Anda di halaman 1dari 69

DISTRIBUSI DANA DESA DI MASA PANDEMI ( COVID-19 ) DI DESA

MURBAYA KECAMATAN PRINGGARATA KABUPATEN LOMBOK

TENGAH

SKRIPSI
Diajukan Kepada Universitas Agama Islam Negeri Mataram
untuk Melengkapi Persyaratan Mencapai Gelar
Sarjana Ekononi

Oleh:

Yulia Asrialita
NIM 180501154

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM
MATARAM
2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji hanya milik Allah Subbhanahwataala, Tuhan

semesta alam dan semoga shalawat dan salam senantiasa tercurah kepada Nabi

Muhammad Salallahuallaihi Wassallam, selain untuk keluarga, sahabat, dan setiap

pendukungnya.

Pencipta memahami bahwa cara paling umum untuk menyelesaikan skripsi ini

tidak akan berhasil tanpa ridhonya Allah. Dengan ini sang pencipta memberikan

penghargaan y ang setinggi-tingginya dan tidak lupa kepada pihak-pihak yang

telah membantu sebagai berikut::

1. Prof. Dr. H. Masnun, M.Ag. selaku Rektor UIN.Mataram yang telah

memberikan tempat kepada Penulis untuk menuntut ilmu dan memberikan

arahan serta peringatan untuk tidak menunggu di kampus UIN.Mataram.

2. Dr. Riduan Mas’ud, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam;

3. Dr. Hj. Zulfawati, MA sebagai ketua jurusan;

4. Prof. Dr. H. Ahmad Amir Aziz, M.Ag. sebagai Pembimbing I dan H.

Samahuddin. M.E. sebagai Pembimbing II yang memberikan arahan, inspirasi,

dan revisi yang terperinci, terus-menerus, dan tanpa lelah di tengah

kesibukannya, sehingga Penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Mataram, Juni 2022


Penulis

Yulia Asrialita
NIM. 180501154
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... 1


BAB I
PENDAHULUAN ............................................................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah .................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................................. 5
C. Metode Pengumpulan Data .............................................................................. 23
D. Tujuan Dan Manfaat Penelitian ......................................................................... 5
E. Ruang Lingkup Dan Setting Penelitian .............................................................. 6
F. Kajian Pustaka ................................................................................................... 7
G. Kerangka Teori ................................................................................................ 15
H. Pengelolaan ...................................................................................................... 16
BAB IIPAPARAN DATA............................................................................................... 26
A. Desa Murbaya ................................................................................................ 26
B. Penyerapan Dan Capaian Keluaran Dana Desa Murbaya Tahun
2020 ................................................................................................................. 30
1. Pendapatan................................................................................................ 30
2. Belanja Bantuan Ke Desa ......................................................................... 31
3. Pembiayaan .............................................................................................. 34
C. Penyerapan Dan Capaian Keluaran Dana Desa
Tahun 2021 ..................................................................................................... 35
4. Pendapatan................................................................................................ 35
5. Belanja Bantuan Ke Desa ......................................................................... 36
6. Pembiayaan .............................................................................................. 38
D. Hasil Wawancara. .......................................................................................... 38
1. Penggunaan Dana Desa Masa Pandemi Covid-19 ................................... 38
2. Jenis Dana Desa........................................................................................ 41
E. Data Pendapatan Desa.......................................... Error! Bookmark not defined.
F. Data Belanja Bantuan Ke Desa ............................ Error! Bookmark not defined.
BAB III
PEMBAHASAN .............................................................................................................. 49
A. Mekanisme Distribusi ...................................................................................... 49
B. Analisis Penggunaan Dana Desa ......................... Error! Bookmark not defined.
BAB IV
PENUTUP........................................................................................................................ 57
A. Kesimpulan ...................................................................................................... 57
B. Saran ................................................................................................................ 58
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 1
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia

mengalami kontraksi pertumbuhan ekonomi pada tahun 2020 sebesar -2,07

persen. Hal ini menyebabkan perekonomian Indonesia pada tahun 2020

mengalami deflasi atau penurunan drastis karena perkembangan ekonomi di

Indonesia mempunyai pegerakan yang kurang stabil. Perubahan yang terjadi

dipengaruhi oleh adanya pandemi Covid-19. Kontraksi disebabkan adanya

penurunan konsumsi. Selain konsumsi untuk kebutuhan sehari-hari.

Pendapatan konsumsi dari sektor transportasi sangat berpengaruh dengan

kontraksi yang dialami pada saat pandemi. Adanya peraturan PSBB

menyebabkan masyarakat terbatas dapat berpergian melalui transportasi.

Pemerintah pusat telah mengeluarkan berbagai macam kebijakan guna

menangani berbagai macam permasalahan yang diakibatkan oleh adanya

pandemic Covid-19. Kebijakan yang dikeluarka tersebut menyasar berbagai

sector, baik sektor kesehatan maupun sektor perekonomian.1

Pada sektor perekonomian, pemerintah telah mengeluarkan kebijakan

berupa PEN ( Pemulian Ekonomi Nasional). Program PEN merupakan salah

satu rangkaian kegiatan untuk mengatasi dampak Covid-19 terhadap

perekonomian. Selain penanganan krisis kesehatan, Pemerintah juga

menjalankan program PEN sebagai respon atas penurunan aktivitas

1
Sadu Wasistiono & Irwan Tahir. Prospek.Pengembangan.Desa.Bandung, .(Bandung: CV.
Fokusmedia, .2006), .h.133.

1
masyarakat yang berdampak pada ekonomi, khususnya sektor informal atau

UMKM.

Dalam hal penangan pemulihan ekonomi nasional tersebut, pemerintah

juga telah mengeluarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang

Nomor 1 Tahun 2020 Tentang Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitasi

Sistem Keuangan Untuk Penanganan Pandemi Corona Virus (covid-19).

Menindak lanjuti perpu tersebut, Kementerian Desa Pembangunan

Daerah Tertinggal Dan Transmigrasi telah mengeluarkan Peraturan Menteri

Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, Dan Transmigrasi Republik Indonesia

Nomor 13 Tahun 2020 Tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun

2021.2 Dalam peraturan menteri tersebut, telah dialur tata cara pengunaan

dana desa mulai dari perencanaan sampai dengan penyaluran dana desa di

masa pandemic covid-19.

Dalam hal penyaluran Dana Desa tersebut, salah satu

penganggarannya diperuntukkan untuk penyaluran Bantuan Langsung Tunai

(BLT). BLT Dana Desa merupakan program jaring pengaman sosial untuk

pemulihan ekonomi masyarakat yang terdampak akibat pandemi Covid-19.

Jadi dulu menteri keuangan, menteri desa, banyak sekali mengatur dana
desa itu, kaitannya dengan BLT berlakunya BLT itu di tahun 2020, ketika
awal awal terjadi pandemi.

Sehingga fokusnya ke sana dana desa ke BLT (bantuan langsung tunai)


dulu awalnya 600.000 per kpm (kelompok penerima manfaat) yang
diberikan gitu jadi kriterianya yang jompo, yang warga warga yang
kehilangan mata pencaharian karena covid. Karena yang 600 itu tidak

2
Ahmad Farid Anshary. “Tinjauan Yudiris Terhadap Pelaksanaan Kewenangan Badan
Permusyawaratan Desa Dalam Mengawasi Kinerja Kepala Desa di Desa Karueng Kabupaten
Enrekang”, Program Studi Hukum Administrasi Negara, Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin
Makasar, 2018. h.13

2
cukup selama 3 bulan kemudian diperpanjang lagi sampai akhir tahun. Nah
itu tapi nominalnya dikurangi. Nominalnya dikurangi menjadi 300.000
per.kpm. Tapi masanya di ditambah gitu yg 600 ke 3 bulan awal yang
menjadi 9 bulan ya 300 itu sebenarnya sama saja jadi jatuhnya. Kemudian
tahun 2021 ada regulasi lagi mengatur kaitanya dengan BLT Itu aturan dari
menteri keuangan,menteri desa,Menteri Dalam Negeri yang mewajibkan
BLT dana desa.Kemudian 2022 di tahun sekarang ini diatur lagi oleh
presiden melalui Perpres 1 0 4 tahun 2021 yang mengatur,pertama karena
desa itu wajib digunakan untuk pemberian blt sejumlah 40% kedua untuk
ketahanan pangan itu wajib dianggarkan sekitar 20%.3

Dalam muatan peraturan tersebut telah dinyatakan bahwa yang

akan mendapatkan BLT Desa adalah keluarga yang telah kehilangan mata

pencaharian PHK, keluarga yang belum terdata menerima Program

Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), serta

kartu pra kerja, selainitu juga untuk keluarga yang memiliki anggota

keluarga yang menderita sakit menahun atau kronis. BLT Desa

merupakan bantuan uang yang dibagikan pada keluarga miskin di desa

yang bersumber dari Dana Desa guna menurunkan dampak akibat pandemi

Covid-19. Besaran nilai dari BLT Desa yaitu sebesar Rp600.000

diberikan setiap bulan untuk 3(tiga) bulan tiap keluarga miskin yang

memenuhi persyaratan yang ditentukan dan Rp300.000 setiap bulan

untuk tiga bulan selanjutnya. Jika kebutuhan desa untuk BLT Desa

melampaui maksimal ketentuan yang dapat dialokasikan oleh desa, maka

Kepala Desa dapat mengusulkan tambahan alokasi Dana Desa untuk BLT

Desa pada Bupati atau Walikota. Permohonan usulan tersebut bisa

disampaikan bersama dengan alasan penambahan alokasi berdasarkan hasil

3
Wawancara, Herman Wijaya, 5 Januari 2022.

3
keputusan yang telah diputuskan bersama dalam pertemuan Musyawarah Desa

Khusus (Musdesus).

Desa diperkenankan untuk memilih sendiri para calon penerima

BLT Desa sepanjang penetapannya telah mengacu pada kriteria yang

telah ditetapkan. Selain itu, Desa juga telah melakukan pendataan

secara terbuka dan adil serta secara hukum dapat dipertanggungjawabkan.

Desa dapat memakai data desa sebagai patokan, serta memakai data

DTKS sebagai acuan penerima PKH, BPNT, serta data Dinas

Ketenagakerjaan untuk menjalankan proses identifikasi penerima

bantuan Kartu Prakerja. Apabila data tidak tersedia untuk penerima

Jaring Pengaman Sosial (JPS) itu, maka desa bisa memakai hasil

rekapitulasi data penerima bantuan yang berasal dari pendamping

program jaring pengaman sosial (Kompak, 2020). Pendataan tersebut

dilakukan oleh Tim Relawan yang dibentuk oleh desa, selanjutnya Tim

Relawan Desa dan/atau Gugus tugas Covid-19 mengumpulkan hasil

pendataan dari Rukun Tetangga (RT), Rukun Warga (RW) atau dusun

dan melakukan pengecekan serta tabulasi data. Daftar calon penerima

BLT Desa tersebut disampaikan dan selanjutnya disahkan oleh

Bupati/Wali Kota, atau dilimpahkan pengesahannya kepada Camat dengan

sebelumnya melalui musdesus telah diputuskan dan terlebih dulu

ditandatangi oleh Kepala Desa dan Badan Perwakilan Desa (BPD).

Mengingat pentingnya tujuan dan besarnya anggaran penyaluran BLT

tersebut, sehingga penting untuk dilakukan penelitian terhadap penyaluran

4
penggunaan dana Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang dilakukan supaya

dapat diketahui efektifitas dan transpaansi dalan pelaksanaan penyaluran BLT

tersebut. Dalam hal ini, penelitian dilakukan di Desa Murbaya Kecamatan

Pringgarata Kabupaten Lombok Tengah.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana mekanisme distribusi dana desa pada masa Pandemi Covid-19

di Desa Murbaya Kecamatan Pringgarata Kabupaten Lombok Tengah?

2. Bagaimana penggunaan dana desa dalam pendistribusian di Desa Murbaya

Kecamatan Pringgarata Kabupaten Lombok Tengah?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan. .

a. Untuk mengetahui.mekanisme distribusi Dana.Desa pada masa

Pandemi Covid-19 di Desa Murbaya Kecamatan Pringgarata

Kabupaten Lombok Tengah .

b. Untuk mengetahui penggunaan dana desa dalam pendistribusian di

Desa Murbaya Kecamatan Pringgarata Kabupaten Lombok Tengah.

2. Manfaat

a. Manfaat Teoritis

1) Sebagai wadah untuk merekonsiliasi wacana maupun pemikiran

dalam pengembangan keilmuan industri Ekonomi.

2) Untuk Mengetahui Tentang penyaluran dan penggunaDanaDesa

secara mendalam khususnya di desa Murbaya kecamatan

Pringgarata Kabupaten Lombok Tengah .

5
3) Menambah kajian wawasan serta informasi ilmiah yang dapat

dipakai untuk melakukan penelitian selanjutnya.

b. Manfaat Praktis

1) Penelitian ini supaya diharapkan dapat memberi kontribusi

pemikiran yang kongkrit dan komperhensif serta konfetitif dalam

mengenai industri Ekonomi,khususnya mengenai penyaluran dan

penggunan Dana Desa di Desa Murbaya kecamatan Pringgarata

Kabupaten Lombok Tengah .

2) Suapaya dapat memberikan masukan maupun informasi bagi

masyarakat luas tentangpenyaluran dan penggunan Dana.Desa.

3) Untuk Memberikan saran Dan masukan terhadap lembaga

Pemerintah setempat upaya bagaimana dan seperti apa penyaluran

dan penggunan Dana Desa seharusnya.

D. Ruang Lingkup Dan Setting Penelitian

1. Ruang Lingkup Penelitian

a. Suapaya dapat mengetahui penyaluran dana desa di Desa Murbaya

Kecamatan Pringgarata Kabupaten Lombok Tengah secara langsung

b. Untuk mengetahui Bagimanapenggunaan dana desa di Desa Murbaya

Kecamatan Pringgarata Kabupaten Lombok Tengah secara efektif dan

efisien.

2. Setting Penelitian

Dalam setting penelitian ini, peneliti terlebih dulu memperhatikan

peranan dari Kepala Desa serta jajaranya di Desa Murbaya Kecamatan

6
Pringgarata Kabupaten Lombok Tengah,dalam melaksanakan kegiatan

penyaluran dan penggunan dana desasesuai dengan program yang telah

ditetapkan secara efektif tampa kontradiktif atara masayarakat satu dengan

yang lainnya.

Adapun peneliti memilih Desa Murbaya sebagai tempat atau

wadah penelitian untuk menguji batas kemampuan dan pengetauan serta

menerapkan ilmu atau ajaran yang didapati selama perkuliahan, supaya

desa Murbaya kecamatan Pringgarata Kabupaten Lombok Tengah ini juga

bisa lebih berkembang dan maju untuk bekerjasama dalam membangun

serta meningkatkan kesejahteraan msyarakat ditengah SDM yang rendah

dan keadaan sosial yang begitu kontradiktif. Peneliti memilih Desa

Murbaya sebagai tempat yang tepat untuk menguji penilitian,peneliti juga

menganggap Desa Murbaya sebagai tempat yang strategis untuk

memperoleh dan mengkaji data-data dan informasi yang diperlukan

peneliti untuk membantu menyelesaikan studi kasus pembelajaran, supaya

penyaluran dan penggunaan dana desa ini khususnya di desa Murbaya

kecamatan Pringgarata Kabupaten Lombok Tengah digunakan sesuai

keadaan masyarakat dan lingkungan sosialnya.

E. Kajian Pustaka

Kajian pustaka merupakan seluruh bahan bacaan yang pernah dibaca

dan dianalisis, baik yang sudah dipublikasikan maupun koleksi pribadi. Kajian

pustaka sering dikaitkan dengan kerangka teori atau landasan

fundamental,eori-teori yang digunakan merupakan untuk menganalisis objek

7
penelitian. Oleh sebab itu, peneliti menggabungkan kajian pustaka dengan

kerangka teori.4

Berikut temuan peneliti dalam penelitian yang memiliki hubungan

pemberdayaan ekonomi untuk penyaluran dan penggunaan Dana Desa.

Penelitian tersebut sebagai berikut:

1. Binar Dwiyanto Pamungkas (2020) dengan artikel berjudul” Penggunaan

Dana Desa Pada Masa Pandemi Covid-19 di Kabupaten Sumbawa”.

Berdasarkan hasil penelitina ini dapat disimpulkan Sbb:sebelum

mengelola dana desa, aparat desa melakukan pendataan dan observasi

terhadap masyarakat yang masuk ke dalam golongan orang yang boleh

mendapatkan bantuan dana desa tersebut. Setelah memperoleh hasil dari

pendataan itu, pihak bersedia melakukan pendistribusian DanaDesa

sebagai tambahan penunjang bagi masyarakat Desa yang sebelumnya

sudah dilakukan pendataan dan telah memenuhi persyaratan penerima

bantuan Dana Desa atau yang disebut BLT dan PKH. Pengelolaan Dana

Desa yang dilakukan oleh aparat Desa sudah menunjukkan peningkatan

kesejahteraan.masyarakat.Desa dengan.adanya program

pemerataan.pembangunan dengan tujuan untuk.mengurangi

kesenjangan.pembangunan.antar Desa, serta.memperkuat.masyarakat.Desa

tidak.hanya.sebagai.objektif tapi.bertindak.sebagai.subjek.5

4
Nyoman Kutha,Ratna. Metodologi Penelitian: Kajian Budaya dan Ilmu, (Yogyakarta:
pustaka pelajar, 2010).hlm.276.
5
Binar Dwiyanto Pamungkas, (Skripsi, Penggunaan Dana Desa Pada Masa Pandemi Covid-19
di Kabupaten Sumbawa 2020). hlm.44

8
Disini ada perbedaan dalam pembahasan pengelolaan dana desa.

Dalam penelitian Icha Shintia Dewi, pengelolaan dana desa yang

dilakukan oleh aparat desa sudah menunjukkan peningkatan

kesejahteraan.masyarakat Desa.dengan.adanya program

pemerataan.pembangunan dengan tujuan untuk mengurangi kesenjangan

pembangunan antar desa. Sedangkan penelitian yang diteliti oleh peneliti

terfokus pada BLT (Bantuan Langsung Tunai) atau ketahanan pangan

yang berkaitan dengan pangan seperti halnya pembagian sembako untuk

masyarakat Desa Murbaya Kecamatan Pringgarata Kabupaten Lombok

Tengah.

2. Husnul Khatimah (2020), dengan judul skripsi ”Pengelolaan Dana Desa

Dalam Pembangunan Ekonomi Masyarakat Untuk Kemaslahatan Umat”.

Penelitian ini menunjukkan bahwa dalam pengelolaan dana desa di

Gampong lambeugak dilakukan sesuai dengan peraturan yang telah

ditetapkan oleh bupati. Dengan adanya pembangunan yang dilakukan

menggunakan dana desa dapat membantu pemerintah desa dalam

mengurani kemiskinan hal ini dikarenakan semua proyek pembangunan

dibangun oleh masyarakat itu sendiri. Oleh sebap itu masyarakat dapat

menambah penghasilannya. Pembangunan sarana transportasi jalan itu

sangat membantu masyarakat untuk membawa kendaraan mereka ke

kebun, stelah adannya akses jalan ke kebun dan persawahan yang

memudahkan masyarakat lalu lalang dan tidak terjadi becek dan genangan

air lagi ketika turun hujan, sehingga lebih memudahkan masyarakat

9
membawa hasil perkebunannya dan hasil panen sawahnya ke pasar untuk

dijual. Pengelolaan dana desa diharapkan dapat membantu modal usaha

para masyarakat desa yang kehidupannya serba kekurangan.Tentunya

dengan adanaya bantuan dana desa dapat dikelola dengan bijak oleh para

masyarakat atau aparat desa suapaya tidak terjadi kesenjangan sosial atar

masyarakat Sehingga perekonomian para masyarakat dapat meningkat

sesuai dengan standar perekonomian masyarakat di Negara Republik

Indonesia.6

Adapun persamaan dalam penelitian Husnul Khatimah dengan

penelitian yang peneliti kaji. Dalam memperoleh data dalam penelitian ini,

peneliti mendapatkan informasi dari kepala desa objek observasi awal,

bahwa sebagian dana desa digunakan pada infrastruktur untuk

pembangunan akses jalan untuk memudahkan masyarakat beraktivitas atau

bekerja dan sebagiannya dibagikan sesuai keadaan masyarakat setempat di

desa Murbaya kecamatan Pringgarata Kabupaten Lombok

Tengah.begitupun dengan penelitian Husnul Khatimah dalam

penelitiannya di desa Gampong Lambeugak melakukan pembangunan

jalan untuk memudahkan mereka berkebun dan bekerja untuk membantu

kelangsungnan hidup mereka dan membantu perekonomian untuk

mengurani tingkat kemiskinan dan meningkatkan perekonomian mereka

serta mencegah kesenjangan sosial antar sesama warga masyarakat

setempat.
6
Husnul Khatimah. Skripsi “Pengelolaan Dana Desa Dalam Pembangunan Ekonomi
Masyarakat Untuk Kemaslahatan Umat”(Studi Kasus di Gampong Lambeugak Kecamatan Kuta
CotGlie Kabupaten Aceh Besar”, 2020.

10
3. Tengku Rika Valentina (2020), Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,

Universitas Muhammadiyah Tangerang dengan judul skripsi ”Analisis

Pemanfaatan Dana Desa Pada Masa Pandemi Covid-19 Di Nagari Talang

Anau Kabupaten Lima Puluh Kota”. Penelitian ini berfokus kepada

bagaimana pemanfaatan Dana Desa pada masa pandemic Virus corona di

Nagari Talang Anau Kabupaten Lima Puluh Kota Pada Tahun 2020.

Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis serta mendeskipsikan

model pemanfaatan dana desa di Nagari Talang Anau, selanjutnya

Menganalisis serta mendeskripsikan skema penggunaaan Dana Desa

sesuai dengan Permendesa No. 6 Tahun 2020 untuk Penggunaan dana

desa untuk pencegahan Virus corona Penggunaan Dana Desa untuk padat

karya Tunai Desa Penggunaan Dana Desa untuk bantuan tunai langsung

tunai Desa. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan

pendekatan studi kasus dengan teknik pengumpulan data dilakukan

melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini

menunjukkan bahwa penggunaan Dana Desa sudah sesuai dengan

Permendes yang mana Nagari Talang Anau sudah melakukan pencegahan

dan penanganan dengan menggunakan 10 persen dari penanggulangan

bencana sekitar Rp. 105.000.000,- dan penggunaan 30 persen untuk

bantuan BLT Dana Desa yang terima oleh 138 kepala keluarga yang

terpilih melalui Musyawarah Nagari dengan total Rp. 248.800.000,-,

Adapun total Dana Desa yang diperoleh Nagari Talang Anau secara

keseluruhan sebesar Rp 938.575.000,_

11
Disini ada sedikit perberdaan dalam penelitian Tengku Rika

Valentina dengan penelitian yang peneliti kaji. Dalam memperoleh data

kajian penelitian ini, peneliti menggunakan metode kualitatif dalam

memperoleh data, sedangkan penelitian ini menggunakan metoda

kuantitatif yang mana lebih fokus terhadap pengolahan data yang

sistematis. Metode yang digunakan oleh peneliti merupakan

pendiskripsian data.Tujuannya supaya menghasilkan data lebih luas

melalui kelompok masyarakat yang diamati di sekitar wilayah Sulawesi

Selatan.7

3.3.Desy Sulastri (2019), Fakultas Ekonomi Dan Ilmu Sosial, Universitas

Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau dengan judul skripsi “Analisis

Pengelolaan Alokasi Dana Desa (Add) Tahun Anggran 2018 Di Desa

Sawah Kecamatan Kampar Utara Kabupaten Kampar” Hasil dari

penelitian ini adalah pelaksanaan pembangunan kota telah terlaksana

dengan baik, namun perlu perbaikan pada tahap penataan mengingat

keadaan Desa yang baru berkembang. Penerima. Alokasi Dana Desa

(ADD) di Desa Sawa Kecamatan Kampar Utara Kabupaten Kampar masih

belum optimal. Beberapa indikator yang belum terealisasi, salah satunya

transparansi Dana Desa..yang..kurang..jelas..serta beberapa data tentang

didistribusikan ke populasi umum, misalnya, tidak ada perbaikan

Pendapatan Asli Desa (PADes) Tidak kepercayaan diri yang ideal dari

7
Tengku Rika Valentina, “Analisis Pemanfaatan Dana Desa Pada Masa Pandemi Covid-19
Di Nagari Talang Anau Kabupaten Lima Puluh Kota”, Skripsi, 2020

12
daerah setempatdan rendahnya SDM dan kesenjangan sosial antar

masayarakat stempat menjadi sdikit kendala.

Disini ada kesamaan penelitian yang terdapata dalam penelitian

ini, di penelitian Desy Sulastri dengan penelitian yang peneliti kaji

pengelolaan dana desa produktif yang diserahkan kemasyarakat,

khususnya masyarakat desa yang terdapat di Kecamatan. Diharapkan

dapat dikembangkan dan dimanfaatkan sebagai modal kegiatan usaha di

masyarakat secara optimal. Dengan mengembangkan pendistribusian

danadesa produktif tersebut, masyarakat diharapkan meningkatkan usaha

yang dimilikinya, sehingga masyarakat dapat meningkatkan kebutuhan

hidup dalam keluarganya, serta menjadikan mereka sebagai masyarakat

yang sejahtera. Meskipun banyak masyarakat desa yang terbantu

perekonomiannya, kurangnya pengawasan dari pihak aparat desa

menyebabkan masih banyaknya masyarakat yang usahanya mengalami

kebangkrutan bahkan memaksa usahanya berhenti di tengah perjalanan

dikarnakan kurangnya perhatian pemerintah desa terhadap

masayarakatnya. Hal tersebut dikarenakan masih banyak masyarakat yang

belum mampu dalam mengembangkan bantuan danadesa tersebut,

penyebab utama kurangnya perhatian pemerintah stempat terhadap SDM

masayarakat stempat serta minimnya ilmu pengetahuan serta pengalaman

mreka, oleh sebap itu pemeritah desa stempat khusunya di Desa Murbaya

kecamatan Pringgarata Kabupaten Lombok Tengah diharapkan mampu

13
berpikir visioner dan berjiwa leadership terhadap masayarakat yang SDM

nya rendah.

4. Arima Andhika Ayu (2020), Program Studi Sosiologi Universitas Kristen

Satya Wacanadengan judul skripsi ”Prioritas Penggunaan Dana Desa

Jekawal Kabupaten Sragen Di Era Pandemi Covid-19”. Tujuan penelitian

ini untuk mengetahui prioritas penggunaan Dana Desa dalam

pemberdayaan masyarakat dan tanggap darurat desa di era pandemi covid-

19 tahun anggaran 2020. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif-

deskriptif, teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan

studi menulis. Pemeriksaan informasi yang digunakan adalah penurunan

informasi, penyajian informasi, dan penentuan pencapaian. Hasil tinjauan

menunjukkan bahwa setiap kota mendapatkan cadangan Desa, salah

satunya adalah Desa Jekawal di mana cadangan kota difokuskan untuk

digunakan untuk penguatan wilayah lokal dan reaksi krisis terhadap

dukungan kota pada masa pandemi Coronavirus dengan penggunaan

hipotesis. Structural.fungsional “AGIL” dari.Tallcot.Parsons.8

Disini ada kesamaan penelitian, dalam penelitian Arima Andhika

Ayu dengan penelitian yang peneliti kaji pengelolaan dana desa produktif

yang diserahkan ke masyarakat, khususnya masyarakat desa yang terdapat

di Kecamatan. Diharapkan dapat dikembangkan serta mudah dimanfaatkan

sebagai modal kegiatan usaha di masyarakat secara optimal. Dengan

8
Arima Andhika Ayu (2020), Program Studi Sosiologi Universitas Kristen
Satya Wacanadengan judul skripsi” Prioritas Penggunaan Dana Desa Jekawal
Kabupaten Sragen Di Era Pandemi Covid-19”. Skripsi 2020

14
mengembangkan pendistribusian danadesa produktif tersebut, para

masyarakat dapat meningkatkan usaha yang dimilikinya, oleh sebap itu

masyarakat dapat meningkatkan kebutuhan hidup keluarganya dan

menjadikan mereka sebagai masyarakat yang sejahtera. Meskipun banyak

masyarakat desa yang terbantu perekonomiannya, namun kurangnya

pengawasan dari pihak aparat desa menyebabkan masih banyak

masyarakat yang terdapat usahanya mengalami kebangkrutan bahkan

memaksa usahanya berhenti di tengah perjalanan. Hal ini dikarenakan

masih banyak para masyarakat belum mampu dalam mengembangkan

bantuan danadesa tersebut, disebapkan mereka kurang paham dalam ilmu

pengetahuan serta pengalaman yang mereka miliki dibidang

usaha,perlunya pembinaan terhadap masayarakat stempat supaya apa yang

pemerintah harapkan dapat dengan mudah di mengerti oleh masyarakat.

F. Kerangka Teori

Kerangka teoritis merupakan konsep-konsep yang abstraksi dari hasil

pemikiran atau kerangka acuan, pada dasar dan akhirnya bertujuan

mengadakan kesimpulan terhadap dimensi-dimensi. Setiap penelitian harus

menyertai pemikiran-pemikiran teoritis, dalam hal ini merupakan ada

hubungan timbal balik yang cukup erat antara teori dengan kegiatan

pengumpulan, pengolahan, analisis, dan kostruksi.9

Oleh sebab itu dapat disimpulkan bahwa kerangka teori merupakan

suatu gambaran umum yang dapat menjelaskan secara garis besar alur

9
Moleong, Lexy J. Metode Penelitian Kualitatif, cetakan ke-36, (Bandung :PT. Remaja
Rosdakarya Offset), 2017. Hal.18

15
berjalannya logika suatu penelitian. Adapun kajian pustaka atau kajian teori

yang disebut sebagai berikut.

1. Pengelolaan

a. Pengertian..Pengelolaan

Dalam Pengelola Keuangan Desa, berdasarkan Permendagri

Nomor 113 Tahun 2014 tentang Penatausahaan Keuangan Desa,

seluruh rangkaian kegiatan dimulai dari Penataan, Pelaksanaan,

Pengorganisasian, Pengungkapan, Tanggung Jawab, serta Pembinaan

dan Pengelolaan Dana Desa. Dana Desa diawasi dengan standar yang

lugas, bertanggung jawab, partisipatif, dan dilakukan dengan disiplin

metodis dan moneter. Dalam mengelola Dana Desa, diawasi dalam 1

tahun anggaran, dari 1 Januari hingga 31 Desember. Menurut James

A.F Stoner, eksekutif adalah cara yang terlibat dalam mengatur,

memilah, dan mengawasi orang-orang yang berwenang dengan

menggunakan semua aset hierarkis saat ini untuk mencapai tujuan

yang dinyatakan. Ini menyiratkan bahwa administrasi dicirikan sebagai

jalan dari semua pelopor dalam bisnis apa pun, tidak peduli apa

kemampuan dan kemampuan mereka, untuk membantu dan

mengembangkan lebih lanjut gerakan yang saling terkait dalam

mencapai tujuan otoritatif. Sementara itu, menurut Fayol Siagian,

administrasi bekerja ada 4 (empat) macam yaitu:

1) Pengorganisasian..

2) Pemberi Komando..

16
3) Pengkoorganisasian..

4) Pengawasan...

Pengelola adalah untuk mencapai hasil yang ideal melalui upaya

kolektif yang terdiri dari hadiah manusia dan aset yang ada. Para

eksekutif adalah interaksi yang luar biasa, yang terdiri dari kegiatan

yang menyertainya: mengatur, memilah, merakit dan mengendalikan

yang diselesaikan untuk mencapai tujuan yang ditetapkan

menggunakan SDM yang ada dan aset yang berbeda. Dari

penggambaran di atas, pencipta menduga bahwa yang tersirat oleh

para eksekutif adalah merupakan suatu rangkaian kegiatan

perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan untuk

bertujuan menggali serta memanfaatkan berbagai SDM yang dimiliki

secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan

oleh organisasi tersebut.

b. Indikator..Pengelolaan

Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan aset Desa

yang tertuang dalam Permendagri No. 113 Tahun 2014 adalah sebagai

berikut:

1) Lurus, khususnya transparansi dalam pemerintahan, alam, moneter,

dan administrasi sosial.

2) Kerjasama, khususnya penggunaan arah berdasarkan suara dan

pengakuan atas kebebasan bersama, kesempatan pers dan

mengkomunikasikan kepentingan atau keinginan publik

17
3) Tanggung jawab, yaitu komitmen untuk melaporkan dan menjawab

dari mereka yang bergantung pada perintah untuk mewakili prestasi

atau ketidakmampuan kepada administrator hukum sampai orang

yang memberi perintah dipenuhi. Dalam hal tidak ada atau tidak

sampai di tempat pemenuhannya cenderung dikenakan sanksi.

c. Fungsi..Pengelolaan

Selanjutnya menurut Undang-undang dalam Permendagri Nomor

113 Tahun 2014 tentang Penatausahaan Dana Desa, memuat hal-hal

sebagai berikut:

1). Perencanaan

a. Sekretaris Desa menyusun Pedoman Desa tentang APBDesa

dengan memperhatikan RKPDesa tahun yang bersangkutan.

b. Sekda menyampaikan rancangan Perda tentang APBDesa

kepada Kepala Desa.

c. Rancangan pedoman Desa sehubungan dengan rencana

Keuangan Desa disusun oleh Kepala Desa dan Badan

Permusyawaratan Desa untuk diperiksa untuk pengaturan

bersama.Rancangan Peraturan Desa tentang APBDes

disepakati bersama paling lambat bulan Oktober tahun berjalan.

2). Pelaksanaan dan penerepan

a) Semua penerimaan serta pengeluaran desa dalam rangka

pelaksanaan kewenangan desa dilaksanakan harus melalui

rekening kas desa.

18
b) Khusus bagi desa yang belum memiliki pelayanan perbankan di

wilayahnya maka pengaturannya harus ditetapkan oleh

Pemerintah Kabupaten/Kota.

c) Semua penerimaan dan pengeluaran desa sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) harus didukung oleh bukti yang

lengkap dan sah.

3). Penatausahaan dan pengembangan

a) Penatausahaan dan pengembangan harus dilakukan oleh

Bendahara Desa beserta jajaranya.

b) Bendahara Desa wajib melakukan pencatatan setiap penerimaan

dan pengeluaran serta melakukan tutup buku setiap akhir bulan

secara tertib administratif .

c) Setiap Bendahara Desa harus mempertanggungjawabkan

kemana uang digunakan,baik pengeluaran maupun kemasukan

melalui laporan pertanggungjawaban (LPJ).

d) Untuk (LPJ) Laporan pertanggungjawaban sebagaimana

dimaksud pada ayat (3) disampaikan setiap bulan kepada Kepala

Desa dan paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya.

4). Pelaporan.

a) Kepala Desa harus menyampaikan laporan realisasi pelaksanaan

APBDesa kepada Bupati/Walikota berupa:

19
b) Pembuatan Laporan semester pertama, atau laporan semester

akhir tahun. Laporan semester pertama sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) huruf a berupa laporan realisasi APBDesa.

c) Pembuatan Laporan realisasi pelaksanaan APBDesa

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a disampaikan paling

lambat pada akhir bulan Juli tahun berjalan.

d) Pembuatan Laporan semester akhir tahun sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) huruf disampaikan paling lambat pada

akhir bulan Januari tahun berikutnya.

5). Laporan Pertanggungjawaban (LPJ).

a) Kepala Desa harus menyampaikan laporan pertanggungjawaban

realisasi pelaksanaan APBDesa kepada Bupati/Walikota setiap

akhir tahun anggaran yang di kluarkan oleh pemerintah pusat.

b) Selanjutnya Laporan pertanggungjawaban realisasi pelaksanaan

APBDesa sebagaimana dimaksud pada ayat (1), terdiri dari

pendapatan, belanja, dan pembiayaan yang kongkrit .

c) Lampiran laporan pertanggungjawaban realisasi pelaksanaan

APBDesa sebagaimana yang dimaksud pada ayat (2) ditetapkan

dengan Peraturan Desa.

d) Peraturan Desa merupakan laporan pertanggung jawaban

realisasi pelaksanaan APBDesa sebagaimana dimaksud pada

ayat (3) dilampiri:(1) format Laporan Pertanggungjawaban

Realisasi Pelaksanaan APBDesa Tahun Anggaran berkenaan,

20
(2) Format Laporan Kekayaan Milik Desa per 31 Desember

Tahun Anggaran berkenaan, (3) Format Laporan Program

Pemerintah dan Pemerintah Daerah yang masuk ke desa.

6). Pembinaan dan pengawasan APBDes .

a) Pemerintah Provinsi wajib untuk membina serta mengawasi

pemberian dan pengelolaan Dana Desa sebagai mana mestinya ,

pengalokasian Dana Desa,bagi hasil Pajak dan Retribusi Daerah

dari Kabupaten/Kota kepada Desa, Pemerintah.

b) Baik Pemerintah Kabupaten/Kota wajib membina dan

mengawasi pelaksanaan terkait pengelolaan keuangan desa

sebagaimana mestinya.

2. Dana Desa

Dana Desa merupakan dana yang berasal dan bersumber dari

anggaran pendapatan belanja negara yang diperuntukkan bagi Desa yang

ditransfer melalui anggaran pendapatan belanja daerah kabupaten/kota dan

digunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan

pembangunan, pembinaan kemasyarakatan, dan pemberdayaan masyarakat.

Pengalokasian Dana Desa, selanjutnya disingkat ADD merupakan

dana perimbangan yang diterima kabupaten/kota dalam anggaran

pendapatan dan belanja daerah untuk kabupaten/kota setelah dikurangi dari

Dana pengalokasian Khusus. ADD sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dialokasikan paling sedikit 10% (sepuluh per seratus) dari dana

21
perimbangan yang diterima kabupaten/kota dalam anggaran pendapatan dan

belanja daerah setelah dikurangi dana pengalokasi khusus10

Dana Desa adalah dana APBN yang diperuntukkan bagi Desa yang

ditransfer melalui RKUN ke RKD dan tercatatkan di RKUD dan

diprioritaskan untuk pembangunan dan pemberdayaan masyarakat, dengan

tujuan untuk: Meningkatkan pelayanan publik di desa, Mengentaskan

kemiskinan, Memajukan perekonomian desa, Mengatasi kesenjangan

pembangunan antar desa .

Dengan diterbitkannya Perpres Nomor 54 Tahun 2020 tentang

Perubahan Postur dan Rincian APBN 2020, Kementrian Keuangan

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 35 Tahun 2020 tentang Pengelolaan

Transfer ke Daerah dan Dana Desa Tahun Anggaran 2020.11

Dalam Rangka Penanganan Pandemi Corona Virus Disiase 2019

(Covid 19) dan/atau Menghadapi Ancaman yang Membahayakan

Perekonomian Nasional. Dana Desa Tahun Anggaran 2020 secara nasional

turun dari 72 triliun menjadi 71,19 triliun atau turun 810 milyar. Penurunan

Dana Desa diperhitungkan pada nilai alokasi dasar per desa, dari 662,806 jt

menjadi 651,999 jt atau turun 10,807 jt per desa di alokasi dasar masing-

masing desa.

Kemendes PDTT telah melakukan perubahan Peraturan Menteri

Desa PDTT Nomor 11 Tahun 2019 tentang Prioritas Penggunaan Dana

Desa Tahun 2020. Peraturan ini diubah menjadi Peraturan Menteri Desa
10
Sulistiyani..Kemitraan Dan Model-Model.Pemberdayaa:Yogyakarta : .Graha.ilmu, .2009,
hal.18
11
https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/135243/perpres-no-54-tahun-2020

22
PDTT Nomor 6 Tahun 2020 dan perubahan keduanya yaitu Permendes

PDTT Nomor 7 Tahun 2020. Perubahan tersebut mengatur penggunaan

Dana Desa untuk mendukung pencegahan dan penanganan pandemi

corona Covid19. Dana desa sendiri dapat digunakan untuk pelaksanaan

Desa Tanggap Covid-19 dan pelaksanaan PKTD. Dasar ketentuan itu

adalah Surat Edaran (SE) Nomor 8 Tahun 2020 tentang Desa Tanggap

Covid-19 dan Penegasan PKTD yang dikeluarkan Menteri Desa. Dimasa

pandemi ini pemerintah memperioritaskan penglokasian dana desa untuk

dua hal yaitu ; Prioritas pertama adalah pembangunan infrastruktur secara

swakelola dengan sistem Padat Karya Tunai Desa (PKTD) untuk

memperkuat daya tahan ekonomi desa dan pendapatan masyarakat .

Prioritas kedua adalah penguatan kesehatan masyarakat melalui upaya

pencegahan dan penanganan Covid-19.

G. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah suatu metode dan prosedur yang digunakan

untuk mendapatkan suatu informasi tentang apa saja yang harus dikerjakan

pada saat pengumpulan data. Pada metode ini terdapat beberapa kegiatan yang

dilakukan, diantaranya sebagai berikut:

1. Observasi (Observation)

Peneliti melakukan pengamatan atau datang langsung ke lokasi penelitian.

Observasi dilakukan langsung di Kantor Desa. Hal ini untuk memudahkan

penulis melakukan penelitian lebih lanjut.

2. Wawancara (Interview)

23
Prosedur pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan

kepada pihak-pihak terkait yang berhubungan dengan kegiatan penelitian.

Wawancara ini dilakukan sebanyak 2 kali dengan Herman Wijaya.

Sehingga data yang didapat lebih akurat dan tepat guna.

3. Studi Pustaka (Literatur)

Peneliti menggunakan metode pengumpulan data dengan cara

mengumpulkan data dari buku, dan jurnal, yang akan dijadikan referensi

untuk membantu peneliti dalam menganalisa Distribusi Dana Desa di

Masa Pandemi Virus Corona (Covid-19) di Desa Murbaya Murbaya

Kecamatan Pringgarata Kabupaten Lombok tengah.

H. Sistematika pembahasan

Dalam melaksanakan suatiu penelitian perlu ditampilkan sistematika

pembatasannya sehingga susuna dari bab ke bab dalam suatu bagian khusus

untuk memudahkan pembaca mengetahui secara kilas isi penelitian tersebut.

Bab I pendahuluan dalam bab ini berisi latar belakang masalah, rumusan

masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup, setting penelitian ,

kerangka teori, metode penelitian, dan sistematika pembahasan.

Bab II paparan data dan temuan, dalam bab ini berisi tentang gambaran umum

dari mekanisme distribusi dana desa pada masa Pandemi Covid-19 dan

penggunaannya.

Bab III Pembahasan: dalam bab ini menjelaskan lebih lanjut terkait dengan

praktek pendistribusian dana desa serta penggunaannya pada masa pandemi di

24
Desa Murbaya Murbaya Kecamatan Pringgarata Kabupaten Lombok

tengah.covid-19

Bab IV Penutup: dalam bab ini berisi kesimpulan dan saran dari hasil penelitian

yang dilakukan.

25
BAB II

PAPARAN DATA

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Sejarah Desa Murbaya

Desa murbaya berdiri pada tahun 1914 M pada zaman kerajaan Raja

Bali Karang Asam yang dipimpin oleh Anak Agung Ngurah, terbentuknya

Desa Murbaya pertama kali oleh seorang tokoh masyarakat yang bernama H.

MUHAMAD SALEH yang berasal dari dusun dasan baru desa murbaya ,

awalnya desa murbaya terdiri dari lima Dusun yaitu Dasan Baru, Bertais,

Kekalek, Murbaya,dan Padamara, desa murbaya masuk dalam wilayah

administratip Distrik Mantang, tapi pada tahun 1969 terjadi pemekaran

wilayah kecamatan di wilayah Kabupaten Lombok Tengah maka kecamatan

Batukliang Bagian barat Mekar dan Camat hasil pemekaran Batu Kliang

bagian Barat dipusatkan di Pringgarata , jadi desa murbaya karena letaknya di

wilayah bagian barat batukliang maka desa murbaya masuk kedalam wilayah

administratif kecamatan pringgarata, dalam perjalanan sejarahnya Desa

Murbaya ini sudah menempuh rentang tiga zaman, yaitu zaman orde lama,

zaman Orde Baru,dan Zama n Reformasi,dalam Tiga zamn tersebut desa

murbaya menemui juga Tiga priode penjajahan yaitu Penjajahan Raja Bali,

Penjajahan Belanda Dan Penjajahan Jepang disamping itu desa murbaya telah

dipimpin oleh 11 Orang Kepala Desa diantaranya yaitu :

1. H. MUHAMAD SALEH ( 1914-1934 ) Penunjukan lansung oleh Raja

Bali.

26
2. MAHMUD ( 1934-1941 ) yang ditunjuk lansung oleh Pemerintah

Belanda.

3. AHMAD ZAINI ( 1941-1950) yang ditunjuk lansung oleh Pemerintah

Belanda.

4. H. SARAPUDIN ( 1950-1958 ) yang ditunjuk lansung oleh Pemerintah

Belanda.

5. AHMAD ZAENAB ( 1959-1962 ) yang ditunjuk atau diangkat lansung

oleh Bupati Kabupaten Lombok Tengah.

6. H. AHMAD ZAINI ( 1963-1972 ) yang ditunjuk atau diangkat lansung

oleh Bupati Kabupaten Lombok Tengah. Pada saat ini pemindahan kantor

desa dari dusun murbaya ke dusun kekalek karena pada mulanya kantor

desa mubaya pertama tama ada di dusun murbaya tapi karena situasi dan

keadaan maka kantor desa dipindahkna ke dusun kekalek Sampai dengan

saat ini.

7. ZUHAINI ( 1972-1982 ) yang ditunjuk atau diangkat lansung oleh Bupati

Kabupaten Lombok Tengah.

8. PESAH HAERUDIN ( 1982-1985 ) yang ditunjuk atau diangkat lansung

oleh Bupati Kabupaten Lombok Tengah.

9. SUHADI ( 1985-1990 ) yang ditunjuk atau diangkat lansung oleh Bupati

Kabupaten Lombok Tengah.

10. AHMAD ZAINI ( 1990-2006 ) yang ditunjuk atau diangkat melalui

Pemilihan. Dan Saat ini terjadi pemekaran dusun dasan baru menjadi dua

27
yaitu dasan baru merupakan dusun induk dan Dusun Repok Dasan Baru

merupakan hasil dari pemekaran tersebut

11. MUHAMAD TAUHID S.Ag ( 2007-2019) yang ditunjuk atau diangkat

melalui Pemilihan. Dan Saat ini terjadi pemekaran dusun dasan baru

menjadi dua yaitu dasan baru merupakan dusun induk dan Dusun Dasan

Baru Timur merupakan hasil dari pemekaran tersebut

12. HERMAN WIJAYA S.Pd, M.Pd ( 2019-Sampai Sekarang) yang ditunjuk

atau diangkat melalui Pemilihan.

2. Letak Geografis Desa Murbaya

Desa Murbaye merupakan salah satu desa yang terletak di kecamatan

pringgerate kabupaten Lombok tengah, Wilayah Desa Murbaya sebagian

besar merupakan wilayah persawahan dan merupakan salah satu Desa

diantara sebelas (11) Desa yang ada di Wilayah kecamatan Pringgarata yang

terdiri atas (6) enam Dusun dengan luas wilayah 301,27 Ha yang berbatasan

dengan :

Gambar 1. Peta Desa Murbaya Kecamatan Pringgarata Kabupaten Lombok Tengah.

Sebelah utara : desa Sepakek

Sebelah Selatan : Desa Pringgarata

Sebelah Timur : Desa Beber

Sebelah Barat : Desa Sintung

28
3. Jumlah Penduduk Desa Murbaya

Menurut data tingkat perkembangan desa murbaya tahun 2019,

jumlah penduduk murbaya adalah 6339 jiwa dengan prosentase penduduk

laki-laki sejumlah 3.110 jiwa dan perempuan sejumlah 3.229 jiwa dengan

prosentase perkembangan penduduk sejumlah 2,12%. Mata pencaharian

penduduk murbaye rata-rata bertumpu pada sektor pertanian, hal tersebut

dikarenakan wilayah desa murbaya sebagian besar merupakan lahan

pertanian.

Desa Murbaya

Perempuan Laki-Laki
51% 49%

Gambar 2. Grafik Jumlah Penduduk Desa Murbaya Kecamatan Pringgarata Kabupaten Lombok

Tengah.

Jenis Kelamin
No Desa Jumlah
Laki-Laki Perempuan
1. Murbaya 3.110 3.229 6.339
Tabel 1. Jumlah Penduduk Desa Murbaya Kecamatan Pringgarata Kabupaten Lombok Tengah.

Berdasarkan grafik tersebut, Desa Murbaya Kecamatan Pringgarata

Kabupaten Lombok Tengah didonimasi oleh jenis kelamin perempuan dalam

data tingkat perkembangan desa jumlah penduduk tahun 2019. Angka

perbedaan jumlah penduduk jenis kelamin Desa Murbaya Kecamatan

Pringgarata Kabupaten Lombok Tengah adalah 119 jiwa.

29
B. Penyerapan dan Capaian Keluaran Dana Desa Murbaya Tahun 2020

Realisasi penyaluran dana Desa Murbabay Kecamatan Pringgarata

Kabupaten Lombok tengah dibagi menjadi tiga (3) aspek yaitu,

1. Pendapatan

NO. TAHAPAN JUMLAH (Rp) REALISASI

1. Pertama 514,693,600

2. Kedua 510,370,800

3. Ketiga 250,862,600

Jumlah Total Realisasi Pendapatan


1,321,626,747
Penyerapan

Capaian keluaran 1,275,927,000,

Sisa 45,699,747.

Tabel 2. Data Penyerapan dan Keluaran Desa Murbaya Kecamatan Pringgarata Kabupaten Lombok

Tengah.

Terbagi menjadi 3( tiga) tahapan yaitu tahap pertama, tahap

kedua dan tahap ketiga. Tahapan pertama realisasinya sejumlah Rp.

514,693,600, Tahap kedua sejumlah 510,370,800, dan tahap ketiga

sejumlah Rp. 250,862,600. Sehingga anggaran jumlah pendapatan

Desa Murbaya Kecamatan Pringgarata Kabupaten senilai Rp.

1,321,626,747, dan realisasi dari anggaran tersebut adalah Rp.

1,275,927,000, sehingga terdapat sisa dari jumlah anggaran tersebut

sejumlah Rp. 45,699,747.

30
PENDAPATAN

PERTAMA
20%
40% KEDUA
KETIGA
40%

Gambar 3. Grafik Pendapatan Desa Murbaya Kecamatan Pringgarata Kabupaten Lombok Tengah.

Dalam hitungan presentase, jumlah capaian penyerapan dari hasil

pendapatan tahap pertama sejumlah 40%, tahap kedua sejumlah 40% dan

tahap ketiga sejumlah 20% seperti yang ditampilkan pada gambar 3.

Sehingga berdasarkan data tersebut, tahap ketiga terjadi penurunan

jumlah serapan dibandingan dengan tahap kesatu dan kedua pada capaian

pendapatan Desa Murbaya. Kecamatan Pringgarata Kabupaten Lombok

Tengah.

2. Belanja Bantuan Ke Desa

Pada aspek belanja bantuan Desa Murbabay Kecamatan

Pringgarata Kabupaten, terbagi menjadi empat (4) bidang yaitu, bidang

penyelenggaraan Pemerintahan Desa, Bidang Pelaksanaan Pembangunan

Desa, Bidang Pembinaan Kemasyarakaan Dea Danpenanggulangan

Bencana, Darurat dan Mendesak.

a. Bidang Penyelenggaraan Pemerintahan Desa terdapat anggaran

sejumlah Rp. 78,948,100 dengan rincian penggunaan terbagi untuk

kegiatan penyusunan, pendataan, pemutakhiran profil desa sejumlah

Rp 4,640,000, musdes musrembang dan sebagainya sejumlah Rp.

31
5,380,000, kegiatan musyawarah desa non reguler 16,559,000,

kegiatan penyusunan dokumen perencanaan desa

(RPJMDes/RKPDes,dll) sejumlah Rp. 12,098,000, kegiatan dokumen

penyusunan keuangan sejumlah, 5,373,000, kegiatan penyusunan

kebijakan desa sejumlah, kegiatan penyusunan laporan kerja

desa/penyelenggaraan pemerintahan sejumlah Rp. 2,456,000,

kegiatan lomba antar kewilayahan atau pendeelegasian kontingen

untuk mengikut lomba sejumlah Rp. 4.140.000 dan kegiatan mediasi

konflik pertanahan sejumlah Rp. 21,773,200.

b. Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa terdapat anggaran

keuangan sejumlah Rp. 294,228,800. Dengan rincina penyaluran

penggunaanya untuk kegiatan kesehatan seperti polindes, posiyandu,

insentif kader posiyandu,dan lain lain sejumlah Rp. 152,239,000,

kegiatan rehabitasi system pembuangan air limbah, penyelenggaran

informasi publik dan pengelolaan, pembuatan jaringan komunikasi

dan informasi lokal desa sejumlah Rp. 141,989,800.

c. Bidang Pembinaan Masyarakt Desa terdapat jumlah anggaran sebesar

Rp. 106,959,000. Rincian penggunaan atau penyaluran keuangan

desa pada bagian ini yaitu untuk Kegiatan koordinasi pembinaan

ketentraman dan perlindungan masyarakat, kegiatan

penyelenggaraan festival kesenian dan keagamaan seperti perayaan

hari - hari besar dan kegiatan pembinaan karang taruna.

32
d. Kegiatan Bidang Penaggulangan Bencana, Keadaan Darurat dan

Mendesak terdapat jumlah anggaran sebesar Rp. 809,375,000.

Rincian penggunaan atau penyaluran keuangan desa dalam hal ini

yaitu diperuntukan kepada kegiatan penanggulangan bencana dan

kegiatan keadaan mendesak seperti bantuan langsung tunai selama

pandemic sampai dengan enam (6) bulan.

Belanja Bantuan Ke Desa

Penyelenggaraan
Pemerintahan
6%
23% Pelaksanaan
Pembangunan Desa
63% 8%

Pembinaan
Masyarakt

Penaggulangan
Bencana, Keadaan
Darurat Dan
Mendesak

Gambar 4. Grafik Presentase Penggunaan Anggaran Belanja Ke Desa Murbaya Kecamatan


Pringgarata Kabupaten Lombok Tengah.

Berdasarkan grafik di atas, bahwa presentase penggunaan

anggaran belanja ke Desa Murbaya Kecamatan Pringgarata

Kabupaten Lombok Tengah didominasi oleh bidang

penanggulangan bencana dan keadaan darurat dengan jumlah

presentase 63%. Dalam bidang ini termasuk diantaranya

penyaluran BLT dimasa Pandemi Covid-19, selanjutnya diikuti

oleh bidang pelaksanaan pembangunanb Desa dengan presentase

33
23%, kemudian diikuti oleh pembinaan masyarakat dengan

presentase 8% dan penyelenggaraan bencana dengan presentase

sejunlah 8%.

3. Pembiayaan

Seperti informasi yang diperoleh dari hasil wawancara dengan

Bapak Kepala Dusun yang menyatakan Bahwa:

“Dalam tahapan pengelolaan anggaran dana desa


yang dilakukan, pertisipasi masyarakat masih sangat rendah
dimana masyarakat yang hadir hanya sedikir, ditambah lagi
tidk ada aspirasi yang disampaikan. Hal ini selain masyarakat
punya kesibukan sendiri, juga kepedulian terhadap kegiatan
desa sangat rendah.”12

Hal serupa juga di kemukakan oleh Sekretaris Desa Bapak Taslim

S.Pd yang menyatakan Bahwa:

“Preoses pegelolaan anggaran dana desa ini dilakukan dengan


tahap perencanaan dan pelaksanaan amun setiap tahapan
direncanakan partisipasi masyarakat masih kurang.” (wawancara
28 mei 2018).

Dalam aspek ini, Desa Murbaya Kecamatan Pringgarata Kabupaten

Lombok Tengah hanya terdapat bidang pembiayaan dengan penggunaan

diperuntukan terhadap penyertaan modal untuk Badan Usaha Milik Desa

(BUMDes) sejumlah Rp. 32,000,000. Namun terdapat sisa RKD tahun

sebelumnya sejumlah Rp. 45,699,744.

Sehingga jika dilihat dari segi penyaluran penggunaan Dana Desa

Murbaya Kecamatan Pringgarata Kabupaten Lombok Tengah dapat

disimpulkan realisasi penyalurannya sebesar Rp. 1,321,510,900. Hal

12
` ( wawancara ,25 mei 2018).

34
tersebut dapat dihitung dengan rumus belanja ditambahkan dengan

penyertaan modal. Sehingga menjadikan Dana Desa Murbaya Kecamatan

Pringgarata Kabupaten Lombok Tengah dalam hal presentase

penyerapan dan presentase capaian menjadi 100%.

C. Penyerapan dan Capaian Keluaran Dana Desa Murbaya Tahun

2021

Realisasi penyaluran dana Desa Murbabay Kecamatan Pringgarata

Kabupaten Lombok tengah dibagi menjadi tiga (3) aspek yaitu,

1. Pendapatan

Dalam aspek pendapatan, Desa Murbaya Kecamatan Pringgarata

Kabupaten Lombok Tengah terbagi menjadi tiga tahapan yaitu tahap

pertama, tahap kedua dan tahap ketiga. Tahapan pertama tidak ada

realisasi, Tahap kedua sejumlah Rp. 808,174,000, dan tahap ketiga

sejumlah Rp. 372,574,00. Sehingga jumlah Penyerapan pendapatan Desa

Murbaya Kecamatan Pringgarata Kabupaten senilai Rp. 1,386,300,847 dan

realisasi dari anggaran tersebut adalah Rp. 1,180,748,000, sehingga

terdapat sisa dari jumlah anggaran tersebut sejumlah Rp. 204,552,847.

Pendapatan
4%

Pertama
Kedua
96%
Ketiga

35
Gambar 5. Grafik Pendapatan Desa Murbaya Kecamatan Pringgarat Kabupaten Lombok

Tengah.

Berdasarkan Gambar 5 tersebut, pendapatan Desa Murbaya

Kecamatan Pringgrata Kabupaten Lombok Tengah didominasi pada

tahapan ke tiga dengan jumlah presentase sebesar 96% dan diikuti oleh

tahap kedua sejumlah 4%. Pada tahap pertama aspek pendapatan

prsesntase sejumlah 0% karena tidak terdapat serapan keluaran pada tahap

tersebut.

2. Belanja Bantuan Ke Desa

Pada aspek belanja bantuan Desa Murbaya Kecamatan Pringgarata

Kabupaten, terbagi menjadi empat (4) bidang yaitu, bidang

penyelenggaraan pemerintahan desa, bidang pelaksanaan pembangunan

desa, bidang pembinaan kemasyarakaan dea dan penanggulangan bencana,

darurat dan mendesak.

1. Bidang penyelenggaraan pemerintahan desa terdapat anggaran

sejumlah Rp. 106,720,700

2. Bidang pelaksanaan pembangunan desa terdapat anggaran

keuangan sejumlah Rp. 472,405,00.

3. Bidang pembinaan masyarakt desa terdapat jumlah anggaran

sebesar Rp. 106,054,000.

4. Bidang pemberdayan masyarakat sejumlah Rp. 55,708,000

5. kegiatan bidang penaggulangan bencana, keadaan darurat dan

mendesak terdapat jumlah anggaran sebesar 326,700,000.

36
Belanja Bantuan Ke Desa

Penyelenggaraan Pemerintahan

10% Pelaksanaan Pembangunan Desa


31%

44%
10% Pembinaan Masyarakt

5%

Pemberdayaan Masyarakat

Penaggulangan Bencana, Keadaan


Darurat Dan Mendesak

Gambar 6. Grafik Belanja Bantuan Ke Desa Murbaya Kecamatan Pringgarat Kabupaten Lombok

Tengah.

Berdasarkan Grafik gambar 6, jumlah presentase belanja bantuan

Desa Murbaya Kecamatan Pringgarata Kabupaten Lombok Tengah

didominasi oleh bidang pelaksanaan pembangunan desa dengan presentase

sejumlah 44%, diikuti oleh bidang penanggulangan bencana, keadaan

darurat dan mendesak dengan presentase sejumlah 31%, selanjutnya

diikuti oleh penyelenggaraan pemerintah dan pembinaan masyarakat

dengan presentase sama sejumlah 10%. Kemudian selanjutnya dengan

jumlah 5% adalah pemberdayaan masyarakat.

Berdasarkan grafik tersebut, dapat dilihat bahwa yang menjadi

presentase tertinggi yaitu bidang pelaksanaan pembangunan dan

penganggulangan bencana, keadaan darurat dan mendesak. Hal tersebut

37
didasarkan atas program Pemulihan Ekonomi Nasional dimna Pandemi

Covid-19 sehingga difokuskan pada dua bidang tersebut.

3. Pembiayaan

Dalam aspek ini, Desa Murbaya Kecamatan Pringgarata Kabupaten

Lombok Tengah hanya terdapat sisa RKD tahun sebelumnya sejumlah Rp.

115,847. Tidak terdapat peruntukan untuk penyertaan modal BUMDes.

Sehingga jika dilihat dari segi penyaluran penggunaan Dana Desa

Murbaya Kecamatan Pringgarata Kabupaten Lombok Tengah dapat

disimpulkan realisasi penyalurannya sebesar Rp. 1,180,748,000. Hal

tersebut dapat dihitung dengan rumus belanja ditambahkan dengan

penyertaan modal. Sehingga menjadikan Dana Desa Murbaya Kecamatan

Pringgarata Kabupaten Lombok Tengah dalam hal presentase penyerapan

sejumlah 90,76% dan presentase capaian menjadi 96,42%.

4. Hasil Wawancara.

A. Penggunaan Dana Desa Masa Pandemi Covid-19

Wawancara dilakukan dengan Kepala Desa. Menurut kepala

Kepala Desa Murbaya Kecamatan Pringgarata Kabupaten Lombok

Tengah, tahun 2020 memasuki awal pandemi covid-19, terjadi

perubahan peraturan yang membatasi arus mobilisasi masyarakat

berpergian, sehingga berefek terhadap berbagai macam sector tanpa

terkecuali terhadap sector perekonomian. Dalam sekrtor perekonomian

terjadi penuruan pendapatan yang sangat signifikan di tengah

masyarakat. Berdasarkan hal tersebut, pemerintah mengeluarkan

38
peraturan untuk mensiasati permasalahan tersebut, pemerintah

mengeluarkan Peraturan Presiden Nomor 104 Tahun 2021 tentang

penggunaan dasan desa dalam masa pandemi.

. Berikut hasil wawancara peneliti dengan Sekretaris Desa

Murbaya yaitu Bapak Insan mengenai tahapan perencanaan pengelolaan

anggaran dana desa dan partisapasi masyarakat desa dalam kegiatan

musrembang yaitu sebagai berikut:

“Dalam proses musrembang yang dilakukan, partisipasi lembaga


desa dan masyarakat desa masih tergolong rendah.masyarakat
yang hadir hanya sedikit dari total masyarakat usia produktif,
ditambah lagi tidak ada aspirasi yang mereka sampaikan pada
saat musrembang desa sedang berjalan. Hal ini dikarenakan
selain masyarakat mempunyai kesibukan masing-masing juga
kepedulian terhadap desa itu sangat rendah.” 13

Kondisi tersebut menyebabkan kegiatan musrembang desa dalam

meningkatkan pembangunan sarana dan prasarana desa Murbaya tidak

berjalan dengan baik, terbukti tidak adanya rencana kegiatan yang

tersusun. Oleh karena itu secara keseluruhan proses perencanaan

kegiatan pengelolaan anggaran dana desa dalam meningkatkan

pembangunan sarana dan prasarana Desa Murbaya yang tertuang dalam

daftar usulan rencana kegiatan tersebut ditentukan secara pribadi oleh

pemerintahan desa selaku tim pelaksana pengelolaan anggaran dana desa

dalam meningkatkan pembangunan sarana dan prasarana masyarakat

Desa Murbaya.

13
(Wawancara,. oleh Bapak Insan 22 Maret 2022)

39
Peraturan tersebut mengatur secara detail penggunaan anggaran

dana desa dengan pembagian rincian untuk penggunaan BLT sebesar

40%, untuk ketahanan pangan sebesar 20% dan untuk pembiayaan

satgas covid-19 sebesar 8% dan sisanya untuk operasional desa.

Munculnya pertauran tersebut mengharuskan pemerintah desa untuk

melaksanakan, sehingga pemerintah desa harus mampu mensiasati dan

secara teliti mengatur penggunaan dana desa supaya tidak terjadi

kesalahan dalam proses pembagian pos dan saat pencairan anggaran

tersebut.

Selama proses penyaluran anggaran tersebut dilakukan, kadang

kala sering terjadi tidak tepat sasaran, hal tersebut dikarena banyaknya

bantuan dari pihak lain, sehingga pemerintah desa harus teliti dalam

menentukan penerima bantuan. Tujuannya adalah supaya poses

penerima bantuan dapat dirasakan merata di tengah masyarakat.

Namun dalam pelaksanaan berbagai macam bantuan tersebut, sering

terjadi kurangnya koordinasi dengan pihak desa, sehingga

mengakibatkan munculnya permasalahan ditengah masyarakat. Hal

tersebut dikarenakan bantuan dari luar pihak desa sering kali pihak

desa tidak mengetahui sumber data tersebut, sehingga ketika terjadi

salah sasaran penerima bantuan yang akan menannggung akibat

tersebut adalah piha desa sendiri.

40
B. Jenis Dana Desa

Jenis anggaran yang dikeolal desa terbagi menjadi 2 (dua) yaitu Dana

Desa dan Anggaran Pendapatan Belanja Desa.

1. Dana Desa.

Pasal 1 angka 2 PP 60/2014 jo. PP 8/2016 mengartikan dana

desa adalah dana yang bersumber dari APBN yang diperuntukan bagi

desa yang ditransfer melalui APBD kabupaten/kota dan digunakan

untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan

pembangunan, pembinaan kemasyarakatan, dan pemberdayaan

masyarakat.

Pasal 5 Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun

2014 menerangkan bahwa dana desa dialokasikan oleh pemerintah

untuk desa. Pengalokasiannya dihitung berdasarkan jumlah desa dan

dengan memperhatikan sejumlah hal. Di antaranya, jumlah penduduk,

angka kemiskinan, luas wilayah, dan tingkat kesulitan geografis.

Dalam peraturan pemerintah tersebut, rincian alokasi penggunaan

dana desa yaitu 30% untuk jumlah penduduk desa, 20% untuk luas

wilayah desa dan 50% untuk angka kemiskinan desa. Dalam hal ini,

Desa Murbaya Kecamatan Pringgarata Kabupaten Lombok Tengah

mendapatkan Dana Desa sejumlah Rp. 1, 200,000,000 dari Pemerintah

Pusat, dan wajib dilaporkan hasil penggunaanya tiap tahun.

Memasuki tahun 2022, pemerintah telah menerbitkan

Peraturan Menteri Desa Nomor 7 Tahun 2021 yang mengatur prioritas

41
penggunaan Dana Desa dimana hanya dapat digunakan dengan rincian

alokasi untuk pemulihan ekonomi nasional sesuai kewenangan desa,

program prioritas nasional sesuai kewenangan desa dan mitigasi dan

penangan bencana alam dan nonalam sesuai kewenangan desa. Hal

tersebutlah yang juga menjadi dasar dalam pelaksanaan program

bantuan langsung tunai untuk masyarakat selama pandemic Covid-19.

Jumlah anggaran Bantuan Langsung Tunai yang diperoleh masyarakat

Desa Murbaya Kecamatan Pringgarata Kabupaten Lombok Tengah,

adalah sejumlah Rp. 600,000/Kepala Keluarga.

Berikut adalah mekanisme pendataan BLT Dana Desa:

1. Mekanisme pendataan BLT Dana Desa yang pertama akan

dilakukan oleh Relawan Desa Lawan Covid-19. Setelah data

terkumpul, selanjutnya pendataan akan fokus pada lingkup RT,

RW, dan Desa.

2. Kemudian, hasil pendataan sasaran keluarga miskin akan dilakukan

musyawarah Desa Khusus, atau musyawarah insidentil. Dalam

musyawarah ini akan membahas agenda tunggal, yaitu validasi dan

finalisasi data.

3. Setelah dilakukan validasi dan finalisasi, mekanisme pendataan

BLT Dana Desa selanjutnya akan dilakukan penandatanganan

dokumen hasil pendataan oleh Kepala Desa.

42
4. Hasil verifikasi dokumen tersebut, selanjutnya akan dilaporkan

kepada tingkat yang lebih tinggi yaitu Bupati atau Wali Kota

melalui Camat.

5. Terakhir, program BLT Dana Desa bisa segera dilaksanakan dalam

waktu selambat-lambatnya 5 hari kerja per tanggal diterima di

Kecamatan.

6. Selain pendataan, pemerintah juga telah menyusun metode

perhitungan penetapan jumlah penerima manfaat BLT DD tiap

desa mengikuti rumus :

7. Desa penerima Dana Desa kurang dari Rp 800.000.000

mengalokasikan BLT-Dana Desa maksimal sebesar 25% dari

jumlah Dana Desa.

8. Desa penerima Dana Desa Rp 800.000.000 sampai dengan Rp

1.200.000.000 mengalokasikan BLT-Dana Desa sebesar maksimal

sebesar 30% dari jumlah Dana Desa.

9. Desa penerima Dana Desa lebih dari Rp 1.200.000.000

mengalokasikan BLT-Dana Desa sebesar 35% dari jumlah Dana

Desa.

10. Khusus Desa yang jumlah KK miskin lebih besar dari anggaran

yang dialokasikan dapat menambah alokasi setelah mendapatkan

Persetujuan dari Pemerintah Daerah Kabupaten

43
11. Penyaluran dilakukan oleh Pemerintah Desa dengan metode Non

Tunai (casles) dan atau tunai setiap bulan dengan tetap

memperhatikan protokol kesehatan.

2. Anggaran Pendapatan Dan Belanja Desa

Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) adalah

peraturan desa yang memuat sumber-sumber penerimaan dan

alokasi pengeluaran desa dalam kurun waktu satu tahun. APB Desa

terdiri atas bagian pendapatan desa, belanja desa, dan pembiayaan.

Rancangan APBDes dibahas dalam musyawarah perencanaan

pembangunan desa.

Pendapatan desa merupakan penghasilan yang diperoleh

desa yang bersumber dari pendapatan asli desa (PAD), pendapatan

transfer ataupun pendapatan lain-lain desa. Pendapatan Transfer

Desa Murbaya berasal dari Dana Desa (DD), Alokasi Dana Desa

(ADD), Bagi Hasil Pajak dan Retribusi (BHPR) dan Bantuan

Keuangan Kabupaten (BKK). Dana desa sebagai salah satu sumber

pendapatan desa, pengelolaannya dilakukan dalam kerangka

pengelolaan Keuangan Desa. Keuangan desa dikelola berdasarkan

asas-asas transparan, akuntabel, partisipatif, serta dilakukan dengan

tertib dan disiplin anggaran. Proses penyaluran APBDes

diperuntukan terhadap honor perangkat desa dan honor kader

posyandu, BKD dan BPD (Badan Permusyawaratan Desa).

44
Berkaitan dengan penyaluran Bantuan Langsung Tuna

(BLT), mekanismenya diserahkan kepada masing-masing kepala

wilayah untuk dimusyawarahkan bersama ketua RT, tokoh

masyarakat, dan seluruh unsur masyarakat yang terdapat di wilayah

tersebut. Sehingga berdasarkan hasil musyawarah tersebut, kita

jadikan sebagai acuan untuk diusulkan sebagai subyek penerima

program Bantuan Langsung Tunai (BLT).

3. Data Pendapatan Desa

NO. TAHAPAN JUMLAH (Rp) JUMLAH (Rp)

1. Pertama -

2. Kedua 808,174,000
-
3. Ketiga 372,574,00
Pendapatan
Jumlah Total Penyerapan 1,180,748,000

Capaian Realisasi keluaran 1,180,748,000,

Tabel 4. Data Pendapatan Desa Murbaya Kecamatan Pringgarata Kabupaten Lombok Tengah.

Pada sektor pendapatan Desa Murbaya Kecamatan Pringgarata

Kabupaten Lombok Tengah lebih banyak diperoleh di tahap kedua dengan

jumlah pendapatan Rp. 808,174,000. Namun hal berbada terjadi saat tahap

pertama. Desa Murbaya Kecamatan Pringgarata Kabupaten Lombok

Tengah yaitu tidak terdapat pendapatan sama sekali, sehingga total

pendapatan desa murbaya yaitu sejumlah Rp. 1,180,748,000.

Hal tersebut diapat dari pendapatan tahap satu dan tahap dua.

Dalam capaian realisasi keluaran dari penyerapan tersebut tidak tersisa

45
data penggunaan pendapatan tersebut dapat dilihat pada aspek data belanja

bantuan ke desa. Pada data pendapatan tersebut, capaian keluaran yang

mengalami presentase yang cukup tinggi diakbiatkan oleh besarnya

presentase yang dianggarkan untuk menanggulangi pandemic Covid-19

yang sedang terjadi.

Adapun bentuk penanggulangan pandemic Covid1-19 yang

dilakukan oleh Desa Murbaya Kecamatan Pringgarata Kabupaten Lombok

Tengah adalah berupa Bantuan Langsung Tunai (BLT), pengganggaran

untuk ketahanan pangan, penganggaran untuk kesehatan dan

penganggaran untuk pembentukan tim satgas Covid-19 Desa Murbaya

Kecamatan Pringgarata Kabupaten Lombok Tengah.

4. Data Belanja Bantuan ke Desa

Jumlah Keluaran Jenis


No Bidang
(Rp) Realisasi
Penyelenggaraan
1. 106,720,700
Pemerintahan
Pelaksanaan
2. 472,405,00.
Pembangunan Desa Belanja
3. Pembinaan Masyarakt 106,054,000. Bantauan Ke
4. Pemberdyaan Masyarakat 55,708,000. Desa
Penaggulangan Bencana,
5. Keadaan Darurat Dan 326,700,000.
Mendesak

Belanja bantuan ke Desa Murbaya Kecamatan Pringgarata

Kabupaten Lombok Tengah didominasi pada sektor penanggulangan

bencana, keadaan darurat dan mendesak sejumlah Rp. 326,700,00. Hal

46
tersebut digunakan dalam rangka menanggulangi efek pandemic Covid-19

yang sedang terjadi, adapun jenis penggunaan asepk belanja bantuan ke

desa tersebut berupa penyaluran bantuan langsung tunai kepada

masyarakat baik berupa pemberian sembako maupun uang tunai.

Sedangkan pada aspek yang lain seperti penyelenggaraan pemerintahan,

pelaksanaan pembangunan desa, pembinaan masyarakat dan

pemberdayaan masyarakat terjadi perbedaan yang sangat jauh dalam hal

penggunaan belanja bantuan ke Desa 29 Murbaya Kecamatan Pringgarata

Kabupaten Lombok Tengah. Hal tersebut memang didasarkan atas

peraturan pemerintah pusat yang dikeluarkan dalam rangka

penanggulangan efek pandemi Covid-19 yang sedang terjadi. Sehingga

belanja bantuan ke desa difokuskan pada bidang penagnggulangan

bencana, keadaan darurat dan mendesak. Dalam aspek penanggulangan

bencana, keadaan darurat dan mendesak, tidak hanya difokuskan untuk

BLT saja dalam hal pemulihan ekonomi saat pandemic covid19, namun di

dalam aspek tersebut juga terdapat biaya pengelurana untuk ketahanan

pangan. Hal tersebut juga sesuai dengan arahan dari pemerintah pusat

maupun daerah untuk menjada stabilitas ketahanan pangan pada masa

pandemic Covid-19, guna mengantisipasi multi efek yang akan terjadi

diakibatkan oleh pandemi tersebut. Penyaluran Dana Desa Murbaya

Kecamatan Pringgarata Kabupaten Lombok Tengah dilakukan

berdasarkan aturan yang telah ditetapkan pemerintah pusat. Meskipun

konsekuensi yang harus dihadapi adalah tidak tersedianya anggaran untuk

47
kegiatan lain, seperti kegiatan pembangunan fisik di desa tersebut. Fokus

Desa Murbaya Kecamatan Pringgarata Kabupaten Lombok Tengah adalah

pemulihan sektor ekonomi dengan tetap memperhatikan sektor kesehatan

dan ketahanan pangan.

48
BAB III

PEMBAHASAN

A. Analisis Mekanisme Distribusi

Pemerintah Mengupayakan tindakan untuk membantu perekonomian

masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19. Salah satunya dengan

menganti mekanisme pengalokasian dana desa dimasa pendemi. Dana Desa

merupakan dana yang dialokasikan dalam APBN yang diperuntukkan bagi

desa melalui APBDes.

Guna mengakomodir kebijakan Pemerintah terkait Bantuan

Langsung Tunai Dana Desa bagi warga miskin dan terdampak Covid 19,

Kementrian Keuangan menerbitkan PMK 50 Tahun 2020 tentang Perubahan

Kedua atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 205/PMK.07/2019 tentang

Pengelolaan Dana Desa. Regulasi tersebut mengatur besaran dan lama BLT

DD di salurkan, dimana besaran BLT DD dibayarkan selama 6 bulan dengan

ketentuan :

1. Rp.600.000,- (enam ratus ribu rupiah) untuk bulan pertama sampai

dengan bulan ketiga per keluarga penerima manfaat;

2. Rp.300.000,- (tiga ratus ribu rupiah) untuk bulan keempat sampai

dengan bulan keenam per keluarga penerima manfaat.

Adapun penerima BLT yakni keluarga miskin dan warga yang

terdampak pandemi Covid-19 dan selama ini tidak menerima bantuan

program BPNT, Program Keluarga Harapan (PKH), bantuan dari

pemerintah provinsi maupun bantuan dari pemkab.

49
Penyaluran Dana Desa Murbaya Kecamatan Pringgarata Kabupaten

Lombok Tengah dilakukan berdasarkan aturan yang telah ditetapkan

pemerintah pusat. Meskipun konsekuensi yang harus dihadapi adalah tidak

tersedianya anggaran untuk kegiatan lain, seperti kegiatan pemangunan fisik

di desa tersebut. Fokus Desa Murbaya Kecamatan Pringgarata Kabupaten

Lombok Tengah adalah pemulihan sektor ekonomi dengan tetap

memperhatikan sektor kesehatan juga.

Dalam pelaksanaan program pemulihan ekonomi nasioanl dan

ketahanan pangan, tentu tidaklah pernah berjalan seperti yang diharapkan.

Sudah menjadi sebuah kepastian akan adanya kendala yang dihadapi saat

pelaksanaan program tersebut.

Kendala yang paling sering dihadapi adalah seolah-olah penerima

Bantuan Langsung Tunai (BLT) sering dianggap tidak tepat sasaran. Hal

tersebut disebabkan oleh banyaknya program bantuan untuk Pemulihan

Ekonomi Nasional di luar Desa Murbaya Kecamatan Pringgarata Kabupaten

Lombok Tengah, sehingga terjadi salah koordinasi terkait dengan subyek

penerima bantuan, karena sering terjadi bantuan dari instansi lain adalah

data penerima bantuan tersebut tidak diketahui sumbernya oleh pihak

Pemerintah Desa.

Sehingga kadang-kadang terdapat penerima bantuan yang sama dan

pada saat diusulkan oleh pemerintah desa untuk mendapatkan BLT,

langsung ditolak oleh sistem yang ada. Pada saat tersebut, Pemerintah Desa

haruslah dituntut untuk cepat merespon permasalahan tersebut.

50
Adapun kendala yang sering dihadapi adalah dengan banyaknya

aturan yang diterbitkan oleh pemerintah pusat melalui masing-masing

Kementerian, sehingga mengakibatkan Pemerintah Desa harus segera

melakukan penyesuaian ulang terhadap APBDes. Hal ini menyebabkan

sering terhambatnya proses penyaluran BLT Dana Desa.

B. Analisis Penggunaan Dana Desa

Berdasarakan hasil penelitian, dapat dirangkum bahwa pelaksanaan

program penggunaan anggaran dana desa untuk pelayanan sarana dan

prasarana masyarakat di di Desa Murbaya Kecamatan Pringgarata Kabupaten

Lombok Tengah menerapkan prinsip partisipatif yang dilakukan melalui

forum musyawarah perencanaan pembangunan (musrembang) desa dengan

melibatkan seluruh elemen masyarakat mulai dari lembaga masyarakat, tokoh

masyarakat dan seluruh masyarakat desa. Musrembang desa tersebut bertujuan

untuk mendorong masyarakat agar turut serta berpartisipasi dalam menyusun

dan menentukan rencana kegiatan pembangunan di desa. Sehingga rencana

kegiatan yang tertuang dalam daftar usul rencana kegiatan (DURK) yang

dihasilkan adalah gambaran dari harapan dan kebutuhan masyarakat setempat.

Penggunaan Anggaran Dana Desa Untuk Pelayanan Sarana Dan

Prasarana Masyarakat di Desa Murbaya Kecamatan Pringgarata Kabupaten

Lombok Tengah merupakan proses pengendalian, pengaturan, mengurus,

menyelenggarakan anggaran dana desa untuk keperluan pembangunan, hal ini

diperuntukkan untuk kesejahteraan masyarakat di desa Murbaya agar dapat

tumbuh dan berkembang secara merata dan terarah sesuai dengan perencanaan

51
program-program pemerintah berdasarkan aturan-aturan yang berlaku.

Berdasarkan uraian sebelumnya, dapat dijelaskan tahap-tahap

penggunaan anggaran dana desa sebagai berikut:

1. Tahap Perencanaan Pengelolaan Anggaran Dana Desa

Tahap perencanaan pengelolaan anggaran dana desa di Desa

Murbaya telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku dimana telah

diawali dengan pembentukan tim pelaksana dan proses perencanaan

dilakukan dengan model partisipatif dalam kegiatan musrembang. Tim

pelaksana anggaran dana desa yang dimaksud dalam perencanaan

tersebut terdiri dari Kepala Desa selaku Penanggungjawab Operasional

Kegiatan, Sekretaris Desa Selaku penanggung Jawab Administrasi, dan

bendahara desa selaku Kepala Urusan Keuangan dan dibantu oleh

lembaga kemasyarakatan di desa.

Perencanaan dengan model partisipatif dilakukan melalui

musrembang desa dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat mulai

dari lembaga masyarakat, tokoh masyarakat dan seluruh masyarakat

desa. Musrembang desa tersebut bertujuan untuk mendorong masyarakat

agar turut serta dalam berpartisipasi dalam menyusun dan menentukan

rencana kegiatan pembangunan di desa. Sehingga rencana kegitan yang

dihasilkan adalah gambaran dari harapan dan kebutuhan seluruh

masyarakat setempat.

Akan tetapi dari hasil penelitian yang dilakukan oeh peneliti,

bahwa tingkat partisipasi masyarakat masih sangat rendah, kondisi

52
tersebut ditunjukan dengan sedikitnya jumlah masyarakat yang hadir

maupun yang menyampaikan aspirasi/pendapat dalam musrembang

dengan kegiatan yang akan dilakukan.

1. Hasil Analisis Penggunaan Anggaran Dana Desa

Dari hasil penelitian penulis melakukan penelitian terhadap

pengelolaan anggaran dana desa mulai dari tahap perencanaan

kemudian tahap pelaksanaan penggunaan anggaran dana desa.

Tahap Perencanaan, Anggaran dana desa merupakan salah

satu pendapatan desa yang penggunaannya terintegritasi dengan

Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDesa). Oleh karena

itu, program perencanaan dan kegiatannya disusun melalui forum

musyawarah perencanaan pembangunan desa (musrembang).

Musrembang adalah forum musyawarah yang membahas usulan-

usulan rencana kegiatan pembangunan desa yang berpedoman pada

prinsip-prinsip perencanaan pembangunan partisipasi masyarakat

desa, serta transparansi pemerintah kepada masyarakat.

Partisipatif mempunyai pengertian bahwa setiap tindakan

dilakukan dengan mengikutsertakan keterlibatan masyarakat, baik

secara langsung maupun tidak langsung melalui lembaga perwakilan

yang dapat menyalurkan aspirasnya. Pengelolaan keuangan desa,

mulai pada tahap perencanaan, kemudian tahap pelaksanaan wajib

melibatkan masyarakat para pemangku kepentingan di desa serta

masyarakat luas, utamanya kelompok marjinal sebagai penerima

53
manfaat dari program/kegiatan pembangunan di Desa.

Pada tahap Penggunaan Anggaran Dana Desa dalam

penyususnan struktur pelaksana kegiatan anggaran dana desa

disesuaikan dengan Permendagri No 113 tentang pedoman

pelaksanaan keuangan desa. Sementara untuk menindaklanjuti

peraturan tersebut kepala desa diberikan wewenang dalam

membentuk pelaksana teknis pengelola keuangan desa.

Berdasarkan uraian di aras dari hasil analisis penggunaan

anggaran dana desa dari hasil penelitian, menunjukkan bahwa

terdapat beberapa faktor-faktor yang menghambat Penggunaan

Anggaran Dana Desa Untuk pelayanan Sarana Dan Prasarana

Masyarakat Di Desa Murbaya.

1. Sarana dan Prasarana

Pengelolaan Anggaran Dana Desa (DD) Untuk Pelayanan

Sarana Dan Prasarana Masyarakat Desa terkait proses penggunaan

Anggaran Dana Desa Untuk Pelayanan Sarana Dan Prasarana

Masyarakat Desa Murbaya Kecamatan Pringgarata Kabupaten

Lombok Tengah terlebih dahulu menyusun tim pelaksana anggaran

dana desa yang terdiri dari Kepala Desa selaku Penanggung Jawab

Operasional Kegiatan, Sekretaris Desa selaku Penanggung Jawab

Administrasi, dan bendahara Desa selaku Kepala Urusan Keuangan dan

di bantu oleh lembaga kemasyarakatan di desa. Adapun proses

pengelolaan anggaran dana desa dilakukan dengan tahap perencanaan

54
dan tahap pelaksanaan.

Hasil penelitian menunjukan bahwa pada tahapan perencanaan

pengelolaan anggaran dana desa untuk pelayanan saran dan prasarana

masyarakat di Desa Murbaya Kecamatan Pringgarata Kabupaten

Lombok Tengahkurang baik/efektif dimana kegiatan yang dilakukan

dengan melihat proses musrembang desa untuk membahas rencana

kegiatan penggunaan anggaran dana desa serta bagaimana proses

pengelolaan anggaran dana desa, dimana dalam tahapan perencanaan

ini diukur dengan melihat jumlah masyarakat yang berpartisipasi dalam

proses musrembang desa.

Selain itu, dalam tahapan perencanaan anggran dana desa ini

menunjukan bahwa kurangnya pasrtisipasi masyarakat dalam proses

musrembang desa disebabkan karena kurangnya transfaransi informasi

dari pemerintahan desa yang berdampak pada rendahnya tingkat

partisipasi dan pengawasan dari masyarakat desa baik secara lembaga

maupun individu dalam setiap proses Pengelolaan Anggaran Dana

Desa.

Pada tahapan pelaksanaan pengelolaan anggaran dana desa di

Desa Murbaya , hasil penelitian menunjukan bahwa dalam tahapan

pelaksanaan anggaran dana desa dari setiap pembangunan sarana dan

prasarana yang di lakukan pada tahun 2016 yakni pembangunan jalan

desa dengan anngaran Rp 563.337.000, pembangunan sarana dan

prasarana kesehataan dengan anggaran Rp 281.614.000 serta pada

55
tahun 2017 yakni kegiatan saran dan prasaran kantor desa dengan

anggaran Rp 19.150.000 dapat terselesaikan dengan baik. Namun

karena kurangnya transparansi informasi terkait pelaksanaan

perencanaan kegiatan oleh pemerintahan desa kepada masyarakat,

sehingga pencapaian tujuan pengelolaan anggaran dana desa yang

dilakukan belum efektif.

Dengan demikian, tahapan pelaksanaan pengelolaan anggaran

dana desa untuk pelayanan sarana dan parasarana masyarakat di Desa

Murbaya Kecamatan Pringgarata Kabupaten Lombok Tengahberjalan

dengan baik, akan tetapi meskipun proses pembangunan berjalan baik,

tahapan pelaksanaan ini harus melibatkan seluruh elemen masyarakat.

Hasil penelitian diatas senada dengan penelitian Akbar Prabawa

(2015), yang berjudul pengelolaan alokasi dana desa dalam

pembangunan di Desa Lao lepu Kecamatan Tenggarong Seberang

Kabupaten Kutai Kartanegara. dimana penelitian ini menggambarkan

bahwa penggunaan dana pembangunan sudah terlaksana dengan baik

walaupun masih banyak kekurangan diantaranya dalam proses

musrembang desa kurangnya keahlian yang dimiliki oleh aparatur

pemerintahan desa, akan tetapi tidak semua program berjalan dengan

tidak baik seperti pembangunan yang telah dirasakan oleh masyarakat.

56
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pandemi Covid-19 yang terjadi mengakibatkan banyaknya perubahan

program prioritas di Desa Murbaya Kecamatan Pringgarata Kabupaten

Lombok Tengah. Pemerintah Desa diwajibkan untuk memfokuskan anggaran

program yang terdapat di desa untuk dialokasikan ke bidang pemulihan

ekonomi, ketahanan pangan dan penanggulangan virus Covid-19. Sehingga

pembangunan secara fisik tidak dapat dilaksanakan dengan baik.

1. Mekanisme distribusi dana desa pada masa Pandemi Covid-19 di Desa

Murbaya Kecamatan Pringgarata Kabupaten Lombok Tengah Memiliki

potensi pulihnya Ekonomi masyarakat.

2. Penggunaan dana desa dalam pendistribusian di Desa Murbaya

Kecamatan Pringgarata Kabupaten Lombok Tengah telah sesuai dengan

yang seharusnya diterapkan oleh Pemerintah Daerah.

Dalam peresentase penyerapan anggaran Dana Desa maupun

Anggaran Pendapatan Belanja Desa Murbaya Kecamatan Pringgarata

Kabupaten Lombok Tengah, dapat dikatakan sesuai dengan aturan yang telah

ditetapkan pemerintah pusat bahkan dapat dikatakan presentase yang

didapatkan cukuplah tinggi yaitu pada tahun 2021 mencapai 100% dan pada

tahun 2022 mencapai 96,42%.

57
B. Saran

Dalam pelaksanaan program bantuan baik berupa Bantaun Langsung

Tunai (BLT) maupun bantuan lainnya, haruslah dilakukan koordinasi yang

sangat baik supaya tidak terjadi permaslahan saat akan melaksanakan

program. Selanjutnya, penerima program bantuan tersebut, haruslah diseleksi

dengan baik untuk subyek penerimanya, sehingga sesuai dengan kriteria dan

tidak terjadi permaslahan dikemudian hari.

58
Daftar Pustaka

Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2020 Tentang


Kebijakan Keuangan Negara Dan Stabilitasi Sistem Keuangan Untuk
Penanganan Pandemi Corona Virus (covid-19).

Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, Dan Transmigrasi


Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2020 Tentang Prioritas Penggunaan
Dana Desa Tahun 2021.

Peraturan Presiden Nomor 104 Tahun 2021 tentang penggunaan dasan desa dalam
masa pandemi.

PMK 50 Tahun 2020 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 205/PMK.07/2019 tentang Pengelolaan Dana Desa.

Permendes PDTT Nomor 7 Tahun 2020. Penggunaan Dana Desa Dimasa


Pandemi.

Perpres Nomor 54 Tahun 2020 tentang Perubahan Postur dan Rincian APBN
2020.

Amiruddin dan Zainal Asikin, Pengantar Metode Penelitian Hukum.Jakarta : PT


RajaGrafindo,2006.

Anwas.Pemberdayaan Masyarakat Di Era Globalisasi.Alfabeta, Bandung, 2014.

Erna Papalia. Analisis Pengelolaan Dana Desa Terhadap Pertumbuhan Ekonomi


Didesa Waimangit Dalam Perspektif Ekonomi Islam, 2019.

Hanif Nurcholis.Pertumbuhan dan Penyelenggaraan Pemerintah Desa. Jakarta:


Erlangga, 2011.

Husnul Khatimah. Pengelolaan Dana Desa Dalam Pembangunan Ekonomi


Masyarakat Untuk Kemaslahatan Umat (Studi Kasus Di Gampong
Lambeugak Kecamatan Kuta CotGlie Kabupaten Aceh Besar, Skripsi, 2020.

Icha Shintia Dewi. Analisis Pengelolaan Dana Desa Terhadap Kepuasan


Masyarakat Dalam Persfektif Ekonomi Islam (Studi pada Desa Natar,
Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan, Skripsi, 2019.

Kartini.Kartono,Pengantar.MetodologiRisetSosial.Jakarta, MediaGroup,2002.

Kesi.Widjajanti. Model Pemberdayaan.Masyarakat..Volume 12, Nomor.1,Juni,


Semarang, 2016.
Lifa.Indri Astuti. Pemberdayaan.Masyarakat.Dalam.Pembangunan. Univesitas
Brawijaya,Malang,.2015.

Marzuki.Abu.Bakar,Metodologi.Penelitian.Banda.Aceh:2013.

Mas’oed Muchtar.Perberdayaan.Politik.Yogyakarta.: Pustaka.Pelajar, 2016.

MetodePenelitian”,diakses tanggal30Juni 2021

Moleong,.Lexy.J.Metode.Penelitian.Kualitatif, cetakan ke-36, (Bandung :PT.


Remaja Rosdakarya Offset), 2017. Hal.18

M. Yusuf K..Analisis Pengelolaan Dana Desa Terhadap Pengembangan Ekonomi


Umat.Pada.Perspektif.Syariah.di.Sulawesi Selatan,.Skripsi,.2019.

NanaSudjanaAhwalKusuma,
Metodologi.Penelitian.Agama.Pendekatan.Teoridan.Praktek..Jakarta:RajaG
rafindoPersada,.2002.

Novie Susanti, Suseno.“An.empirical analysis of auditor independence andAudit


fees on audit quality”.International.Journal.of.Management.and.Business
Studies,.ISSN.2167- 0439. Vol:3, 2013.

Nyoman Kutha,Ratna. Metodologi.Penelitian:.Kajian.Budaya.dan.Ilmu,


Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010.

Sadu Wasistiono & Irwan Tahir. Prospek.Pengembangan.Desa.Bandung,


Bandung: CV. Fokusmedia, 2006.

Sulistiyani.Kemitraan.Dan Model-Model.Pemberdayaa : Yogyakarta : Graha


ilmu, 2009.

Torkis Harahap. Pengelolaan.Dana.Desa.Untuk Meningkatkan Kesejahteraan


Masyarakat Tani.Didesa.Payaombur Kecamatan.Hutaraja.Tinggi Kabupaten
Padang Lawas, Skripsi, 2019.

Wijaja, HAW. Otonomi Merupakan.Otonomi.Yang.Bulat.dan.Utuh. PT..Raja


Grafindo.Persada,.2018.
Lampiran 1.
Lampiran 2.
Lampiran 3. Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai