Anda di halaman 1dari 2

Tanaman bayam cabut merupakan tanaman yang sangat dibutuhkan masyarakat mengingat

fungsinya sebagai pemenuh kebutuhan gizi masyarakat karena mengandung zat gizi antara
lain: lemak, karbohidrat, protein, zat besi
vitamin A, B, C serta serat (Rukmana, 2010), sehingga perlu dilakukan peningkatan produksi
untuk mencukupi kebutuhan gizi masyarakat. Peningkatan produksi bayam cabut dapat
dilakukan dengan cara penambahan unsur hara pada lahan pertanian. Unsur hara dapat
diperoleh dengan cara pemupukan. Pemupukan
merupakan suatu usaha penambahan unsur hara dalam tanah yang dapat meningkatkan
kesuburan dan produksi tanaman. Pupuk yang dapat ditambahkan bisa berupa pupuk
anorganik dan organik.

Bayam (Amaranthus spp.) merupakan sayuran yang banyak mengandung


vitamin dan mineral, dapat tumbuh sepanjang tahun pada ketinggian sampai dengan 1000
m dpl. dengan pengairan secukupnya.

Bayam memiliki siklus hidup yang relatif singkat, umur panen tanaman ini 3-4 minggu
Sistem perakarannya adalah akar tunggang dengan cahang- cabang akar yang bentuknya
bulat panjang menyebar ke semua arah. Umumnya perbanyakan tanaman bayam dilakukan
secara generatif yaitu melalui biji

Tanaman bayam secara sistematika di klasifikasikan sebagai berikut:

Divisio : Spermatophyta

Class: Angiospermae

SubClass: Dicotyledoneae

Ordo: Amaranthales

Family: Amaranthaceae

Genus: Amaranthus

Spesies: Amaranthus viridis.

Tanaman bayam tidak menuntut persyaratan tumbuh yang sulit, asalkan kondisi tanah
subur, penyiraman teratur, dan saluran drainase lancar. Bayam juga sangat toleran terhadap
keadaan yang tidak menguntungkan sekalipun serta tidak memiliki jenis tanah tertentu, Akan
tetapi, untuk pertumbuhan yang baik memerlukan tanah yang subur dan bertekstur gembur
serta banyak mengandung bahan organik. Derajat keasaman tanah (pH) yang baik untuk
tumbuhnya adalah antara 6-7. Apabila tanaman berada di bawah pH 6, bayam akan
merana, Sedangkan di atas pH 7, tanaman akan menjadi klorosis (warnanya putih
kekuning-kuningan, terutama pada daun-daun yang masih muda).

Adapun keadaan yang menjadi syarat tumbuh tanaman bayam adalah sebagai berikut:
a. Iklim, Keadaan angin yang terlalu kencang dapat merusak tanaman hayam khususnya
untuk bayam yang sudah tinggi. Kencangnya angin dapat merobohkan tanaman Karena
tanaman bayam cocok ditanam di dataran tinggi maka curah hujamnya juga termasuk tinggi
sebagai syarat pertumbuhannya. Curah hujannya bisa mencapai lebih dari 1.500 mm tahun.
Tanaman bayam memerlukan cahaya matahari penuh.

b. Cahaya Matahari, Kebutuhan akan sinar matahari untuk tanaman bayam cukup besar.
Pada tempat yang terlindungi (ternaungi), pertumbuhan bayam menjadi kurus dan meninggi
akibat kurang mendapat sinar matahari penuh.

c. Suhu, suhu udara yang sesuai untuk tanaman bayam berkisar antara 16-20°C d.
Kelembaban udara, kelembaban udara yang cocok untuk tanaman bayam antara 40- 60%
e. Media Tanam, Tanaman bayam menghendaki tanah yang gembur dan subur. Jenis tanah
yang sesuai untuk tanaman bayam adalah yang penting kandungan haranya terpenuhi.
Tanaman bayam termasuk peka terhadap pH tanah. Bila pH tanah di atas 7 (alkalis),
pertumbuhan daun-daun muda (pucuk) akan memucat putih kekuning- kuningan (klorosis).
Sebaliknya pada pH di bawah 6 (asam), pertumbuhan bayam akanmerana akibat
kekurangan beberapa unsur. Sehingga pH tanah yang cocok adalah antara 6-7. Tanaman
hayam sangat reaktif dengan ketersediaan air di dalam tanah. Bayam termasuk tanaman
yang membutuhkan air yang cukup untuk pertumbuhannya. Bayam yang kekurangan air
akan terlihat layu dan terganggu pertumbuhannya. Penanaman bayam dianjurkan pada awal
musim hujan atau akhir musim kemarau.Kelerengan lahan untuk budidaya tanaman bayam
adalah sekitar 15- 45 derajat.

f. Ketinggian Tempat, dataran tinggi merupakan tempat yang sesuai untuk pertumbuhan
tanaman bayam. Ketinggian tempat yang baik yaitu +2000 m dpl.

Anda mungkin juga menyukai