakah hal tersebut bisa diterapkan dalam sektor industri lainnya. Presiden Jokowi,
harus melakukan reformasi terbesar pada sektor ekonomi mikro. Ini yang menjadi
kunci utama.
21
Kebijakan apa yang diperlu diperkenalkan untuk mendorong pertumbuhan
ekonomi?
Apa yang harusnya menjadi tolak ukur bagi pemerintahan baru untuk
memberantas korupsi?
22
menyusul turunnya harga batu-bara dan sejumlah komoditas lainnya sehingga
berdampak pada defisitnya neraca perdagangan. Sedangkan pertumbuhan
pemintaan domestik telah mendorong impor, sekaligus menjadi roda penggerak
pertumbuhan ekonomi.
23
Investor asing secara signifikan menilai Indonesia sepanjang 2010 hingga
2013 sebagai tempat tujuan investasi, hal itu ditandai dengan naiknya foreign direct
investment (FDL) maupun investasi yang mengalir ke pasar modal. Factor penting
yang mengendalikan hal ini adalah situasi ekonomi makro yang membaik hingga
perusahaan-perusahaan pemeringkat utang grade investment grade untuk
Indonesia.
Arus investasi asing langsung ke Indonesia pada rentan waktu tersebut naik
hingga 2 kali lipat. Akan tetapi jika pemerintahan Jokowi tidak mengejar reformasi
kunci, yakni memperbaiki iklim usaha dan menjadikan Indonesia lebih kompetitif,
maka dengan mudah pula investor global akan kehilangan kepercayaan terhadap
prospek bisnis tanah air.
Proyeksi IHS adalah ekonomi Indonesia akan tumbuh 5,2 persen pada 2014
ini dan 5,5 persen pada 2015. Akan tetapi, outlook untuk 2015 dan rencana jangka
menengah sebagian besar masih tergantung pada bagaimana pemerintah yang baru
melanjutkan managemen ekonomi makro yang sehat dan melakukan reformasi
pasar yang berkelanjutan.
24
pemerintah yang dicapai dalam dua tahun ini sebagai bagian dari perwujudan
Nawacita.
Di bidang politik beberapa capaian selama dua tahun terakhir ini: pertama,
konsolidasi politik yang menghasilkan perimbangan kekuatan politik di parlemen,
sehingga program-program pemerintah dapat berjalan dengan efektif karena
didukung oleh DPR; kedua, Terobosan politik berupa Pilkada Serentak di tahun
2015 berlangsung sukses dengan angka partisipasi pemilih sebesar 69,6 persen;
ketiga, Indeks Demokrasi Indonesia pada 2015 meningkat menjadi 73,12 jika
diukur dengan indikator dan variabel yang sama dengan Tahun 2014 yang saat itu
mencapai angka 73,04;
25
pelayanan SIM, STNK, dan BPKB; d. Relokasi lapas yang telah over-capacity; e.
Perbaikan layanan hak paten merk dan desain; ketujuh, Pembentukan Satuan Tugas
Sapu Bersih Pungutan Liar (SATGAS SABER PUNGLI) melalui Perpres Nomor
87 Tahun 2016 sebagai bagian dari realisasi Paket Reformasi Hukum Tahap
Pertama.
26
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari materi-materi yang telah kami paparkan, maka kami menyimpulkan
bahwa pada masa reformasi merupakan suatu perubahan tatanan perikehidupan
lama dengan tatanan perikehidupan yang baru dan secara hukum menuju ke arah
perbaikan. Gerakan reformasi juga merupakan suatu gerakan untuk mengadakan
pembaharuan dan perubahan , terutama perbaikan dalam bidang politik, sosial ,
ekonomi , dan hankam.
27
DAFTAR PUSTAKA
Samsul Farid. 2015. Sejarah untuk SMA/MA Kelas XII Kelompok Peminatan
ILMU-ilmu Sosial. Kota: Bandung.
Mas Poer. 2017. Kebijakan SBY (Politik, Ekonomi, Sosial, Budaya, ideologi).
(Online) Terhubung: http://www.freedomsiana.com/2017/07/kebijakan-sby-
politik-ekonomi-sosial.html?m=1# (Di Akses 7 Januari 2017, 19:54 WIB)
Anonim. 2016. Perwujudan Nawacita di Bidang Politik, Hukum dan Keamanan untuk
Memulihkan kepercayaan Publik, Memberiksn Keadilan dan Kepastian Hukum. (Online)
28
Terhubung: https://polkam.go.id/perwujudan-nawacita-di-bidang-politik-hukum-dan-
keamanan-untuk-memulihkan-kepercayaan-publik-memberikan-keadilan-dan-kepastian-
hukum/ (Di akses 8 Januari 2017, 18:02 WIB)
29