i
SKRIPSI
Kepada
ii
SKRIPSI
Pembimbing I Pembimbing II
iii
SKRIPSI
Menyetujui
Panitia penguji
iv
PERNYATAAN KEASLIAN
dalam naskah skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan
tinggi dan tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau
diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam
naskah ini dan disebut dalam sumber kutipan dan daftar pustaka.
Apabila dikemudian hari ternyata terdapat dalam naskah skripsi ini dapat
yang berlaku (UU No.20 Tahun 2003, pasal 25 ayat 2 dan pasal 70).
v
PRAKATA
Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam yang telah
skripsi ini dapat terselesaikan. Tak lupa juga kita senantiasa bershalawat
atas Nabi Besar Muhammad saw. Sang Idola terbaik sepanjang zaman
Ekonomi (SE) pada Jurusan Ilmu ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
ini bernilai lebih dari sekedar apa yang tertuang dari hasil belajar penulis
selama ini. Banyak pihak yang telah mendukung dalam bentuk bimbingan,
nasehat, doa serta saran dari berbagai pihak. Dengan segala hormat
1. Ibu Prof. Dr. Dwia Aries Tina, M.A selaku Rektor Universitas
2. Bapak Prof. Dr. Gagaring Pagalung, S.E., M.S., Ak., CA, selaku
jajarannya.
3. Bapak Drs. Muh. Yusri Zamhuri, M.A., Ph.D. selaku Ketua Jurusan
Ekonomi.
vi
4. Bapak Dr. H. Madris, DPS., M.Si. selaku pembimbing I dan bapak
5. Dosen penguji Dr. Retno Fitrianti, SE., M.Si, Dr. Hamrullah, SE., M.Si.,
6. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah
penulis.
7. Orang tua tercinta, Ayahanda Drs. Andi Mappiati, M.Pd dan Ibunda
Dra. Andi Nurhayati, S.OS. serta saudara tercinta Andi Hilda Hijriah,
Akhir kata, tiada kata yang patut peneliti ucapkan selain doa semoga
kita di dunia dan di akhirat. Skripsi ini masih jauh dari sempurna walaupun
vii
dan bukan para pemberi bantuan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan
saran dan kritik bagi pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Penulis
viii
ABSTRAK
ix
ABSTRACT
This study aims to analyze and know the supply of Master worker honrer
in Maros Regency. The independent variables used in this study were
wages, Non Labor Income, work experience, education level, teacher
status, type of school and gender. The data used are primary data with 68
respondents. Data collection techniques were conducted by interview,
observation, and questionnaire related to this research. Analyzed with
multiple linear regression model using application eviews 9. The results of
this study indicate that wages affect the Supply of honorary teacher labor
in Maros District. Non-Labor Income variables have no effect on the
employment of Master honorary teachers in Maros District. There is no
difference in the employment offer of honorary teachers in Maros Regency
based on work experience, teacher status, type of school and gender.
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL..................................................................... i
HALAMAN JUDUL........................................................................ ii
PERNYATAAN KEASLIAN........................................................... v
PRAKATA ..................................................................................... vi
ABSTRAK ..................................................................................... ix
ABSTRACT ................................................................................... x
DAFTAR ISI................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN
xi
2.2 Guru Honorer............................................................ 12
xii
3.6.2 Uji Statistik F .................................................. 32
xiii
Kabupaten Maros ........................................... 52
BAB V PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA...................................................................... 59
LAMPRAN ..................................................................................... 62
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1 Kuesioner Penelitian.............................................................. 63
xvii
1
BAB I
PENDAHULUAN
sangat kompleks dan besar serta telah lama menjadi perbincangan yang
1
2
yang saling berinteraksi dengan pola yang tidak selalu dipahami, besar
kerja belum mampu menyalurkan tenaga kerja secara efektif dan efisien.
pasar tenaga kerja dan peningkatan tenaga kerja yang akan terserap
dalam dunia kerja. Penyediaan tenaga kerja pun sifatnya terbatas karena
Tabel 1.1 Banyaknya Pencari Kerja Yang Terdaftar Pada Dinas Tenaga
Kerja di Kabupaten Maros Tahun 2016.
No. Bulan Pencari Kerja
1. Januari 2.351
2. Februari 2.478
3. Maret 1.194
4. April 2.101
5. Mei 1.927
6. Juni 3.157
7. Juli 2.756
8. Agustus 2.361
9. September 1.587
10. Oktober 2.208
11. November 1.158
12. Desember 1.785
Sumber : BPS, 2017.
Tabel 1.2 Jumlah Tenaga Guru Honorer di Kabupaten Maros Tahun 2017
Tenaga Honorer
Tingkatan Sekolah Jumlah
Laki Perempuan
Sekolah Menengah Pertama
(SMP) 33 64 97
Total 55 90 145
Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Maros, 2018.
4
satu faktor pendukung dalam upaya penyerapan tenaga kerja pada suatu
organisasi atau instansi. Jika upah yang diberikan oleh suatu instansi
dalam bekerja atau kinerja akan semakin meningkat dan pada akhirnya
pekerja lebih produktif. Secara teoritis, apabila tingkat upah tinggi, maka
(Simanjuntak, 2001).
pendidikan yang ada dengan struktur lapangan kerja maka akan semakin
Kabupaten Maros”.
5
lanjut dalam obyek penelitian ini maupun objek penelitian yang sejenis.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Ketenagakerjaan
setiap laki-laki atau wanita yang berumur 15tahun keatas yang sedang
dalam dan atau akan melakukan pekerjaan baik didalam maupun di luar
kebutuhan masyarakat.
mínimum tenaga kerja yaitu 15 tahun tanpa ada batas umur maksimum.
6
7
yang berumur di dalam batas usia kerja, baik yang sedang bekerja
barang atau jasa dan mempunyai nilai ekonomis yang dapat berguna bagi
usia. Dengan kata lain orangdalam usia kerja dianggap mampu bekerja
(Suparmoko, 2000).
tenaga kerja umur 10 tahun ke atas oleh Badan Pusat Statistik (BPS),
pegawai negeri yang menerima tunjangan hari tua dan hanya sebagian
mereka yang sudah mencapai usia pensiun biasanya masih tetap aktif
kerja dan bukan angkatan kerja. Golongan angkatan kerja yaitu kelompok
yang ikut serta dalam pasar tenaga kerja, kelompok ini terbagi menjadi
tetapi secara fisik dan mental mereka mampu bekerja dan sewaktu waktu
“bagian dari penduduk yang masuk usia kerja yang bekerja maupun
kerja pertama kali digunakan di Amerika Serikat pada tahun 1930. Pada
besar yaitu tenaga kerja dan bukan tenaga kerja. Penduduk yang
tergolong bukan tenaga kerja terdiri atas dua kelompok yaitu yang
kelompok usia tua (old age population). Batasan antara penduduk yang
konsep dari batasan pengertian tenaga kerja yang digunakan dan dapat
angkatan kerja adalah mereka yang masih bersekolah, ibu rumah tangga,
sudah aktif dalam menghasilkan barang dan jasa. Kelompok ini terdiri dari
bekerja penuh adalah orang yang cukup dimanfaatkan dalam bekerja dari
orang yang kurang dimanfaatkan dalam bekerja baik dilihat dari segi jam
kelompok yaitu yang termasuk dalam kelompok usia muda (young age
population) dan kelompok usia tua (old age population). Batasan antara
penduduk yang tergolong tenaga kerja dan bukan tenaga kerja sangat
dalam jangka waktu tertentu. Dalam teori klasik sumber daya manusia
bekerja atau tidak. Bahkan pekerja juga bebas untuk menetapkan jumlah
jam kerja yang diinginkannya. Teori ini didasarkan pada teori tentang
yang menjadi ciri utama : Pertama, baik dalam fungsi penawaran maupun
dalam fungsi permintaan tenaga kerja, upah rill yang merupakan hasil bagi
upah nominal dengan harga barang dan jasa. Kedua, hubungan positif
antara upah rill dengan jumlah tenaga kerja dalam fungsi penawaran
seiring kenaikan upah rill. Ketiga, keseimbangan pasar tenaga kerja dalam
11
tenaga kerja terjadi pada saat permintaan tenaga kerja sama dengan
faktor seperti jumlah penduduk, jumlah tenaga kerja, jumlah jam kerja,
siap untuk bekerja serta pengertian kualitas usaha kerja yang diberikan.
Jadi, penawaran tenaga kerja adalah jumlah tenaga kerja yang dapat
pada (1) jumlah penduduk, (2) persentase jumlah penduduk yang memilih
masuk angkatan kerja, (3) jumlah jam kerja yang ditawarkan oleh
yang rumit. Dengan kata lain jumlah penduduk tertentu yang memilih
sehingga solusi dari permasalahan individu ini adalah jumlah jam kerja
yang ingin ditawarkan pada tingkat upah dan harga yang diinginkan,
beberapa jenis, antara lain : Guru pegawai negeri sipil yang bertugas di
sekolah swasta (Guru DPK), Guru tetap di sekolah swasta (GTY), Guru
Guru bakti (yang mengajar hanya mengganti Guru yang cuti dan terjadi di
sekolah-sekolah negeri).
13
diakui baik oleh negara seperti PNS maupun diakui oleh pihak sekolah
seperti Guru non PNS. Walaupun status dari profesi Guru berbeda-beda,
namun tugas utama sebagai seorang Guru tetaplah sama yaitu mendidik
para peserta didik dan ikut serta dalam tujuan nasional pendidikan
Indonesia.
Guru honorer atau Guru tidak tetap adalah Guru yang hanya
adalah Guru yang bekerja pada pemerintah atau instansi dengan status
tidak tetap.
pegawai negeri sipil, dan digaji per jam pelajaran. Seringkali mereka digaji
ditetapkan secara resmi. Secara kasat mata, mereka sering nampak tidak
negeri sipil layaknya seorang Guru tetap. Guru honorer atau dapat disebut
sebagai Guru tidak tetap adalah Guru yang diangkat untuk jangka waktu
Guru kelas 1, lalu ada Guru PNS yang bekerja sebagai Guru kelas 2, ini
sudah jelas bahwa peran dan pekerjaan keduanya adalah sama karena
jauh, hal ini tentu akan menyebabkan kecemburuan sosial dalam suatu
kemungkinan akan terjadi konflik internal dalam organisasi, dalam hal ini
tersebut.
kecemburuan sosial antara Guru honorer dengan Guru PNS yang akan
mampu bersaing dengan bangsa lain karena proses pendidikan yang tidak
kemungkinan akan terjadi konflik internal dalam organisasi, dalam hal ini
bekerja atau tidak. Keputusan ini tergantung pula pada tingkah laku
tenaga kerja akan berkurang bila tingkat upah menurun. Dengan asumsi
tingkat upah yang ditawarkan dalam pasar kerja, maka semakin banyak
orang yang tertarik masuk ke pasar tenaga kerja. Upah tenaga kerja
salah satu faktor yang jika dilihat dari sisi penawaran ketenagakerjaan.
dengan tidak bekerja (non labor income) yang relatif tinggi seseorang
akan merasa kebutuhan hidupnya akan barang dan jasa sudah tercukupi,
sehingga mereka memilih untuk tidak kerja dan memiliki waktu luang
17
tidak bekerja. Non labor income berpengaruh positif terhadap leisure time,
jika non labor income meningkat maka seseorang memilih tidak bekerja
yang berasal dari balas jasa berupa disebut pendapatan tenaga kerja
perusahaan. Masa kerja yang cukup lama juga akan membentuk pola
pendidikan yang tinggi, maka tenaga kerja akan mempunyai lebih banyak
pikir dan cara bertindak yang modern. Sumber daya manusia seperti inilah
kualitas pendidikan di tanah air tidak dapat dilepaskan dari berbagai hal
Guru yang terjadi, tetapi pendistribusian Guru yang tidak efektif, Menurut
Nasution (2003) jumlah Guru pada daerah perkotaan cukup bahkan pada
lembaga pendidikan ini tidak hanya terdiri dari bangunan dan seperangkat
sarana fisik saja, melainkan terdapat hal yang vital harus ada di lembaga
ada dirasa kurang efektif yang diakibatkan oleh penempatan Guru yang
kurang baik. Hal ini tercermin pada kenyataan adanya kekurangan Guru di
dalam memilih pekerjaan yang sesuai dengan aspirasinya baik dari segi
semua laki-laki yang telah mencapai usia kerja terlibat dalam kegiatan
(Simanjuntak, 2001).
22
pencari kerja yang ada menunjukkan bahwa lebih banyak wanita yang
tenaga kerja wanita nikah sektor informal di Kota Makassar. Tujuan dari
angkatan kerja individu lanjut usia yang memiliki latar belakang pendidikan
Mada. Estimasi model dari perilaku angkatan kerja individu lanjut usia ini
keputusan individu lanjut usia (dalam hal ini adalah mereka yang dulunya
berprofesi sebagai dosen) untuk bekerja atau tidak bekerja lagi setelah
masa pensiunnya atau dengan kata lain bahwa jaminan sosial belum
penawaran tenaga kerja wanita di pasar tenaga kerja yang meliputi umur,
gaji wanita dan pendapatan/ gaji keluarga. Hasil empiris dari penelitian ini
wanita.
banyak dari mereka yang masih produktif dan masih aktif bekerja.
jenis kelamin.
25
Upah
Pengalaman Kerja
Status Guru
Jenis Sekolah
Jenis Kelamin
2.6 Hipotesis
Kabupaten Maros.
Maros.
26
BAB III
METODE PENELITIAN
cuplikan tertentu yang diambil dari suatu populasi dan diteliti secara rinci.
26
27
Tabel 3.2
Jumlah Sampel Penelitian
Total 145 68
Sumber : Data diolah, 2018.
Penelitian ini terdiri atas dua jenis data, yaitu data primer dan
dataSekunder, yaitu :
1. Data Primer
2. Data Sekunder
downloadinternet.
kuesioner.
dengan penulisan.
masalah.
29
waktu mengajar dan jenis kelamin terhadap jam kerja Guru honorer di
regresi berganda.
fungsionalsebagai berikut:
Y=f(X1,X2,X3,X4,X5,X6,X7,X8)…………….........................….....(1)
sebagaiberikut :
Y=β̂0+β̂1X1+β̂2X2+β̂3D3+β̂4D4+β̂5D5+β̂6D6+β̂6D6+β̂6D6+µ.....(2)
Dimana :
X1 = Upah (rupiah)
0)
β̂0 = Intercept/konstanta
kerja
kerja
μ = Error ter
heterokedastisitas.
1. Uji Multikolinieritas
menjadi tidakvalid dan hasil uji signifikansi koefisien dengan uji t tidak
ialah dengan melihat adanya R2 yang lebih tinggi dalam model tetapi
dan cenderung banyak yang tidak signifikan. Selain itu untuk menguji
variabel bebas berkorelasi lebih besar dari 80 persen (0,8) maka ada
2. Uji Normalitas
normal.
3. Uji Heterokedastisitas
model (Ghozali,2001).
dapat diterima.
Model tersebut dikatakan valid apabila F hitung > F tabel dan sebaliknya
apabila F hitung < F tabel maka model tersebut tidak valid. Untuk lebih
(a) yaitu 5 persen atau 0,05. Jika probabilitasnya < taraf kesalahan, maka
variabel dependen dan apabila sebaliknya, jika t hitung < t tabel, maka
kerja/bulan.
tabungan (rupiah).
BAB IV
kerja sebesar 222,377 orang yang terdiri dari angkatan kerja sebesar
143,000 orang dan bukan angkatan kerja sebesar 79,377. Adapun tingkat
Tabel 4.1
Penduduk dan Tenaga Kerja Kabupaten Maros
No Kategori Nilai
1. Jumlah penduduk 331.846
4. Bekerja 133.810
35
36
pikiran dan cara pandang siswa. Guru haruslah profesional, kreatif dan
murid, fasilitator yang siap untuk melayani murid sesuai dengan minat
serta bakatnya.
siswa dalam menerima ilmu pendidikan baik formal maupun Non formal.
pemerintah setempat. Hal ini seorang guru harus tahu tentang kebijakan
dimuai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi, dari berbagai sekolah
sampel dalam penelitian ini adalah para Guru honorer di kabupaten Maros
pendidikan, status Guru, Jenis sekolah jenis kelamin, untuk lebih jelasnya
Tabel 4.2
Distribusi Responden Menurut Upah/bulan
Jumlah Persentase
Upah
Responden (orang) (%)
Total 68 100
Sumber : Data diolah, 2018.
Tabel 4.2 bahwa sebagian besar Guru honorer yang bekerja menerima
upah antara Rp. 300.000,- sampai Rp. 600.000,- yaitu sebanyak 53 orang
tersebut.
39
lainnya, diukur dalam rupiah per bulan. Adapun Non Labor Income yang
Tabel 4.3
Distribusi Responden Menurut Non Labor Income/ bulan
Jumlah Persentase
Non Labor Income
Responden (orang) (%)
>Rp 6.000.000 0 0
Total 68 100
Sumber : Data diolah, 2018.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat dilihat pada
Tabel 4.3 bahwa Guru honorer yang memiliki Non Labor Income terbesar
>Rp 6.000.000 tidak ada dari total responden 68. Rata-rata Guru honorer
lainnya.
40
telah diketahui dan dikuasai seseorang yang akibat dari perbuatan atau
pekerjaan yang telah dilakukan selama beberapa waktu tertentu dalam hal
kerja yang diperoleh sebagai tenaga pengajar atau Guru honorer dapat
Tabel 4.4
Distribusi Responden Menurut Pengalaman Kerja
Jumlah Persentase
Pengalaman Kerja
Responden (orang) (%)
Total 68 100
Tabel 4.4 bahwa Guru honorer yang memiliki pengalaman kerja sebanyak
sesuatu yang datang dari luar, mereka yang mempunyai pendidikan lebih
tenaga pengajar atau Guru honorer dapat dilihat pada Tabel 4.5.
Tabel 4.5
Distribusi Responden Menurut Tingkat Pendidikan
Jumlah Persentase
Tingkat pendidikan
Responden (orang) (%)
S1 52 76,47
S2 16 23,53
Total 68 100
Sumber : Data diolah, 2018.
yang diperoleh sebagai tenaga pengajar atau Guru honorer dapat dilihat
Tabel 4.6
Distribusi Responden Menurut Status Guru
Jumlah Persentase
Status Guru
Responden (orang) (%)
Total 68 100
Sumber : Data diolah, 2018.
betul tugas pokok dan fungsi sebagai pengajar utama. Guru pendamping
dalam mengajar tidak adanya perbedaan teori dan teknik dalam mengajar.
Tabel 4.7
Distribusi Responden Menurut Jenis Sekolah
Jumlah Persentase
Jenis sekolah
Responden (orang) (%)
SMP 42 61,76
SMA 26 38,24
Total 68 100
Sumber : Data diolah, 2018.
44
Tabel 4.7 bahwa Sekolah Menengah Pertama (SMP) memiliki jumlah Guru
Sekolah Negeri menjadikan para murid tidak lagi akan kekurangan Guru
mengajar, ini dapat dilihat dari jumlah Guru honorer di Sekolah Menengah
dan perempuan apabila dilihat dari nilai dan tingkah laku, akan tetapi
melakukan pekerjaan dan terlihat dari hasil penelitian yang telah dilakukan
bahwa jenis kelamin yang diperoleh dapat di lihat pada tabel 4.8.
Tabel 4.8
Distribusi Responden Menurut Jenis Kelamin
Jumlah Persentase
Jenis kelamin
Responden (orang) (%)
pria 47 69,12
Wanita 21 30,88
Total 68 100
Tabel 4.8 bahwa Guru honorer yang berjenis kelamin pria memiliki jumlah
mengetahui apakah data yang digunakan adalah data yang baik dan
1. Uji Multikolinearitas
ialah dengan melihat adanya R2 yang lebih tinggi dalam model tetapi
tingkat signifikasi t-statistiknya sangat kecil dari hasil regresi tersebut dan
Tabel 4.9
Output pengujian Multikolinearitas
X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7
Hasil dari matriks korelasi pada Tabel 4.9 terlihat bahwa hubungan
model.
2. Uji Normalitas
ini adalah sebesar 23.73007 dan Chi Square tabel sebesar 74.4683
sehingga untuk penelitian ini nilai jarque-Bera lebih kecil dari Chi Square
tabel (23.73007 < 74.4683), sehingga dari hasil ini pengolahan data
normalitas.
3. Uji Heterokedastisitas
nilai Obs*Squared yang didapatkan dari uji White. Nilai Chi Square Tabel
karena itu dapat ditarik kesimpulan bahwa model pada regresi bebas dari
gejala heterokedastisitas.
pengalaman kerja (X3), tingkat pendidikan (X4), status guru (X5), jenis
sekolah (X6), dan jenis kelamin (X7) terhadap penawaran tenaga kerja
bawah ini :
48
Tabel 4.10
Hasil Analisis Hubungan Fungsional Variabel Bebas terhadap
Penawaran Tenaga Kerja Guru Honorer di Kabupaten Maros
Variabel Koefisien t-Statistik Probabilitas
Upah
1.90E-05 4.283003 0.0001*
(X1)
Non labor income
1.61E-06 1.183722 0.2415
(X2)
Pengalaman kerja
-1.429036 -1.962261 0.0547*
(X3)
Tingkat pendidikan
-1.769515 -0,570568 0.5703
(X4)
Status Guru
0.239257 0.070881 0.9437
(X5)
Jenis sekolah
-0.045519 -0.019750 0.9843
(X6)
Jenis kelamin
-0.644079 -0.298552 0.7664
(X7)
C 108.9292 2.391671 0.0202
R-Squared = 0.54 Adjusted R-Squared = 0.48 n = 65
F-Statistic = 8.36 Prob (F-Statistic) = 0.00
Ket. * Signifikan pada α = 5%
Sumber: Data diolah dari eviews 9.0, 2018.
income (X2), pengalaman kerja (X3), tingkat pendidikan (X4), status guru
(X5), jenis sekolah (X6), dan jenis kelamin (X7) terhadap penawaran
tenaga kerja Guru honorer Kabupaten Maros (Y) diperoleh nilai R2 = 0,54
1. Uji Statistif F
dapat dilakukan dengan melakukan uji simultan (uji F). Uji statistik F pada
atau 0.0,5 (α=5%). Jadi dapat dikatakan bahwa faktor upah, non labor
2. Uji Statistik t
108.9292 ini dapat diartikan bahawa, bila variabel lain bernilai nol maka
yaitu 0,0001 lebih kecil dari taraf signifikan 0,05. Nilai koofisienya positif
yaitu 1.90E05 hal ini berarti setiap peningkatan upah Rp1.000 maka akan
tidak signifikan dalam mempengaruhi jumlah jam kerja tenaga kerja Guru
sebesar 0.2415 maka nilai signifikasi lebih besar dari taraf signifikan.
Berdasarkan pada dua uraian tersebut dapat dikatakan bahwa Non labor
terhadap jam kerja tenaga Guru honorer di Kabupaten Maros. Hal ini
dengan asumsi variabel lain konstan maka akan mengurangi jumlah jam
kerja Guru honorer di Kabupaten Maros, Hal ini berarti setiap tingkatan
lebih besar dari taraf signifikan yaitu 0.05, hal ini berarti berarti bahwa
tidak ada perbedaan jam kerja antara Guru honorer di Kabupaten Maros
signifikan terhadap jam kerja Guru honorer di Kabupaten Maros. Hal ini
adalah sebesar 0.9843, lebih besar dari taraf signifikan yaitu 0.05. Hal ini
berarti bahwa tidak ada perbedaan jam kerja dalam mengajar yang
besar dari taraf signifikan yaitu 0.05, hal ini berarti berarti bahwa tidak ada
perbedaan jam kerja antara tenaga kerja Guru honorer yang berjenis
sebagai berikut :
upah yang ditawarkan dalam pasar kerja, maka semakin banyak orang
yang tertarik masuk ke pasar tenaga kerja. Upah tenaga kerja memainkan
pendapatan yang diterima selain bekerja, bukan menjadi alasan bagi Guru
bekerja (non labor income) yang relatif tinggi seseorang akan merasa
mereka memilih untuk tidak kerja dan memiliki waktu luang (leisure time)
Non labor income berpengaruh positif terhadap leisure time, jika Non
dalam mengajar.
54
kualitas pendidikan di tanah air tidak dapat dilepaskan dari berbagai hal
signifikan terhadap jam kerja Guru honorer di Kabupaten Maros. Hal ini
berarti bahwa tidak ada perbedaan jam kerja yang bekerja sebagai
sudah disesuaikan dengan mata pelajaran dan jam kerja. Hal ini
membuktikan juga bahwa jam kerja yang telah ditentukan oleh pihak
suatu program pendidikan, hal ini berarti bahwa tidak ada perbedaan
dalam memilih pekerjaan yang sesuai dengan aspirasinya baik dari segi
semua laki-laki yang telah mencapai usia kerja terlibat dalam kegiatan
(Simanjuntak, 2001). Hal ini berarti bahwa responsivitas kerja antara laki-
56
laki dan perempuan dalam dunia kerja cenderung tidak ada perbedaan.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
di Kabupaten Maros yaitu upah, hal ini berarti bahwa semakin tinggi
upah yang diterima maka tenaga kerja Guru honorer cenderung akan
tenaga Guru honorer di Kabupaten Maros, hal ini berarti tidak ada
banyak pendapatan yang dimiliki diluar dari penghasilan yang ada tetap
jenis kelamin tidak signifikan terhadap penawaran tenaga kerja, hal ini
status Guru, jenis sekolah dan jenis kelamin karena mereka bekerja
57
58
5.2 Saran
untuk penelitian lebih lanjut agar kiranya bisa diperluas lagi guna
DAFTAR PUSTAKA
Febriani, Ratu Eva. 2012. Jaminan Sosial dan Penawaran Tenaga Kerja
Lanjut Usia. Jurnal ilmiah ekonomi dan pembangunan. Universitas
Bengkulu. Bengkulu.
Kurniati. 2012. penawara tenaga kerja wanita nikah sektor informal di Kota
Makassar. Skripsi tidak dipublikasikan. Program Ilmu Ekonomi.
Fakultas Ekonomi. Universitas Hasanuddin. Makassar.
59
60
KUESIONER PENELITIAN
No responden : ………
1. Nama : .................................................................................................
2. Tempat/tanggal lahir : ............................................................................
3. Alamat : ................................................................................................
4. No. telp : ...............................................................................................
5. Umur :....................................................................................................
6. Jenis kelamin :
a. Laki-laki
b. Perempuan
7. Pendidikan Terakhir :
a. S2
b. S1
c. D3
8. Status perkawinan :
a. Menikah
b. Belum menikah/cerai
9. Status dalam rumah tangga :
a. Kepala/Ibu rumah tangga
b. Anggota rumah tangga
10. Jumlah anggota rumah tangga : …….. orang
11. Tempat Bapak/Ibu mengajar :
a. SLTA
b. SLTP
12. Status pengajar Bapak/Ibu:
a. Pengajar utama
b. Pengajar pendamping
13. Sudah berapa lama Bapak/ibu mengajar di sekolah ini : ……………….
14. Berapa lama (tahun) Bapak/ibu mengajar tenaga honorer sebelum
Bapak/Ibu mengajar di sekolah ini ? ……….........................
Jika pernah , sebutkan dimana : …………………………………………..
15. Apakah Bapak/Ibu mengajar disekolah lain :
a. Ya
b. Tidak
Jika ya, dimana : ……………………
16. Mata pelajaran yang Bapak/Ibu ajarkan :………………………………….
17. Berapa jam rata-rata mengajar dalam seminggu :…………. Jam
18. Dalam pembayaran honorer Bapak/Ibu, apakah dibayar :
a. Mingguan
b. Bulanan
c. Triwulan
d. Semester
19. Berdasarkan pertanyaan (17), berapakah nilai honorer yang Bapak/Ibu
terima :
a. Mingguan : Rp…………………..
b. Bulanan : Rp…………………..
c. Triwulan : Rp…………………..
d. Semester : Rp…………………..
20. Selain pendapatan mengajar yang Bapak/Ibu terima saat ini, apakah
ada sumber pengahasilan lainnya, seperti :
a. Penghasilan dari warisan/tabungan : Rp. ………………….
b. Dari usaha/bisnin : Rp. ………………….
c. Pendapatan anggota keluarga lainnya (suami/istri): Rp……………..
d. Pendapatan lainnya, sebutkan :………………, Rp. ………………….
TERIMA KASIH
Lampran 3: Hasil Regresi
Dependent Variable: Y
Method: Least Squares
Date: 04/20/18 Time: 10:54
Sample: 68
Included observations: 68
12
Series: Residuals
Sample 1 68
10 Observations 68
8 Mean 0.000000
Median -0.130310
Maximum 31.20712
6 Minimum -12.74045
Std. Dev. 7.819527
4
Skewness 0.920930
Kurtosis 5.317202
2 Jarque-Bera 23.73007
Probability 0.000007
0
-15 -10 -5 0 5 10 15 20 25 30
Lampiran 5: Uji Heterokedastisitas
Test Equation:
Dependent Variable: RESID^2
Method: Least Squares
Date: 04/28/16 Time: 11:00
Sample: 68
Included observations: 68