Anda di halaman 1dari 86

SKRIPSI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INTENSITAS


PENGGUNAAN JASA TRANSPORTASI ONLINE DI WILAYAH KOTA
MAKASSAR (STUDI KASUS DI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HASANUDDIN)

A. ARIZ RIF'AT NATSIR


A011171506

kepada

DEPARTEMEN ILMU EKONOMI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2023
SKRIPSI
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INTENSITAS
PENGGUNAAN JASA TRANSPORTASI ONLINE DI WILAYAH KOTA
MAKASSAR (STUDI KASUS DI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HASANUDDIN)

Sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh


gelar Sarjana Ekonomi

disusun dan diajukan oleh

A. ARIZ RIF'AT NATSIR


A011171506

kepada

DEPARTEMEN ILMU EKONOMI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2023

ii
SKRIPSI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INTENSITAS


PENGGUNAAN JASA TRANSPORTASI ONLINE DI WILAYAH KOTA
MAKASSAR (STUDI KASUS DI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HASANUDDIN)

Disusun dan diajukan oleh:

A. ARIZ RIF'AT NATSIR


A011171506

Telah diperiksa dan disetujui untuk diseminarkan

Makassar, 17 Januari 2023

Pembimbing I Pembimbing II

Prof. Dr. Rahmatia, S.E., M.A. Dr. Hamrullah, S.E., M.Si.,CSF.


NIP. 19630625 198703 2 001 NIP. 19681221 199512 1 001

Ketua Departemen Ilmu Ekonomi


Fakultas Ekonomi & Bisnis
Universitas Hasanuddin

Dr. Sabir, S.E., M.Si., CWM.


NIP. 19740715 200212 1 003

iii
SKRIPSI
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INTENSITAS
PENGGUNAAN JASA TRANSPORTASI ONLINE DI WILAYAH KOTA
MAKASSAR (STUDI KASUS DI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HASANUDDIN)

disusun dan diajukan oleh

A. ARIZ RIF’AT NATSIR


A011171506

telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi


pada tanggal 14 Februari 2023
dan dinyatakan telah memenuhi syarat kelulusan

Menyetujui,
Panitia Penguji

No Nama Penguji Jabatan TandaTangan

1. Prof. Rahmatia, SE., M.A. Ketua 1 ……………….

2. Dr. Hamrullah, SE., M.Si., CSF. Sekretaris 2. ………………

3. Dr. Sabir, SE., M.Si., CWM® Anggota 3. ………………

4. Dr. Nur Dwiana Sari Saudi, SE., M.Si., Anggota 4. ………………


CWM®

Ketua Departemen Ilmu Ekonomi


Fakultas Ekonomi & Bisnis
Universitas Hasanuddin

Dr. Sabir, SE., M.Si., CWM®


NIP. 19740715 200212 1 003

iv
PERNYATAAN KEASLIAN

Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama Mahasiswa : A. Ariz Rif’at Natsir

Nomor Pokok : A011171506

Program Studi : Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi


dan Bisnis UNHAS
Jenjang : Sarjana (S1)

Menyatakan dengan ini bahwa Skripsi dengan judul Faktor-Faktor Yang


Mempengaruhi Intensitas Penggunaan Jasa Transportasi Online di
Wilayah Kota Makassar (Studi Kasus di Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Hasanuddin) adalah karya saya sendiri dan tidak melanggar hak
Cipta pihak lain. Apabila dikemudian hari Skripsi karya saya ini terbukti bahwa
sebagian atau keseluruhannya adalah hasil karya orang lain yang saya
pergunakan dengan cara melanggar hak cipta pihak lain, maka saya bersedia
menerima sanksi.

Makassar, 02 Maret 2023


Yang Menyatakan

(A. Ariz Rif’at Natsir)


Nim: A011171506

v
PRAKATA

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Puji syukur Penulis hanya untuk Allah Subhanahu Wata’ala yang

senantiasa memberikan limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, sekaligus menyelesaikan

pendidikan Sarjana Ekonomi di Departemen Ilmu Ekonomi Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin. Shalawat dan salam

senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi

Wasallam, yang senantiasa menjadi suri tauladan terbaik bagi ummatnya

menuju jalan yang lurus hingga akhir zaman.

Skripsi dengan judul “FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

INTENSITAS PENGGUNAAN JASA TRANSPORTASI ONLINE DI

WILAYAH KOTA MAKASSAR (STUDI KASUS DI FAKULTAS EKONOMI

DAN BISNIS)” disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan

program sarjana strata satu (S1) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Hasanuddin. Dalam proses penulisan skripsi ini, penulis banyak

mendapat bantuan serta masukan dan saran dari berbagai pihak baik

langsung maupun tidak langsung. Penulis sadari Skripsi ini masih belum

sempurna dan tak luput dari kekurangan dan kesalahan karena

keterbatasan dari peneliti. Akan tetapi penulis memiliki harapan besar

semoga skripsi ini bisa memberikan manfaat dan menjadi pelajaran bagi

penulis pribadi maupun yang membacanya.

vi
Penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada ayah

penulis A. Natsir Ishak dan ibu penulis Hajrah yang telah mendidik dan

membesarkan penulis dengan penuh kasih saying yang tak terhingga.

Kepada keluarga yang telah memberikan motivasi dan menjadi sosok

panutan yang baik sehingga penulis bisa sampai pada tahap ini dan tahap

selanjutnya. Kepada seluruh keluarga besar yang tak sempat peneliti

sebutkan terima kasih yang sebesar besarnya atas doa dan motivasi

kepada peneliti.

Dalam kesempatan ini, penulis juga ingin menyampaikan rasa terima

kasih tak terhingga atas seluruh bantuannya, yakni kepada:

1. Rektor Universitas Hasanuddin beserta jajarannya.

2. Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis beserta jajarannya.

3. Ketua Departemen Ilmu Ekonomi Bapak Dr. Sabir, S.E., MSi., CWM ®

dan Sekretaris Departemen Ibu Fitriwati Djam'an, S.E., M.Si. Terima

Kasih atas segala bantuan yang senantiasa diberikan hingga peneliti

dapat menyelesaikan studi di Departemen Ilmu Ekonomi.

4. Bapak M. Agung Ady Mangilep, S.E., M.Si. selaku Dosen Penasehat

Akademik yang selalu memberikan arahan kepada penulis selama

berproses di bangku perkuliahan di Departemen Ilmu Ekonomi Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin. Jazakallahu Khairan.

5. Ibu Prof. Dr. Rahmatia, S.E., M.A. selaku Dosen Pembimbing I penulis.

Terima kasih telah meluangkan waktunya untuk bimbingan dan

arahannya dalam menyelesaikan skripsi. Terima kasih sebesar-

vii
besarnya atas kesabaran dan nasehat yang diberikan kepada penulis

selama proses penyusunan skripsi. Jazakillahu Khairan.

6. Bapak Dr. Hamrullah, S.E., M.Si. CSF. selaku Dosen Pembimbing II

penulis, Terima kasih telah meluangkan waktunya untuk bimbingan dan

arahannya dalam menyelesaikan skripsi. Terima kasih sebesar-

besarnya atas kesabaran dan nasehat yang diberikan kepada penulis

selama proses penyusunan skripsi. Jazakallahu Khairan.

7. Bapak Dr. Sabir, S.E., M.Si., CWM®. selaku Dosen Penguji. Terima

kasih atas waktu dan motivasi yang telah diberikan serta kritik dan

saran bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

8. Ibu Dr. Nur Dwiana Sari Saudi, S.E., M.Si., CWM®. selaku Dosen

Penguji. Terima kasih atas waktu dan motivasi yang telah diberikan

serta kritik dan saran bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

9. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah

memberikan ilmu pengetahuan, arahan, bimbingan dan nasihat kepada

peneliti selama menuntut ilmu di Universitas Hasanuddin.

10. Terima kasih kepada bapak Dr. Eddyman W. Ferial yang paling berjasa

memberikan motivasi, ilmu, bantuan, serta dukungan dan doa kepada

penulis dan yang selalu berusaha menumbuhkan semangat penulis

agar bisa segera lulus dan sarjana. Jazakallahu Khairan.

11. Terima kasih kepada support system penulis Qanitati Azzahra yang

paling berjasa memberikan motivasi, ilmu, bantuan, serta dukungan

viii
dan doa kepada penulis dan yang selalu berusaha menumbuhkan

semangat penulis agar bisa segera lulus. Jazakillahu Khairan.

12. Terima kasih kepada teman kuliah penulis Muhammad Alwi yang paling

berjasa dalam memberikan bantuan dan informasi jika ada yang penulis

tidak ketahui dalam mengurus saat jalannya penelitian skripsi penulis

selama ini. Jazakallahu Khairan.

13. Kepada Keluarga Jamaah di Masjid Ar-Rahman Bumi Aroepala. Terima

kasih untuk doa dan dukungan yang telah diberikan. Karena doa nya

menjadi asbab Allah melancarkan segala urusan penulis selama

penelitian hingga Ujian Akhir Skripsi penulis. Jazakumullahu Khairan.

14. Kepada teman-teman SMP, SMA, dan Kuliah, terima kasih karena tetap

terjaga komunikasi dan silaturahminya hingga saat ini.

15. Dan tentunya kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu

persatu, yang dengan tulus memberikan motivasi serta doa sehingga

atas izin Allah skripsi ini dapat terselesaikan.

Peneliti menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat

dalam skripsi ini. Oleh karena itu, peneliti mengharapkan saran dan kritik

bagi pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Peneliti juga mengharapkan

semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat dan pengetahuan bagi kita

semua. Aamiin.

Makassar, 14 Februari 2023

A. Ariz Rif’at Natsir

ix
ABSTRAK

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INTENSITAS


PENGGUNAAN JASA TRANSPORTASI ONLINE DI WILAYAH KOTA
MAKASSAR (STUDI KASUS DI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HASANUDDIN)

A. Ariz Rif’at Natsir


Rahmatia
Hamrullah

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Intensitas


Penggunaan Jasa Transportasi Online di Wilayah Kota Makassar (Studi
Kasus di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin). Objek
penelitian yang dijadikan sampel pada penelitian ini adalah dosen,
karyawan, dan mahasiswa (i) Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Adapun
penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan mix method (metode
kombinasi) yang menggabungkan antara metode kualitatif dan kuantitatif.
metode kuantitatif digunakan untuk melihat permasalahan dengan jumlah
sampel yang banyak. Sedangkan metode kualitatif digunakan untuk
menggali permasalahan lebih dalam dari hasil penelitian kuantitatif. Selain
itu, Teknik analisis yang dilakukan adalah analisis deskriptif dan analisis
regresi linear berganda dengan menggunakan aplikasi SPSS 26 dalam
pengolahan data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Intensitas
penggunaan Jasa Transportasi Online di Kota Makassar dipengaruhi oleh
variabel Pendapatan, Usia, dan Jenis Kelamin. Sedangkan untuk variabel
Tingkat Pendidikan tidak memiliki pengaruh terhadap Intensitas
Penggunaan Jasa Transportasi Online di Wilayah Kota Makassar (Studi
Kasus di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin).

Kata kunci : Jasa Transportasi, Intensitas Penggunaan, Pendapatan, Usia,


Jenis Kelamin, Tingkat Pendidikan

x
ABSTRACT

FACTORS AFFECTING THE INTENSITY OF USE OF ONLINE


TRANSPORTATION SERVICES IN THE CITY OF MAKASSAR (CASE
STUDY IN THE FACULTY OF ECONOMICS AND BUSINESS,
HASANUDDIN UNIVERSITY)

A. Ariz Rif’at Natsir


Rahmatia
Hamrullah

This study aims to analyze the influence of the Intensity Use of Online
Transportation Services in the Makassar City Region (Case Study at the
Faculty of Economics and Business, Hasanuddin University). The research
objects that were used as samples in this study were lecturers, staff, and
students (i) of the Faculty of Economics and Business. This research was
conducted using a mix method (combination method) which combines
qualitative and quantitative methods. Quantitative methods are used to see
problems with a large number of samples. While qualitative methods are
used to dig deeper into problems than the results of quantitative research.
In addition, the analysis technique used was descriptive analysis and
multiple linear regression analysis using the SPSS 26 application in data
processing. The results of this study indicate that the intensity of using
online transportation services in Makassar City is influenced by the
variables income, age and gender. Whereas the Education Level variable
has no influence on the Intensity of Use of Online Transportation Services
in the Makassar City Region (Case Study at the Faculty of Economics and
Business, Hasanuddin University).

Keywords: Transportation Services, Usage Intensity, Income, Age,


Gender, Education Level

xi
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ................................................................................. ii


HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN...................................................................... iv
PERNYATAAN KEASLIAN ....................................................................... v
PRAKATA ................................................................................................ vi
ABSTAK ................................................................................................... x
ABSTRACT ............................................................................................. xi
DAFTAR ISI ............................................................................................ xii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ....................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah .................................................................. 5
1.3. Tujuan Penelitian .................................................................... 5
1.4. Manfaat Penelitian .................................................................. 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................... 7


2.1. Landasan Teori ...................................................................... 7
2.1.1. Transportasi.................................................................. 7
2.1.2. Transportasi Online ................................................... 11
2.1.3. Permintaan dan Penawaran Transportasi .................. 17
2.1.4. Kebijakan Tentang Angkutan Online ........................ 20
2.2. Tinjauan Teoritis Karakteristik Demografi dan Ekonomi dengan
Intensitas Penggunaan Jasa Transportasi Online ................. 22
2.3. Studi Empiris ......................................................................... 23
2.4. Kerangka Konseptual Penelitian ........................................... 28
2.5. Hipotesis Penelitian ............................................................... 29

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ..................................................... 31


3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................... 31
3.2. Ruang Lingkup Penelitian ...................................................... 31

xii
3.3. Jenis Penelitian dan Sumber Data ........................................ 32
3.4. Metode Pengambilan Data .................................................... 33
3.5. Metode Pengambilan Sampel ............................................... 33
3.6. Metode Analisis Data ............................................................ 34
3.7. Definisi Operasional Variabel ............................................... 37

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ............................................... 39


4.1. Analisis Hasil Pembahasan .................................................. 39
4.1.1. Deskripsi Variabel Penelitian ..................................... 39
4.1.2. Korelasi Antar Variabel ............................................... 41
4.1.3. Tabulasi Data Platform Jasa Transportasi Online....... 45
4.1.4. Uji Analisis Regresi Linear Berganda ......................... 46

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................... 53


5.1. Kesimpulan .......................................................................... 53
5.2. Saran ................................................................................... 54

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 56


LAMPIRAN ............................................................................................. 59

xiii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan di bidang teknologi turut berperan serta dalam

perkembangan transportasi. Saat ini masyarakat semakin sering

memanfaatkan teknologi di dalam kehidupan sehari-hari. Dengan adanya

pengaruh tersebut membuat pola kegiatan transportasi masyarakat menjadi

berubah. Masyarakat modern menggunakan gadget mereka untuk

membantu kegiatan perjalanan yang mereka lakukan. Misalnya dengan

melakukan pemesanan online terhadap transportasi yang berbasis aplikasi.

Peristiwa tersebut sudah menjadi hal yang lazim dilakukan utamanya di

kota-kota besar.

Kota Makassar merupakan daerah perkotaan yang menjadi pusat

kegiatan ekonomi mulai dari pasar, industri, perkantoran, dan pusat

pemerintahan khususnya untuk provinsi Sulawesi Selatan. Daerah ini

merupakan wilayah dengan banyak aktivitas yang otomatis akan

membutuhkan transportasi dalam jumlah yang masih. Kemacetan

merupakan masalah lalu lintas yang dapat memberikan dampak negatif

dalam kehidupan masyarakat. Oleh karena itu masalah ini harus selalu

diupayakan agar tidak menimbulkan dampak yang berkepanjangan.

Berbagai upaya untuk mengatasi kemacetan yang terjadi masih belum

cukup untuk menangani permasalahan tersebut.

1
2

Kriteria dalam konsep smart city digaungkan oleh Walikota

Makassar, perlu didukung oleh teknologi yang pintar terutama dalam

mengatasi kemacetan. Teknologi dipilih sebagai inovasi dalam transportasi,

yaitu transportasi online yang diharapkan menjadi alternatif pilihan moda

transportasi yang efektif oleh masyarakat Kota Makassar. Moda

transportasi online sebagai smart mobility merupakan suatu fenomena baru

dalam perkembangan transportasi yang berpengaruh pada sistem

transportasi dewasa ini.

Teknologi informasi dan komunikasi dan mobilitas masyarakat saling

terikat satu sama lain. Thrift (1990), menyatakan bahwa transportasi dan

komunikasi tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya dan masing-masing

mengandalkan dengan berbagai cara. Teknologi informasi dan komunikasi

dianggap sebagai definisi komunikasi yang luas. Dalam beberapa tahun

terakhir, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah

mengantarkan dunia pada berbagai inovasi, salah satunya di bidang

transportasi. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi saat ini

memunculkan transportasi berbasis aplikasi online sebagai layanan

perjalanan baru (Chen, 2015). Transportasi online ini memungkinkan

penggunaannya untuk berbagi lokasi dengan pengemudi dengan cara yang

mudah dengan menggunakan aplikasi di smartphonenya dimana

layanannya sesuai dengan permintaan perjalanan (Jarny et al, 2016).

Transportasi online kemudian menjadi pilihan transportasi alternatif yang

melayani pengguna yang sebelumnya tidak terpenuhi, seperti mobilitas


3

yang cepat, fleksibel, dan nyaman di daerah perkotaan seperti di Kota

Makassar. Selain itu dengan penggunaan transportasi online, pengguna

dapat melakukan perencanaan dan pengelolaan kegiatan yang lebih baik,

karena dapat memberikan informasi waktu perjalanan dan lainnya (Line et

al., 2011).

Sejumlah layanan transportasi online seperti ojek online dan taksi

online telah tersedia sesuai dengan permintaan penggunanya. Menurut

survei Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) pada tahun 2021,

operator penyedia jasa layanan transportasi online sudah dikuasai oleh 4

(empat) perusahaan dengan nama besar yaitu Grab, GoJek, Shopee dan

Maxim. Beragamnya entitas transportasi online yang beroperasi dengan

segala kemudahan dan keuntungan yang diperoleh pengguna,

menyebabkan perusahaan transportasi online ini harus bersaing dalam

memahami faktor-faktor yang menyebabkan intensitas penggunaannya

untuk melakukan repeat order (pemesanan ulang).

Sikap konsumen merupakan konsep terpenting dalam menentukan

perilaku konsumen (Syamsumarli, 2013). Perilaku konsumen

menggambarkan bagaimana konsumen membuat keputusan-keputusan

pembelian. Perilaku konsumen untuk melakukan repeat order (pemesanan

berulang) ini, diistilahkan sebagai intensitas penggunaan jasa transportasi

dalam penelitian ini. Dimana intensitas penggunaan dipengaruhi oleh

beberapa faktor. Menurut Jumain (2021), karakteristik sosial ekonomi yang

meliputi jenis kelamin, jenis pekerjaan, usia penumpang, dan tingkat


4

penghasilan dari penumpang. Sedangkan menurut Setiadi (2010), gaya

hidup adalah sebagai cara hidup dan bagaimana orang menghabiskan

waktu mereka, dan apa yang seseorang pikirkan tentang diri sendiri dan

lingkungan. Sementara menurut Suwarman (2011), pengetahuan adalah

informasi yang dimiliki konsumen mengenai berbagai macam produk dan

jasa, serta pengetahuan lainnya yang terkait dengan produk dan jasa

tersebut dan informasi yang berhubungan dengan fungsinya sebagai

konsumen. Selain itu menurut Ruswinda et al (2019), kenyamanan adalah

kondisi perasaan berdasarkan persepsi masing-masing individu pada suatu

hal yang dimana nyaman pada individu tertentu mungkin berbeda dengan

individu lainnya, dalam kaitannya untuk pemilihan moda transportasi online

ini.

Penelitian terkait faktor-faktor yang mempengaruhi intensitas

penggunaan jasa transportasi online ini penting dilakukan agar peneliti bisa

membuat kesimpulan ilmiah tentang faktor-faktor yang berpengaruh

terhadap intensitas penggunaan jasa transportasi online yang pada

akhirnya bisa dirancang pemecahan untuk mengatasi masalah tersebut.

Berdasarkan uraian latar belakang yang dikemukakan diatas, maka

penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Faktor-Faktor

Yang Mempengaruhi Intensitas Penggunaan Jasa Transportasi Online

Di Wilayah Kota Makassar (Studi Kasus di Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Hasanuddin)”.


5

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang maka rumusan masalahnya adalah

sebagai berikut:

1. Apakah pendapatan berpengaruh positif terhadap intensitas

penggunaan jasa transportasi online di wilayah Kota Makassar?

2. Apakah tingkat pendidikan berpengaruh positif terhadap intensitas

penggunaan jasa transportasi online di wilayah Kota Makassar?

3. Apakah usia berpengaruh positif terhadap intensitas penggunaan

jasa transportasi online di wilayah Kota Makassar?

4. Apakah ada perbedaan jenis kelamin terhadap intensitas

penggunaan jasa transportasi online di wilayah Kota Makassar?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan dari penelitian

ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh positif pendapatan

terhadap intensitas penggunaan jasa transportasi online di wilayah

Kota Makassar.

2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh positif tingkat

pendidikan terhadap intensitas penggunaan jasa transportasi online

di wilayah Kota Makassar.

3. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh positif usia terhadap

intensitas penggunaan jasa transportasi online di wilayah Kota

Makassar.
6

4. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan jenis kelamin terhadap

intensitas penggunaan jasa transportasi online di wilayah Kota

Makassar.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini diharapkan dari penelitian ini

yaitu:

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya ragam penelitian

analisis penggunaan jasa transportasi online di Kota Makassar dan

mampu menambah pengetahuan dan wawasan mengenai jasa

transportasi online di Kota Makassar.

2. Manfaat Praktis

Dengan mengetahui adanya penelitian mengenai intensitas

penggunaan jasa transportasi online di Kota Makassar diharapkan

dapat memberikan kontribusi pemikiran kepada pemerintah dalam

membuat dan menentukan kebijakan-kebijakan yang berkaitan

dengan moda transportasi khususnya moda transportasi darat.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Transportasi

Transportasi adalah pemindahan manusia atau barang dari satu

tempat ke tempat lainnya dalam waktu tertentu dengan menggunakan

sebuah kendaraan yang digerakkan oleh manusia, hewan, maupun mesin.

Definisi transportasi menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut:

1. Menurut Bowersox (1981), transportasi adalah perpindahan barang

atau penumpang dari suatu tempat ke tempat lain, dengan produk

yang dipindahkan ke tempat yang dibutuhkan atau diinginkan.

2. Menurut Papacostas (1987), transportasi didefinisikan sebagai

suatu sistem yang terdiri dari fasilitas tertentu beserta arus dan

sistem kontrol yang memungkinkan orang atau barang dapat

berpindah dari suatu tempat ke tempat lain secara efisien dalam

setiap waktu untuk mendukung aktivitas manusia.

3. Menurut Morlok (1988), transportasi didefinisikan sebagai kegiatan

memindahkan atau mengangkut dari suatu tempat ke tempat lain.

4. Menurut Steenbrink (1974), mendefinisikan transportasi sebagai

perpindahan orang atau barang menggunakan kendaraan atau

lainnya, diantara tempat-tempat yang dipisahkan secara geografis

7
8

Dalam penelitian ini penulis menggunakan definisi transportasi dari

Steenbrink (1974), mendefinisikan transportasi sebagai perpindahan orang

atau barang menggunakan kendaraan atau lainnya, di antara tempat-

tempat yang dipisahkan secara geografis.

Secara umum transportasi adalah suatu kegiatan atau usaha untuk

memindahkan atau menggerakkan sesuatu (orang dan/atau barang) dari

satu tempat asal ke tempat tujuan untuk keperluan tertentu dengan

mempergunakan alat tertentu. Kegiatan transportasi bukan merupakan

suatu tujuan melainkan mekanisme untuk mencapai tujuan. Dalam

melaksanakan kegiatan transportasi tersebut diperlukan unsur-unsur dasar

yang berupa prasarana dan sarana transportasi.

Prasarana merupakan komponen berbentuk fasilitas fisik yang

bersifat tetap yang menjadi media untuk menjalani, memulai atau

mengakhiri pergerakan perpindahan seperti jalan raya, rel, air (sungai,

danau dan laut), udara, terminal bus, stasiun kereta api, pelabuhan, bandar

udara dan sebagainya. Prasarana transportasi dibagi dua bagian

berdasarkan manfaatnya yaitu sebagai jalan dan terminal. Jalan berfungsi

sebagai jalur gerak untuk melakukan pergerakan pindah dan terminal untuk

memulai atau mengakhiri pergerakan pindah (Miro, 2012).

Sarana atau moda merupakan salah satu komponen transportasi

berbentuk alat yang dapat digerakkan dengan suatu propulsi/sistem

tertentu baik secara alamiah atau melalui teknologi buatan manusia seperti

mesin atau lebih dikenal dengan sebutan sebagai kendaraan. Jangkauan

pelayanan transportasi dapat diartikan sebagai batas-batas geografis


9

pelayanan yang diberikan oleh transportasi kepada pengguna transportasi

tersebut. Batas geografis pelayanan transportasi ini disebut juga sebagai

wilayah operasi suatu sistem transportasi.

Pelayanan sistem transportasi yang secara geografis hanya

menjangkau wilayah pedesaan, dan ada juga yang melayani wilayah

perkotaan yang hanya menyediakan pelayanan untuk lokasi asal dan tujuan

di dalam kota itu saja. Selain itu, ada juga yang hanya menyediakan

pelayanan untuk lokasi asal dan tujuannya telah melampaui batas kota,

yaitu hingga ke kota lain di dalam satu Provinsi.

Pelayanan yang lebih luas lagi adalah pelayanan transportasi yang

telah menjangkau kota-kota yang berada di luar Provinsi tempat lokasi

asalnya. Di samping itu, ada pula sistem transportasi antar negara yang

melayani jaringan internasional. Jangkauan pelayanan transportasi dibagi

kedalam dua macam, yaitu:

1. Pelayanan transportasi berdasarkan tataran kewilayahan

a. Transportasi lokal adalah sistem transportasi yang hanya

melayani perjalanan setempat, artinya lokasi asal dan tujuannya

berjarak dekat.

b. Transportasi regional adalah sistem transportasi yang melayani

penduduk dan barang yang melakukan perjalanan dengan lokasi

asal dan tujuan yang sudah melampaui batas lokal atau berjarak

lebih jauh.

c. Transportasi nasional adalah sistem transportasi yang melayani

perjalanan dari tempat asal ke tujuan dengan jarak yang lebih


10

jauh daripada transportasi regional dan melampaui batas wilayah

regional.

d. Transportasi internasional adalah sistem transportasi yang

melayani perjalanan dari lokasi asal ke tujuan dengan jarak yang

paling jauh, yakni menembus batas wilayah negara.

2. Pelayanan transportasi berdasarkan batas administrasi

a. Transportasi desa dan kota adalah transportasi yang melayani

antar kawasan di dalam suatu desa atau kota.

b. Transportasi Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) adalah

transportasi yang melayani antar kota tapi hanya sejauh di dalam

provinsi yang sama.

c. Transportasi Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) adalah

transportasi yang melayani lokasi asal ke tujuan antar kota

namun sudah melampaui batas provinsi, dengan kata lain, dari

kota ke kota lain di provinsi yang berbeda.

d. Transportasi Antar Negara (Lintas Batas) adalah transportasi

yang melayani lokasi asal dan tujuan yang telah melampaui

batas-batas negara dengan lokasi asal dan tujuannya adalah

kota-kota di negara yang berbeda.

Secara umum sarana transportasi terbagi menjadi tiga bagian yaitu:

1. Transportasi darat terdiri dari seluruh bentuk alat transportasi yang

beroperasi di darat. Sarana transportasi darat ini sering dianggap

identik dengan sarana transportasi jalan raya. Sarana transportasi

darat mempunyai ciri khusus yang terletak pada luas cakupannya.


11

2. Transportasi laut/air terdiri atas seluruh bentuk sarana transportasi

yang beroperasi di air (laut, sungai atau danau). Jenis sarana

transportasi air ini secara fisik sama sehingga pembagian bentuk

sarananya tidak sebanyak dan serumit transportasi darat.

3. Transportasi udara terdiri atas seluruh bentuk alat transportasi yang

beroperasi di udara. Klasifikasi modelnya (bentuknya) hanya ada

satu bentuknya, yaitu pesawat terbang (Miro, 2012).

Transportasi dengan kegiatan kehidupan sosial ekonomi masyarakat

memiliki hubungan yang sangat erat. Ini dikarenakan kebutuhan perjalanan

manusia dan barang timbul akibat adanya kegiatan kehidupan sosial

ekonomi manusia, seperti perubahan dalam menggunakan transportasi

sudah terjadi di kehidupan sosial ekonomi masyarakat saat ini, yaitu

masyarakat mulai beralih dari yang menggunakan transportasi

konvensional ke transportasi online. Dalam hal ini masyarakat perlahan-

lahan mulai meninggalkan cara-cara lama dan beralih dengan

menggunakan cara-cara yang baru atau yang lebih modern, akibat dari

kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal ini merupakan sebagai

salah satu bentuk perubahan sosial yang mendukung ke arah kemajuan, di

mana masyarakat berubah dari tradisional menuju masyarakat modern

(Salim, 2002).

2.1.2 Transportasi Online

Transportasi online adalah alat angkut barang maupun manusia

yang berbasis internet. Alat angkut yang menggunakan kendaraan pribadi

yang dihubungkan dengan sebuah aplikasi. Aplikasi tersebut dapat diunduh


12

atau yang biasa dikenal dengan kata download, sebagai penghubung

antara pengguna dan pengemudi yang sangat mempermudah pemesanan.

Transportasi online merupakan bagian dari kemajuan teknologi. Teknologi

diciptakan dengan tujuan untuk mempermudah berbagai aktivitas manusia

sehari-hari.

Dikutip dari laman resmi Gojek berikut adalah hal-hal mengenai

Gojek. Bermula di Tahun 2010 sebagai perusahaan transportasi roda dua

melalui panggilan telepon, Gojek kini telah tumbuh menjadi on-demand

mobile platform dan aplikasi terdepan yang menyediakan berbagai layanan

lengkap mulai dari transportasi, logistik, pembayaran, layan-antar

makanan, dan berbagai layanan on-demand lainnya.

Gojek adalah sebuah perusahaan teknologi berjiwa sosial yang

bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan pekerja di berbagai sektor

informal di Indonesia. Kegiatan Gojek bertumpu pada 3 nilai pokok:

kecepatan, inovasi, dan dampak sosial. Para pengemudi Gojek

mengatakan bahwa pendapatan mereka meningkat semenjak bergabung

sebagai mitra dengan mendapatkan akses ke lebih banyak pelanggan

melalui aplikasi Gojek. Mereka juga mendapatkan santunan kesehatan dan

kecelakaan, akses kepada lembaga keuangan dan asuransi, cicilan

otomatis yang terjangkau, serta berbagai fasilitas yang lain.

Gojek telah beroperasi di 50 kota di Indonesia, seperti Jakarta,

Bandung, Surabaya, Bali, Makassar, Medan, Palembang, Semarang,

Yogyakarta, Balikpapan, Malang, Solo, Manado, Samarinda, Batam,

Sidoarjo, Gresik, Pekanbaru, Jambi, Sukabumi, Bandar Lampung, Padang,


13

Pontianak, Banjarmasin, Mataram, Kediri, Probolinggo, Pekalongan,

Karawang, Madiun, Purwokerto, Cirebon, Serang, Jember, Magelang,

Tasikmalaya, Belitung, Banyuwangi, Salatiga, Garut, Bukittinggi, Pasuruan,

Tegal, Sumedang, Banda Aceh, Mojokerto, Cilacap, Purwakarta, Pematang

Siantar, dan Madura serta pengembangan di kota-kota lainnya pada tahun

mendatang.

Adapun misi utama dari Gojek yaitu “Memberikan Dampak Sosial

Melalui Teknologi”. Diawali dengan memberitahu kepada semua orang

bahwa Gojek adalah startup asli Indonesia dengan misi sosial. Gojek ingin

meningkatkan kesejahteraan sosial dengan menciptakan efisiensi pasar.

Melalui teknologi Gojek berusaha menyebarkan dampak sosial yaitu

kehidupan yang lebih baik untuk driver dan keluarganya dengan

meningkatkan jumlah penghasilan mereka. Layanan utama Gojek sangat

penting bagi kota dengan tingkat lalu lintas yang padat seperti Jakarta dan

kota lainnya di mana Gojek beroperasi. Gojek menawarkan manfaat besar

baik untuk para pelanggan dan penyedia jasa.

Tarif yang berlaku pada transportasi berbasis online di Kota

Makassar adalah Rp. 3.400/km ini merupakan pendapatan bersih per-

kilometernya untuk Gojek sehingga minimum pendapatan bersih yang akan

didapatkan untuk sekali order adalah sebesar Rp. 10.400. Selain itu bonus

dan poin harian juga berlaku pada setiap pengemudi mendapatkan orderan

dari penumpang.

Angkutan online yang dalam konteks ini adalah Grab menjadi

angkutan alternatif yang banyak digemari oleh masyarakat karena berbagai


14

keunggulannya mencakup: kepraktisan, transparansi, keterpercayaan,

keamanan, kenyamanan, ragam fitur, diskon dan promosi atau yang disebut

dengan promo, dan lahan kerja baru/sampingan.

Dari segi kepraktisan, layanan jasa angkutan Grab yang berbasis

aplikasi online ini cukup menggunakan smartphone yang berkoneksi

internet dan aplikasi jasa angkutan online yang ada di dalamnya, yang

melaluinya seseorang dapat melakukan pemesanan layanan jasa

angkutan.

Dari segi transparansi, jasa angkutan Grab ini juga memungkinkan

pelanggan mengetahui dengan pasti setiap informasi jasa angkutan online

secara detail, seperti nama pengemudi, nomor kendaraan, posisi

kendaraan yang akan dipakai, waktu perjalanan, lisensi pengendara dan

lain sebagainya.

Dari sisi keterpercayaan, pengemudi layanan angkutan online telah

terdaftar di perusahaan jasa angkutan online, yang berupa identitas lengkap

dan perlengkapan berkendara yang sesuai Standar Nasional Indonesia

(SNI), sehingga ini dapat meminimalisir resiko kerugian terhadap pengguna

jasa angkutan ini.

Keunggulan lainnya yang terkait dengan layanan angkutan Grab

adalah berbagai fitur yang disediakan oleh perusahaan Grab yaitu fitur

aplikasi berupa GrabBike (layanan transportasi motor online), GrabCar

(layanan mobil pribadi berplat hitam yang disewa untuk perjalanan dari satu

tujuan ke tujuan lainnya point to point dengan tarif flat per-kilometer),

GrabTaxi (layanan difokuskan sebagai wadah bertemunya para pencari


15

jasa taksi dan jaringan penyedia taksi dengan sistem argo) dan Grab

Express (layanan kurir ekspres berbasis aplikasi yang menjanjikan

kecepatan, kepastian dan keamanan) dan GrabFood (layanan pesan antar

makanan yang telah bekerjasama dengan beberapa restoran).

Angkutan online ini dianggap sebagai lahan pekerjaan bagi

pengangguran atau kerja sambilan bagi mereka yang telah memiliki

pekerjaan karena waktu kerjanya yang fleksibel serta kemudahan

pendaftaran membuat masyarakat banyak yang tergiur untuk bergabung

menjadi pengemudi pada perusahaan-perusahaan penyedia jasa angkutan

online (Anwar, 2017).

Tarif Grab, tarif yang berlaku pada transportasi berbasis online di

Kota Makassar adalah Rp. 5.000/km ini merupakan pendapatan bersih per-

kilometernya dan tarif akan naik sebesar Rp.1.000 pada setiap tambahan

jarak per-kilometernya. Sehingga tarif jarak pendek menjadi Rp. 2.300 pada

penumpang yang melakukan orderan kurang dari satu kilometer. Selain itu

bonus dan poin harian juga berlaku pada setiap pengemudi mendapatkan

orderan dari penumpang.

Sejak tahun 2003, Maxim telah menciptakan teknologi yang inovatif

dalam hal order kendaraan untuk perjalanan, pengiriman barang dengan

kendaraan besar, pembelian dan pengantaran, bantuan saat perjalanan,

yang membuat layanan tersebut menjadi modern, mudah dan aman.

Dimana sejarah perusahaan Maxim dimulai dari sebuah pelayanan taksi

kecil, di Kota Chadrinsk yang terletak di Pegunungan Ural, Rusia.

Perusahaan ini didirikan oleh para insinyur muda dari Kota Kurgan, yang
16

memiliki spesialisasi dalam bidang produksi teknologi dan proses yang

dapat dilakukan secara otomatis.

Selama enam tahun pertama, pekerjaan ini telah berlangsung di

empat kota. Proses bisnis yang efektif telah dibangun dan tradisi kerja sama

yang saling menguntungkan telah dikembangkan, yang nantinya akan

membantu perusahaan memperluas diri lebih jauh. Pada bulan Maret 2020,

Maxim sudah beroperasi di 500 kota di Rusia. Pada bulan Januari 2022,

dalam cakupan geografisnya, layanan beroperasi di lebih dari 1.000 kota di

dunia.

Jumlah order yang besar diterima melalui telepon, situs web dan

melalui aplikasi Maxim sepanjang waktu, diterima dan diproses oleh pusat

layanan yang khusus dan terbesar di Rusia. Ini juga melayani pengemudi

dan kurir yang bekerja dengan order melalui aplikasi Taxsee Driver.

Berdasarkan persyaratan Maxim, sistem pelatihan profesional untuk para

operator juga telah dikembangkan.

Sejak tahun 2014, Maxim telah memulai bekerja diluar Federasi

Rusia, telah dibuka banyak cabang di negara-negara tetangga dan juga

negara-negara yang jauh, termasuk di Indonesia. Maxim telah bertumbuh

menjadi perusahan internasional yang besar dan berusaha untuk menjadi

merek global, sehingga saat orang bepergian ke berbagai kota dan negara,

tetap dapat menggunakan pelayanan dari layanan Maxim.

Misi dari Maxim adalah meningkatkan interaksi secara terus

menerus diantara para pengguna dan membantu banyak orang untuk

melakukan perjalanan ke tujuan masing-masing.


17

2.1.3 Permintaan dan Penawaran Transportasi

1. Permintaan (Demand) Transportasi

Permintaan akan perjalanan mempunyai kemiripan dengan

permintaan ekonomi. Oleh karena itu permintaan jasa transportasi disebut

sebagai permintaan turunan (derived demand) yang timbul akibat adanya

permintaan akan komoditi atau jasa lain. Menurut Setijowarno dan Frazila

(2001), pada dasarnya permintaan atas jasa transportasi diturunkan dari :

a. Kebutuhan seseorang untuk berjalan dari suatu lokasi ke lokasi

lainnya untuk melakukan suatu kegiatan.

b. Permintaan akan angkutan barang tertentu agar tersedia di tempat

yang diinginkan. Dalam hal angkutan penumpang, karakter turunan

dari kebutuhan dicerminkan pada perjalanan yang diadakan untuk

mencapai suatu tujuan tertentu, seperti pergi bekerja, berenang ke

pantai, dan sebagainya. Jadi faktor yang mempengaruhi jumlah

perjalanan ke tempat tertentu adalah jenis kegiatan yang dapat

dilakukan atau tingkat pencapaian tujuan perjalanan, dan biaya

untuk mencapai tempat tujuan tersebut. Dengan kata lain bahwa

perjalanan timbul karena aktivitas yang ada dalam masyarakat.

Semakin banyak dan pentingnya aktivitas yang ada maka tingkat

perjalanan pun meningkat.

Menurut Marvin (1979), bentuk tujuan perjalanan yang biasanya

dipergunakan oleh perencana transportasi adalah:


18

1. Perjalanan Pekerjaan (Works trip)

2. Perjalanan Sekolah (school trip)

3. Perjalanan Belanja (shopping trip)

4. Perjalanan Bisnis Pekerjaan (employer’s business trip)

5. Perjalanan Sosial (social trip)

6. Perjalanan Untuk Makan (trip to eat meal)

7. Perjalanan Rekreasi (recreational trip)

Masyarakat sebagai faktor utama dalam melakukan kegiatan

perjalanan selalu ingin agar permintaannya terpenuhi. Menurut

Andriansyah (2015), permintaan yang ada dari masyarakat akan

pemenuhan kebutuhan transportasi dipengaruhi oleh:

a. Pendapatan masing-masing orang

b. Kesehatan

c. Tujuan dari perjalanan

d. Jenis perjalanan

e. Banyaknya penumpang (group/individual)

f. Perjalanan yang mendesak.

Terpenuhinya permintaan akan kebutuhan transportasi ditimbulkan

oleh ciri-ciri perjalanan yang mempengaruhi pemilihan moda, di mana

masyarakat sebagai pengguna jasa transportasi dapat menggunakan moda

yang ada. Faktor yang terdapat dalam ciri perjalanan yang dimaksud yaitu:

1. Jarak perjalanan -Jarak perjalanan mempengaruhi orang dalam

menentukan pemilihan moda. Makin dekat jarak tempuh, pada umumnya

orang makin memilih moda yang paling praktis


19

2. Tujuan perjalanan-Tujuan perjalanan mempunyai keterkaitan antara

keinginan-keinginan masing-masing orang dalam memilih moda yang

diinginkan.

Permintaan akan transportasi timbul dari perilaku manusia akan

perpindahan manusia atau barang yang mempunyai ciri-ciri khusus. Ciri-ciri

tersebut bersifat terus dan terjadi sepanjang waktu. Ciri-ciri tersebut

mengalami jam-jam puncak pada pagi hari di mana orang mulai

mengadakan aktivitas dan sore hari pada waktu istirahat dari pekerjaan.

2. Penawaran (Supply) Transportasi

Dalam hal transportasi, dikatakan mencapai kompetisi sempurna bila

biaya/tarif transportasi tidak terpengaruh oleh pihak penumpang maupun

penyedia sarana transportasi. Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa supply

dirasa cukup bila permintaan terpenuhi tanpa adanya pengaruh dalam tarif

perjalanan baik dari penyedia transportasi maupun penumpang.

Permintaan adalah suatu fungsi positif dari biaya. Realita yang

banyak terjadi transportasi ditawarkan pada tingkat harga tertentu,

sehingga bagaimanapun penawaran akan transportasi ini sangat

dipengaruhi oleh harga-harga yang terlibat. Penawaran jasa transportasi

meliputi tingkat pelayanan dan harga yang bertitik tolak pada pemikiran

bahwa kenaikan harga mengakibatkan meningkatnya jumlah yang

dihasilkan dan ditawarkan untuk dijual. Tingkat pelayanan transportasi

berhubungan erat dengan volume, seperti halnya dengan penetapan

harga. Banyak sedikitnya penumpang yang ada tidak terlepas dari peranan
20

pelayanan yang diberikan oleh pihak pemberi jasa transportasi kepada

pemakainya yaitu penumpang.

Berkaitan dengan pelayanan angkutan orang menurut Marvin(1979),

faktor yang dapat mempengaruhi hal tersebut yaitu :

a. Kecepatan

b. Kelengkapan

c. Keselamatan

d. Harga yang terjangkau

e. Frekuensi

f. Pertanggungjawaban

g. Keteraturan

h. Kenyamanan

i. Kapasitas

2.1.4 Kebijakan tentang Angkutan Online

Selama ini angkutan online tidak memiliki izin (ilegal) untuk

beroperasi yang menjadi salah satu aspek yang memunculkan konflik

berkepanjangan di antara angkutan online dan angkutan umum.

Pemerintah sebenarnya telah menerbitkan aturan terkait transportasi pada

UU No. 22/2009 pasal 11:1a, bahwa akan dilakukannya penyusunan

rencana dan program pelaksanaan dan pengembangan teknologi

kendaraan bermotor. Namun karena undang-undang ini tidak secara

spesifik mengatur masalah angkutan online, maka dibuatlah Peraturan

Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2016 Tentang


21

Penyelenggaraan Angkutan Orang Dengan Kendaraan Bermotor Umum

Tidak Dalam Trayek yang disebut dengan Permenhub No. 32/2016 yang

secara khusus mengatur penyelenggaraan angkutan umum dengan

aplikasi berbasis teknologi informasi. Namun, ini kemudian direvisi kembali

tanggal 1 April 2017 menjadi Peraturan Menteri Perhubungan Republik

Indonesia Nomor 26 Tahun 2017 karena dianggap terlalu berpihak kepada

angkutan konvensional. Hanya saja aturan terkait angkutan online masih

menuai pro dan kontra karena pengemudi angkutan online menganggap

penggunaan stiker dan dashboard digital pada kendaraan pribadi dianggap

tidak diperlukan, maka pemerintah kembali merevisi Permenhub No. 26

Tahun 2017 menjadi Permenhub No. 108 Tahun 2017. Berikut kesembilan

poin revisi dalam aturan baru tersebut:

1. Argometer taksi: besaran tarif sesuai yang tercantum pada

argometer

2. Tarif: penetapan tarif dilakukan berdasarkan kesepakatan pengguna

jasa dan penyedia jasa transportasi. Pedomannya adalah tarif atas

dan bawah yang ditetapkan Dirjen Perhubungan Darat atas usulan

dari Gubernur sesuai kewenangannya

3. Wilayah operasi: beroperasi pada wilayah operasi yang telah

ditetapkan Dirjen Perhubungan Darat atau Gubernur

4. Kuota: kuota kebutuhan kendaraan ditetapkan Dirjen Perhubungan

Darat atau Gubernur

5. Jumlah kendaraan: minimal lima kendaraan. Untuk perorangan yang

memiliki kurang dari lima kendaraan dapat berhimpun di badan


22

hukum berbentuk koperasi yang telah memiliki izin penyelenggaraan

taksi daring.

6. Bukti kepemilikan kendaraan bermotor: BPKB atau STNK atas nama

badan hukum/atas nama perorangan badan hukum berbentuk

koperasi.

7. Domisili tanda nomor kendaraan bermotor (TNKB): taksi daring

menggunakan TNKB sesuai wilayah operasi yang ditetapkan

8. Sertifikat registrasi Uji Tipe (SRUT): persyaratan permohonan izin

bagi kendaraan bermotor baru harus melampirkan salinan SRUT

kendaraan bermotor

9. Peran aplikator: perusahaan aplikasi di bidang transportasi dilarang

bertindak sebagai penyelenggara angkutan umum.

2.2 Tinjauan Teoritis Karakteristik Demografi dan Ekonomi dengan

Intensitas Penggunaan Jasa Transportasi Online

Salah satu indikator utama ekonomi untuk mengukur kemampuan

ekonomi masyarakat adalah tingkat pendapatan masyarakat. Indikator

yang dimaksud hanya bersangkutan dengan pendapatan dan pengeluaran,

akan tetapi yang lebih penting adalah mengetahui besarnya perbandingan

antara penerimaan dengan pengeluaran. Pendapatan dapat digunakan

sebagai ukuran dalam menilai keberhasilan suatu usaha dan juga faktor

yang menentukan dalam kelangsungan suatu usaha. Pendapatan dapat

diartikan sebagai jumlah uang yang diterima oleh seseorang atau badan

usaha selama jangka waktu tertentu (Phahlevi, 2013). Menurut Sukirno


23

(2013), dalam teori ekonomi bahwa pendapatan adalah perolehan yang

berasal dari biaya-biaya faktor produksi atau jasa-jasa produktif. Pengertian

tersebut menunjukan bahwa pendapatan adalah seluruh perolehan baik

yang berasal dari biaya faktor produksi maupun total output yang dihasilkan

untuk seluruh produksi dalam suatu perekonomian dalam jangka waktu

tertentu.

Menurut Winardi (2000), pendapatan adalah sejumlah hasil yang

diterima yang berupa uang atau material lainnya yang dicapai dari

penggunaan kekayaan atau jasa-jasa lainnya. Solichin (2005), menyatakan

bahwa semakin besar tingkat pendapatan maka pergerakan permintaan

juga cenderung akan meningkat. Sedangkan, semakin kecil tingkat

pendapatan maka pergerakan permintaan juga cenderung akan menurun.

Pendapat yang menyatakan bahwa apabila tingkat pendapatan pemakai

jasa transportasi makin meningkat, maka permintaan jasa transportasi

makin meningkat pula, karena kebutuhan melakukan perjalanan makin

meningkat (Nasution, 2008). Pendapatan adalah arus masuk harta dari

kegiatan perusahaan menjual barang dan jasa dalam suatu periode yang

mengakibatkan kenaikan modal yang tidak berasal dari kontribusi

penanaman modal (Nafarin, 2006).

2.3 Studi Empiris

Fuad Nazar Hakim dan Saino (2021) dengan judul “Analisis Faktor

Yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen Menggunakan Jasa

Transportasi Suroboyo Bus” metode pengumpulan data diambil dengan


24

cara observasi, angket, dan wawancara. Untuk pengumpulan data dengan

angket menyertakan 80 responden pengguna transportasi umum Suroboyo

Bus. Teknik analisis data yang digunakan peneliti adalah analisis faktor

konfirmatori. Hasil tahapan analisis menyatakan terdapat dua faktor baru

dan dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan yaitu faktor keamanan

dengan nilai varian faktor sebesar 39,920 %, dan faktor kebutuhan dengan

nilai varians faktor mencapai 32,300 %.

Destin Witari Tazaruwah (2018) dengan judul “Faktor – Faktor yang

Mempengaruhi Penggunaan Transportasi Publik di Kota Semarang”

Penelitian ini menggunakan kuesioner yang disebarkan kepada 100

responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel aksesibilitas ke

halte, kepemilikan kendaraan pribadi, dan adanya transportasi online

memiliki pengaruh terhadap keputusan dalam penggunaan BRT Trans

Semarang. Surplus konsumen pengguna BRT Trans Semarang dari tarif

sebesar Rp 86.000.

Aslam Jumain, Murshal Manaf dan Qadriathi Dg. Bau (2021) dengan

judul “Preferensi Pengguna Angkutan Umum Penumpang di Kota

Makassar” Penelitian ini merupakan bersifat deskriptif analisis dengan

menggunakan pendekatan kuantitatif. Data diperoleh dari hasil kuesioner

menggunakan skala likert dan kuesioner karakteristik penggunaan

angkutan umum. Variabel yang digunakan adalah karakteristik sosial

ekonomi, karakteristik spasial, ciri pergerakan, ciri fasilitas moda, kualitas

pelayanan dan kinerja angkutan umum. Analisa yang digunakan yaitu

analisis statistik deskriptif. Hasil analisis menunjukkan perbedaan


25

penggunaan antara angkutan kota dan angkutan berbasis online.

Masyarakat cenderung menggunakan angkutan kota karena waktu

terjadinya perjalanan dan biaya transportasi, sedangkan masyarakat

cenderung menggunakan angkutan online karena waktu perjalanan dan

aksesibilitas.

Annisa Ayu Savitri dan Tukiman (2019) dengan judul ”Faktor - Faktor

yang Mempengaruhi Minat Masyarakat dalam Menggunakan Transportasi

Baru “Suroboyo Bus” di Kota Surabaya” Metode penelitian kualitatif dengan

teknik pengumpulan data observasi, wawancara dan dokumentasi, dan

analisis data dengan pengumpulan data, kondensasi data, penyajian data,

dan penarikan kesimpulan. Lokasi penelitian ini adalah di Suroboyo Bus

dan halte pemberhentian. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu: (1)

Suroboyo Bus berhasil menarik minat masyarakat Kota Surabaya, (2)

Faktor-faktor yang berhasil mempengaruhi minat masyarakat dalam

menggunakan Suroboyo Bus ada 3 (tiga) indikator yaitu, faktor pengguna

jalan, faktor pergerakan, dan faktor fasilitas moda transportasi, sedangkan

faktor yang kurang mempengaruhi minat masyarakat dalam menggunakan

Suroboyo Bus adalah faktor kota atau zona, (3) minat masyarakat dalam

menggunakan Suroboyo Bus adalah tinggi.

Ichsan Alrusydi (2018) dengan judul ”Analisis Faktor Faktor Yang

Mempengaruhi Minat Masyarakat Yogyakarta Terhadap Trans Jogja”

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Kualitas Pelayanan,

Aksesibilitas Halte dan Fasilitas, Tarif dan Pendapatan Masyarakat

terhadap Minat Masyarakat. Populasi dan sampel pada penelitian ini adalah
26

masyarakat Yogyakarta yang terbagi dalam beberapa golongan seperti

mahasiswa, pelajar sekolah, dan pekerja. Metode pada penelitian ini

menggunakan metode kuesioner. Alat statistik yang digunakan untuk

menguji hipotesis adalah menggunakan regresi linier berganda dengan

bantuan SPSS. Hasil penelitian menunjukkan kualitas pelayanan

berpengaruh signifikan terhadap minat masyarakat, tarif berpengaruh

signifikan terhadap minat masyarakat, pendapatan masyarakat

berpengaruh signifikan terhadap minat masyarakat, dan aksesibilitas halte

dan fasilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap minat masyarakat.

Iswandari, Yulia Ayu (2017) dengan judul “Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhi Intensitas Penggunaan Jasa Transportasi Umum Trans

Jogja (Studi Kasus Mahasiswa Universitas Islam Negeri Yogyakarta).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi

intensitas jasa transportasi umum Trans Jogja. Faktor-faktor tersebut terdiri

dari pendapatan, biaya, aksesibilitas, intensitas. Data yang digunakan

dalam penelitian ini adalah data Primer yang didapatkan langsung dari

responden dengan menggunakan kuesioner, dengan jumlah 233

responden. Responden yang dipilih dalam penelitian ini adalah seluruh

mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Metode sampling yang

digunakan adalah accidental sampling. Analisis data menggunakan

univariat, bivariat dan multivariat dengan alat analisis SPSS. Berdasarkan

analisis yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa sebagian besar

responden mempunyai pendapatan per bulan cukup yaitu 146 orang

(62,7%), menganggap biaya Trans Jogja mahal yaitu 126 orang (54,1%),
27

menganggap akses Trans Jogja mudah yaitu 134 orang (57,5%) dan jarang

menggunakan Trans Jogja yaitu 126 orang (54,1%). Hasil uji korelasi

product moment dapat disimpulkan bahwa variabel yang paling

berpengaruh terhadap intensitas menggunakan Trans Jogja adalah

pendapatan, biaya Trans Jogja dan aksesibilitas. Hasil analisis uji

multivariat menunjukkan bahwa faktor yang berpengaruh adalah biaya

Trans Jogja.

Pratomo (2015) Analisis Kinerja Bus Trans Jogja (Studi Kasus Rute

4A dan 4B). Metode penelitian yang digunakan adalah analisis deskriptif

dengan pengumpulan data primer (headway, jumlah penumpang, load

factor, waktu tempuh dan waktu tunggu penumpang) dan data sekunder

(data perusahaan dan data jalur trayek Trans Jogja) yang berhubungan

dengan kinerja Bus Trans Jogja pada rute 4A dan 4B. Data dianalisis

dengan program Microsoft Excel dan SPSS, untuk kemudian hasilnya

dibandingkan dengan indikator yang didasarkan pada standar World Bank

dan standar Departemen Perhubungan Darat. Hasil penelitian rute 4A telah

memenuhi standar utilisasi kendaraan, kecepatan, umur kendaraan,

konsumsi bahan bakar, kebutuhan suku cadang, operating ratio, jarak jalan

kaki ke shelter dan pergantian moda. Tetapi rute 4A masih belum

memenuhi standar waktu tunggu penumpang, waktu tempuh, jumlah

penumpang, headway, tingkat ketersediaan, produktivitas dan load factor.

Rute 4B telah memenuhi standar waktu tunggu penumpang, waktu tempuh,

utilisasi kendaraan, headway, umur kendaraan, konsumsi bahan bakar,

kebutuhan suku cadang, operating ratio, jarak jalan kaki ke shelter dan
28

pergantian moda. Rute 4B masih belum memenuhi standar jumlah

penumpang, kecepatan kendaraan, tingkat ketersediaan, produktivitas dan

load factor.

Dwiriastya (2015) Studi Preferensi Komuter Pengguna Moda

Transportasi Pribadi Roda Empat terhadap Moda Transportasi Publik

Terintegrasi (Studi Kasus: Koridor Kota Bekasi – DKI Jakarta). Metode

penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kuantitatif.

Metode penelitian terdiri dari metode pengumpulan data dan metode

analisis. Variabel penelitiannya Pengguna Moda Transportasi Pribadi Roda

Empat terhadap Moda Transportasi Publik. Analisa data menggunakan

product moment. Hasil analisis menunjukkan bahwa faktor yang signifikan

mempengaruhi perpindahan moda oleh responden adalah factor

kenyamanan, keamanan, dan keandalan moda. Sementara peluang

pemilihan moda transportasi publik terintegrasi adalah 15.4% Rendahnya

peluang pemilihan moda transportasi publik terintegrasi dibandingkan

peluang pemilihan moda transportasi pribadi roda empat membutuhkan

analisis sensitivitas agar tercapai nilai peluang pemilihan moda yang

diinginkan. Analisis sensitivitas menghasilkan peluang pemilihan moda

yang sama besar (keseimbangan) dan peluang pemilihan moda

transportasi publik yang lebih besar dari nilai peluang pemilihan moda

transportasi pribadi.
29

2.4 Kerangka Konseptual Penelitian

Kerangka pemikiran dalam penelitian ini yaitu intensitas penggunaan

jasa transportasi online di Makassar yang dipengaruhi beberapa faktor

diantaranya adalah: (1) pendapatan; (2) tingkat pendidikan; (3) usia; dan (4)

jenis kelamin. Berdasarkan hubungan antar variabel pada sub bab 2.2

maka gambar 2.1 menunjukkan kerangka pemikiran dari penelitian ini.

Pendapatan (X1)

Tingkat Pendidikan
(X2)
Intensitas Penggunaan
Jasa Transportasi
Usia (X3)
Online (Y)

Jenis Kelamin (X4)

Gambar 2.1 Kerangka Pikir Penelitian

2.5 Hipotesis Penelitian

Untuk melakukan analisis terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi

intensitas penggunaan jasa transportasi online diajukan hipotesis sebagai

berikut:

1. Diduga pendapatan berpengaruh positif terhadap intensitas

penggunaan jasa transportasi online.

2. Diduga tingkat pendidikan terakhir berpengaruh positif terhadap

intensitas penggunaan jasa transportasi online.

3. Diduga usia berpengaruh positif terhadap intensitas penggunaan

jasa transportasi online.


30

4. Diduga ada perbedaan jenis kelamin terhadap intensitas

penggunaan jasa transportasi online.


BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Universitas Hasanuddin Makassar

dengan objek penelitian adalah dosen, karyawan, dan mahasiswa (i)

Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Hasanuddin, dengan alasan

bahwa Dosen, karyawan, dan mahasiswa (i) merupakan kelompok

masyarakat yang dapat mewakili masyarakat Makassar karena berasal dan

bertempat tinggal di berbagai wilayah di Kota Makassar, dan mereka juga

paling banyak mengakses transportasi online sebagai moda transportasi

menuju ke kampus dan kembali ke rumah. Sedangkan penelitian

berlangsung selama bulan Juni - Juli 2022.

3.2 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini mencakup pengaruh faktor-faktor

karakteristik demografi dan ekonomi seperti pendapatan, tingkat

pendidikan, usia, dan jenis kelamin, terhadap intensitas penggunaan jasa

transportasi online di Makassar.

Berdasarkan tujuan penelitian yang telah dijelaskan sebelumnya,

maka penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan mix method

(metode kombinasi) yang menggabungkan antara metode kualitatif dan

kuantitatif. metode kuantitatif digunakan untuk melihat permasalahan

dengan jumlah sampel yang banyak. Sedangkan metode kualitatif

digunakan untuk menggali permasalahan lebih dalam dari hasil penelitian

31
32

kuantitatif. Sementara berdasarkan tingkat eksplanasinya, penelitian ini

digolongkan dalam penelitian asosiatif klausal, penelitian yang bertujuan

untuk mengetahui pengaruh ataupun hubungan antara 2 variabel maupun

lebih.

3.3 Jenis Penelitian dan Sumber Data

Sumber data yang digunakan untuk menunjang penelitian ini ada dua

macam, yaitu:

a. Data primer, adalah penelitian yang diperoleh dan diolah peneliti

langsung dari responden berupa data kuesioner online yang

disebarkan.

b. Data sekunder, adalah data yang diperoleh secara tidak langsung

atau melalui pihak lain, atau laporan historis yang telah disusun

dalam arsip yang dipublikasikan atau tidak. Data sekunder yang

digunakan dalam penelitian ini berupa laporan, dokumen, dan

kepustakaan lainnya yang berkaitan dengan penelitian ini.

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara Observasi.

Observasi dilakukan dengan cara mengumpulkan data yang dilakukan di

lokasi (objek penelitian) secara langsung dengan menggunakan Kuesioner,

yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi

seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk

dijawab (Sugiyono, 2010). Responden adalah orang yang akan diteliti

(sampel). Kemudian untuk mekanisme pengumpulan data dalam penelitian

ini dilakukan dengan membagikan kuesioner secara langsung kepada para

responden guna memperoleh data berupa pernyataan responden.


33

3.4 Metode Pengambilan Data

Data yang berhasil dikumpulkan dari kuesioner selanjutnya akan

diukur. Bahwa dalam penelitian konsep harus dihubungkan dengan realita

dan untuk itu harus dilakukan dengan cara memberikan angka pada objek

atau kejadian yang sedang diamati menurut aturan tertentu. Jadi dapat

dikatakan bahwa pengukuran bertujuan untuk mendapatkan deskripsi yang

tepat dari konsep-konsep yang diberikan. Dalam penelitian ini, skala

pengukuran yang digunakan adalah skala rasio.

Data yang telah diolah selanjutnya dianalisis untuk mengetahui skala

persentase dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi yang

disertai dengan penjelasan dengan rumus sebagai berikut:


𝑓
𝑃= 𝑥 100%
𝑛
Keterangan

P = Presentasi kasus

f = Jumlah skor variabel penelitian

n = Jumlah skor dari nilai tertinggi sampel (Budiarto, 2004).

3.5 Metode Pengambilan Sampel

1. Populasi Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah semua dosen, pegawai, dan

mahasiswa (i) Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Hasanuddin yang

berada di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin dan

sekitarnya. Dalam hal ini populasi yang berhasil dirangkum penulis

sebanyak 645 responden.


34

2. Sampel

Sedangkan sampel pada penelitian ini adalah Dosen, karyawan, dan

mahasiswa (i) konsumen pengguna jasa transportasi online yang berada di

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin dan sekitarnya

dengan populasi sebanyak 645 responden. Mengingat ukuran populasi

konsumen pengguna jasa transportasi online sangat banyak, maka teknik

pengambilan sampel yang sesuai untuk digunakan adalah teknik purposive

sampling, yaitu mengambil sejumlah responden yang memiliki kriteria

tertentu, yaitu mahasiswa (i) khusus pengguna jasa transportasi online

lingkup Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin. Untuk

menentukan jumlah sampel dari populasi yang berjumlah 645 responden

dapat digunakan rumus:


𝑁
n= 1+𝑁 (𝑒)2

645
n = 1+645 (0,1)2 = 86,58 (dibulatkan menjadi 100)

n = 100 responden

Keterangan :

n : jumlah sampel

N : banyaknya anggota populasi pengamatan

e : penyimpangan yang ditolerir = 10% (0,1)

3.6 Metode Analisis Data

Analisa statistik guna menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Analisa

data merupakan bagian yang amat penting dalam metode ilmiah karena

dengan analisa, data tersebut dapat diberi arti, makna yang berguna untuk
35

memecahkan masalah penelitian. Oleh karena itu, agar tujuan dapat

dicapai secara optimal, maka data yang diperoleh akan dianalisis dengan

metode analisis regresi linier berganda yang berfungsi untuk mengetahui

pengaruh atau hubungan antara variabel bebas (pendapatan, tingkat

pendidikan, usia, dan jenis kelamin) dengan variabel terikat yaitu Intensitas

penggunaan jasa transportasi online.

1. Analisis Regresi Linier Berganda.

Rumus perhitungan persamaan regresi linier

bergandanya adalah sebagai berikut:

Y = a + b1X1 + b1X2 + b1X3 + b1X4 + e

Dimana:

Y : Intensitas Pengguna

X1 : Pendapatan

X2 : Tingkat Pendidikan

X3 : Usia

X4 : Jenis Kelamin

a : Nilai intercept (konstanta)

b1 : Koefisien arah regresi

e : Standar error

2. Pengujian Koefisien Persamaan Regresi

Untuk mengetahui hipotesis yang diajukan bermakna

atau tidak maka digunakan perhitungan uji statistik sebagai

berikut:
36

a) Uji Simultan (Uji F)

Uji simultan merupakan uji statistik untuk mengetahui

pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara

bersama-sama. Adapun langkah-langkah yang digunakan untuk

uji F adalah jika Fhitung < Ftabel maka Ho diterima dan Ha ditolak, ini

berarti tidak terdapat pengaruh simultan oleh variabel X dan Y, jika

Fhitung > Ftabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima ini berarti terdapat

pengaruh simultan oleh variabel X dan Y. Penentuan nilai kritis

yang menentukan level of signifikan a = 5%. Nilai kritis F didapat

dari tabel distribusi F dengan menggunakan tingkat signifikansi

5% (α = 0,05).

b) Uji Parsial (Uji t)

Digunakan untuk mengetahui pengaruh dari masing-

masing variabel, baik variabel bebas terhadap variabel terikat

secara statistik. Menggunakan uji masing-masing koefisien

regresi variabel bebas apakah mempunyai pengaruh yang

bermakna atau tidak terhadap variabel terikat. Adapun langkah-

langkah yang digunakan untuk Uji t (Uji Parsial) adalah: Jika thitung

< ttabel maka Ho diterima dan Ha ditolak, ini berarti tidak ada

pengaruh yang bermakna oleh variabel X dan Y. Jika t hitung > ttabel

maka Ho ditolak dan Ha diterima, ini berarti ada pengaruh antara

variabel X dan Y. Penentuan nilai kritis yang menentukan level of


37

signifikan a = 5%. Nilai kritis t didapat dari tabel distribusi t dengan

menggunakan tingkat signifikansi 5% (α = 0,05).

c) Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi R2 digunakan untuk mengetahui

berapa persen variasi variabel dependen dapat dijelaskan oleh

variasi variabel independen. Nilai R² ini terletak antara 0 dan 1.

Bila nilai R² mendekati 0, berarti sedikit sekali variasi variabel

dependen yang diterangkan oleh variabel independen. Jika nilai

R² bergerak mendekati 1 berarti semakin besar variasi variabel

dependen yang dapat diterangkan oleh variabel independen jika

ternyata dalam perhitungan nilai R² sama dengan 0 maka ini

menunjukan bahwa variabel dependen tidak bisa dijelaskan oleh

variabel independen.

3.7 Definisi Operasional Variabel

Untuk memudahkan dalam menganalisis data maka perlu

memberikan definisi variabel yang dipakai untuk mengukur dan dapat

dijadikan sebagai acuan selama penelitian yaitu:

1. Intensitas Pengguna (Y)

Intensitas pengguna adalah perilaku konsumen untuk melakukan

repeat order (pemesanan berulang). Pada penelitian ini intensitas

pengguna jasa transportasi online adalah perilaku konsumen untuk

melakukan pemesanan berulang dan merekomendasikan

konsumen lain untuk menggunakan jasa jasa transportasi online.


38

2. Pendapatan (X1)

Pendapatan adalah jumlah uang yang diterima oleh perseorangan

dari kegiatan aktivitas pekerjaannya atau uang saku.

3. Tingkat Pendidikan (X2)

Tingkat Pendidikan adalah lama waktu formal yang dilalui oleh

responden dalam menempuh dan menyelesaikan pendidikannya.

Dalam penelitian ini, pendidikan terakhir yang dimaksud adalah

jumlah tahun yang dilalui sampai memperoleh ijazah.

4. Umur (X3)

Umur atau usia pada manusia adalah karakteristik demografi

seseorang yang menunjukkan waktu yang terlewat sejak kelahiran.

Dalam penelitian ini karakteristik umur yang diukur dari jumlah

tahun umur kehidupan responden pengguna jasa transportasi

online.

5. Jenis Kelamin (X4)

Perbedaan biologis dari segi bentuk, fungsi, dan sifat antara pria

dan perempuan yang menentukan peran mereka dalam

reproduksi. Dalam penelitian ini jenis kelamin dibagi atas laki-laki

diberi simbol “1” dan perempuan diberi simbol “0”


39

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisis Hasil Penelitian

4.1.1. Deskripsi Variabel Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap 100 orang

responden secara valid pada pengguna jasa transportasi online di Kota

Makassar (Studi kasus di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Hasanuddin) sebagaimana dimaksud dalam metode penelitian, maka

diperoleh beberapa deskripsi variabel penelitian sebagai berikut :

Tabel 4.1. Deskripsi variabel penelitian


Statistics
Tingkat Jenis Intensitas
Pendapatan Usia
Pendidikan Kelamin Penggunaan
N Valid 100 100 100 100 100
Missing 0 0 0 0 0
Mean 1982500.00 14.91 23.59 .27 9.44
Mode 1000000 13 19 1 10
Std. Deviation 1535215.824 2.065 9.510 .446 6.049
Minimum 500000 12 19 0 1
Maximum 8000000 22 62 1 30
Sum (total) 198250000 1491 2359 27 944
Sumber : Data primer diolah, 2022

Berdasarkan Tabel 4.1, Adapun hasil temuan penelitian yang

didapatkan untuk variabel pendapatan bahwa pendapatan minimum

sebesar Rp. 500.000/bulan, pendapatan maksimum sebesar Rp.

8.000.000/bulan, pendapatan rata-rata sebesar Rp. 1.982.500/bulan, dan

standar deviasi sebesar Rp. 1.535.215,82.


40

Adapun hasil temuan penelitian yang didapatkan untuk variabel

tingkat pendidikan adalah tingkat pendidikan minimum sebesar 12

tahun, tingkat pendidikan maksimum sebesar 22 tahun, tingkat

pendidikan rata-rata sebesar 14,91 tahun, dan standar deviasi sebesar

2,065 tahun.

Adapun hasil temuan penelitian yang didapatkan untuk variabel

usia adalah usia minimum sebesar 19 tahun, usia maksimum sebesar

62 tahun, usia rata-rata sebesar 23,59 tahun, dan standar deviasi

sebesar 9,510 tahun.

Adapun hasil temuan penelitian yang didapatkan untuk variabel

jenis kelamin Dari tabel tersebut di atas terlihat bahwa dari 100

responden, responden yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 27 orang

(27%) dan responden yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 73

orang (73%). Hal ini dapat dilihat dari baris tabel pada bagian sum (total)

menunjukkan nilai 27, yang menunjukkan jumlah responden jenis kelamin

laki-laki. Hal ini dikarenakan dalam proses pengolahan data, jenis kelamin

laki-laki diberi simbol “1” dan perempuan diberi simbol “0”.

Selain itu, Adapun hasil temuan penelitian yang juga didapatkan

untuk variabel Dependen adalah intensitas penggunaan minimum

sebanyak 1 kali/bulan, intensitas penggunaan maksimum sebanyak 30

kali/bulan, intensitas penggunaan rata-rata sebanyak 9,44 kali/bulan,

dan standar deviasi sebesar 6,049 kali.


41

4.1.2. Korelasi Antar Variabel

Tabel 4.2 dibawah ini memperlihatkan hubungan variabel Intensitas

Penggunaan terhadap variabel lainnya pada pengguna jasa transportasi

online di Kota Makassar (Studi kasus di Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Hasanuddin).

Tabel 4.2. Correlations variabel Intensitas Penggunaan


Correlations

Tingkat Jenis Intensitas


Pendapatan Usia
Pendidikan Kelamin Penggunaan

Intensitas Pearson -.046 -.053 -.195 .336** 1


Correlation
Penggunaan
Sig. (2-tailed) .647 .598 .052 .001
Sumber : Data primer diolah, 2022

Berdasarkan Tabel 4.2, dapat dilihat bahwa nilai sig (2-tailed)

variabel intensitas penggunaan terhadap variabel jenis kelamin memiliki

nilai sig (2-tailed) < 0,05 yaitu sebesar 0,001. Namun, hal ini tidak dapat

langsung disimpulkan bahwa kedua variabel tersebut memiliki hubungan

yang signifikan, karena variabel jenis kelamin merupakan data dalam

bentuk skala nominal. Angka-angka yang digunakan ini hanyalah sebagai

kategori dan tidak mempunyai makna dan tidak bisa dipergunakan untuk

perhitungan secara matematis. Selain itu, variabel jenis kelamin juga

termasuk kedalam variabel dummy. Variabel Dummy yaitu Variabel

kualitatif yang dikuantitatifkan di dalam model regresi. Menurut Ghozali

(2011), menyatakan bahwa jika variabel independen berukuran kategori

atau dikotomi, maka dalam model regresi variabel tersebut harus

dinyatakan sebagai variabel dummy.


42

Selain itu, untuk nilai sig (2-tailed) pada variabel intensitas

penggunaan terhadap variabel pendapatan, tingkat pendidikan, dan usia

memiliki nilai > 0,05 yaitu sebesar 0,647; 0,598; dan 0,052. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara variabel

tersebut.

Dalam Penelitian ini, variabel intensitas kegunaan merupakan

variabel yang dijadikan sebagai variabel dependen sehingga perlu adanya

penyajian data secara keseluruhan untuk melihat hubungan antara variabel

lainnya sebagai variabel independen. Sehingga data tersebut dapat

disajikan dalam bentuk tabel frekuensi sebagai berikut :

Tabel 4.3. Tabel distribusi frekuensi variabel intensitas penggunaan


terhadap variabel pendapatan
Total Intensitas Rata Rata Intensitas
Interval Pendapatan Frekuensi
Penggunaan Penggunaan
500.000 - 1.499.000 35 orang 312 kali 8,91
1.500.000 - 2.499.000 43 orang 445 kali 10,3
2.500.000 - 3.499.000 13 orang 123 kali 9,4
3.500.000 - 4.499.000 3 orang 21 kali 7
4.500.000 - 5.499.000 0 orang 0 kali 0
5.500.000 - 6.499.000 2 orang 15 kali 7,5
6.500.000 - 7.499.000 1 orang 10 kali 10
7.500.000 - 8.499.000 3 orang 18 kali 6
Sumber : Data primer diolah, 2022

Berdasarkan Tabel 4.3, dapat dilihat bahwa interval pendapatan

responden antara Rp.1.500.000 – Rp. 2.499.000 memiliki frekuensi tertinggi

yaitu sebesar 43 orang, dengan total intensitas mengakses aplikasi jasa

transportasi online sebesar 445 kali dan memiliki nilai rata rata mengakses

sebesar 10,3 kali/orang. Sedangkan, untuk nilai terendah terdapat pada


43

range interval pendapatan sebesar Rp.4.500.000 – Rp. 5.499.000 dengan

nilai sebesar 0. Selain itu, juga dapat disimpulkan bahwa range interval

pendapatan dengan intensitas penggunaan yang dikategorikan tinggi

berada pada 3 interval pendapatan pertama yang berada pada range Rp.

1.500.000 – Rp. 2.499.000.

Tabel 4.4. Tabel distribusi frekuensi variabel intensitas penggunaan


terhadap variabel tingkat pendidikan
Interval Lama Total Intensitas Rata Rata Intensitas
Frekuensi
Tahun Pendidikan Penggunaan Penggunaan
12 - 14 tahun 53 orang 490 kali 9,24
15 - 17 tahun 39 orang 404 kali 10,35
18 - 20 tahun 3 orang 17 kali 5,6
21 - 23 tahun 5 orang 33 kali 6,6
Sumber : Data primer diolah, 2022

Berdasarkan Tabel 4.4, dapat dilihat bahwa interval tingkat

pendidikan antara 12 – 14 tahun memiliki frekuensi dan total intensitas

penggunaan tertinggi yaitu sebesar 53 orang dan 490 kali, dengan memiliki

nilai rata rata intensitas penggunaan sebesar 9,24 kali/orang. Sedangkan,

untuk nilai rata rata intensitas tertinggi dalam penggunaan mengakses

aplikasi jasa transportasi online terdapat pada interval 15 – 17 tahun

dengan nilai sebesar 10,35 kali/orang. Untuk nilai terendah hubungan

variabel intensitas penggunaan terhadap variabel tingkat pendidikan

terdapat pada range interval lama pendidikan antara 18 – 20 tahun dengan

nilai frekuensi sebesar 3 orang, total intensitas sebesar 17 kali, dan rata

rata intensitas penggunaan sebesar 5,6 kali/orang.

Selain itu, juga dapat disimpulkan bahwa range interval tingkat

pendidikan dengan intensitas penggunaan yang dikategorikan tinggi berada


44

pada 2 interval tingkat pendidikan pertama yang berada pada range 12 - 17

tahun. Hal ini dapat disimpulkan bahwa pengguna terbanyak yang

mengakses aplikasi jasa transportasi online berada pada jenjang

perkuliahan tingkat sarjana.

Tabel 4.5. Tabel distribusi frekuensi variabel intensitas penggunaan


terhadap variabel usia
Total Intensitas Rata Rata Intensitas
Interval Usia Frekuensi
Penggunaan Penggunaan
19 – 24 Tahun 88 orang 879 kali 9,98
25 – 30 Tahun 2 orang 9 kali 4,5
31 – 36 Tahun 2 orang 7 kali 3,5
37 – 42 Tahun 1 orang 5 kali 5
43 – 48 Tahun 1 orang 10 kali 10
49 – 54 Tahun 2 orang 11 kali 5,5
55 – 60 Tahun 2 orang 15 kali 7,5
61 – 66 Tahun 2 orang 8 kali 4
Sumber : Data primer diolah, 2022

Berdasarkan Tabel 4.5, dapat dilihat bahwa interval Usia antara 19

– 14 tahun memiliki frekuensi dan total intensitas penggunaan tertinggi yaitu

sebesar 88 orang dan 879 kali, dengan nilai rata rata intensitas penggunaan

sebesar 9,98 kali/orang. Hal ini dapat disimpulkan bahwa pengguna

terbanyak yang mengakses aplikasi jasa transportasi online berada pada

usia jenjang perkuliahan tingkat sarjana.

Adapun untuk nilai rata rata intensitas penggunaan tertinggi dalam

mengakses aplikasi jasa transportasi online terdapat pada interval 43 – 48

tahun dengan nilai sebesar 10 kali/orang. Walaupun memiliki nilai rata rata

yang tinggi, interval pada range ini memiliki frekuensi yang sangat kecil dan

juga total intensitas penggunaan yang tergolong rendah jika dibandingkan


45

interval usia antara 19 – 24 tahun. Sedangkan, untuk nilai terendah

hubungan variabel intensitas penggunaan terhadap variabel usia terdapat

pada range interval usia antara 61 - 66 tahun dengan nilai frekuensi sebesar

2 orang, total intensitas sebesar 8 kali, dan rata rata sebesar 4 kali/orang.

4.1.3. Tabulasi Data Platform Jasa Transportasi Online

1. Jumlah Platform Jasa Transportasi Online Yang Digunakan

Tabel 4.6 dibawah ini akan memperlihatkan sebaran responden

menurut Platform jasa transportasi online Yang Digunakan pada pengguna

jasa transportasi online di Kota Makassar (Studi kasus di Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Universitas Hasanuddin).

Tabel 4.6. Sebaran responden menurut Jumlah Platform


Platform jasa transportasi
No Jumlah Persentase (%)
online yang digunakan
1. 1 Platform 37 37
2. 2 Platform 32 32
3 3 Platform 20 20
4 4 Platform 11 11
Total 100 100
Sumber : Data primer diolah, 2022

Dari Tabel 4.6 menunjukkan bahwa dari 100 responden,

responden yang menggunakan Platform jasa transportasi online

terbanyak adalah 1 platform yakni sebanyak 37 orang (37%), selanjutnya

responden yang menggunakan Platform jasa transportasi online 2

platform sebanyak 32 orang (32%), responden yang menggunakan

Platform jasa transportasi online 3 platform sebanyak 20 orang (20%),

dan terakhir, responden yang menggunakan Platform jasa transportasi

online 4 platform sebanyak 11 orang (11%).


46

2. Tujuan Platform Jasa Transportasi Online Yang Digunakan

Tabel berikut ini akan memperlihatkan sebaran responden menurut

Tujuan Jasa yang Digunakan pada pengguna jasa transportasi online di

Kota Makassar (Studi kasus di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Hasanuddin).

Tabel 4.7. Sebaran responden menurut Tujuan jasa yang digunakan


Tujuan jasa transportasi
No Jumlah Persentase (%)
online yang digunakan
1. Pesan Makanan 46 46
2. Jasa Antar-Jemput 50 50
3 Kirim Barang 4 4
Total 100 100
Sumber : Data primer diolah, 2022

Dari Tabel 4.7 menunjukkan bahwa dari 100 responden,

responden yang menggunakan jasa pesan jasa antar-jemput sebanyak 46

orang (46%), selanjutnya, responden yang menggunakan jasa pesan

transportasi online antar-jemput sebanyak 50 orang (50%), dan terakhir,

responden yang menggunakan jasa kirim barang sebanyak 4 orang (4%).

Sehingga dapat disimpulkan bahwa penggunaan jasa aplikasi transportasi

lebih banyak dipergunakan sebagai jasa antar-jemput di bandingkan jasa

untuk pesan antar makanan dan mengirim barang.

4.1.4. Uji Analisis Regresi Linier Berganda

Teknik analisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini

menggunakan teknik analisis regresi linier berganda dengan asumsi

persamaannya sebagai berikut :

Y = b0 + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + e


47

Dimana :

Y = Intensitas penggunaan transportasi online

X1 = Pendapatan

X2 = Tingkat Pendidikan

X3 = Usia

X4 = Jenis Kelamin

b0 = Konstanta

b1-4 = Koefisien regresi

e = Residual atau random error

Dengan menggunakan alat bantu program analisis data SPSS

26Versi 26 maka diperoleh nilai koefisien regresi masing-masing variabel

yang meliputi Pendapatan, Tingkat Pendidikan, Usia, dan Jenis Kelamin

dapat dijelaskan sebagai berikut:

Tabel 4.8. Hasil Perhitungan Regresi Linier Berganda

Coefficientsa
Unstandardized Coefficients t Sig.
Model
B Std. Error
1 (Constant) 12.748 4.972 2.564 .012
Pendapatan 1.674E-6 .000 2.203 .030
Tingkat Pendidikan .176 .399 .440 .661
Usia -.350 .133 -2.622 .010
Jenis Kelamin -3.696 1.322 -2.796 .006
a. Dependent Variabel: Intensitas Penggunaan

Sumber : Data primer diolah, 2022

Berdasarkan hasil print out SPSS Versi 26 diperoleh koefisien dalam

perhitungan regresi di atas, maka persamaan regresinya sebagai berikut:

Y = 12,748 + 1.674E-6X1 + 0,176X2 - 0,350X3 - 3,696X4


48

Persamaan regresi linier berganda di atas dapat diinterpretasikan

bahwa Nilai konstanta sebesar -0,054 mempunyai pengertian bahwa jika

skor yang meliputi Pendapatan, Tingkat Pendidikan, Usia, dan Jenis

Kelamin nilainya tetap/konstan maka Intensitas penggunaan transportasi

online mempunyai nilai sebesar 12,748.

1. Uji Parsial (Uji t)

Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh dari masing-masing

variabel bebas terhadap variabel terikat secara statistik. Kriteria yang

dipakai adalah jika thitung < ttabel maka Ho diterima dan Ha ditolak, ini berarti

tidak ada pengaruh yang signifikan. Sebaliknya, jika thitung > ttabel maka Ho

ditolak dan Ha diterima, ini berarti ada pengaruh yang signifikan. Penentuan

nilai kritis yang menentukan level of signifikan a = 5%. Nilai kritis t didapat

dari tabel distribusi t dengan menggunakan tingkat signifikansi 5% (α =

0,05). Nilai kritis t dengan df 98 = 1,984.

Tabel 4.9. Hasil Uji Parsial (Uji t)


Coefficientsa
Collinearity Statistics
Model t Sig.
Tolerance VIF

1 (Constant) 2.564 .012


Pendapatan 2.203 .030 .233 4.285
Tingkat Pendidikan .440 .661 .467 2.139
Usia -2.622 .010 .197 5.064
Jenis Kelamin -2.796 .006 .912 1.096
a. Dependent Variabel: Intensitas Penggunaan

Sumber : Data primer diolah, 2022

Dari Tabel 4.9, menunjukkan bahwa variabel pendapatan memiliki

nilai thitung > ttabel (2,203 > 1,984). Ini menunjukkan bahwa variabel
49

pendapatan berpengaruh terhadap intensitas penggunaan jasa

transportasi online. Adapun Nilai koefisien regresi Pendapatan yang

didapatkan sebesar 1.674E-6 berarti ada pengaruh positif dan signifikan

Pendapatan terhadap Intensitas penggunaan transportasi online di Kota

Makassar (Studi kasus di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Hasanuddin) sebesar 1.674E-6. Sehingga apabila Pendapatan naik

sebesar Rp 1 maka akan diikuti dengan kenaikan Intensitas penggunaan

transportasi online sebesar 1.674E-6.

Variabel tingkat Pendidikan memiliki nilai thitung < ttabel (0,440 < 1,984).

Ini menunjukkan bahwa variabel tingkat pendidikan tidak berpengaruh

terhadap Intensitas penggunaan transportasi online di Kota Makassar

(Studi kasus di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin). Hal

ini terjadi karena cakupan responden yang digunakan tidak memiliki jenjang

pendidikan yang variatif, hanya pada jenjang pendidikan di tingkat

perguruan tinggi sehingga dalam proses pengolahan datanya variabel

tingkat pendidikan menghasilkan hasil yang tidak berpengaruh signifikan

terhadap variabel Intensitas penggunaan transportasi online di Kota

Makassar (Studi kasus di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Hasanuddin).

Variabel usia memiliki nilai thitung > ttabel (2,622 > 1,984). Ini

menunjukkan bahwa variabel usia berpengaruh terhadap intensitas

penggunaan jasa transportasi online. Adapun Nilai koefisien regresi Usia

yang didapatkan sebesar -0,350 berarti ada pengaruh negatif dan

signifikan Usia terhadap Intensitas penggunaan transportasi online di Kota


50

Makassar (Studi kasus di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Hasanuddin) sebesar -0,350. Sehingga apabila Usia naik 1 tahun maka

akan diikuti dengan penurunan intensitas penggunaan transportasi online

sebesar -0,350.

Variabel jenis kelamin memiliki nilai thitung > ttabel (2,796 > 1,984). Ini

menunjukkan bahwa variabel jenis kelamin berpengaruh terhadap

intensitas penggunaan jasa transportasi online. Adapun Nilai koefisien

regresi Jenis Kelamin yang didapatkan sebesar -3,696. Ini menunjukkan

bahwa ada perbedaan jenis kelamin yang berpengaruh terhadap intensitas

penggunaan jasa transportasi online. Selain itu, dari nilai t dan nilai

koefisien yang didapatkan, disimpulkan bahwa jenis kelamin perempuan

lebih banyak menggunakan jasa transportasi online dibandingkan laki-laki

di Kota Makassar (Studi kasus di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Hasanuddin).

2. Uji Simultan (Uji F)

Uji Simultan merupakan uji statistik untuk mengetahui pengaruh

variabel bebas terhadap variabel terikat secara simultan (bersama-sama).

Kriteria yang digunakan adalah jika Fhitung < Ftabel maka Ho diterima dan Ha

ditolak, ini berarti tidak terdapat pengaruh simultan. Sebaliknya jika Fhitung >

Ftabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima ini berarti terdapat pengaruh

simultan. Penentuan nilai kritis yang menentukan level of signifikan a = 5%.

Nilai kritis F didapat dari tabel distribusi F dengan menggunakan tingkat

signifikansi 5% (α = 0,05). Nila kritis F df1 = 4 dan df2 = 95 adalah 2,467.


51

Tabel 4.10. Hasil Uji Simultan (Uji F)


ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 636.998 4 159.249 5.067 .001b
Residual 2985.642 95 31.428
Total 3622.640 99
a. Dependent Variabel: Intensitas Penggunaan
b. Predictors: (Constant), Jenis Kelamin, Tingkat Pendidikan, Pendapatan, Usia
Sumber : Data primer diolah, 2022

Dari Tabel 4.10, menunjukkan bahwa nilai Fhitung > Ftabel (5,067 >

2,467). Hal ini dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang menyatakan bahwa

“Diduga variabel pendapatan, tingkat Pendidikan, usia, dan jenis kelamin

berpengaruh terhadap intensitas penggunaan jasa transportasi online”

diterima.

3. Uji Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi R2 digunakan untuk mengetahui berapa

persen variasi variabel dependen dapat dijelaskan oleh variasi variabel

independen. Nilai R² ini terletak antara 0 dan 1. Bila nilai R² mendekati 0,

berarti sedikit sekali variasi variabel dependen yang diterangkan oleh

variabel independen. Jika nilai R² bergerak mendekati 1 berarti semakin

besar variasi variabel dependen yang dapat diterangkan oleh variabel

independen jika ternyata dalam perhitungan nilai R² sama dengan 0 maka

ini menunjukan bahwa variabel dependen tidak bisa dijelaskan oleh

variabel independen.
52

Tabel 4.11. Hasil Uji Koefisien Determinasi


Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson
1 .419a .176 .141 5.606 2.211
a. Predictors: (Constant), Jenis Kelamin, Tingkat Pendidikan, Pendapatan, Usia
b. Dependent Variabel: Intensitas Penggunaan
Sumber : Data primer diolah, 2022

Dari Tabel 4.11, diperoleh nilai R square sebesar 0,176. Ini

menunjukkan bahwa variasi variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh

variabel independen adalah sebesar 0,176 atau 17,6%, sedangkan sisanya

sebesar 82,4% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak ada dalam model.
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dalam penelitian ini, maka dapat ditarik

beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Pendapatan berpengaruh positif terhadap intensitas penggunaan jasa

transportasi online di Kota Makassar (Studi kasus di Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Universitas Hasanuddin). Hal ini menyebabkan nilai

intensitas penggunaan jasa akan berbanding lurus dengan kenaikan

pendapatan seseorang.

2. Tingkat pendidikan tidak berpengaruh terhadap intensitas penggunaan

jasa transportasi online di Kota Makassar (Studi kasus di Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin).

3. Usia berpengaruh negatif terhadap intensitas penggunaan jasa

transportasi online di Kota Makassar (Studi kasus di Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Universitas Hasanuddin). Hal ini menyebabkan nilai

intensitas penggunaan jasa akan berbanding terbalik dengan kenaikan

atau pertambahan usia seseorang.

4. Ada perbedaan Jenis kelamin yang berpengaruh terhadap intensitas

penggunaan jasa transportasi online di Kota Makassar (Studi kasus di

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin). Hal ini berarti

terdapat nilai yang berbeda antara jenis kelamin laki laki dan perempuan

terhadap intensitas penggunaan jasa transportasi online.


54

5.2 Saran

Dari kesimpulan yang dikemukakan, maka dapat disarankan hal-hal

sebagai berikut:

1. Saran yang dapat peneliti berikan terhadap pemerintah adalah agar

menyediakan regulasi yang lebih baik, khususnya menyangkut regulasi

jasa transportasi online online yang ramah terhadap perempuan dan

masyarakat lanjut usia.

2. Saran yang dapat peneliti berikan terhadap para perusahaan jasa

layanan transportasi online adalah lebih meningkatkan kualitas

layanannya, karena apabila para pengguna memesan jasa layanan

transportasi online dan tidak kunjung mendapat driver, itu merupakan

suatu kerugian bagi perusahaan tersebut karena para pengguna akan

mencoba menggunakan alternatif transportasi online lain yang lebih

cepat responnya, untuk itu para perusahaan jasa layanan transportasi

online harus meningkatkan kualitas layanannya dari segi ketanggapan

sehingga mengurangi resiko para calon konsumen batal menggunakan

jasa milik perusahaan tersebut.

3. Saran yang dapat diberikan oleh peneliti untuk penelitian selanjutnya

adalah lebih memperdalam observasi di lapangan agar bisa

menemukan hasil – hasil penelitian baru yang lebih variatif dan bisa

menemukan permasalahan baru di lapangan yang selanjutnya agar bisa

dijadikan bahan perbaikan kualitas layanan bagi perusahaan yang

bersangkutan.
55

4. Saran yang dapat diberikan oleh peneliti agar kedepannya dapat

dilakukan pengembangan penelitian selanjutnya mengenai topik

pengaruh intensitas penggunaan jasa transportasi online terhadap

tingkat Pendidikan untuk melihat pengaruh yang signifikan dengan

memperluas range responden yang digunakan di beberapa jenjang

Pendidikan seperti SD, SMP, SMA, dan Perguruan tinggi.


56

DAFTAR PUSTAKA

Alrusydi, I. 2018. Analisis Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Minat


Masyarakat Yogyakarta Terhadap Trans Jogja. Skripsi. Fakultas
Ekonomi : Universitas Islam Indonesia.

Anwar, A. A. 2017. Online vs Konvensional: Keunggulan dan Konflik Antar


Moda Transportasi di Kota Makassar: Jurnal Etnografi Indonesia.

Andriansyah. (2015). Manajemen Transportasi dalam Kajian dan Teori.


Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Prof. Dr Moestopo
Beragama :Jakarta Pusat

Bowersox. 1981. Pengertian Transportasi,


http://dimasmaulanaindologistic.blogspot.com/2012/10/ pengertian
transportasi. Html (diakses 25 januari 2022).

Chen Z. 2015. Impact of Ride-Sourcingservices On Travel Habits


Transportation Planning. Thesis: University of Pittsburgh.

Dwiriastya, Chalisha dan Miming Miharja. 2015. Studi Preferensi Komuter


Pengguna Moda Transportasi Pribadi Roda Empat terhadap Moda
Transportasi Publik Terintegrasi (Studi Kasus: Koridor Kota Bekasi-
DKI Jakarta). Jurnal Perencanaan Wilayah & Kota A SAPPK.
Bandung: Tahun 2015 (Volume 4, Nomor 3): hlm. 795-801.

Ghozali, I. 2011. “Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS”.


Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Gojek. 2022. Informasi tentang GoJek. https://www.gojek.com/id-id/about/


(Diakses 09 Februari 2022).

Grab. 2022. Informasi tentang Grab. https://www.grab.com/id/brand-story/


(Diakses 09 Februari 2022).

Hakim, F. N., & Saino. (2021). Analisis faktor yang mempengaruhi


keputusan konsumen menggunakan jasa transportasi suroboyo bus.
Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi, 23(2).

Iswandari, Y. A. 2017. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Intensitas


Penggunaan Jasa Transportasi Umum Trans Jogja (Studi Kasus
Mahasiswa Universitas Islam Negeri Yogyakarta). Skripsi. Fakultas
Ekonomi dan Bisnis : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Jarny, H., de Jounge, M., Wiencek, D.M. 2016. RidesourcingServices


Exploring Motivation Among French and Swedish Student. Thesis.
Linkoping University: Sweden.
57

Jumain, A., Manaf, M., & Bau, Q. D. 2021, Preferensi Pengguna Angkutan
Umum Penumpang Di Kota Makassar. Jurnal Teknik Sipil
Universitas Bosowa, 3(2): 83-94: Universitas Bosowa

Line, T., Jain, J., and Lyons, G. 2011. The Role of ICTsin Everyday Mobilke
Lives. Journal of Transport Geography, 19(6), 1490-1499.

Marvin, M. L. 1979, Fundamental of Transportation System Analysis,


Cambridge. Massachusetts, London; The MIT Press.

Maxim. 2022. Informasi tentang Maxim. https://id.taximaxim.com/about/


(Diakses tgl 09 Februari 2022).

Miro, F. 2012. Pengantar Sistem Transportasi. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Morlok, K. E. (1988). Pengantar Teknik dan Perencanaan Transportasi.


Jakarta: Erlangga.

Nafarin. 2006. Pengangguran Perekonomian. Edisi Ketiga. Jakarta:


Salemba Empat.

Nasution. 2008. Manajemen Transportasi. Bogor: Ghalia Indonesia.

Papacostas, 1987. Pengertian Transportasi,


http://Dimasmaulanaindologistic.Blogspot.Com/2012/10/ Pengerian-
Transportasi. Html (diakses 25 Januari 2018).

Phahlevi, R. 2013. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Petani


Padi. Sawah di Kota Padang Panjang. Padang: Universitas Negeri
Padang.

Pratomo, A. B., Sumarsono, A., & Yulianto, B. 2015. Analisis Kinerja Bus
Trans Jogja (Studi Kasus Rute 4a Dan 4b). E-Jurnal Matriks Teknik
Sipil. Program Studi Teknik Sipil : Universitas Sebelas Maret.

Ruswinda, E., Arifin, R., & Priyono, A. A. 2019. "Pengaruh Faktor Harga,
Keamanan, Kenyamanan dan Ketepatan Waktu Terhadap
Pembelian Tiket Kereta Api Ekonomi AC Penataran Jurusan
Surabaya-Malang-Blitar". Jurnal Riset Manajemen, 8(7), 37–46.

Salim, A. 2002. Perubahan Sosial: Sketsa Teori dan Refleksi Metodologi


Kasus Indonesia. Yogyakarta: PT Tiara Wacana.

Savitri, A. A., & Tukiman. 2019. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Minat
Masyarakat Dalam Menggunakan Transportasi Baru “Suroboyo Bus”
58

Di Kota Surabaya. Dinamika Governanca : Jurnal Ilmu Administrasi


Negara, Vol 9 (2)

Setiadi, N. J. 2010. Perilaku Konsumen: Konsep dan Implikasi Untuk


Strategi dan Penlitian Pemasaran. Kencana, Jakarta, hlm. 15.

Setijowarno, R. B., & Frazila, 2001, Pengantar Sistem Transportasi,


Semarang: Universitas Katolik Soegijapranata.

Solichin, A. W. 2005. Analisis Kebijakan: dari Formulasi ke Implementasi.


Kebijakan Negara, Jakarta: Bumi Aksara.

Steenbrink, P. A. 1974. Transport Network Optimization in The Dutch


Integral Transportation Study (1 ed., Vol. 8). Dutch: Elsevier LTD.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:


Alfabeta.

Sukirno, S. 2013. Makro Ekonomi, Teori Pengantar. Penerbit PT. Raja.


Grafindo Persada, Jakarta.

Suwarman, U. 2011. Perilaku Konsumen Teori dan Penerapannya dalam


Pemasaran. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Syamsumarli, P. 2013. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Sikap


Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Speedy di Makassar.
Skripsi. Universitas Hasanuddin.

Tazaruwah, D. W. 2018. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Penggunaan


Transportasi Publik Di Kota Semarang. Skripsi. Fakultas Ekonomi :
Universitas Negeri Semarang.

Thrift N. 1990. Transport and Communication 1730-1914, in Dodgshon RA


and Butlin RA. An Historical Geography of England and Wales. 2nd
Edition. London: Academic Press Limited.

Winardi. 2000, Kepemimpinan dalam manajemen Jakarta, Rineka Cipta.

Yayasan Lembaga Kondumen Indonesia. 2021. Warta Konsumen:


Transportasi Online, Kawan atau Lawan? .
59

N
60

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian

Kepada Yth.
Bapak/Ibu, Sdr(i) Responden Pengguna Transportasi Online
Dengan Hormat,
Dalam rangka penyusunan Skripsi untuk memenuhi persyaratan
dalam penyelesaian program studi S1 yang diselenggarakan oleh
Departemen Ilmu Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin, Makassar,
maka digunakanlah kuesioner sebagai instrumen pengukuran dalam
penelitian kualitatif. Kuesioner ini berisi pernyataan yang telah memiliki opsi
jawaban. Tujuan dari kuesioner ini adalah untuk mengetahui Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhi Intensitas Penggunaan Jasa Transportasi Online
Di Wilayah Kota Makassar (Studi Kasus di Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Hasanuddin).
Maka dengan segala kerendahan hati saya mengharapkan bantuan
Bapak/Ibu/Sdr (i) untuk mengisi kuesioner mengenai hal tersebut.
Pengumpulan data ini semata-mata hanya akan digunakan untuk
penyusunan Skripsi dan dijamin kerahasiaannya. Jawaban yang
Bapak/Ibu/Sdr (i) berikan juga akan menjadi masukan yang sangat
berharga bagi saya maupun bagi Perusahaan Transportasi Online sebagai
obyek dari penelitian.
Mohon Bapak/Ibu/Sdr (i) menjawab seluruh pertanyaan yang ada
pada kuesioner ini berdasarkan persepsi Bapak/Ibu/Sdr (i) sendiri,
ketepatan jawaban Bapak/Ibu/Sdr (i) akan sangat mempengaruhi ketepatan
hasil penelitian.
Akhir kata saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas
bantuan dan kesediaan Bapak/Ibu/Sdr (i) yang telah meluangkan waktunya
untuk mengisi kuesioner ini.
Makassar, Oktober 2022
Hormat Saya,
A. Ariz Rif'at Natsir
61

A. Karakteristik Demografi dan Ekonomi Pengguna Jasa Transportasi


Online

1. Nama : ..................................
2. Umur : ………………………. (tahun)
3. Tingkat Pendidikan: …..……. (lama waktu menempuh Pendidikan)
4. Pendapatan per bulan: ………
5. Jenis Kelamin: ………………..
6. Platform jasa transportasi Online yang dipergunakan:
a. Grab
b. GoJek
c. Maxim
d. Shopee
B. Intensitas penggunaan jasa transportasi Online selama sebulan:
…………………
62

Lampiran 2. Lampiran Hasil SPSS 26

Frequency Tabel

PLATFORM JASA TRANSPORTASI ONLINE YG DIGUNAKAN


Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 1 Platform 37 37.0 37.0 37.0
2 Platform 32 32.0 32.0 69.0
3 Platform 20 20.0 20.0 89.0
4 Platform 11 11.0 11.0 100.0
Total 100 100.0 100.0

JENIS JASA YG SERING DIGUNAKAN


Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Pesan Makanan 46 46.0 46.0 46.0
Ojek Antar-Jemput 50 50.0 50.0 96.0
Kirim Barang 4 4.0 4.0 100.0
Total 100 100.0 100.0

Frequencies

Statistics
TINGKAT JENIS INTENSITAS
PENDAPATAN PENDIDIKAN USIA KELAMIN PENGGUNAAN
N Valid 100 100 100 100 100
Missing 0 0 0 0 0
Mean 1982500.00 14.91 23.59 .27 9.44
Std. Deviation 1535215.824 2.065 9.510 .446 6.049
Minimum 500000 12 19 0 1
Maximum 8000000 22 62 1 30

Frequency Tabel
63

PENDAPATAN
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 500000 6 6.0 6.0 6.0
700000 1 1.0 1.0 7.0
750000 1 1.0 1.0 8.0
800000 1 1.0 1.0 9.0
1000000 24 24.0 24.0 33.0
1050000 1 1.0 1.0 34.0
1350000 1 1.0 1.0 35.0
1500000 20 20.0 20.0 55.0
1700000 2 2.0 2.0 57.0
1750000 1 1.0 1.0 58.0
2000000 15 15.0 15.0 73.0
2100000 1 1.0 1.0 74.0
2200000 2 2.0 2.0 76.0
2250000 1 1.0 1.0 77.0
2300000 1 1.0 1.0 78.0
2500000 7 7.0 7.0 85.0
3000000 6 6.0 6.0 91.0
3900000 1 1.0 1.0 92.0
4000000 2 2.0 2.0 94.0
6000000 2 2.0 2.0 96.0
7000000 1 1.0 1.0 97.0
8000000 3 3.0 3.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
64

TINGKAT PENDIDIKAN
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 12 1 1.0 1.0 1.0
13 29 29.0 29.0 30.0
14 23 23.0 23.0 53.0
15 14 14.0 14.0 67.0
16 15 15.0 15.0 82.0
17 10 10.0 10.0 92.0
18 3 3.0 3.0 95.0
21 4 4.0 4.0 99.0
22 1 1.0 1.0 100.0
Total 100 100.0 100.0

USIA
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 19 26 26.0 26.0 26.0
20 24 24.0 24.0 50.0
21 16 16.0 16.0 66.0
22 14 14.0 14.0 80.0
23 7 7.0 7.0 87.0
24 1 1.0 1.0 88.0
28 1 1.0 1.0 89.0
30 1 1.0 1.0 90.0
34 2 2.0 2.0 92.0
40 1 1.0 1.0 93.0
47 1 1.0 1.0 94.0
52 1 1.0 1.0 95.0
53 1 1.0 1.0 96.0
56 1 1.0 1.0 97.0
58 1 1.0 1.0 98.0
62 2 2.0 2.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
65

JENIS KELAMIN
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Perempuan 73 73.0 73.0 73.0
Laki-laki 27 27.0 27.0 100.0
Total 100 100.0 100.0

INTENSITAS PENGGUNAAN
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 1 4 4.0 4.0 4.0
2 5 5.0 5.0 9.0
3 7 7.0 7.0 16.0
4 7 7.0 7.0 23.0
5 13 13.0 13.0 36.0
6 4 4.0 4.0 40.0
7 2 2.0 2.0 42.0
8 4 4.0 4.0 46.0
9 3 3.0 3.0 49.0
10 16 16.0 16.0 65.0
11 5 5.0 5.0 70.0
12 7 7.0 7.0 77.0
13 1 1.0 1.0 78.0
14 1 1.0 1.0 79.0
15 7 7.0 7.0 86.0
16 2 2.0 2.0 88.0
17 1 1.0 1.0 89.0
18 2 2.0 2.0 91.0
20 3 3.0 3.0 94.0
21 2 2.0 2.0 96.0
22 1 1.0 1.0 97.0
24 1 1.0 1.0 98.0
25 1 1.0 1.0 99.0
30 1 1.0 1.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
66

Regression

Variabels Entered/Removeda
Variabels
Model Variabels Entered Removed Method
1 JENIS KELAMIN, . Enter
TINGKAT
PENDIDIKAN,
PENDAPATAN,
USIAb
a. Dependent Variabel: INTENSITAS PENGGUNAAN
b. All requested variabels entered.

Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of
Model R R Square Square the Estimate Durbin-Watson
1 .419a .176 .141 5.606 2.211
a. Predictors: (Constant), JENIS KELAMIN, TINGKAT PENDIDIKAN,
PENDAPATAN, USIA
b. Dependent Variabel: INTENSITAS PENGGUNAAN

ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 636.998 4 159.249 5.067 .001b
Residual 2985.642 95 31.428
Total 3622.640 99
a. Dependent Variabel: INTENSITAS PENGGUNAAN
b. Predictors: (Constant), JENIS KELAMIN, TINGKAT PENDIDIKAN,
PENDAPATAN, USIA

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients t Sig. Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 12.748 4.972 2.564 .012
PENDAPATAN 1.674E-6 .000 .425 2.203 .030 .233 4.285
TINGKAT PENDIDIKAN .176 .399 .060 .440 .661 .467 2.139
USIA -.350 .133 -.550 -2.622 .010 .197 5.064
JENIS KELAMIN -3.696 1.322 -.273 -2.796 .006 .912 1.096
a. Dependent Variabel: INTENSITAS PENGGUNAAN
67

Collinearity Diagnosticsa
Variance Proportions
Condition PENDA TINGKAT JENIS
Model Dimension Eigenvalue Index (Constant) PATAN PENDIDIKAN USIA KELAMIN
1 1 4.070 1.000 .00 .00 .00 .00 .02
2 .655 2.494 .00 .00 .00 .00 .91
3 .249 4.041 .01 .20 .00 .00 .00
4 .021 13.811 .05 .76 .01 .90 .04
5 .005 27.830 .93 .03 .99 .09 .03
a. Dependent Variabel: INTENSITAS PENGGUNAAN

Residuals Statisticsa
Std.
Minimum Maximum Mean Deviation N
Predicted Value -.67 14.74 9.44 2.537 100
Std. Predicted Value -3.987 2.088 .000 1.000 100
Standard Error of Predicted .692 3.624 1.149 .503 100
Value
Adjusted Predicted Value -1.87 14.70 9.44 2.608 100
Residual -9.410 18.438 .000 5.492 100
Std. Residual -1.679 3.289 .000 .980 100
Stud. Residual -1.747 3.323 .000 .997 100
Deleted Residual -10.196 18.818 .002 5.696 100
Stud. Deleted Residual -1.767 3.516 .004 1.011 100
Mahal. Distance .518 40.372 3.960 5.596 100
Cook's Distance .000 .051 .007 .010 100
Centered Leverage Value .005 .408 .040 .057 100
a. Dependent Variabel: INTENSITAS PENGGUNAAN
68

Charts
69

Lampiran 3. Data Penelitian

PLATFORM
JASA
No. X1 X2 X3 X4 INTENSITAS JENIS JASA
TRANSPORTASI
ONLINE
1 1000000 14 19 0 8 3 Platform Kirim Barang
Ojek Antar-
2 500000 13 19 0 11 4 Platform
Jemput
Pesan
3 1000000 14 20 0 15 4 Platform
Makanan
Pesan
4 500000 14 20 1 2 2 Platform
Makanan
Ojek Antar-
5 700000 14 20 0 10 3 Platform
Jemput
Ojek Antar-
6 2000000 15 21 0 12 2 Platform
Jemput
Pesan
7 1500000 14 20 0 5 1 Platform
Makanan
Pesan
8 1000000 13 19 1 1 1 Platform
Makanan
Ojek Antar-
9 2500000 13 19 1 5 2 Platform
Jemput
Pesan
10 1000000 13 19 1 10 4 Platform
Makanan
Ojek Antar-
11 2000000 15 21 0 10 4 Platform
Jemput
Ojek Antar-
12 4000000 15 21 0 15 1 Platform
Jemput
Pesan
13 2000000 16 22 0 10 4 Platform
Makanan
Pesan
14 1000000 13 19 0 20 3 Platform
Makanan
Ojek Antar-
15 1000000 14 20 0 5 1 Platform
Jemput
Ojek Antar-
16 2500000 16 22 0 10 1 Platform
Jemput
Ojek Antar-
17 1500000 14 20 1 1 3 Platform
Jemput
Ojek Antar-
18 1500000 16 22 0 3 4 Platform
Jemput
Pesan
19 3000000 15 21 0 14 1 Platform
Makanan
Pesan
20 1000000 15 21 0 20 3 Platform
Makanan
Ojek Antar-
21 1500000 13 20 0 5 1 Platform
Jemput
Ojek Antar-
22 1000000 17 23 1 10 2 Platform
Jemput
Pesan
23 2500000 14 20 1 15 1 Platform
Makanan
Pesan
24 2000000 13 19 0 3 1 Platform
Makanan
70

PLATFORM
JASA
No. X1 X2 X3 X4 INTENSITAS JENIS JASA
TRANSPORTASI
ONLINE
Ojek Antar-
25 2000000 13 19 0 18 1 Platform
Jemput
Ojek Antar-
26 1000000 13 19 0 10 1 Platform
Jemput
Ojek Antar-
27 1000000 13 19 0 24 2 Platform
Jemput
Pesan
28 1500000 15 21 0 5 3 Platform
Makanan
Ojek Antar-
29 3000000 13 19 0 4 1 Platform
Jemput
Ojek Antar-
30 2000000 13 19 0 16 2 Platform
Jemput
Ojek Antar-
31 1000000 14 20 1 3 1 Platform
Jemput
Pesan
32 1750000 13 19 1 11 2 Platform
Makanan
Ojek Antar-
33 1000000 16 22 0 12 3 Platform
Jemput
Pesan
34 1500000 15 21 0 12 2 Platform
Makanan
Ojek Antar-
35 750000 13 19 1 2 1 Platform
Jemput
Ojek Antar-
36 500000 15 21 1 7 2 Platform
Jemput
Ojek Antar-
37 2500000 17 23 0 22 2 Platform
Jemput
Ojek Antar-
38 1500000 13 19 0 9 1 Platform
Jemput
Pesan
39 1500000 14 20 0 25 3 Platform
Makanan
Ojek Antar-
40 1500000 15 21 0 10 2 Platform
Jemput
Pesan
41 2000000 17 23 0 10 2 Platform
Makanan
Pesan
42 2250000 16 22 0 4 1 Platform
Makanan
Ojek Antar-
43 1000000 15 21 0 15 3 Platform
Jemput
Pesan
44 2000000 16 22 0 8 1 Platform
Makanan
Pesan
45 2500000 14 20 1 12 2 Platform
Makanan
Ojek Antar-
46 3000000 14 20 0 20 1 Platform
Jemput
Pesan
47 1500000 16 22 0 3 2 Platform
Makanan
Ojek Antar-
48 1500000 14 20 0 9 1 Platform
Jemput
Pesan
49 2000000 13 19 0 12 2 Platform
Makanan
71

PLATFORM
JASA
No. X1 X2 X3 X4 INTENSITAS JENIS JASA
TRANSPORTASI
ONLINE
Ojek Antar-
50 2300000 17 23 0 15 1 Platform
Jemput
Pesan
51 2000000 13 19 1 6 1 Platform
Makanan
Pesan
52 2000000 17 24 0 5 1 Platform
Makanan
Ojek Antar-
53 1000000 15 21 0 11 3 Platform
Jemput
Pesan
54 500000 13 19 1 1 2 Platform
Makanan
Ojek Antar-
55 2200000 15 21 0 11 1 Platform
Jemput
Ojek Antar-
56 1000000 15 21 0 8 3 Platform
Jemput
Ojek Antar-
57 800000 13 19 1 12 1 Platform
Jemput
Ojek Antar-
58 1500000 13 19 0 6 1 Platform
Jemput
Pesan
59 1000000 14 20 1 4 2 Platform
Makanan
Ojek Antar-
60 1000000 14 20 0 12 1 Platform
Jemput
Pesan
61 500000 14 20 0 3 2 Platform
Makanan
Pesan
62 1000000 16 22 1 10 3 Platform
Makanan
Pesan
63 1000000 14 21 0 5 1 Platform
Makanan
Pesan
64 2100000 16 22 0 15 2 Platform
Makanan
Ojek Antar-
65 1700000 14 20 0 17 1 Platform
Jemput
Ojek Antar-
66 1000000 14 20 0 2 1 Platform
Jemput
Pesan
67 1500000 16 22 0 6 2 Platform
Makanan
Pesan
68 2200000 17 23 0 21 4 Platform
Makanan
Pesan
69 1350000 17 23 0 16 4 Platform
Makanan
Pesan
70 1000000 13 19 1 10 1 Platform
Makanan
Ojek Antar-
71 1500000 16 22 0 5 2 Platform
Jemput
Pesan
72 1050000 14 20 0 11 3 Platform
Makanan
73 2000000 15 21 0 15 4 Platform Kirim Barang
Pesan
74 2500000 16 21 0 5 3 Platform
Makanan
72

PLATFORM
JASA
No. X1 X2 X3 X4 INTENSITAS JENIS JASA
TRANSPORTASI
ONLINE
Pesan
75 1700000 13 19 0 8 3 Platform
Makanan
Ojek Antar-
76 3000000 13 19 0 4 3 Platform
Jemput
Pesan
77 2000000 14 20 0 30 3 Platform
Makanan
Pesan
78 1500000 13 19 0 21 2 Platform
Makanan
Pesan
79 1500000 13 19 0 13 1 Platform
Makanan
Ojek Antar-
80 1000000 16 22 0 10 2 Platform
Jemput
Ojek Antar-
81 500000 17 23 1 3 2 Platform
Jemput
Pesan
82 8000000 21 47 1 10 1 Platform
Makanan
Ojek Antar-
83 8000000 22 62 1 2 2 Platform
Jemput
Pesan
84 8000000 21 62 0 6 1 Platform
Makanan
Ojek Antar-
85 3000000 17 28 1 5 1 Platform
Jemput
Pesan
86 3000000 18 34 1 3 4 Platform
Makanan
Ojek Antar-
87 6000000 18 52 1 10 1 Platform
Jemput
Pesan
88 4000000 12 53 1 1 2 Platform
Makanan
Ojek Antar-
89 3900000 13 40 1 5 1 Platform
Jemput
90 2000000 17 34 0 4 2 Platform Kirim Barang
Ojek Antar-
91 2500000 18 30 1 4 3 Platform
Jemput
Pesan
92 6000000 21 56 0 5 2 Platform
Makanan
Pesan
93 7000000 21 58 0 10 3 Platform
Makanan
Ojek Antar-
94 2000000 16 22 0 18 2 Platform
Jemput
95 1500000 13 20 0 2 2 Platform Kirim Barang
Ojek Antar-
96 1500000 13 20 0 7 3 Platform
Jemput
Ojek Antar-
97 1500000 16 22 0 9 1 Platform
Jemput
Pesan
98 1000000 13 19 0 4 4 Platform
Makanan
Ojek Antar-
99 1000000 14 20 0 5 2 Platform
Jemput
Ojek Antar-
100 1500000 14 20 0 10 2 Platform
Jemput
73

BIODATA

A. Identitas Diri
Nama : Andi Ariz Rif’at Natsir
Tempat/Tanggal lahir : Makassar/1 April 1999
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Alamat Rumah : Perumahan Bumi Aroepala,
Jl. Tun Abdul Razak,
Paccinongan, Somba Opu,
Gowa, Sulawesi Selatan
Telepon/HP : 08991529558
Alamat E-mail : arizrifat24@gmail.com

B. Riwayat Pendidikan Pendidikan Formal


1. SDN Ikip 1 Makassar Tahun 2005-2011
2. SMP IT Al-Fityan School Gowa Tahun 2011-2014
3. SMA Negeri 2 Makassar Tahun 2014-2017
4. S1 Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Tahun 2017-2023
Bisnis Universitas Hasanuddin

C. Pendidikan Non-Formal
Basic Learning Skills, Character & Creativity Universitas
(BALANCE) Hasanuddin

Demikian biodata ini dibuat dengan sebenarnya.

Makassar, 14 Februari 2023

A. Ariz Rif’at Natsir

Anda mungkin juga menyukai