Anda di halaman 1dari 4

1

PERJANJIAN

PENGGUNAAN KANTIN DI KANTOR PUSAT PENGELOLAAN PENDAPATAN DAERAH


WILAYAH KOTA BANDUNG III SOEKARNO HATTA

Nomor : ...................................

Pada hari ini .............. tanggal ................ bulan Agustus tahun dua ribu sembilan
belas (...-08-2019) yang bertanda tangan di bawah ini :

I. Drs. ACHMAD ANTONY, Kepala Pusat Pengelolaan Pendapatan Daerah Wilayah Kota
Bandung III Soekarno Hatta, yang beralamat di Jalan Soekarno-Hatta Nomor 528
Bandung, dalam hal ini bertindak selaku Kuasa Pengguna Barang pada Pusat
Pengelolaan Pendapatan Daerah Wilayah Kota Bandung III Soekarno Hatta,
selanjutnya disebut PIHAK KESATU;

II. ..................................., pedagang .......... , yang beralamat di


Jalan ............................. Kab/Kota ...................., dalam hal ini bertindak untuk dan
atas nama pribadi, selanjutnya akan disebut PIHAK KEDUA;

PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA secara bersama-sama selanjutnya disebut PARA PIHAK.

PARA PIHAK sepakat untuk mengadakan Perjanjian, dengan ketentuan dan syarat-syarat
sebagai berikut :

Pasal 1
PERNYATAAN

(1) PIHAK KESATU menerima dan memberikan persetujuan kepada PIHAK KEDUA untuk
menggunakan ruang di kantin Pusat Pengelolaan Pendapatan Daerah Wilayah Kota
Bandung III Soekarno Hatta yang berlokasi di blok/kios .....
(2) PIHAK KEDUA bersedia menggunakan ruang kantin sebagaimana disebutkan pada
ayat (1), untuk menjual barang berupa ............, sesuai dengan syarat, ketentuan dan
tata tertib yang ditetapkan oleh PIHAK KESATU.

Pasal 2
TANGGUNG JAWAB PARA PIHAK

(1) PIHAK KESATU bertanggung jawab untuk :


a. menyediakan ruang/kios seluas .... m2 di kantin Pusat Pengelolaan Pendapatan
Daerah Wilayah Kota Bandung III Soekarno Hatta;
b. menyediakan sarana prasarana berupa etalase, meja, kursi, .... sebanyak .....;
c. menyediakan meja dan kursi untuk pelanggan/tamu yang dapat dimanfaatkan
sebagai fasilitas bersama;
d. menyediakan fasilitas pendukung berupa air, jaringan listrik, penerangan dan toilet;
dan
e. menjaga keamanan dan kebersihan kantin.
2

(2) PIHAK KEDUA bertanggung jawab untuk :


a. membayar retribusi sesuai dengan ketentuan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat
Nomor 6 Tahun 2018 tentang Retribusi Daerah dan perubahannya;
b. menggunakan fasiltas air, jaringan listrik dan penerangan secara proporsional;
c. menjaga dan merawat fasilitas yang disediakan PIHAK KESATU untuk kepentingan
bersama;
d. mengganti fasilitas, sarana dan prasarana milik PIHAK KESATU yang rusak baik
disengaja maupun tidak disengaja;
e. menjaga keamanan, ketertiban dan kebersihan; dan
f. mematuhi tata tertib, peraturan dan/atau ketentuan lain yang ditetapkan oleh
PIHAK KEDUA.

Pasal 3
JAM OPERASIONAL

Waktu operasional kantin sebagai berikut :


a. Hari Senin s/d Jum’at : Mulai dari jam 07.00 WIB s.d. jam 16.00 WIB
b. Hari Sabtu : Mulai dari jam 07.00 WIB s.d. jam 14.00 WIB

Pasal 4
JANGKA WAKTU

Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu 12 (dua belas) bulan, terhitung sejak tanggal ...
Agustus 2019 sampai dengan tanggal .... Agustus 2020.

Pasal 5
PENGAKHIRAN PERJANJIAN

(1) PIHAK KESATU dapat mengakhiri Perjanjian Kerja ini sebelum berakhir jangka
waktunya, apabila terbukti bahwa PIHAK KEDUA telah melanggar tata tertib dan
peraturan yang berlaku dan/atau ketentuan lain yang ditetapkan PIHAK KEDUA.
(2) Tata tertib, peraturan dan/atau ketentuan lain sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
tercantum dalam lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Perjanjian
ini.
(3) Dalam hal pengakhiran Perjanjian sebagaimana dimaksud pada ayat (1), PIHAK
KEDUA tidak diperkenankan untuk mengajukan tuntutan dan/atau ganti rugi dalam
bentuk apapun kepada PIHAK KESATU.

Pasal 6
FORCE MAJEURE

(1) PARA PIHAK sepakat bahwa force majeure tidak berakibat pada batalnya Perjanjian
ini.
(2) Force majeure sebagaimana dimaksud pada ayat (1), meliputi keadaan-keadaan :
3

a. perang, penyerbuan, pemberontakan, revolusi, makar, huru-hara, perang saudara,


tindakan Pemerintah dalam rangka kedaulatannya, gempa bumi, angin ribut,
gelombang besar, banjir, atau setiap kekuatan-kekuatan alam yang tidak dapat
dihindari dengan pandangan ke depan dan kemampuan yang wajar dari Pihak
yang terkena peristiwa tersebut, menghilangnya bahan-bahan konstruksi dan
persediaan barang-barang yang diperlukan dari pasaran, pemogokan-pemogokan,
penutupan pintu bagi buruh yang ingin bekerja ( lockouts), atau kegaduhan
perburuhan yang lain serta peristiwa-peristiwa di luar batas kewajaran dari Pihak
yang pelaksanaan kewajibannya terhambat oleh peristiwa force majeure, kecuali
kekurangan dana dan peristiwa-peristiwa lain yang dapat dihindari atau diatasi
secara wajar oleh pandangan ke depan dan kemampuan yang lumrah dari Pihak
yang terkena; dan
b. perubahan kebijakan Pemerintah yang secara langsung ataupun tidak langsung
mempengaruhi pelaksanaan Perjanjian ini.
(3) Dalam hal terjadi force majeure sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Pihak yang
terkena force majeure harus memberitahukan kepada Pihak lainnya secara tertulis,
paling lambat dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari sejak terjadinya force majeure.
(4) Dalam hal force majeure terjadi terus-menerus melebihi 30 (tiga puluh) hari yang
sangat berdampak pada kemampuan salah satu Pihak untuk melaksanakan
kewajiban berdasarkan Perjanjian ini, maka Pihak yang terkena dampak force
majeure tersebut dapat mengajukan pengakhiran Perjanjian ini.
(5) Dalam hal dilaksanakan pengakhiran Perjanjian sebagaimana dimaksud pada ayat
(4), masing-masing Pihak tidak dapat menuntut ganti rugi kepada Pihak lainnya
dengan dalih apapun juga.

Pasal 7
PENYELESAIAN PERSELISIHAN

Apabila di dalam pelaksanaan Perjanjian ini timbul perselisihan, PARA PIHAK sepakat
untuk menyelesaikan secara musyawarah untuk mufakat.

Pasal 8
PENUTUP

Hal-hal yang belum atau belum cukup diatur dalam Perjanjian ini, akan diatur kemudian
oleh Para Pihak berdasarkan kesepakatan, yang dituangkan dalam Perjanjian Tambahan
(Addendum), yang merupakan bagian tak terpisahkan dari Perjanjian ini.
4

Demikian Perjanjian ini dibuat dan ditandatangani pada hari, tanggal, bulan dan
tahun tersebut di atas dalam rangkap 2 (dua) bermeterai cukup, masing-masing
mempunyai kekuatan hukum yang sama.

PIHAK KESATU, PIHAK KEDUA,

Drs. ACHMAD ANTONY ...........................................


Pembina
NIP. 19690410 199603 1 005

Anda mungkin juga menyukai