Anda di halaman 1dari 36

Malaysia

Malaysia
‫( مليسيا‬Malaysia)

Bendera Lambang

Moto: Bersekutu Bertambah Mutu


‫برسکوتو برتمبه موتو‬
(Malaysia: "Persatuan Membawa Keunggulan")[1]

Lagu kebangsaan:
Negaraku
‫نڬاراكو‬
Ibu kota Kuala Lumpur
(dan kota terbesar) 3°8′LU 101°41′BT
Putrajaya (administratif)
2,9430952°LU
101,699373°BT

Bahasa resmi Bahasa Melayu2

Pemerintahan Monarki konstitusional

- Yang di-Pertuan Agong Muhammad V

- Perdana Menteri Mahathir Mohamad

- Wakil Perdana Menteri Wan Azizah Wan Ismail

Legislatif Parlemen

- Majelis Tinggi Dewan Negara


‫ديوان نڬارا‬

- Majelis Rendah Dewan Rakyat


‫ديوان رعيه‬
Kemerdekaan dari Britania Raya

- Federasi Malaya 31 Agustus 1957

- KemerdekaanSingapur 3 Juni 1959


a

- KemerdekaanSarawak 22 Juli 1963

- KemerdekaanBorneo 31 Agustus 1963


Utara

- Pembentukan Malaysia 16 September 1963

- Singapuramemisahkan 9 Agustus 1965


diri

Luas

- Total 329.847 km2 (67)

- Perairan (%) 0,3

Penduduk

- Perkiraan 2015 30.697.000[2] (43)

- Kepadatan 925/km2 (116)

PDB (KKB) Perkiraan 2015

- Total $800.169 miliar[3] (28)

- Per kapita $25.833[3] (42)

PDB (nominal) Perkiraan 2015

- Total $375.633 miliar[3] (35)

- Per kapita $12.127[3] (65)


Gini (2009) 46,2 (tinggi)[4]

IPM (2013) 0,773 (tinggi) (62)

Mata uang Ringgit (RM) ( MYR )

Zona waktu Waktu Standar


Malaysia(MST) (UTC+8)

Lajur kemudi kiri

Kode ISO 3166 MY

Ranah Internet .my

Kode telepon +60

1
Kuala Lumpur adalah ibukota Malaysia.
Sementara, Putrajaya adalah pusat pemerintahan Malaysia.
2
Nama kebijakan resmi pemerintah adalah Bahasa
Malaysia[5] namun undang-undang terus mengacu bahasa resmi
sebagai Bahasa Melayu. Bahasa Inggrismasih boleh digunakan
untuk sebagian keperluan resmi menurut Undang-Undang
Bahasa Nasional 1967.
Perjanjian mengenai pendirian negara Malaysia (dokumen)

Undang-undang tentang Malaysia 1963

Bendera Malaysia
Malaysia adalah sebuah negara federal[6] yang terdiri dari tiga belas negeri (negara bagian) dan tiga
wilayah federal di Asia Tenggara dengan luas 329.847 km persegi.[7][8] Ibukotanya adalah Kuala Lumpur,
sedangkan Putrajaya menjadi pusat pemerintahan federal. Jumlah penduduk negara ini melebihi 27 juta
jiwa.[8] Negara ini dipisahkan ke dalam dua kawasan — Malaysia Barat dan Malaysia Timur —
oleh Kepulauan Natuna, wilayah Indonesia di Laut Tiongkok Selatan.[8] Malaysia berbatasan
dengan Thailand, Indonesia, Singapura, Brunei, dan Filipina.[8] Negara ini terletak di
dekat khatulistiwa dan beriklim tropika.[8] Kepala negara Malaysia adalah seorang Raja atau seorang
Sultan yang dipilih secara bergiliran setiap 5 tahun sekali, hanya negeri-negeri (negara bagian) yang
diperintah oleh Raja/Sultan saja yang diperbolehkan mengirimkan wakilnya untuk menjadi Raja
Malaysia. Raja Malaysia biasanya memakai gelar Sri Paduka Baginda Yang di-Pertuan Agong[9]. dan
pemerintahannya dikepalai oleh seorang Perdana Menteri.[10][11] Model pemerintahan Malaysia mirip
dengan sistem parlementer Westminster.[12]
Malaysia sebagai negara federal tidak pernah ada sampai tahun 1963. Sebelumnya,
sekumpulan koloni didirikan oleh Britania Raya pada akhir abad ke-18, dan bagian barat Malaysia
modern terdiri dari beberapa kerajaan yang terpisah-pisah. Kumpulan wilayah jajahan itu dikenal
sebagai Malaya Britania hingga pembubarannya pada 1946, ketika kumpulan itu disusun kembali
sebagai Uni Malaya. Karena semakin meluasnya tentangan, kumpulan itu lagi-lagi disusun kembali
sebagai Federasi Malaya pada tahun 1948 dan kemudian meraih kemerdekaan pada 31 Agustus1957.[13][14]
Pada 16 September 1963 sesuai dengan Resolusi Majelis Umum PBB 1514 dalam proses
dekolonialisasi, Singapura, Sarawak, Borneo Utara atau yang sekarang lebih dikenal
sebagai Sabah berubah menjadi negara bagian dari federasi bentukan baru yang bernama Malaysia
termasuk dengan Federasi Malaya.[6][15] dan pada 9 Agustus 1965 Singapura kemudian dikeluarkan dari
Malaysia dan menjadi negara merdeka yang bernama Republik Singapura.[16][17] saat tahun-tahun awal
pembentukan federasi baru terdapat pula tentangan dari Filipina dan konflik militer dengan Indonesia.[18]
Bangsa-bangsa di Asia Tenggara mengalami ledakan ekonomi dan menjalani perkembangan yang cepat
di penghujung abad ke-20. Pertumbuhan yang cepat pada dasawarsa 1980-an dan 1990-an, rata-rata 8%
dari tahun 1991 hingga 1997, telah mengubah Malaysia menjadi negara industri baru.[19][20] Karena
Malaysia adalah salah satu dari tiga negara yang menguasai Selat Malaka, perdagangan internasional
berperan penting di dalam ekonominya.[21] Pada suatu ketika, Malaysia pernah menjadi
penghasil timah, karet dan minyak kelapa sawit di dunia.[22] Industri manufaktur memiliki pengaruh besar
bagi ekonomi negara ini.[23] Malaysia juga dipandang sebagai salah satu dari 18 negara
berkeanekaragaman hayati terbesar di dunia. [24]
Bangsa Melayu menjadi bagian terbesar dari populasi Malaysia. Terdapat pula Ras Tionghoa
Malaysia dan India Malaysia yang cukup besar.[25] Bahasa Melayu[26] dan Islam masing-masing menjadi
bahasa dan agama resmi negara.[8][27]
Malaysia adalah anggota perintis ASEAN dan turut serta di berbagai organisasi internasional,
seperti PBB.[28][29]Sebagai bekas jajahan Inggris, Malaysia juga menjadi anggota Negara-Negara
Persemakmuran.[30] Malaysia juga menjadi anggota D-8 (Developing-8), yakni sebuah kesepakatan untuk
kerja sama pembangunan delapan negara anggotanya: Bangladesh, Indonesia, Iran, Malaysia, Mesir,
Nigeria, Pakistan, dan Turki.[31]
Etimologi

Kata Malaysia terlihat pada peta tahun 1914 dari sebuah atlas Amerika.

Nama "Malaysia" diadopsi pada 1963 ketika Federasi Malaya bertambah Singapura, Sabah,
dan Sarawak membentuk federasi bernama Malaysia.[6][15] Tetapi nama itu sendiri pernah membingungkan
ketika dipakai untuk merujuk wilayah-wilayah di Asia Tenggara. Sebuah peta yang diterbitkan pada 1914
di Chicago menampilkan nama Malaysia pada wilayah tertentu di Nusantara.[32] Politikus di Filipina pernah
menghendaki penamaan negara mereka sebagai "Malaysia", tetapi Malaysia-lah yang pertama mengadopsi
nama itu pada 1963 sebelum Filipina bertindak lebih jauh tentang masalah itu.[33] Nama lain pernah dianjurkan
untuk federasi 1963. Di antaranya adalah Langkasuka(Langkasuka adalah sebuah kerajaan kuno yang berada
di bagian hulu Semenanjung Malaya pada milenium pertama masehi).[34]
Bahkan mundur lebih jauh lagi, seorang etnolog Inggris, George Samuel Windsor Earl, di dalam jilid IV Jurnal
Kepulauan India dan Asia Timur pada 1850 mengusulkan untuk menamai kepulauan Indonesia
sebagai Melayunesia atau Indunesia, kendati dia lebih menyukai yang terakhir.[35]

Sejarah
Prasejarah
Sisa-sisa arkeologis ditemukan di Malaysia Barat, Sabah, dan Sarawak. Semang memiliki leluhur jauh di
Semenanjung Malaya, merujuk pada permukiman pertama dari Afrika, lebih dari 50.000 tahun
lalu. Senoi muncul sebagai kelompok campuran, dengan hampir sebagian silsilah dari garis nenek moyang
Semang dan sebagiannya lagi Indocina. Hal ini bersesuaian dengan dugaan bahwa mereka mewakili keturunan
penutur Austronesia kuno, kaum tani, yang membawa bahasa dan teknologi mereka ke bagian selatan
semenanjung kira-kira 5.000 tahun lalu dan menyatu dengan penduduk asli. Manusia Proto Melayu lebih
beraneka ragam, dan meskipun mereka menunjukkan beberapa kaitan dengan Asia Tenggara kepulauan,
beberapa di antaranya juga memiliki leluhur di Indocina dari zaman Maksimum Glasial Terakhir, diikuti oleh
penyebaran Holosen-dini melalui Semenanjung Malaya ke Asia Tenggara kepulauan. [36]
Sejarah dini
Semenanjung Malaya berkembang sebagai pusat perdagangan utama di Asia Tenggara, karena berkembangnya
perdagangan antara Tiongkok dan India dan negara lainnya melalui Selat Malaka yang sibuk. Claudius
Ptolemaeus menunjukkan Semenanjung Malaya pada peta dininya "Golden Chersonese" dengan Selat Malaka
ditulis sebagai "Sinus Sabaricus".[37] Dari pertengahan hingga akhir milenium pertama, sebagian besar
semenanjung, begitupun Nusantara berada di bawah pengaruh Sriwijaya.
Kerajaan Melayu yang paling awal tercatat dalam sejarah tumbuh dari kota-pelabuhan tepi pantai yang dibuat
pada abad 10. Di dalamnya termasuk Langkasuka dan Lembah Bujang di Kedah, dan juga Beruas dan Gangga
Negara di Perak dan Pan Pan di Kelantan. Diperkirakan semuanya adalah kerajaan Hindu atau
Buddha. Islam tiba pada abad ke-14 di Terengganu.
Benteng A Famosa di Melaka. Bangunan itu didirikan oleh bangsa Portugis pada abad ke-15.

Terdapat banyak kerajaan Tiongkok dan India pada abad ke-2 dan ke-3 Masehi—sebanyak 30 buah menurut
sumber Tiongkok. Kedah—dikenal sebagai Kedaram, Cheh-Cha (menurut I-Ching), atau Kataha di dalam
tulisan Palawa atau bahasa Sanskerta kuno—berada di jalur serbuan pedagang dan raja
India. Rajendra Chola, Kaisar Tamil kuno yang diduga berada di sekitar Kota Gelanggi, menjadikan Kedah
tunduk pada 1025, tetapi penggantinya, Vira Rajendra Chola, harus melumpuhkan pemberontakan Kedah
untuk mengatasi para penyerbu. Kedatangan Chola berhasil meredam keagungan Sriwijaya, yang memberi
pengaruh besar kepada Kedah dan Pattani bahkan sampai ke Ligor.
Kerajaan Buddha, Ligor mengambil kendali Kedah segera setelahnya, dan
rajanya, Chandrabhanu menggunakan tempat ini sebagai basis untuk menyerang Sri Lankapada abad ke-11,
sebuah peristiwa yang dipahat di atas prasasti batu di Nagapattinum di Tamil Nadu dan di dalam kisah-kisah
bangsa Sri Lanka, Mahavamsa. Selama milenium pertama, masyarakat di Semenanjung Malaya
mengadopsi Hindu dan Buddha dan penggunaan bahasa Sanskerta hingga mereka beralih kepada Islam.
Ada beberapa laporan dari wilayah lain yang lebih tua dari Kedah—misalnya kerajaan kuno Gangga Negara,
di sekitar Beruas di Perak, mendorong sejarah Malaysia lebih jauh ke belakang. Jika itu belum cukup, sebuah
puisi Tamil, Pattinapillai, dari abad ke-2 M, menjelaskan barang-barang dari Kadaram menumpuk di jalanan
ibukota Chola. Sebuah drama sanskerta dari abad ke-7, Kaumudhimahotsva, merujuk Kedah sebagai Kataha-
nagari. Agnipurana juga menyebutkan sebuah daerah yang dikenal Anda-Kataha dengan salah satu batasnya
menggambarkan sebuah puncak gunung, yang diyakini para sarjana sebagai Gunung Jerai. Kisah-kisah
dari Katasaritasagaram menjelaskan kemewahan hidup di Kataha.

Gedung Sultan Abdul Samad di Kuala Lumpur, kompleks Pengadilan Tinggi Malaysia dan Pengadilan Perdagangan.
Kuala Lumpur adalah ibukota Negara-negara Melayu Bersekutu dan ibukota Malaysia saat ini.

Pada permulaan abad ke-15, Kesultanan Melaka didirikan di bawah sebuah dinasti yang didirikan
oleh Parameswara, pangeran dari Palembang, Indonesia, di dalam kerajaan Sriwijaya. Penaklukan memaksa
dia dan pendukungnya melarikan diri dari Palembang. Untuk menghindari penganiayaan, Parameswara
berlayar ke Temasekdemi mendapatkan perlindungan Temagi, seorang penghulu Melayu dari Pattani yang
ditunjuk oleh Raja Siam sebagai bupati Temasek. Beberapa hari kemudian, Parameswara membunuh Temagi
dan mengangkat dirinya sendiri sebagai bupati. Kira-kira lima tahun kemudian, dia meninggalkan Temasek
karena ancaman dari Siam. Selama periode ini, Temasek juga diserang oleh serombongan
armada Jawa dari Majapahit.
Dia kemudian memimpin ke utara untuk mendirikan permukiman baru. Di Muar, Parameswara berkehendak
mendirikan kerajaan barunya di Biawak Busuk atau di Kota Buruk. Mengetahui lokasi Muar tidaklah cocok,
dia meneruskan perjalanannya ke utara. Di sepanjang jalan, dia mengunjungi Sening Ujong (nama lama untuk
Sungai Ujong modern) sebelum sampai di sebuah perkampungan nelayan di bibir Sungai Bertam (nama lama
untuk Sungai Melaka modern). Tempat itu lambat laun berkembang menjadi lokasi Melaka masa kini.
Menurut Sejarah Melayu, di situlah dia menyaksikan kancil mengecoh anjingketika berteduh di bawah pohon
Melaka. Dia mengambil apa yang dia lihat sebagai pertanda yang baik dan kemudian dia mendirikan sebuah
kerajaan yang disebut Melaka, kemudian dia membangun dan memperbaiki fasilitas untuk tujuan perdagangan.
Peralihan agama Parameswara ke Islam tidaklah jelas. Sabri Zain mengemukakan, Parameswara menjadi
seorang Muslim ketika dia menikahi seorang Puteri Samudera Pasai dan menyertakan gelar
bergaya Persia "Syah", dengan menyebut dirinya Iskandar Syah [38]. Juga ada referensi yang menunjukkan
bahwa beberapa anggota kelas penguasa dan komunitas saudagar yang menetap di Melaka telah menjadi
Muslim. Kisah-kisah Tiongkok menyebutkan bahwa pada 1414, putera penguasa pertama Melaka
mengunjungi Ming untuk mengabari mereka bahwa ayahnya telah wafat. Putera Parameswara diakui secara
resmi sebagai penguasa kedua Melaka oleh Kaisar Tiongkok dan bergelar Raja Sri Rama Vikrama, Raja
Parameswara dari Temasik dan Melaka dan dia dikenal sebagai tokoh Muslim Sultan Sri Iskandar Zulkarnain
Syah atau Sultan Megat Iskandar Syah, dan dia menguasai Melaka dari 1414 sampai 1424. [3] [4] Kerajaan ini
menguasai wilayah yang sekarang ini disebut Semenanjung Malaya, selatan Thailand (Pattani, dan pantai
timur Sumatera. Kerajaan ini berlangsung selama lebih dari satu abad, dan dalam periode tersebut
menyebarkan Islam ke seluruh Nusantara. Melaka, sebagai pelabuhan perdagangan penting, terletak hampir di
tengah-tengah rute perdagangan Tiongkok dan India.
Pada 1511, Melaka ditaklukkan oleh Portugal, yang mendirikan sebuah koloni di sana; maka
berakhirlah Kesultanan Melaka. Tetapi, Sultan terakhir melarikan diri ke Kampar, Riau, Sumatera dan
meninggal di sana. Putera-putera Sultan Melaka terakhir mendirikan dua kesultanan di tempat lain di
semenanjung & mdash; Kesultanan Perak di utara, dan Kesultanan Johor (mulanya kelanjutan
kesultanan Melaka kuno) di selatan. Setelah jatuhnya Melaka, tiga negara berjuang menguasai Selat Malaka:
Portugis (di Melaka), Kesultanan Johor, dan Kesultanan Aceh. Konflik ini berlangsung sampai tahun 1641,
ketika Belanda (bersekutu dengan Kesultanan Johor) untuk merebut Melaka.
Kerajaan ini merupakan kelanjutan dari Kesultanan Malaka tua, tetapi sekarang dikenal dengan
nama Kesultanan Johor, yang masih ada sampai sekarang. Setelah jatuhnya Melaka, tiga negara berebut untuk
mengambil kontrol Selat Malaka: Portugis (di Malaka), Kesultanan Johor, dan Kesultanan Aceh; dan
peperangan berakhir pada 1641, ketika Belanda (bersekutu dengan Kesultanan Johor) merebut Malaka.
Mendaratnya Britania
Britania Raya mendirikan koloni pertamanya di Semenanjung Malaya pada 1786, dengan penyewaan
pulau Penang kepada Perusahaan Hindia Timur Britania oleh Sultan Kedah. Pada 1824, Britania Raya
menguasai Melaka setelah ditandatanganinya Traktat London atau Perjanjian Britania-Belanda 1824 yang
membagi kepemilikan Nusantara kepada Britania dan Belanda, Malaya untuk Britania, dan Indonesia untuk
Belanda.[39] Pada 1826, Britania mendirikan Koloni Mahkota di Negeri-Negeri Selat, menyatukan
kepemilikannya di Malaya: Penang, Melaka, Singapura, dan pulau Labuan. Penang yang didirikan
pada 1786 oleh Kapten Francis Light sebagai pos komersial dianugerahkan oleh Sultan Kedah. Negeri-Negeri
Selat mulanya diurus di bawah British East India Company di Kalkuta, sebelum Penang, dan kemudian
Singapura menjadi pusat pengurusan koloni mahkota, hingga 1867, ketika tanggung jawab pengurusan
dialihkan kepada Kantor Kolonial di London.
Selama abad ke-19, banyak negeri Melayu berupaya untuk mendapatkan bantuan Britania untuk
menyelesaikan konflik-konflik internal mereka. Kepentingan komersial pertambangan timah di negeri-negeri
Melayu bagi para saudagar di Negeri-Negeri Selat membuat pemerintah Britania melakukan campur tangan di
dalam negeri-negeri penghasil timah di Semenanjung Malaya. Diplomasi Kapal Meriam Britania ditugaskan
demi mewujudkan resolusi perdamaian terhadap kekacauan sipil yang disebabkan oleh bandit Tiongkok dan
Melayu. Pada akhirnya Perjanjian Pangkor 1874 meretas jalan untuk perluasan pengaruh Britania di Malaya.
Memasuki abad ke-20, negeri Pahang, Selangor, Perak, dan Negeri Sembilan, bersama-sama dikenal
sebagai Negeri-negeri Melayu Bersekutu (jangan dirancukan dengan Federasi Malaya), di bawah kendali de
facto residen Britania diangkat untuk menasihati para penguasa Melayu. Orang Britania menjadi "penasihat" di
atas kertas, tetapi sebenarnya, mereka menjalankan pengaruh penting di atas para penguasa Melayu.
Lima negeri lainnya di semenanjung, dikenal sebagai Negeri-negeri Melayu Bersekutu, tidak diperintah
langsung dari London, juga menerima para penasihat Britania di penghujung abad ke-20. Empat dari lima
negeri itu: Perlis, Kedah, Kelantan, dan Terengganu sebelumnya dikuasai Siam. Negeri yang tidak bersekutu
lainnya, Johor, satu-satunya negeri yang memelihara kemerdekaannya di sebagian besar abad ke-19. Sultan
Abu Bakar dari Johor dan Ratu Victoria kenalan pribadi, dan mengakui satu sama lain sederajat. Hal ini tidak
pernah terjadi hingg 1914 ketika pengganti Sultan Abu Bakar, Sultan Ibrahim menerima seorang penasihat
Britania.
Di pulau Borneo, Sabah diperintah sebagai koloni mahkota Borneo Utara, sedangkan Sarawak diperoleh
dari Brunei sebagai kerajaan pribadi keluarga Brooke, yang berkuasa sebagai Raja Putih.
Mengikuti Invasi Jepang ke Malaya dan pendudukan beruntunnya selama Perang Dunia II, dukungan rakyat
untuk kemerdekaan tumbuh.[40] Pasca-perang, Britania berencana menyatukan pengelolaan Malaya di bawah
koloni mahkota tunggal yang disebut Uni Malaya didirikan dengan penentangan yang hebat dari Suku Melayu,
yang melawan upaya pelemahan penguasa Melayu dan mengizinkan kewarganegaraan ganda
kepada Tionghoa-Malaysia dan kaum imigran lainnya.[41] Uni Malaya, didirikan pada 1946 dan terdiri dari
semua kepemilikan Britania di Malaya, kecuali Singapura, dibubarkan pada 1948 dan diganti oleh Federasi
Malaya, yang mengembalikan pemerintahan sendiri para penguasa negeri-negeri Malaya di bawah
perlindungan Britania.
Selama masa itu, pemberontakan di bawah kepemimpinan Partai Komunis Malaya melaksanakan
operasi gerilya yang dirancang untuk mengusir Britania dari Malaya. Darurat Malaya, begitulah dikenalnya,
berlangsung sejak 1948 hingga 1960, dan melibatkan kampanye anti-kekacauan oleh
serdadu Persemakmuran di Malaya. Meskipun kekacauan dengan cepat ditumpas masih saja menyisakan
kehadiran serdadu persemakmuran, dengan latar belakang Perang Dingin.[42] Melawan latar belakang
ini, kemerdekaan untuk Federasi di dalam Persemakmuran diberikan pada 31 Agustus 1957.[14]
Setelah kemerdekaan
Mahathir Mohamad adalah pemimpin terdepan yang membuat Malaysia menjadi kekuatan industri utama dan juga
Perdana Menteri Malaysia saat ini.

Kemerdekaan Malaya, Pulau Pinang dan Malaka dicapai pada 31 Agustus 1957 dengan nama Federasi Malaya.
[13]
Singapura masih berada di bawah kekuasaan Britania Raya pada saat itu karena letaknya yang stategis.
Pada 16 September 1963, Federasi Malaya bersama-sama dengan koloni mahkota Britania,
yaitu Sabah (Borneo Utara), Sarawak, dan Singapura, membentuk Malaysia. Kesultanan Brunei, meski
mulanya berminat menggabungi Federasi, menarik kembali rencana penyatuan itu karena adanya penentangan
dari sebagian penduduk, juga dalih tentang pembayaran royalti minyak dan status Sultan di dalam perencanaan
penyatuan.[43][44]
Tahun-tahun permulaan pembentukan atau kemerdekaan diganggu oleh konflik dengan Indonesia yang
dicetuskan oleh Soekarnomelalui Dwikora karena ketidak sesuaian dengan laporan Sekretaris Jenderal PBB [45]
[46]
menyangkut pelanggaran Manila Accorddalam pembentukan Malaysia,[47] Dalam perjalanan federasi ini
kemudiaan diikuti dengan keluarnya Singapura pada 1965 karena kembali adanya ketidak sesuaian
dengan Perjanjian Pembentukan Malaysia[6] dengan dipicu oleh politik diskriminasi, dan pertikaian antar-ras
di dalam Insiden 13 Mei pada 1969.[16][48] Filipina juga membuat pengakuan aktif terhadap Sabah dengan
penyelesaian damai[49] pada periode itu berdasarkan penyerahan sebagian wilayah Kesultanan Brunei, yakni
bagian timur-utara kepada Kesultanan Sulu pada 1704. Pengakuan atas wilayah ini masih dilanjutkan hingga
saat ini oleh pihak Filipina.[50][51][52][53]Setelah Insiden 13 Mei pada 1969, Kebijakan Ekonomi Baru yang
kontroversial—upaya penaikan hasil bagi kue ekonomi bumiputra ("pribumi", yang menyertakan sebagian
besar orang Melayu, tetapi tidak selalu penduduk asli) dibandingkan dengan kelompok suku lainnya—
diluncurkan oleh Perdana Menteri Abdul Razak. Malaysia sejak saat itu memelihara kesetimbangan politik
kesukuan yang lunak, dengan sistem pemerintahan yang memadukan pertumbuhan ekonomi dengan kebijakan
ekonomi dan politik yang menyokong keikutsertaan yang pantas dari semua ras.[54]
Di antara tahun 1980-an dan pertengahan 1990-an, Malaysia mengalami pertumbuhan ekonomi yang berarti di
bawah kepemimpinan perdana menteri keempat, Dr. Mahathir Mohamad.[55] Pada periode ini Malaysia
mengalami lompatan dari ekonomi berbasis pertanian ke ekonomi berbasis manufaktur dan industri (terutama
bidang komputer dan elektronika rumahan). Pada periode ini juga, bentang darat Malaysia berubah dengan
tumbuhnya beraneka mega-projek. Projek paling terkemuka adalah Menara Kembar Petronas (sempat menjadi
gedung tertinggi di dunia), Bandar Udara Internasional Kuala Lumpur (KLIA), Jalan Tol Utara-Selatan, Sirkuit
F1 Sepang, Multimedia Super Corridor (MSC), bendungan Pembangkit Listrik Tenaga Air Bakun,
dan Putrajaya, pusat pemerintahan persekutuan baru.
Pada penghujung 1990-an, Malaysia diguncang oleh Krisis finansial Asia 1997, juga tidak stabilnya politik
yang disebabkan oleh penahanan Wakil Perdana Menteri Dato' Seri Anwar Ibrahim.[56] Terdapat pula tentangan
dari kaum sosialis dan reformis, sampai kepada upaya pembentukan negara Islam. Pada 2003, Dr Mahathir,
perdana menteri Malaysia yang paling lama menjabat, mundur dan digantikan oleh wakilnya, Abdullah Ahmad
Badawi. Pemerintahan baru mengadvokasikan pandangan moderat negara Islam yang didefinisikan oleh Islam
Hadhari. Pada November 2007, Malaysia digoyang oleh dua unjuk rasa anti-pemerintah. Unjuk rasa Bersih
2007 sejumlah 40.000 orang dilaksanakan di Kuala Lumpur pada 10 November menganjurkan reformasi
daerah pemilihan. Itu dipicu oleh dugaan-dugaan korupsi dan ketidaksesuaian di dalam sistem pemilihan di
Malaysia yang condong kepada partai politik yang sedang berkuasa, Barisan Nasional, yang selalu memerintah
Malaysia sejak kemerdekaan 1957.[57] Unjuk rasa lainnya dilakukan pada 25 November di ibukota Malaysia
dan dipimpin oleh HINDRAF. Penggerak unjuk rasa ini, Hindu Rights Action Force, melakukan protes
berkenaan kebijakan yang timpang, mengutamakan Suku Melayu. Jumlah peserta ditaksir antara 5.000 sampai
30.000.[58] Di kedua-dua kasus itu, pemerintah dan kepolisian berupaya menangani dan mencegah penculikan
dari tempat kejadian. Pada 16 Oktober 2008, HINDRAF dilarang karena pemerintah mengecap kumpulan yang
tidak berdaftar itu sebagai "ancaman bagi keamanan nasional"[59] karena berusaha mendapatkan bantuan dan
dukungan dari kelompok teroris.[60],[61]
Politik dan Pemerintahan

Gedung Parlemen

Kantor Perdana Menteri Malaysia, Putrajaya

Federasi Malaysia adalah sebuah monarki konstitusional. Kepala negara persekutuan Malaysia adalah Yang di-
Pertuan Agong, biasa disebut Raja Malaysia. Yang di-Pertuan Agong dipilih dari dan oleh
sembilan Sultan Negeri-Negeri Malaya, untuk menjabat selama lima tahun secara bergiliran; empat pemimpin
negeri lainnya, yang bergelar Gubernur, tidak turut serta di dalam pemilihan. [62]
Sistem pemerintahan di Malaysia bermodelkan sistem parlementer Westminster, warisan Penguasa Kolonial
Britania. Tetapi di dalam praktiknya, kekuasaan lebih terpusat di eksekutif daripada di legislatif, dan judikatif
diperlemah oleh tekanan berkelanjutan dari pemerintah selama zaman Mahathir, kekuasaan judikatif itu
dibagikan antara pemerintah persekutuan dan pemerintah negara bagian. Sejak kemerdekaan pada 1957,
Malaysia diperintah oleh koalisi multipartai yang disebut Barisan Nasional (pernah disebut pula Aliansi).[63]
Kekuasaan legislatur dibagi antara legislatur persekutuan dan legislatur negeri. Parlemen bikameral terdiri
dari dewan rendah, Dewan Rakyat (mirip "Dewan Perwakilan Rakyat" di Indonesia) dan dewan tinggi, Senat
atau Dewan Negara (mirip "Dewan Perwakilan Daerah" di Indonesia).[64][65][66] 222 anggota Dewan Rakyat
dipilih dari daerah pemilihan beranggota-tunggal yang diatur berdasarkan jumlah penduduk untuk masa
jabatan terlama 5 tahun. 70 Senator bertugas untuk masa jabatan 3 tahun; 26 di antaranya dipilih oleh 13
majelis negara bagian (masing-masing mengirimkan dua utusan), dua mewakili wilayah persekutuan Kuala
Lumpur, masing-masing satu mewakili wilayah persekutuan Labuan dan Putrajaya, dan 40 diangkat oleh raja
atas nasihat perdana menteri. Di samping Parlemen di tingkatan persekutuan, masing-masing negara bagian
memiliki dewan legislatif unikameral (Dewan Undangan Negeri) yang para anggotanya dipilih dari daerah-
daerah pemilihan beranggota-tunggal. Pemilihan umum parlemen dilakukan paling sedikit lima tahun sekali,
dengan pemilihan umum terakhir pada Maret 2008.[63] Pemilih terdaftar berusia 21 tahun ke atas dapat
memberikan suaranya kepada calon anggota Dewan Rakyat dan calon anggota dewan legislatif negara bagian
juga, di beberapa negara bagian. Voting tidak diwajibkan.[67]
Kekuasaan eksekutif dilaksanakan oleh kabinet yang dipimpin oleh perdana menteri; konstitusi Malaysia
menetapkan bahwa perdana menteri haruslah anggota dewan rendah (Dewan Rakyat), yang direstui Yang di-
Pertuan Agong dan mendapat dukungan majoritas di dalam parlemen.[68]Kabinet dipilih dari para anggota
Dewan Rakyat dan Dewan Negara dan bertanggung jawab kepada badan itu. [69]; sedangkan kabinet merupakan
anggota parlemen yang dipilih dari Dewan Rakyat atau Dewan Negara.
Pemerintah negara bagian dipimpin oleh Menteri Besar di negeri-negeri Malaya atau Ketua Menteri di negara-
negara yang tidak memelihara monarki lokal, yakni seorang anggota majelis negara bagian dari partai
majoritas di dalam Dewan Undangan Negeri. Di tiap-tiap negara bagian yang memelihara monarki lokal,
Menteri Besar haruslah seorang Suku Melayu Muslim, meskipun penguasa ini menjadi subjek kebijaksanaan
para penguasa. Kekuasaan politik di Malaysia amat penting untuk memperjuangkan suatu isu dan hak. Oleh
karena itu kekuasaan memainkan peranan yang amat penting dalam melakukan perubahan.

Pembagian administratif

Peta pembagian wilayah Malaysia.

Secara administratif, Malaysia memiliki 13 negara bagian (11 di Malaysia Barat dan 2 di Malaysia Timur) dan
3 wilayah persekutuan (semua tiga wilayah persekutuan digabungkan menjadi satu dalam bendera Malaysia)
yang dilambangkan sebagai empat belas jalur dan sudut bintang di Bendera Malaysia yang dinamakan "Jalur
Gemilang":
Malaysia Barat (Semenanjung)

1. Johor Darul Takzim


2. Kedah Darul Aman
3. Kelantan Darul Naim
4. Melaka Bandaraya Bersejarah
5. Negeri Sembilan Darul Khusus
6. Pahang Darul Makmur
7. Perak Darul Ridzuan
8. Perlis Indera Kayangan
9. Pulau Pinang Pulau Mutiara
10. Selangor Darul Ehsan
11. Terengganu Darul Iman
12. Wilayah Persekutuan
1. Kuala Lumpur
2. Putrajaya
Malaysia Timur

1. Sabah Negeri Di Bawah Bayu


2. Sarawak Bumi Kenyalang
3. Wilayah Persekutuan
1. Labuan

Kota-kota Besar
1. Kuala Lumpur
2. Johor Bahru
3. Shah Alam
4. Subang Jaya
5. Alor Setar

Geografi

Peta Semenanjung Malaysia dan Malaysia Timur

Pemandangan pantai di Pulau Tioman.

Malaysia adalah negara berpenduduk terbanyak ke-43 dan negara dengan daratan terluas ke-66 di dunia,
dengan jumlah penduduk kira-kira 27 juta dan luas wilayah melebihi 320.000 km2. Jumlah penduduk
sedemikian cukup sebanding dengan jumlah penduduk Arab Saudidan Venezuela, dan luas wilayah
sedemikian sebanding dengan luas wilayah Norwegia dan Vietnam, atau New Mexico, sebuah negara bagian
di Amerika Serikat.
Malaysia terdiri atas dua kawasan utama yang terpisah oleh Laut Tiongkok Selatan. Keduanya memiliki
bentuk muka bumi yang hampir sama, yaitu dari pinggir laut yang landai hingga hutan lebat dan bukit tinggi.
Puncak tertinggi di Malaysia (dan juga di Kalimantan) yaitu Gunung Kinabalu setinggi 4.095,2 meter
di Sabah. Iklim lokal adalah khatulistiwa dan dicirikan oleh angin muson barat daya (April hingga Oktober)
dan timur laut (Oktober hingga Februari).
Tanjung Piai, terletak di selatan negara bagian Johor, adalah tanjung paling selatan benua Asia.[70][71] Selat
Malaka, terletak di antara Sumatera dan Semenanjung Malaysia, jalur pelayaran terpenting di dunia.[72]
Kuala Lumpur adalah ibukota resmi dan kota terbesar di Malaysia. Putrajaya di pihak lain, dipandang sebagai
ibukota administratif pemerintahan persekutuan Malaysia. Meskipun banyak cabang eksekutif dan judikatif
pemerintahan persekutuan telah pindah ke sana (untuk menghindari kemacetan yang tumbuh di Kuala
Lumpur), tetapi Kuala Lumpur masih dipandang sebagai ibukota legislatif Malaysia karena di sanalah
beradanya kompleks gedung Parlemen Malaysia. Kuala Lumpur juga merupakan pusat perdagangan dan
keuangan Malaysia.
Kota utama lain termasuk Ipoh, George Town, Johor Bahru, Kuching, Kota Kinabalu, Miri, Alor Star, Kota
Melaka, dan Petaling Jaya.
Sumber daya alam
Malaysia diberkati dengan sumber daya alam semisal sektor pertanian, kehutanan, dan pertambangan. Di
sektor pertanian, Malaysia adalah salah satu pengekspor terbesar karet alam dan minyak sawit, yang bersama-
sama dengan damar dan kayu gelondongan, kakao, lada, nenas, dan tembakau mendominasi pertumbuhan
sektor itu. Minyak sawit juga merupakan pembangkit utama perdagangan internasional Malaysia.

Salah satu kebun teh di Malaysia.

Tentang sumber daya hutan, diketahui bahwa usaha penggelondongan dimulai untuk membuat kontribusi
berarti bagi ekonomiMalaysia pada abad ke-19. Kini, ditaksir 59% daratan Malaysia masih berupa hutan.
Perluasan industri damar yang cepat, khususnya setelah era 1960-an, telah menghasilkan masalah erosi di
hutan-hutan negara ini. Tetapi, dengan adanya komitmen pemerintah untuk melindungi lingkungan dan
sistem ekologi, sumber daya hutan dikelola pada landasan yang berkelanjutan, dampak ikutannya adalah
menurunnya laju penebangan pohon.
Sebagai tambahan, sejumlah wilayah yang substansial diperlakukan sebagai hutan produksi (silvikultur) dan
upaya penghutanan kembali terhadap lahan hutan sudah dilakukan. Pemerintah Malaysia merencanakan
pengayaan tanah seluas 312,30 kilometer persegi dengan rotan di bawah kondisi hutan alami dan di sela-sela
tanaman karet alami sebagai komoditas panen perantara. Untuk terus memperkaya sumber-sumber
hutan, spesies damar yang cepat-tumbuh seperti meranti tembaga, merawan dan sesenduk juga ditanam. Pada
saat yang sama, penuaian pohon-pohon berharga tinggi seperti jati dan pohon lainnya untuk
dijadikan pulp dan kertas juga dianjurkan. Karet, pernah menjadi arus utama ekonomi Malaysia, kini
digantikan oleh minyak sawit sebagai komoditas ekspor utama pertanian Malaysia.
Timah dan minyak bumi adalah dua sumber daya mineral utama yang menjadi penyokong ekonomi utama
Malaysia. Malaysia pernah menjadi penghasil timah terbesar di dunia hingga runtuhnya pasar timah di
permulaan tahun 1980-an. Pada abad ke-19 dan ke-20, timah memainkan peran dominan di dalam ekonomi
Malaysia. Pada 1972 minyak bumi dan gas alam mengambil alih timah sebagai komoditas utama sektor
pemurnian mineral. Sementara itu, kontribusi timah semakin menurun. Penemuan minyak bumi dan gas alam
di ladang minyak lepas pantai Sabah, Sarawak, dan Terengganu memiliki sumbangan penting bagi ekonomi
Malaysia. Mineral lain menurut tingkat kepentingan dan keberartiannya adalah tembaga, bauksit, besi,
dan batu bara bersama-sama dengan mineral industri seperti tanah liat, kaolin, silika, batu
gamping, barit, fosfat, dan bebatuan dimensi seperti granit juga blok dan lempengan marmer.
Sejumlah emas dengan kadar minimalis juga diproduksi.
Pada 2004, seorang menteri di Departemen Perdana Menteri, Mustapa Mohamed, menyatakan bahwa
cadangan minyak bumi Malaysia berada pada kisaran 4.84 miliar barel, sedangkan cadangan gas alam
bertambah menjadi 89 triliun kaki kubik (2,500 km³). Pada 1 Januari 2007, Petronas melaporkan bahwa
cadangan minyak dan gas di Malaysia berkisar pada ekuivalensi 20.18 miliar barel. [73]
Pemerintah menaksir bahwa pada laju produksi terkini, Malaysia akan mampu menghasilkan minyak sampai
18 tahun dan gas sampai 35 tahun ke muka. Pada 2004, Malaysia menduduki peringkat ke-24 menurut
cadangan minyak dunia dan ke-13 menurut cadangan gas. 56% dari cadangan minyak ada di Semenanjung
sedangkan 19% di Malaysia Timur. Tiap-tiap negara bagian memelihara hak untuk menguasai sumber-sumber
daya alam di dalam wilayahnya. Tetapi, pemerintah persekutuan menguasai minyak dan gas. Negara bagian
yang memiliki minyak dan gas diberi royalti.

Demografi
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Demografi Malaysia
Penduduk Malaysia terdiri dari berbagai kelompok suku, dengan Suku Melayu sejumlah 50,4% menjadi ras
terbesar dan bumiputra/suku asli (aborigin) di Sabah dan Sarawak sejumlah 11% [74] keseluruhan penduduk.
Menurut definisi konstitusi Malaysia, orang Melayu adalah Muslim, menggunakan Bahasa Melayu, yang
menjalankan adat dan budaya Melayu. Oleh karena itu, secara teknis, seorang Muslim dari ras manapun yang
menjalankan kebiasaan dan budaya Melayu dapat dipandang sebagai Melayu dan memiliki hak yang sama
ketika berhadapan dengan hak-hak istimewa Melayu seperti yang dinyatakan di dalam konstitusi. Melebihi
separo bagian dari keseluruhan penduduk, bumiputra non-melayu menjadi kelompok dominan di negara bagian
Sarawak (30%-nya adalah Iban), dan mendekati 60% penduduk Sabah (18%-nya adalah Kadazan-Dusun, dan
17%nya adalah Bajaus).[74] Bumiputra non-Melayu itu terbagi atas puluhan kumpulan ras tetapi memiliki
budaya umum yang sama. Hingga abad ke-20, kebanyakan dari mereka mengamalkan kepercayaan tradisional
tetapi kini telah banyak yang sudah memeluk Kristenatau Islam. Masuknya ras lain sedikit banyak mengurangi
persentase penduduk pribumi di kedua negara bagian itu. Juga terdapat kelompok aborigin dengan jumlah
sedikit di Semenanjung, mereka biasa disebut Orang Asli.
23,7% penduduk adalah Tionghoa-Malaysia, sedangkan India-Malaysia sebanyak 7,1% penduduk.[74] Sebagian
besar komunitas India adalah Tamil (85%), tetapi berbagai kelompok lainnya juga ada,
termasuk Malayalam, Punjab, dan Gujarat. Sebagian lagi penduduk Malaysia berdarah campuran Timur
Tengah, Thailand, dan Indonesia. Keturunan Eropa dan Eurasia termasuk Britania yang menetap di Malaysia
sejak zaman kolonial, dan komunitas Kristang yang kuat di Melaka. Sejumlah kecil
orang Khmer dan Vietnam menetap di Malaysia sebagai pengungsi Perang Vietnam.
Sebaran penduduk sangat tidak merata, dengan lebih dari 17 juta penduduk menetap di Malaysia Barat,
sedangkan tidak lebih dari 7 juta menetap di Malaysia Timur. Karena tumbuhnya industri padat tenaga kerja,
Malaysia memiliki 10% sampai 20% pekerja imigran dengan besarnya ketidakpastian jumlah pekerja ilegal,
terutama asal Indonesia. Terdapat sejuta pekerja imigran yang legal dan mungkin orang asing ilegal lainnya.
Negara bagian Sabah sendiri memiliki hampir 25% dari 2,7 juta penduduknya terdaftar sebagai pekerja
imigran ilegal menurut sensus terakhir. Tetapi, gambaran 25% ini diduga kurang dari setengah gambaran yang
diperkirakan oleh lembaga-lembaga swadaya masyarakat.[75]
Sebagai tambahan, menurut World Refugee Survey 2008, yang diterbitkan oleh Komisi Pengungsi dan Imigran
Amerika Serikat, Malaysia menampung pengungsi dan pencari suaka mendekati angka 155.700. Dari jumlah
ini, hampir 70.500 pengungsi dan pencari suaka berasal dari Filipina, 69.700 dari Myanmar, dan 21.800
dari Indonesia.[76] Komisi Pengungsi dan Imigran Amerika Serikat menamai Malaysia sebagai salah satu dari
sepuluh tempat terburuk bagi pengungsi karena adanya praktik diskriminasi negara kepada pengungsi. Petugas
Malaysia dilaporkan memulangkan pendatang secara langsung kepada penyelundup manusia pada 2007, dan
Malaysia menugaskan RELA, milisi sukarelawan, untuk menegakkan undang-undang imigrasi negara itu. [76]

Agama
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Agama di Malaysia

Informasi lebih lanjut: Islam di Malaysia, Buddha di Malaysia, Kristen di Malaysia, dan Hindu di
Malaysia

Masjid Ubudiah adalah masjid bersejarah yang terkenal di Kuala Kangsar.

Masjid Negara Malaysia.

Malaysia adalah masyarakat multi-agama dan Islam adalah agama resminya. Menurut gambaran Sensus
Penduduk dan Perumahan 2000, hampir 60,4 persen penduduk memeluk agama Islam; 19,2 persen Buddha;
9,1 persen Kristen; 6,3 persen Hindu; dan 2,6 persen Agama Tionghoa tradisional. Sisanya dianggap memeluk
agama lain, misalnya Animisme, Agama rakyat, Sikh, dan keyakinan lain; sedangkan 1,1% dilaporkan tidak
beragama atau tidak memberikan informasi.[77][78]
Semua orang Melayu dipandang Muslim (100%) seperti yang didefinisi pada Pasal 160 Konstitusi Malaysia.
[79]
Statistik tambahan dari Sensus 2000 yang menunjukkan bahwa Tionghoa-Malaysia sebagian besar
memeluk agama Buddha (75,9%), dengan sejumlah signifikan mengikuti ajaran Tao (10,6%) dan Kristen
(9,6%). Sebagian besar orang India-Malaysia mengikuti Hindu (84,5%), dengan sejumlah kecil mengikuti
Kristen (7,7%) dan Muslim (3,8%). Kristen adalah agama dominan bagi komunitas non-
Melayu bumiputra (50,1%) dengan tambahan 36,3% diketahui sebagai Muslim dan 7,3% digolongkan secara
resmi sebagai pengikut agama rakyat.[78]
Konstitusi Malaysia secara teoretik menjamin kebebasan beragama. Tambahan lagi, semua non-Muslim yang
menikahi Muslimharus meninggalkan agama mereka dan beralih kepada Islam. Sementara, kaum non-Muslim
mengalami berbagai batasan di dalam kegiatan-kegiatan keagamaan mereka, seperti pembangunan sarana
ibadah dan perayaan upacara keagamaan di beberapa negara bagian.[80][81] Muslim dituntut mengikuti
keputusan-keputusan Mahkamah Syariah ketika mereka berkenaan dengan agama mereka. Jurisdiksi
Mahkamah Syariah dibatasi hanya bagi Muslim menyangkut Keyakinan dan Kewajiban sebagai Muslim,
termasuk di antaranya pernikahan, warisan, kemurtadan, dan hubungan internal sesama umat. Tidak ada
pelanggaran perdata atau pidana berada di bawah jurisdiksi Mahkamah Syariah, yang memiliki hierarki yang
sama dengan Pengadilan Sipil Malaysia. Meskipun menjadi pengadilan tertinggi di negara itu, Pengadilan-
Pengadilan Sipil (termasuk Pengadilan Persekutuan, pengadilan tertinggi di Malaysia) pada prinsipnya tidak
dapat memberikan putusan lebih tinggi daripada yang dibuat oleh Mahkamah Syariah; dan biasanya mereka
segan untuk memimpin kasus-kasus yang melibatkan Islam di dalam wilayah atau pertanyaan atau tantangan
terhadap autoritas Mahkamah Syariah. Hal ini menyebabkan masalah-masalah yang cukup mengemuka,
khususnya yang melibatkan kasus-kasus perdata di antara Muslim dan non-Muslim, di mana pengadilan sipil
telah memerintahkan non-Muslim untuk mencari pertolongan dari Mahkamah Syariah.
Awal tahun 2010 dalam putusan Pengadilan Tinggi yang memutuskan mengizinkan surat kabar Katolik the
Herald untuk menggunakan kata Allah untuk Tuhan telah memicu dibakarnya lebih dari 4 bangunan gereja
dan beberapa lainnya dirusak massa di Kuala Lumpur ibu kota Malaysia.[82][83][84][85]
Pendidikan
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Pendidikan di Malaysia

Multimedia University.

Universitas Nottingham, Kampus Malaysia.

Pendidikan di Malaysia dipantau oleh Kementerian Pendidikan Pemerintah Persekutuan. [86]


Sebagian besar anak-anak Malaysia mulai bersekolah pada usia tiga sampai enam tahun, di Taman Kanak-
Kanak. Sebagian besar taman kanak-kanak dijalankan pihak swasta, tetapi ada sedikit taman kanak-kanak yang
dijalankan pemerintah.
Anak-anak mulai bersekolah dasar pada usia tujuh tahun selama enam tahun ke muka. Terdapat dua jenis
utama sekolah dasar yang dijalankan atau berbantuan pemerintah. Sekolah berbahasa asli (Sekolah Jenis
Kebangsaan) menggunakan bahasa Tionghoa atau bahasa Tamil sebagai bahasa pengantar. Sebelum
melanjutkan ke tahap pendidikan sekunder, siswa-siswi di kelas 6 dipersyaratkan untuk mengikuti Ujian
Prestasi Sekolah Dasar (Ujian Pencapaian Sekolah Rendah, UPSR). Sebuah program yang disebut Penilaian
Tahap Satu, PTS digunakan untuk mengukur kemampuan siswa-siswi yang cerdas, dan memungkinkan
mereka naik dari kelas 3 ke kelas 5, meloncati kelas 4.[87] Tetapi, program ini dihapus pada 2001.
Pendidikan tahap dua di Malaysia dilaksanakan di dalam Sekolah Menengah
Kebangsaan (setara SMP+SMA di Indonesia) selama lima tahun. Sekolah Menengah Kebangsaan
menggunakan bahasa Malaysia sebagai bahasa pengantar. Khusus mata pelajaran Matematika dan Sains juga
bahasa non-Melayu, ini berlaku mulai tahun 2003, dan sebelum itu semua pelajaran non-bahasa diajarkan di
dalam bahasa Malaysia. Di akhir Form Three, yaitu kelas tiga, siswa-siswi diuji di dalam Penilaian Menengah
Rendah, PMR. Di kelas lima pendidikan tahap dua (Form Five), siswa-siswi mengikuti ujian Ijazah
Pendidikan Malaysia (Sijil Pelajaran Malaysia, SPM), yang setara dengan bekas British Ordinary pada
tahapan 'O'. Sekolah tertua di Malaysia adalah Penang Free School, juga sekolah tertua di Asia Tenggara.
Pendidikan tahap dua nasional Malaysia dibagi ke dalam beberapa jenis, yaitu National Secondary
School (Sekolah Menengah Kebangsaan), Religious Secondary School (Sekolah Menengah Agama), National-
Type Secondary School (Sekolah Menengah Jenis Kebangsaan) yang juga disebut Mission School (Sekolah
Dakwah), Technical School (Sekolah Menengah Teknik), Sekolah Berasrama Penuh, dan MARA Junior
Science College (Maktab Rendah Sains MARA).
Juga terdapat 60 Chinese Independent High School di Malaysia, yang sebagian besar di antaranya berbahasa
pengantar bahasa Tionghoa. Chinese Independent High School dipantau dan distandardisasi oleh United
Chinese School Committees' Association of Malaysia (UCSCAM, lebih lazim disebut di dalam bahasa
Tionghoa, Dong Zong 董总), tetapi, tidak seperti sekolah pemerintah, tiap-tiap sekolah independen bebas
menentukan keputusan. Belajar di sekolah independen memerlukan waktu 6 tahun untuk tamat, terbagi ke
dalam Tahap Junior (3 tahun) dan Tahap Senior (3 tahun). Siswa-siswi akan mengikuti uji standardisasi yang
diadakan oleh UCSCAM, yang dikenal sebagai Unified Examination Certificate (UEC) (Ijazah Pengujian
Bersama) di Menengah Junior 3 (setara Penilaian Menengah Rendah) dan Menengah Senior 3 (setara tahap A).
Sejumlah sekolah independen mengadakan kelas-kelas berbahasa Malaysia dan berbahasa Inggris selain
berbahasa Tionghoa, memungkinkan siswa-siswi mengikuti Penilaian Menengah Rendah dan Sijil Pelajaran
Malaysia juga.
Sebelum perkenalan sistem matrikulasi, siswa-siswi yang hendak memasuki universitas publik harus
menyelesaikan 18 bulan tambahan sekolah sekunder di Form Six(kelas 6) dan mengikuti Sijil Tinggi
Persekolahan Malaysia, STPM; yang setara British Advanced atau tahap 'A'. Karena perkenalan program
matrikulasi sebagai alternatif bagi STPM pada 1999, siswa-siswi yang menamatkan program 12 bulan di
perkuliahan matrikulasi (kolej matrikulasi di dalam bahasa Malaysia) dapat mendaftar di universitas lokal.
Tetapi, di dalam sistem matrikulasi, hanya 10% dari bangku yang tersedia bagi siswa-siswi non-Bumiputra dan
sisanya untuk siswa-siswi Bumiputra.
Terdapat universitas publik seperti Universitas Malaya, Universitas Sains Malaysia, Universitas Putra
Malaysia Universitas Teknologi Malaysia, Universitas Teknologi Mara, dan Universitas Kebangsaan
Malaysia. Universitas swasta juga mendapatkan reputasi yang cukup untuk pendidikan bermutu internasional
dan banyak siswa-siswi dari seluruh dunia berminat memasuki universitas-universitas itu.
Misalnya Multimedia University, Universitas Teknologi Petronas, dan lain-lain. Sebagai tambahan, empat
universitas bereputasi internasional telah membuka kampus cabangnya di Malaysia sejak 1998. Sebuah
kampus cabang dapat dilihat sebagai ‘kampus lepas pantai’ dari universitas asing, yang memberikan kuliah dan
penghargaan yang sama seperti kampus utamanya. Siswa-siswi lokal maupun internasional dapat meraih
kualifikasi asing identik ini di Malaysia dengan biaya rendah. Kampus cabang universitas asing di Malaysia
adalah: Monash University Malaysia Campus, Curtin University of Technology Sarawak Campus, Swinburne
University of Technology Sarawak Campus, dan University of Nottingham Malaysia Campus.
Siswa-siswi juga memiliki opsi untuk mendaftar di lembaga tersier swasta setelah menamatkan pendidikan
sekunder. Sebagian besar lembaga memiliki pranalapendidikan dengan universitas-universitas seberang lautan
semisal di Amerika Serikat, Britania Raya, dan Australia, memungkinkan mahasiswa menghabiskan periode
perkuliahannya dengan mendapatkan kualifikasi seberang lautan. Satu contoh adalah SEGi College yang
bermitra dengan University of Abertay Dundee.[88]Mahasiswa Malaysia belajar di luar negara seperti di
Indonesia, Britania Raya, Amerika Serikat, Australia, Selandia Baru, Kanada, Singapura, Jepang dan negara-
negara di Timur-Tengah seperti Yordania dan Mesir. Ada juga mahasiswa Malaysia di beberapa universitas
di Korea Selatan, Jerman, Perancis, Republik Rakyat Tiongkok, Irlandia, India, Rusia, Polandia, dan Republik
Ceko.
Sebagai tambahan untuk Kurikulum Nasional Malaysia, Malaysia memiliki sekolah internasional. Sekolah
internasional memberi para siswa kesempatan untuk mempelajari kurikulum dari negara lain. Sekolah-sekolah
ini utamanya dibuka karena bertambahnya penduduk ekspatriat di negara ini. Sekolat internasional
termasuk: Sekolah Indonesia (kurikulum Indonesia), Australian International School, Malaysia (kurikulum
Australia), Alice Smith School (kurikulum Britania), elc International school (kurikulum Britania), Garden
International School (kurikulum Britania), Lodge International School (kurikulum Britania), International
School of Kuala Lumpur(kurikulum Amerika dan Sarjana Muda Internasional), Japanese School of Kuala
Lumpur (Kurikulum Jepang), The Chinese Taipei School, Kuala Lumpur and The Chinese Taipei
School, Penang (Kurikulum Taipei), International School of Penang (Kurikulum Britania dan Sarjana Muda
Internasional), Lycée Français de Kuala Lumpur (Kurikulum Perancis), dan lain-lain.
Kesehatan
Informasi lebih lanjut: Daftar Rumah Sakit di Malaysia
Masyarakat Malaysia menempati tingkat kepentingan pada perluasan dan pengembangan kesehatan, 5%
anggaran pembangunan sektor sosial pemerintah adalah untuk kesehatan masyarakat—penaikan lebih dari
47% dari periode sebelumnya. Ini berarti semua kenaikan lebih dari 2 miliar ringgit Malaysia (lebih dari 6,5
triliun rupiah). Dengan menaiknya harapan hidup dan bertambahnya penduduk, pemerintah berkehendak untuk
memperbaiki banyak sektor, termasuk perbaikan rumah sakit yang ada, membangun dan melengkapi rumah
sakit baru, pertambahan jumlah klinik umum, dan perbaikan pelatihan dan perluasan pelayanan jarak jauh
(telehealth). Bertahun-tahun lalu pemerintah telah memperkuat usaha untuk memutakhirkan sistem dan
menggaet lebih banyak investor asing.
Sistem kesehatan Malaysia memerlukan para dokter untuk melaksanakan tugas tiga tahun pelayanan di rumah
sakit umum untuk meyakinkan sumber daya manusia rumah-rumah sakit itu tetap terjaga. Baru-baru ini dokter-
dokter asing juga ditugaskan untuk bekerja di sini. Tetapi masih juga sejumlah kekurangan tenaga medis,
khususnya yang berpengalaman spesialis, hasilnya pelayanan dan perawatan kesehatan tertentu hanya ada di
kota-kota besar. Upaya-upaya terbaru untuk menghadirkan banyak fasilitas ke kota-kota lain dihambat oleh
kurangnya ahli untuk menjalankan peralatan yang tersedia dari para investor.
Sebagian besar rumah sakit swasta berada di perkotaan, dan tidak seperti banyak rumah sakit umum,
diperlengkapi dengan fasilitas diagnosis dan visualisasi terbaru. RUmah sakit swasta umumnya tidak dilihat
sebagai investasi ideal—sedikitnya perlu waktu sepuluh tahun sebelum investor meraih untung. Namun, situasi
itu kini berubah dan perusahaan kini melihat wilayah ini lagi, terkhusus memperhatikan kenaikan minat orang
asing yang datang ke Malaysia untuk tujuan perawatan kesehatan dan fokus pemerintah terbatu untuk
membangun industri pariwisata kesehatan.[89]
Kewarganegaraan
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Kewarganegaraan Malaysia
Sebagian besar orang Malaysia diberikan kewarganegaraan oleh lex soli.[90] Kewarganegaraan di negara
bagian Sabah dan Sarawak di Malaysia Timur berbeda dengan kewarganegaraan di Malaysia Barat untuk
tujuan imigrasi. Setiap warga negara diberi selembar kartu identitas biometric smart chip, yang biasa
disebut MyKad, pada umur 12 tahun, dan harus membawa kartu itu kapanpun.[91]

Ekonomi
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Ekonomi Malaysia
Menara Kembar PETRONAS, simbol Malaysia

Semenanjung Malaya dan pastinya Asia Tenggara menjadi pusat perdagangan di kawasan selama berabad-
abad. Berbagai komoditas seperti keramik dan rempah aktif diperdagangkan bahkan sebelum Kesultanan
Melaka dan Singapura mengemuka.

Menara Petronas di Kuala Lumpur. Pertumbuhan cepat ekonomi dan kemakmuran Malaysia dicirikan oleh Menara
Petronas, kantor pusat raksasa minyak nasional.

Pada abad ke-17, mereka didirikan di beberapa negara bagian. Kemudian, sejak Britania Raya mulai
mengambil alih sebagai administrator Malaya Britania, pohon karet dan kelapa sawit diperkenalkan untuk
tujuan komersial. Di dalam waktu lama, Malaya menjadi penghasil timah, karet, dan minyak sawit terbesar di
dunia.[92] Tiga komoditas ini, beserta bahan mentah lainnya, mengatur tempo ekonomi Malaysia lebih baik
sampai abad ke-20.
Sebagai ganti kebergantungan pada Suku Melayu sebagai sumber tenaga kerja, Britania membawa Tionghoa
dan orang India untuk bekerja di pertambangan, perkebunan, dan mengisi kekosongan ahli profesional.
Kendati banyak dari mereka kembali ke negara asal mereka setelah kontrak dipenuhi, beberapa di antaranya
menetap di Malaysia.
Ketika Malaya bergerak ke arah kemerdekaan, pemerintah mulai menerapkan perencanaan ekonomi lima
tahunan, dimulai dengan Rencana Lima Tahun Malaya Pertama pada 1955. Ketika Malaysia didirikan, istilah
perencanaan diganti dan dinomori, dimulai dengan Rencana Malaysia Pertama pada 1965.
Pada 1970-an, Malaysia mulai meniru ekonomi Empat Macan Asia (Taiwan, Korea Selatan, Hong Kong, dan
Singapura) dan berkomitmen kepada transformasi dari ekonomi yang bergantung pada pertambangan dan
pertanian ke ekonomi berbasis manufaktur. Dengan investasi Jepang, industri-industri berat mulai dibuka dan
beberapa tahun kemudian, ekspor Malaysia menjadi mesin pertumbuhan primer negara ini [butuh rujukan]. Malaysia
secara konsisten menerima lebih dari 7% pertumbuhan PDB disertai dengan inflasi yang rendah pada 1980-an
dan 1990-an.[93] Pada dasarnya, pertumbuhan Malaysia bergantung pada ekspor bahan elektronik seperti chip
komputer dan sebagainya. Akibatnya, Malaysia merasakan tekanan hebat semasa krisis ekonomi pada tahun
1998 dan kemerosotan dalam sektor teknologi informasi pada tahun 2001. KDNK pada tahun 2001 hanya
meningkat sebanyak 0,3% disebabkan pengurangan 11% dalam bilangan ekspor tetapi paket perangsang fiskal
yang besar telah mengurangi dampak tersebut.
Pada periode yang sama, pemerintah berupaya mengurangi angka kemiskinan dengan Kebijakan Ekonomi
Baru Malaysia (NEP) yang kontroversial, setelah Peristiwa 13 Mei, kerusuhan antar-etnis pada 1969.[54] Tujuan
utamanya adalah menghilangkan keterkaitan ras dengan fungsi ekonomi, dan rencana lima tahun pertama
mulai menerapkan NEP sebagai Rencana Malaysia Kedua. Kejayaan atau kegagalan NEP menjadi bahan
perdebatan, kendati secara resmi berakhir pada 1990 dan diganti dengan Kebijakan Pembangunan
Nasional (NDP). Baru-baru ini banyak debat muncul sekali lagi tentang hasil dan relevansi NEP. Sebagian
pihak berdalih bahwa NEP jelas-jelas berjaya menciptakan pengusaha dan tenaga profesional Melayu kelas
menengah-atas. Kendati beberapa perbaikan di dalam kekuatan ekonomi Melayu secara umum, pemerintah
Malaysia memelihara kebijakan diskriminasi yang menguntungkan Suku Melayu di atas suku lain - termasuk
pengutamaan penerimaan kerja, pendidikan, beasiswa, perdagangan, akses mendapatkan rumah murah dan
tabungan yang dibantu.[94] Perlakuan khusus ini memicu kecemburuan dan kebencian di antara non-Melayu dan
Melayu.
Penguasaan Tionghoa terhadap sektor ekonomi negara yang dimiliki pihak lokal telah banyak diserahkan demi
menguntungkan Bumiputra/Melayu di banyak industri strategis/penting seperti distribusi turunan minyak
bumi, transportasi, pertanian, dan lain-lain. Sebagian besar profesional per kapita masih didominasi orang
India-Malaysia.
Ledakan ekonomi yang cepat memicu macam-macam masalah pemasokan. Sedikitnya tenaga kerja segera
dipenuhi dengan mengalirnya jutaan pekerja imigran, banyak di antaranya ilegal. PLC yang kaya akan modal
tunai dan konsorsium bank-bank segera menguntungkan pertambahan dan mencepatnya pemulaian
pembangunan projek-projek infrastruktur besar. Ini berakhir ketika krisis finansial Asia 1997 melanda pada
musim gugur 1997, menghantarkan kejutan besar bagi ekonomi Malaysia.
Seperti negara lain yang dipengaruhi krisis, terjadi penjualan singkat spekulatif mata uang
Malaysia, ringgit. Penanaman modal asing jatuh pada tingkatan yang berbahaya, karena modal menguap ke
luar negara, nilai ringgit jatuh dari MYR 2,50 per USD ke, MYR 4,80 per USD. Indeks komposit Bursa
Malaysia terjungkal dari hampir 1.300 poin ke kisaran 400 poin dalam hitungan pekan. Setelah penangkapan
kontroversial menteri keuangan Anwar Ibrahim, sebuah Dewan Aksi Ekonomi Nasional dibentuk untuk
mengantisipasi krisis moneter. Bank Negara Malaysia menentukan pengendalian modal dan mematok nilai
tukar ringgit Malaysia pada 3,80 terhadap dolar Amerika Serikat. Bagaimanapun, Malaysia menolak paket
bantuan ekonomi dari Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia, tindakan yang mengejutkan analis
asing.
Pada Maret, 2005, United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD) menerbitkan sebuah
makalah tentang sumber-sumber dan langkah pemulihan Malaysia, ditulis oleh Jomo K.S. dari departemen
ekonomi terapan, Universitas Malaya, Kuala Lumpur. Makalah itu menyimpulkan bahwa kontrol yang
ditentukan pemerintah Malaysia tidaklah memperparah tidak pula membantu pemulihan. Faktor terbesar
adalah menaiknya jumlah ekspor komponen elektronik, yang disebabkan oleh menaiknya permintaan
komponen di Amerika Serikat, yang disebabkan oleh kekhawatiran dampak kedatangan tahun 2000 (Y2K)
pada komputer dan perangkat digital lain yang lebih tua.
Tetapi, pasca-memudarnya Y2K pada 2001 tidak memengaruhi Malaysia seperti banyak negara lain. Ini
menjadi bukti yang lebih jelas bahwa ada sebab-sebab dan dampak-dampak lain yang mungkin lebih
bersesuaian untuk pemulihan. Satu kemungkinan adalah bahwa para spekulan mata uang mengalami
kebangkrutan keuangan setelah jatuh di dalam aksi serang mereka terhadap dolar Hong Kong pada Agustus
1998 dan setelah rubel Rusia tumbang. (Lihat George Soros)
Tanpa memperhatikan sebab dan akibat klaim, peremajaan ekonomi juga bergulir dengan defisit anggaran dan
belanja pemerintah besar-besaran pada tahun-tahun setelah krisis. Kemudian, Malaysia menikmati pemulihan
ekonomi lebih cepat dibandingkan dengan jiran-jirannya. Bagaimanapun, di banyak cara negara ini belum
mengalami kepulihan pada tingkatan pra-krisis.
Sementara langkah pembangunan kini tidak secepat dulu, tetapi terasa lebih stabil. Kendati kontrol dan
penjagaan ekonomi bukan menjadi alasan utama pemulihan, tidak ada keraguan bahwa sektor perbankan
menjadi lebih kenyal terhadap serangan luar negara. Akun saat ini berada di surplus struktural, memberikan
bantalan bagi pengambangan modal. Harga-harga aset kini, fraksi dari ketinggian pra-krisis mereka.
Malaysia mempunyai sejumlah elemen makroekonomi yang stabil (di mana tingkat inflasi dan
tingkat pengangguran tetap di bawah 3%), simpanan pertukaran uang asing yang sehat, dan utang luar negeri
yang rendah. Ini memungkinkan Malaysia untuk tidak mengalami krisis yang sama seperti Krisis finansial
Asia pada tahun 1997. Walau bagaimanapun, prospek jangka panjang kelihatan kurang baik disebabkan
kurangnya perubahan dalam sektor badan hukum terutama sektor yang berurusan dengan utang korporat yang
tinggi dan kompetitif.
Nilai tukar yang dipatok dibuka kembali pada Juli 2005 untuk nilai tukar mengambang yang terawasi setelah
satu jam pemberlakuan yang sama oleh Tiongkok.[95]Pada pekan yang sama, ringgit menguat satu persen
dibandingkan mata uang utama lainnya dan diharapkan akan mengalami apresiasi lebih jauh. Tetapi pada
Desember 2005, harapan apresiasi lebih jauh menjadi bisu karena aliran modal melampaui USD 10 miliar.[96]
Pada September 2005, Howard J. Davies, direktur London School of Economics, di dalam sebuah pertemuan
di Kuala Lumpur, memperingatkan para pejabat Malaysia bahwa jika mereka ingin pasar modal fleksibel
kembali, mereka harus mencabut larangan penjualan singkat. Pada Maret 2006, Malaysia mencabut larangan
penjualan singkat.[97] Kini, Malaysia dipandang sebagai negara industri baru.[19][20][98]

Infrastruktur

Jalur Damansara, bagian dari Jalur Cepat Lembah Klang.

Artikel utama untuk bagian ini adalah: Transportasi di Malaysia dan Komunikasi di Malaysia
Lihat juga: Bangunan dan struktur di Kuala Lumpur dan Bangunan dan Struktur di Putrajaya
Malaysia memiliki jalan-jalan besar yang menghubungkan semua kota besar di pesisir barat Semenanjung
Malaysia. Pada 2006, panjang keseluruhan Sistem Jalur Cepat Malaysia adalah 1.471,6 kilometer. Jejaring
itu menghubungkan semua kota besar dan sekitarnya: Klang Valley, Johor Bahru, dan Penang satu sama
lain. Jalur motor utama (E1 dan E2, E1 adalah bagian Utara Kuala Lumpur, sedangkan E2 adalah bagian
selatan), terentang dari ujung utara dan selatan Semenanjung Malaysia, masing-masing di Bukit Kayu
Hitam dan Johor Bahru. Jalur itu bagian dari Jaringan Jalur Cepat Asia, yang juga menghubungkan
Thailand dan Singapura.
Jalan di Malaysia Timur dan pesisir timur Semenanjung Malaysia relatif kurang terbangun. Semua itu
berupa jalan yang sangat berkelok-kelok melewati pegunungan dan belum dilapisi aspal, jalan berkerikil.
Akibatnya, sungai masih menjadi jalur transportasi penting, di samping pesawat udara sebagai modus
utama atau alternatif transportasi bagi penduduk pedalaman.
Jasa kereta api di Malaysia Barat dioperasikan oleh Keretapi Tanah Melayu dan memiliki rel cukup
banyak yang menghubungkan semua kota besar dan kota kecil di semenanjung, yang juga melebar
hingga Singapura. Juga ada rel pendek di Sabah yang dioperasikan oleh Sabah State Railway yang
utamanya mengangkut komoditas.
Juga ada pelabuhan di negara ini. Pelabuhan besar adalah Port Klang dan Tanjung Pelepas di Johor.
Pelabuhan penting lainnya dapat ditemukan di Tanjung Kidurong, Kota
Kinabalu, Kuching, Kuantan, Pasir Gudang, Penang, Miri, Sandakan, and Tawau.
Bandar Udara ditemukan di pelosok negara. Bandar Udara Internasional Kuala Lumpur (KLIA) adalah
bandar udara terbesar di negara ini. Bandar udara penting lainnya termasuk Bandar Udara Internasional
Kota Kinabalu, Bandar Udara Internasional Penang, Bandar Udara Internasional Kuching, Bandar Udara
Internasional Langkawi, dan Bandar Udara Internasional Senai. Juga ada bandar udara di kota-kota kecil,
juga pelabuhan udara perintis domestik di kawasan perkotaan Sabah dan Sarawak. Terdapat jasa
penerbangan harian Timur dan Barat Malaysia, satu-satunya pilihan yang tepat bagi konsumen perjalanan
dari dua belahan negara ini. Malaysia adalah rumah bagi maskapai udara murah di kawasan ini, AirAsia.
AirAsia berbasis di Kuala Lumpur dan memelihara penerbangan ke Asia Tenggara dan Tiongkok. Di
Kuala Lumpur, AirAsia mengoperasikan Low Cost Carrier Terminal (LCCT) di KLIA.
Jasa telekomunikasi antarkota disediakan di Malaysia Barat terutama oleh riley radio gelombang pendek.
Telekomunikasi internasional disediakan melalui kabel bawah laut dan satelit. Salah satu perusahaan
telekomunikasi terpenting dan terbesar di Malaysia adalah Telekom Malaysia (TM), yang menyediakan
produk-produk dan pelayanan dari sambungan tetap, sambungan bergerak, juga jasa akses Internet dial-
up dan broadband. TM memiliki semi-monopoli jasa sambungan telepon tetap di negara ini.
Pada Desember 2004, Menteri Energi, Air, dan Komunikasi Lim Keng Yaik melaporkan bahwa hanya
0,85% atau 218.004 orang di Malaysia menggunakan jasa broadband. Tetapi, angka ini didasarkan pada
banyaknya pelanggan, sedangkan satuan persentase rumah tangga mencerminkan situasi lebih akurat. Ini
menggambarkan kenaikan 0,45% di tiga triwulan. Dia juga melaporkan bahwa pemerintah menargetkan
penggunaan 5% pada 2006 dan berlipat dua menjadi 10% pada 2008. Lim Keng Yaik mendorong
perusahaan-perusahaan telekomunikasi lokal dan penyedia jasa untuk membuka mil terakhir dan harga
lebih murah agar menguntungkan pengguna.

Budaya
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Budaya Malaysia
Lihat pula: Pariwisata di Malaysia, Masakan Malaysia, dan Musik Malaysia
Seorang penari mempersembahkan tarian Ulek Mayang, sebuah persembahan tarian dari Terengganu, Malaysia.

Budaya Malaysia merujuk kepada kebudayaan semua masyarakat majemuk yang terdapat di Malaysia
dan berbagai suku di sana, seperti:

1. Kebudayaan Melayu
2. Kebudayaan Tionghoa
3. Kebudayaan India
4. Kebudayaan Kadazan-Dusun
5. Kebudayaan Dayak, Iban, Kayan, Kenyah, Murut, Lun Bawang, Kelabit, dan Bidayuh.
Malaysia adalah masyarakat multi-suku, multi-budaya, dan multi-bahasa. Penduduk pada Februari 2007
adalah 26,6 juta terdiri dari 62% Bumiputera (termasuk Melayu), 24% Tionghoa, 8% India, dengan sedikit
minoritas dan suku asli (Departemen Statistik Malaysia). Tegangan kesukuan terjadi tahun 2008. [99]

Tarian Zapin.

Suku Melayu, kelompok terbesar, didefinisi sebagai Muslim di dalam Konstitusi Malaysia. Suku Melayu
memainkan peran dominan secara politis dan digolongkan sebagai salah satu bumiputra. Bahasa aslinya
adalah Bahasa Melayu, dan dijadikan bahasa nasional Malaysia.[26]
Pada masa silam, Suku Melayu menulis di dalam bahasa Sanskerta atau menggunakan alfabet berbasis
bahasa Sanskerta[butuh rujukan]. Setelah abad ke-15, tulisan Jawi (berbasis bahasa Arab) menjadi popular.[butuh
rujukan]
Tidak lama kemudian, tulisan romawi mengambil alih peran Sanskerta dan Jawi sebagai tulisan
dominan. Ini umumnya dikarenakan pengaruh sistem pendidikan kolonial, yang mengajari anak-anak
tulisan romawi daripada tulisan Arab.[butuh rujukan]
Hindu di Kuala Lumpur.

Suku asli non-Melayu terbesar adalah Iban dari Sarawak, yang jumlahnya melebihi 600.000 jiwa.
Beberapa Suku Iban masih menetap di perkampungan hutan tradisional di dalam rumah panjang di
sepanjang Sungai Rajang dan Lupar dan daerah aliran mereka, kendati banyak dari Suku Iban pindah ke
kota. Suku Bidayuh, berjumlah kira-kira 170.000 jiwa, berpusat di barat daya Sarawak. Suku asli terbesar
di Sabah adalah Kadazan. Mereka umumnya petani yang menganut Kristen. 140.000 Orang Asli, atau
aborigin, terdiri dari sejumlah komunitas suku yang berbeda-beda yang menetap di Malaysia Barat.
Biasanya menjadi pemburu, peladang berpindah, dan petani, banyak dari mereka kemudian menetap dan
sebagiannya berbaur ke dalam Malaysia modern.
Kaum Tionghoa di Malaysia umumnya menganut Buddha (dari sekte Mahayana) atau juga menganut Tao.
Tionghoa di Malaysia mampu berbicara di dalam beberapa dialek bahasa Tionghoa,
termasuk Mandarin, Hokkien, Kanton, Hakka, dan Teochew. Majoritas Tionghoa di Malaysia, terkhusus
mereka dari kota-kota besar semisal Kuala Lumpur, Petaling Jaya, dan Penang mampu berbahasa Inggris
pula. Terdapat pula sejumlah Tionghoa yang semakin bertambah generasi Tionghoa baru yang
memandang bahasa Inggris sebagai bahasa ibu mereka. Tionghoa di Malaysia berdasarkan sejarah telah
menjadi dominan di dalam komunitas perdagangan Malaysia.

Penang Rojak in Malaysia.

Suku India-Malaysia utamanya Tamil Hindu dari India selatan yang bahasa aslinya adalah bahasa Tamil,
juga ada komunitas India yang berbahasa Telugu, Malayalam, dan Hindi, menetap terutama di kota-kota
besar di pesisir barat semenanjung. Banyak kalangan India menengah-atas di Malaysia juga berbahasa
Inggris sebagai bahasa ibu. Sejumlah komunitas Tamil Muslim dengan 200.000 jiwa juga tumbuh sebagai
kelompok sub-budaya yang mandiri. Juga terdapat komunitas Tamil Kristen di kota-kota besar. Juga ada
komunitas Sikh di Malaysia melebihi 83.000 jiwa. Sebagian besar India-Malaysia mulanya bermigrasi
dari India sebagai pedagang, guru, atau tenaga ahli lainnya. Sejumlah besar juga bagian dari kaum migran
paksaan dari India oleh pihak Britania semasa zaman kolonial untuk bekerja di industri penanaman. [100][101]
Orang Eurasia, Kamboja, Vietnam, Thai, Minangkabau, Bugis, Jawa, Banjar, Aceh, dan suku-suku asli
ikut memperkaya keanekaan penduduk Malaysia. Sejumlah kecil orang Eurasia, campuran Portugis dan
Melayu, berbahasa kreol berbasis-bahasa Portugis, disebut bahasa Kristang. Juga terdapat orang Eurasia
campuran Filipino dan Spanyol, terutama di Sabah. Diturunkan dari kaum imigran dari Filipina, beberapa
di antaranya berbahasa Chavacano, satu-satunya bahasa kreol berbasis-bahasa Spanyol di Asia.
Orang Kamboja dan Vietnam terutama pemeluk Buddha (Kamboja: sekte Theravada, Vietnamese:
sekte Mahayana). Orang Thai-Malaysia adalah kelompok besar di negara-negara bagian Perlis, Kedah,
Penang, Perak, Kelantan, dan Terengganu. Di samping berbahasa Thai, sebagian besar mereka
menganut Buddha, merayakan Songkran (festival air) dan dapat berbahasa Hokkien tetapi sebagian dari
mereka adalah Muslim dan berbahasa Melayu dialek Kelantan. Orang Bugis dan Jawa menjadi bagian
penduduk di Johor. Sebagai tambahan, ada juga banyak orang asing dan ekspatriat yang menjadikan
Malaysia sebagai rumah kedua mereka, juga berkontribusi menjadi penduduk Malaysia.
Tionghoa dan Islam sangat memengaruhi musik tradisional Malaysia. Musik itu terutama didasarkan pada
gendang (drum), tetapi melibatkan alat tabuh lain (beberapa di antaranya bercangkang); rebab, alat
berdawai sejenis biola; serunai, alat tiup sejenis oboe dengan dua buluh; suling, dan trompet. Negara ini
memiliki tradisi kuat di dalam hal tari dan sendratari, beberapa berasal dari Thai, India, dan Portugis.
Baru-baru ini, dikir barat mulai memasyarakat, dan pemerintah mulai mempromosikannya sebagai ikon
budaya nasional.[102] Bentuk artistik lainnya juga dipengaruhi oleh tetangganya, Indonesia,
termasuk wayang kulit (teater boneka berbayangan), pencak silat (seni beladiri), dan kerajinan
seperti batik, anyam-tenun, termasuk pakaian upacara pua kumbu, dan perak dan seni ukir kuningan.
Hari libur
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Hari libur di Malaysia
Orang Malaysia mengenali sejumlah hari libur dan perayaan tahunan. Beberapa hari libur diumumkan
diberlakukan pemerintah persekutuan dan beberapa lainnya diberlakukan oleh pemerintah negara bagian.
Perayaan lainnya dibiasakan oleh kelompok suku atau agama tertentu, namun tidak dianggap hari libur.
Hari libur yang paling dirayakan adalah "Hari Merdeka" pada 31 Agustus untuk memperingati
kemerdekaan Federasi Malaya pada 1957, sedangkan Hari Malaysiahanya dirayakan di negara
bagian Sabah pada 16 September untuk memperingati pembentukan Malaysia pada 1963. Hari Merdeka,
juga Hari Buruh (1 May), hari lahir raja (Sabtu awal bulan Juni) dan beberapa perayaan lain adalah hari
libur yang ditetapkan pemerintah persekutuan.
Muslim di Malaysia merayakan hari raya Islam. Hari raya terbesar adalah, Idul Fitri. Hari raya ini
dirayakan oleh Muslim sedunia menandai akhir Ramadan, bulannya puasa bagi Muslim. Ciri bulan baru
menandakan berakhirnya Ramadan, berakhirnya masa puasa. Sebagai tambahan untuk Idul Fitri, Muslim
Malaysia juga merayakan Idul Adha, Tahun Baru Islam, dan Maulid Nabi (hari lahir Nabi Muhammad
menurut tarikh Hijriah).
Tionghoa di Malaysia turut merayakan hari-hari raya Tionghoa di dunia. Tahun Baru Tiongkok paling
dirayakan di antara hari-hari raya yang berlangsung selama lima belas hari dan diakhiri dengan Chap Goh
Mei(十五瞑). Perayaan Tionghoa lainnya adalah Festival Qingming, Festival Perahu Naga, dan Festival
Tengah Musim Gugur. Yang lainnya lagi adalah, penganut Buddha merayakan Waisak.
Sebagian besar orang India di Malaysia adalah Hindu dan mereka merayakan Dipawali, festival cahaya,
sedangkan Thaipusam dirayakan para peziarah dari pelosok negara berkumpul di Batu Caves. Terpisah
dari Hindu, penganut Sikh merayakan Vaisakhi, Tahun Baru Sikh.
Perayaan lainnya, semisal Jumat Agung (hanya di Malaysia Timur), Natal, Gawai Dayak di
masyarakat Iban (Dayak), Pesta Menuai (Pesta Kaamatan) di masyarakat Kadazan-Dusun juga dirayakan
di Malaysia.

Pariwisata
Berikut merupakan sebagian objek wisata populer di Malaysia.
Gunung

Gunung Kinabalu

1. Bukit Bendera, Pulau Pinang


2. Cameron Highlands, Pahang
3. Genting Highlands, Pahang
4. Gunung Jerai, Kedah
5. Gunung Kinabalu, Sabah
6. Gunung Ledang, Johor
7. Gunung Tahan, Pahang
Sungai

1. Air terjun Lata Kinjang, Perak


2. Air terjun Kota Tinggi, Johor
3. Air terjun Telaga Tujuh, Kedah
4. Jeram Toi, Negeri Sembilan
Pantai

Batu Feringghi

1. Batu Ferringghi, Pinang


2. Pantai Cahaya Bulan, Kelantan
3. Pantai Cherating, Pahang
4. Pantai Desaru, Johor
5. Pantai Merdeka, Kedah
6. Pantai Morib, Selangor
7. Pantai Tanjung Aru, Sabah
8. Pantai Teluk Batik, Perak
9. Port Dickson, Negeri Sembilan
10. Rantau Abang, Terengganu
11. Teluk Danga, Johor
Pulau

Pulau Langkawi

1. Pulau Kapas, Terengganu


2. Pulau Langkawi, Kedah
3. Pulau Pangkor, Perak
4. Pulau Payar, Kedah
5. Pulau Pemanggil, Johor
6. Pulau Perhentian, Terengganu
7. Pulau Redang, Terengganu
8. Pulau Sibu, Johor
9. Pulau Sipadan, Sabah
10. Pulau Tioman, Pahang
Lainnya

KLCC (Kuala Lumpur City Centre)

1. A Famosa, Melaka
2. Batu Caves, Selangor
3. Danau Kenyir, Terengganu
4. Gedung Sultan Abdul Samad, Kuala Lumpur
5. Masjid Jamek, Kuala Lumpur
6. Masjid Negara, Kuala Lumpur
7. Menara Kembar Petronas, Kuala Lumpur
8. Menara Kuala Lumpur, Kuala Lumpur
9. Sumur Hang Tuah, Melaka
10. Taman Negara Malaysia, Pahang, Kelantan dan Terengganu
11. Taman Negara Niah, Sarawak
12. Zoo Negara, Kuala Lumpur

Tokoh utama di Malaysia


Tunku Abdul Rahman

1. Dato' Onn Jaafar


2. Tunku Abdul Rahman
3. Tun Abdul Razak
4. Tun Hussein Onn
5. Tun Mahathir bin Mohamad
6. Tun Abdullah bin Haji Ahmad Badawi

Organisasi
 EAEC sebelumnya EAEG
 EAF
 ASEAN
 OKI
 Negara-Negara Persemakmuran
 Perserikatan Bangsa-Bangsa
 Kerjasama Selatan-Selatan
 GNB

Fakta lain
Kota utama Kuala Lumpur

Hari Kebangsaan 31 Agustus 1957

Semboyan Bersekutu Bertambah Mutu


Benua Asia, Asia Tenggara

Koordinat Geografi 2 30 U, 112 30 T

Hujan tahunan 2000 ~ 2500 mm

Iklim Tropis dengan suhu 24–35° Celsius

Bunga resmi Bunga raya

Binatang resmi Harimau

Puncak tertinggi Gunung Kinabalu, Pegunungan Crocker (4175m)

Puncak tertinggi di semenanjung Gunung Tahan, Pegunungan Tahan (2187 m)

Pegunungan terpanjang Pegunungan Titiwangsa (500 km)

Sungai terpanjang Sungai Rajang, Sarawak (563 km)

Sungai terpanjang di
Sungai Pahang (475 km)
semenanjung

Jembatan Sultan Abdul Halim Muadzam Shah


Jembatan terpanjang
(Jembatan Pulau Pinang 2) (24 km)

Gua terbesar Gua Mulu dan Gua Niah, Sarawak


Bangunan tertinggi Menara Kembar Petronas (452m)
Negara bagian terbesar Sarawak (124.450 km persegi)
Negara bagian terkecil Perlis (810 km persegi)
Tempat paling lembap Bukit Larut (lebih 5080 mm)
Tempat paling kering Kuala Pilah (kurang dari 1524 mm)
Kawasan paling padat Kuala Lumpur (6074/km², 15.543/mil persegi)
Penanaman ekspor utama Minyak sawit dan getah
Lihat pula
 Daftar negara di dunia
 Daftar suku di Malaysia
 Masyarakat Melayu di Malaysia
 Miss Malaysia
 Partai-partai politik Malaysia
 Polis Diraja Malaysia
 Tanda Penghargaan Malaysia
 Yang di-Pertuan Agong
 Daftar menteri, wakil menteri, dan sekretaris Parlemen Malaysia
 Daftar masakan Malaysia

Referensi
1. ^ "The Malaysian Motto – Bersekutu Bertambah Mutu". Diakses tanggal 9 September 2015.
2. ^ "Malaysia Population Clock". Department of Statistics, Malaysia. Diakses tanggal 16 Maret 2014.
3. ^ a b c d "Malaysia". International Monetary Fund. Diakses tanggal 16 Oktober2014.
4. ^ "Gini Index". World Bank. Diakses tanggal 2 Maret 2011.
5. ^ The Star Online. Kembali ke Bahasa Malaysia. Diakses pada 5 Juli 2007
6. ^ a b c d Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk
ref bernama am001
7. ^ Pasal 1. Konstitusi Malaysia.
8. ^ a b c d e f CIA. The World Fact Book: Malaysia. Diakses pada 9 Desember 2006.
9. ^ Yang di-Pertuan Agong biasa disebut "Raja", "Kepala", atau "yang Agung"
10. ^ Pasal 33. Konstitusi Malaysia.
11. ^ Pasal 43. Konstitusi Malaysia.
12. ^ Federation of International Trade Associations. Informasi Umum Malaysia. Diakses pada 7 Desember
2007.
13. ^ a b Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk
ref bernama am002
14. ^ a b Majalah Time. A New Nation. 9 September 1957.
15. ^ a b Paragraf 22. Singapura. Jalan menuju kemerdekaan. Divisi Penelitian Federal, Perpustakaan Kongres.
Seri Buku Pegangan Wilayah/Pengkajian Negara. Departemen Angkatan Darat Amerika Serikat. Diakses
pada 9 Desember 2006.
16. ^ a b Majalah Time. The Art of Dispelling Anxiety. Agustus.
17. ^ Paragraf 25. Singapura. Jalan menuju kemerdekaan. Divisi Penelitian Federal, Perpustakaan Kongres.
Seri Buku Pegangan Wilayah/Pengkajian Negara. Departemen Angkatan Darat Amerika Serikat. Diakses
pada 9 Desember 2006.
18. ^ United Nations — Treaty No. 8029
19. ^ a b Paweł Bożyk (2006). "Newly Industrialised Countries". Globalisation and the Transformation of
Foreign Economic Policy. Ashgate Publishing, Ltd. hlm. 164. ISBN 0-75-464638-6.
20. ^ a b N. Gregory Mankiw (4th Edition 2007). Principles of Economics. Mason, Ohio: Thomson/South-
Western. ISBN 0-32-422472-9. Periksa nilai tanggal di: |year=(bantuan)
21. ^ Kantor Perdana Menteri. Keamanan Selat Malaka dan dampaknya bagi keamanan kawasan Asia
Tenggara. Diakses pada 26 November 2007.
22. ^ American University. Pertambangan Timah di Malaysia. Diakses pada 14 November 2007.
23. ^ Bank Negara Malaysia. Halaman Data Ikhtisan Nasional BNM. Diakses pada 8 November 2007
24. ^ "Biodiversity Theme Report". Departemen Lingkungan, Air, Pusaka, dan Seni Australia. Diakses
tanggal 2009-01-24.
25. ^ [1]
26. ^ a b Pasal 152. Konstitusi Malaysia.
27. ^ Pasal 3. Konstitusi Malaysia.
28. ^ Tinjauan. Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara. Diakses pada 8 November 2007.
29. ^ Daftar Negara Anggota. PBB. Diakses pada 8 November 2007
30. ^ Anggota. Sekretariat Persemakmuran. Diakses pada 8 November 2007.
31. ^ Kementerian Luar Negeri, Turki. Fakta dan Gambar D-8. Diakses pada 31 Agustus 2015.
32. ^ The New Student's Reference Work. 1914.
33. ^ Sakai, Manako. Menggugah kembali Pertautan Melayu di Asia Tenggara.
34. ^ Halaman 46–47. Suarez, Thomas. Early Mapping of Southeast Asia.
35. ^ Earl, George S. W. (1850). "On The Leading Characteristics of the Papuan, Australian and Malay-
Polynesian Nations". Journal of the Indian Archipelago and Eastern Asia (JIAEA): p.119.
36. ^ "Phylogeography and Ethnogenesis of Aboriginal Southeast Asians". Oxford Journals. Diakses
tanggal 2008-11-11.
37. ^ Anggota ASEAN: Malaysia Diakses pada 29 Mei 2008.
38. ^ [2] Sabri Zain, Parameswara. Diakses 31 Agustus 2015.
39. ^ (Indonesia) M. Nasruddin Anshoriy Ch, angsa gagal: mencari identitas kebangsaan, PT LKiS Pelangi
Aksara, 2008, ISBN 979-1283-65-6, 9789791283656
40. ^ Mahathir Mohamad. Wilayah Kita, Kita Sendiri. Majalah Time Asia. Diakses Mei.
41. ^ Majalah Time. Token Citizenship. Mei.
42. ^ Majalah Time. Siege's End. 2 May 1960.
43. ^ Majalah Time. Hurray for Harry. Desember
44. ^ Majalah Time. Fighting the Federation. Desember
45. ^ UN General Assembly 15th Session - The Trusteeship System and Non-Self-Governing Territories
(pages:509-510)
46. ^ UN General Assembly 18th Session - the Question of Malaysia (pages:41-44)
47. ^ Manila Accord between Philippnes, Federation of Malaya and Indonesia (31 JULY 1963)
48. ^ Majalah Time. Perang Ras di Malaysia. Mei. Diakses pada Desember.
49. ^ United Nations Treaty Series No. 8809, Agreement relating to the implementation of the Manila Accord
50. ^ United Nations Treaty Series No. 8809 Agreement relating to the implementation of the Manila Accord
51. ^ Republik Filipina. Departemen Luar Negeri. FAQs on the ICJ Decision. Diakses pada Desember.
52. ^ "Philippines' Claim To Sabah". epilipinas. Diakses tanggal 21 June 2010.
53. ^ Exchange of notes constituting an agreement relating to the implementation of the Manila Accord of 31
July 1963
54. ^ a b Jomo Kwame Sundaram. UNRISD Kebijakan Ekonomi Baru dan Hubungan Antarsuku di Malaysia.
Diakses pada Desember.
55. ^ Anthony Spaeth. Majalah Time. Loncatan menuju Kejayaan. 9 Desember 1996.
56. ^ Anthony Spaeth. Majalah Time. Dialah Sang Pemimpin. September.
57. ^ http://asiasentinel.com/index.php?option=com_content&task=view&id=863&Itemid=31 Para pengusung
petisi Malaysia menentang petugas polisi
58. ^ 30,000 Juru protes Hindraf melakukan rapat umum di jalanan Kuala Lumpur, Malaysiakini.com, 25
November 2007.
59. ^ OUTLAWED: Hindraf adalah 'gangguan bagi kedamaian dan keamanan', News Straits Times Malaysia,
16 Oktober 2008.
60. ^ MIC serah pada PM guna ISA - (Hindraf sedang berusaha dapatkan bantuan pengganas).
61. ^ Mahkamah tolak permohonan habeas corpus lima pemimpin Hindraf.
62. ^ Pasal 32. Konstitusi Malaysia.
63. ^ a b Departemen Dalam Negeri Amerika Serikat. Malaysia. Diakses pada Desember.
64. ^ Pasal 44. Konstitusi Malaysia.
65. ^ Pasal 45. Konstitusi Malaysia.
66. ^ Pasal 46. Konstitusi Malaysia.
67. ^ "MALAYSIA (Dewan Rakyat)". Inter-Parliamentary Union. 29 September 2008.
68. ^ Pasal 43 (2). Konstitusi Malaysia
69. ^ Pasal 43 (1). Konstitusi Malaysia
70. ^ Leow Chiah Wei. Travel Times. New Straits Times. Asia's southernmost tip. Diakses pada Desember.
71. ^ Sager Ahmad. Travel Times. New Straits Times. Tanjung Piai, the End of Asia. Diakses pada Desember.
72. ^ Andrew Marshall. Time Magazine. Waterway to the World. Diakses pada Desember.
73. ^ Petronas 1H profit up 7.7% to RM26.6b
74. ^ a b c CIA World Factbook - Menurut taksiran 2004
75. ^ "All Sabahans must Fight BN and UMNO". Malaysia Today. 15 August 2006.
76. ^ a b "World Refugee Survey 2008". U.S. Committee for Refugees and Immigrants. 2008-06-19.
77. ^ "Population and Housing Census" Press statement, Department of Statistics, Malaysia. Accessed 3 April
2007.
78. ^ a b General Report of the Population and Housing Census 2000. Putrajaya: Department of Statistics,
Malaysia. 2005. hlm. 60–64. ISBN 9839044265. Parameter |coauthors= yang tidak diketahui
mengabaikan (|author= yang disarankan) (bantuan)
79. ^ Pasal 160 (2). Konstitusi Malaysia.
80. ^ Inter Press Service: Temple Demolitions Spell Creeping Islamisation. Diakses pada 4 Juni 2006.
81. ^ BBC : Pressure on multi-faith Malaysia. Diakses pada 4 Juni 2006.
82. ^ http://www.bernama.com/bernama/v5/newsindex.php?id=466965 Leaders Condemn Church Burning
Incident In Desa Melawati
83. ^ http://www.msnbc.msn.com/id/34640583 Church attacks in Malaysia deepen racial tension
84. ^ http://www.radioaustralia.net.au/indonesian/news/stories/201001/s2788719.htm4 gereja di Malaysia
dibakar
85. ^ http://www.sinarharapan.co.id/berita/read/gereja-malaysia-dibakar-polisi-tingkatkan-keamanan/ GEREJ
A MALAYSIA DIBAKAR, POLISI TINGKATKAN KEAMANAN
86. ^ Ninth Schedule. Constitution of Malaysia.
87. ^ World Education Forum. UNESCO. http://www2.unesco.org/wef/countryreports/malaysia/
rapport_1.html Education for All 2000 Assessment Report. Malaysia.] Diakses pada Desember.
88. ^ "Information for Applicants from Malaysia". University of Abertay Dundee. Diakses tanggal 2008-10-
27.
89. ^ Health Tourism, Portal Pemerintah Malaysia. Diakses pada 12 Oktober 2007.
90. ^ Pasal 14. Konstitusi Malaysia
91. ^ The Star Online. Lebih daripada sekadar kartu. Diakses pada 26 November 2007.
92. ^ Time Magazine. Rubber from Malaya. 1 March 1943.
93. ^ "How can [[Sri Lanka]] be transformed into Malaysia and Singapore? by Rajkumar Kanagasingam".
Wijeya Newspapers Ltd, Sri Lanka[Daily Mirror]. 17 November 2005. Diakses tanggal 2008-03-
28. Konflik URL–wikilink (bantuan)
94. ^ Goh, Melissa (Nov. 21, 2006). Para pendidik di Malaysia menilai bahwa NEP dapat menyebabkan
polarisasi ras. Malaysia Today.
95. ^ "Malaysia scraps ringgit peg". The Edge Daily. 2005-07-22. Periksa nilai tanggal di: |date= (bantuan)
96. ^ Departemen Statistik. Malaysia. Quarterly Balance of Payments Performance October - December,
2005. Diakses Desember.
97. ^ Financial Times. Malaysia mengendurkan larangan penjualan singkat. Diakses pada 28 Maret 2006.
98. ^ Boulton, William; Michael Pecht, William Tucker, Sam Wennberg (May 1997). Malaysia. Electronics
Manufacturing in the Pacific Rim, World Technology Evaluation Center. Diakses pada 26 September 2007
99. ^ International Herald Tribune. Ethnic anger on the rise in Malaysia. Diakses pada 30 Januari 2008.
100. ^ "Non-resident Indian and Person of Indian Origin". NRIOL. NRIOL. Diakses tanggal 2008-11-27. Most
Indians migrated to Malaysia as plantation laborers under British rule.
101. ^ "Indian Fulbright scholar honored by Malaysian PM". India Post.com. Diakses tanggal 2008-11-27. "The
British encouraged many Indians to migrate from India to Malaysia, and they were mostly lower caste
groups so the British took advantage of that," says Ramanujan, adding that thousands of Indians, especially
from Tamil Nadu, came as indentured labor to work the plantations, with only a few coming over as
plantation managers or more skilled labor.
102. ^ Portal Kementerian Penerangan Malaysia. "National Dikir Barat Competition To Be Expanded Next
Year", 2006. Diakses pada 2009-01-30.

Pustaka
 1911 Encyclopædia Britannica. Malay States.
 Zainal Abidin bin Abdul Wahid; Khoo, Kay Kim; Muhd Yusof bin Ibrahim; Singh, D.S. Ranjit
(1994). Kurikulum Bersepadu Sekolah Menengah Sejarah Tingkatan 2.Dewan Bahasa dan Pustaka.
ISBN
 Jeong Chun Hai. (2007). Principles of Public Administration: An Introduction. Kuala Lumpur:
Karisma Publication.ISBN 978-983-195-253-5.
 Osborne, Milton (2000). Southeast Asia: An Introductory History. Allen & Unwin. ISBN

Pranala luar
Cari tahu mengenai Malaysia pada proyek-
proyek Wikimedia lainnya:

Definisi dan terjemahan dari


Wiktionary

Gambar dan media dari Commons

Berita dari Wikinews

Kutipan dari Wikiquote

Teks sumber dari Wikisource

Buku dari Wikibuku

Wikimedia Commons
memiliki media
mengenai Malaysia.
Pemerintahan

 Portal Pemerintah Malaysia


 Kantor Perdana Menteri Malaysia
 Departmen Statistik Malaysia
 Pimpinan dan Kabinet Malaysia
 situs resmi parlemen Malaysia
 http://www.4dw.net/royalark/Malaysia/malaysia.htm
Informasi umum

 Malaysia di Encyclopedia Britannica


 Malaysia di CIA World Factbook.
 Malaysia from UCB Libraries GovPubs
 Malaysia di Curlie (dari DMOZ)
 Peta Malaysia pada Wikimedia Atlas
 (Inggris) Peta-peta Malaysia
Pariwisata


Wikivoyage memiliki
panduan
wisata Malaysia.

 Badan Pariwisata Malaysia


 Situs web tentang tempat pariwisata di Malaysia
 Panduan ke Malaysia (Web/WAP)

Anda mungkin juga menyukai