Anda di halaman 1dari 20

1

PROPOSAL PERMOHONAN BANTUAN


TERNAK KAMBING
(Proposal)

Oleh

KELOMPOK “NAMA POKTAN”

DESA “NAMA DESA”


KECAMATAN “NAMA KECAMATAN” KABUPATEN LAHAT
SUMATERA SELATAN
2022
2

KELOMPOK TANI “NAMA POKTAN”


DESA “NAMA DESA”
KECAMATAN “NAMA KECAMATAN” KABUPATEN LAHAT
Desa “NAMA DESA” Kecamatan “NAMA KECAMATAN”
Lahat , 2022

Nomor : Kepada Yth:


Lampiran: Satu Berkas Bupati Lahat
Perihal: Permohonan Bantuan Ternak Cq. Kadis TPHP /Bidang
KAMBING Peternakan dan Kesehatan
Hewan
Di –
Lahat

Salah satu program pemerintah Republik Indonesia yakni peningkatan


swasembada daging melalui program unggulan Kementrian Pertanian dengan
peningkatan populasi ternak KAMBING melalui kegiatan Budidaya Kambing
Komoditas Andalan Negeri Sehubung dengan hal tersebut Pemerintah Kabupaten
Lahat melalui Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan mengupayakan
program Penyediaan Bibit Ternak Kambing melalui dana APBD Kabupaten Lahat.
Untuk hal tersebut maka kami Kelompok tani “NAMA POKTAN” mencoba
mengajukan proposal bantuan ternak KAMBING kepada Bapak Bupati melalui
Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan Kabupaten Lahat sesuai
prihal diatas.Untuk persyaratan serta kelayakan profil kami kelompok tani “NAMA
POKTAN” kami tuangkan proposal ini.
Adapun permohonan dimaksud akan dipergunakan untuk kegiatan:
a. Pengembangan budidaya ternak KAMBING di kelompok tani “NAMA
POKTAN”
b. Peningkatan kesejahteraan ekonomi kelompok tani “NAMA POKTAN” melalui
pengembangan budidaya ternak Kambing
c. Penambahan populasi ternak Kambing Lokal yang ada di Kabupaten Lahat
Berkaitan dengan hal tersebut, kami mengharapkan Bapak Bupati berkenan
untuk dapat memberikan bantuan ternak Kambing kepada kelompok tani
kami.Sebagai bahan pertimbangan Bapak Bupati kami sampaikan proposal
permohonan dimaksud (terlampir).
Demikian permohonan kami, atas perkenan dan antuan Bapak Bupati kami ucapkan
terima kasi.

“NAMA DESA”, 2022


Ketua
Kelompok Tani ““NAMA POKTAN””

“NAMA KETUA”

Tembusan:
1. Kepala BAPEDA Kabupaten Lahat;
2. Inspektur Kabupaten Lahat
3. Arsip
3

DAFTAR ISI

Halaman
DAFTAR ISI............................................................................................... i

I. PENDAHULUAN............................................................................... 1

1.1 Latar Belakang............................................................................... 1

1.2 Profil Kelompok Tani.................................................................... 2

1.3 Tujuan Manfaat.............................................................................. 3

II. RENCANA PEMANFAATAN BANTUAN TERNAK................... 4

2.1 Pembangunan Budidaya Ternak KAMBING................................ 4

2.2 Peniangkatan Pendapatan Kelompok Tani Melalui Budidaya

Ternak KAMBING........................................................................ 8

III. WAKTU DAN LOKASI..................................................................... 10

3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan.................................................... 10

IV. JENIS BANTUAN YANG DIUSULKAN...………………………. 11

4.1 Ternak Kambing Lokal.................................................................. 11

V. ASPEK KEUANGAN........................................................................... 13
5.1 Analisis Usaha............................................................................... 13

VI. PENUTUP........................................................................................... 15

5.1 Kesimpulan.................................................................................... 15

LAMPIRAN
4

I. PENDAHULUAN

1.1 LatarBelakang

Berbagai permasalahan yang menimpa masyarakat kita saat ini, hanya bisa
diselesaikan melalui rasa saling peduli dan sinergi kerjasama semua elemen yang
menjadi bagian dari bangsa ini. Keterlibatan masyarakat dalam semua bidang
pembangunan dibawah arahan dan kepemimpinan dari pemerintah baik pusat maupun
daerah melalui program-program yang visioner dan berorientasi pada kemajuan
bersama akan sangat membantu percepatan kemajuan bangsa ini.

Seiring dengan diluncurkannya program pemerintah berupa program


Budidaya betina produktif, serta tuntutan kondisi usaha tani ternak di Kelompok Tani
Ternak ““NAMA POKTAN”” yang semakin berkembang, menuntut pula adanya
tambahan permodalan guna mengembangkan usaha (antara lain untuk peningkatan
populasi ternak Kambing , perluasan perkandangan, perluasan kebun hijauan
makanan ternak, dll). Disadari bahwa pengalaman menunjukan masih rendahnya
kemampuan masyarakat (dalam hal ini petani) untuk dapat mengakses permodalan
tersebut, yang pada kenyataannya bukanlah suatu hal yang mudah, umumnya
disebabkan terbentur beberapa persyaratan yang cukup menyulitkan dipenuhi oleh
petani kecil. Hal ini cukup ironis ditengah upaya pemerintah untuk mensukseskan
program Swasembada daging KAMBING tahun 2022.
Namun demikian, kami berkeyakinan bahwa kondisi tersebut dapat dirubah
melalui upaya dan kerja keras, untuk meyakinkan semua pihak bahwa usaha tani
ternak Kambing yang dikelola Masyarakat Kelompok Tani Ternak ““NAMA
POKTAN”” adalah suatu usaha yang menguntungkan dan dapat
dipertanggungjawabkan.

1.2 Profil Kelompok Tani

Desa “NAMA DESA” merupakan wilayah yang terbentuk dari kesatuan


masyarakat yang berasal dari berbagai daerah. Sebagian besar penduduk adalah
bermata pencarian sebagai petani dan berkebun.Kodisi kebiasaan keseharian petani
tersebut telah terbentuk dari awal mulanya Desa “NAMA DESA” ada dan masih
berlangsung hingga saat ini.

Dalam hal kelembagaan petani di Desa “NAMA DESA” telah terbentuk


kelompok tani yang berjumlah 22 (dua puluh dua) anggota kelompok yang bernama
kolompok tani ““NAMA POKTAN”” telah terdaftar di SIMLUHTAN dan aktif
5

dalam kegiatan, kelompok tani ini rutin mengadakan kegiatan tiap bulannya.. Dalam
mengkoordinasikan keiatan kelompok tani tingkat desa telah dibentuk juga
GAPOKPAN (Gabungan Kelompok Tani) yang merupakan wadah kegitan kelompok
tani ditingkat desa yang bertugas mengkordinasikan semua kelompok tani yang ada di
Desa “NAMA DESA”.

1.3 Tujuan dan Manfaat

A. Tujuan

Tujuan dari beternak KAMBING adalah untuk sebagai solusi penambahan


ekonomi petani/peternak dengan memanfaatkan potensi lingkungan sekitar yang
sangat mendukung dalam bidang peternakan.

B. Manfaat

Manfaat dari berternak KAMBING yaitu sebagai hasil tambahan selain


komoditas pokok harian, pemanfaatan waktu luang dan pemanfaatan potensi
lingkungan yang selama ini belum maksimal di Usahakan .
6

II. RENCANA PEMANFAATAN BANTUAN TERNAK

2.1 Pngembangan Budidaya Ternak KAMBING

2.1.1 Lokasi Usaha

Usaha budidaya Kambing Kelompok Tani Ternak ““NAMA POKTAN”” ini


akan dilaksanakan terpencar dimasing-masing lahan anggota di Desa “NAMA
DESA”,Kecamatan “NAMA KECAMATAN”, Kabupaten Lahat Sumatera Selatan.
Lokasi ini terletak di lahan di lahan anggota dengan daya dukung lokasi yang luar
biasa berupa akses jalan yang cukup untuk kendaraan besar sampai kandang, air dari
sumur yang mengalir terus-menerus sepanjang tahun, ketersediaan sarana listrik,
tidak terlalu jauh dengan pemukiman warga. Tidak jauh dari lokasi usaha juga
terdapat area persawahan, hutan dan kebun rakyat yang memungkinkan pemanfaatan
limbah-limbah pertanian untuk pakan.Ketrsediaan rumput juga terjamin oleh adanya
rumput alam dan lahan-lahan milik anggota seluas kurang lebih 0,5 Ha yang telah
ditanami rumput gajah dan raja sebagai cadangan pakan di musim kemarau. Diluar
lokasi kelompok yang jaraknya masih dekat dan masih terdapat ratusan hektar lahan
pesawahan yang luas.

2.1.2 Strategi dan Sistem Usaha


Mengacu pada cita-cita pemerintah untuk melakukan swasembada daging
tahun 2022, maka usaha yang ideal untuk mencapai tujuan itu adalah pembibitan
Kambing . Strategi yang dapat dijalankan adalah usaha yaitu bududaya bibit-bibit
ternak Kambing untuk dipelihara sebagai usaha pembibitan karena sistem ini sesuai
dengan kondisi lingkungan dan karakteristik anggota kelompok. Sistem usaha yang
akan dipakai adalah sistem bagi hasil antara peternak dan kelompok. Periode usaha
adalah selama KAMBING bibit tersebut masih produktif, kemudian bagi hasil akan
dilakukan berdasarkan keuntungan penjualan anak yaitu Hasil penjualan anak
dipotong biaya operasional kelompok sebesar 10 %, sisanya 90 % ( 100 % ) dibagi
menjadi 60 % untuk peternak yang 20 % untuk penambahan modal kelompok.
7

2.1.3 Proses Budidaya dan Teknologi Pakan

Jenis Kambing yang dipelihara adalah KAMBING lokal, Kambing Lokal dan
KAMBING silangan. Pemilihan jenis KAMBING tersebut terutama karena alasan
kemudahan penanganannya. Akan tetapi karena potensi pakan di lokasi usaha sangat
memungkinkan di pelihara jenis Kambing Lokal, maka dalam pelaksanaanya dapat
juga digabungkan antara KAMBING Lokal dan Kambing silangan untuk usaha
pembibitan dan penggemukan untuk daging konsumsi harian. Adapun teknologi
pakan yang akan dipakai adalah teknologi tepat guna ekonomis dengan
memanfaatkan sumberdaya alam sekitar dan suplementasi Probiotik untuk
meningkatkan konsumsi pakan KAMBING dan meningkatkan daya konversi pakan
menjadi daging, serta pemberian konsentrat.

2.1.4 Fasiltasi Produksi dan Peralatan Usaha

Faslitas pemeliharaan Kambing yang utama adalah Kandang. Saat ini usaha
tani ternak Kambing yang dilaksanakan oleh kelompok, sudah dipusatkan pada satu
lokasi (kawasan peternakan), seluas lebih kurang 0,5 hektar (bila diperlukan dapat
dikembangkan menjadi 10 hektar, walaupun tidak terletak dalam satu hamparan).
Adapun fasilitas fisik produksi yang diperlukan secara umum terdiri dari peralatan
teknologi dan pemberian pakan serta peralatan pengolahan limbah. Untuk peralatan
teknologi pakan, kelompok akan mengusahakan fasilitas mesin pengolah pakan
sederhana baik secara swadaya maupun dengan pengajuan ke instansi terkait. Dengan
demikian pakan berkualitas apat dibuat sendiri dengan memanfaattkan sumber pakan
yang tersedia di daerah sekitar sehingga menghemat biaya pembelian pakan.

2.1.5 Tenaga Kerja


Tenaga kerja pengelola usaha ini adalah anggota kelompok. Tenaga kerja ini
akan ditempatkan pada empat kelompok pekerjaan yang diperlukan untuk
membangun usaha yaitu sanitasi kandang dan pemberian pakan, pengumpulan bahan-
bahan pakan, pengolahan pakan (pabrik) dan pengolah limbah (produksi pupuk
organik cair dan padat).

2.1.6 Proses Produksi


Sebagaimana dikemukan sebelumnya, bahwa usaha ini dibagi menjadi dua
bagian yatu pembitan dan penggemukan, Oleh karena itu, proses
produksi/pemeliharaan pun tidak dapat disamakan. Secara umum, perbedaanya
terletak pada formulasi pakan, ukuran kandang dan penanganan. Pemberian bahan
penguat/ konsentrat pada KAMBING betina bibit jauh lebih sedikit dari KAMBING
penngemukan yang memerlukan banyak konsentrat untuk meningkatkan konversi
pakan ke daging. Ukuran kandang KAMBING betina bibit idealnya lebih luas
sehingga memungkinkan betina bibit bergerak leluasa dan anak yang lahirpun bisa
bermain-main dengan leluasa. Bahkan pada saat melahirkan, betina bibit ini
8

ditempatkan pada kandang terpisah. Penanganan KAMBING penggemukan relatif


sederhana dibandingkan KAMBING pembibitan karena KAMBING penggemukan
ditempatkan dikandang batre, tidak memerlukan banyak gerak dan diberikan pakan
bernutrisi tinggi agar cepat menghasilkan daging. Sedangkan pemeliharaan kesehatan
KAMBING bibit harus lebih baik untuk memastikan semua organ tubuhnya sehat
sehingga dapat bunting dan melahirkan anak dengan baik. Pada penanganan
KAMBING pembibitan pun ada proses penanganan kelahiran, menyusui dan
penyapihan.
Adapun tahapan produksi usaha KAMBING ini secara umum tanpa memperlebar
perbedaan antara KAMBING pembibitan dan penggemukan adalah sebagai berikut:

A. Persiapan kandang dan kelengkapan produksi


Bentuk kandang disesuaikan dengan bentuk lahan yang tersedia. lahan datar
yang tersedia untuk kandang berbentuk kotak, sehingga bentuk kandangpun
cenderung kotak. Di tengah kandang tersebut dibuat tempat pemberian pakan. Untuk
alasan penghematan biaya bahan dan mempermudah pekerjaan sanitasi
kandang,maka terminologi kandang sedikit dimodifikasi. Kandang adalah kandang
individu seluas 1,5 X 2 m yang satu dan lainnnya diberi sekat, KAMBING
menempati posisi kandang individu dengan cara diikat dengan ikatan khusus di
bawah tempat pakan yang dibuat sedemikian rupa sehingga dapat bergerak bebas.
Keunggulan lain dari kandang seperti ini adalah kandang dapat dimodifikasi menjadi
kandang koloni dengan membuat sekat non permanent misalnya untuk keperluan saat
ada KAMBING yang melahirkan dan masih dalam tahapan pra penyapihan. Peralatan
yang perlu disiapkan adalah semua peralatan yang berperan dalam memperlancar
proses pemeliharaan KAMBING seperti sabit, gerobak dorong, ember plastik, sekop,
cangkul sapu lidi, gayung, selang air dan pisau/mecin pencacah.

B. Persiapan KAMBING Bibit


Seperti dikemukakan sebelumnya, tidak ada rencana pasti untuk sumber
pembelian bibit dan bakalan Kambing . yang terpenting adalah kualitas bagus dan
harga kompetitif,

C. Pembiasaan Pakan
Jenis akan yang diberikan ditempat asal KAMBING dapat berbeda-beda
tergantung daerah, pada umumnya hanya diberi pakan rumput dan jerami saja. oleh
karena itu, untuk memberikan pakan baru yang tidak pernah dikenal oleh KAMBING
sebelumnya, perlu dilakukan pembiasaan terlebih dahulu. metode yang dipergunakan
adalah memaksa KAMBING untuk memakan pakan yang akan dibiasakan dengan
hanya memberinya pakan yang akan dibiasakan saja tanpa diberikan rumput segar.
dengan demikian saat KAMBING lapar tidak mempunyai pilihan lagi selain
mengkonsumsi pakan yang ada. beberapa hari kemudian KAMBING akan terbiasa
9

bahkan bisa makan lebih lahap. selain itu, rumput segar juga diberikan kembali dalam
komposisi tertentu untuk menjaga keseimbangan nutrisi.

D. Pemeliharaan
KAMBING pembibitan dipelihara selama mungkin selama masih bisa
produktif mengandung dan melahirkan anak. Target anak yang lahir dari tiap induk
adalah satu ekor tiap tahun. Teknologi inseminasi buatan digunakan untuk membuahi
betina birahi sehingga tidak perlu memelihara pejantan. Komposisi hijauan pada
kelompok KAMBING pembibitan ini diberikan lebih banyak dari pada konsentrat
yang diberikan sebagai penguat saja, minimal satu kali dalam seminggu, KAMBING-
KAMBING betian bibit ini dikeluarkan dari kandang dan dibiarkan bergerak bebas
dikawasan sekitar kandang untuk menjaga kesehatan dan kebugarannya agar tetap
produktif bunting dan melahirkan pedet.

E. Kesehatan dan Inseminasi


Hal yang tidak kalah peting adalah menjaga kesehatan ternak dan memastikan
ternak betina bibit dapat bunting kembali secara periodik.Beberapa langkah
penjagaan kesehatan ternak dapat dilakukan oleh kelompok, namun untuk menjaga
kasus-kasus yang tidak bisa ditangani kelompok dan untuk melakukan inseminasi
buatan, kami akan mengoptimalkan kerjasama dengan petugas kesehatan hewan dan
petugas inseminasi setempat.

F. Persiapan Pemasaran
Keberhasilan peasaran terletak pada jejaring yang siap menyerap produk yang
akan dipasrkan. Produk yang akan dipasarkan oleh kelompok tani ternak ““NAMA
POKTAN””pada tahap awal ada dua macam, yaitu KAMBING pedet dan pupuk
kompos. Oleh karena itu pada tahap awal usaha akan dibentuk jejaring sebanyak
mungkin dengan berbagai pihak bail lokal maupun regional, termasuk dengan
kelompok-kelompok didaerah lain sehingga pasar sudah siap menyerap jauh hari
sebelum produk siap dilepas. Terkait dengan strategi pemasaran KAMBING siap
potong yang akan kami lakukan (dibahas di bagian pemasaran), maka sejak jauh hari,
kami harus memiliki jejaring dan hubungan yag baik dengan para pedagang/bandar
KAMBING.

2.2 Peningkatan Pendapatan Kelompok Tani Melalui Budidaya Ternak


KAMBING

2.2.1 Aspek Sosial Ekonomi


Dari sisi sosial ekonomi, usaha pemeliharaan Kambing ini memberikan
dampak yang positif. banyak pihak yang memperoleh manfaat dari usaha ini yakni :

- Anggota kelompok Tani Ternak ““NAMA POKTAN””: Anggota kelompok


mendapatkan manfaat yang langsung terasa dan sangat besar bagi kehidupan
10

mereka. Beberapa anggota yang awalnya memelihara KAMBING milik orang


dengan sistem bagi hasil dan hanya beberapa ekor saja (maro), maka dengan
program ini mereka mendapatkan kehidupan yang lebih baik.
- Petani sekitar : Petani sekitar tempat usaha khususnya petani jagung akan ikut
terbantu dengan tersedianya pupuk kompos yang mudah didapatakan dan harga
yang terjangkau. Pekerjaan mereka juga akan ternbantu karena limbah batang
jagung mereka diambil untuk pakan KAMBING , sehingga tidak perlu
membakarnya seperti selama ini mereka lakukan.
- Masyarakat : Pertumbuhan usaha ini akan mendorong masyarakat untuk melakukan
usaha yang sejenis dengan skala yang lebih kecil kedeapannya dapt bersinergi
membentuk kawasan peternakan KAMBING lewat kerjasama pemeliharaan dan
pemasaran. Selain itu juga peluang bagi masyarakat untuk menjadi tenaga
pemasaran.
11

III. WAKTU DAN LOKASI

3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan Pengembangan Budidaya Ternak KAMBING


iniakan dilaksanakan pada mulai bulan Maret 2023. Pembuatan kandang dan
tempat pengolahan pakan dan pengolahan limbah akan dibangun di lahan kelompok
tani ““NAMA POKTAN”” di Desa “NAMA DESA” Kecamatan “NAMA
KECAMATAN”, Kabupaten Lahat, Propinsi Sumatera Selatan.
12

IV. JENIS BANTUAN YANG DIUSULKAN

4.1 Ternak Kambing Lokal

Kambing Kacang adalah salah satu jenis KAMBING lokal Indonesia yang
berasal dari Sumatera yang sekarang telah menyebar hampir ke seluruh penjuru
Indonesia bahkan sampai luar negeri seperti Malaysia, Filipina, dan Australia.
Kambing Lokal memiliki keunggulan dibandingkan dengan KAMBING lainnya
antara lain mempunyai angka pertumbuhan cepat, adaptasi dengan lingkungan yang
baik, dan penampilan reproduksi yang baik. Kambing Lokal merupakan KAMBING
yang palig banyak dipelihara pada peternakan kecil karena fertilitasnya baik dan
angka kematiannya yang rendah.

Kambing Lokal merupakan keturunan banteng Bos bibos banteng yang telah
mengalami proses domestikasi selama berabad-abad. Banteng tersebut menurunkan
hampir seluruh jenis KAMBING di Indonesia setelah mengalami persilangan dengan
KAMBING lain, yang dimasukkan ke Indonesia antara lain KAMBING Hissar,
Ongole, dan lain-lain ketika para penyebar agama Hindu datang ke Indonesia. Di Bali
KAMBING tersebut diternakkan secara murni, karena ada larangan memasukkan
Kambing Lain nya .

Karakteristik yang harus dipenuhi dari Kambing Lokal murni adalah warna
putih kehitaman pada bagian belakang paha, pinggiran bibir atas, dan pada kaki
bawah mulai tarsus dan carpus sampai batas pinggir atas kuku, rambut pada ujung
ekor hitam, rambut 5 pada bagian tengah telinga putih, terdapat garis belut pada
punggung, bentuk tanduk jantan silak congklok yaitu jalannya pertumbuhan tanduk
mula-mula keluar dari dasar sedikit lalu membengkok ke atas dan pada ujung tanduk
tersebut membengkok keluar,dan tanduk berwarna hitam.
Kambing Lokal memiliki keunggulan dibandingkan dengan KAMBING
lainnya antara lain mempunyai angka pertumbuhan yang cepat, adaptasi dengan
lingkungan yang baik, dan penampilan reproduksi yang baik. Kambing Lokal
merupakan KAMBING yang paling banyak dipelihara pada peternakan kecil karena
fertilitasnya baik dan angka kematian yang rendah. Penampilan produktivitas dan
reproduktivitas Kambing Lokal sangat tinggi.

Kelemahan-kelemahan yang dimiliki Kambing Lokal antara lain adalah birahi


kembali setelah melahirkan Post Partum Estrus (PPE) panjang, interval beranak
panjang, dan rentan terhadap beberapa jenis penyakit. Jangka waktu birahi kembali
Kambing Lokal setelah melahirkan dapat mencapai 182 hari. Interval beranak
KAMBING Eropa rata-rata 314 hari, sedangkan Bali daerah Sulawesi Selatan rata-
rata 338 hari, bahkan di daerah Bali ada yang mencapai 355 hari.
13

Kambing Lokal memegang peranan penting sebagai sumber daging dalam


negeri. Tingginya permintaan Kambing Lokal belum diimbanngi dengan usaha-usaha
pembibitan atau hal-hal yang berkaitan dengan perbaikan mutu genetik ternak.
Dampak dari eksplorasi ternak seperti di atas akan berakibat pada penurunan mutu
genetik. Disamping itu, penururan kualitas genetik juga akibat adanya seleksi negatif.
Ternak Kambing Lokal memiliki masalah utama dalam upaya pengembangan yaitu
rendahnya kualitas bibit yang ditengarai akibat dari kejadian inbreeding (silang
dalam) atau manajemen pemeliharaan. Salah satu upaya perbaikan mulu genetik dan
peningkatan produktifitas KAMBING secara berkelanjutan adalah dengan melakukan
penelitian.
14

V. ASPEK KEUANGAN

5.1 Analisis Usaha

Analisis keuangan suatu usaha secara garis besar terdiri dari proyeksi
pendapatan dan pengeluaran periode usaha berlangsung. Analisis keuangan perlu
dilakukan untuk mengetahui gambaran mengenai pendapatan dan biaya, kemapuan
mengembalikan modal dan kelayakan Program
5.1.1 Usaha Pembibitan

A. Asumsi
Asumsi yang digunakan pada perhitungan analisa usaha Budidaya Kambing
betina produktif adalah sebagai mana yang disajikan pada tabel berikut:
Tabel : Asumsi dan Parameter untuk Analisa Keuangan Budidaya Kambing Betina
produktif.
Harga Satuan Jumlah
No Kegiatan Volume Satuan
(Rp) (Rp)
1 Budidaya Kambing
25 Ekor 2.600,000,- 65.000.000,-
Lokal Betina.
Kambing Lokal
5 Ekor 3..100.000,- 15.500.000,-
Jantan
2 Dana Operasional
- Kandang 1 Unit 7.000.000,- 7.000.000,-
- Peralatan Kandang Unit 5.000.000,- 5.000.000,-
- Obat-obatan 20 Ampul 6.000.000,- 6.000.000,-
- ATK Kelompok 1 Paket 3.000.000,- 3.000.000,-
Jumlah 101.500.000,-

B. Biaya Oprasional
Besarnya biaya operasional untuk menjalankan usaha Budidaya betina produktif ini
adalah 80% digunakan untuk biaya Budidaya ternak betina dan 20 % digunakan
untuk biaya Operasional.
C. Produksi dan Pendapatan
Produk yang dihasilkan dari usaha ini berupa anak KAMBING dan pupuk
kandang serta bibit ternak yang bunting jika dijual.

D. Proyeksi Rugi Laba Usaha


Besar laba usaha dalam satu periode (satu tahun) dengan cara mengurangi
pendapatan total dengan total biaya produksi. Resiko usaha diperhitungkan sebesar 5
%.

E. Total Keuntungan Modal dan Potensi Keuntungan

Modal tersebut menurut analisa usaha yang telah dipaparkan


sebelumnya ,akan menghasilkan potensi keuntungan.Keuntungan ini merupakan
gabungan potensi keuntungan usaha pembibitan dan usaha penggemukan.
15

VI. PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan proposal permohonan bantuan ternakini dapat diambil kesimpulan

sebagai berikut:

1. Kegiatan pengembangan budidaya ternak KAMBING ini sangat berdampak


positif serta peluang pasar untuk Kambing di wilayah Lahat, masih prospektif
baik untuk daging konsumsi harian masyarakat.
2. Desa “NAMA DESA” Kecamatan “NAMA KECAMATAN” memiliki daya
dukung alam yang sangat bagus untuk usaha agribisnis Kambing baik melalui
simbiosis mutulisme dengan pertanian, maupun dengan memanfaatkan bahan-
bahan pakan yang ada di alam.
3. Kelompok Tani Ternak ““NAMA POKTAN”” merupakan gabungan dari
peternak-peternak kecil yang memiliki pengalaman, keuletan dan sifat amanah
sehingga dapat menjamin keberhasilan usaha.

Kepala Desa “NAMA “NAMA DESA”, 2022


DESA”, Ketua
Kelompok Tani ““NAMA
POKTAN””

“NAMA KETUA”
“NAMA KETUA”
MENGETAHUI,
Penyuluh Pendamping, Pimpinan BPP “NAMA
KECAMATAN”

“NAMA PPL” “NAMA PIMP KETUA”


NIP.
16

LAMPIRAN PENUNJANG
17

KELOMPOK TANI “NAMA POKTAN”


DESA “NAMA DESA”
KECAMATAN “NAMA KECAMATAN” KABUPATEN LAHAT

DAFTAR PENGURUS DAN ANGGOTA KELOMPOK TANI “NAMA


POKTAN” DESA “NAMA DESA” KECAMATAN “NAMA KECAMATAN”

NO NAMA Jenis ALAMAT JABATAN


Kelamin
1 “NAMA KETUA” L Ds. “NAMA Ketua
DESA”
2 Darmawi L Ds. “NAMA Sekretaris
DESA”
3 Syahrul L Ds. “NAMA Bendahara
DESA”
4 Aspin Komala P Ds. “NAMA Anggota
DESA”
5 Adi Asrun L Ds. “NAMA Anggota
DESA”
6 Sarman L Ds. “NAMA Anggota
DESA”
7 Debi Ansah L Ds. “NAMA Anggota
DESA”
8 Suhimi L Ds. “NAMA Anggota
DESA”
9 Adran L Ds. “NAMA Anggota
DESA”
10 M Jon P Ds. “NAMA Anggota
DESA”
11 Amir Iswan L Ds. “NAMA Anggota
DESA”
12 Ratan Prianto L Ds. “NAMA Anggota
DESA”
13 Panharudin P Ds. “NAMA Anggota
DESA”
14 Yonesko L Ds. “NAMA Anggota
DESA”
15 Hajarudin L Ds. “NAMA Anggota
DESA”
16 Amir D P Ds. “NAMA Anggota
DESA”
17 Herles Bronson L Ds. “NAMA Anggota
DESA”
18 Edi Prayetno L Ds. “NAMA Anggota
DESA”
19 Lepri Okta Jaya L Ds. “NAMA Anggota
18

DESA”
20 Harson L Ds. “NAMA Anggota
DESA”
21 Ikram Sukaesi L Ds. “NAMA Anggota
DESA”
22 Iskandar L Ds. “NAMA Anggota
DESA”
23 Sudianto L Ds. “NAMA Anggota
DESA”
24 Sarkawi L Ds. “NAMA Anggota
DESA”

“NAMA DESA”, 11 Maret 2022


Ketua
Kelompok Tani ““NAMA
POKTAN””

“NAMA KETUA”
19

STRUKTUR KELOMPOK TANI “NAMA POKTAN”

KETUA
“NAMA KETUA”

SEKRETARIS
Darmawi

BENDAHARA
Syahrul

ANGGOTA

Aspin Komala M Jon Herles Bronson


Adi Asrun Amir Iswan Edi Prayetno
Sarman Ratan Prianto Lepri Okta Jaya
Debi Ansah Panharudin Harson
Suhimi Yonesko Ikram Sukaesi
Adran Hajarudin Iskandar
Sarkawi Amir D Sudianto

“NAMA DESA”, 11 Maret 2022


Ketua
Kelompok Tani ““NAMA
POKTAN””

MENGETAHUI, “NAMA KETUA”


Penyuluh Pendamping, Kepala Desa “NAMA DESA”,

Ieng Sukarni WARSAN


20

KELOMPOK TANI “NAMA POKTAN”


DESA “NAMA DESA”
KECAMATAN “NAMA KECAMATAN” KABUPATEN LAHAT

BERITA ACARA RAPAT MUSYAWARAH ANGGOTA KELOMPOK TANI


“NAMA POKTAN” DESA “NAMA DESA” KECAMATAN “NAMA
KECAMATAN”

Pada hari ini Selasa tanggal Sebelas Bulan Maret Tahun Duaribu Dua Puluh
Satu (11 Maret 2022), pukul 20.00 WIB bertempat di kediaman Ketua
KelompokTani “NAMA POKTAN”, telah dialkukan pertemuan dan musyawarah
anggota yang membahas program kelompok tani selanjutnya, Dimana pada
pertemuan dan musyawarah tersebut dihadiri oleh seluruh anggota kelompok tani
yang terdaftar. Program yang disepakati antara lain ingin mengajukan usulan bantuan
Ternak KAMBING kepada Bapak Bupati Lahat.
Adapun susunan acara rapat musyawarah anggota kelompok tani adalah sebagai
berikut:

1. Pembukaan
2. Pengarahan oleh Ketua Kelompok Tani “NAMA POKTAN”
3. Diskusi Anggota Kelompok Tani
4. Pembahasan Proposal Permohonan Bantuan Ternak KAMBING
5. Kesimpulan
6. Do’a
7. Penutup

Demikian berita acara ini dibuat dengan sebenarnya, untuk dipergunakan


sebagaimana mestinya.

Sekertaris Kelompok “NAMA DESA”, 11 Maret 2022


Tani “NAMA Ketua
POKTAN” Kelompok Tani ““NAMA
POKTAN””

DARMAWI “NAMA KETUA”

Anda mungkin juga menyukai