Anda di halaman 1dari 4

TATA LAKSANA KASUS TB PARU

No.
Dokume : / KS.02.05/038.2/SOP/PKM-SS/II/2022
n
No.
SOP Revisi
: 0

Tanggal
Terbit
: 18 Februari 2022

Halaman : 1/4

UPT
PUSKESMAS
.................
( …………………….........………………. )

1. Pengerti Tuberkulosis adalah penyakit menular langsung yg disebabkan oleh


an kuman TB (Mycobacterium Tuberkulosis) .Sebagian besar kuman TB
menyerang paru,tetapi dapat juga mengenai organ tubuh lainnya.
2. Menurunkan angka kesakitan dan angka kematian TB, memutuskan
Tujuan
rantai penularan,serta mencegah terjadinya MDR TB.
Surat Keputusan Kepala UPT Puskesmas ................. Nomor
3. Kebijaka
n KS.02.05/040/SK/PKM-SS/II/2022 Tentang TIM DOTS UPT
Puskesmas ..................
Permenkes nomor 67 tahun 2016 tentang Penanggulangan
4. Referens
Tuberkulosis
i

5. Prosedur a. Persiapan Bahan dan Alat :


- Pot sputum
- Reagen & Lab Kit
- Form 04, 05 dan 06
- Kaca slide
- Mikroskop
- Masker
- Hand scond
- Apron

1. Petugas mengambil kartu RM pasien di loket yang tersedia


6. Langkah
-langkah atau petugas lain mengantarkan ke ruang pelayanan TB Paru.
(sesuai dengan protokol kesehatan )
2. Petugas memanggil pasien sesuai dengan yang tercantum di
kartu RM
3. Petugas memverifikasi data pasien sesuai dengan yang tertera
di kartu RM Pasien.
4. Bagi pasien lama langsung dilayani seperti biasa bagi pasien
baru dilakukan anamnesa dan dianjurkan periksa dahak PS ke
bagian lab. Dan dibuatkan form. TB 05 untuk pasien rujukan
internal dari BP, KIA, dll, maka dilakukan anamnesa kembali
dan dilanjutkan supaya di periksa dahak ke lab. rujukan TCM
Secara SS/PS di sertai pembuatan form. TB 05. (sesuai dengan
protokol kesehatan )
5. Pasien yang memperoleh hasil lab. BTA (+) maka di diagnose Tb
BTA (+), selanjutnya dilakukan konseling tentang TB Paru. Jika
pasien sudah mengerti dan mau menjalani pengobatan maka
pasien atau keluarga harus menandatangani IC, dan
dibuatkan kartu TB 01, 02 dan 03
6. Bagi pasien yang mendapatkan hasil lab. nya negatife, maka
pemeriksaan dahak SS/PS harus di ulang, sambil disarankan
untuk dilakukan Rontgent dada .
7. Jika hasil pemeriksaan dahak PS ulang ditemukan BTA (+)
maka dilakukan seperti langkah no 5. A. jika tetap negative
hasil dahak SPS ulangan maka harus menunggu hasil
rontgent dada.
8. Apabila rontgent dada mendukung TB maka dilakukan seperti
pada pasien no 5.
9. Khusus untuk pasien anak selain anamnesa standard dan
mengecek ada kontak langsung pada pasien TB dalam keluarga
maka dianjurkan untuk tes mantoux, rontgent dada dan
dilakukan scorring TB sesuai standar. Jika memenuhi criteria
TB anak maka dilakukan langkah seperti point 5.
10.Jika perlu dilakukan kunjungan rumah untuk memantau
perkembangan pasien, keluarga dan lingkungan penderita TB
11.Setiap kasus terduga atau pasien pengobatan TB di entri ke
dalam SITB.
7. Diagram
Alir

Petugas memanggil pasien

Petugas memverifikasi data


pasien

Pemeriksaan BTA

Pendiagnosaan hasil
pemeriksaan positif

Pendiagnosaan hasil
negatif

Pemeriksaan Ulang

Pembacaan hasil rongsen

Suspek TB Anak

Kunjungan rumah

1. Identitas Pasien
8. Hal-hal
yang
perlu 2. Penegakan diagnosis
diperhat 3. Observasi berat badan untuk menentukan dosis obat
ikan 4. Observasi pasien sebelum dan sesudah pengobatan
5. Ketersediaan Obat

1. Ruang Pelayanan TB Paru


9. Unit
Terkait 2. Ruang Pelayanan Umum
3. Laboratorium
4. Ruang Pelayanan KIA
5. Ruang Pelayanan Gigi
6. Ruang Farmasi

1. Laporan bulanan TB Paru ( SITB )


10. Dokume
2. Kartu Identitas TBC.02
n
3. Buku Register
Terkait

11. Rekama N YANG DI ISI PERUBAHAN TANGGAL


n O UBAH MULAI
Historis DIBERLAKUKA
Perubah N
an

Anda mungkin juga menyukai