SKRIPSI
Oleh :
NIM: C1A017093
i
PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI DAN INFLASI
TERHADAP INVESTASI DI PROVINSI BENGKULU
SKRIPSI
Oleh :
NIM: C1A017093
ii
Skripsi oleh Muhammad Abdul Ratam Syamsu ini
Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji
Mengetahui
Ketua Jurusan Ekonomi Pembangunan
iii
KATA PENGANTAR
Maha Suci Allah, swt. Yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan
taufiq-Nya kepada seluruh umat manusia sehingga kita tidak hanya mengabdikan
diri sebagai orang yang haus ilmu, tetapi juga tetap dalam keimanan dan
keislaman.
Juga tak lupa segenap Bapak dan Ibu Dosen Universitas Bengkulu yang
telah berjasa mengantarkan penulis untuk mengetahui arti pentingnya ilmu
pengetahuan, Teman-teman seangkatan saya pada Jurusan Ekonomi
Pembangunan yang selalu ada dalam kebersamaan dan bantuannya, baik suka
maupun duka selama ini, serta memberikan motivasi.
iv
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...............................................................................................................v
BAB IPENDAHULUAN............................................................................................1
1.1Latar Belakang..............................................................................................................1
1.2 Perumusan Masalah.....................................................................................................6
1.3Tujuan penelitian..........................................................................................................6
1.4 Manfaat penelitian........................................................................................................7
1.5 Ruang Lingkup Penilitian.............................................................................................7
BAB V PENUTUP....................................................................................................64
5.1 Kesimpulan................................................................................................................64
5.2 Saran..........................................................................................................................64
5.3 Keterbatasan Dan Rekomendasi Untuk Penelitian Selanjutnya.................................65
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................67
v
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
No. Judul Gambar Halaman
2.1 kerangka 27
analisis.........................................................................
vi
vii
DAFTAR GRAFIK
No. Judul Grafik Halaman
4.1 Investasi kota bengkulu tahun 2006- 46
2020....................................
4.2 inflasi kota Bengkulu tahun 2006- 47
2020........................................
viii
DAFTAR LAMPIRAN
ix
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
diketahui bahwa faktor utamanya bersumber dari segi perekonomian yang harus
ditingkatkan agar lebih maju dari sebelumnya. ada banyak tujuan yang kemudian
yang masih berada dalam ketimpangan sosial antara masyarakat yang mayoritas
bersifat stabil dan saling mengayomi satu sama lainnya. dengan demikian,
akan dilalui suatu proses yang mendalam sehingga mampu berkontribusi demi
bidang ekonomi dan ini dinilai sebagai salah satu aset yang akan membawa
Provinsi Bengkulu menjadi suatu provinsi dengan tingkat kemajuan yang sangat
10
pesat dari masa ke masa. bahkan pengaruh yang berhasil dicanangkan melalui
Indonesia yang diketahui memiliki notaben atau ciri khas tertentu pada
tidak membawa kerugian pada ada pihak investor. Sementara cara investor itu
sendiri tidak melulu datang dari luar negeri tetapi juga dapat dari dalam negeri
sendiri.
tingkat perekonomian yang berada pada kuartil menengah ke atas ini menandakan
ekonomi yang termasuk ke dalam kategori ideal pada masing-masing wilayah Ada
banyak hal yang akan ditingkatkan dan terus diupayakan agar mampu
menciptakan hal tersebut satu diantara banyaknya program yang kemudian dapat
potensi besar namun tidak dapat dipungkiri bahwa keadaan ekonomi yang terjadi
pada wilayah yang dimaksud terus mengalami fluktuasi yang tidak menentu atau
terhadap sektor industri pun tidak ada kepastian yang mampu mempertahankan
11
kondisi ekonomi suatu wilayah akan tetap bernilai stabil apatah lagi yang
diketahui bahwa Adapun Fokus dari masyarakat Indonesia khususnya yang berada
beberapa ahli yang juga menjelaskan makna makna tertentu yang saling berkaitan
eksistensi tingkat kestabilan perekonomian di suatu wilayah baik itu dari segi
sumber daya alam, jumlah tenaga kerja yang berada dalam satu Wilayah,
kemudian Bagaimana penentuan inflasi yang terjadi dalam siklus waktu yang
khususnya di pedesaan melalui produktivitas yang tidak begitu signifikan. hal ini
tidak sejalan dengan teori ekonomi klasik yang merupakan pengemukaan dari
di bidang ekonomi yang berfungsi membuat pasar semakin diperluas dan juga
12
tertentu atau spesialisasi tertentu. peningkatan jumlah penduduk tanpa adanya
berhasil memberikan dampak yang tidak begitu Intens pada tingkat produktivitas
pembangunan lebih lanjut baik itu dilihat dari beberapa aspek mulai dari,
ekonomi yang sudah dijalankan atau beberapa cakupan lain yang tidak termasuk
kedalam kategori yang bersifat fisik seperti menjelaskan terkait dengan struktur
hal yang penting untuk ditingkatkan dan mampu diatasi dengan kata lain
diupayakan agar dapat menemukan solusi yang tepat seperti inflasi juga sangat
apa yang disampaikan. Sehingga hal ini sejalan dengan ketakutan yang
13
diketahui mampu memberikan dampak negatif pada Kesetrika sediaan dari
dirasakan oleh masyarakat selama waktu berlalu agar dapat merasa bahwa
ubi yang begitu banyak disertai dengan ubinya sendiri yang akan dirawat dan
dirinya jauh lebih baik sementara masyarakat yang Bahkan untuk pendapatan
dasar saja tidak mampu terpenuhi maka tidak ada upaya lain yang dapat
dilakukan Bahkan mereka pun sudah bekerja dengan tingkatan yang sama
namun berada di instansi yang berbeda dan cakupan yang berbeda oleh
14
karenanya jumlah perolehan gaji yang didapatkan jika tidak sama, kemudian
mencapai pada fase atau tingkatan yang paling terburuk sepanjang peradaban
namun tidak sejenis sebab diketahui bahwa kontribusi dari suatu investasi
dalam bidang swasta pada pmdn dan PMA kemudian diikuti dengan
15
tersebut dalam melangsungkan kegiatan konsumsi kecenderungan yang
ditentukan dari jumlah hasil penanaman yang dilakukan tidak dapat diambil
dengan tujuan tertentu agar dapat dijadikan sebagai suatu aset ataupun saham
yang akan berguna di masa yang akan datang sejalan dengan nilai suatu
2009:77).
potensi yang dimilikinya terhadap seluruh sumber daya dalam hal apapun
16
yang sedang diusahakan tersebut Hal ini juga sejalan adanya kesadaran
Bahkan dalam cakupan yang lebih luas yaitu suatu negara. dan ini akan
bergerak dalam aspek PMDN atau kemudian disebut dengan kata lain menjadi
provinsi yang tersedia di negara Indonesia yang turut serta sedang berupaya
Jangkauan yang berasal dari Pulau Jawa itu sendiri Sementara yang dilihat
lainnya seperti Sumatera Selatan atau bahkan Utara yang lebih memfokuskan
paling rendah, hal ini justru mengindikasikan masih rendahnya investasi yang
17
telah dicanangkan sesuai dengan provinsi yang sedang mengalami peningkatan
berikut.
Tabel 1.1 Kondisi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), Penaman Modal
Asing (PMA), Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi dan Inflasi di Provinsi Bengkulu
Tahun 2006-2020
Laju
PMDN Pertumbuhan
PMA Inflasi
Tahun (Rp PDRB menurut
(US$ Juta) (%)
Miliar) Pengeluaran
(Persen)
2006 2,31 5,97 6,65 6,52
2007 3,87 10,34 6,65 5,00
2008 - 13,0 5,02 13,4
1,1
2009 - 5,46 2,88
cukup positif walaupun sejalan dengan hal itu kelemahan yang terjadi melalui
18
tabel dipaparkan potensi yang dihasilkan terhadap investasi yang berjalan pada
PMDN dan juga PMA yang berfungsi untuk mengadakan suatu pertumbuhan
yang walaupun tidak dapat melejit hingga mencapai ke dalam angka yang
indikator yang dijadikan sebagai tolak ukur yang turut serta memberikan
investasi yang berhasil diberikan dampak yang begitu nyata pada PMDN dan
atau mengalami fluktuasi yang begitu itu terus keberadaannya dan dialami oleh
berada pada periode di tahun 2014..Tetapi beberapa tahun terakhir tren inflasi
serta tingkat inflasi yang stabil maka seharusnya terjadi kenaikan nilai investasi
19
kehutanan dan Perikanan (0,97%),Sementara pada aspek perdagangan di ikuti
lapangan pekerjaan akan mendapatkan peluang dari kondisi yang seperti ini di
mana adanya ketetapan yang diberlakukan oleh investor dengan bantuan yang
kesempatan kerja bagi tenaga kerja yang di. sehingga agar dapat mengadakan
proses yang tak kalah penting demi peningkatan terhadap nilai investasi maka
ada hal lain yang perlu di perkirakan agar dapat diatasi dan diantisipasi yaitu
relevan tak kalah penting dalam tingkat perekonomian suatu negara yang
saling berhubungan. maka untuk menjelaskan makna inflasi itu sendiri Apabila
sehingga ketika diketahui terdapat dalam harga yang secara umum jauh
sementara ini menandakan bahwa terjadinya inflasi terhadap harga pada pokok
20
bahan yang mengalami peningkatan demikian. sehingga inflasi dianggap
terjadi dalam sebuah negara apakah berada dalam kondisi yang sehat atau
1.2Perumusan Masalah
dibahas adalah :
Provinsi Bengkulu?
Provinsi Bengkulu.
21
2. Sebagai bahan pertimbangan bagi pengambilan keputusan untuk
Bengkulu.
secara time series dari tahun 2006-2020.Analisis yang digunakan dalam penelitian
22
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1.1Investasi
agar dapat memperoleh berbagai kebutuhan modal serta properti dan peralatan
yang dimiliki dapat mengalami peningkatan yang jauh lebih signifikan dan
pelaksanaan kegiatan produksi mampu mencapai titik hasil yang lebih banyak
dari sebelumnya atas ketersediaan barang barang ataupun jasa yang telah
disiapkan sehingga berguna bagi masa depan atas usaha yang dilakukan.
investasi itu sendiri dianggap menjadi bagian penting dalam sebuah komponen
23
sehingga membuatnya dapat lebih terjaga ataupun terpelihara dengan baik,
( Sutha, 2000). investasi dianggap sebagai suatu upaya yang dilakukan oleh
agar dapat ditanamkan sesuai dengan target ataupun harapan yang sudah
terhadap penggunaan dari beberapa jenis benda ataupun bentuk apapun namun
bersifat akurat.
cakupan tersebut dengan tujuan agar melakukan suatu komitmen penuh dalam
dari masing-masing pihak sesuai dengan tujuan yang berbeda namun ingin
24
dicapai dalam penerapannya dan tidak memakan waktu yang lama dan ini
yang kemudian akan disampaikan kepada ada orang yang dituju sebagai
sasaran utamanya.
ditetapkan oleh pihak yang melakukan kegiatan agar dapat memilih yang
periode yang berlangsung agar dapat mengetahui apakah hal tersebut benar
tujuan membuat dana secara keseluruhan dapat terkumpul kan agar kemudian
dapat menjauh setinggi mungkin ini merupakan tujuan utama yang hendak
( 2006), investasi dianggap sebagai bentuk lain dari sebuah komitmen yang
disuguhkan oleh seseorang dan ini akan berguna terhadap masa depan untuk
menetapkannya menjadi bagian akhir atau relevansi data Yang kemudian akan
25
Berdasarkan Pendapat yang dikemukakan oleh Husnan anoraga dan
kata investasi itu sendiri dianggap sebagai kumpulan dari ketersediaan dana
dalam jangkauannya. dengan kata lain investasi dianggap sebagai upaya yang
berlaku sementara hal ini sejalan dengan kegiatan operasional pada perusahaan
juga akan mengalami peningkatan dan kecenderungan yang terjadi hal tersebut
yang berlaku untuk mendapatkan ataupun membeli dari hasil tarian yang
terhadap apa yang sifatnya tidak termasuk kedalam bagian produksi yang akan
26
yang berfungsi untuk menambahkan satu halaman Dan ditemukan tepatnya
residental .Maka dengan kata lain disebut sebagai suatu manfaat dengan tujuan
mengarah pada upaya ataupun suatu potensi yang semakin berkurang atau
kali ini. maka akan ditetapkannya bunga yang berlaku atas ketersediaan
27
Investasi memiliki pendefinisian yang diupayakan dengan tujuan
bentuk tabungan yang suatu waktu dapat diambil dengan tujuan tertentu dalam
modal yang semula berjumlah yang dapat ditentukan agar mampu mengalami
investasi tentu akan menjalankan fungsinya sesuai dengan peran yang dimiliki
28
pada saat investasi mengalami pengeluaran yang prosesnya Bersifat tidak
dapat dirasakan dalam suatu negara sebab diketahui bahwa jumlah Pekerja
2007).
unsur yang terdapat dalam PDB serta tidak mempunyai sifat yang permanen
atau senantiasa berubah dalam jangkauan waktunya yang tidak dapat dibatasi.
bentuk modal agar dapat ditanam secara menyeluruh oleh perusahaan Adapun
29
perlengkapan yang diketahui menjadi faktor pendukung pelaksanaan kegiatan
hal ini maka pentingnya agar dapat mengadakan pembelian terhadap barang-
jumlah uang yang dimiliki dan merupakan suatu unsur yang berfungsi untuk
akan memperoleh tingkatan yang lebih besar dari ketersediaannya Dan ini juga
penanaman modal atau dalam bentuk investasi juga dapat dikarenakan agar
khususnya pada ada barang-barang modal yang telah lama dan tidak layak
menjadi lebih baru dan layak untuk dibeli oleh pihak lain dan Dan ini juga
dalam suatu instansi tertentu. (Sukirno, 2004, 93). karib ( 2012,h. 65)
30
sehingga berdampak terhadap terjadinya surplus dalam kaitan yang tinggi, dan
ini juga akan membuat kegiatan investasi yang berlangsung dapat berpengaruh
secara signifikan dan mendalam terhadap suatu sektor yang bergerak satu
kesempatan kerja lebih besar dalam rangka membuat para pengangguran dapat
diserap dan bekerja dalam suatu instansi tertentu atau menempatkannya pada
Pada dasarnya tidak dapat dipungkiri bahwa kegiatan yang dilakukan oleh
modal atau dalam bentuk investasi juga dapat dikarenakan agar ketersediaan
pada ada barang-barang modal yang telah lama dan tidak layak pakai
lebih baru dan layak untuk dibeli oleh pihak lain dan Dan ini juga Berfungsi
suatu instansi tertentu. (Sukirno, 2004, 93). karib ( 2012,h. 65) memberikan
menjadi lebih signifikan serta membuat perolehan yang didapatkan dari hasil
terhadap terjadinya surplus dalam kaitan yang tinggi, dan ini juga akan
31
membuat kegiatan investasi yang berlangsung dapat berpengaruh secara
dapat diserap dan bekerja dalam suatu instansi tertentu atau menempatkannya
Bachri, 2016).
b. Teori Harrod-Domar
dari ekonomi yang juga dapat dirasakan dalam suatu negara sebab diketahui
32
dari pertumbuhan ekonomi yang dimaksudkan serta diikuti dari kuantitas
beberapa unsur yang terdapat dalam PDB serta tidak mempunyai sifat yang
barang modal itu sendiri dan beberapa perlengkapan yang diketahui menjadi
ataupun mendapatkan hasil dari keterkaitan hal ini maka pentingnya agar
memperoleh tingkatan yang lebih besar dari ketersediaannya Dan ini juga
33
akan berdampak terhadap peningkatan perekonomian Dan bermanfaat demi
dapat digantikan khususnya pada ada barang-barang modal yang telah lama
dan tidak layak pakai sehingga penting untuk mengadakan penggantian agar
membuatnya menjadi lebih baru dan layak untuk dibeli oleh pihak lain dan
kelangsungan nya dalam suatu instansi tertentu. (Sukirno, 2004, 93). karib
kaitan yang tinggi, dan ini juga akan membuat kegiatan investasi yang
suatu sektor yang bergerak satu diantaranya dari ketersediaan demikian. yang
diketahui maka adanya kesempatan kerja lebih besar dalam rangka membuat
para pengangguran dapat diserap dan bekerja dalam suatu instansi tertentu
34
c. Teori Keynes
dimasukkan dalam rangka penanaman agar dapat ditentukan Apakah hal ini
sudah layak atau justru belum. sementara teknik yang dimanfaatkan untuk
(Paramita, 2016).
disebut sebagai suatu kegiatan yang diupayakan dengan tujuan untuk membuat
dirasakan oleh kedua pihak yang turut serta mencanangkan hal tersebut dari
tujuan yang hendak dicapai baik itu pemerintah pusat sendiri ataupun
35
pemerintah tentu tidak semata-mata untuk membuat dirinya akan mendapatkan
swasta, penjelasan dari kata tersebut ialah pelaksanaan suatu investasi yang
diupayakan oleh sebuah sektor yang bergerak dalam bidang swasta dan tidak
atau dengan kata lain disebut sebagai suatu usaha yang diupayakan dari pihak
swasta dengan tujuan agar modal asing tersebut dapat ditanamkan atau dengan
kata lain senantiasa dirujuk terhadap sebutannya (PMA). Jika dilihat dari
tujuan yang hendak dicapai melalui kegiatan investasi terhadap bagian swasta
yang bersifat positif. Akan terdapat suatu kondisi yang saling berkorelasi
beberapa pihak ketika diketahui tingkat pendapatan yang mereka miliki juga
mengalami peningkatan hal tersebut secara langsung memiliki sifat yang saling
36
pendapatan yang diperoleh dengan kata lain disebut sebagai induset
dilangsungkan baik itu berlaku di dalam suatu Negeri ataupun pada modal
asing. yang termasuk ke dalam jenis penanaman pada modal dalam negeri
akan tetap dijalankan oleh pihak yang berperan untuk mengadakan penanaman
merupakan suatu tindakan yang berguna agar modal tersebut dapat ditanamkan
Indonesia sebagai negara yang ditetapkan untuk mengadakan hal tersebut dan
37
pihak yang berperan untuk menanamkan modal demikian apabila ia memiliki
kedua model baik itu memanfaatkan jenis modal asing secara menyeluruh
ataupun dengan tidak menyeluruh terhadap modal yang diambil dari dalam
swasta berdasarkan asal muasalnya dibagi ke dalam dua bagian yang lain
disebut sebagai berikut jenis penanaman modal yang bersifat dalam negeri atau
jenis modal asing atau disingkat dengan (PMA) ialah Suatu cara yang
perekonomian yang lebih layak dan didapatkan dari pendanaan yang berasal
38
dilaksanakan dengan memanfaatkan bantuan dari ketersediaan
lainnya.
39
beberapa jenis perusahaan yang berusaha untuk menyediakan barang
dilakukan dengan tujuan agar dapat bekerja lebih produktif dalam mengadakan
melalui berbagai tahapan dengan cara berkelanjutan hingga selesai dan mampu
memberikan perolehan hasil atau dari segi output nasional yang disebutkan
40
serta mengetahui keterampilan dan kemampuan yang dimiliki pada
seberapa besar seluruh aspek yang digiatkan dan direncanakan semula terhadap
41
dengan menyesuaikan terhadap tinjauan tahun yang telah ditetapkan Apabila
faktor yang diketahui menjadi tolak ukur penentu nya yang harus diperhatikan
terlebih dahulu adapun yang secara umum dapat dilihat dari segala aspek ialah
Bagaimana kondisi ekonomi yang terjadi pada wilayah tersebut. naik turunnya
konvensional agar dapat melihat Berapa besar kenaikan yang terjadi dari
pertumbuhan ekonomi yang dialami pada wilayah yang dimaksud maka harus
adanya tolak ukur yang digunakan dalam bentuk alat ukur yang berguna untuk
mengetahui tingkat PDB atau produk domestik bruto dengan skala nasional
serta mengukur produk domestik regional bruto atau disebut dengan PDRB
menandakan perolehan yang didapatkan dari hasil PDRB itu sendiri dengan
cara menambahkan nilai yang tertera dari masing-masing jenis usaha yang
berada pada wilayah yang dirujuk atau dengan kata lain disebut sebagai
42
2.1.2.2Teori Pertumbuhan Ekonomi
suatu wilayah dapat dijelaskan dari aspek perekonomian yang dialami seluruh
yang dijadikan sebagai tolok ukur agar dapat melihat seberapa besar ekonomi
dapat ditentukan hasil yang jelas mulai dari peningkatan yang terjadi terhadap
output dari setiap kapita yang dihitung dalam interpretasi jangka panjang
adapun yang dimaksud dengan beberapa faktor yang telah disebutkan memiliki
dengan pertumbuhan yang terjadi pada suatu ekonomi dalam wilayah akan
terus mengalami perubahan yang bersifat dinamis sehingga secara berkala akan
terus berkembang dari waktu ke waktu dan ini akan menyeimbangi terhadap
43
adanya upaya untuk membuat pasar menjadi semakin meluas. sebagaimana hal
sehingga hal ini akan membuat banyaknya pihak-pihak yang lahir sebagai
Indonesia. maka cara yang paling tepat jika sudah sampai Pada tahapan
kaitannya sehingga dapat dijadikan sebagai tolak ukur bagi perusahaan untuk
menyeleksi bibit bibit unggul selain membawa dampak positif bagi perusahaan
begitupun dengan tenaga kerja itu sendiri. kemudian pasar juga akan semakin
hal ini juga disepakati sebagaimana disampaikan oleh David Ricardo agar
dapat berjalan secara bersamaan bahwa atas dasar gagasan yang dikemukakan
nya terdapat beberapa aspek yang melatarbelakangi hal ini seperti Besarnya
terkait dengan Jika jumlah penduduk terus mengalami peningkatan yang begitu
44
dibutuhkan oleh sumber daya manusia, kemudian ini akan berdampak terhadap
ketersediaan tersebut hanya dalam Jangkauan yang cukup tetapi tidak dapat
pertumbuhan ekonomi neoklasik maka ada hal yang dijadikan sebagai faktor
itu dari hal penawaran ataupun pertumbuhan dari masyarakat itu sendiri yang
dinamis.
45
perekonomian yang terjadi pada cakupan tersebut Bagaimana seorang
dimaksimalkan
dalam pencapaiannya tetapi harus tetap bersifat konsisten. kemudian hal ini
bahwa manusia akan terus mengalami pertumbuhan nya pada jam kerjanya
tertentu.
46
2.1.2.2 Faktor-Faktor yang Menentukan Pertumbuhan Ekonomi
secara beruntun maka dijelaskan ada beberapa faktor yang sekiranya menjadi
dengan singkat perubahan yang terjadi dari berbagai aspek dari praktik
didapatkan melalui hutan serta perolehan dari kekayaan alam Hal ini
47
dalam penelitian agar dapat mengembangkan berbagai aspek dalam jam
2004).
48
ketidakseimbangan Yang didalamnya berkaitan terhadap upaya yang
kualitas manusia yang maju atau perlu ditingkatkan kembali hal ini
yang tidak berada pada kondisi yang baik ataupun sehat Hal ini dirasakan
49
kesejahteraan bagi seluruh masyarakat Indonesia kemudian diketahui
daripada sebelumnya dan hal ini juga sejalan dengan kegiatan investasi
yang dapat didorong oleh sumber daya manusia yang berkualitas bagi standar
Adapun tahapan utama diketahui relasi yang terjalin bersifat positif dari
yang mengupayakan hal tersebut dapat terjadi dalam kegiatan prosesnya ini
50
menandakan bahwa pihak lain juga ingin mengikutsertakan dirinya dalam
perkembangan yang begitu berat maka hal ini juga berdampak pada suatu
signifikan.
mengalami perubahan dari waktu ke waktu yang apabila airnya bersifat luber
dengan penawaran yang kedua belah pihak tersebut menjadi Satu kesatuan
agregatif namun juga memberikan dampak dari segi penawaran agregat kita
51
sendiri yang berguna demi meningkatkan produktivitas dari segi kapasitas
yang dilaluinya.
yang efektif dan membawa dampak yang positif demi perubahan bagi negara
dihadapi secara bertahap menjadi lebih baik dan ini akan membuat investor
Dan juga hal ini sejalan dengan hasil penelitian dari sarwedi ( 2002),
atas apa yang disebutkan nya terkait dengan penggunaan produk domestik
yang paling kecil dan bannya dalam 1 wilayah tertentu. Tentu diantara kita
mengadakan tingkat pertumbuhan ekonomi tidak hanya dalam satu proses saja
namun juga dapat dilakukan dari berbagai cara seperti yang dilakukannya.
2.1.3 Inflasi
Inflasi diartikan sebagai suatu gejala yang muncul akibat beberapa faktor
yang melatar belakanginya sehingga ciri khas tertentu apabila terjadinya terdapat
suatu kondisi yang menunjukkan penentuan harga yang bersifat universal .Dalam
kaitan tersebut hal ini akan terus mengalami perubahan sebab sifat yang dinamis
52
dan sangat sulit untuk ditekan. terhadap ketersediaan dari berbagai barang dan
jasa kemudian penentuan harga yang ditetapkan pada gratis ongkir di shopee
bahkan tidak mampu melampaui batas yang telah ditetapkan tersebut dengan
jangkauan yang lebih kecil isikan atas pembayaran yang dilakukan. maka penting
lainnya juga memiliki harga yang setara bahkan lebih mahal di sana,
53
memaknai kata inflasi dianggap sebagai kondisi tertentu yang
yang berlanjut dalam jangka waktu yang lama ataupun tidak dan secara
berlangsung tersebut. .
a. Teori Keynes
yang tersedia dari teori yang disebutkan maka inflasi terjadi disebabkan oleh ulah
manusia itu sendiri yang berperan besar dalam rangka menentukan hal tersebut
3. Tenaga kerja, dalam hal ini berkaitan terhadap penentuan individu yang
dijadikan sebagai pekerja pada suatu instansi agar dapat diberikan upah
54
sebagai bentuk balas jasa atas perilaku yang diberikan kepada seluruh
miliki.
b.Teori Kuantitas
inflasi dari berbagai siklusnya yang terjadi, namun pada tahapan awal terhadap
teori yang dimaksud tentunya masih sangat relevan untuk tetap digunakan Jika
kehidupan masyarakat yang lebih baik lagi dibandingkan berada pada suatu
kondisi yang justru memberikan kecemasan bagi seluruh pihak itu diadakan
55
2. Psikologi masyarakat terkait dengan berbagai harga
hal ini dapat terjadi pada lingkungan tertentu dalam masyarakat Apakah
56
nilai mata uang yang melekat kemudian Suatu kondisi yang
C. Teori Struktural
yang sudah dilalui dari negara-negara Eropa terdahulu. melalui negara tersebut
maka terbentuklah suatu teori yang disebut dengan struktural dan berorientasi
terhadap pengukuhan dari negara tersebut serta dapat dijadikan sebagai tolak ukur
kondisi tertentu yang sedang mengalami perkembangan dari berbagai aspek maka
Sementara Hal ini didasari akibat adanya trend of trade yang terus
semakin parah baik itu dari segi penawaran yang dilakukan terhadap
impor dibutuhkan agar dapat disediakan terlebih dahulu akan ada suatu
57
2. Dari berbagai ketersediaan produk yang digunakan sebagai bentuk hasil
upaya dari investor yang senantiasa mengadakan kegiatan investasi sesuai dengan
berdasarkan peninjauan umum dari ketentuan harga yang telah ditetapkan akan
berdampak secara langsung pada saat terjadinya kenaikan harga dari berbagai
bahan yang disebut sebagai suatu keadaan berada dalam peninjauan inflasi.
bahkan tidak adanya jaminan yang akan diberikan sesuai dengan harapan investor
agar dapat melakukan intervensi dari tingkatan inflasi yang dilakukan pada negara
tertentu yang diharapkan berada dalam kondisi yang stabil dan termasuk pada
58
Jangkauan yang rendah. ini menandakan bahwa kesimpulan yang paling tepat
inflasi memberikan pengaruh yang bersifat positif dan penting dalam menentukan
2.2Penelitan Terdahulu
59
Neni Sri Wulandari & Indra Maulana (2015), dengan judul “Pengaruh PRDB
dan Inflasi terhadap Penanaman Modal Asing Langsung di Kabupaten
Purwakerta”. berdasarkan perolehan yang didapatkan memaparkan adanya
hasil yang ditinjau melalui sosial membawa dampak ataupun ditinjau
berdasarkan simultan PRD dan inflasi terhadap penanaman modal asing
langsung yang kemudian dilaksanakan tepatnya pada Kabupaten Purwokerto.
melalui lokasi yang sudah ditentukan tersebut jika dilihat berdasarkan
peningkatan yang terjadi khususnya pada 1 Hasil yang memaparkan bahwa wa
adanya dampak positif yang dihasilkan berdasarkan pemaparannya dari
keterkaitan yang telah disebutkan serta kondisi yang stabil karena adanya
inflasi tentu mengakibatkan adanya Dampak yang diterima oleh investor asing
yang menunjukkan kepercayaannya demi mewujudkan investasi tersebut atau
membuat keseluruhan modal ditanamkan pada perusahaan yang dimaksud
yaitu di Purwokerto.
Novera Martilova dan Amsah Hendri Doni (2020), dengan judul “ Analisis
Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pengeluaran Pemerintah dan Inflasi terhadap
Investasi di Sumatera Barat”. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh
secara persial dan simultan pertumbuhan ekonomi, pengeluaran pemerintah
dan inflasi terhadap investasi di sumatera barat. Hal ini dapat dilihat dari data
60
perolehan pengujian dengan nilai yang signifikan F hitung > F tabel yaitu 16,563 >
3,59 atau nilai sig yaitu 0,000<0,05. Hal ini menjelaskan bahwa H0 ditolak dan
Ha diterima.
Tania Melinda Dewi & Hendri Cahyono (2016), dengan judul “Pengaruh
Pertumbuhan Ekonomi, Bi Rate, dan Inflasi terhadap Investasi Asing
Langsung di Indonesia”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pertumbuhan
ekonomi tentunya dapat meningkatkan investor asing dalam menanamkan
modalnya di Indonesia. Selain itu selama kurun waktu penelitian inflasi di
Indonesia mengalami fluktuasi sehingga mempengaruhi investor asing
lasngsung dalam menanamkan modalnya ke Indonesia.
Samsu Nujum & Zainudin Rahman (2019), dengan judul “Pengaruh Inflasi dan
Investasi terhadp Pertumbuhan Ekonomi di Kota Makasar”. berdasarkan
kegiatan penelitian yang dimaksud memaparkan adanya dampak yang
dihasilkan dari keberadaan investasi yang hendak dilakukan tetapi tidak begitu
efisien atau berdampak dengan besar dalam rangka meningkatkan
pertumbuhan ekonomi yang hendak dirasakan oleh seluruh pihak yang menjadi
satu kesatuan di bawah naungan Indonesia, diketahui pernyataan investasi yang
ditetapkan dalam jangka kota Makassar sifatnya lebih besar dibandingkan
investasi yang berproses dalam aspek konsumtif dengan demikian penciptaan
dari segi efek multipliernya pada peningkatan ekonomi yang terus diadakan
pertumbuhan hanya berpengaruh dengan cakupan yang tidak besar atau tidak
meluas.
61
Anifatul iHaim idan iRagimun i(2010), penelitian iberjudul
i“AnalisisFaktoriFaktor iyang iMempengaruhi iMinatInvestasi idi iDaerah i:
iStudyKasus iKabupaten iJember iJawa iTimur”hasilnyaBerdasarkan ihasil
iujiEFA imaka idapat idisimpulkansebagaiiberikut:
a. Faktor-faktor idominan isebagai ipenentu iminat
iinvestasibagiinvestordi iKabupaten iJember iyang itertinggi iadalah
i(1) ifaktorpertumbuhanekonomi; i(2) ibiaya ipelayanan ibirokrasi;
i(3)Kebijakan iPemerintah; i(4)Kelembagaan; idan i(5)
iGangguankeamanan;.
b. Reliability idan iValidity idengan iStandard iCronbach
iAlphaminimal0,5 imenunjukkan iadanya ilima ifaktor-faktor
ipenentuinvestasi iyang ilayakuntuk idigunakan idalam ianalisis
istatistikmultivariat ilebih ilanjut, isedangkansatu ifaktor iyaitu
ifaktorperaturan iperundangan iadalah itidak ilayak
iuntukdijadikanparameter istatistik imultivariat
2.3Kerangka Penelitian
penanaman modal atau yang disebut dengan investasi khususnya pada bagian
provinsi Bengkulu ialah pertumbuhan ekonomi ( PDRB) dan juga inflasi. agar
yang ditentukan pada penelitian ini maka tujuan utama yang dijadikan sebagai
62
Pertumbuhan
Ekonomi (X1)
Investasi (Y)
Inflasi (X2)
Keterangan :
: Yang mempengaruhi
diduga ada bebarapa faktor yang dapat mempengaruhi investasi yang ada di
Inflasi.
2.4 Hipotesis
Provinsi Bengkulu.
63
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian
yang paling tepat untuk menemukan berbagai hasil dari kebutuhan data-data yang
kata lain memanfaatkan objek yang sudah ditentukan serta populasi pada
penelitian ini, maka tahapan yang akan dilalui yaitu menarik suatu kesimpulan
berdasarkan sampel yang telah ditetapkan melalui populasi yang dipilih secara
universal dan tidak ditentukan pihaknya atau bersifat random sampling, sementara
mengadakan penganalisisan secara mendalam jika tidak ada gambaran soal yang
dapat aku lihat secara kasat mata yang diketahui bahwa penggunaan data tersebut
tentunya memiliki sifat kuantitatif maka tujuan yang hendak dicapai pada tahapan
64
Provinsi Bengkulu. perolehan yang didapatkan menjelaskan terkait dengan
yang dilakukan tepatnya pada lokasi yang sudah disebutkan Pada tahapan
semula.
Apa yang disebut dengan ( library research) atau dengan kata lain untuk
menyeluruh dari satu kesatuan yang utuh sehingga seluruh data tersebut dapat
yang dilihat Serta adanya penggunaan berbagai teori Dan jurnal yang
jenis data yang dipakai ialah data sekunder sementara interpretasi terhadap data
time series atau runtut waktu yang jika diperkirakan akan termasuk ke dalam
65
itu sendiri merupakan satu dari banyaknya ketersediaan data yang dibutuhkan dan
di dalamnya tentu terdapat berbagai variabel yang sudah diambil oleh peneliti
bagian tertentu sesuai dengan waktu yang berurutan dan bersifat sistematis dan ini
dapat diinterpretasikan terhadap S, menit, jam, hari, Minggu, bulan, dan Lain
sebagainya.(Sugiyono, 2014).
ialah yang termasuk kedalam jenis data sekunder. sementara data sekunder itu
sendiri ialah sebuah data jenis time series yang didalamnya terdapat penentuan
dan kesalahpahaman dalam suatu konsep penelitian, maka dirasa perlu untuk
ini.Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Investasi yang mana
sebagai variabel terikat dan Pertumbuhan Ekonomi, Inflasi dan Suku Bunga yang
66
3.4.1 Investasi (Y)
Provinsi Bengkulu.
waktu ke waktu hal ini juga didasari terhadap ketersediaan dari berbagai
barang ataupun jasa yang dibutuhkan bagi sektor-sektor yang berada dalam
terhadap jumlah penduduk yang juga terus bertambah di setiap waktunya, serta
peningkatan ekonomi yang terus dicanangkan sesuai dengan tujuan dari negara
67
sangat mumpuni dan berada dalam Jangkauan yang tepat. secara universal ciri
diketahui dari segi kuantitas ataupun kualitas produksi yang dihasilkan dari
kegiatan dalam suatu perusahaan dapat mengalami jumlah yang jauh lebih
peningkatan yang serasi dan berlangsung dalam jangka waktu yang lama serta
2020. perolehan data inflasi yang dimaksud diambil tepatnya pada BPS
68
3.5 Metode Pengumpulan Data
instansi yang menjadi satu kesatuan dalam lembaga khusus terkait dengan
analisis data kuantitatif bersama dengan alat analisis regresi linier berganda. . Ada
dasarnya analisis data dapat diartikan sebagai suatu cara membandingkan dua
atau dua variabel untuk menentukan suatu perbedaan atau perbandingan. Tujuan
dari analisis data adalah untuk memecahkan masalah penelitian dan menunjukkan
kuantitatif merumuskan hubungan antara variabel terikat (Y) dan variabel bebas
yang ada (X) dan menggunakan model dasar untuk melihat pengaruh
Y = a + b1X1 + b2X2 + e
69
Keadaan-keadaan bila nilai koefisien-koefisien regresi b1 dan b2 adalah :
bernilai negatif, maka terjadi hubungan yang berbalik arah antara variabel
bebasX1 dan X2 dengan variabel tak bebas Y
bernilai positif, maka terjadi hubungan yang searah antara variabel bebas
Keterangan:
Y = Nilai Investasi
a = Konstanta
X2 = Tingkat Inflasi
E = standar error
Data yang digunakan untuk variabel yang ada dibatasi pada periode 2006-
a. Uji Normalitas
Uji normalitas, atau uji normalitas data, adalah jenis uji statistik
70
2005). Untuk menguji normalitas dapat dilakukan dengan
b. Uji Multikolinearitas
variabel penjelas. Bila nilai tolerance lebih besar dari 0,10 dan nilai
multikolinearitas, dan bila nilai tolerance lebih kecil dari 0,10 dan
nilai VIF lebih besar dari 10 maka dapat dikatakan bahwa tidak
c. Uji Heterokedastisitas
model regresi. Sebuah model regresi yang baik adalah varians yang
71
d. Uji Autokorelasi
Keterangan :
n = Jumlah Sampel
r : Koefisien Korelasi
72
H0 : β1 = 0 (tidak ada pengaruh)
H1 : β1 ≠ 0 (ada pengaruh)
Dimana :
Kesimpulan :
a) Jika thitung > ttabel, maka H0 di tolak dan H1 diterima, atau jika
terikat.
99).
73
dependen tidak dapat dijelaskan oleh perubahan variabel
R2 / k
F = (1- R2) / (n- k – 1).............................................. (5)
Keterangan :
n = Jumlah Data
74
Rumus koefisien determinasi menurut Sudjana (2002) adalah sebagai
berikut:
Dimana:
Pernyataan Keterangan
> 4% Pengaruh Rendah Sekali
5% - 16% Pengaruh Rendah Tapi Pasti
17% - 49% Pengaruh Cukup Berarti
50% - 81% Pengaruh Tinggi atau Kuat
> 80% Pangaruh Tinggi Sekali
Tabel 3. 1 Pedoman Interpretasi Koefisien Determinasi
variabel terikat.
75
b. Masing-masing variabel bebas tidak berdiri, tetapi antar
sebagai berikut:
Y = a+ b1X1 + b2X2
Keterangan :
Y : Investasi
a : Konstanta
X1 : Pertumbuhan Ekonomi
X2 : Inflasi
Analisis korelasi adalah analisis untuk mengetahui tingkat hubungan antara dua
variabel atau lebih, yaitu variabel bebas X dan variabel terikat Y. Rumus analisis
korelasi ganda menurut Hassan (2009, hlm. 61) adalah sebagai berikut:
76
∑xy - ( ∑x) ( ∑y )
Keterangan :
BAB IV
HASIL PENELITIAN
77
Data dalam penelitian ini terdiri dari 2 bagian yang pertama merupakan
gambaran umum tentang lokasi penelitian, investasi, inflasi dan pertumbuhan
ekonomi di provinsi Bengkulu. Yang kedua yaitu hasil perhitungan data dengan
metode analisis regresi linier berganda.
Selatan : Lampung
wilayah Bengkulu telah dikuasai Indrapura sejak abad ke-17. East India
Bengkulen/Kulen sejak tahun 1685, dari kata Inggris Cut Land, yang
berarti tanah patah. Daerah ini adalah yang paling aktif secara seismik di
dunia dan pada saat itu merupakan gudang kota Bengkulu saat ini. Saat itu,
78
ekspedisi EIC dipimpin oleh Ralph Ord dan William Cowley untuk
tangan VOC dan EIC dilarang berdagang di sana. Sebuah perjanjian yang
komersial. Fort York dibangun pada tahun 1685 di muara Sungai Serute.
tahun 1719 dan masih berdiri sampai sekarang. Namun lambat laun
bagian dari Hindia Belanda. Pada akhir abad ke-19, tambang emas
emas hingga abad ke-20. Saat ini, penambangan komersial telah dihentikan
menjadi istrinya.
79
wilayah pendudukan Bengkulu seluas 19.813 km2, terdiri dari Kotamadya
Bengkulu yang terdiri dari empat kabupaten Tingkat II, dua kecamatan, dan
a. Keadaan Alam
geografis terletak antara 3045-3059 Lintang Selatan dan 102° 14' - 102°
22' Bujur Timur. 539,3 km2 terdiri dari daratan 151,7 km2 dan laut
80
yaitu seluas 14.224 Ha (98,42%) dan hanya sebagian kecil l,58% yakni
o
1 0–3% Datar 8.145,38 56,36 %
2 3–8% Agak landai 4.585,32 31, 72 %
3 8-15 % Landai 1.705,19 11,79 %
4 15 -40 % Agak 16,11 0,11 %
curam
Jumlah 14.452,00 100 %
Sumber: Hasil Perhitungan Aplikasi ARCIS dalam bengkulukota.go.id
Letak kota yang berada di pesisir pantai membuat udara relatif hangat,
sedangkan suhu udara relatif sama sepanjang tahun. Suhu tinggi rata-rata
bulanan adalah 290 hingga 300 derajat Celcius, suhu terendah adalah 230
derajat Celcius, kelembaban antara 81% dan 91%, dan kecepatan angin
hingga 1021 hari curah hujan per bulan. Menurut klasifikasi iklim, Bencoolus
81
dari Oktober hingga Juli. Musim kemarau berlangsung dari Mei hingga
Oktober, dengan curah hujan yang tinggi dari Desember hingga Januari.
1. Investasi
dalam bentuk barang ataupun jasa atau dengan kata lain merupakan
kegiatan transaksi yang berguna untuk dibeli atas kepemilikan modal yang
kita miliki sementara tujuan yang hendak dicapai dari kegiatan tersebut
barang modal yang dimaksud Jika dilihat pada aspek perekonomian yang
82
adanya angka yang memaparkan fluktuasi terhadap nilai investasi itu
berikut:
INVESTASI
9000
8000
7000
6000
5000
4000
3000
2000
1000
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
83
Berdasarkan grafik 4.2 di atas diketahui bahwa investasi di Provinsi
Bengkulu baik investasi dari dalam negeri ( PMDN) maupun luar negeri
sebesar 5399,2 - 5458,1 milyar rupiah dan PMA sebesar 144,8 – 192,3 US$
Juta.
2. Inflasi
berbagai barang dan jasa yang mempunyai nilai jual dan dijadikan
sesuai dengan harganya yang tidak begitu besar namun ketika terjadinya
84
Perkembangan inflasi yang terjadi di provinsi Bengkulu, dengan
INFLASI
2006 2007 2008 2009 2010 6,65 5 13,4 2,88 01.55
10.85
9.94 2.91 2.1
5 3.56 2.35 2020
3.25 2018 2019
4.61 2016 2017
3.96 2014 2015
2012 2013
2011
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
85
Dengan menyesuaikan terhadap pemaparan dalam grafis 4.2
faktor yang sekiranya mampu menjadi tolak ukur Mengapa inflasi dapat
3. Pertumbuhan Ekonomi
86
dialami oleh masyarakat sehingga harus dapat dikelola dan
jasa yang lebih besar, perencanaan ini adalah sesuatu yang telah
aspek yang dialami oleh wilayah tersebut dan dirasakan bagi seluruh
87
pendapatan tersebut lebih mendapatkan suatu kondisi yang
bagian dari tabungan Dani dan investasi. sehingga hal ini justru
penyimpanan atas aset yang dimiliki oleh yang akan berguna bagi
sedang berada pada fase yang menurun. Kemudian hal tersebut juga
ini ditempatkan pada suatu investasi yang jika diketahui suatu waktu
88
pendapatan tersebut akan habis total Apabila ternyata adanya kebutuhan
a. Uji Normalitas
Normal atau justru sebaliknya. penggunaan metode yang paling tepat untuk
berikut:
89
Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas
Unstandardized
Residual
N 15
a
Normal Parameters Mean .0000000
Positive .340
Negative -.220
Kolmogorov-Smirnov Z 1.315
Berdasarkan hasil output SPSS uji normalitas dapat dilihat bahwa nilai
signifikansi Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,63 lebih dari 0,05. Maka
terpenuhi.
b. Uji Multikolinearitas
90
nilai VIF(Variance Inflation Factor) lebih kecil dari 10 (VIF < 10) dannilai
tolerance lebih besar dari 0,1 (tolerance > 0,1). Pengujianmultikolinearitas ini
berikut:
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Pertumbuhan
76.624 247.512 .088 .310 .762 .964 1.038
Ekonomi
Inflasi -.87
-119.725 136.483 -.250 .398 .964 1.038
7
dari 10 (VIF < 10) dan nilai tolerance lebih besar dari 0,1 (tolerance> 0,1).
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai VIF < 10 dan nilai
ekonomi dan inflasi pada penelitian ini dinyatakan bebas dari multikolinearitas.
91
c. Uji Heterokedastisitas
sebagai berikut:
1) Jika nilai signifikansi atau Sig. (2-tailed) lebih besar darinilai 0,05 maka
2) Sebaliknya, jika nilai signifikansi atau Sig. (2-tailed) lebihkecil dari nilai
92
Correlations
Pertumbuhan Unstandardized
Ekonomi Inflasi Residual
N 15 15 15
Inflasi Correlation
.142 1.000 .402
Coefficient
N 15 15 15
Unstandardized Correlation
-.234 .402 1.000
Residual Coefficient
N 15 15 15
0,302 dan variabel inflasi sebesar 0,267. Karena nilai dari ke dua variabel lebih
besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat masalah atau
d. Uji Autokorelasi
antara variabel yang disusun menurutwaktu dan tempat. Model regeresi yang
93
Model Summaryb
statistik Durbin-Watson (DW) dengan n=15 dan k=3 dapat dinilai DL= 0,8140
dan DU= 1,7501. Karena nilai Durbin-Watson (DW) sebesar 0,826 dimana
DW lebih kecil dari (4-DU) diperoleh hasil sebesar 2,249, maka dapat
sebagai berikut:
1) Jika thitung > ttabel, maka H0 ditolak dan Haditerima. Hal iniberarti
terhadap investasi.
94
2) Jika thitung < ttabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak. Hal iniberarti
Pertumbuhan
3.624 2.512 .288 2.310 .062
Ekonomi
Berdasarkan hasil output SPSS di atas dapat dilihat bahwa thitung untuk
95
Uji F digunakan untuk menguji pengaruh dari variabelsecara keseluruhan
1) Jika Fhitung > Ftabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima. Hal iniberarti
2) Jika Fhitung < Ftabel, maka H0 diterima dan H0 ditolak. Hal iniberarti
Total 4.926E7 14
Berdasarkan hasil output di atas dapat dilihat bahwa Fhitung pada variabel
(N1) = k-1 atau 3-1= 2 dan df (N2) =n-k atau 15-3 = 12 sehingg diperoleh
Ftabel = 2,69. Berdasarkan hasil uji statistik F maka dapat disimpulkan bahwa
96
Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengetahuipersentase
0,362 atau sama dengan 30,62 persen. Sedangkan sisanya 69,38 persen
dipengaruhi oleh variabel lainnya yang tidak masuk dalam moel ini, dalam
ketersediaan kedua variabel yang berjenis independen atau lebih dari 1 yang
97
dikenakan melalui variabel dependen dan apabila perhitungan yang dilakukan
Coefficientsa
Pertumbuhan
3.624 2.512 .288 2.310 .062
Ekonomi
nilai koefisien dari variabel pertumbuhan ekonomi adalah sebesar 3,624 dan
sebagai berikut:
98
semaik meningkatnya pertumbuhan ekonomi maka semakin naik jumlah
investasi.
antar variabel yang dinyatakan dengan nilai koefisien korelasi. Hubungan antar
99
Correlations
Pertumbuhan
Ekonomi Inflasi Investasi
N 15 15 15
N 15 15 15
N 15 15 15
Berdasarkan hasil output SPSS di atas dapat dilihat bahwa nilai Sig. (2-
0,424> 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat korelasi yang
dilakukan pada penelitian yang telah diolah dengan bantuan program SPSS for
windows.
100
1. Hasil analisis regresi linier berganda diketahui nilai konstanta sebesar 9,755
4. Hasil koefisien determinasi (R2) sebesar 0,362 atau sama dengan 30,62%,
sisanya 69,38 persen dipengaruhi oleh variabel lainnya yang tidak masuk
dalam moel ini, dalam artian masih terdapat variabel independen lain yang
mempengaruhi investasi.
Bengkulu
101
korelasinilai Sig. (2-tailed) pertumbuhan ekonomi dengan investasi sebesar
0,003, yang mana 0,003< 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat
variabel investasi.
yang menyebutkan menjadi bagian dari faktor yang paling utama dalam
bahwa sayang pertumbuhan ekonomi berada dalam kondisi yang baik ketika
pertumbuhan ekonomi yang semakin baik memiliki hasil yang baik pada
102
pertumbuhan ekonomi yang berpengaruh pada meningkatnya investasi
dengan didapatkan nilai ttabel yaitu 1,795, sehingga dapat disimpulkan bahwa
secara persial. Sedangkan berdasarkan hasil koefisien korelasi nilai Sig. (2-
tailed) inflasi dengan investasi sebesar 0,604, dimana 0,604> 0,05 sehingga
inflasi dalam sebuah negara dan ini membuat para pengusaha mengalami
kerugian yang begitu pesat dan melebar apabila tidak segera diatasi dan
103
modal akan membuat modal secara akumulasi atas kepemilikannya dapat
lain yang sifatnya akan menetap seperti tanah, rumah dan lain sebagainya.
( 2019) Yang juga menyimpulkan terkait dengan inflasi yang positif ataupun
justru sebaliknya dengan begitu pesat pada investasi periode 2000- 2016.
terhadap jumlah inflasi sekitar 0,003 37. ini menandakan ketika terjadinya
variabel lainnya.
104
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan nalisis data dan pembahasan mengenai hasil penelitian
Bengkulu tahun 2006-2020, maka hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa:
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikemukakan, maka diberikan
105
rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Provinsi Bengkulu, maka
inflasi.
merujuk pada bagian pengalaman yang bersifat langsung oleh peneliti yang
dapat ditingkatkan dan dijadikan sebagai bahan evaluasi agar dapat mengadakan
106
perubahan dan mengintropeksi sehingga mampu menerapkan berbagai hal yang
bernilai positif secara keseluruhan atas berbagai faktor yang mempengaruhi sesuai
dengan harapan dan orientasi yang difokuskan pada penelitian berikutnya agar
akan tetap ditemui dalam kelangsungan nya dan hendaknya mengadakan berbagai
perubahan sehingga mengacu pada penelitian yang dapat dijamin dan keabsahan
produknya. maka yang masuk ke dalam bagian dari keterbatasan akan ditemukan
pada penelitian berikut ialah. Beberapa keterbatasan dalam penelitian ini adalah:
variabel yakni pertumbuhan ekonomi dan inflasi, yang mana masih banyak
107
DAFTAR PUSTAKA
Adam Smith (2016). An Inquiry into the Nature of Causes of the Wealth of
Nations. United Kingdom: Delphi Classics.
Adrian Sutawijaya, Zulfahmi. (2012). Pengaruh Faktor-Faktor Ekonomi Terhadap
Inflasi Di Indonesia. Jurnal Organisasi dan Manajemen, Volume 8, Nomor
2, September 2012,
Ali Hasan.(2009) Marketing. Yogyakarta : MedPress (Anggota IKAPI)
Anggraeni, J., Paramita, P. D., & Warso, M. M. (2016). Pengaruh
Keanekaragaman Produk, Kualitas Pelayanan Dan Store Atmosphere
Terhadap Impulse Buying di Butik Cassanova Semarang. Journal Of
Managemant, 2(2), 1-20.
Anifatul iHaim idan iRagimun i(2010), penelitian iberjudul
i“AnalisisFaktoriFaktor iyang iMempengaruhi iMinatInvestasi idi iDaerah
Anoraga, Pandji dan Piji Pakarti. (2006). Pengantar Pasar Modal, Jakarta: PT.
Asdi Mahasatya.
Apriansyah, H., & Bachri, F. (2006). Analisis Hubungan Kausalitas Antara
Investasi Pemerintah Dengan Pertumbuhan Ekonomi Kota Palembang.
Jurnal Ekonomi Pembangunan, 4(2), 73–92.
Arianto, M., & Mahmudah, N. (2014). Analisis kepuasan konsumen di Jatiroso
Catering Service. Jurnal Bisnis, Manajemen & Perbankan,1, 102-120.
Ary Suta.(2000). Menuju Pasar Modal Modern, Jakarta: Yayasan SAD Satria
Bhakti
Badan Pusat Statistik Provinsi Bengkulu. (2021). Statistik Industri Provinsi
Bengkulu 2021. Bagian I. Volume I Provinsi Bengkulu: BPS Provinsi
Bengkulu
BKPM – RI, (2021). Badan Pusat Statistik Provinsi Bengkulu. Publikasi digital.
Tahun 2021
Dedi (2009) Analisa Pengaruh Penanaman Modal Asing Langsung (FDI).
Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Regional Propinsi Tahun 2000-2006
108
Edalmen. (2019). Fluktusi Nilai Tukar Rupiah : Faktor Penyebab, Dampak dan
Upaya Pengendaliannya.Jakarta : Fakultas Ekonomi Universitas
Tarumanegara Jurnal Ekonomi Vol. 01.
Eduardus Hena (2019), dengan judul “Pengaruh Tingkat Diskontanto Dan Inflasi
terhadap Investasi di Indonesia”.Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji
tingkat diskontanto dan inflasi terhadap investasi di Indonesia.
Frederich List.(1789). Das nasionale system der politischen oekonomie, der
internationale handel, die handels politik und der deitche ollverein, german
Harrord, Domar, dalam Jhingan. (1975). Teori Model-Model Pertumbuhan. PT.
Raja Grafindo Persada.
Shahzad, Arfan dan Abdullah Kaid Al-Swidi. (2013). Effect of Macroeconomic
Variables on the FDI inflows: The Moderating Role of Political Stability:
An Evidence from Pakistan. Asian Social Science. 9(9), pp: 270- 279.
Sarwedi (2002). Investasi Asing Langsung Di Indonesia Dan Faktor Yang
Mempengaruhinya. Jurnal Akuntansi & Keuangan, 4(1): h: 17-35. Jember:
Universitas Kristen Petra
Karib, Abdul. (2012). “Analisis Pengaruh Produksi, Investasi dan Unit Usaha
Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Pada Sektor Indutri Sumatera Barat”.
Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 3, Nomor 3
Malthus, T. R. (1798). An Essay on the Principle of Population. London: J.
Johnson.
Mankiw.(2000). Makroekonomi Edisi ke Enam, Erlangga, Jakarta
Menurut Lipsey, et al. (1997).Teori Mikroekonomi: Prinsip dasar dan Perluasan.
Bina Rupa Aksara, Jakarta.
Mishkin, F.S, 2007. The Economics of Money, Banking and Financial Markets.
Seventh Edition. International Edition, New York: Pearson Addison
Wesley Longman.
Nabila i(2018),. Analisis iPengaruhInflasi, iNilai iTukar idan iTingkatSuku
iBunga iTerhadap iInvestasi idiIndonesia. SKRIPSI Diajukan Untuk
Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat untuk Gelar Sarjana
109
Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Surakarta
Neni Sri Wulandari & Indra Maulana (2015), dengan judul “Pengaruh PRDB dan
Inflasi terhadap Penanaman Modal Asing Langsung di Kabupaten
Purwakerta Jurnal Ekonomi dan Bisnis, 4(1), 19 – 25.
Ni Made Krisna Marselar (2014) dengan judul “Pengaruh Tingkat Inflasi,
PDRBdan Suku Bunga terhadap Investasi
Nopirin. (2012). Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro Makro. Yogyakarta: BPFE
Yogyakarta.
Novera Martilova dan Amsah Hendri Doni (2020), dengan judul “ Analisis
Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pengeluaran Pemerintah dan Inflasi
terhadap Investasi di Sumatera Barat”.Article info application/pdf Journal
Nurjanah, dkk. (2017). Manajemen Bencana. Bandung: Alfabeta
Prasetyo, P. Eko. 2009. Fundamental Makro Ekonomi. Yogyakarta: Beta Offset.
Rostow, Whalt Whitman (1960). The Stages of Economic Growth a Non-
Comunist Manifesto.
Sagir, Suharsono.2009. Membangun Manusia Karya, Masalah Ketenagkerjaan
dan
Sahat. M.T. Panggabean. (2019). Kajian Fiskal Regional (KFR).Jawa Barat:
Kanwil Ditjen Perbendaharaan.
Salvatore, D. 2014. Ekonomi Internasional. Jakarta : Salemba Empat
Samsu Nujum & Zainudin Rahman (2019), dengan judul “Pengaruh Inflasi dan
Investasi terhadp Pertumbuhan Ekonomi di Kota Makasar”.skripsi.
Universitas Makasar
Samuelson, Paul, William D, Nordhaus. (2004). Macro Economi, Jakarta :
Airlangga.
Setyowati, Eni dan Siti Fatimah. (2007). Analisis Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Investasi Dalam Negeri di Jawa Tengah Tahun 1980-2002.
Jurnal Ekonomi Pembangunan. Volume 08 No. 1. Hal 62-84.
Sudjana. (2002). Metoda Statistika. Bandung : Tarsito
110
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sukirno, Sadono. (2008). Teori Pengantar Makroekonomi edisi 3. PT.Raja
grafindo persada. Jakarta
Sukirno.(2008).Pengembangan SDM. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.
Sadono. (2011). Makro Ekonomi Teori Pengantar Edisi Ketiga. Rajawali Pers,
Jakarta
Sulaeman, Suhendar. (2005). Pengembangan Usaha Kecil dan menengah dalam
Menghadapi Pasar Regional dan Global. Infokop Nomor 25 Tahun XX. 8
hal.).
Sumanto, Edi.(2006).Analisis Pengaruh Perkembangan Pasar Modal Terhadap
Perekonomian Indonesia. Skripsi S1 Fakultas Manajemen Institut
Pertanian Bogor, Bogor (Tidak dipublikasikan.
Syofian Siregar, M. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif SPSS. Dalam Metode
Penelitian Kuantitatif SPSS. Jakarta: Kencana, Prenada Media Grup.
Tania Melinda Dewi & Hendri Cahyono (2016). Pengaruh Pertumbuhan
Ekonomi, Bi Rate, dan Inflasi terhadap Investasi Asing Langsung di
Indonesia.Skripsi
Keynes.J.M. (1936). The General Theory of Employment, Interest and Money,
Brace and World, Harcourt,. Dikutip darling 2008 : 18.
Todaro, M.P. dan Smith Stephen. C. (2006). Pembangunan Ekonomi di Dunia
Ketiga. Edisi kedelapan. Jilid 2. Jakarta: ErlanggaTambunan at al 2001
Waggoner, J.B. and james D.Cashell.(2004). The Impact of Time Pressure on
Auditor’s Performance. Ohio CPA Journal.Vol.50.
Webster, Federick.(1999). Behavioral Customer In Marketing Relationship. 3th
Edition. Princetown University Press.
Wiranata dan Nugrahanti. (2013). Pengaruh Struktur Kepemilkan Terhadap
Profitabiltas Perusahaan Manufaktur di Indonesia. Universitas Kristen
Satya Wacana..Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol 15 .No.1.
Menurut UU No.25 tahun 2007
undang – undang No. 9 Tahun 1968
111
LAMPIRAN
112
Kondisi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), Penaman Modal Asing
(PMA), Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi dan Inflasi di Provinsi Bengkulu
Tahun 2006-2020
Laju
PMDN Pertumbuhan
PMA Inflasi
Tahun (Rp PDRB menurut
(US$ Juta) (%)
Miliar) Pengeluaran
(Persen)
2006 2,31 5,97 6,65 6,52
2007 3,87 10,34 6,65 5,00
2008 - 13,0 5,02 13,4
2009 - 1,1 5,46 2,88
2010 8,5 25,1 - 9.08
2011 - 43,1 6.85 3.96
2012 52,6 30,4 6.83 4.61
2013 109,6 22,3 6.07 9.94
2014 7,8 19,3 5,48 10,85
2015 553,9 20,58 5,13 3,25
2016 949,1 55,7 5,28 5,00
2017 296,5 138,7 4,98 3,56
2018 4,902,8 136,6 4,97 2,35
2019 5458,1 144,8 4,94 2,91
2020 5399,2 192,3 4,92 2,10
Sumber:BKPM – RI, Badan Pusat Statistik Provinsi Bengkulu.
113
Hasil Uji Normalitas
Unstandardized
Residual
N 15
a
Normal Parameters Mean .0000000
Positive .340
Negative -.220
Kolmogorov-Smirnov Z 1.315
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Pertumbuhan
76.624 247.512 .088 .310 .762 .964 1.038
Ekonomi
Inflasi -.87
-119.725 136.483 -.250 .398 .964 1.038
7
114
Variabel VIF Variabel Tolerance toler
Pertumbuha 1,038 Pertumbuhan 0,964 ance
n ekonomi VIF < 10 ekonomi > 0,1
Inflasi 1,038 Inflasi 0,964
Correlations
Pertumbuhan Unstandardiz
Ekonomi Inflasi ed Residual
N 15 15 15
Inflasi Correlation
.142 1.000 .402
Coefficient
N 15 15 15
Unstandardized Correlation
-.234 .402 1.000
Residual Coefficient
N 15 15 15
Model Summaryb
115
Hasi Uji T
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Hasil Uji F
ANOVAb
Total 4.926E7 14
116
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summary
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
117
Hasil Uji Korelasi
Correlations
Pertumbuhan
Ekonomi Inflasi Investasi
N 15 15 15
N 15 15 15
N 15 15 15
118