HALAMAN SAMPUL
OLEH :
NI KETUT DENY SUANTARI
NIM. 1817051148
PROPOSAL
Diajukan kepada
Universitas Pendidikan Ganesha
Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan dalam Menyelesaikan
Program Sarjana Ekonomi
Oleh
Ni Ketut Deny Suantari
NIM 1817051148
PRODI S1 AKUNTANSI
JURUSAN EKONOMI DAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
SINGARAJA
2022
ii
PROPOSAL PENELITIAN
Menyetujui
Pembimbing
PembimbingII,I,
Putu
I Putu
Riesty
Julianto,
Masdiantini,
S.E., M.Si.,Ak
S.E., M.Si
NIP.
NIP.199103302019032015
198207062014041001
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL.............................................................................................i
HALAMAN JUDUL...............................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iv
DAFTAR TABEL....................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................vi
A. Latar Belakang..................................................................................................1
B. Identifikasi Masalah........................................................................................11
C. Pembatasan Masalah.......................................................................................12
D. Rumusan Masalah...........................................................................................12
E. Tujuan Penelitian............................................................................................12
F. Manfaat Penelitian..........................................................................................13
G. Kajian Pustaka.................................................................................................14
G.1. Kajian Teori.............................................................................................14
G.1.1.Kinerja Keuangan...............................................................................14
G.1.2. Teori Sinyal (Signalling Theory).....................................................15
G.1.3. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah................................................16
G.1.4. Laporan Keuangan...........................................................................21
G.1.5. Standar Akuntansi............................................................................26
G.1.6. Standar Akuntansi Entitas Mikro, Kecil, dan Menengah (SAK
EMKM).........................................................................................................26
G.1.7. Profitabilitas.....................................................................................31
G.2. Kajian Penelitian yang Relevan...............................................................32
G.3. Kerangka Berpikir...................................................................................35
H. Rancangan Penelitian......................................................................................37
I. Lokasi Penelitian.............................................................................................38
J. Jenis dan Sumber Data....................................................................................38
K. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data......................................................40
L. Teknik Analisis Data.......................................................................................41
M. Uji Keabsahan Data.........................................................................................43
N. Daftar Rujukan................................................................................................44
Lampiran................................................................................................................48
iv
DAFTAR TABEL
Tabel Halama
n
Tabel Produksi Telur Unggas Provinsi Bali Menurut
1 Kabupaten/Kota (Ton)
……………………………………………………………... 3
Tabel Populasi Ternak Unggas menurut Jenis Ternak di Setiap
2 Kecamatan Tahun
2020………………………………………….. 4
Tabel Penelitian
3 Terdahulu…………………………………………….. 31
v
DAFTAR GAMBAR
vi
A. Latar Belakang
memiliki peranan yang penting serta strategis dalam pembangunan ekonomi. Hal
tradisional maupun modern. Selain itu adanya UMKM juga dapat menyerap
tenaga kerja baik di wilayah desa maupun perkotaan (Nurul Hidayati, 2016).
UMKM sudah teruji. Saat terjadinya krisis ekonomi pada tahun 1998, UMKM
dapat bertahan ditengah guncangan krisis, sementara sektor usaha yang lebih
besar sulit bertahan dan cenderung tumbang karena krisis. Kuatnya pertahanan
UMKM disebabkan oleh permodalan dalam usahanya yang relative kecil dan
tidak bergantung pada mata uang asing sehingga UMKM tidak terpengaruh oleh
tersebut juga menjadi faktor masyarakat hingga kini terus melakukan upaya untuk
Berdasarkan data kementrian Koperasi dan UMKM jumlah UMKM pada tahun
2021 mencapai 64,2 juta. Dengan jumlah yang tinggi tersebut UMKM
memberikan sumbangan PDB sebesar 61,07% atau senilai dengan 8.573,89 triliun
1
aadalah sebesar 97% dan dapat menghimpun hingga 60,4% dari total keseluruhan
pada berbagai sektor terutama sektor ekonomi. Pemulihan ekonomi tentu sangat
keberlangsungan pada sektor riil (Pamela, 2020). Hal tersebut disebabkan karena
nasional. Sektor riil pangan terdiri dari peternakan, perkebunan, makanan dasar
dan lain sebagainya. Salah satu sub sektor dengan penghasil PDB yang tinggi
Hewan Produk Domestik Bruto subsektor peternakan tahun 2020 sebesar Rp167,1
Triliun. Angka tersebut tentunya bukan angka yang kecil. Selain kontribusi PDB
nilai ekspor produk peternakan tahun 2020 sebesar US$964,5 juta, angka tersebut
(Ermansyah, 2021). Badan Pusat Statistik melansir data produksi hasil peternakan
paling tinggi adalah pada perunggasan yaitu produksi telur yang berjumlah 7.309
mudah ayam petelur juga memiliki omset usaha yang cukup tinggi dengan modal
yang relative rendah. Namun usaha peternakan unggas petelur juga memiliki
2
resiko yang cukup tinggi dikarenakan peternak ayam petelur mesti menyesuaikan
harga telur sesuai dengan yang beredar di pasaran. Telur juga merupakan salah
satu makanan pokok masyarakat Indonesia sehingga konsumi yang tinggi juga
pada daerah tersebut. Seperti halnya pada provinsi Bali, sektor pariwisata yang
terus tumbuh juga memberikan pengaruh pada sektor lainnya yaitu peternakan.
konsumsi, turis domestik dan mancanegara tentu akan membeli makanan serta
adalah hasil peternakan yang mudah diolah. Produk ternak unggas juga bias
hingga retoran bintang lima sudah tentu menyediakan menu makanan berbahan
dasar daging ayam dan telur. Peternakan unggas di Bali sudah muncul sejak
sekitar tahun 1975. Bisnis ternak ayam terus berkembang dan menarik minat
masyarakat lokal (Poultry, 2021). Berikut adalah data produksi telur unggas di
Provinsi Bali
Tabel 1
Produksi Telur Unggas Provinsi Bali Menurut Kabupaten/Kota (Ton)
Telur Ayam
Telur Ayam Ras Telur Itik
Buras
Kab/Kota
201 201 202 201 201 202
2018 2019 2020
8 9 0 8 9 0
Jembrana 302 234 353 110 54 111 298 178 202
1071
6019 7188 267 120 217 418 192 372
Tabanan 3
Badung 1113 809 1547 187 90 173 357 215 447
3
Telur Ayam
Telur Ayam Ras Telur Itik
Buras
Kab/Kota
201 201 202 201 201 202
2018 2019 2020
8 9 0 8 9 0
Gianyar 2462 1694 2445 367 184 361 881 463 916
Klungkung 473 296 449 94 49 94 251 211 409
1757 1394 2143
238 132 214 207 104 187
Bangli 8 8 4
Karangasem 8691 3499 5187 327 145 283 223 98 192
Buleleng 463 292 583 548 274 525 431 237 358
Denpasar 0 0 26 56 30 58 23 14 34
Provinsi 4179 2679 3921 219 108 203 309 171 311
Bali 5 0 2 5 0 5 0 3 7
Sumber: Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali (BPS, 2021)
ayam ras tertinggi yaitu Kabupaten Bangli, Badung, Tabanan dan Karangasem.
petelur yaitu 1.029.500 ekor dan ternak ayam ras pedaging sejumlah 1.070.452
ekor (RPI, 2020). Populasi ternak unggas menurut jenis ternak di setiap
Tabel 2
Populasi Ternak Unggas menurut Jenis Ternak di Setiap Kecamatan
Tahun 2020
Ayam Ras
Kecamatan Ayam Kampung Itik
Petelor Pedaging
Rendang 47.238 - 160.405 5.356
Sidemen 38.241 - 99.737 9.398
Manggis 62.113 806.000 122.750 1.685
Karangase 57.024 173.132 67.202 8.775
m
4
Abang 97.884 5.555 316 3.403
Bebandem 80.566 10.000 159.850 14.040
Selat 30.456 7.525 38.325 5.488
Kubu 168.359 50 1.329 503
Jumlah 582.021 1.002.262 649.914 48.628
Sumber: Buku Saku Data Potensi Kabupaten Karangasem Tahun 2020 (BPPD
Kabupaten Karangasem, 2021)
desa yang berada di Manggis dengan produksi telur yang tinggi. Desa Nyuhtebel
memiliki populasi warga 2.866 jiwa yang dimana mata pencaharian dominan pada
sektor primer dan sekunder yakni sebagai peternak, buruh tani ternak, dan buruh
bangunan mencapai 68% dan pegawai negeri mencapai 32%. Hal tersebut tentu
UMKM usaha telur yang dimana para peternak kemudian menjualbelikan hasil
Hal ini juga dilakukan oleh Bapak Ketut Dantik bersama sang istri Ibu Nirawati.
Bapak Ketut Dantik merupakan peternak ayam ras petelur sejak tahun 2004. Dari
observasi awal yang dilakukan beliau memilih untuk beternak ayam ras petelur
dikarenakan modal awal serta resikonya dirasa lebih rendah dibanding dengan
ternak lainnya. Bapak Ketut Dantik memiliki 10.000 ekor ayam ras petelur yang
dapat menghasilkan 8000 butir telur dalam satu hari. Dengan perkiraan
pendapatan sebesar 10 juta rupiah. Pendapatan hanya bias dikira-kira oleh beliau
5
sebab beliau tidak melakukan pencatatan sama sekali pada tiap-tiap transaksi yang
dilakukan.
Beliau juga memaparkan bahwa usahanya tidak berjalan mulus begitu saja.
Ternak beliau sempat diserang virus yang menyebabkan setengah dari ayam yang
beliau pelihara mati. Untuk menghadapi permasalahan usaha tersebut Bapak Ketut
membangkitkan kembali usahanya. Semenjak saat itu beliau tidak dapat lagi
harga pakan kian meningkat. Hal inilah yang seharusnya diwaspadai. Pengelolaan
keuangan yang sama sekali tidak menggunakan pencatatan membuat Bapak Ketut
Dantik tidak dapat mengetahui secara pasti biaya-biaya serta pendapatan bersih
yang ia peroleh dari usahanya. Terlebih beliau tidak memiliki dana cadangan jika
untuk dapat mengetahui laju profitabilitas usaha tetapi juga dapat digunakan
pinjaman modal dari pihak ketiga atau pihak eksternal. Oleh karena fungsinya
Exposure Draft Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro, Kecil dan Menengah
yaitu adalah untuk menyediakan informasi mengenai posisi keuangan serta kinerja
keputusan. Terkait tujuan yang penting tersebut pada tahun 2016 Dewan Standar
6
Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia melakukan penegsahan Exposure
Draft SAK EMKM yang kemudian dimaksudkan untuk dapat digunakan oleh
pelaku UMKM ataupun pemilik entitas tanpa akuntabilitas publik yang signifikan
namun melakukan penerbitan laporan keuangan yang bertujuan untuk umum bagi
laporan keuangan sesuai dengan SAK EMKM hal tersebut dikarenakan Standar
Akuntansi Keuangan Entitas Mikro, Kecil, dan Menengah (SAK EMKM) dapat
lebih mudah untuk dipahami oleh pengusaha kecil atau pelaku UMKM sehingga
hal tersebut dapat membantu mengetahui bagaimana kondisi yang sebenarna dari
tetapi sebagai bahan analisa dasar pengambilan keputusan ekonomi pihak yang
pemilik usaha dan manajemen dapat mengetahui beragam hal yang terkait dengan
keuangan serta kemajuan perusahaan. Hal tersebut juga dapat dilakukan oleh
pemilik usaha pada UMKM. Pemilik usaha dapat memahami serta mengetahui
Usaha Mikro Kecil dan Menengah didirikan untuk dapat menghasilkan laba dan
7
memberikan keuntungan guna memenuhi kebutuhan pelaku usaha. Kinerja
(Tampubolon & Prima, 2020). Menurut Wira (2015) dalam (Parhusip, 2019)
digunakan yaitu net profit margin, return on sales, return on equity, dan return on
assets,dan Return on Equity. Pada UMKM rasio yang sesuai untuk mengukur
UMKM hanya berfokus pada penjualan dan laba. Return On Sales merupakan
rasio yang diperoleh dari membagi laba usaha dengan jumlah atau total
yang ddidapat dari setiap penjualan yang dilakukan. Semakin tinggi tingkat nilai
rasio ROS maka akan semakin baik sebab dapat menunjukkan UMKM
menghasilkan laba yang besar dari penjualan yang dilakukan (Parhusip, 2019).
tersebut yang penelliti akan terapkan dalam penelitian ini. Pembuatan laporan
kinerja usaha dalam memperoleh laba dengan rasio profitabilitas Return On Sales.
8
Penelitian dengan topik sejenis sudah beberapa kali dilakukan. Penelitian yang
Berbasis SAK EMKM pada UMKM Telur Asin Mujijaya Di Desa Sigambir
laporan keuangan secara manual meliputi pemasukan dan pengeluaran. Hal serupa
juga dihasilkan pada penelitian yang dilakukan oleh (Suprapti, 2021) yang
Pengembangan Kinerja Keuangan Umkm (Studi Empiris Pada UD. Makmur Jaya
penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan SAK EMKM. (Uno et al.,
produk dan pemilik Rumah Karawo belum menyusun laporan keuangan yang
sesuai dengan SAK EMKM yang disebabkan oleh minimnya pemahaman akan
Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro, Kecil, Dan Menengah (Sak Emkm)
Pada Usaha Mikro, Kecil, Dan Menengah (Studi Kasus Pada Rumah Karawo Di
Kota Gorontalo). Penelitian yang dilakukan (Septriana & Vitriyani, 2016) dengan
judul Implementasi Akuntansi Keuangan Berbasis Sak Etap (Studi Kasus Pada
9
pengusah UMKM Batik di Kota Semarang mengenai SAK ETAP nyatanya masih
ETAP. Hal serupa juga dikemukakan oleh (Ismadewi et al., 2017) dalam
Keuangan Entitas Mikro, Kecil dan Menengah (SAK EMKM Pada Usaha Ternak
Ayam Boiler (Studi Kasus Pada Usaha I Wayan Sudiarsa Desa Pajahan
faktor SDM, tingkat kompetensi, dan lingkup organisasi yang kecil. Masih dengan
hasil yang sama, penelitian yang dilakukan oleh (Amani, 2018) dengan judul
EMKM pada laporan keuangan UMKM, pada penelitian yang dilakukan dengan
Jasa Kecantikan Salon Sandat Bali. Wiradnyani juga menyatakan bahwa setelah
EMKM terdapat perbedaan perolehan laba pada UMKM Jasa Kecantikan Salon
Sandat Bali. Hasil penelitian tersebut sama dengan (Apriliani, 2015) dengan judul
Mikro Kecil dan Menengah (SAK EMKM) Pada Usaha Pengerajin Rotan di Ata
10
Shop Tenganan (Studi Kasus Pada Bapak I Nyoman Uking Desa Tenganan
Entitas Mikro, Kecil dan Menengah dan pertumbuhan profitabiltas pada Usaha
Telur milik Bapak Ketut Dantik. Karena berdasarkan observasi awal yang
dilakukan, bahwa Bapak Ketut Dantik tidak membuat laporan keuangan untuk
bisa diterapkan oleh Bapak Ketut Dantik, selain karena menyita waktu beliau juga
laporan keuangan berstandar SAK EMKM. Kebaruan dalam penelitian ini ialah
pengukuran profitabilitas pada UMKM Usaha Telur Bapak Ketut Dantik dengan
berdasarkan SAK EMKM. Maka dari itu peneliti mengambil judul penelitian
B. Identifikasi Masalah
(1) Pada Usaha Telur Bapak Ketut Dantik terdapat masalah pada proses
11
(2) Laju pertumbuhan profitabilitas yang tidak dapat diketahui pasti akibat
dari usaha yang dijalankan dan saat ini tidak memiliki dana cadangan.
(3) Tidak terdapat laporan keuangan sama sekali sebagai wujud pengelolaan
C. Pembatasan Masalah
pada Usaha Telur milik Bapak Ketut Dantik berfokus pada penerapan SAK
EMKM pada laporan keuangan UMKM yang nantinya dapat digunakan sebagai
D. Rumusan Masalah
usaha telur Bapak Ketut Dantik sebelum dan sesudah penyusunan laporan
keuangan?
12
E. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini
adalah:
pada usaha telur Bapak Ketut Dantik sebelum dan sesudah penyusunan
laporan keuangan.
F. Manfaat Penelitian
Mikro, Kecil dan Menengah pada UMKM Usaha Telur Bapak Ketut
Dantik serta dapat pula dijadikan sebagai sumber refrensi bagi penelitian
a. Bagi Usaha Telur Bapak Ketut Dantik, peneliti berharap penelitian ini
13
b. Bagi Lembaga Universitas Pendidikan Ganesha, penelitian ini
mahasiswa.
pada UMKM.
G. Kajian Pustaka
dalam mencapai sasaran, tujuan, misi dan visi sebuah orgnasisasi. Kemudian
aktivitas keuangan pada suatu periode tertentu yang dilaporkan dalam sebuah
laporan keuangan yaitu diantaranya laporan laba rugi dan neraca. Kinerja
aturan pelaksanaan keuangan dengan baik dan benar Kinerja keuangan sebuah
yang kemudian menghasilakn hasil analisa yang mengandung baik dan buruk
14
dan benar. Kinerja keuangan sebuah perusahaan dapat ditampilkan pada laporan
keuangan perusahaan baik pada saat itu maupun dalam sebuah periode tertentu.
posisi keuangan, kinerja, dan perubahan posisi keuangan sebuah perusahaan yang
nantinya sangat berguna bagi sejumlah besar pengguna laporan keuangan dalam
sebagai dasar pertimbangan pengambilan keputusah baik bagi pihak internal dan
Begitu juga dalam UMKM. Analisis keuangan merupakan salah satu cara
yang dapat dilakukan untuk dapat menilai kinerja keuangan usaha tersebut.
perusahaan. Hal ini dinilai penting agar pemilik usaha dapat mencegah resiko
pengelolaan keuangan yang baik dan benar agar aliran kas dapat diketahui dengan
Signalling Theory pertama kali digagas oleh Ackerlof, Spence dan Stigliz.
Melalui gagasan Teori sinyal tersebut mereka memperoleh nobel ekonomi pada
tahun 2001. Teori Sinyal dikembangkan pada ilmu ekonomi dan keuangan yang
dimana menggunakan informasi yang tidak sesuai atau asimetris antara pemilik
15
usaha dengan pihak luar atau pihak eksternal. Hal tersebut dikarenakan pihak
akan terjadi apabila manajemen tidak secara utuh memberikan semua informasi
yang dapat memberikan pengaruh pada nilai perusahaan pada di pasar modal
dampak yang baik bagi entitas dan bagi insentif yang akan diterima. Hubungan
yang telah dilakukan oleh manajer tersebut telah sejalan dengan kepentingan dari
bisa memperoleh respon yang positif dari pengguna informasi keuangan. Hal
tersebut juga dapat terjadi pada UMKM dimana memahami kebutuhan untuk
1. Definisi UMKM
muncul banyak pendapat pula mengenai definisi atau pengertian UMKM itu
16
sendiri. Salah satunya Badan Pusat Statistik atau BPS menggolongkan UMKM
pertama yaitu industri rumah tangga jika memiliki tenaga kerja berjumlah antara 1
hingga 4 orang. Kedua yaitu industri kecil dengan jumlah tenaga kerja antara 5
hingga 9 orang. Ketiga yakni industri sedang atau menengah jika memiliki tenaga
besar jika memiliki jumlah tenaga kerja lebih dari 100 orang (Budiarto, 2018).
Kecil, Dan Menengah, 2021), usaha mikro merupakan usaha yang produktif milik
orang perorangan dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria usaha
kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri secara mandiri atau berdiri
sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan
dikuasai, atau menjadi bagian baik secara langsung ataupun tidak langsung dari
usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria. Dan usaha menengah
adalah usaha ekonomi yang produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh
orang perorangan atau badan usha yang bukan merupakan anak perusahaan atau
cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung
ataupun tidak langsung dengan usaha kecil atau usaha besar yang memenuhi
tahun 2021.
17
UMKM memiliki beberapa perbedaan dengan perusahaan besar. Pada
usaha juga bertindak sebaga manajer produksi, sebagai manajer keuangan, secara
pengelolaan usaha pada UMKM juga tidak dapat maksimal. Sebab kemampuan
orang tidak dapat menguasai berbagai hal pada waktu yang bersamaan (Farida,
2016).
2. Potensi UMKM
Sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah merupakan sektor usaha yang
memiliki potensi yang sangat besar untuk dapat dikembangkan. Beberapa potensi
sektor UMKM yang dipaparkan oleh (Budiarto, 2018) adalah sebagai berikut:
d) Beberapa usaha UMKM adalah kegiatan yang padat karya serta mampu
berbagai sektor.
18
g) Memiliki peluang yang besar jika dikembangkan dalam adaptasi berbagai
teknologi.
h) UMKM dapat mengisi aneka ceruk pasar yang dinilai tidak efisien bagi
berjalan mulus. Banyak hambatan serta kendala internal dan eksternal yang mesti
dihadapi pelaku UMKM. Berikut beberapa kendala yang seringkali muncul dalam
a) Modal
memisahkan antara uang operasional rumah tangga dan uang untuk usaha.
19
UMKM belum dapat mencermati kebutuhan serta peluang di pasaran.
Pemasaran yang dilakukan oleh sebagian besar UMKM juga masih relatif
memperkerjakan tenaga kerja yang dalam jumlah banyak dan tenaga kerja
yang bersertifikasi.
c) Hukum
hukum perorangan.
d) Akuntabilitas
e) Iklim Usaha
lokasi usaha, biaya transaksi atau biaya usaha yang masih tinggi,
untuk UMKM.
20
f) Infrastruktur
g) Akses
Akses yang dimaksud dalam hal ini adalah terkait bahan baku
baku dengan kualitas yang rendah. Selain itu sulitnya akses terhadap
teknologi juga menjadi salah satu polemik terlebih apabila pasar dikuasai
tersebut dapat digunakan oleh pihak eksternal seperti banker, kreditor, pemilik,
serta kondisi perusahaan (Warsadi et al., 2017). Segala aktivitas dan output atau
kinerja yang profit, jaringan luas, efisien, dan berdaya saing. Beragam prestasi
tersebut dapat dilihat dari laporan keuangan. Hal tersebut menimbulkan tren,
dengan tren laporan keuangan yang semakin memburuk tentu saja bisa menjadi
21
gejala perusahaan akan mengalami kerugian atau gulung tikar. Penyebab kerugian
tersebut dapat ditanyakan pada laporan keuangan itu sendiri. Laporan keuangan
adalah satu-satunya dokumen yang bisa diperoleh untuk dapat mengetahui serta
tujuan khusus dari laporan keuangan adalah menyajikan posisi keuangan, hasil
dari usaha, serta perubahan posisi keuangan lainnya secara wajar yang sesuai
Kemudian tujuan umum dari penyajian laporan keuangan adalah sebagai berikut:
memperoleh laba.
memaparkan bahwa tujuan dari penyusunan laporan keuangan adalah untuk dapat
memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas
22
entitas, dimana hal tersebut sangat bermanfaat bagi sebagian besar kalangan
liabilitas, ekuitas, pendapatan dan beban termasuk laba serta kerugian, kontribusi
dan distribusi kepada pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik serta arus kas
(Wiradnyani, 2021).
laporan keuangan yang lengkap terdiri dari 5 jenis laporan yaitu laporan laba rugi,
laporan perubahan modal, laporan neraca, laporan arus kas, dan catatan atas
a) Laporan laba rugi (Income Statement), laporan ini adalah laporan yang
dalam suatu periode waktu tertentu. Laporan laba rugi memuat informasi
beban.
bertambah dengan adanya investasi dan laba bersih, hal sebaliknya juga
dapat terjadi yakni modal pemilik dapat berkurang apabila terdapat prive
23
(penarikan/pengambilan uang tunai untuk kepentingan pribadi pemilik
per tanggal tertentu. Tujuan dari pembuatan neraca ini adalah untuk
menyajikan arus kas masuk dan arus kas keluar secara terperinci dari
arus kas dapat menunjukkan besarnya kenaikan serta penurunan kas bersih
dari seluruh aktivitas selama periode yang sedang berjalan serta saldo kas
bagian integral yang tidak dapat dipisahkan dari semua komponen dalam
laporan keuangan lainnya. Tujuan dari adanya CALK adalah untuk dapat
dua kategori yakni pihak internal yang meliputi; Direktur dan Manajer Keuangan,
Direktur Operasi dan Manajer Pemasaran, serta Manajer dan Supervisor Produksi,
24
Pasar Modal (BAPEPAM), serta Ekonom, Praktisi dan Analis (Wiradnyani,
2021).
akuntansi yang diperlukan yaitu mengenai besarnya uang kas yang tersedia
akhirnya sebagai dasar untuk melakukan penetapan harga jual produk per
unit.
atau tidak.
25
uang. Kreditur dapat memperkecil risiko dengan cara mencari informasi
sebagainya.
sebagai dasar atau patokan dalam melakukan penyusunan laporan keuangan yang
baku dan dapat diterima umum. Dengan adanya standar tersebut, pihak
manajemen selaku pengelola dan pengolah dana serta aktivitas perusahaan dapat
operasional ataupun finansial perusahaan secara baku atau sesuai dengan standar
26
G.1.6. Standar Akuntansi Entitas Mikro, Kecil, dan Menengah (SAK
EMKM)
SAK EMKM dibuat dengan tujuan untuk dapat digunakan oleh entitas
mikro kecil dan menengah. Entitas mikro kecil dan menengah merupakan entitas
serta kriteria usaha mikro kecil dan menengah sebagaimana diatur dakam
al., 2019). Standar ini disusun secara khusus oleh Ikatan Akuntan Indonesia
EMKM selain sebagai standar juga merupakan salah satu dorongan agar
proses pengembangan UMKM yang lebih maju, sebab laporan keuangan adalah
Menengah
layaknya sebuah rumah, kearangka tersebut dapat dipisahkan menjadi tiga lantai.
karakteristik kualitatif dan elemen laporan keuangan, dan lantai ketiga adalah
27
Pada lantai pertama terdapat tujuan dari SAK EMKM. Tujuan tersebut
adalah sebagai penyedia informasi posisi keuangan dan kinerja keuangan sebuah
entitas yang dapat memberikan manfaat bagi sebagian besar pengguna untuk
tidak selalu pemegang saham non manajemen, sebab dalam bentuk usaha EMKM
tidak hanya PT. Tetapi demikian, banyak pihak yang membutuhkan informasi
tersebut seperti otoritas pajak guna memastikan besaran dan fasilitas pajak, serta
banyak instansi lainnya yang memilki maksud untuk memperoleh data guna
sebagai berikut:
28
a. Laporan Posisi Keuangan, ialah laporan yang merepresentasikan asset
tanggal periode. Jika diibaratkan, laporan posisi keuangan ini adalah potret
sebaga potret maka laporan laba rugi adalah rekaman video yang
prinsip, dan metode yang digunakan dalam laporan posisi keuangan dan
Pada lantai ketiga dari kerangka SAK EMKM terdapat asumsi, prinsip,
dan konstrain. Terdapat 3 asumsi dari laporan keuangan yaitu sebagai berikut:
a. Akrual.
penerimaan kas.
b. Entitas Bisnis.
Entitas bisnis yang dikatakan baik adalah entitas yang merupakan usaha
usaha yang berbadan hokum, hal tersebut harus dapat dipisahkan secara
29
c. Kelangsungan Usaha.
entitas dibangun untuk terus beroperasi, bukan untuk ditutup jika sudah
akhir periode.
Keuangan (SAK)
b. Materialitas
c. Saling Hapus
pengurangan pada hasil penjualan asset tetap dari jumlah tercatat asset
d. Frekuensi Laporan
30
Entitas menyajikan secara lengkap laporan keuangan di akhir setiap
e. Informasi Komparatif
berjalan.
f. Konsistensi Penyajian
atas sifat operasi entitas atau apabila perubahan dalam penyajian atau
G.1.7. Profitabilitas
sebagai rasio yang digunakan dengan tujuan untuk dapat mengetahui kemampuan
menginginkan keuntungan yang besar, selain untuk memutar modal juga untuk
31
sebuah usaha dapat menghasilkan adalah hal yang penting bagi kelangsungan
memperoleh profit dari pendapatan yang terkait dengan penjualan yang dilakukan,
asset yang dimiliki, dan ekuitas yang menggunakan dasar pengukuran tertentu.
Salah satu rasio profitabilitas adalah Rasio Pengembalian Penjualan atau Return
on Sales Ratio. Rasio ini dirasa peneliti cocok untuk melakukan pengukuran pada
biaya variabel produksi seperti upah pekerja, bahan baku, dan lain-lain sebelum
dikurangi pajak dan bunga. Rasio ini akan menampilkan hasil tingkat keuntungan
yang diperoleh dari setiap hasil penjualan (Pratiwi, 2021). Menurut Carton (2004)
dalam (Trisnawati & Elsye, 2015) Return on Sales (ROS) mengukur presentase
penjualan dari margin laba bersih. ROS dapat dipengaruhi oleh struktur keuangan
yang berasal dari organisasi karena laba bersih dihitung setelah beban bunga.
Berikut rumus untuk menghitung rasio Return on Sales menurut Carton (2004),
Operating Income
Return on Sales= x 100 %
Sales
Tabel 3
Penelitian Terdahulu
No Peneliti dan
Judul Penelitian Hasil Penelitian
. Tahun
1 Septriana Implementasi Akuntansi Hasil penelitian ini
dan Keuangan Berbasis Sak menunjukan bahwa persepsi
Vitriyani Etap (Studi Kasus Pada dan pemahaman para
(2016). Umkm Batik Di Kota pengusaha UMKM Batik di
Semarang). Kota Semarang mengenai
Standar Akuntansi Keuangan
32
No Peneliti dan
Judul Penelitian Hasil Penelitian
. Tahun
untuk Entitas tanpa
akuntabilitas public (SAK-
ETAP) ternyata masih sangat
sederhana, dikarenakan
kurangnya pengetahuan para
pelaku usaha mengenai teknis
penyusunan laporan
keuangan berbasis SAK
ETAP. UMKM merasa
bahwa laporan keuangan
yang menunjukkan laba rugi
perusahaan saja sudah cukup,
serta kurangnya sosialisasi
dari dinas terkait setempat
seperti Dinas Koperasi dan
UMKM Kota Semarang
dalam penerapan Standar
Akuntansi Keuangan Entitas
Tanpa Akuntabilitas Publik.
2. Ismadewi, Penyusunan Laporan Hasil Penelitian
Herawati , Keuangan Sesuai Dengan menunjukkan bahwa (1)
dan Tungga Standar Akuntansi Proses penyusunan laporan
Atmaja Keuangan Entitas Mikro, keuangan Usaha Ayam Boiler
(2017) Kecil, Dan Menengah I Wayan Sudiarsahanya
(Sak Emkm) Pada Usaha menyusun catatan keuangan
Ternak Ayam Boiler secara sederhana, (2) kendala
(Study Kasus Pada Usaha yang dialami oleh Usaha
I Wayan Sudiarsa Desa Ayam Boiler I Wayan
Pajahan Kecamatan Sudiarsadalam menyusun
Pupuan Kabupaten laporan keuangan sesuai
Tabanan). dengan SAK EMKM yaitu:
(a) Faktor SDM (Sumber
Daya Manusia) dalam
keuangan, (b) Tingkat
kompetensi, dan (c) Lingkup
organisasi yang kecil, (3)
Penyusunan laporan
keuangan sesuai dengan SAK
EMKM pada Usaha Ayam
Boiler I Wayan Sudiarsa
terdiri dari : (a) Laporan laba
rugi dengan jumlah laba
Rp.89.548.100, (b) Laporan
posisi keuangan dengan
jumlah aset Rp.214.548.100
serta jumlah utang dan modal
33
No Peneliti dan
Judul Penelitian Hasil Penelitian
. Tahun
Rp.214.548.100, (c) Catatan
atas laporan keuangan.
3. Amani Penerapan SAK-EMKM Hasil penelitian menunjukkan
(2018) Sebagai Dasar laporan keuangan UD Dua
Penyusunan Laporan Putri Solehah belum disusun
Keuangan UMKM (Studi sesuai SAK EMKM.
Kasus di UD Dua Putri
Solehah Probolinggo).
4. Uno, Analisis Penerapan Hasil penelitian menunjukkan
Kalangi, dan Standar Akuntansi bahwa pencatatan di Rumah
Pusung Keuangan Entitas Mikro, Karawo masih sangat
(2019) Kecil, Dan Menengah sederhana, hanya meliputi
(Sak Emkm) Pada Usaha pencatatan atas penjualan
Mikro, Kecil, Dan Produk. Selain itu, Rumah
Menengah (Studi Kasus Karawo juga belum
Pada Rumah Karawo Di menyusun laporan keuangan
Kota Gorontalo). berdasarkan SAK EMKM
yang berlaku dikarenakan
minimnya pemahaman akan
penyusunan laporan
keuangan sesuai standar.
5. Apriliani Penerapan Laporan Hasil penelitian ini
(2019) Keuangan Sesuai dengan menyatakan bahwa (1)
Standar Akuntansi penyusunan laporan
Keuangan Entitas Mikro keuangan terdiri dari laporan
Kecil dan Menengah laba/rugi, laporan posisi
(SAK EMKM) Pada keuangan, dan catatan atas
Usaha Pengerajin Rotan di laporan keuangan, (2) usaha
Ata Shop Tenganan (Studi Ata Shop Tenganan ini
Kasus Pada Bapak I memperoleh laba bersih
Nyoman Uking Desa setelah pajak sebesar Rp.
Tenganan Kecamatan 773.769.800, sementara itu
Manggis Kabupaten jumlah asset yang terdiri Dari
Karangasem). asset tetap dan asset lancar
sebesar Rp 2.026.778.300,
sebanding dengan jumlah
liabilitas ditambah ekuitas
ditambah ekuitas yakni
liabilitas sebesar Rp
44.640.000 dan ekuitas
sebesar Rp 1.982.138.000,
dan(3) terdapat beberapa
kendala yang dialami oleh
usaha Kerajinan Ata Shop
Tenganan dalam menyusun
laporan keuangan,
34
No Peneliti dan
Judul Penelitian Hasil Penelitian
. Tahun
diantaranya : faktor SDM,
tingkat kompetensi,
lingkungan organisasi.
6. Lesmana Penerapan Laporan Hasil dari penelitian yang
(2021) Keuangan Berbasis SAK diperoleh menggunakan
EMKM pada UMKM metode wawancara
Telur Asin Mujijaya Di menyatakan bahwa UMKM
Desa Sigambir Brebes. Mujijaya masih menyusun
Laporan keuangan secara
manual yang hanya
mencakup laporan
pemasukan dan pengeluaran.
7. Suprapti Penyusunan Laporan Hasil penelitian bahwa
(2021) Keuangan Berbasis Sak pemilik belum mengetahui
Emkm Sebagai Upaya bahwa dengan adanya
Pengembangan Kinerja laporan keuangan sangat
Keuangan Umkm (Studi bermanfaat untuk mengetahui
Empiris Pada Ud. Makmur perkembangan usahanya dan
Jaya Santoso, Desa juga bisa digunakan untuk
Slumbung, Kecamatan melakukan pendanaan
Gandusari, Kabupaten kepihak ketiga. Sehingga
Blitar) penelitian ini memberikan
rekomendasi penyusunan
laporan keuangan yang sesuai
dengan SAK EMKM yang
akan berguna dalam upaya
pengembangan kinerja
UMKM.
8. Wiradnyani Penyusunan Laporan Hasil penelitian adalah (1)
(2021) Keuangan Berdasarkan Terdapat perbedaan jumlah
Sak Emkm Pada Umkm laba bersih antara catatan
Jasa Kecantikan Salon keuangan yang disusun oleh
Sandat Bali. pemilik salon dengan laporan
keuangan berdasarkan SAK
EMKM, (2) Laporan
keuangan berdasarkan SAK
EMKM memberi implikasi
positif kepada pemilik salon
yaitu pemahaman mengenai
standar akuntansi yang
berguna baik jangka pendek
maupun jangka panjang.
Sumber : Data Diolah 2022
35
G.3. Kerangka Berpikir
LAPORAN KEUANGAN
HASIL PENELITIAN:
PENERAPAN SAK EMKM
PROFITABILITAS
IMPLIKASI
KESIMPULAN
Gambar 1
Kerangka Berpikir
36
transaksi, catatan keuangan, sejarah perusahaan, dan struktur organisasi
pada perusahaan.
Return on Sales
melihat implikasi apa saja yang terjadi atas penerapan laporan keuangan
d. Kesimpulan
berdasarkan SAK EMKM pada UMKM Usaha Telur Bapak Ketut Dantik.
H. Rancangan Penelitian
37
analisis data hingga sampai pada tahap akhir yaitu pembuatan kesimpulan sesuai
dengan hasil penelitian yang telah dilakukan berdasarkan rumusan masalah yang
Bapak Ketut Dantik yakni membuat laporan keuangan sesuai dengan SAK
Return on Sales.
(Moleong, 2007) penelitian kualitatif adalah penelitian yang bertujuan agar dapat
memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian, misalnya
perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain, secara holistik dan dengan
cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus
Terdapat lima tahapan yang harus dilalui para peneliti dalam melakukan
I. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada UMKM Usaha Telur Bapak Ketut Dantik
Usaha Telur dan dikarenakan Usaha Telur Dantik termasuk ke dalam jenis
38
UMKM maka pembuatan atau penyusunan laporan keuangan berdasarkan SAK
EMKM merupakan hal yang sangat penting dan merupakan sebuah keharusan.
Jenis data yang digunakan pada penelitian ini bersumber dari data primer
1. Data Primer
ini adalah hasil wawancara dengan pemilik UMKM Usaha Telur Bapak
pemilik adalah :
39
2. Data Sekunder
dari objek yang diteliti, berupa sumber informasi seperti artikel, jurnal dan
Pengumpulan data adalah salah satu tahapan yang harus dilalui untuk
1. Obervasi
mempunyai ciri yang spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain.
Karena observasi tidak terbatas pada orang sebagai respondennya tapi bisa
2. Wawancara
40
yang telah dilakukan selama usaha berdiri dan tentang transaksi-transaksi
3. Dokumentasi
yang dilakukan.
kejadian penting pada saat observasi dilakukan baik dalam bentuk foto ataupun
alat perekam pada saat melakukan pengumpulan data. Pada saat wawancara alat
bantu yang digunakan seperti pulpen dan buku catatan untuk menuliskan atau
mencatat informasi data yang didapat dari narasumber, serta pedoman wawancara
dilakukan.
41
L. Teknik Analisis Data
Aktivitas dalam menganalisis data yaitu reduksi data, penyajian data, dan
penarikan kesimpulan/verifikasi.
1. Reduksi Data
analisis selanjutnya.
2. Penyajian Data
dalam pola hubungan sehingga lebih mudah untuk dipahami. Data akan
42
disajikan dalam bentuk tabel yang diuraikan dengan kata-kata. Peneliti
akan menjelaskan mengenai SAK EMKM pada Usaha Telur milik Bapak
Ketut Dantik kemudian peneliti akan menyajikan data secara naratif dari
3. Penarikan Kesimpulan/Verifikasi
Triangulasi bisa pula dilakukan dengan membandingkan secara cek silang antara
data yang diperoleh informan satu dengan yang lainnya. Dengan demikian
informasi data atau informasi yang telah didapat guna melalukan pengecekan
dengan metode yang berbeda dan dengan cara menggali kebenaran informasi
43
membandingkan data dan informasi secara cermat untuk mendapatkan data dan
N. Daftar Rujukan
44
Ermansyah, R. A. Dan L. (2021). Statistik Peternakan Dan Kesehatan Hewan
2021. Direktorat Jenderal Peternakan Dan Kesehatan Hewan.
Kareja, N., Alfiyah, N., & Setiadevi, S. (2022). Tantangan Peningkatan Penerapan
Sak Emkm Pada Umkm Di Banyuwangi. Jurnal Ilmiah Akuntansi Dan
Keuangan, 4.
45
Http://Nyuhtebel.Desa.Id/Index.Php/Potensi/1/Potensi-Desa-Nyuhtebel
Pamela. (2020). Sektor Riil: Salah Satu Kunci Untuk Pulihkan Ekonomi New
Normal. Https://Ajaib.Co.Id/Sektor-Riil-Salah-Satu-Kunci-Untuk-Pulihkan-
Ekonomi-New-Normal/
46
Blitar).
Tillah, M., Sebrina, N., & Mulyani, E. (2019). Pengaruh Kinerja Perusahaan,
Komite Audit, Pergantian Auditor Eksternal Terhadap Ketepatwaktuan
Pelaporan Keuangan. Jurnal Eksplorasi Akuntansi, 1(3), 1530–1540.
Https://Doi.Org/10.24036/Jea.V1i3.160
Uno, M. O., Kalangi, L., Pen, R. J. A., Penerapan, A., Akuntansi, S., Entitas, K.,
Menengah, D. A. N., Emkm, S. A. K., Usaha, P., Menengah, D. A. N.,
Kasus, S., Rumah, P., Di, K., & Gorontalo, K. (2019). Analisis Penerapan
Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro, Kecil, Dan Menengah (Sak
Emkm) Pada Usaha Mikro, Kecil, Dan Menengah (Studi Kasus Pada Rumah
Karawo Di Kota Gorontalo). Jurnal Emba: Jurnal Riset Ekonomi,
Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi, 7(3), 3887–3898.
47
2(2), 38–48.
Lampiran
Transkip Wawancara
a) Kapan bapak mulai merintis usaha ternak ayam ras petelur ini?
b) Kenapa bapak memilih usaha ternak ayam ras petelur bukan ternak hewan
lain?
d) Bagaimana system usaha peternakan ayam ras petelur milik bapak ini?
tugasnya?
keuangan?
e) Kas dari usaha ini saat ini dipegang sendiri atau ditaruh di bank?
48
g) Biaya-biaya apa saja yang terjadi dalam satu periode pemeliharaan ayam?
ayam?
pengelolaan keuangan?
49