Anda di halaman 1dari 26

REKAYASA PONDASI

(Foundation Engineering)

PERTEMUAN V

FONDASI DANGKAL
(SHALLOW FOUNDATIONS)

Dr. Ernesto M. R. Silitonga, S.T., DEA.


Muhammad Qarinur, S.T., M.Eng.

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
FOUNDATION ENGINEERING
Fondasi adalah bagian terendah dari bangunan yang
meneruskan beban bangunan ke tanah atau batuan yang ada
di bawahnya.
Klasifikasi fondasi:
1. Fondasi dangkal (Shallow Foundation)
Fondasi yang mendukung bebannya secara langsung. (D/B≤1)

Fondasi Dangkal
https://bit.ly/32MVoUO

https://bit.ly/3xmgjMz

Fondasi Memanjang Fondasi Rakit Fondasi Telapak


(Continuous Footing) (Raft Foundation) (Spread Footing)
Foundation Engineering – Shallow Foundations 2
MEKANISME KERUNTUHAN FONDASI

Foundation Engineering – Shallow Foundations 3


TIPE-TIPE KERUNTUHAN FONDASI
Fase I → Awal pembebanan → tanah di bawah
fondasi turun, deformasi ke arah lateral dan
vertikal ke bawah → beban yang diterapkan
relatif kecil, penurunan sebanding dengan
besarnya beban yang diterapkan = kondisi
keseimbangan elastis → Massa tanah
terkompresi/pemadatan → kuat geser tanah >
kapasitas dukung >.
Fase II → pembebanan selanjutnya → baji
tanah terbentuk dan deformasi plastis tanah
semakin terlihat → Gerakan tanah pada
kedudukan plastis dimulai dari tepi fondasi → Fase-fase keruntuhan fondasi (Vesic, 1963)
zona plastis berkembang, tanah bergerak ke
arah lateral yang diikuti oleh retakan lokal dan
geseran tanah di sekeliling tepi fondasi → zona
Fase III → kecepatan deformasi yang semakin
plastis, kuat geser tanah sepenuhnya
bertambah seiring dengan penambahan beban
berkembang untuk menahan beban yang
→ Deformasi diikuti oleh gerakan tanah ke luar
bekerja.
yang disertai dengan menggelembungnya tanah
permukaan → tanah pendukung fondasi
mengalami keruntuhan dengan bidang runtuh
yang berbentuk lengkungan dan garis, yang
disebut bidang geser radial dan bidang geser
linier.
Foundation Engineering – Shallow Foundations 4
MEKANISME KERUNTUHAN FONDASI
Keruntuhan geser umum → fondasi (zona A)
menekan tanah ke bawah → aliran tanah secara plastis
pada zona B → Gerakan ke arah luar di kedua zona
tersebut, ditahan oleh tahanan tanah pasif di bagian C
→ tahanan pasif bagain C terlampaui terjadi gerakan
tanah yang mengakibatkan penggembungan tanah di
Keruntuhan Geser Umum (general shear sekitar fondasi → terjadi dalam waktu yang relatif
failure) (Vesic, 1963) mendadak → penggulingan fondasi.
Keruntuhan geser lokal → Tipe keruntuhannya
hampir sama dengan keruntuhan geser umum →
bidang runtuh tidak mencapai permukaan tanah →
Fondasi tenggelam dan tanah di dekatnya mampat →
tidak sampai mengakibatkan kedudukan kritis
keruntuhan → fondasi tidak terguling.
Keruntuhan geser lokal (local shear failure)
(Vesic, 1963)

Keruntuhan penetrasi → keruntuhan geser tanah


tidak terjadi → fondasi hanya menembus dan
menekan tanah ke samping, yang menyebabkan
pemampatan tanah di dekat fondasi → Penurunan
yang terjadi tidak menghasilkan cukup gerakan arah
lateral yang menuju kedudukan kritis keruntuhan
Keruntuhan penetrasi (penetration failure tanah, sehingga kuat geser ultimit tanah tidak dapat
atau punching shear failure) (Vesic, 1963) berkembang.
Foundation Engineering – Shallow Foundations 5
MEKANISME KERUNTUHAN FONDASI

Hubungan Df / b, Dr , dan model keruntuhan fondasi pada pasir (Vesic, 1963)

Foundation Engineering – Shallow Foundations 6


KAPASITAS DUKUNG (BEARING CAPACITY)

Foundation Engineering – Shallow Foundations 7


KAPASITAS DUKUNG (BEARING CAPACITY)
Analisis kapasitas dukung (bearing capacity) → kemampuan tanah dalam
mendukung beban fondasi dari struktur yang terletak di atasnya.

Kapasitas dukung → tahanan geser tanah untuk melawan penurunan akibat


pembebanan → tahanan geser yang dapat dikerahkan oleh tanah di sepanjang
bidang-bidang gesernya.

Persyaratan:
1. Faktor aman terhadap keruntuhan akibat terlampauinya kapasitas dukung tanah
harus dipenuhi (faktor aman ≥ 3)
2. Penurunan fondasi harus masih dalam batas-batas nilai yang ditoleransikan.
Khususnya penurunan yang tak seragam (differential settlement) harus tidak
mengakibatkan kerusakan pada struktur.
Persamaan-persamaan kapasitas dukung tanah yang diusulkan, umumnya
didasarkan pada persamaan Mohr-Coulomb:
𝜏 = 𝑐 + 𝜎 tan 𝜑
dengan: 𝜏 = tahanan geser tanah (kN/m2)
𝑐 = kohesi tanah (kN/m2)
𝜑= sudut gesek dalam tanah (º)
𝜎 = tegangan normal (kN/m2)

Foundation Engineering – Shallow Foundations 8


KAPASITAS DUKUNG (BEARING CAPACITY)
ANALISIS TERZAGHI
Analisis kapasitas dukung (Terzaghi, 1943):
1. Fondasi berbentuk memanjang tak terhingga.
2. Tanah di bawah dasar fondasi homogen.
3. Berat tanah di atas dasar fondasi digantikan dengan beban terbagi rata
sebesar 𝑝𝑜 = 𝐷𝑓 𝛾, dengan 𝐷𝑓 adalah kedalaman dasar fondasi dan 𝛾 adalah
berat volume tanah di atas dasar fondasi.
4. Tahanan geser tanah di atas dasar fondasi diabaikan.
5. Dasar fondasi kasar.
6. Bidang keruntuhan terdiri dari lengkung spiral logaritmis dan linier.
7. Baji tanah yang terbentuk di dasar fondasi dalam kedudukan elastis dan
bergerak bersama-sama dengan dasar fondasi.
8. Pertemuan antara sisi baji dan dasar fondasi membentuk sudut sebesar
sudut gesek dalam tanah (φ).
9. Berlaku prinsip superposisi → material yang diletakkan pada lapisan fondasi
yang lebih dalam akan menopang material yang diletakkan pada lapisan fondasi
yang lebih dangkal → penyebaran beban terdistribusi ke dalam lapisan-lapisan
fondasi yang lebih dalam melalui lapisan-lapisan yang lebih dangkal di atasnya.

Foundation Engineering – Shallow Foundations 9


KAPASITAS DUKUNG (BEARING CAPACITY)

(a) Pembebanan fondasi dan bentuk bidang geser

(b) Bentuk keruntuhan dalam analisis kapasitas dukung (c) Distribusi tekanan tanah pasif pada
permukaan BD.

Foundation Engineering – Shallow Foundations 10


KAPASITAS DUKUNG (BEARING CAPACITY)
ANALISIS TERZAGHI
Kapasitas dukung ultimit (ultimit bearing capacity) (qu) didefinisikan sebagai beban
maksimum per satuan luas di mana tanah masih dapat mendukung beban tanpa
mengalami keruntuhan.
𝑃𝑢
𝑞𝑢 =
𝐴
dengan,
𝑞𝑢 = kapasitas dukung ultimit (kN/m2)
𝑃𝑢 = beban ultimit (kN)
A = luas fondasi (m2)
Persamaan umum kapasitas dukung ultimit untuk fondasi memanjang:
𝑞𝑢 = 𝑐2 𝑁𝑐 + 𝐷𝑓 𝛾1 𝑁𝑞 + 0.5𝛾2 𝐵𝑁𝛾
dengan,
𝑞𝑢 = kapasitas dukung ultimit untuk fondasi memanjang (kN/m2)
𝑐2 = kohesi tanah di bawah dasar fondasi (kN/m2)
𝐷𝑓 = kedalaman fondasi (m)
𝛾1 = berat volume tanah di atas dasar fondasi (kN/m3)
𝛾2 = berat volume tanah di bawah dasar fondasi (kN/m3)
𝑁𝛾 , 𝑁𝑐 , 𝑁𝑞 = faktor kapasitas dukung yang nilainya didasarkan pada sudut gesek dalam
(φ) dari tanah di bawah dasar fondasi (Tabel 1 atau Gambar 1)
Foundation Engineering – Shallow Foundations 11
KAPASITAS DUKUNG (BEARING CAPACITY)
ANALISIS TERZAGHI
Nilai-nilai Nc; Nq; Nϒ adalah faktor-faktor kapasitas dukung tanah yang merupakan
fungsi dari sudut gesek dalam (𝜑) tanah dari Terzaghi (1943).

Tabel 1. Nilai-nilai faktor kapasitas dukung Terzaghi (1943)


Keruntuhan Geser Umum (General Shear Failure) Keruntuhan Geser Lokal (Local Shear Failure)

aFrom Kumbhojkar (1993)

Foundation Engineering – Shallow Foundations 12


KAPASITAS DUKUNG (BEARING CAPACITY)
ANALISIS TERZAGHI

Gambar 1. Hubungan 𝜑 dan Nc; Nq; Nϒ (Terzaghi, 1943)

Foundation Engineering – Shallow Foundations 13


KAPASITAS DUKUNG (BEARING CAPACITY)
ANALISIS TERZAGHI
Pengaruh bentuk fondasi
Fondasi bujur sangkar : 𝑞𝑢 = 1,3𝑐𝑁𝑐 + 𝑝𝑜 𝑁𝑞 + 0,4𝛾𝐵𝑁𝛾
Fondasi lingkaran : 𝑞𝑢 = 1,3𝑐𝑁𝑐 + 𝑝𝑜 𝑁𝑞 + 0,3𝛾𝐵𝑁𝛾
0,3𝐵 0,2𝐵
Fondasi empat persegi panjang : 𝑞𝑢 = 𝑐𝑁𝑐 1 + + 𝑝𝑜 𝑁𝑞 + 0,5𝛾𝐵𝑁𝛾 1 −
𝐿 𝐿
dengan,
𝑞𝑢 = kapasitas dukung ultimit (kN/m2)
c = kohesi tanah (kN/m2)
𝑝𝑜 = 𝐷𝑓 𝛾 = tekanan overburden pada dasar fondasi (kN/m2)
𝛾 = berat volume tanah yang dipertimbangkan terhadap kedudukan muka air tanah
(kN/m3)
𝐷𝑓 = kedalaman fondasi (m)
𝐵 = lebar atau diameter fondasi (m)
𝐿 = panjang fondasi (m)

Foundation Engineering – Shallow Foundations 14


KAPASITAS DUKUNG (BEARING CAPACITY)
ANALISIS TERZAGHI
Pengaruh bentuk fondasi
Fondasi dalam berbentuk sumuran 𝐷𝑓 > 5B
Persamaan kapasitas dukung: 𝑃𝑢′ = 𝑃𝑢 + 𝑃𝑠 = 𝑞𝑢 𝐴𝑝 + 𝜋𝐷𝑓𝑠 𝐷𝑓
dengan,
𝑃𝑢′ = beban ultimit total untuk fondasi-dalam (kN)
𝑃𝑢 = beban ultimit total untuk fondasi-dangkal (kN)
𝑃𝑠 = tahanan gesek pada dinding fondasi (kN)
𝑞𝑢 = 1,3𝑐𝑁𝑐 + 𝑝𝑜 𝑁𝑞 + 0,3𝛾𝐵𝑁𝛾 (jika berbentuk lingkaran) (kN/m2)
𝐴𝑝 = luas dasar fondasi (m2)
𝐷 = B = diameter fondasi (m)
𝑓𝑠 = tahanan gesek satuan (Tabel 2) Tabel 2. Tahanan gesek dinding, fs (Terzaghi, 1943)
𝐷𝑓 = kedalaman fondasi (m)
Jenis Tanah Tahanan gesek satuan (fs)
kg/cm2 kN/m2
Lanau dan lempung lunak 0,07 - 0,30 7 - 29
Lempung sangat kaku 0,49 - 1,95 48 - 191
Pasir tak padat 0,12 - 0,37 12 - 36
Pasir padat 0,34 - 0,68 33 - 67
Kerikil padat 0,49 - 0,96 48 - 94
Fondasi dalam, dengan 𝐷𝑓 /B > 5 Foundation Engineering – Shallow Foundations 15
KAPASITAS DUKUNG (BEARING CAPACITY)
ANALISIS TERZAGHI
Persamaan umum kapasitas dukung ultimit untuk fondasi bujur sangkar:
𝑞𝑢 = 1,3 𝑐𝑁𝑐 + 𝐷𝑓 𝛾1 𝑁𝑞 + 0.4𝛾2 𝐵𝑁𝛾
1 2 3
Pengaruh air tanah
Berat volume tanah → dipengaruhi oleh kadar air dan kedudukan air tanah → kapasitas dukung
Muka air tanah di permukaan
MAT
(dw = 0) → 𝛾 pada suku z > B → volume basah (𝛾𝑏 )
Df
Df persamaan ke-2 dan ke-3 atau kering (𝛾𝑑 ), parameter
digantikan dengan berat volume B kuat geser dalam tinjauan
B apung (𝛾’) = 𝛾𝑠𝑎𝑡 − 𝛾𝑤 , dimana: z>B efektif (c’ dan 𝜑’).
MAT
𝛾𝑤 = berat isi air

dw
muka air tanah ≥ dasar fondasi → suku persamaan ke-3 harus berat volume efektif
MAT
Df atau berat volume apung (𝛾’) → 𝑝𝑜 pada suku persamaan ke-2 = 𝑝𝑜 = 𝛾’ (𝐷𝑓 − 𝑑𝑤 ) +
𝛾𝑏 𝑑𝑤
B

z < B → 𝛾 pada suku persamaan ke-2 digantikan dengan 𝛾𝑏 bila tanahnya basah, dan
Df
𝛾𝑑 bila tanahnya kering.
dw
massa tanah dalam zona geser sebagian terendam air → persamaan kapasitas
z<B B ′ 𝑧 ′
MAT dukung suku ke-3 = 𝛾𝑟𝑡 = 𝛾 + (𝐵)(𝛾𝑏 − 𝛾 ), di mana 𝛾𝑟𝑡 = berat volume tanah rata-rata.

Foundation Engineering – Shallow Foundations 16


KAPASITAS DUKUNG (BEARING CAPACITY)
ANALISIS TERZAGHI
Pengaruh air tanah
Permeabilitas rendah (tanah berbutir halus: lempung) →kondisi tak terdrainase
(undrained) → parameter tegangan total (𝑐𝑢 dan 𝜑𝑢 ).

Permeabilitas tinggi atau sangat lolos air (tanah berbutir kasar: pasir) → air dapat
terdrainase segera sesudah penerapan bebannya → analisis stabilitas fondasi pada
kedudukan kritis harus didasarkan pada kondisi terdrainase (drained) → parameter
tegangan efektif (c’ dan 𝜑’).

Foundation Engineering – Shallow Foundations 17


KAPASITAS DUKUNG (BEARING CAPACITY)
ANALISIS TERZAGHI
Definisi-definisi dalam perancangan fondasi
• Tekanan overburden total (total overburden pressure) (p) → intensitas tekanan total
yang terdiri dari berat material di atas dasar fondasi total, yaitu berat tanah dan air
sebelum fondasi dibangun.
• Kapasitas dukung ultimit neto (net ultimate bearing capacity) (qun) → nilai intensitas
beban fondasi saat tanah akan mengalami keruntuhan geser.
𝑞𝑢𝑛 = 𝑞𝑢 − 𝐷𝑓 𝛾
kapasitas dukung ultimit neto:
𝑞𝑢𝑛 = 𝑐𝑁𝑐 + 𝐷𝑓 𝛾 𝑁𝑞 − 1 + 0,5𝛾𝐵𝑁𝛾
atau
𝑞𝑢𝑛 = 𝑐𝑁𝑐 + 𝑝𝑜 𝑁𝑞 − 1 + 0,5𝛾𝐵𝑁𝛾
• Tekanan fondasi total (total foundation pressure) atau intensitas pembebanan kotor
(q) → intensitas tekanan total pada tanah di dasar fondasi, sesudah struktur selesai
dibangun dengan pembebanan penuh. Beban-beban termasuk berat fondasi, berat
struktur atas, dan berat tanah urug termasuk air di atas dasar fondasi.
• Tekanan fondasi neto (net foundation pressure) (qn) untuk suatu fondasi tertentu →
tambahan tekanan pada dasar fondasi, akibat beban hidup dan beban mati dari
strukturnya.
𝑞𝑛 = 𝑞 − 𝐷𝑓 𝛾
Foundation Engineering – Shallow Foundations 18
KAPASITAS DUKUNG (BEARING CAPACITY)
ANALISIS TERZAGHI
Definisi-definisi dalam perancangan fondasi
• Kapasitas dukung ijin (allowable bearing capacity (qa) → tekanan fondasi
maksimum yang dapat dibebankan pada tanah → persyaratan keamanan terhadap
kapasitas dukung dan penurunannya terpenuhi.
• Kapasitas dukung tanah yang didasarkan pada keamanan terhadap keruntuhan
tanah telah memenuhi → hitungan penurunan yang akan terjadi melampaui batas
nilai toleransinya → tekanan fondasi harus dikurangi sampai penurunan yang
terjadi masih dalam batas-batas yang memenuhi persyaratan.
• Faktor aman (F) dalam tinjauan kapasitas dukung ultimit neto
𝑞 𝑞𝑢 −𝐷𝑓 𝛾
𝐹 = 𝑞𝑢𝑛 = 𝑞−𝐷 𝛾 Df
𝑛 𝑓

B
• Faktor aman (F) tertentu yang sesuai, kapasitas dukung aman (safe bearing
capacity)(qs) → tekanan fondasi total ke dalam tanah maksimum yang tidak
mengakibatkan risiko keruntuhan kapasitas dukung
𝑞
𝑞𝑠 = 𝐹𝑢𝑛 + 𝐷𝑓 𝛾
kapasitas dukung aman fondasi memanjang:
1
𝑞𝑠 = 𝐹 𝑐𝑁𝑐 + 𝑝𝑜 𝑁𝑞 − 1 + 0,5𝛾𝐵𝑁𝛾 + 𝐷𝑓 𝛾

Foundation Engineering – Shallow Foundations 19


KAPASITAS DUKUNG (BEARING CAPACITY)
Contoh Soal 1
Fondasi memanjang terletak pada tanah seperti yang ditunjukkan dalam Gambar.
Beban terbagi rata di atas permukaan (qo) sebesar 20 kN/m2.

Berapakah kapasitas dukung ultimit (qu), jika kedudukan muka air tanah sangat dalam
dan bagaimana pengaruhnya terhadap kapasitas dukung ultimit jika tidak terdapat
beban terbagi rata?

Foundation Engineering – Shallow Foundations 20


KAPASITAS DUKUNG (BEARING CAPACITY)
Jawaban:
Sudut gesek dalam tanah yang digunakan dalam hitungan adalah pada dasar fondasi, yaitu 𝜑2=
30°. Bila dianggap terjadi keruntuhan geser umum, dari Tabel diperoleh:
Tabel: Nilai-nilai faktor kapasitas dukung Terzaghi (1943)
Nc= 37,2; Nq= 22,5 ; Nϒ= 19,7

Kapasitas dukung fondasi memanjang


dihitung dengan Persamaan:
𝑞𝑢 = 𝑐2 𝑁𝑐 + (𝑝𝑜 + 𝑞0 )𝑁𝑞 + 0,5𝛾2 𝐵𝑁𝛾
𝑝𝑜 = 𝐷𝑓 𝛾1 = 1 × 19 = 19 kN/m2

Maka kapasitas dukung ultimit bila terdapat beban terbagi rata qo:
𝑞𝑢 = (50 × 37,2) + ((19 + 20) × 22,5) + (0,5 × 19,9 × 1,8 × 19,7)
𝑞𝑢 = 3090,3 kN/m2
Bila tidak terdapat beban terbagi rata:
𝑞𝑢 = (50 × 37,2) + (19 × 22,5) + (0,5 × 19,9 × 1,8 × 19,7)
𝑞𝑢 = 2643 kN/m2 < 3090,3 kN/m2

Beban terbagi rata di permukaan tanah → kapasitas dukung ultimit >


Tambahan beban terbagai rata → penurunan fondasi >
Foundation Engineering – Shallow Foundations 21
KAPASITAS DUKUNG (BEARING CAPACITY)
Contoh Soal 2
Fondasi berbentuk memanjang dengan B = 1,6 m dan kedalaman Df = 1,50 m, terletak pada tanah homogen
dengan:
c = 160 kN/m2 , 𝜑 = 20° , ϒb = 18 kN/m3; ϒ sat = 20,81 kN/m3
Ditanyakan:
1) Pada tinjauan keruntuhan geser umum, berapakah kapasitas dukung ultimit, jika muka air tanah terletak:
a) pada 4 m dari permukaan tanah?
b) pada kedalaman 0,50 m di bawah dasar fondasi?
c) pada dasar fondasi?
2) Pada kasus (1.a.), berapakah kapasitas dukung ultimit jika ditinjau menurut keruntuhan geser lokal?
3) Jika faktor aman F = 3, berapakah tekanan fondasi maksimum agar memenuhi kriteria keamanan terhadap
keruntuhan kapasitas dukung? (Dianggap terjadi keruntuhan geser umum dan muka air tanah pada
kedalaman 4 m dari permukaan).

Foundation Engineering – Shallow Foundations 22


KAPASITAS DUKUNG (BEARING CAPACITY)
Jawaban:
1) Kapasitas dukung ultimit pada keruntuhan geser umum
φ = 20°, dari Tabel 1 diperoleh Nc = 17,7, Nq = 7,4, Nϒ = 5,0
Fondasi berbentuk memanjang, maka:
𝑞𝑢 = 𝑐𝑁𝑐 + 𝑝𝑜 𝑁𝑞 + 0,5𝛾𝐵𝑁𝛾
dengan 𝑝𝑜 = 𝛾𝐷𝑓
a) Jarak muka air tanah dari dasar fondasi
z = 4 - 1,5 = 2,5 m > B = 1,6 m
Maka untuk hitungan dipakai berat volume basah:
𝑞𝑢 = 𝑐𝑁𝑐 + 𝑝𝑜 𝑁𝑞 + 0.5𝛾𝐵𝑁𝛾
= (160 x 17,7) + (1,5 x 18 x 7,4) + (0,5 x 18 x 1,6 x 5)
= 3103,8 kN/m2
b) z = 0,5 m < B, maka dipakai berat volume basah pada 𝑝𝑜 dan dipakai berat
volume rata-rata.
𝛾𝑠𝑎𝑡 = 20,81 kN/m3
𝛾 ′ = 𝛾𝑠𝑎𝑡 − 𝛾𝑤 = 20,81 − 9,81 = 11 kN/m3
𝑧 0,5
𝛾𝑟𝑡 = 𝛾 ′ + 𝐵 𝛾𝑏 − 𝛾 ′ = 11 + 1,6 × 18 − 11 = 13,2 kN/m3
𝑞𝑢 = 𝑐𝑁𝑐 + 𝑝𝑜 𝑁𝑞 + 0,5𝛾𝑟𝑡 𝐵𝑁𝛾
= (160 x 17,7) + (1,5 x 18 x 7,4) + (0,5 x 13,2 x 1,6 x 5)
= 3084,6 kN/m2

Foundation Engineering – Shallow Foundations 23


KAPASITAS DUKUNG (BEARING CAPACITY)
Jawaban:
c) Muka air tanah pada dasar fondasi, maka dipakai berat volume basah pada 𝑝𝑜 dan
dipakai berat volume apung (𝛾 ′ ).
𝑞𝑢 = 𝑐𝑁𝑐 + 𝑝𝑜 𝑁𝑞 + 0,5𝛾 ′ 𝐵𝑁𝛾
= (160 x 17,7) + (1,5 x 18 x 7,4) + (0,5 x 11 x 1,6 x 5)
= 3075,8 kN/m2
Kenaikan muka air tanah sampai ke dasar fondasi → kapasitas dukung <
2) Kapasitas dukung ultimit pada keruntuhan geser lokal
z = 4 m > B = 1,6 m; c' = 2/3 x 160 = 106,7 kN/m2.
φ = 20°, dari Tabel 1 untuk keruntuhan geser lokal diperoleh:
Nc’= 11,8, Nq’ = 3,9, Nϒ’= 1,7
Kapasitas dukung ultimit pada keruntuhan geser lokal:
𝑞𝑢 = 𝑐′𝑁𝑐 ′ + 𝐷𝑓 𝛾𝑏 𝑁𝑞 ′ + 0,5𝛾𝑏 𝐵𝑁𝛾 ′
= 106,7 × 11,8 + 1,5 × 18 × 3,9 + 0,5 × 18 × 1,6 × 1,7
= 1388,9 kN/m2
3) Tekanan pada dasar fondasi maksimum yang aman atau kapasitas dukung aman:
1
𝑞𝑠 = 𝑞𝑢 − 𝛾𝑏 𝐷𝑓 + 𝛾𝑏 𝐷𝑓
𝐹
Untuk tekanan tanah di atas dasar fondasi, karena muka air tanah ter1etak di bawah dasar
fondasi, maka dipakai 𝛾𝑏
Pada soal (1.a) telah diperoleh 𝑞𝑢 = 3103,8 kN/m2.
Tekanan fondasi maksimum yang aman terhadap keruntuhan kapasitas dukung, dengan F =
3, adalah:
1
𝑞𝑠 = 3103,8 − 18 × 1,5 + 18 × 1,5 = 1052,6 kN/m2
3
Foundation Engineering – Shallow Foundations 24
REFERENCES

Foundation Engineering – Shallow Foundations 25


TERIMA KASIH

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

Anda mungkin juga menyukai