Menimbang : a. bahwa puskesmas adalah fasilitas pelayanan
kesehatan yang memiliki tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan di wilayah kerjanya yaitu mewujudkan wilayah kerja Puskesmas yang sehat; b. bahwa untuk menjalankan tugas tersebut, puskesmas memiliki fungsi yaitu menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya Kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan mengutamakan preventif dan promotif di wilayah kerjanya; c. bahwa dalam menyelenggarakan upaya Kesehatan masyarakat, puskesmas berwenang untuk melaksanakan pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b, huruf c, maka perlu ditetapkan Keputusan Kepala Puskesmas ipuh
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan; 2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa; 3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah; 4. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2019 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan 5. Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa; 6. Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional; 7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 74 Tahun 2015 tentang Upaya Peningkatan Kesehatan dan Pencegahan Penyakit; 8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 44 Tahun 2016 tentang Pedoman Manajemen Puskesmas; 9. Peraturan Menteri Kesehatan 8 Tahun 2019tentang Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan; 10. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;
MEMUTUSKAN
Menetapkan : Keputusan Kepala Puskesmas Kutowinangun
Kabupaten Kebumen tentang Fasilitasi Pemberdayaan Masyarakat di Wilayah Kerja Puskesmas
Kesatu : Menetapkan bahwa Kepala Puskesmas, Penanggung
Jawab UKM Puskesmas, Koordinator Pelayanan, dan Pelaksana Kegiatan wajib memfasilitasi kegiatan yang berwawasan kesehatan melalui pemberdayaan masyarakat
Kedua : Pemberdayaan masyarakat sebagaimana yang
dimaksud pada diktum KESATU yaitu proses untuk meningkatkan pengetahuan, kesadaran, kemampuan individu, keluarga, serta masyarakat untuk berperan aktif dalam upaya kesehatan yang dilaksanakan dengan cara fasilitasi proses pemecahan masalah melalui pendekatan edukatif dan partisipatif serta memperhatikan kebutuhan potensi dan sosial budaya setempat.
ketiga : Pemberdayaan masyarakat dilakukan dengan
tahapan : 1. pengenalan kondisi desa; 2. survei mawas diri; 3. musyawarah di desa; 4. perencanaan partisipatif; 5. pelaksanaan kegiatan; 6. pembinaan kelestarian; 7. pengintegrasian program, kegiatan, dan/atau kelembagaan Pemberdayaan Masyarakat yang sudah ada sesuai dengan kebutuhan dan kesepakatan masyarakat
keempat Kegiatan fasilitasi pemberdayaan masyarakat
sebagaimana yang dimaksud pada diktum Kedua yaitu dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, perbaikan, dan evaluasi dimana kegiatan fasilitasi yang dimaksud dapat berupa : 1. melaksanakan advokasi dan sosialisasi kepada masyarakat, pemangku kepentingan, dan mitra terkait untuk mendukung pelaksanaan Pemberdayaan Masyarakat 2. melakukan pendampingan dan pembinaan teknis dalam tahapan penyelenggaraan Pemberdayaan Masyarakat 3. melakukan koordinasi dengan lintas sektor dan pemangku kepentingan di wilayah kerja Puskesmas dalam pelaksanaan Pemberdayaan Masyarakat 4. membangun kemitraan dengan organisasi kemasyarakatan dan swasta di wilayah kerja Puskesmas dalam pelaksanaan Pemberdayaan Masyarakat 5. mengembangkan media komunikasi, informasi, dan edukasi kesehatan terkait Pemberdayaan Masyarakat dengan memanfaatkan potensi dan sumbedaya berbasis kearifan lokal; 6. melakukan peningkatan kapasitas tenaga pendamping Pemberdayaan Masyarakat dan kader 7. melakukan dan memfasilitasi edukasi kesehatan kepada masyarakat; 8. menggerakkan masyarakat untuk berpartisipasi dalam kegiatan Pemberdayaan Masyarakat. 9. Melakukan pencatatan dan pelaporan pelaksanaan Pemberdayaan Masyarakat di tingkat kecamatan dan kabupaten/kota secara berkala; 10. Melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan Pemberdayaan Masyarakat di wilayah kerja Puskesmas secara berkala kelima : Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Ipuh Pada tanggal : Januari Kepala Puskesmas Ipuh
ILMU PERUBAHAN DALAM 4 LANGKAH: Strategi dan teknik operasional untuk memahami bagaimana menghasilkan perubahan signifikan dalam hidup Anda dan mempertahankannya dari waktu ke waktu