Anda di halaman 1dari 2

PENJARINGAN PASIEN TB

No Dokumen : No Revisi : Halaman :


SPO/ /I/2019/RSB
,.Rs Bhayangkara 00 1/2
Pusdik Sabhara Porong
Ditetapkan
STANDAR TanggalTerbit : Karumkit Bhayangkara Pusdik Sabhara
PROSEDUR Porong
OPERASIONAL
(SPO)
Drg. IGNATIUS HENDRA A, Sp. KG
AKBP NRP. 76020784
Pengertian Merupakan upaya untuk menjaring pasien-pasien yang dicurigai
menderita TB (suspek pasien TB), di rumah sakit yang dilakukan
secara promotive case finding.
Tujuan Sebagai acuan tata laksana menjaring pasien yang dicurigai
menderita TB (suspek pasien TB)
Kebijakan Berdasarkan Keputusan Kepala Rs Bhayangkara Pusdik Sabhara
Porong Nomor : Kep / /XII/2018/Rumkit tentang Kebijakan
Pelayanan TB Dengan Strategi Dots
Prosedur A. Di Rawat Jalan
1. Lakukan anamnesa dan pemeriksaan fisik pasien suspek TB.
2. Buatkan lembar permintaan pemeriksaan dahak S-P (Form TB-
05) dan pengantar laboratorium untuk penegakan diagnosis.
3. Buatkan lembar permintaan pemeriksaan penunjang lainnya,
sesuai indikasi (foto thorak / histopatologi / patologi anatomi,
dll).
4. Dilakukan konseling dan edukasi mengenai :pentingnya
dilakukan 3x pemeriksaan dahak dan cara mengeluarkan dahak
yang benar.
5. Pasien dipersilahkan ke laboratorium / radiologi
6. Catat data identitas pasien TB pada Form TB-06, kolom 1
s.d.kolom 6.
7. Setelah diperoleh hasil pemeriksaan dahak S-P, maka data
hasil pemeriksaan dahak dicatat pada form TB-06, kolom 8 s.d.
14.
8. Motivasi pasien untuk mengikuti program DOTS di RS. Jika
pasien bersedia rujuk pasien ke
PENJARINGAN PASIEN TB

No Dokumen : No Revisi : Halaman :


SPO/ /I/2019/RSB
Rs Bhayangkara 00 2/ 2
Pusdik Sabhara Porong

Pojok DOTS. Jika pasien tidak bersedia oleh karena tempat


tinggal yang jauh hubungi petugas pojok DOTS untuk
dikoordinasikan dengan jejaring eksternal terdekat.
9. Melengkapi catatan rekam medis pasien.

B. Di Rawat Inap
1. Lakukan anamnesa dan pemeriksaan fisik pasien suspek TB.
2. Buatkan lembar permintaan pemeriksaan dahak S-P (Form TB-
05) dan pengantar laboratorium untuk penegakan diagnosis.
3. Buatkan lembar permintaan pemeriksaan penunjang lainnya,
sesuai indikasi (foto thorak / histopatologi/ patologi anatomi, dll.
4. Suspek pasien TB diberi pot dahak, dan di bantu untuk
mengeluarkan dahak yang benar, S-P-S Pot dahak suspek pasien
TB diserahkan ke laboratorium beserta pengantar laboratorium
dan Form TB 05.
5. Catat dan lengkapi buku bantu pasien suspek TB.
6. Usulkan pada DPJP untuk pengobatan dengan Strategi DOTS.
DPJP setuju atau tidak setuju hubungi petugas Pojok DOTS
untuk pencatatannya.
7. Lengkapi rekam medis pasien.
8. Pada saat pasien pulang, jika DPJP setuju dengan pengobatan
strategi DOTS anjurkan pasien untuk kontrol di Pojok DOTS.
Jika DPJP tidak setuju maka anjurkan untuk pasien kontrol di
klinik rawat jalan Unit Pelayanan Medis (UPM) terkait.

Unit Terkait 1. Seluruh Unit Pelayanan Medis (UPM) terkait


2. Seluruh Unit Pelayanan terkait

Anda mungkin juga menyukai