Diajukan Oleh:
2022
PERSETUJUAN USULAN PENELITIAN SKRIPSI
Diajukan Oleh:
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. Ida Ayu Nursanty, SE., MM.CSRS.CSRA Elvina Setiawati, SE., M.Ak.
NIDN: 0829067201 NIDN: 0818067401
2
PENGESAHAN PENGUJI PROPOSAL PENELITIAN
Disusun Oleh:
Telah Dipertahankan
Di Depan Dewan Penguji
Pada Tanggal 20 Juli 2022
Ketua Penguji
Anggota Anggota
3
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL………………………………………………………....... i
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING…..………………..………….. ii
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI……………………………………..... iii
DAFTAR ISI………………………………………………………………....... iv
DAFTAR TABEL……………………………………………………………... vi
DAFTAR GAMBAR………………………………………………………….. vii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................
1.3 Tujuan Penelitian........................................................................................
1.4 Manfaat Penelitian......................................................................................
4
3.2.1 Kuesioner.......................................................................................
3.3 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel................................
3.3.1 Populasi..........................................................................................
3.3.2 Sampel...........................................................................................
3.3.3 Teknik Pengambilan Sampel.........................................................
3.4 Jenis dan Sumber Data..............................................................................
3.4.1 Jenis data........................................................................................
3.4.2 Sumber Data..................................................................................
3.5 Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel........................................
3.5.1 Identifikasi Variabel......................................................................
3.5.2 Definisi Operasional Variabel.......................................................
3.6 Teknik Analisis Data................................................................................
3.6.1 Skala Pengukuran Variabel............................................................
3.6.2 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas...................................................
3.6.3 Uji Asumsi Klasik..........................................................................
3.6.4 Uji Hipotesis..................................................................................
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................
LAMPIRAN...............................................................................................................
5
DAFTAR TABEL
Tabel Judul Halaman
1 Jumlah UMKM Kabupaten Lombok Barat Tahun
2017…………………………………………………………... 3
2 Persamaan dan Perbedaan Penelitian Terdahulu Dengan yang
Sekarang………………........................................................... 22
3 Jumlah Usaha Kecil Menengah Kabupaten Lombok Barat
Tahun 2019…………………………………………………… 29
4 Nama Usaha Mikro Kecil di Kecamatan Narmada Tahun
2019…………………………………………………………… 29
6
DAFTAR GAMBAR
Gambar Judul Halaman
2.1 Rerangka Konseptual………………………………………….. 25
7
BAB I
PENDAHULUAN
Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun. UMKM telah menjadi sebuah
kekuatan ekonomi baru dalam menyumbang PDB Inodnesia. Saat ini Usaha
Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) telah mengalami peningkatan yang sangat
(Hal di dukung oleh data BPS tahun 2006-2010) dimana pertumbuhan UMKM
meningkat bukan hanya dari dilihat segi kuantitas melainkan juga dilihat dari
kemampuan kompetensi tenaga kerja, besarnya modal yang dimiliki serta asset
yang mereka miliki. UMKM telah menjadi motor penggerak ekonomi Indonesia,
saat Indonesia terkena imbas dari krisis ekonomi global, UMKM berhasil
bertahan bahkan membuka lapangan pekerjaan bagi banyak orang dalam usia
Berdasarkan data dari Dinas Koperasi UKM Prov. NTB bahwa jumlah
UMKM terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2015 jumlah UMKM di NTB
sebanyak 645.698 unit, sedangkan data tahun 2016 sebanyak 646.838 unit, pada
tahun 2017 jumlah UMKM bertambah menjadi 648.827 unit dan pada tahun 2018
jumlah UMKM menjadi 648.987. Di tahun 2017 serta beberapa tahun ke depan
8
peran penting dan strategis dalam pembangunan ekonomi nasional. Selain
berperan dalam pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja, UMKM juga
telah memberikan kontribusi pada Produk Domestik Bruto (PBD) sebesar 57-60%
dan tingkat penyerapan tenaga kerja sekitar 97% dari seluruh tenaga kerja
nasional (Profil Bisnis UMKM oleh LPPI dan BI tahun 2015). UMKM juga telah
terbukti tidak terpengaruh terhadap krisis. Ketika krisis menerpa pada periode
tahun 1997-1998, hanya UMKM yang mampu tetap berdiri kokoh (Putra, 2016:
44).
Bagi Pusat Layanan Usaha Terpadu Koperasi Usaha Mikro Kecil dan
terbesar yakni mengubah pola pikir para pelaku usaha, dimana antara lain masih
adanya sifat konsumtif dan minimnya kemauan dari pelaku usaha untuk
potensi yang cukup besar pada bidang industri kreatif sebesar 38% lalu makanan
9
Tabel 1.1
Jumlah UMKM Kabupaten Lombok Barat Tahun 2017
Jumlah Jumlah
No. Kecamatan
UMKM Mikro Kecil Menengah
1. Narmada 383 122 261 0
2. Lingsar 278 278 0 0
3. Labuapi 204 198 0 0
4. Batulayar 194 143 51 0
5. Sekotong 140 140 0 0
6. Gerung 178 178 0 0
7. Lembar 208 208 0 0
8. Kuripan 107 107 0 0
9. Kediri 91 84 7 0
10. Gunung Sari 61 60 1 0
1.844
TOTAL 1.518 319 0
Sumber: Data Sekunder Tahun 2017
berbagai sektor, penyedia lapangan kerja yang terbesar, pemain penting dalam
pasar baru dan sumber inovasi, serta sumbangannya dalam menjaga neraca
10
perkebunan, peternakan, perikanan, perdagangan dan restoran. Usaha menengah
dalam industri pengolahan, listrik dan gas, komunikasi dan pertambangan. Hal ini
membuktikan usaha mikro, kecil, menengah dan usaha besar di dalam praktiknya
produksi lokal tanpa bergantung dengan bahan impor maka akan memperkuat
pembangunan koperasi, usaha mikro, kecil dan menengah perlu menjadi prioritas
strategi bisnis dalam aspek modal, sumber daya manusia dan teknologi.
UMKM, pada umumnya usaha kecil dan menengah merupakan usaha perorangan
atau perusahaan yang sifatnya tertutup, yang mengandalkan modal dari si pemilik
yang jumlahnya sangat terbatas, sedangkan modal pinjaman dari bank atau
dan teknis yang diminta oleh bank tidak dapat dipenuhi. Persyaratan yang menjadi
hambatan terbesar bagi UMKM adalah adanya ketentuan mengenai agunan karena
tidak semua UMKM memiliki harta yang memadai dan cukup untuk dijadikan
agunan.
Inilah masalah yang memang masih krusial hingga saat ini dihadapi oleh
11
dalam menambah permodalan, baik untuk modal kerja maupun modal investasi.
Dalam hal ini terdapat keengganan pihak perbankkan dalam memberikan kredit
kepada UMKM. Untuk membantu permodalan bagi UMKM ini pemerintah telah
KUR ditujukan untuk memperluas akses kredit Perbankan bagi UMKM yang
Berbagai kendala lainnya yang masih sering ditemui pada UMKM adalah
merupakan salah satu elemen yang sangat penting agar sebuah bisnis atau
perusahaan dapat berjalan dengan baik karena merupakan unsur utama dan unsur
internet, CD-rom, komunikasi satelit, maka informasi dari satu negara ke negara
lain dalam sekejab dapat berpindah. Dampak dari percepatan informasi ini, dapat
12
sedikit UMKM yang memanfaatkan TI. Menurut Eko Wahyudi (Direktur
Pembinaan Koperasi dan UMKM Bappenas), menyatakan bahwa dari 245 ribu
unit UMKM potensial di Indonesia, hanya 12% saja yang sudah memanfaatkan
TI. Lemahnya akses terhadap TI mengakibatkan banyak peluang bisnis tidak bisa
dimanfaatkan.
rendahnya produktifitas yang didukung oleh teknologi. Berkaitan dengan hal ini,
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Kabupaten Brebes” didapatkan hasil
Terdapat pengaruh positif dan signifikan faktor Produksi terhadap kinerja UMKM
13
bahwa; 1. Modal berpengaruh seacara positif dan signifikan terhadap kinerja
Lalu pada penelitian yang dilakukan oleh Hanum dan Sinarasri (2018)
dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Umkm (Studi Kasus Umkm di Wilayah Kota
Semarang)” didapatkan hasil uji t dalam penelitian ini menunjukkan bahwa faktor
teknologi dan faktor individual secara parsial berpengaruh positif dan signifikan
berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap adopsi e-commerce dan faktor
lingkungan secara parsial berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap adopsi
14
Mempengaruhi Kinerja Usaha Mikro, Kecil, Dan Menengah (UMKM) Di
Barat?
15
3. Menguji secara empiris pengaruh positif signifikan antara teknologi
Penelitian ini dilakukan sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana (S1)
dengan UMKM, Dinas Koperasi dan UMKM, maupun masyarakat umum dalam
pengambilan keputusan.
16
17
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Menurut UUD 1945 yang kemudian dikuatkan melalui TAP MPR NO.
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah perlu diberdayakan sebagai bagian integral
ekonomi rakyat yang mempunyai kedudukan, peran, dan potensi strategis untuk
Nomor 20 Pasal 1 Tahun 2008 tentang Usaha mikro, Kecil, dan Menengah yang
1 Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan /atau
2 Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri yang
dijalankan oleh perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak
18
19
menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah
maupun usaha besar dengan kriteria tertentu. Kriteria usaha kecil yaitu:
yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan
dengan usaha kecil atau usaha besar. Adapun kriteria usaha menengah
yaitu:
bagi KUMKM tidak berada pada suatu instansi tertentu, dan cenderung
tersebar pada berbagai instansi. Untuk itu, koordinasi dan sinergi dengan
pengembangan KUMKM.
daya saing KUMKM dan daya saing ekonomi nasional. Dalam rangka
juta unit usaha baru yang berbasis pengetahuan dan teknologi selama 5 tahun
Koperasi
koperasi yang berkualitas dan mampu memberikan layanan yang baik kepada
sebagian besar kasus, kelompok usaha mikro masih belum dapat memenuhi
kebutuhan dasar untuk hidup, seperti: gizi, pendidikan, kesehatan dan lain-
lain. Usaha mikro memiliki karakteristik yang unik dan belum tentu dapat
itu, pemberdayaan usaha mikro perlu ditetapkan sebagai suatu strategi yang
industri pedesaan.
23
kelembagaan UMKM.
1. Aspek Socio-cultural
3. Aspek Keuangan
4. Aspek Produksi\
dirinya.
5. Aspek Pemasaran
perkembangan UMKM.
6. Aspek Regulasi
2.1.4 Kinerja
salah satu aktivitas dari seluruh rangkaian aktivitas manajamen sumber daya
keterampilan dan pengetahuan, sumber daya yang tersedia, kualitas dan gaya
manajemen yang ada, serta motivasi. Kinerja pegawai dapat dijadikan ukuran-
ukuran apakah saran dan tujuan sesuai dengan rencana organisasi/institusi, selain
itu juga dapat menjadi dasar tolok ukur sejauh mana keberhasilan suatu
kinerja. Kinerja perusahaan dapat diukur melalui 3 hal yaitu efisiensi, koordinasi,
dan perdagangan (posisi pasar dan penjualan) dimana ketiga hal tersebut
diharapkan dapat diperoleh dari adopsi teknologi informasi baru oleh suatu
perusahaan (Kraemer et al., 2002). Adapun menurut Robins (Sangadji, 2013), ada
1. Kualitas
Kualitas kerja diukur dari persepsi pimpinan terhadap kualitas pekerjaan yang
2. Kuantitas
seperti jumlah unit, ataupun jumlah siklus aktivitas yang telah diselesaikan.
3. Ketepatan Waktu
pekerjaan dalam waktu yang sudah ditetapkan yang juga sebagai standar
4. Efektivitas
5. Kemandirian
professional.
2.1.5 Modal
Menurut Meij dalam buku Riyanto (2013: 18) modal adalah sebagai
kolektivitas dari barang-barang modal yang terdapat dalam neraca sebelah debet,
yang di maksud dengan barang-barang modal adalah semua barang yang ada
modal (uang) dan tenaga (keahlian). Modal dalam betuk uang diperlukan untuk
untuk membiayai segala keperluan usaha, mulai dari izin prainvestasi, pengurusan
izin-izin, biaya investasi untuk pembelian aktiva tetap, sampai dengan modal
kerja.
Besarnya modal yang diperlukan tergantung dari jenis usaha yang akan
digarap. Dalam kenyataan sehari-hari kita mengenal adanya usaha kecil, usaha
tertentu. Jadi, jenis usaha menentukan besarnya jumlah modal yang di perlukan.
manusia untuk mewujudkan perannya sebagai mahluk sosial yang adaptif dan 29
transformatif yang mampu mengelola dirinya sendiri serta seluruh potensi yang
internasional (Sudaryono et al, 2018: 4). Sumber daya manusia merupakan faktor
yang paling pokok dalam pembangunan. Pengembangan SDM itu perlu dilakukan
oleh organisasi atau perusahaan. Pengembangan SDM adalah suatu upaya yang
tenaga kerja. Pengembangan tersebut dapat berupa pelatihan skill tenaga kerja dan
2.1.7 Teknologi
produktivitas dalam suatu usaha. Dengan adanya alat tersebut, sangat mudah para
para tenaga kerja yang pada akhirnya akan mempengaruhi tingkat pendapatan.
Suparmoko dan Irawan (2003), teknologi berarti suatu perubahan dalam fungsi
didapatkan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa faktor modal dan teknologi
besar modal yang dimiliki dan semakin tinggi penggunaan teknologi suatu usaha
pendapatan usaha.
dan teknologi juga memiliki pengaruh positif dan signifikan secara parsial
simultan modal, tingkat pendidikan dan teknologi juga memiliki pengaruh positif
Barat.
(Studi Kasus Umkm di Wilayah Kota Semarang)” didapatkan hasil uji t dalam
penelitian ini menunjukkan bahwa faktor teknologi dan faktor individual secara
UMKM di Kota Semarang. Hasil uji F menunjukkan bahwa secara simultan faktor
Jenis penelitian ini adalah kualitatif deskriptif, metode ini dipilih karena peneliti
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pelaku UMKM dalam memahami digital
terhadap peningkatan profit komoditas bagi UMKM. Hasil dari penelitian ini
online dengan akun pribadi mereka, hal ini dilakukan agar secara manajemen
media sosial dapat secara aktif berfokus sebagai media promosi UMKM.
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Terhadap Pendapatan Nasional Pada Sektor
tenaga kerja UMKM dan investasi UMKM berpengaruh positif dan signifikan
Indonesia.
dan signifikan faktor SDM terhadap kinerja UMKM Kabupaten Brebes, (2)
UMKM Kabupaten Brebes, (3) Terdapat pengaruh positif dan signifikan faktor
Brebes, (5) Terdapat pengaruh signifikan faktor SDM, Keuangan, Produksi, dan
31
Tabel 2.1
Pesamaan dan Perbedaan Hasil Penelitian Terdahulu dengan
Penelitian yang Sekarang
landasan dalam penelitian yang dapat diketahui variabel bebas adalah Modal (X1),
Sumber Daya Manusia (X2), dan Teknologi (X3) akan mempengaruhi variabel
terikat yaitu Kinerja (Y). Rerangka konseptual dalam penelitian ini dapat
Modal
(X1)
Sumber
Daya Kinerja
Manusia (Y)
(X2)
Teknologi
(X3)
34
Gambar 2.1
Rerangka Konseptual
Keterangan:
: berpengaruh secara parsial
2.3.2 Hipotesis
data yang terkumpul. Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
yang sudah ada, tanpa modal yang cukup maka akan berpengarauh terhadap
kinerja UMKM.
mampu menunjang kinerja UMKM dengan baik. Hal ini diukung oleh
METODE PENELITIAN
yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih, dengan
penelitian ini maka dapat dibangun suatu teori yang dapat menjelaskan,
meramalkan dan mengontrol suatu gejala. Tujuan penelitian ini adalah untuk
Lombok Barat, yaitu hubungan antara variabel bebas yaitu Modal, Sumber Daya
3.2.1 Kuesioner
3.3.1 Populasi
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi, populasi bukan hanya orang
37
38
tetapi juga obyek dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar
jumlah yang ada pada obyek/subyek yang dipelajari tetapi meliputi seluruh
karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu (Sugiyono, 2017: 80).
Tabel 3.1
Jumlah Usaha Kecil Menengah Kabupaten Lombok Barat Tahun 2019
Jumlah UKM
No. Kecamatan Total UKM
Formal Non Formal
1. Sekotong 205 153 358
2. Lembar 382 312 694
3. Gerung 541 1010 1551
4. Kuripan 256 418 674
5. Kediri 264 792 1056
6. Labuapi 578 758 1336
7. Batulayar 644 99 743
8. Gunungsari 581 175 756
9. Lingsar 214 279 493
10. Narmada 313 388 701
Jumlah 3978 4384 8362
Tabel 3.2
Nama Usaha Kecil Menengah Di Kecamatan Narmada Tahun 2019
Klasifikasi Usaha
No. Nama UMK Jenis Usaha
Mikro Kecil
UD. Darlis Pertanian: Usaha
1. 1 -
Hasil Pertanian
UD. Suryadi Abadi Perdagangan:
2. ATK dan 1 -
Fotocopy
TB. Naufal Bangunan Perdagangan:
3. 1 -
Bahan Bangunan
TB. Bilal Perdagangan:
4. 1 -
Bahan Bangunan
UD. Bina Usaha Perdagangan:
5. 1 -
Bahan Bangunan
Melenium Olahan makanan:
6. Pisang Sale & 1 -
Kripik
UD. Padma Bangunan Perdagangan:
7. 1 -
Bahan Bangunan
39
Klasifikasi Usaha
No. Nama UMK Jenis Usaha
Mikro Kecil
UD. Segara Anak Perdagangan:
8. 1 -
Sembako
Hendra Pertanian:
9. Budidaya Jamur 1 -
Tiram
UD. Puji Suci Perdagangan:
10. 1 -
Sembako
Pisang Sale Eka Olahan Makanan:
11. Sukses Pisang Sale & 1 -
Kripik
12. Dedi Perdagangan 1 -
Mahsan Pertanian:
13. Budidaya 1 -
Kangkung
Sate Bulayak Kuliner: Sate
14. 1 -
Narmada Bulayak
Sapriah Perdagangan:
15. 1 -
Sembako
Suhaebi Pertanian:
16. Budidaya Jamur 1 -
Tiram
EA Toko Perdagangan:
17. 1 -
Kebutuhan RT
Munirah Bumbu Perdagangan:
18. Suplyer Bumbu 1 -
Dapur
Dian Perdagangan:
19. 1 -
Barang Bekas
Wawan Material Usaha Jasa:
20. Bahan Material 1 -
dan Angkutan
21. Nyurlembang Kuliner: Bakso 1 -
Sumber: Data Sekunder Dinas Koperai UKM Provinsi NTB. Profil UMKM Per
Kabupaten Kota Se-NTB 2018-2019
Berdasarkan Tabel 3.1 dan Tabel 3.2, maka populasi dalam penelitian ini
adalah jumlah total UMKM pada tahun 2018-2019 yang telah terdaftar (berizin)
3.3.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
N
n=
1+ Ne2
Keterangan:
: jumlah sampel
Perhitungan:
722
n=
1+722 ( 0,1 )2
722
n=
1+722 ( 0,01 )
722
n=
1+7,22
722
n=
8,22
n=87,83
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif.
Data kuantitatif adalah data yang dapat diukur atau dihitung secara langsung yang
berupa informasi atau penjelasan yang dinyatakan dengan bilangan atau berbentuk
angka (Sugiyono, 2014: 8). Dalam penelitian ini akan diperoleh data berupa hasil
yang berupa data kualitatif yang dikuantitatifkan berdasarkan Skala Likert dengan
menggunakan score.
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan
sekunder. Menurut Sugiyono (2014: 131) data primer merupakan suatu data asli
khusus. Data primer dalam penelitian ini adalah hasil pengisian kuisioner yang
diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara umumnya berupa
bukti, catatan atau laporan, historis yang tersusun dalam bentuk arsip atau
42
dokumen. Adapun data arsip atau dokumen dalam penelitian diperoleh dari
1. X1 = Modal
3. X3 = Teknologi
Kinerja (Y).
a. Modal (X1)
Modal adalah jumlah semua dana yang digunakan pelaku usaha UMKM
mengalokasikan dana atau finansial, serta merumuskan seluruh strategi yang ada
digunakan untuk mengukur variabel sumber daya manusia dalam penelitian ini
2. Lama berwirausaha
3. Jiwa kepemimpinan
c. Teknologi (X3)
2. Teknologi Madya
d. Kinerja (Y)
Kinerja merupakan result atau hasil secara kualitas dan kuantitas yang dicapai
oleh para pelaku UMKM dalam melaksanakan kegiatan usahanya sesuai dengan
tenggungjawab untuk mencapai suatu tujuan usaha. Ada enam indikator untuk
mengukur tingkar kinerja tiap pegawai atau individu (Sangdji, 2013), keenam
1. Kualitas
2. Kuantitas
3. Ketepatan waktu
4. Efektivitas
5. Kemandirian
Likert yang mengharuskan responden untuk menunjukkan derajat setuju atau tidak
setuju pada setiap pernyataan (statement) yang berkaitan dengan objek yang akan
dinilai. Bentuk asal Skala Likert ini memiliki 5 (lima) kategori, apabila dirangking
a. Uji Validitas
Uji validitas mengacu pada pengukuran sah atau tidaknya suatu kuisioner,
karena dalam pengujian ini dilakukan perhitungan koefisien dimana jika r hitung
> r table, maka oernyataan tersebut dikatakan valid (Ghozali, 2016). Dalam
penelitian ini menggunakan tingkat signifikan sebesar 0,05 dan metode yang
b. Uji Reliabilitas
Pada uji reliabilitas dilakukan pengukuran sejauh mana suatu alat ukur
a. Uji Normalitas
dilakukan dengan alat uji statistik Kolmogorov Smirnov. Apabila nilai signifikan
> 0,05 ini berarti statistik terdistribuso secara normal yang juga berarti dapat
b. Uji Multikolonieritas
mengujinya, dapat dilakukan dari hasil output pada SPSS dengan melihat nilai
tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF). Nilai yang biasa digunakan untuk
mendeteksi adanya gejala multikolonieritas adalah apabila nilai tolerance < 0,10
c. Uji Heteroskedastisitas
Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi
Apabila variance dari residual datu pengamatan ke pengamatan lain tetap disebut
heteroskedastisitas.
ada secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan atau tidak terhadap
perlu diketahui nilai koefisien determinasi (R2). Apabila nilanya sebesar 1 berarti
dan tidak ada faktor lain yang menyebabkan fluktuasi variabel independen. Jika
nilai adjusted R square berkisar 0 sampai 1, ini berarti semakin kuat kemampuan
sebaliknya. Atau dengan kata lain semakin besar adjusted R square maka akan
48
49
50