Anda di halaman 1dari 2

PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN

KELAS VII (Semester 1)


MENGENAL ALAT DAN PRODUKSI BAHAN ALAM LUNAK

Alat dan Produksi Bahan Alam Lunak


1. Tanah liat atau lempung
Tanah liat adalah suatu partikel mineral yang mengandung leburan silika dan/atau aluminium yang
halus. Tanah liat sering digunakan sebagai bahan dasar pembuatan patung, gerabah, atau
kerajinan lain, seperti mainan anak-anak.
Alat dan bahan untuk membuat gerabah:
a. Meja putar atau pelarik.
b. Kawat/ Benang. Digunakan untuk memotong bagian bawah gerabah yang
menempel dengan meja putar.
c. Pisau. Untuk mendekor/ mendesain gerabah yang dibuat, sehingga memiliki banyak
variasi.
d. Kuas. Untuk meratakan bagian permukaan luar, sehingga lebih halus dan rapih.
e. Pembakar. Untuk mengeringkan gerabah setelah dijemur sebentar, sehingga
hasilnya padat dan keras.
f. Butsir. Fungsinya untuk mendekor gerabah.
2. Kulit
Alat-alat yang digunakan untuk membantu produksi kerajinan kulit adalah pahat khusus kulit,
pembolong kulit, mesin jahit, gunting, dan juga jarum jahit untuk kulit. Saat proses pembuatannya,
proses pembuatan kerajinan kulit, jenis kulit yang digunakan adalah kulit mentah atau split yang
diolah menggunakan bahan kimia. Kulit akan direndam dengan air selama satu hari lebih hingga
lunak. Lalu, bahan akan direntangkan menggunakan tali dan pigura kayu yang kuat. Selanjutnya,
kulit tersebut akan mengering dan ditipiskan dengan menggunakan pisau. Bagian yang ditipiskan
adalah bagian rambut dan sisa-sisa daging yang masih melekat.

3. Getah Nyatu
Bahan-bahan yang digunakan untuk produksi kerajinan getah nyatu adalah getah nyatu yang
berasal dari pohon nyantu, air panas, api, air dingin, pewarna alami yang berasal dari tumbuhan
dan botol atau rol yang berfungsi untuk menggiling getah nyatu dan membentuk getahnya sesuai
dengan desain yang kita inginkan.
Proses perebusan batang pohon nyatu dilakukan sebanyak tiga kali untuk mendapatkan getah
yang baik. Perebusan pertama dilakukan dengan mencampurkan sedikit minyak tanah untuk
memisahkan batang pohon dengan getahnya. Perebusan kedua cukup menggunakan air.
Perebusan kedua ini berfungsi memisahkan getah nyatu dengan minyak tanah. Setelah getah
pohon nyatu terkumpul, kita akan melakukan proses rebus terakhir guna menambahkan warna
pada getah tersebut.
Proses pewarnaan getah nyatu umumnya menggunakan bahan-bahan alami, seperti berbagai
daun yang memiliki ciri khas warna tertentu seperti hitam, hijau, merah, kuning atau cokelat.
Kita dianjurkan untuk menggunakan pewarna alami tanpa bahan kimia, akan tetapi, sekarang
banyak juga pengrajin yang menggunakan pewarna kimia.
Hal ini dilakukan dengan tujuan agar kerajinan getah nyatu memiliki pilihan warna yang lebih cerah
dan menarik.
4. Flour Clay (Adonan Tepung)
Cara membuatnya: Siapkan bahan dan peralatan yang dibutuhkan, seperti tepung, lem putih,
pengawet makanan pewarna (bisa cat atau pewarna makanan), mangkok atau baskom, serta
peralatan lainnya yang perlu ditambahkan. Campurkan tepung yang sudah disiapkan dengan lem
putih dan pengawet makanan di baskom besar. Perbandingannya 1:1:1. Setelah mencampur
bahan di atas, aduk menggunakan tangan. Adonan diuleni hingga kalis. Apabila terlalu kering, bisa
tambahkan sedikit lem putih. Namun, jika terlalu lengket, tambahkan tepung sedikit demi sedikit.
Bentuk adonan sesuai yang diinginkan, misalnya bentuk bunga, binatang, bintang, atau lainnya.
Setelah dibentuk, berikan warna pada adonan flour clay, bisa menggunakan pewarna makanan
atau cat. Oleskan warna pada adonan clay secara perlahan, hingga warna merata. Keringkan clay
hingga flour clay mengeras.
5. Bubur Kertas dan tisu
Bahan dan alat yang dibutuhkan

1. Kawat Kasa
Digunakan untuk membuat kerangka dengan bentuk yang sesuai selera. Kawat kasa banyak
dipilih untuk membuat patung dari bubur kertas karena proses pemotongannya mudah.

2. Kertas Koran atau Kertas Bekas


Kertas koran atau kertas bekas adalah bahan utama dalam pembuatan patung bubur. Kertas ini
nantinya akan direndam hingga lunak di dalam air.

3. Tepung Kanji
Tepung kanji adalah bahan dasar yang digunakan untuk membuat lem. Caranya yaitu dengan
merebus tepung kanji menggunakan air secukupnya.
Tepung kanji ini diaduk-aduk hingga teksturnya menyerupai lem. Proses pengadukan ini dilakukan
agar tepung kanji tidak menggumpal.

4. Air
Air digunakan untuk merendam kertas agar menjadi bubur kertas. Sebaiknya, air yang digunakan
adalah air bersih dan bukan air kotor.

5. Baskom
Baskom digunakan sebagai wadah dalam menampung air berisi rendaman kertas. Ukuran baskom
bisa disesuaikan dengan banyaknya kertas yang digunakan untuk membuat patung.

6. Gunting
Alat ini digunakan untuk menggunting kawat kasa sesuai dengan bentuk yang diinginkan. Pastikan
gunting yang digunakan tidak tumpul, sehingga hasil potongannya nanti tetap bagus.

7. Pewarna
Pewarna digunakan pada tahap akhir atau finishing. Pewarna yang digunakan adalah jenis
pewarna semprot. Adapun warna dasar yang bisa digunakan yakni hitam atau putih.
Berikut adalah cara membuat patung bubur kertas:
a. Bentuk kawat kasa menjadi kerangka patung sesuai kebutuhan, misalnya seperti hewan
bangunan, atau bentuk lainnya.
b. Lumuri kerangka dengan adonan lem kanji dan bubur kertas.
c. Pastikan agar kerangka sudah dilumuri adonan secara merata.
d. Keringkan kerangka tanpa dijemur di bawah matahari secara langsung agar adonannya
tidak retak.
e. Jika sudah kering, patung bubur kertas bisa diwarnai menggunakan dengan cat semprot.

Anda mungkin juga menyukai