Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM

DASAR-DASAR AGRONOMI
“ Pengaruh Pupuk Kandang Sapi terhadap Pertumbuhan Tanaman
Bayam (Amaranthus)”

Oleh:

NAMA : HUSEIN
NIM : D1 C1 17068
KELAS : ILMU TANAH A
KELOMPOK : II (DUA)

JURUSAN ILMU TANAH


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan atas kehadirat ALLAH SWT yang telah
memberikan saya rahmat dan karunian-Nya kepada saya sehingga saya berhasil
menyelesaikan laporan praktikum Dasar-Dasar Agronomi ini yang alhamdulillah
tepat pada waktunya yang berjudul Pengaruh Pupuk Kandang Kotoran
Sapi Terhadap Pertumbuhan Tanaman Bayam .
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah
ikut berpartisipasi atau ikut membantu dalam proses penulisan makalah ini. Saya
juga menyadari bahwa dalam laporan penulisan laporan ini masih jauh dari kata
sempurna, oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sumber pembaca
sekalian sangat penulis harapkan demi tercapainya kesempurnaaan dari makalah
ini.

Kendari, 13 Mei 2018

HUSEIN
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………………………ii


DAFTAR ISI ……………………………….……………………………..iii
BAB I. PENDAHULUAN ……………………………………………….iv
A. Latar Belakang …………………………………………………...…1
B. Rumusan Masalah ………..………………………………………..2
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ………………………………………..3

A. Klasifikasi Bayam …………………….....


………………………..3
B. Morfologi Bayam ………………………….………………….
….3
C. Syarat Tumbuh Bayam
……………………………………………..4
D. Pupuk Kandang Sapi ………………………………………………
5

BAB III. METODE PRAKTIKUM ………………………………..…...6

A. Alat dan Bahan ……………………………………..……………….6


B. Waktu dan Tempat …………………………………...……………..7
C. Prosedur Kerja ……………………………………………………....8
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN …………………………….…..9

A.Hasil ……………………………………………………………..…9
B.Pembahasan ………………………………………….………….9-10
BAB V. PENUTUP …………………………………………………..….11

A.Kesimpulan ……………………………………………..…….…....11
B.Saran …………………………………………………...…………..11
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………..……………...12
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Tanaman bayam…………………….…………………………..8


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sayuran bayam merupakan salah satu jenis sayuran yang penting dalam
kebutuhan pangan penduduk setiap hari, karena mengandung gizi, vitamin dan
garam, mineral seperti zat besi yang penting yang diperlukan tubuh manusia.
bayam terhitung sayuran yang banyak mengandung vitamin A, C, dan sedikit B,
serta mengandung garam-garam mineral penting seperti fosfor, kalsium dan besi
yang sangat berguna bagi pertumbuhan tubuh dan kessehatan. Bayam sebagai
tanaman pekarangan ternyata banyak manfaatnya dalam memenuhi kebutuhan
gizi yang dibutuhkan oleh tubuh manusia yang digunakan untuk pertumbuhan.
Bayam merupakan bahan sayuran yang bergizi tinggi dan digemari oleh semua
lapisan masyarakat. Daun bayam merupakan sumber protein nabati yang
berfungsi ganda, yaitu pemenuhan kebutuhan gizi maupun pelayanan kesehatan
masyarakat. Bayam jenis sayuran hijau yang banyak manfaatnya bagui kesehatan
dan pertumbuhan badan, terutama baagi anak-anak bagi ibu yang sedang hamil.
Di dalam daun bayam terdapt banyak kandungan protein, mineral, kalsium dan
vitamin yang dibutuhkan oleh manusia.
Untuk mendapatkan hasil yang tinggi dan kualitas yang baik maka
tanaman bayam sangat tergantung dari llingkungan hidupnya yakni keadaan unsur
hara, air, dan struktur tanah. Tanah yang digunakan secara terus-meneruis lama-
kelamaan kemampauan tanah yang mendukung pertumbuhan suatu tanaman
menjadi menurun, disebabkan kurangnya unsur hara yang ada pada tanah tersebut.
Untuk itu diperlukan penambahan unsur hara kembali dengan cara pemupukan.
Pemupukkan merupakan usaha yang penting untuk meningkatkan produksi
tanaman karena dfg pemupukan kebutuhan tanaman akan unsure hara terpenuhi.
Selain itu pemupukkan yang terpentuing adalah N (Nitrogen). Karena N di dalam
tanaman merupakan unsur yang sangat penting untuk pembernukan protein dan
hijau daun.
Bayam sesuai di tanam di seluruh jenis tanah terutama tanah gembur liat ringan
dan tanah liat berpasir. Tanah yang kaya dengan bahan organik dan tingkat
kesamaan yang baik di antara 5,5-6,5 adalah yang paling sesuai untuk tanaman
bayam.Berdasarkan uraian di atas apa pengaruh pemberian pupuk kandang sapi
terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman bayam.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat di tarik rumusan masalah
sebagai berikut :
1. Apa manfaat pemberian pupuk kandang sapi terhadap
pertumbuhan dan hasil tanaman bayam?
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Klasifikasi Bayam
Kingdom : Plantae
Division : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliophyta
Famili : Amarantahacea
Genus : Amaranthus
Spesies : Amaranthus L.(Amaranthus sp.)
Tanaman bayam merupakan tanaman semusim berbentuk perdu (semak)
daun berbentuk bulat telur dengan ujung agak meruncing dan urat-urat daun yang
jelas. Bunga tersusun dalam malai yang tumbuh tegak, keluar dari ujung tanaman
maupun ketiak-ketiak daun. Bentuk malai bunga memanjang mirip ekor kucing.
Ukuran biji sangat kecil dan berbentuk bulat. Batangnya banyak mengandung air
(herbaceous), tumbuh tinggi di atas permukaan tanah. Sistem perakarannya
menyebar dangkal pada kedalaman antara 20-40 cm dan memiliki akar tunggang
karena termasuk kelas Dycotyledonae (Rukmana,1994).
B. Morfologi Bayam
Tanaman bayam memiliki akar memiliki akar perdu (terma), akar tanaman
bayam ini akan menembus tanah hingga kedalaman 20-40 cm bahkan lebih. Akar
tanaman bayam ini tergolong akar tungga dan memiliki serabutan di bagian
atasnya.
Tanaman bayam memiliki batang tubuh dengan tegak tebal dan banyak
mengandung air. Batang pada tanaman ini memiliki panjang hingga 0,5-1 m dan
memiliki cabang monodial. Batang bayam berwarna kecoklatan abu-abu dan juga
memiliki duri halus di bagian pangkal ujung batang tanaman bayam.
Tanaman ini memiliki daun tunggang berwarna hijau muda dan tua,
berbentuk bulat memanjang serta oval. Panjang daun pada bayam 1,5-6,0 cm
bahkan lebih. Dengan lebar 0,5-3,2 cm dan memiliki pangkal ujung daun runcing
serta obtusus. Batang bayam disertai dengan tangkai yang berbentuk bulat dan
memiliki permukaan opacus. Panjang tangkai ini mencapai 9 cm dan memiliki
bagian tepi permukaan repandus.
Bunga tanaman bayam memiliki kelamin tunggal, berwarna hijau tua, dan
juga memiliki mahkota terdiri dari daun bunga 4-5 buah, benang sari 1-5, dan
bakal buah 2-3 buah serta lainnya yang membantu dalam penyerbukan. Bunga
tanaman bayam ini berukuran kecil dan memiliki panjang mencapai 1,5-2,5 cm,
serta tumbuh di ketiak daun yang tersusun tegak. Namun, penyerbukan bunga ini
biasanya dibantu juga dengan binatang sekitar dan angin.
Tanaman bayam memiliki biji berukuran kecil dan halus, memiliki bentuk
bulat serta memiliki warna kecoklatan hingga kehitaman. Namun, ada beberapa
jenis bayam yang terdapat biji berwarna putih dan merah. Contohnya bayam
maksimal (Dimas Ardiyatmo,2004).
C. Syarat Tumbuh Bayam

Keadaan angin yang terlalu kencang dapat merusak tanamanbayam


khususnya untuk bayam yang sudah tinggi. Kencangnya angin dapat merobohkan
tanaman. Karena tanaman bayam cocok ditanam di dataran tinggi maka curah
hujannya juga termasuk tinggi sebagai syarat pertumbuhannya. Curah hujannya
bisa mencapai lebih dari 1.500 mm/tahun (Haryoto,2009).
Tanaman bayam memerlukan cahaya matahari penuh. Kebutuhan akan
sinar matahari untuk tanaman bayam cukup besar. Pada tempat yang terlindungi
(ternaungi), pertumbuhan bayam menjadi kurus dan meninggi akibat kurang
mendapat sinar matahari penuh. Suhu udara yang sesuai untuk tanaman bayam
berkisar antara 16-20 derajat Celcius. Kelembaban udara yang cocok untuk
tanaman bayam antara 40-60% (Kurniawan,2006).
Tanaman bayam menghendaki tanah yang gembur dan subur. Jenis tanah
yang sesuai untuk tanaman bayam adalah yang penting kandungan haranya
terpenuhi. Tanaman bayam termasuk peka terhadap pH tanah. Bila pH tanah di
atas 7 (alkalis), pertumbuhan daun-daun muda (pucuk) akan memucat putih
kekuning-kuningan (klorosis). Sebaliknya pada pH di bawah 6 (asam),
pertumbuhan bayam akan merana akibat kekurangan beberapa unsur. Sehingga
pH tanah yang cocok adalah antara 6-7. Tanaman bayam sangat reaktif dengan
ketersediaan air di dalam tanah. Bayam termasuk tanaman yang membutuhkan air
yang cukup untuk pertumbuhannnya. Bayam yang kekurangan air akan terlihat
layu dan terganggu pertumbuhannya. Penanaman bayam dianjurkan pada awal
musim hujan atau akhir musim kemarau. Kelerengan lahan untuk budidaya
tanaman bayam adalah sekitar 15-45 derajat (Herlina,2010).
D. Pupuk Kandang Sapi
Pupuk adalah pupuk yang berasal dari kotoran hewan. Hampir semua
kotoran hewan dapat di gunakan sebagai pupuk kandang. Kotoran kambing,
domba, sapi, dan ayam merupakan pupuk kandang yang paling sering digunakan.
Selain berbentuk padat pupuk kandang juga dapat berbentuk cair yang berasal dari
air kencing hewan (urine) (suwhayono,2017).
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, penggunaan kotoran sapi sebagai
pupuk tanaman sangat disarankan karena kotoran sapi tidak akan merusak
konstruksi tanah. Kotoran sapi merupakan limbah dari hewan ternak sapi yang
memiliki kandungan unsur hara tinggi dan berguna untuk perkembangan tanaman.
Kotoran sapi mengandung serat yang sangat tinggi, di antaranya kandungan
selulosa yang tinggi. Kandungan serat tersebut akan meningkat ketika kotoran
sapi bercampur dengan air kencing sapi. Akan tetapi, penggunaan kotoran sapi
yang relatif masih segar tidak disarankan karena belum mengalami proses
fermentasi (Ayub S,2010).
Untuk menggunakan kotoran sapi sebagai pupuk tanaman, kotoran sapi
terlebih dahulu harus dibiarkan mengering (terfermentasi) atau dalam bahasa Jawa
sering disebut dengan kotoran sapi yang sudah dingin. Penggunaan kotoran sapi
yang masih baru bagi tanaman justru akan mengakibatkan tanaman mati. Kotoran
sapi dapat dikategorikan sebagai pupuk kompos. Satu ekor sapi dapat
menghasilkan pupuk kompos sebesar 23,6 kg per harinya. Kandungan unsur hara
di dalam kotoran sapi bermanfaat besar untuk menutrisi tanaman sehingga
pertumbuhan tanaman akan lebih optimal. Kotoran sapi mengandung unsur hara
berupa nitrogen (N), fosfor (P), dan juga kalium (K).
Adapun kandungan beberapa jenis unsur hara yang telah disebutkan
tersebut di dalam seekor sapi berdasarkan berat tubuhnya adalahSapi dengan berat
227 kg mampu menghasilkan kotoran sapi dengan kandungan nitrogen sebanyak
28,1%; fosfor 9,1%; dan kalium sebesar 20%. Sapi dengan berat 340 kg mampu
menghasilkan kotoran sapi dengan kandungan nitrogen sebesar 42,2%; fosfor
13,6%; dan kalium 30%. Sapi dengan berat 454 kg mampu menghasilkan kotoran
sapi dengan kandungan nitrogen sebesar 56,2%; fosfor 18,2%; dan kalium 39,9%.
Selain unsur diatas kotoran sapi juga bermanfaat menggemburkan
tanah karena kotoran sapi akan meningkatkan jumlah mikroba dalam tanah.
Menjaga pH tanah serta penyedia unsure hara yang seimbang bagi tanah.

BAB III
METODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat


Pratikum pengaruh pupuk kandand sapi terhadap pertumbuhan dan hasil
tanaman bayam di laksanakan Maret sampai mei 2018. bertempat di Lahan
percobaan II Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo.
E. Alat dan Bahan
Alat yang digunakan pada praktikum pengaruh pupuk kandang sapi
terhadap pertumbuhan dan hasil bayam yaitu sekop, cangkul, parang, tali raffia,
meter roll, ember, dan patok kayu.
Bahan yang digunakan pada praktikum pengaruh pada pupuk kandang sapi
terhadap pertumbuhan dan hasil bayam yaitu benih bayam , air, pupuk kandang
kotoran sapi dan pupuk gaksi.
F. Prosedur Kerja
Prosedur kerja praktikum pengaruh pupuk kandang sapi terhadap
pertumbuhan dan hasil tanaman bayam yaitu :
1. Persiapan dan Pengolahan Lahan
Sebelum melakukan budidaya tanaman terlebih dahulu kita
melakukan pembersihan lahan dari gulma-gulma atau tanaman
pengganggu. Setelah lahan dibersihkan selanjutnya dilakukannya
pengukuran lahan dengan ukuran 2 m x 10 m dan lebar drainase 50cm.
Pengolahan lahan dilakukan setelah lahan dibersihkan. Tujuan dari
pengolahan ini adalah untuk membalikkan tanah sehingga patogen yang
berbahaya atau yang merugikan mati terkena sinar matahari. Pengolahan
dilakukan secara manual dengan menggunaan cangkul, sedangkan untuk
penghalusan atau perataan tanah menggunakan garu/kayu.

2. Pemupuka
Pemupukan dilakukan 3 hari sebelum penanaman dengan tujuan
untuk menambah unsur hara pada tanah. Pupuk yang digunakan ialah
pupuk kandang sapi.
3. Penanaman
Penanaman dilakukan dengan sistem tugal dengan kedalaman 2 cm
dengan jarak 20X20 cm.
4. Pemeliharaan
Pemeliharaan dilakukan dengan cara penyiraman, pencabutan gulma
dan penyulaman.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil
Hasil dari praktikum pengaruh pupuk kandang sapi terhadap pertumbuhan
tanaman bayam yaitu sebagai berikut ini :

1 2

3 4

Gambar 1. Tanaman bayam yang berusia 10 hari (1). Penampakan atas


tanaman bayam usia 10 hari (2). Tanaman bayam par-panen (3). Tanaman bayam siap
panen (4).

B. Pembahasan

Dari hasil di atas dapat dibahas bahwa pengaruh penggunaan pupuk


kandang sapi ternyata kurang baik bila digunakan untuk tanaman bayam , justru
jenis pupuk kandang yang baik diigunakan yaitu pupuk kandang ayam. Karena
jika melihat kondisi fisik tanaman sangat berbeda sekali dengan jenis tanaman
bayam lain yang menggunakan pupuk kandang ayam. Waktu pemanenannya saja
sudah tidak pada waktu normal pemanenan yang semestinya.
Setelah penanaman pada tanggal 31 Maret, dilakukan pemeliharaan
dengan cara menyiram tanaman tersebut pada sore hari sekitar pukul 15.30
sampai pukul 17.30. penyiraman dilakukan dengan tujuan untuk membantu benih
tersebut untuk mempercepat terbentuknya akar dan daun.
Setelah 3-4 minggu kemudian tanaman bayam tersebut semakin besar dan
bisa untuk dipanen. Tepat pada hari Sabtu, 4 Mei tanaman bayam dan beberapa
jenis tanaman lainnya seperti kangkung dan sawi dipanen.
Se ra umum, bayam dapat meningkatkan kinerja ginjal dan melancarkan
pencernaan. Mdaun bayam dapat digunakan untuk membersihkan darah sehabis
bersalin, memperkuat akar rambut serta mengobati tekanan darah rendah, kurang
darah (anemia) dan gagal ginjal.
Selain itu, bayam memiliki khasiat untuk mencegah hilangnya
pengelihatan akibat macular degeneration (usia yang menua) dan penyakit kanker.
Bayam adalah sumber lutein dan folate yang bagus, yang dapat membantu
mencegah penyakit jantung dan bayi yang lahir cacat.
Manfaat bayam lainnya yaitu mengurangi pembentukan batu empedu
karena bayam mengandung magnesium selain ikan, alpukat, pisang dll. Sayur
bayam juga mengandung zat besi pencegah anemia akan tetapi zat besi dalam
bayam sulit untuk diserap.

BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari hasil dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa pengaruh dalam
penggunaan pupuk kandang sapi kurang baik apabila diaplikasikan untuk
tanaman sayur-sayuran terutama tanaman bayam justru jenis pupuk kandang yang
baik diigunakan yaitu pupuk kandang ayam.. Seperti yang terlihat pada gambar di
atas bahwa pupuk kandang sapi kurang berpengaruh terutama pada pertumbuhan
bayam itu sendiri,hal ini dapat dilihat dari luas daunnya, tingginya, diameter
batang dan kesuburan tanaman bayam itu sendiri.
B. Saran

Semoga dengan tersusunnya laporan penelitian ini dapat bermanfaat


khususnya bagi diri saya sendiri dan masyarakat luas pada umumnya. Dengan
mengetahui manfaat dan bahaya dari tanaman sayur bayam.

DAFTAR PUSTAKA

Ayub, S. 2010. Meningkatkan Hasil Panen dengan pupuk Organik. Jakarta:


Pranata
Dimas Ardiyatmo,2004. Hidroponik Sayuran.. Jakarta: Penebar Swadaya

Haryoto, 2009. Hidroponik Ala Yos.. Jakarta: Penebar Swadaya

Herlina, Ersi , dan S. Yati. 2010. Bertanam 15 Sayuran Organik Dalam Pot.
Jakarta: PT. Niaga Swadaya.

Suwahyono, Untung. 2017. Panduan Penggunaan Pupuk Organik. Jakarta:


Penebar Swadaya.

Prcaya, dan J. G. Kartika. 2016. Bertanam 8 Sayuran Organik. Jakarta:


Penebar Swadaya Grup.

Anda mungkin juga menyukai