NAMA KELOMPOK :
SULISTIANA (202269030001)
JULIAN TENCARAMA SBASTIAN (202269030054)
EKO CAHYO SATRIO (202269030010)
M ZIDANE RIZKY ILHAMI (202269030052)
MUHAMMAD ALVIANSYAH (202269030029)
KELAS 1/B
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI
UNIVERSITAR YUDHARTA PASURUAN
2022
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah, penulis ucapkan kehadirat Allah swt, yang masih
memberikan nikmat kesehatan dan kesempatan, termasuk penyebab terselesaikan tugas
pembuatan makalah yang berjudul “Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Sektor Industri
Di Kabupaten Pasuruan”.
Dalam pelaksanaannya penulis bukanlah makhluk yang berpredikat individualis, namun
penulis merupakan makhluk sosialis yang membutuhkan bantuan dari berbagai pihak. Penulis
juga mengucapkan terimakasih kepada Ibu Ayik Pusakaningwati,ST.,MM. sebagai dosen
pengajar di mata kuliah Ekonomika Industri.
Sebagai seorang manusia yang penuh kekhilafan dan kenaifan, penulis sadar akan
segala bentuk kesalahan dari makalah ini. Kedepannya penulis berharap adanya kritik yang
membangun demi terciptanya makalah yang lebih berkualitas. Semoga dengan dibuatnya
makalah ini, bisa menjadi angin segar bagi para anak muda dalam hal mempelajari penyakit
tanaman, yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan petani.
Kelompok 3
ii
DAFTAR ISI
COVER...............................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.......................................................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................................2
C. Tujuan Penelitian.......................................................................................................2
D. Manfaat Penelitian.....................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................3
3.1.1 Jumlah Pencari Kerja dan Penempatan Kerja Tahun 2018 – 2019...................6
iii
BAB III PENUTUP..........................................................................................................11
A. SIMPULAN..................................................................................................................11
B. SARAN..........................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................12
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ketenagakerjaan merupakan salah satu hal yang sangat esensial dalam usaha
memajukan perekonomian bangsa. Usaha yang dimaksud dalam bidang ini adalah penyediaan
lapangan kerja yang cukup untuk dapat mengimbangi pertambahan angkatan kerja yang
masuk ke pasar kerja. Kesempatan kerja, kuantitas, serta kualitas tenaga kerja menjadi
indikator penting dalam pembangunan ekonomi karena mempunyai fungsi yang menentukan
dalam pembangunan, yaitu: (1) tenaga kerja sebagai sumber daya untuk menjalankan proses
produksi serta distribusi barang dan jasa, dan (2) tenaga kerja sebagai sasaran untuk
menghidupkan dan mengembangkan pasar. Kedua fungsi tersebut memungkinkan
berlangsungnya pertumbuhan ekonomi secara terus-menerus dalam jangka panjang, atau
dapat dikatakan bahwa tenaga kerja merupakan motor penggerak dalam pembangunan
(Suroto, 1992).
Sektor industri pengolahan terbukti mampu menyerap tenaga kerja. Hal ini dapat
dilihat bahwa seiring bertambahnya jumlah industri maka jumlah tenaga yang terserap juga
terus meningkat dilihat dari beberapa tahun terakhir. Salah satu tolak ukur pembangunan dan
pertumbuhan ekonomi suatu daerah dilihat dari pendapatan daerahnya. Ukuran pendapatan
daerah yang sering digunakan untuk mengukur kinerja ekonomi daerah adalah Produk
Domestik Regional Bruto. Industri pengolahan juga memiliki peran penting dalam struktur
perekonomian di Kabupaten Pasuruan.
Selain itu, upah mempunyai pengaruh terhadap penyerapan tenaga kerja. Semakin
tinggi tingkat upah yang ditetapkan, maka berpengaruh pada meningkatnya biaya produksi,
akibatnya untuk melakukan efisiensi, perusahaan terpaksa melakukan pengurangan tenaga
kerja yang berakibat pada rendahnya tingkat kesempatan kerja (Simanjuntak, 1985).
1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka dapat dirumuskan permasalahan yang
diangkat dalam penelitian ini, yaitu:
1. Seberapa besar penyerapan tenaga kerja pada sektor industri di Kabupaten Pasuruan
tahun 2018 - 2019 ?
2. Bagaimana pengaruh jumlah industry dan upah minimum kabupaten terhadap
penyerapan tenaga kerja tahun 2018 – 2019 ?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui seberapa besar penyerapan tenaga kerja pada sektor industri di Kabupaten
Pasuruan tahun 2018-2019
2. Mengetahui pengaruh jumlah industri, PDRB, dan upah minimum kabupaten (UMK)
terhadap penyerapan tenaga kerja sektor industri di Kabupaten Pasuruan tahun 2018 –
2019.
D. Manfaat Penelitian
2
BAB II
PEMBAHASAN
Penyerapan tenaga kerja adalah diterimanya para pelaku tenaga kerja untuk
melakukan tugas sebagaimana mestinya atau adanya suatu keadaan yang menggambarkan
tersedianya pekerja atau lapangan pekerjaan untuk diisi oleh pencari kerja (Todaro 2000).
Penyerapan tenaga kerja adalah banyaknya lapangan kerja yang sudah terisi yang
tercermin dari banyaknya jumlah penduduk bekerja. Penduduk yang bekerja terserap dan
tersebar di berbagai sektor perekonomian. Terserapnya penduduk bekerja disebabkan oleh
adanya permintaan akan tenaga kerja. Oleh karena itu, penyerapan tenaga kerja dapat
dikatakan sebagai permintaan tenaga kerja (Kuncoro 2002).
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) tenaga kerja merupakan penduduk yang
sudah memasuki usia kerja yaitu umur 15 tahun atau lebih. Badan Pusat Statistik membagi
tenaga kerja dalam tiga kelompok, yaitu :
a. Tenaga kerja belum bekerja yaitu tenaga kerja yang memiliki jam kerja 0 ≥ 1 jam
dalam seminggu.
b. Tenaga kerja penuh yaitu tenaga kerja yang memiliki jumlah jam kerja ≥ 35 jam dalam
seminggu.
c. Tenaga kerja tidak penuh yaitu tenga kerja yang memiliki jam kerja < 35 jam dalam
seminggu.
Kinerja merupakan hasil kerja yang dipengaruhi oleh struktur dan perilaku industri,
dimana hasil biasa diidentikkan dengan besarnya penguasaan pasar atau besarnya keuntungan
suatu perusahaan didalam suatu industri.
Ukuran kinerja antara industri satu dengan industri lain berbeda-beda. Ukuran kinerja
dapat dilihat berdasarkan pada sudut pandang manejemen, pemilik atau pemberi pinjaman.
Ukuran lainnya dalam kinerja suatu industri adalah kinerja dalam perusahaan dapat diamati
melalui produktivitas dan efisiensi.
3
Produktivitas merupakan hasil yang dicapai per tenaga kerja atau unit faktor produksi
dalam jangka waktu tertentu. Tingkat produktivitas dipengaruhi oleh perkembangan
teknologi, alat produksi, dan keahlian yang dimiliki oleh tenaga kerja. Produktivitas juga
merupakan perbandingan antara nilai output dengan tenaga kerja.
Konsentrasi dari beberapa perusahaan dalam suatu industri sering menjadi perhatian
para ekonom, ahli strategi bisnis, dan agen-agen pemerintah. Tujuan industri dalam bisnis
adalah untuk mencapai keuntungan maksimum, dan agar keuntungan maksimum dapat
tercapai, maka struktur industri yang tercermin dalam struktur pasar harus kuat. Semakin
elastisnya permintaan, maka ada kecenderungan struktur pasar yang akan semakin
terkonsentrasi.
Ada beberapa ukuran dari konsentrasi industri, salah satunya adalah Andil Perusahaan.
Hasil dari berbagai ukuran konsentrasi ada yang meningkat dan ada yang menurun. Jika
tingkat konsentrasi dalam keadaan meningkat, maka tingkat persaingan di pasar antar
industri menurun, dan jika tingkat konsentrasi dalam keadaan menurun, maka kondisi
tingkat persaingan meningkat (Prasetyo, 2010).
Menurut Douglas F. Greer (1984) dalam Prasetyo (2010), telah dijelaskan ada empat
sebab pokok atau faktor penyebab terjadinya konsentrasi industri, yaitu; (1) faktor nasib
4
baik (luck), (2) faktor teknis, (3) faktor kebijaksanaan pemerintah, dan (4) faktor
kebutuhan bisnis.
Faktor lain terjadinya konsentrasi industri yang relatif tinggi juga dapat disebabkan
karena adanya kebijaksanaan pemerintah.
Berbagai kebijakan yang dimaksud dalam hal ini adalah seperti; kebijakan hak paten,
lisensi, dan berbagai kebijakan regulasi lain yang mendorong industri semakin kuat karena
kebijakan tersebut, termasuk kebijakan anti-monopoli.
1. Kapasitas yang sudah cukup dan tidak perlu ada perusahaan baru, sehingga
pemerintah hanya menunjuk satu perusahaan industri saja yang boleh berproduksi.
3. Karena menyangkut kebutuhan untuk rakyat banyak, sehingga industri jenis pantas
untuk dilindungi karena barang yang diproduksi bersifat public-good. Contoh industri
ini adalah industri air minum (PAM), listrik, angkutan umum, telepon, dan
telekomunikasi termasuk Pos.
Sebaliknya, jika semakin rendah tingkat konsentrasi maka akan berdampak negatif
bagi industri tersebut dalam meraih keuntungan maksimumnya. Semakin tinggi tingkat
konsentrasi suatu industri maka akan semakin leluasa perusahaan industri dalam
penguasaan faktor produksi, sehingga perusahaan industri dapat menentukan tingkat harga
yang diinginkan. Jika hal 30 ini terjadi dalam jangka panjang, maka persaingan antar
industri akan semakin lemah dan akan semakin merugikan masyarakat.
5
3.1 Perkembangan Industri di Kabupaten Pasuruan
3.1.1 Jumlah Pencari Kerja dan Penempatan Kerja Tahun 2018 – 2019
Dalam penyerapan tenaga kerja pada Gambar 3.1, di sektor industry di Kabupaten
Pasuruan menurut data Statistik BPS Kabupaten Pasuruan dari tahun 2018 – 2019 mampu
menyerap sekitar 17.536 orang dari total penduduk di Kabupaten Pasuruan yang bekerja.
6
Penempatan Lowongan Kerja Menurut Jenis
Kelamin tahun 2019
2500
2000
1500
1000
500
0
RI I L EI NI LI
A AR ET RI JU US BE
R ER BE
R
BE
R
NU U AR AP
M JU
US
T
TO
B
JA BR M EM K PE
M
SE
M
PE AG PT O DE
SE NO
Pada pertengahan tahun 2019 yaitu bulan juli terjadi kenaikan yang cukup di
Kabupaten Pasuruan. Namun hal ini juga tak mampu bertahan lama karena sampai akhir
tahun 2019 laju ekonomi di Kabupaten Pasuruan terus menurun. Hal ini karena
pemerintah melakukan ekspansif dan countercyclical untuk menjalankan peran strategis
dalam menjaga stabilitas pertumbuhan perekonomian domestic.
7
SEKTOR INDUSTRI 2018-2019
300,000,000
250,000,000
200,000,000
150,000,000
100,000,000
50,000,000
0
1 2
Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Pasuruan Tahun 2021, diolah
Gambar 4.1 : Sektor Industridi kabupaten pasuruan tahun 2018-2019
b. Penyerapan Tenaga Kerja Menurut Jenis Kelompok Industri tahun 2018 – 2019
Dalam kurun waktu 2 tahun Kabupaten Pasuruan mampu menyerap sebanyak
60.550 tenaga kerja di berbagai macam bidang. Sektor industry, wisata, dan hasil
hutan masih menjadi bintang utama penyumbang lapangan pekerjaan. Hal ini
dapat di simpulkan bahwa laju ekonomi di kabupaten pasuruan bertumbuh dengan
cepat. Kreatifitas masyarakat juga sangat berpengaruh dalam mengolah alam
sekitar hal ini terbukti dengan adanya kenaikan lapangan pekerjaan di bidang argo
, wisata , hasil hutan , serta ladang.
TAHUN
No KLASIFIKASI INDUSTRI
2018 2019
8
Munculnya perusahaan-perusahaan baru dan rumah-rumah kreatif di desa atau
UMKM di desa juga sangat berpengaruh terhadap laju pertumbuhan ekonomi di
kabupaten pasuruan yang mana dapat membuka lapangan pekerjaan bagi
masyarakat sekitar.
TAHUN
No KLASIFIKASI INDUSTRI
2018 2019
9
peningkatan jam kerja dari pekerja yang tetap bekerja (biasanya pekerja dengan
keahlian tinggi) yang menyebabkan penurunan jumlah pekerja terampil rendah.
Jam kerja dari pekerja dengan keahlian tinggi akan bertambah akibat kenaikan upah
minimum, hal ini dilakukan oleh perusahaan dalam rangka mengkompensasi
pengurangan jumlah pekerja akibat kenaikan upah minimum, kondisi ini dikenal
sebagai efek substitusi antara jam bekerja dengan pekerja.
Di kabupaten pasuruan sendiri upah minimum naik secara perlahan tanpa
perlunya pengurangan karyawan , hal ini terbukti bahwa jumlah lapangan
pekerjaan bertambah dari tahun 2018 sampai tahun 2019 meskipun di tahun 2019
perekonomian global terguncang yang mana berdampak pada ekonomi domestic.
10
BAB III
A. SIMPULAN
B. SARAN
11
DAFTAR PUSTAKA
Arvan Pradita Ibrahim, R. I. (2021). Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Sektor Unggulan. Jurnal
Ilmu Ekonomi dan Pembangunan, 8
Mahaesa, R. (2021). Potensi Sektor Unggulan Kabupaten Pasuruan dan Kabupaten Mojokerto . Jurnal
Dinamika Ekonomi Pembangunan, 10.
12