PERJANJIAN SEWA MENYEWA KAMAR KOS

KOST PUTRI RATU ALESHA

Pada hari ini, _____ tanggal ____ bulan _____ tahun ______ bertempat di __________,
yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : ZURIATI
NIK :
Jabatan : PEMILIK KAMAR KOST PUTRI RATU ALESHA
Alamat : Jl. Tanjung RT/RW 003/000, Bangunharjo,
Sewon, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta
No. Telp :

Dalam hal ini bertindak dalam hal ini Pemilik untuk dan atas nama KOST
RATU PUTRI ALESHA, selanjutnya disebut sebagai PIHAK KESATU.

Nama :
NIK :
Alamat :
No. Telp :

Dalam hal ini bertindak dalam jabatannya untuk dan atas PENYEWA,
selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA.

PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA secara bersama-sama selanjutnya disebut

PARA PIHAK. Dengan ini PARA PIHAK terlebih dahulu menerangkan sebagai
berikut:
1. Bahwa Perjanjian ini merupakan Perjanjian Sewa Menyewa Kamar Kost
di KOST PUTRI RATU ALESHA yang terletak di Jl. Ambarbinangun,
Kasihan, Bantul.
2. Bahwa PIHAK KESATU dalam perjanjian ini sebagai Pemilik. Sedangkan
PIHAK KEDUA sebagai Penyewa.
3. Bahwa barang yang dimaksud sebagai obyek Sewa Menyewa dalam
perjanjian ini adalah sebuah kamar kost dengan Unit No. Kamar ______.

Berdasarkan hal-hal tersebut, PARA PIHAK telah setuju dan sepakat untuk
membuat perjanjian ini dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan
sebagai berikut:

1
Paraf: _________ _________
 PASAL 1
OBYEK
Obyek Perjanjian ini adalah Kamar Kost sebanyak 1 (satu) unit.

PASAL 2
KETENTUAN UMUM
(1) PIHAK KEDUA harus patuh dan melaksanakan perjanjian ini sesuai
kesepakatan bersama;
(2) PIHAK KESATU dengan ini setuju menyewakan kepada PIHAK KEDUA 1
(satu) unit Kamar KOST PUTRI RATU ALESHA yang terletak di Lantai
_____ Nomor ______
(3) PIHAK KEDUA harus mengisi formulir perjanjian kamar kost dan
menyerahkan foto copy Identitas diri;
(4) PIHAK KEDUA setuju bahwa 1 (satu) unit Kamar Kost PUTRI RATU
ALESHA sebagaimana dimaksud ayat (2) perjanjian ini digunakan
hanya untuk tempat tinggal dan tidak dibolehkan mengubah,
menambah bangunan dalam bentuk apapun.

PASAL 3
JANGKA WAKTU SEWA
(1) PIHAK KEDUA berkewajiban membayar sewa kamar kost sebagaimana
di maksud Pasal1 (satu) Surat Perjanjian ini kepada PIHAK KESATU
sebesar Rp _____ (_____ rupiah) setiap bulannya.
(2) Dalam hal ini PIHAK KEDUA terlambar menempati Kamar Kos, maka
hal tersebut tidak mempengaruhi Masa Sewa yang mana akan tetap
dihitung sejak tanggal ____ bulan ____ tahun ____.
(3) Masa Sewa dapat diperpanjang atas kesepakatan PARA PIHAK, dengan
syarat PIHAK KEDUA melakukan pemberitahuan kepada PIHAK
KESATU satu bulan sebelum berakhirnya Masa Sewa dan PARA PIHAK
menandatangani addendum Perjanjian.

PASAL 4
NILAI HARGA SEWA
(1) PARA PIHAK sepakat dan setuju bahwa harga sewa Kamar Kos adalah
sebesar Rp. ______,00 (___________ rupiah) perbulannya.
(2) PIHAK KEDUA akan membayar Harga Sewa kepada PIHAK KESATU
paling lambat tanggal ___________ setiap bulan, yang dibayarkan secara
langsung oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK KESATU melalui transfer
ke Rekening Bank PIHAK KESATU ________ a/n ______. Dalam hal
pembayaran dilakukan melalui transfer rekening PIHAK KEDUA wajib
memberikan copy bukti transfer kepada PIHAK KESATU.

2
Paraf: _________ _________
(3) Keterlambatan PIHAK KEDUA dalam menempati Kamar Kos maupun
terhentinya pemakaian Kamar Kos atas kehendak PIHAK KEDUA atau
karena sebab-sebab lainnya tidak membebaskan PIHAK KEDUA dari
Kewajibannya untuk membayar Uang Sewa per bulan.

PASAL 5
KEBERSIHAN DAN PEMELIHARAAN
(1) Kebersihan kamar merupakan tanggung jawab masing-masing PIHAK
KEDUA;
(2) Menjaga kebersihan area umum bersama, buang sampah pada tempat
yang telah disediakan (tempat sampah). Sampah yang bukan pada
umumnya mohon untuk dibuang/ dimasukkan pada plastik dan ditaruh
didekat tempat sampah.
(3) Mohon untuk tidak menaruh hbarang-barang pribadi di koridor atau
halaman yang dapat menganggu penghuni kamar lainnya.
(4) PIHAK KEDUA bertanggung jawab untuk melakukan pembersihan
ruangan di luar kamar termasuk pada koridor depan pintu kamar.

PASAL 6
LARANGAN
(1) Larangan yang tidak boleh dilakukan oleh PIHAK KEDUA sebagai
berikut;
a. Mempergunakan Kamar kos untuk kegiatan atau tindakan yang
bertentangan dengan Hukum yang berlaku serta kesusilaan yang
akan menjadi tanggungjawab dari PIHAK KEDUA;
b. Melakukan tindakan yang dapat menimbulkan kerusakan atau
keributan atau ganggung pada Kamar Kos sebelah dan tetangga
sekitar;
c. Menyimpan, menimbun atau menyebabkan, mengizinkan atau
membiarkan disimpan, ditimbun senjata api, amunisi, bahan
peledak, bensin, minyak tanah dan bahan bakar berbahaya lainnya
di dalam Kamar Kos;
d. Merusak segala fasilitas yang telah tersedia di Kamar Kos atau
lingkungan Kos;
(2) Sanksi atau Denda untuk PIHAK KEDUA apabila melakukan larangan
sebagai berikut;
a. Apabila PIHAK KEDUA melakukan larangan sebagaimana
dimaksud pada Pasal 6 ayat (1) maka PIHAK KEDUA akan
mendapatkan denda dari uang sewa yang telah dibayar dan di
keluarkan dari Kost PUTRI RATU ALESHA;

3
Paraf: _________ _________
 b. PIHAK KEDUA membayar semua kerugian atau kerusakan apabila
ada kerusakan dalam Kost PUTRI RATU ALESHA yang disebabkan
oleh Tamu dari PIHAK KEDUA;
(3) PIHAK KESATU dapat membuka setiap kamar PIHAK KEDUA apabila
diperlukan demi keamanan dan kentetraman dengan disaksikan oleh
Ketua Lingkungan Setempat;
(4) Menaati semua peraturan yang berlaku yang akan ditentukan secara
tertulis oleh PIHAK KESATU;
(5) Segala tindakan yang berkaitan dengan tindak pidana PIHAK KESATU
wajib lapor ke Kepolisian setempat.

PASAL 7
KEADAAN MEMAKSA (FORCE MAJEURE)
(1) Yang dimaksud dengan Force Majeure berdasarkan perjanjian ini
adalah sebab-sebab yang berada di luar kemampuan manusia,
termasuk namun tidak terbatas pada, bencana alam (gempa bumi,
banjir, wabah penyakit), kerusuhan, perang, pemberontakan,
perubahan kebijakan pemerintah atau peraturan, yang secara langsung
mempengaruhi kemampuan PARA PIHAK dalam melaksanakan hak dan
kewajiban berdasarkan perjanjian ini.
(2) Tidak ada pihak yang bertanggung jawab terhadap kegagalan dalam
memenuhi kewajiban atau terlambat memenuhi kewajiban, apabila hal
tersebut disebabkan oleh Force Majeure.
(3) PIHAK yang mengalami Force Majeure, wajib memberitahukan pihak
lainnya dalam jangka waktu 2 x 24 jam sejak Force Majeure terjadi.
Pemberitahuan tersebut dilakukan secara tertulis dan mengandung
informasi mengenai detil mengenai Force Majeure yang dialami oleh
pihak yang bersangkutan. Dalam hal pihak gagal atau terlambat
memberikan pemberitahuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal ini,
maka Force Majeure tidak diakui, dan pihak yang bersangkutan tetap
bertanggung jawab terhadap kegagalan atau keterlambatan pemenuhan
kewajiban olehnya.
(4) Dalam hal Force Majeure berlangsung selama 30 (tiga puluh) hari atau
lebih secara berturut turut, maka masing- masing pihak berhak untuk
mengakhiri perjanjian ini dengan pemberitahuan tertulis kepada pihak
lainnya.

PASAL 8
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
(1) Apabila terjadi perselisihan maka PARA PIHAK akan berusaha
menyelesaikan secara musyawarah mufakat dan jika perlu meminta

4
Paraf: _________ _________
 bantuan penengah.
(2) PARA PIHAK bersepakat untuk memilih Pengadilan Negeri Bantul
sebagai pengadilan yang berwenang untuk menyelesaikan perselisihan
atas perjanjian ini.

PASAL 9
LAIN-LAIN
(1) Hal-hal lain yang ada hubungannya dengan perjanjian ini dan belum
cukup diatur dalam pasal-pasal dari surat perjanjian ini akan
ditentukan lebih lanjut oleh kedua belah pihak secara musyawarah dan
mufakat dan dituangkan dalam Surat Perjanjian Tambahan/ Addendum
dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian ini.
(2) Lampiran-lampiran yang ada dalam perjanjian ini merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dan mempunyai kekuatan hukum yang
mengikat dan sama sebagaimana Perjanjian ini.

PASAL 10
PENUTUP
(1) Surat Perjanjian ini dinyatakan sah dan mengikat kedua belah pihak
dan mulai berlaku setelah ditandatangani oleh PARA PIHAK.
(2) Surat Perjanjian ini dibuat 2 (dua) rangkap masing-masing bermaterai
cukup dan mempunyai kekuatan hukum yang sama.

PIHAK KESATU PIHAK KEDUA

Zuriati _________
PEMILIK KOST PUTRI RATU PENYEWA
ALESHA

SAKSI-SAKSI :

5
Paraf: _________ _________
6
Paraf: _________ _________