Anda di halaman 1dari 5

KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS MERAL

KABUPATEN KARIMUN
NOMOR : B/IV/SK/1/2017/
TENTANG
KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT

KEPALA PUSKESMAS MERAL,

Menimbang : a. bahwa Upaya Kesehatan Masyarakat adalah setiap


kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatan serta mencegah dan menanggulangi
timbulnya masalah kesehatan dengan sasaran
keluarga, kelompok, dan masyarakat;

b. bahwa Upaya Kesehatan Masyarakat yang


diberikan Puskesmas kepada masyarakat
mencakup perencanaan, pelaksanaan, evaluasi,
pencatatan, pelaporan dan dituangkan dalam
suatu sistem;

c. bahwa dengan adanya perkembangan keadaan


terutama dengan telah ditetapkannya Peraturan
Menteri Kesehatan Nomor 44 Tahun 2016 tentang
Manajemen Puskesmas;

d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana


dimaksud dalam huruf a, b dan c, perlu ditetapkan
dengan Keputusan Kepala Puskesmas tentang
Kebijakan Penyelenggaraan Upaya Kesehatan
Masyarakat.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 53 Tahun 1999 tentang


Pembentukan Kabupaten Pelelawan, Kabupaten
Rokan Hulu, Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten
Siak, Kabupaten Karimun, Kabupaten Natuna,
Kabupaten Kuantan Senggigi dan Kota Batam
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999
Nomor 181, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3902) sebagaimana telah
beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 34 Tahun 2008 tentang Perubahan
Ketiga atas Undang-Undang Nomor 53 Tahun 1999
tentang Perubahan Kabupaten Pelelawan,
Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Rokan Hilir,
Kabupaten Siak, Kabupaten Karimun, Kabupaten
Natuna, Kabupaten Kuantan Senggigi dan Kota
Batam (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2008 Nomor 107, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4880) ;
2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5063);

3. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang


Tenaga Kesehatan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 298, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5607);

4. Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2012 tentang


Sistem Kesehatan Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 193);

5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 65 tahun


2013 tentang Pemberdayaan Masyarakat Bidang
Kesehatan;

6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 tahun


2014 tentang Puskesmas;

7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 46 tahun


2015 tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik
Pratama;

8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 tahun


2016 tentang Standar Minimal Pelayanan Bidang
Kesehatan;

9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 44 tahun


2016 tentang Manajemen Puskesmas;

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS TENTANG


KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN UPAYA
KESEHATAN MASYARAKAT

Kesatu : Menetapkan kebijakan penyelenggaraan Upaya


Kesehatan Masyarakat sebagaimana tercantum
dalam lampiran keputusan ini.

Kedua : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan


dan dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Tanjung Balai Karimun


Pada tanggal, 05 Januari 2017

KEPALA PUSKESMAS MERAL

PARAS HASIBUAN

2
LAMPIRAN
KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS MERAL
NOMOR : B/IV/SK/1/2017/0002
TENTANG KEBIJAKAN UPAYA KESEHATAN
MASYARAKAT

KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT

A. Kebijakan Perencanaan, Akses, dan Evaluasi Kinerja :

1. Perencanaan tiap-tiap Puskesmas disusun berdasarkan analisis


kebutuhan masyarakat, dan mengacu pada pedoman atau acuan yang
ditetapkan oleh Kementarian Kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi,
maupun Dinas Kesehatan Kabupaten, dan capaian kinerja masing-
masing Upaya Kesehatan Masyarakat.
2. Identifikasi kebutuhan dan harapan masyarakat dilakukan melalui
survei mawas diri, musyawarah masyarakat desa, kegiatan survei yang
lain, kotak saran, maupun temu muka dengan tokoh masyarakat dan
sasaran masing-masing Upaya Kesehatan Masyarakat untuk
memperoleh umpan balik dari masyarakat, kelompok masyarakat, dan
sasaran.
3. Perencanaan tiap-tiap Upaya Kesehatan Masyarakat harus
diintegrasikan dalam perencanaan Puskesmas, baik dalam perencanaan
lima tahunan (Rencana Strategi Bisnis) maupun Rencana Bisnis
Anggaran (RBA).
4. Umpan balik dari masyarakat digunakan baik dalam penyusun rencana,
maupun untuk perubahan rencana yang disusun.
5. Inovasi dalam penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat dilakukan
sesuai dengan perkembangan kebutuhan dan harapan masyarakat,
perubahan regulasi, perkembangan tehnologi.
6. Permasalahan dan hambatan dalam penyelenggaraan masing-masing
Upaya Kesehatan Masyarakat harus diidentifikasi, dianalisis dan
ditindak lanjuti dengan mengikuti siklus Plan – Do – Check – Action
(PDCA) dalam bentuk upaya perbaikan yang berkesinambungan dan
inovasi perbaikan.
7. Inovasi dalam penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat harus
direncanakan, dilaksanakan dan dievaluasi.
8. Untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap kegiatan Upaya
Kesehatan Masyarakat, jadwal pelaksanaan kegiatan harus disepakati
dan diinformasikan pada sasaran, lintas program, dan lintas sektor
terkait.
9. Sasaran kegiatan Upaya Kesehatan Masyarakat berhak untuk
mendapatkan akses yang mudah dan tepat waktu dalam berperan aktif
pada saat pelaksanaan kegiatan Upaya Kesehatan Masyarakat.
10. Sasaran Upaya Kesehatan Masyarakat, lintas program dan lintas sektor
terkait harus mendapat informasi tentang kegiatan masing-masing
Upaya Kesehatan Masyarakat, tujuan, tahapan dan jadwal pelaksanaan.
11. Akses masyarakat dan sasaran Upaya Kesehatan Masyarakat harus
dievaluasi.
12. Masyarakat dan sasaran Upaya Kesehatan Masyarakat berhak untuk
menyampaikan keluhan dan umpan balik melalui media komunikasi :
sms, kotak saran, dan pertemuan dengan tokoh masyarakat maupun
forum-forum komunikasi seperti : Temu muka dengan tokoh
masyarakat, Lokakarya Mini Tribulanan, Musrenbang, Rapat dan Forum
komunikasi lainnya.

3
13. Umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti. Tindak lanjut yang
dilakukan harus diinformasikan kepada masyarakat
14. Kinerja masing-masing Upaya Kesehatan Masyarakat harus dievaluasi,
dianalisis dan ditindak lanjut dalam bentuk perbaikan yang
berkesinambungan dan inovasi perbaikan.

B. Kebijakan Pengelolaan Upaya Kesehatan Masyarakat

1. Penanggung jawab Upaya Kesehatan Masyarakat harus memenuhi


persyaratan kompetensi sebagaimana pada pedoman tiap-tiap Upaya
Kesehatan Masyarakat.
2. Analisis kompetensi wajib dilakukan untuk tiap penanggung jawab.
3. Jika kompetensi belum terpenuhi maka harus dilakukan tindak lanjut
untuk memenuhi kompetensi yang dipersyaratkan.
4. Penanggung jawab dan pelaksana Upaya Kesehatan Masyarakat yang
baru wajib mengikuti program orientasi.
5. Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat dilaksanakan sesuai
dengan tata nilai yang disepakati dan rencana yang disusun.
6. Kepala Puskesmas wajib melakukan pembinaan dan arahan kepada
tiap-tiap penanggung jawab Upaya Kesehatan Masyarakat dalam
pelaksanaan kegiatan Upaya Kesehatan Masyarakat.
7. Penanggung jawab Upaya Kesehatan Masyarakat wajib melakukan
pembinaan dan arahan kepada pelaksana kegiatan.
8. Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Masyarakat wajib melakukan
komunikasi dan koordinasi dengan lintas program dan lintas sektor
terkait dalam penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat.
9. Dalam penyelenggaraan kegiatan Upaya Kesehatan Masyarakat harus
diidentifikasi risiko yang mungkin terjadi terhadap lingkungan, dan
dilakukan upaya untuk mencegah dan/atau meminimalisasi akibat dari
risiko yang terjadi.
10. Dalam penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat dilakukan
fasilitasi pemberdayaan masyarakat dan sasaran. Pemberdayaan
masyarakat dimulai dengan keterlibatan masyarakat dalam
menyampaikan kebutuhan, keluhan, umpan balik, aktif dalam
pelaksanaan kegiatan Upaya Kesehatan Masyarakat, sampai dengan
mengembangkan kegiatan-kegiatan Upaya Kesehatan Bersumber
Masyarakat.
11. Dalam pelaksanaan kegiatan Upaya Kesehatan Masyarakat, penanggung
jawab dan pelaksana dipandu oleh uraian tugas yang jelas yang dikaji
secara regular minimal setahun sekali.
12. Lintas program dan lintas sektor terkait harus diidentifikasi untuk tiap
Upaya Kesehatan Masyarakat dengan kejelasan peran masing-masing.
13. Akuntabilitas penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat
dilaksanakan dengan monitoring dan evaluasi kinerja Upaya Kesehatan
Masyarakat.
14. Monitoring sebagai wujud akuntabilitas dilakukan dengan cara analisis
terhadap laporan kegiatan Upaya Kesehatan Masyarakat, supervisi oleh
Kepala Puskesmas maupun penanggung jawab Upaya Kesehatan
Masyarakat, dan pertemuan monitoring kegiatan Upaya Kesehatan
Masyarakat oleh penanggung jawab Upaya Kesehatan Masyarakat
15. Evaluasi kinerja Upaya Kesehatan Masyarakat secara periodik dilakukan
setiap bulan, sedangkan evaluasi kinerja dalam setahun dilakukan
melalui penilaian kinerja pada akhir tahun berjalan.
16. Hak dan kewajiban sasaran harus diperhatikan dalam pelaksanaan
kegiatan Upaya Kesehatan Masyarakat

4
17. Hak-hak sasaran meliputi :
a. Memperoleh informasi tentang jadwal, pelaksanaan dan penjelasan
tentang pelaksanaan upaya kesehatan masyarakat Puskesmas;
b. Memperoeh sosialisasi tentang pelaksanaan kegiatan upaya
kesehatan masyarakat Puskesmas;
c. Memperoleh pelayanan kegiatan upaya kesehatan masyarakat sesuai
dengan ketentuan yang berlaku dan dilaksanakan secara optimal;
d. Memberikan saran, masukan dan pendapat dengan baik sesuai
ketentuan.
18. Kewajiban sasaran meliputi :
a. Berpartisipasi aktif dalam kegiatan upaya kesehatan masyarakt
Puskesmas;
b. Mengikuti ketentuan yang berlaku dalam kegiatan upaya kesehatan
masyarakat Puskesmas;
c. Melaksanakan kegiatan pencegahan dalam rangka mencegah
penyakit sesuai dengan anjuran yang telah disosialisasikan oleh
petugas Puskesmas.
19. Perilaku dalam penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat diatur
sebagaimana tertuang dalam peraturan internal Puskesmas

Ditetapkan di Meral Karimun


Pada tanggal 05 Januari 2017

KEPALA PUSKESMAS MERAL

PARAS HASIBUAN

Anda mungkin juga menyukai