Anda di halaman 1dari 4

PENGOBATAN TB

NO. DOKUMEN :
NO . REVISI :
SOP TANGGAL TERBIT :

HALAMAN : PUSKESMAS NELAYAN


PEMERINTAH
Drg. PEKIK PITA MAHARTI
KABUPATEN
NIP.19600907 198711 2 003
GRESIK

1. Pengertian Pasien yang di diagnosis TB dan telah di tetapkan klasifikasi


serta tipenya, akan mendapat pengobatan dengan obat anti TB (
OAT ), baik mempergunakan OAT per resep maupun OAT
program
2. Tujuan 1. Menyembuhkan pasien TB
2. Mencegah kematian
3. Mencegah kekambuhan
4. Menurunkan resiko penularan

3. Kebijakan Bahwa pengobatan pasien TB adalah mengacu pada standar


WHO dan ISTC ( International Standard of Tuberculosis Care ) :
1. Setiap praktisi yang mengobati pasien TB tidak hanya wajib
memberikan paduan obat yang memadai tapi juga harus
mampu menilai kepatuhan berobat pasien dan dapat
menangani ketidakpatuhan bila terjadi.
2. Semua pasien TB ( termasuk mereka yang terinfeksi HIV /
AIDS ) yang belum pernah diobati harus diberi paduan obat
lini pertama yang disepakati secara internasional
menggunakan obat yang biovalibilitinya telah diketahui,
terdiri atas fase awal ( paduan : isoniazid, rifampisin,
pirazinamid, dan etambutol, selama 2 bulan ) dan fase
lanjutan ( paduan : isoniazid dan rifampisin, selama 4
bulan ).
3. Dosis obat anti TB yang digunakan harus sesuai dengan
rekomendasi internasional, dalam bentuk kombinasi
beberapa jenis, dan sediaan kombinasi dosisi tetap sangat
direkomendasikan terutama jika menelan obat tidak
diawasi.

Untuk membina dan menilai kepatuhan pasien dilakukan


pengawasan langsung mene -lan obat ( directly observed therapy –
DOT ) oleh pengawas menelan obat yang dapat diterima dan
dipercaya oleh pasien dan sistem kesehatan.
PENGOBATAN TB
DINAS KESEHATAN
NO. DOKUMEN :
KABUPATEN Drg. PEKIK PITA MAHARTI
GRESIK SOP NO . REVISI : NIP.19600907 198711 2 003
TANGGAL TERBIT :
HALAMAN :

4. Referensi Buku Pedoman Nasional Pengendalian Tuberkulosis, Kemenkes RI


2008

5. Prosedur 1. Mulai,

2. Petugas menyiapkan alat – alat dan bahan di meja,

3. Petugas dan pasien memakai masker,

4. Petugas memberi tahu tujuan pengobatan kepada pasien,

5. Pasien TB rujukan dari fasyankes atau pasien yang telah


didiagnosis TB dan telah ditetapkan klasifikasi serta tipenya
kemudian diberikan pengobatan dengan obat anti TB,
mempergunakan OAT program dengan panduan buku
pengendalian TB Nasional dosis sesuai berat badan ,untuk
pasien kunjungan ulang di tanyakan efek samping obat,

6. Petugas melakukan anamnesa/keluhan dan pemeriksaan fisik


Vital sign,TB,BB,

7. Petugas menunjuk seorang PMO dari ( keluarga/tetangga )


yang dapat membantu melakukan pengawasan minum obat
pasien,

8. Petugas memberikan konseling dan edukasi kepada pasien


maupun kepada PMO, mengenai TB dan pentingnya untuk
berobat secara teratur dan lengkap sampai masa pengobatan
selesai,serta menjelaskan efek samping obat OAT,
9. Petugas memberikan resep ke kamar obat dan memberitahu
kepada pasien bahwa kunjungan hari ini selesai dan
memberikan/mengisi TB 02 untuk kontrol kunjungan lebih
lanjut,

10. Petugas mencatat hasil pemeriksaan dan pengobatan di


status pasien/rekam medis,

11. Petugas merapikan alat – alat,

12. Selesai .
PENGOBATAN TB
DINAS KESEHATAN
NO. DOKUMEN :
KABUPATEN Drg. PEKIK PITA MAHARTI
GRESIK SOP NO . REVISI : NIP.19600907 198711 2 003
TANGGAL TERBIT :
HALAMAN :

6. Bagan/Alur
Menyiapkan alat-alat Mulai
dan bahan di meja

Petugas dan pasien Memberitahu maksud


memakai masker kepada pasien

Pasien L
a
side efek
terdiagnosis m obat
a
TB

baru

Pemeriksaan vital sign,TB,BB

Petugas menunjuk PMO

Memberikan Konseling dan


Edukasi kepada PMO dan Pasien

Kamar obat

Z bn Mencatat hasil
pemeriksaan

Selesai
Merapikan alat-alat
PENGOBATAN TB
DINAS KESEHATAN
NO. DOKUMEN :
KABUPATEN Drg. PEKIK PITA MAHARTI
GRESIK SOP NO . REVISI : NIP.19600907 198711 2 003
TANGGAL TERBIT :
HALAMAN :

7. Unit terkait 1. UGD


2. POLI UMUM
3. POLI ANAK
4. KAMAR OBAT
5. LOKET PENDAFTARAN
6. LOKET PEMBAYARAN
7. LABORATORIUM
8. KIR-KES
9. POLI GIZI

8. Dokumen terkait 1. REKAM MEDIS


2. FORM TB 01
3. FORM TB 02
4. FORM TB 03

Anda mungkin juga menyukai