OLEH:
Muh. Asfar
A 0521 82 001
TESIS
MUH. ASFAR
A052182001
Kepada
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2020
ii
ABSTRAK
Muh. Asfar
Nursini
Muhammad Jibril Tajibu
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang
diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS), DJPK kemenkeu metode analisis yang
digunakan adalah persamaan struktural. Objek penelitian ini adalah Provinsi
Sulawesi Selatan. Penelitian ini menggunakan data time series dari tahun 2000-
2021.
Temuan penelitian menunjukkan bahwa investasi berpengaruh positif dan
signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di sulawesi selatan. Kemudian investasi
menunjukkan pengaruh positif dan signifikan terhadap Indeks Pembangunan
Manusia. Tenaga kerja berpengaruh positif namun tidak signifikan terhdap
pertumbuhan ekonomi. sedangkan tenaga kerja terhadap Indeks pembangunan
manusia berpengaruh signifikan dan positif. Pengeluaran pemerintah berpengaruh
positif namun tidak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Bgitupun
pengeluaran pemerintah terhadap indeks pembangunan manusia berpengaruh
positif dan tidak signifikan terhadap indeks pembangunan manusia. Dan
pertumbuhan ekonomi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kemiskinan di
provinsi sulawesi selatan. Kemiskinan berpengaruh positif dan signifikan terhdap
indeks pembangunan manusia di Provinsi Sulawesi Selatan.
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL...................................................................................................i
HALAMAN JUDUL.....................................................................................................ii
ABSTRAK................................................................................................................. iii
DAFTAR ISI.............................................................................................................. iv
DAFTAR GAMBAR....................................................................................................v
DAFTAR TABEL.......................................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1
1.1 Latar Belakang........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................16
1.3 Tujuan Penelitian..................................................................................17
1.4 Kegunaan Penelitian.............................................................................19
1.5 Ruang Lingkup Penelitian.....................................................................19
1.6 Sistematika Penulisan...........................................................................20
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA..................................................................................22
2.1 Tinjauan Teori dan Konsep...................................................................22
2.1.2 Teori Pertumbuhan Ekonomi............................................................22
2.1.3 Kemiskinan.......................................................................................37
2.1.4 Investasi...........................................................................................44
2.1.5 Angkatan Kerja.................................................................................52
2.1.6 Pengeluaran Pemerintah..................................................................54
2.1.7 Indeks Pembangunan Manusia (IPM)...............................................60
2.2 Tinjauan Empiris...................................................................................65
2.2.1 Peta Study Sebelumnya...................................................................67
BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS............................................71
3.1. Kerangka Konseptual............................................................................71
3.2. Hipotesis...........................................................................................72
BAB 4 METODE PENELITIAN................................................................................74
4.1. Ruang Lingkup Penelitian........................................................................74
4.2. Jenis dan Sumber Data...........................................................................74
4.3. Jenis Variabel Penelitian.........................................................................75
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
BAB I
PENDAHULUAN
lapangan kerja, yang dapat dicapai melalui pertumbuhan ekonomi dan/atau melalui
redistribusi pendapatan. teori trickle-down effect oleh (Arthur Lewis 1954) dan
diperluas (Ranis dan Fei 1968). bahwa kemajuan yang diperoleh sekelompok orang
secara otomatis akan menetes ke bawah untuk menciptakan lapangan kerja dan
tingkat kemajuan pembangunan dan merupakan salah satu dampak nyata atas
sebelumya. Pertumbuhan ekonomi yang cepat oleh negara negara didunia menjadi
umum. Kemiskinan juga menjadi salah satu faktor utama penghambat dari proses
sendiri masih kurang merata dan tidak menjangkau seluruh daerah di sulawesi
selatan.
karena wilayah yang cukup luas, kondisi sosial budaya masyarakat yang beragam,
dan pengalaman kemiskinan yang berbeda. Selain itu, masalah kemiskinan juga
tetapi juga kerentanan dan kerawanan untuk menjadi miskin, kegagalan dalam
pemenuhan hak dasar, dan adanya perbedaan perlakuan seseorang atau kelompok
indonesia. Kemiskinan disebabkan oleh berbagai faktor, yaitu tingkat investasi yang
ekonomi yang lambat. Kesenjangan antara masyarakat kaya dan masyarakat miskin
daerah akibat tidak meratanya distribusi pendapatan yang menjadi salah satu akar
pada sektor pertanian, belum dapat melepaskan diri dengan persoalan kemiskinan
mengingat masalah kemiskinan sangatlah kompleks dan multi dimensi, maka untuk
distribusi penduduk miskin tahun 2020 diwilayah Sulawesi ternyata tertinggi berada
sulawesi selatan diharapkan lebih peka terhadap isu kemiskinan sebagai dasar
data dan Informasi kemiskinan yang akurat dan up to date sehingga program
Seperti yang terlihat pada Tabel 1.1 ,Seperti pada periode 2020, tingkat
kemiskinan di Sulawesi Selatan mengalami penurunan, baik dari sisi jumlah maupun
persentase, perkecualian pada September 2013, Maret 2015, Maret 2020, dan
September 2020. Kenaikan jumlah dan persentase penduduk miskin pada periode
September 2013 dan Maret 2015 dipicu oleh kenaikan harga barang kebutuhan
pokok sebagai akibat dari kenaikan harga bahan bakar minyak. Sementara itu,
kenaikan jumlah dan persentase penduduk miskin pada periode Maret 2020 dan
dari tahun 2016 hingga 2021. Persentase penduduk miskin di Sulawesi selatan
pada tahun 2016 sebesar 9,40 persen. Pada tahun 2017 adalah sebesar 9,38
penduduk miskin mengalami penurunan secara persentase yaitu sebesar 0,02 poin
persen dibanding 2016 , tahun 2018, Persentase penduduk miskin Maret 2019
sebesar 8,69 persen juga mengalami penurunan 0,37 poin persen dibandingkan
5
Maret 2018 yang besarnya 9,06 persen. jumlah penduduk miskin di provinsi
Sulawesi Selatan tahun 2020 8,72 persen terus mengalami fluktuasi setiap
tahunnya bgitupun tahun 2021 8,78 persen, Apabila dilihat berdasarkan gambar 1.1
poin persen, juga mengalami peningkatan secara absolut sebesar 9,03 ribu jiwa jika
dibandingkan kondisi Maret 2019 yang besarnya 8,69 persen atau 767,80 ribu jiwa
dan pada tahun 2021 jumlah penduduk miskin 784 ribu jiwa. Kenaikan jumlah dan
persentase penduduk miskin pada periode tersebut dipicu oleh kenaikan harga
barang kebutuhan pokok sebagai akibat dari kenaikan harga bahan bakar minyak
kemiskinan Sulsel berada pada urutan ke-2 terendah setelah Sulawesi Utara yang
yang ada di pulau Sulawesi men catatkan tingkat kemiskinan di atas 11 persen.
Sedangkan dalam skala nasional, Sulsel menempati urutan ke-17 terendah dari 34
provinsi. Secara absolut jumlah penduduk miskin Sulsel pada September 2020
meningkat 40,66 ribu jiwa year over year (yoy) menjadi 800,24 ribu jiwa.
Peningkatan signifikan terjadi di daerah perkotaan, yakni bertambah 32,69 ribu jiwa
yang lebih rendah di daerah perdesaan berhubungan dengan bantuan BLT Dana
Desa yang masif dan pencairannya relatif lebih cepat dibandingkan skema bantuan
(PEN) dengan berbagai skema bantuan yang tersebar pada enam klaster telah
6
juga diketahui sebenarnya bahwa faktor-faktor apa sajakah yang berhubungan atau
keterbelakangan dengan beberapa aspek ekonomi dan aspek non ekonomi. Tiga
faktor tersebut adalah rendahnya taraf hidup, rendahnya rasa percaya diri dan
dampak lainnya. Jika kondisi tersebut dibiarkan berlangsung terus menerus, maka
ekonomi akan meningkatkan kesempatan kerja yang akan menyerap tenaga kerja
menghasilkan barang dan jasa. Untuk menghasilkan barang dan jasa tentunya
membutuhkan sumber daya seperti tenaga kerja, tenaga kerja inilah yang akan
kemiskinan.
Tabel 1-2
Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi Sulawesi selatan 2000-2021.
Persentase
PDRB Provinsi Sulawesi
No Tahun Pertumbuhan (persen
Selatan (Milyaran Rupiah)
%)
1 2000 28 258,97 5.45
5.23
2 2001 29 735,72
4.08
3 2002 30 948,82
5.42
4 2003 32 627,38
5.26
5 2004 34 345,08
6.05
6 2005 36 421,79
6.72
7 2006 38 867,68
6.34
8 2007 41 332,43
7.78
9 2008 44 549,82
8
6.23
10 2009 47 326,08
8.19
11 2010 51 199,90
8.13
12 2011 55 093,74
8.87
13 2012 59 718,50
7.62
14 2013 64 284,43
7.54
15 2014 233 988,05
7.19
16 2015 250 802,99
7.42
17 2016 269 401,31
288 814,17 7.21
18 2017
7.04
19 2018 309 156,19
6.91
20 2019 330 506,38
-0.71
21 2020 328 154,57
perekonomian Sulsel di tahun 2014 sebesar 7,54 persen, lalu menurun menjadi
2016, sebelum kembali turun menjadi 7,21 persen di tahun 2017, serta 7,06 persen
di tahun 2018. kemudian melambat hingga menyentuh level 6,56 persen di tahun
2019. Kondisi ini dikarenakan Sulsel hanya mengandalkan wilayah dan sektor
Sulsel melambat. dimana tiga sektor unggulan Sulsel yakni Pertanian, Kehutanan,
dan Perikanan menurun 2,71 persen dari 5,06 persen pada periode yang sama
tahun 2018, sektor konstruksi menurun 6,88 persen dari 7,76 persen dan sektor
Perdagangan menurun 9,87 persen dari 11,90 persen sedangkan untuk Industri
Pengolahan mengalami percepatan yakni dari 3,34 persen pada pada tahun 2018
menjadi 8,26 persen pada tahun 2019. dan pada Pertumbuhan ekonomi Sulsel di
tahun 2020 mengalami kontraksi -0,70 persen. Capaian tersebut lebih baik
dibadingkan angka nasional yang terkontraksi lebih dalam hingga minus -2,07
dalam RKPD Perubahan Tahun 2020, ekonomi Sulsel sedikit di atas target yang
sebesar minus 0,73 persen, namun pada tahun 2021 pertumbuhan ekonomi mulai
membaik dengan nilai sebesar 4,65 persen. Pandemi Covid-19 yang memaksa
dihadapi wilayah - wilayah baik yang sudah maju maupun yang kurang maju, yang
prasarana, modal dan kegiatan sosial ekonomi lainnya, sehingga tertinggal jauh dari
kerja ?
ekonomi ?
angkatan kerja
Beberapa manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Secara Teoritis Hasil penelitian ini sebagai bahan pembelajaran yang bermanfaat
3. Bagi investor, sebagai bahan pertimbangan dan masukan bagi para pengambil
keputusan dalam hal penanaman modal dalam negeri dan penanaman modal
ekonomi daerah.
4. Bagi penulis, sebagai penerapan ilmu di bidang Teori Ekonomi yang telah
Sulawesi Selatan yang terdiri dari 24 kabupaten kota. Adapun yang menjadi fokus
sulawesi selatan.
yaitu :
Bab I Pendahuluan
Pada bab ini, penulis menyajikan latar belakang penelitian yang menjadi dasar
Pada bab ini termuat secara sistematis menyangkut beberapa teori, pemikiran
serta hasil penelitian terdahulu yang berkaitan dengan rumusan masalah yang
Pada bab ini digambarakan kerangka pemikiran dari penelitian ini disertai
Bab ini merupakan bahasan terakhir dalam proposal penelitian ini terkait
bebrapa sub bagian seperti Rancangan Penelitian, Situs dan waktu penelitian,
Data, Variabel Penelitian dan Definisi Operasional, serta Teknik Analisis Data
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
jangka panjang dari pengertian tersebut ada tiga aspek yaitu proses, output
yang dari tahun ketahun yang panjang yang dilihat secara nyata bukan hanya
mencerminkan aspek dinamis dari suatu perekonomian yang bisa berubah atau
negara dari waktu kewaktu tetapi juga membandingkan dengan negara lain.
Nur, 2020) Dapat disimpulkan bahwa pendapatan nasional bukan saja hanya
suatu negara apakah negara tersebuat industri, pertanian ataukah negara jasa.
apakah kenaikan tersebut lebih besar atau lebih kecil dari tingkat pertumbuhan
penduduk atau apakah perubahan struktur ekonomi terjadi atau tidak identik
satu syarat dari banyak syarat yang diperlukan dalam proses pembangunan
(Meier, 1989).
jasa secara nasional, sedang pembangunan berdimensi lebih luas. Salah satu
ketika suatu produksi barang dan jasa meningkat maka itu menandakan bahwa
cukup penuh. Ini tidak sepenuhnya bebas dari harga selama ada yang lebih dari
16
faktor variabel produksi atau lebih dari satu barang yang dapat diproduksi.
variasi yang kecil dari berbagai tingkat harga. Namun, mungkin ada kesenjangan
yang luas dan kadang signifikan antara estimasi dari alternatif PDB potensial
dibawah potensi untuk interval pada waktu nontrivial. Dan kadang kadang pula
GDP riil pada suatu waktu tertentu (sugiyanto & Romadina , 2020). Dimana
nasional yang terjadi disuatu negara dari tahun ketahun. (Kamaroella &
nasional (barang dan jasa) yang dinyatakan dalam uang yaitu jumlah barang
dan jasa yang dihasilkan seluruh masyarakat dalam satu tahun dan dikalikan
proses kenaikan output barang atau material dan jasa dalam suatu jangka
17
tertentu.
populasi penduduk, jumlah stok barang-barang modal, jumlah luas lahan, dan
ekonomi memiliki berbagai macam faktor yang mempengaruhi, namum para ahli
riil per orang bersifat sementara dan ketika GDP per orang ini naik melampaui
tingkat subsitens, ledakan penduduk akan membawa GDP riil per orang kembali
pada tingkat subsistens, tingkat upah riil minimum yang dibutuhkan untuk
yang baru produktivitas tenaga kerja meningkat dan tingkat upah riil naik hingga
2020).
terus bertambah hingga tingkat upah minimum turun hingga mencapai tingkat
yang subsisten. Pada tingkat upah inilah baik penduduk dan ekonomi akan
bahwa pertumbuhan penduduk tidak terikat erat dengan pendapatan per orang,
tingkat subsisten.
18
sistem ekonomi liberal (bebas). Pada sistem ekonomi liberal tidak ada campur
a. Pertumbuhan penduduk
barang dan jasa. Pertumbuhan output ini dipengaruhi oleh tiga komponen
yaitu : tenga kerja, jumlah persediaan barang dan sumber sumber alam.
David ricardo dan robert malthus tidak sependapat dengan Adam smith
ekonomi, hal ini ditentang oleh david ricardo. David ricardo berpendapat bahwa
pertumbuhan penduduk yang terlalu besar (hingga dua kali lipat) bisa
hanya bisa untuk membiayai tingkat hidup minimum (substisnce level) pada level
state.
19
bahwa GDP riil per orang tumbuh karena adanya perubahan teknologi.
tertentu yang dapat menumbuhkan kapital per jam kerja. Menurut teori ini
pertumbuhan hanya akan berhenti jika perubahan teknologi juga berhenti, teori
terlepas daei GDP riil dan tingkat pertumbuhan GDP riil. (sugiyanto &
kesempatan.
Adapun beberpa hal yang mendasari ide dari teori Neo klasi, yaitu:
stok kapital, maka GDP riil perorang juga meningkat. Dimishing return pada
akan jumlah permintaan dan penawaran. Investasi dalam jangka panjang akan
pertumbuhan harrot domar ini dapat menentukan berapa jumlah jumlah investasi
ekonomi.
ekonomi akan tercapai jika ada pertumbuhan output. Ada dua faktor utama yang
modal sedangkan faktor teknologi dianggap tetap. Modal disini antara lain.
bidang industri yang menyebabkan upah menjadi murah, upah yang murah ini
mengumpulkan kapital.
21
pertumbuhan yang disebabkan karna pilihan yang dibuat oleh orang untuk
terjadi. (sugiyanto & Romadina , 2020). Teori ini didasarkan pada dua
kenyataan mengenai ekonomi pasar yaitu yang pertama penemuan hasil dari
Teori pertumbuha fredrich list adalah penganut paham laizzer faire dan
ditekankan pada metode distribusi yang digunakan. (Hasang & Nur, 2020)
3. Perekonomian kredit
sama. (Hasang & Nur, 2020) Karl bucher mengatakan bahwa pertumbuhan
makin penting. Jadi barang barang itu diproduksi untuk pasar, ini
lima tahap dan setiap negara didunia dapat digolongkan kedalam salah satu
perubahan keadaan ekonomi, politik dan sosial, yang berlaku serta transportasi
yang dapat dicapai masih sangat terbatas, karna ilmu pengetahuan dan
teknologi modern belum ada atau belum digunakan secara sistematis dan
teratur.
sangat terbatas. Oleh sebab itu sebagian besar dari sumber-sumber daya
dipegang oleh tuan tuan tanah yang berkuasa, kebijakan kebijakan dari
otomatis.
Tahap lepas landas ini adalah suatu tahap interval dimana tahap
masyarakat.
diinvestasikan secara tetap, hingga out-put tetap lebih besar dari pada
barang barang konsumsi yang tahan lama serta jasa jasa. Pada priode
ini.
e. Warnert Sombart
tingginya.
semakin luas.
bersama.
1. Teori depedensia
2. Teori schumpeter
perlu waktu panjang untuk pertumbuhan ekonomi. Tiap faktor itu sangat penting
1. Faktor penawaran
minyak dayu dan lain lain yang dapat dihasilkan dari lingkungan.
proses pembangunannya.
c. Stock modal
Stok modal atau sumber daya modal-jumlah niali dari lahan tempat
mengeksploitasi SDA.
d. Kewirausahaan
dan jasa.
2. Faktor permintaan
tambahan yang dapat dihasilkan oleh perekonomian, jika permintaan lebih kecil
kemajuan teknologi dan pada akhirnya ekonomi akan mandek, perubahan faktor
3. Faktor Non-ekonomi
sangat penting untuk pertumbuhan ekonomi, negara negara feodal eropa abad
kekuasaan, setelah rovolusi sosial dan politik pada aba-18 dan 19, golongan
(GNP) merupakan penjumlahan nilai semua barang dan jasa akhir atau
semua nilai tambah yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara”. Pada
membanduingkan antara PNB dan GNP tahun berjalan dengan PNB atau
2.1.3 Kemiskinan
Kemiskinan merupakan mereka yang tak memiliki apa apa, dan orang
sesuatu hal yang sangat penting untuk di perhatikan karena ketika suatu
maka kelangsungan hidup akan sangat terbatas atau kata lain masyarakat tidak
yang lain rumah tangga atau individu memiliki sumber daya atau kemampuan
pendapatan dan pengeluaran atau ukuran yang lain dari individu dengan
beberapa batasan tertentu dimana seseorang dibawa batasan tersebut maka dia
kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan yang diukur dari sisi
kesehatan, gisi, pendidikan, aset, perumahan, dan hak hak tertentu dalam
yang memerlukan kebijakan dan program yang intervensi multi dimensi pula
individu atau kelompok yang punya dan yang tidak punya (the haves dan the
have nots). (Tjondronegoro, 2008). Maka dari itu pemerataan diperlukan dalam
kesejahtraan suatu masyarakat agar tidak ada masyarakat yang memiliki banyak
sebagai kehilangan kebebasan atau berarti pula adanya situasi dimana suasana
31
tidak cukup dalam hubungannya dengan a). Kesehatan, gizi dan literasi, b).
Kurangnya hubungan sosisal, c). Kerawanan, d). Kepercayaan diri yang rendah
dan ketidak berdayaan, dalam banyak kasus, sungguh layak untuk diterapkan
dapat diambil menitikberatkan pada status gizi anak sebagai ukuran out
come juga pada saat insiden penyakit tertentu seperti diare, malaria,
tertentu.
ukuran tingkat melek huruf sebagai salah satu karakteristik atau variabel
sebagai salah satu ambang batas yang dipakai untuk menentapkan sebuah
menjadi salah satu prinsip terpenting yang harus dicapai oleh seseorang
ataupun kelompok.
32
2015). Ciri penting yang menjadi fokus perhatian tertuju kepada titik
rata yang biasa dikeluarkan oleh umumnya, maka dari itu orang ataupun
kemiskinan yakni
1. Teori sosial Darwinin pertama kali muncul dalam sosiologi dan mencoba
orang miskin itu sendiri orang miskin itu miskin karena mereka tidak bekerja
dan kemewahan yang tidak dibutuhkan dan mereka juga memiliki kehidupan
oleh Oscar lewis seorang antropolog iya mengembangkan teori ini dari
mobilitas keatas.
kemiskinan namun teori ini juga cenderung fokus pada respon individu
dengan teori budaya kemiskinan, teori ini tidak berasumsi tentang adanya
mengikuti pola perilaku yang sesuai dengan situasi yang objektif dalam
kehidupan mereka.
4. teori kemiskinan struktural teori ini yakin bahwa kemiskinan disebabkan oleh
diamerika latin secara khusus perhatian pada kemiskinan dunia ketiga, teori
sebagai penduduk yang memiliki rata rata pengeluaran per kapita per bulan
bukan hanya sekedar kekurangan uang tapi lebih dari itu tidak tercapainya
standar minimal hidup layak yang mana tidak dapat dibedah secara mendalam
permasalahan global.
dilihat dari berbagai cara yakni (Putranto, nurmasari, & Susanti, 2019):
kesehatan.
materi. (jones, bradbury, & bautiller, 2016). Siklus ini dipertahankan oleh
semisal ujian masuk disekolah menengah atau lokasi sekolah sekolah yang baik
berdayaan.
keluarga
kehidupan sehari hari, yang dijalani atau dipelajari dalam lingkungan sekitar.
36
2.1.4 Investasi
awal kegiatan produksi. Dengan posisi semacam ini investasi juga merupakan
investasi. Sasaran yang dituju bukan saja hanya masyarakat atau kalangan
Dalam teori ekonomi makro lebih fokus terhadap investasi fisik yaitu investasi
barang modal, bangunan, kontruksi, dan barang jadi yang masih baru.
hanya untuk menggantikan alat alat produksi yang sudah aus atau sudah rusak
sebagian dari penerimaan yang diambil dari rumah tangga produksi yang
disisihkan khususnya dana penyusutan dan cadangan atau laba yang tidak
37
ke rumah tangga produksi melalui kredit dari perbankan melalui pasar modal
Investasi berarti pembelian (atau berarti juga produksi) dari kapital atau
modal baru, penambahan stok barang modal aset produktid dan produksi
investasi sendiri dibedakan menjadi dua investasi riil dan investasi finansial,
yang dimaksud investasi riil merupakan investasi terhadap barang barang tahan
lama yakni barang-barang modal yang akan digunakan dalam proses produksi,
berharga, misalnya pembelian saham, obligasi dan surat bukti hutang lainnya.
pada teori produktivitas batas (marginal productive) dari faktor produksi modal
(capital). Berdasarkan teori ini besarnya modal yang akan diinvestasikan dalam
tingkat bunga, sehingga investasi itu akan terus dilakukan bila mana
produktivitas batas dari investasi masih lebih tinggi dari tingkat bunga yang akan
memberikan hasil yang berbeda beda dan juga mengandung resiko yang tidak
sama, maka haruslah dipilih cara, mana yang lebih baik, yang menguntungkan
38
perusahaan.
sampai dalam jumlah produk marginal dari modal itu sama dengan harga modal,
Adapun secara garis besar dari teori klasik tentang investasi adalah
maka tidak boleh dilupakan bahwa barang barang modal pada umumnya
mempunyai pengunaan yang panjang dan tidak hanya sekali pakai sehingga
biaya (ongkos) plus bunga lebih kecil dari hasil pendapatan yang diharapkan
profitabilitas.
pemikiran tersebut investasi akan dilaksanakan apabila MEI masih lebih tinggi
skedul ini menggambarkan jumlah investasi yang akan terlaksana pada setiap
tingkat bunga. Menurutnya tingkat skedul MEI ini antara lain disebabkan oleh
(I)
0 X
Investasi (I)
Gambar 1.7 Marginal Efficiency of Invesment (MEI)
40
terlaksananya investasi adalah faktor efesiensi marginal dari investasi itu sendiri.
depan. Oleh sebab itu tingkat MEI tidak dapat ditentukan dengan pasti.
penting artinya dalam sejarah perkembangan ekonomi dunia barat (priyono &
dalam bentuk hartab tetap. Hal ini karena daya tahan atau umur dari barang
modal dan bangunan umumnya lebih dari satu tahun. Yang termasuk
41
2. Investasi persediaan
(eksternal) tersebut.
2. Biaya investasi
dan biasanya dalam jumlah yang besar disebut dengan biaya investasi.
42
Dalam suatu investasi, sellain biaya investasi ada juga biaya operasional
dapat dilihat pada gambar. Bentuk slope negatif ini menunjukkan bahwa jika
tingkat bunga nilainya turun, maka besarnya investasi akan semakin besar.
I1
I2 MEC = 1
I1 I2 Investasi
Hubungan tingkat bunga dan investasi gambar 1.8
mengambil keputusan :
a. Jika tingkat bunga lebih kecil dari keuntungan yang diharapkan (MEC)
b. Jika tiungkat bunga lebih besar maka dari keuntunga yang diharapkan
dengan tenaga kerja pada waktu sebelum selama dan sesudah masa kerja.
seperti menunggu panen, cuti dan sebaginya; atau tidak mempunyai pekerjaan
merupakan kelompok penduduk yang usia kerja yang potensial untuk mereka
44
bekerja. Potensial yang dimaksudkan adalah kesiapan setiap orang untuk masuk
kepasar kerja baik saat mereka bekerja yang diaman disini mengandung
dalam usia produktif (usia kerja) yang berumur 15-64 tahun yang sedang bekerja
sudah diisi dan semua lapangan pekerjaan yang masih lowong/kosong. (Arifin,
2002)
sebenarnya dianggap sebagai sebagai salah satu faktor positif yang memacu
pertumbuhan ekonomi, karna dengan adanya jumlah tenaga kerja yang lebih
penduduk yang lebbih besar berarti ukuran pasar domestiknya itu lebih besar,
maka dari itu penawaran tenaga kerja mengandung elastisitas yang tinggi,
meningkatnya permintaan atas tenaga kerja yang berasal dari sektor tradisional
bersumber pada ekspansi kegiatan sektor modern, maka dari itu salah satu
Angkatan kerja merupakan penduduk usia kerja 15 tahun atau lebih yang
Angkatan kerja terbagi menjadi dua bagian, yaitu angkatan kerja yang
bekerja dan tidak bekerja atau pengangguran (Aryanti & Setiadi, 2019).
keuntungan, paling sedikit satu jam (tidak terputus) dalam seminggu yang
lalu. Kegiatan tersebut termasuk pola kegiatan pekerja tidak dibayar yang
adalah orang yangtidak bekerja dan masih atau sedang mencari pekerjaan.
angkatan kerja yang rendah, penerapan sistem padat modal dalam proses
2.1.6.Pengeluaran Pemerintah
yang diterima dari pajak (fiscal policy). (Jaelani, 2018). Jadi pengeluaran
publik yang harus disediakan secara efisien, efektif, adil dan transfaran,
penyediaan layanan ini dapat berlangsung dalam dua bentuk yakni direct service
bruto (GNP) adalah suatu ukuran yang sangat kasar terhadap kegiatan
lebih tinggi dari pendapatan nasional, langkah ini diperlukan untuk mengimbangi
(Sumardjoko , 2017)
Maka dari itu penerimaan negara yang bersifat penerimaan dalam negri
(pajak dan non pajak hibah) dan penerimaan pinjaman (kredit luar negri dan
negara dan dapat dianggap sebagai penambah kekayaan negara dan dapat
juga pengurangan uang uang negara yang berada didalam kas negara tetapi
pada perusahaan-perusahaan.
pemerintah terhadap total investasinya adalah besar sebab pada tahap ini
concentration effect dan inspection effect yang timbul karena masyarakat sadar
akan hal hal yang ditangani oleh pemerintah setelah selsai gangguan tersebut
tahapan awal, menengah, dan tahap lanjut. Pada tahap awal ini perkembangan
pertumbuhan ekonomi agar dapat tinggal landas, namun pada tahap ini peranan
adanya investasi swasta dalam pesentase terhadap GNP semakin besar dan
kesehatan masyarakat.
b. Hukum Wagner
kegiatan dan kebutuhan pemerintah terkait dengan tugas dan fungsi pemerintah,
pemerintah.
meningkat.
49
masyarakat tidak suka membayar pajak yang semakin besar untuk membiayai
pemerintah juga semakain meningkat, oleh karena itu dalam keadaan normal,
Anggaran pendapatan dan belanja yang dikelola oleh pemerinta pusat dan
Rakyat (DPR). Pendapatan negara adalah hak pemerintah pusat yang diakui
dimasukkandalam APBN
yang diakui sebagai penambah nilai kekayaan bersih dan belanja daerah adalah
bersih.
sebagai faktor utama, sehingga dapat dikatakan bahwa sumber daya manusia
pendidikan, dan hasil pembangunan lainnya. IPM dibentuk oleh tiga dimensi
dasar, yaitu umur panjang dan hidup sehat (a long and healthy life),
penduduk ini dicapai melalui upaya yang menitik beratkan pada peningkatan
52
(Mujahidah & BPS, 2020). Konsep ini merupakan cikal bakal munculnya Indeks
tahun 1990-an. Dimana pada saat itu IPM dibentuk oleh empat indikator yang
merefleksikan dimensi umur panjang dan hidup sehat, pengetahuan dan standar
hidup layak. Keempat indikator tersebut merupakan angka harapan hidup saat
lahir, angka melek huruf, gabungan angka partisipasi kasar, dan Produk
Domestik Bruto (PDB) per kapita, sejak saat itu IPM secara berkala
gagal dalam memperbaiki taraf hidup sebagian penduduknya, oleh karna itulah
diukur dilihat secara bersamaan semua isu yang ada didalam masyarakat yakni
politik maupun nilai nilai kultural, dari sudut pandang manusia, pembangunan
manusia juga mencakup isu isu penting lainnya yaitu gender, dengan demikian
manusia.
tiga pilihan paling mendasar yaitu untuk berumur panjang dan hidup sehat, untuk
dan standar hidup untuk semua negara seluruh dunia. (Anggraini, 2018)
dilihat dengan tingkat kualitas hidup manusia di tiap-tiap negara, salah satu tolak
ukur yang digunakan dalam melihat kualitas hidup manusia adalah Indeks
memang sudah dikenal oleh UNDP sejak tahun 1990 dengan nama Indeks
Ketiga indikator tersebut adalah 1. Umur panjang dan hidup sehat yang
dihitung dari angka harapn sekolah dan angka rata rata lama sekolah 3. Standar
agar penduduk dapat mencapai usia harapan hidup yang panjang, angka
umur). Secara teory seseorang dapat bertahan hidup lebih lama apabila dia
minum bersih.
b. Pengetahuan
Pengetahuan dalam hal ini tingkat pendidikan juga diakui secara luas sebagai
cerdas.
Dalam kaitannya dengan IPM ini, tersebut dua jenis indikator pendidikan
yaitu angak melek huruf dan rata rata lama sekolah. Yang kedua indikator
penduduk
layak. Indikator standar hidup layak bisa dilihat dari daya beli masyarakat yang
meliputi:
wilayah. Untuk mengukur dimensi standar hidup layak (daya beli), UNDP
menggunakan indikator yang dikenal dengan real per kapita GDP adjusted.
Adapun rencana dari penelitian ini dan turut didukung oleh beberapa
(PMA) Dan penanaman modal dalam negri (PMDN), tenaga kerja dan
Analisis pengaruh belanja modal pemerintah daerah, tenaga kerja terserap dan
provinsi sulawesi utara dengan analisis jalur ditemukan bahwa tingkat partisipasi
signifikan terhadap perkembangan pertumbuhan ekonomi dan TPAK laki laki dan
positif tercatat selama periode ini dan tingkat kemiskinan menurun secara
miskin.
Kerja dengan Produk Domestik Bruto adalah negatif dan signifikan. Namun,
korelasi antara Perempuan Bisnis dan Indeks Hukum dan Produk Domestik Bruto
dengan Produk Domestik Bruto adalah negatif dan tidak signifikan. Hasil ini
(Liu & Li, 2019) Dengan penelitian yang berjudul FDI, Ketenagakerjaan,
dan Pertumbuhan Ekonomi Kota Beijing: Mekanisme dan Uji Empiris dengan
menggunakan model data panel Temuan ini menunjukkan bahwa untuk enam
kabupaten dalam kota dengan struktur ekonomi dan infrastruktur kota yang
59
(Long & Mensah, 2021) Dengan penelitian yang berjudul Dampak FDI
dan mendukung Ghana, sehingga dapat menarik lebih banyak investasi asing
Model Variabel
No Penelitian/Tahun/Lokasi Temuan
dan Variabel
Utama
Investasi dan Tenaga kerja secara
tenaga kerja serta signifikan mempengaruhi
pengeluaran pertumbuhan ekonomi,
1 Hellen / 2017 / Samarinda pemerintah sementara investasi dan
terhadap belanja pemerintah tidak
berpengaruh signifikan
pertumbuhan
terhadap pertumbuhan
ekonomi serta ekonomi
kesempatan kerja
Pengaruh belanja Belanja modal memiliki
Taufiq Istianto/ 2021/ daerah dan pengaruh yang positif dan
2 Manado indeks signifikan terhadap
pembangunan pertumbuhan ekonomi
manusia terhadap dan indeks pembangunan
pertumbuhan manusia memiliki
ekonomi pengaruh yang positif dan
signifikan terhadap
pertumbuhan ekonomi
Pengaruh tingkat Secara parsial Tingkat
kemiskinan, kemiskinan, dan
pengeluaran pertumbuhan ekonomi
3 Julita Senewe / 2021/ tidak berpengaruh
pemerintah, dan
Manado terhadap indeks
pertumbuhan
pembangunan manusia
ekonomi
dan secara simultan tingkat
terhadap indeks kemiskinan pengeluaran
pembangunan pemerintah, dan
manusia pertumbuhan ekonomi
berpengaruh terhadap
indeks pembaangunan
manusia
61
Pertumbuhan ekonomi
tidak berpengaruh secara
Pertumbuhan signifikan terhadap indeks
ekonomi, pembangunan manusia
11 Kurnia sari dewi/ 2021/ jawa pengangguran dan (IPM), Pengangguran
timur kemiskinan terhadap belum mampu
indeks pembangunan mempengaruhi secara
manusia signifikan terhadap IPM,
sedangkan kemiskinan
dapat secara langsung
mempengaruhi indeks
pembangunan manusia
(IPM)
Angkatan kerja, upah, pdrb
dan pendidikan secara
bersama-sama berpengaruh
signifikan terhadap tingkat
Angkatan kerja, pengangguran, angkatan
upah, PDRB dan kerja berpengaruh negatif
12 Amgi Filiasari/ 2021 /Banten pendidikan terhadap dan signifikan terhadap
tingkat tingkat pengangguran, upah
pengangguran berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap tingkat
penngangguran, PDRB
berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap tingkat
pengangguran, pendidikan
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap
pengangguran
64
peningkatan pengeluaran
pemerintah mempercepat
pertumbuhan ekonomi
negara-negara
berpenghasilan rendah di
Sub Sahara Afrika.
Pengeluaran Dan ketika pengeluaran
13 (Kimoro, Keong, & Sea, 2017) pemerintah, pemerintah berinteraksi
/ Afrika efesiensi, terhadap dengan efisiensi pemerintah,
Pertumbuhan tidak ditemukan hubungan
Ekonomi efisiensi pemerintah untuk
meningkatkan dampak
pengeluaran pemerintah
terhadap pertumbuhan
ekonomi.
Hasil penelitian
menunjukkan bahwa seluruh
indeks economic freedom
EF berhubungan positif dan
Investasi asing Signifikan dengan
langsung, kebebasan pertumbuhan ekonomi,
ekonomi terhadap selanjutnya hasil tersebut
14 (Haydaroğlu, 2016) / Turkey pertumbuhan menunjukkan bahwa FDI
Ekonomi berhubungan positif dan
signifikan secara statistik
determinan terhadap
pertumbuhan ekonomi. dan
menemukan bahwa EF dan
FDI memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap
pertumbuhan ekonomi.
Hasil penelitian
Modal asing/ menunjukkan bahwa adanya
Investasi Asing hubungan yang signifikan
15 (Rodionova, Yakubovskiy, & Terhadap dari penanaman modal
Kyfak, 2019) / Ukraine Pertumbuhan asing terhadap pertumbuhan
Ekonomi ekonomi
65
66
BAB III
sekunder dan tersier. Dengan kata lain, arah dari pembangunan ekonomi
keseluruhan agar dapat diketahui secara jelas dan terarah. Adapun secara
67
Investasi Indeks
(X1) Pembangunan +
+ Manusia (IPM)
+ (Y2)
Kemiskinan
Angkatan (Y4)
Kerja (Y1)
+
Pengeluaran +
+ Perumbuhan
pemerintah Ekonomi
(X2) (Y3)
3.2. Hipotesis
angkatan kerja
ekonomi
manusia
kemikinan
BAB IV
METODE PENELITIAN
4
4.
4.1.
4.1. Ruang Lingkup Penelitian
menggunakan data panel selama lima tahun yaitu dimulai dari tahun 2000
berhubungan dengan pokok bahasan yang peneliti kutip dari buku dan
catatan atau laporan historis yang telah disusun dalam arsip yang berasal
dari BPS pencatatan langsung berupa data seri waktu (time series) dalam
yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari penelitian pustaka (Library
literatur yang terkait dengan penelitian ini seperti bahan\ bahan bacaan
yang memiliki kumpulan data yang dibutuhkan seperti website BPS dan
DJPK.
yang diasumsikan peneliti bukan terletak pada metode analisis yang dipilih
Jadi jelas bahwa hubungan antar variabel dalam model merupakan deduksi
dari teori. Tanpa dasar teoritis yang kuat SEM tidak dapat digunakan dalam
analisis ini terdapat dua jenis variabel yaitu variabel eksogenus dan
variabel endogenus
penyebab eksplisitnya atau dalam diagram tidak ada anak panah yang
70
variabel eksogenus dalam penelitian ini adalah sebanyak tiga variabel yaitu
Dalam penelitian ini terdapat Empat (4) variabel eksogenus dan Dua
1. Investasi
investor baik didalam negri maupun yang ada diluar negri dalam
Selatan
2. Angkatan Kerja
bekerja.
3. Pengeluaran pemerintah
tidak langsung.
indeks.
5. Kemiskinan
6. Pertumbuhan Ekonomi
dalam Rupiah.
Dalam teknik analisis data yang digunakan dalam penilitian ini adalah
koefesien Reduced Form. Ketiga hasil dari estimasi koefisien reduced form
penelitian ini. Model Persamaan struktural dalam penelitian ini dapat ditulis
sebagai berikut:
berikut ini:
Y1 = f (X1, X2,)......................................................................................................(3.1)
Y2 = f (Y1)............................................................................................................(3.2)
Y3 = f (Y1)............................................................................................................ (3.3)
Y4 = f(Y2,Y3)……………...................................................................................... (3.4)
Y2 = β0 + β1 LnY1............................................................................................ (3.2b)
Y3 = Ω0 + Ω1 Y1.............................................................................................. (3.3c)
Y4 = £0 + £1 Y2 + £1 Y3................................................................................... (3.4d)
Dimana :
δ0 = β0 + β1 α0
δ1 = β1 + α1 β2
δ2 = β1 + α2 β3
δ3 = β1 + α3 β4
δ4 = β1 + α4 β5
µ1,2 = β1 µ1+ µ2
Di mana δ0, δ1 δ2 δ3 dan δ4 adalah parameter yang akan ditaksir,
Keterangan:
Y5 = Kemiskinan
Y2 = Pertumbuhan Ekonomi
Y1 = Angkatan Kerja
X2 = Pengeluaran Pemerintah
74
X1 = Invstasi
c. Pengaruh Langsung:
yaitu:
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui distribusi data dalam variabel yang
digunakan dalam penelitian.Data yang baik dan layak digunakan dalam penelitian
adalah data yang memiliki distribusi normal. Untuk menguji apakah distribusi normal
atau tidak dapat dilihat melalui normal probability plot dengan membandingkan
distribusi kumulatif dan distribusi normal. Data normal akan membentuk satu garis
lurus diagonal, dan ploting data akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika
distribusi data adalah normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya
akan mengikuti garis diagonalnya. Uji statistik dilakukan uji one sample Kolmogorov
Smirnov Test, jika nilai Kolmogorov Smirnov signifikannya di atas α = 0,05, maka Ho
independen yang satu dengan variabel independen yang lain. Pada model regresi
yang baik seharusnya tidak terdapat korelasi di antara variabel independen. Uji
Multikolinieritas dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu dengan melihat VIF (Variance
Inflation Factors) dan nilai tolerance. Jika VIF > 10 dan nilai tolerance < 0,10 maka
.
85
pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah model regresi yang memiliki
lain, atau homokesdastisitas, dengan kata lain tidak terjadi heteroskedastisitas. Cara
memprediksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas pada suatu model dapat dilihat
dari pola gambar scatter plot model tersebut.Bila titik- titik menyebar secara acak,
tidak membentuk suatu pola tertentu yang jelas, serta tersebar baik diatas maupun
dilakukan dengan uji Glejser, jika variabel independen tidak signifikan secara
melakukan White Test, yaitu dengan cara meregresi residual kuadrat dengan
variabel bebas, variabel bebas kuadrat dan perkalian variable bebas. Jika
probabilitas lebih kecil dari 0,05 maka hipotesis yang mengatakan bahwa terjadi
2
determinasi berada diantara 0 (nol) dan 1 (satu).Nilai R yang kecil berarti
86
berikut:
2
KD = R x 100%
Dimana:
membandingkan nilai statistik dari uji F (F-statistic) terhadap nilai kritis berdasarkan
tabel distribusi F (atau F tabel). Sebelum menghitung nilai kritis F, terlebih dahulu
menghitung nilai derajat bebas pembilang dan derajat bebas penyebut. Berikut
variabel tak bebas, serta jumlah elemen sampel sebanyak 10, maka derajat bebas
pembilang adalah k-1 = (2+1)-1 = 2 dan derajat bebas penyebut adalah 10-3=7.
Misalkan tingkat signifikansi yang digunakan adalah 5%. Maka nilai kritis F (atau F
tabel) dengan derajat bebas pembilang adalah 2, derajat bebas penyebut adalah 7,
menggunakan pendekatan nilai probabilitas dari uji F. Nilai probabilitas dari uji F
probabilitas.
Pertumbuhan Ekonomi.
Uji t ini dilakukan untuk melihat apakah ada pengaruh signifikan secara parsial
88
koefisien regresi populasi ke-i(βi) bernilai nol. Dengan kata lain, variabel bebas ke-i
memiliki pengaruh yang tidak signifikan secara statistik terhadap variabel tak bebas,
menyatakan koefisien regresi populasi ke-i(βi) tidak bernilai nol. Dengan kata lain,
variabel bebas ke-i memiliki pengaruh yang signifikan secara statistik terhadap
variabel tak bebas, dengan mengontrol pengaruh dari variabel bebas lain.
menggunakan pendekatan nilai probabilitas dari uji t. Nilai probabilitas dari uji t
probabilitas.
BAB V
BAB V
V.1 Deskripsi Data
yang bukan hanya mencakup kondisi ekonomi namun juga sosial budaya
dari tahun 2000 sampai 2021 mengalami fluktuasi bisa dilihat dalam gambar
2 2001 1 082,70
784,98 ribu jiwa atau 8,78 persen dari total penduduk. Jumlah penduduk
91
peningkatan secara persentase yaitu sebesar 0,06 poin. Selain itu juga
dibandingkan kondisi tahun 2020 yang besarnya 8,72 persen atau 776,83 ribu
jiwa.
baik dibandingkan angka nasional yang kembali menyentuh dua digit di angka
10,19 persen.
pada gambar berikut ini dapat terlihat besarnya niali PDRB Provinsi Sulawesi
Selatan.
92
(persen %)
2000 sampai 2021 menunjukkan adanya peningkatan tiap tahun ada dimana
Makassar dengan kontribusi sebesar 33,90 persen pada tahun 2016 dan
sebesar 35,23 persen pada tahun 2020. Berikutnya, kabupaten dengan peranan
terbesar kedua adalah Kabupaten Bone yaitu sebesar 6,95 persen pada tahun
94
2016 dan 7,22 persen pada tahun 2020. Selanjutnya, peranan Kabupaten
Pangkajene Kepulauan sebesar 5,44 persen pada tahun 2016 dan 5,07 persen
pada tahun 2020. Provinsi Sulawesi Selatan memiliki PDRB perkapita tertinggi
di Pulau Sulawesi pada tahun 2016, yaitu sebesar 43,82 juta rupiah per
penduduk.
Namun pada tahun 2020 turun posisi menjadi urutan kedua setelah Provinsi
pada tahun 2021 kondisi ekonomi mulai membaik dengan nialai pertumbuhan
4,65 persen karna semua sektor usaha mulai membaik dan mulai tumbuh
positif.
Sulawesi Selatan. Kabupaten Luwu Timur termasuk dalam daerah yang relatif
yang cukup dalam sehingga masuk dalam daerah tertinggal. Hal ini dikarenakan
cukup dalam.
tahun 2000 s/d 2021 realisasi Proyek dan Investasi penanaman Modal di
2021
2 2001 4 25 3 507,872.0
3 2002 5 24 2 30,785.6
97
5 2004 2 26 1 18,095.0
6 2005 5 23 2 473,713.4
Sumber: nswi.bkpm.Indonesia
meurpakan besarnya realisasi investasi dari proyek yang telah disetujui oleh
Penanaman Modal Asing (PMA) dan (PMDN) dapat diketahui bahwa terjadi
peningkatan PMA di Sulawesi Selatan terjadi pada tahun 2004 sebesar US$
264.050,148 dan kemudian terjadi penurunan pada tahun 2005 sebesar ribu
US$ 2,346. Hal ini disebabkan krisis ekonomi global yang membawa dampak
tukar rupiah dan berdampak pada investor asing kurang berminat untuk
tahun 2016, nilai realisasi mengalami kenaikan yang tidak begitu signifikan.
selatan.
Badan Pusat Statistik (BPS) Angkatan kerja terdiri dari penduduk usia kerja,
yaitu usia 15 tahun keatas atau lebih yang bekerja atau mempunyai pekerjaan,
tahun atau lebih yang masih sekolah, mengurus rumah tangga, atau
Angkatan Kerja
Pergerakan angkatan kerja yang dilihat dari jumlah orang yang bekerja
dimana yang tidak bekerja sebesar 2,635,414 dan yang bekerja sebesar
370,309.
sebesar 4.433.714 orang, angka ini terdiri dari 4.176.800 penduduk yang
bekerja, atau sekitar 94,21 persen dari total angkatan kerja. Sedangkan 6,79
urusan rumah tangga sendiri, dengan cara menggali segala sumber dana
potensial yang ada di daerah tersebut. Dalam hubungan ini pengelolaan APBD
Provinsi terus disempurnakan agar dapat menghimpun dana yang cukup untuk
102
membiayai pembangunan.
No Pengeluaran Pemeintah
Sumber: djpb.kemenkeu
rumah tangga sendiri, dengan cara menggali segala sumber dana yang
potensial yang ada di daerah tersebut. Dalam hubungan ini pengelolaan APBD
membiayai pembangunan
Pembiayaan Daerah.
Selatan, dan 250.026.682 ribu rupiah (0,70 persen) adalah pembiayaan daerah.
dibentuk oleh tiga dimensi dasar, yaitu umur panjang dan hidup sehat (a long
and healthy life), pengetahuan (knowledge), dan standar hidup layak (decent
(HLS) dan Rata-rata Lama Sekolah (RLS). Sementara itu, standar hidup layak
tinggi apabila nilainya berada diatas 70 dan berada pada status rendah
1 2001 68.81
2 2002 69.62
3 2003 70.22
4 2004 67.80
5 2005 68.06
6 2006 68.81
7 2007 69.62
8 2008 70.22
9 2009 70.94
10 2010 66.00
11 2011 66.65
106
12 2012 67.26
13 2013 67.92
14 2014 68.49
15 2015 69.15
16 2016 69.76
17 2017 70.34
18 2018 70.90
19 2019 71.66
20 2020 71.93
21 2021 72.24
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021 sebesar 72,24 dan secara nasional berada
pada peringkat 11, memiliki peringkat yang lebih tinggi dari tahun sebelumnya,
dengan nilai IPM pada tahun 2020 sebesar 71,93. Sejak tahun 2017, pembangunan
manusia Sulawesi Selatan sudah berstatus tinggi. Selama periode 2017 hingga
2021 angka IPM Sulawesi Selatan masih dibawah IPM nasional. Seperti halnya IPM
Selatan berada pada posisi ke-2 setelah IPM Sulawesi Utara. Sejak periode 2010
hingga 2021 capaian IPM tertinggi di pulau Sulawesi dicapai oleh Sulawesi Utara.
Pada tahun 2021 IPM Sulawesi Utara mencapai 73,30, kemudian pada posisi kedua
adalah Sulawesi Selatan dengan capaian IPM sebesar 72,24 dan pada posisi ketiga
107
adalah Sulawesi Tenggara dengan capaian IPM sebesar 71,66. Pada tahun 2021
provinsi di pulau Sulawesi ada tiga provinsi yang mencapai status pembangunan
manusia “tinggi”, yaitu Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara.
kategori “sedang”
paling tinggi. Pada tahun 2021 indeks pendidikan mencapai 65,76 atau meningkat
disebabkan oleh capaian indeks rata-rata lama sekolah yang meningkat sebesar
0,95 persen atau 0,53 poin. Hal ini menggambarkan semakin tingginya penduduk
usia 25 tahun ke atas dalam menempuh pendidikan formal hingga kelas VIII (SMP
kelas II). Sementara itu, peningkatan indeks standar hidup layak pada tahun 2019
sebesar 0,39 persen atau meningkat 0,29 poin. Sedangkan untuk indeks kesehatan
yang diwakili oleh umur harapan hidup mengalami peningkatan yang tidak terlalu
besar yakni hanya sebesar 0,18 persen atau meningkat 0,14 poin.
108
pengaruh tidak langsung. Hal ini bertujuan untuk menguraikan tahapan dalam
menganalisis data dengan metode tertentu yang akan digunakan untuk menjawab
rumusan masalah diikuti dengan pengujian hipotesis dari penelitian. Metode analisis
data dalam penelitian ini adalah analisis regresi time series dengan menggunakan
software amos dengan menghasilkan model estimasi. Aanalisis hasil estimasi yang
digunakan dalam penelitian ini dengan tujuan untuk mengetahui ada tidaknya
pengaruh antar variabel. Terdapat dua cara untuk mengetahui hal tersebut yaitu :
Keterangan
*Signifikan pada α = 5% ;
signifikan 5 persen.
ekonomi sisanya 51,7 % ditentukan oleh variabel lainnya diluar model. Pada
variabel dapat dilihat pada tabel hasil estimasi koefisien pengaruh langsung dan
1 a. X1→Y1 236
c. . X1→ X 4 009
2 a. X2→Y1 2701
c. X2→ X 4 179
3 a. X3→Y1 162
c. X3→ X 4 002
111
4 a. Y 1→Y2 1447
b. Y1→Y2 → X 2 000
a. Y1→ X 4 009
Keterangan:
*signifikan pada α = 5%
(Direct effect), pengaruh tidak langsung (indirect effect) dan total pengaruh
terhadap kemiskinan yang terdapat pada tabel 5.8 dan gambar 5.1 Analisis
112
sebelumnya.
koefisien -0,342 hal ini berarti bahwa 1 persen peningkatan investasi melalui
Provinsi sulawesi selatan sebesar 0,350 persen. Hal ini sesuai dengan
provinsi sulawesi selatan menunjukkan hasil yang positif dan tidak signifikan
dengan nilai koefisien 2.701. Hal ini berarti bahwa 1 persen peningkatan
menunjukkan pengaruh negatif dengan nilai koefisien sebesar -3.909. Hal ini
V.3 Pembahasan
produksi modal capital. Investasi itu memberikan hasil yang berbeda beda
dan juga mengandung resiko yang tidak sama maka haruslah dipilih cara
114
yang lebih baik dan menguntungkan dalam berinvestasi. Hal tersebut sejalan
pertumbuhan ekonomi.
faktor yakni faktor modal, tenaga kerja, dan Perkembangan teknologi. Teori
ekonomi secara nasional. Hal tersebut sejalan dengan hipotesis awal bahwa
Selatan. Hasil analisis ini sejalan dengan temuan Prio. T (2013). Dimana
ekonomi.
temuan Nayaka Artha Wicesa, Susilo (2016). Dimana hasil Analisis regresinya
pembangunan manusia. Dan hal ini sejalan dengan Teori Harrod Domar
Menurut teori ini, investasi tidak hanya menciptakan permintaan, tetapi juga
besar agar produksi tidak menurun. Jika kapasitas yang lebih besar tidak diikuti
produksi, Dalam hal ini manusia hanya sebagai alat (input) untuk mencapai
Signifikan terhadap indeks Pembangunan manusia. Hal ini sejalan dengan teori
116
Solmon (1980) dalam Sinaga (2005) menjelaskan, bahwa pasar tenaga kerja
lowongan kerja dapat terjadi sebentar saja namun dapat pula memakan waktu
yang lama, masalah yang dihadapi oleh kedua belah pihak di pasar yaitu: setiap
beda pula. Di mana letak masalah dari kedua belah pihak adalah keterbatasan
informasi.
regresi ini sejalan dengan temuan Julita Senewe dan Debby Ch. Rotinsulu
Analisis ini kemudian sejalan dengan hasil temuan Yusbar dan rita (2017).
tersebut diperkuat dengan teori Darwin yaitu kemiskinan situasional bahwa orang
miskin berperilaku berbeda karna mereka tidak memiliki kemampuan atau sumber
daya dalam mengupgrade diri mereka dan meniru keampuan gaya kelas
menengah. Dimana orang yang muda sangat sedikit memiliki kemampuan untuk
keperguruan tinggi dan mereka banyak yang putus sekolah dan perempuan lebih
BAB VI
PENUTUP
6.1. Kesimpulan
118
6.2. Saran.
baik PMA maupun PMDN untuk berinvestasi baik itu melalui perda
119
ekonomi.
di Sulawesi selatan.
Daftar Pustaka
Badan pusat statistik. (2021). Indikator makro sosial ekonomi provinsi Sulawesi
selatan. Sulawesi Selatan: BPS.
Badan Pusat Statistik, B. (2011). Ensiklopedia Indikator ekonomi dan sosial. jakarta:
Badan Pusat Statistik.
Hellen, & Mintart, S. (2017). Pengaruh investasi dan tenaga kerja serta pengeluaran
pemerintah terhadap. INOVASI, 13(1), 28-38.
Istianto, T., & Kumenaung, A. G. (2021). Analisis pengaruh Belanja daerah dan IPM
terhadap pertumbuhan ekonomi kabupaten dan kota bolaang mangondow
raya. Pembangunan ekonomi daerah, 22(3), 21.
jones, p., bradbury, l., & bautiller, s. l. (2016). Pengantar Teori-Teori Sosial. jakarta:
Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
kajian fiskal, r. (2020). kajian fiskal regional. sulawesi selatan: kementrian keuangan
direktorat jendral pembendaharaan.
Kamaroella, A., & Kutsiyah, F. (2018). Isu-Isu Strategi Makro Ekonomi. CY. Zifatama
Jawara: Surabaya.
Kimoro, E. L., Keong, C. C., & Sea, L. L. (2017). Pengeluaran Pemerintah, Efisiensi
dan Pertumbuhan Ekonomi: Analisis Panel Negara-negara Berpenghasilan
Rendah Afrika Sub Sahara. African Journal, V(II), 21.
88
Liu, L., & Li, Y. (2019). FDI, Ketenagakerjaan, dan Pertumbuhan Ekonomi Kota
Beijing: Mekanisme dan Uji Empiris. Scientific research, 2070-2084.
Long, W., & Mensah, A. S. (2021). Dampak FDI terhadap Pertumbuhan Ekonomi,
Lapangan Kerja, dan Pengurangan Kemiskinan di Ghana. Scientific
Research, 1291-1296.
Priyono, & Ismail, Z. (2012). Teori Ekonomi (1 ed.). (T. Chandra, Penyunt.)
Surabaya: Dharma Ilmu.
Putranto, A. t., nurmasari, i., & Susanti, F. (2019). Pengantar Ilmu Ekonomi. Banten:
Unpam Press.
Rani, M. P., & Syapsan. (2021). Peran investasi modal fisik dan modal manusia
terhadap pertumbuhan ekonomi. Ekonomi dan Bisnis, 18(2), 195-202.
Rodionova, T., Yakubovskiy, S., & Kyfak, A. (2019). Aliran Modal Asing Sebagai
Faktor Pertumbuhan Ekonomi di Bulgaria, Republik Ceko, Hongaria dan
Polandia. Sciedu Press, 10(4), 10.
sugiyanto, H., & Romadina , A. P. (2020). Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro.
serang banten: Yayasan Pendidikan Dan Sosial Indonesia Maju (YPSIM).
L
A
M
P
I
R
A
N
88
a. Dependent Variable: Y1
b. All requested variables entered.
Model Summary
ANOVAa
1115637020589 19 5871773792577
1 Residual
76070000.000 687600.000
2324122660304 21
Total
68900000.000
a. Dependent Variable: Y1
b. Predictors: (Constant), X2, X1
Coefficientsa
1 1
a. Dependent Variable: Y1
Y1 TERHADAP Y2
Variables Entered/Removeda
1 Y1b . Enter
a. Dependent Variable: Y2
b. All requested variables entered.
Model Summary
a. Predictors: (Constant), Y1
ANOVAa
Total 105.381 21
a. Dependent Variable: Y2
b. Predictors: (Constant), Y1
Coefficientsa
a. Dependent Variable: Y2
88
Y1 TERHADAP Y3
Variables Entered/Removeda
1 Y1b . Enter
a. Dependent Variable: Y3
b. All requested variables entered.
Model Summary
a. Predictors: (Constant), Y1
ANOVAa
1876824238032 20 9384121190161
1 Residual
323.200 6.160
3357932730143 21
Total
046.000
a. Dependent Variable: Y3
b. Predictors: (Constant), Y1
Coefficientsa
a. Dependent Variable: Y3
88
Y2 TERHADAP Y4
Variables Entered/Removeda
1 Y2b . Enter
a. Dependent Variable: Y4
b. All requested variables entered.
Model Summary
a. Predictors: (Constant), Y2
ANOVAa
2442010060.79 20 122100503.040
1 Residual
2
3491655007.50 21
Total
0
a. Dependent Variable: Y4
b. Predictors: (Constant), Y2
Coefficientsa
a. Dependent Variable: Y4
88
Y3 TERHADAP Y4
Variables Entered/Removeda
1 Y3b . Enter
a. Dependent Variable: Y4
b. All requested variables entered.
Model Summary
a. Predictors: (Constant), Y3
ANOVAa
1179925990.18 20 58996299.509
1 Residual
1
3491655007.50 21
Total
0
a. Dependent Variable: Y4
b. Predictors: (Constant), Y3
Coefficientsa
a. Dependent Variable: Y4
88