Anda di halaman 1dari 96

PEMANTAUAN PERTUMBUHAN

BALITA

Aji Nur Salim, S.Gz


STATUS GIZI,
PERTUMBUHAN
DAN
PERKEMBANGAN
PENGERTIAN STATUS GIZI
STATUS GIZI adalah keadaan keseimbangan
antara ASUPAN zat gizi dan KEBUTUHAN zat
gizi oleh tubuh untuk berbagai keperluan
proses biologi

GIZI SEIMBANG bila ASUPAN zat gizi SESUAI


dengan KEBUTUHAN zat gizi = GIZI BAIK

GIZI TIDAK SEIMBANG bila ASUPAN zat gizi


TIDAK SESUAI dengan KEBUTUHAN zat gizi
(Kurang atau Melebihi) = KURANG GIZI atau
GIZI LEBIH
Gizi Seimbang = Gizi Baik

Berat normal

Asupan zat gizi Kebutuhan zat gizi

Asupan zat gizi SESUAI kebutuhan zat gizi


Gizi Tidak Seimbang = Kurang Gizi

Berat kurang

Asupan zat gizi

Kebutuhan zat gizi

Asupan zat gizi KURANG DARI kebutuhan zat gizi


Gizi Tidak Seimbang = Gizi Lebih

Berat lebih

Kebutuhan zat gizi

Asupan zat gizi

Asupan zat gizi MELEBIHI kebutuhan zat gizi


Hubungan Status Gizi, Asupan Zat Gizi
dan Infeksi
STATUS GIZI

Me
n
gg
a
izi

ng
tg

gu
za

pe
Keseimbangan
tu

ny
Mu

er
antara

ap
n
da

ASUPAN ZAT GIZI

an
ah

za
dan
ml

tg
KEBUTUHAN ZAT GIZI
Ju

izi
oleh tubuh

Asupan Zat Gizi Penyakit Infeksi

Pengaruh terhadap nafsu makan Daya tahan tubuh terhadap infeksi


PENYEBAB KURANG GIZI
ANAK KURANG GIZI

Akibat kekurangan asupan zat gizi

Akibat kekurangan Akibat menderita


makanan penyakit infeksi

Pola asuh, pola perawatan anak, perilaku


kesehatan, keadaan ekonomi, pengetahuan ibu
Mempengaruhi KESEIMBANGAN ZAT GIZI

Pertumbuhan

Perkembangan

Kecerdasan

Pemeliharaan
kesehatan

Aktivitas dan
Lain-lain
PERTUMBUHAN
ADALAH:
Perubahan ukuran fisik
dari waktu ke waktu,
baik dari segi DIMENSI,
PROPORSI, maupun
KOMPOSISI tubuh

Pada manusia, ukuran


fisik (tubuh) disebut
juga dengan istilah
ANTROPOMETRI
ANTROPOMETRI

Adalah: Ukuran tubuh


manusia

Berasal dari kata:

Anthropos = Manusia
Metric = Ukuran
PERKEMBANGAN

ADALAH:
0 bln 1 bln 2 bln 3 bln
Perubahan kemampuan
anak dalam gerakan
motorik kasar/halus,
4 bln 5 bln 6 bln 7 bln kecerdasan, mental,
perilaku dari waktu ke
waktu
8 bln 9 bln 10 bln 11 bln

Perubahan
motorik kasar
12 bln 13 bln 14 bln 15 bln
Pertumbuhan dan Perkembangan
Ukuran fisik

n a k
n A
ha
m bu
rt u
Pe

Anak yang sehat akan tumbuh


dan berkembang dengan baik

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

Umur Anak (bulan)


Perbedaan Pertumbuhan dan
Perkembangan

Pertumbuhan:

Perubahan yang dapat diukur secara


kuantitatif (Contoh: dari 5 kg menjadi
6 kg, dari 54 cm menjadi 60 cm)

Perkembangan:

Perubahan yang hanya dapat diukur


secara kualitatif (Contoh: dari dapat
merangkak menjadi dapat berdiri,
dari tidak dapat bicara menjadi dapat
bicara, dsb.)
Kesamaan Pertumbuhan dan
Perkembangan

1. Pertumbuhan dan Perkembangan merupakan


proses perubahan yang mengikuti perjalanan
waktu (Contoh: dari bulan ke bulan)

2. Pertumbuhan dan Perkembangan hanya dapat


diketahui bila dilakukan pemantauan secara
teratur dan terus menerus

3. Setiap anak memiliki Jalur Pertumbuhan dan


Perkembangan NORMAL (“Trajectory”) yang
bervariasi
PENIMBANGAN PEMANTAUAN
BULANAN PERTUMBUHAN

D = Datang D = Deteksi
D = Daftar D = Dini

T = Timbang T = Tumbuh
K = Kueh K = Kembang

B = Bubar B = Balita
UMUM TERJADI SEHARUSNYA
PENIMBANGAN BULANAN BALITA DI POSYANDU

1. DATANG KE 2. DIDAFTAR 3. DITIMBANG


POSYANDU

6. PULANG
5. DIBAGI MAKANAN/ 4. DICATAT DALAM
KUEH BUKU REGISTER
PEMANTAUAN PERTUMBUHAN BALITA DI POSYANDU

1. DATANG KE 2. DIDAFTAR 3. DITIMBANG 4. BB ANAK DICATAT


POSYANDU & DI PLOT KE KMS

KONSELING
PELAYANAN GIZI N = NAIK
DAN KESEHATAN
6.

DASAR 5. DINILAI STATUS


T = TIDAK PERTUMBUHAN
NAIK BERDASARKAN
KURVA BB ANAK
TIDAK
GIZI
BURUK KONFIRMASI BGM, PERTAMA
DITIMBANG

DIRUJUK GIZI BURUK


KENAPA PERTUMBUHAN DIPANTAU?

GIZI SEIMBANG? Pertumbuhan Normal


Tidak Ya

Indikasi
Pertumbuhan Keadaan Gizi tetap baik
Terganggu

Indikasi PERTUMBUHAN sebagai


Keadaan gizi yang INDIKATOR Memburuknya
memburuk atau Tetap Baiknya
Keadaan Gizi
Tumbuh Normal & Tumbuh Terganggu

Pertumbuhan Normal

Berakhir beda
(Dipantau Pertumbuhannya)

Pertumbuhan terganggu
(Tidak dipantau pertumbuhannya)

Berawal sama
1. Mengetahui status pertumbuhan individu balita dari waktu
ke waktu secara teratur

2. Mengetahui secara lebih dini (awal) terjadinya gangguan


pertumbuhan pada individu balita

3. Memberikan tindakan penanggulangan (intervensi) segera


pada anak yang mengalami gangguan pertumbuhan 
agar dapat dikembalikan ke jalur pertumbuhan normalnya

4. Memberikan konseling pada ibu/pengasuh anak dalam


upaya mempertahankan atau meningkatkan keadaan gizi
dan kesehatan anak
1. Anak ditimbang secara teratur setiap bulan (di Posyandu
atau di tempat Lain) dan memiliki KMS
2. Setiap ditimbang KMS anak harus dibawa
3. Berat badan anak harus di PLOT ke dalam grafik KMS
4. Status pertumbuhan anak harus dinilai dengan melihat
kurva berat badannya dalam KMS untuk menilai N=naik
atau T=tidak naiknya
5. Anak diidentifikasi apakah perlu tumbuh-kejar atau
mempertahankan pertumbuhannya
6. Ibu atau Pengasuh Balita harus diberikan informasi atau
konseling sehubungan dengan status pertumbuhan anak
BEBERAPA HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN
DALAM PEMANTAUAN PERTUMBUHAN

1. CARA memasang timbangan (dacin) dan cara


menimbang anak

2. CARA menghitung umur anak yang lebih teliti

3. CARA PLOT berat badan anak dalam KMS

4. CARA menilai status pertumbuhan anak

5. CARA identifikasi anak yang harus tumbuh-kejar

6. CARA menentukan GARIS PERTUMBUHAN IDEAL


bagi anak yang harus tumbuh-kejar
1. Pilih Pelana rumah
atau dahan peng-
gantung yang kuat

2. Tali penggantung
dacin yang kuat

3. Gantungkan dacin dengan


posisi batang dacin sejajar
dengan mata penimbang
4. Sarung atau celana
timbang tempat 5. Bandul geser
anak diletakkan di angka NOL
6. Bandul penyeimbang
dapat berupa kantong/
plastik berisi kerikil
atau pasir

CARA MEMASANG DACIN YANG BENAR


7. Posisi kedua paku
timbangan harus
lurus
CARA MENIMBANG ANAK YANG BENAR
MENGAPA UMUR HARUS DIHITUNG TELITI?
1. Karena pertumbuhan anak berhubungan dengan umur
SLOGAN: Bertambah umur bertambah berat badan
2. Karena kecepatan tumbuh (“growth rate”) balita dari
umur 0 bulan sampai 60 bulan berbeda-beda.
3. Mengetahui umur anak dengan tepat sangat penting
untuk menilai apakah kecepatan tumbuh anak mengikuti
kecepatan tumbuh normal pada umur tersebut.
a. Kecepatan tumbuh anak laki-laki:
a1). Antara 0 -1 bulan = 0,8 – 1,1 kg
a2). Antara 8 - 9 bulan = 0,3 – 0,5 kg
b. Kecepatan tumbuh anak perempuan:
b1). Antara 0 - 1 bulan = 0,6 – 0,9 kg
b2). Antara 8 - 9 bulan = 0,3 – 0,5 kg
BAGAIMANA CARA MENILAI STATUS
PERTUMBUHAN ANAK?

Bukan hanya asal naik berat badannya

Tapi harus dengan melihat garis pertumbuhan


anak dalam grafik KMS atau melihat KBM

Naik dan Tumbuh Normal

Naik tetapi
tumbuh Tidak Normal
Anak Yang Naik Berat Badannya (N)

1 2

1. Garis pertumbuhan naik mengikuti salah satu pita warna


2. Garis pertumbuhan naik dan pindah ke pita warna di atasnya
3. Kenaikan BB sama dengan KBM atau lebih
Anak Yang Tidak Naik Berat Badannya (T)

3 4 5

1. Garis pertumbuhan menurun, atau lebih rendah dari bulan lalu


2. Garis pertumbuhan mendatar, atau sama dengan bulan lalu
3. Garis pertumbuhan naik, tetapi pindah ke pita warna di bawahnya
4. Kenaikan BB kurang dari KBM
 Usia 1 bulan : 800gr
 Usia 2 bulan : 900gr
 Usia 3 bulan : 800gr
 Usia 4 bulan : 600gr
 Usia 5 bulan : 500gr
 Usia 6 bulan : 400gr
 Usia 7-10 bulan : 300gr
 Usia 11 – 60 bln : 200gr
Bagaimana Dengan Anak BGM ?

a. Anak MENJADI BGM Anak PERTAMA KALI Anak BGM yang tumbuh
b. BGM yang T ditimbang dan BGM NORMAL, karena anak
*) Harus dirujuk ke *) Harus dirujuk ke Pus- tersebut memiliki tinggi
Puskesmas/RS untuk kesmas utk konfirma- badan yang PENDEK
diperiksa dan mempe- si apakah anak GIZI *) Tidak perlu dirujuk
roleh perawatan BURUK atau TIDAK ke Puskesmas
MASALAH YANG SERING
DITEMUKAN DALAM
PEMANTAUAN PERTUMBUHAN
1. KESALAHAN MENIMBANG ANAK
Batang dacin tidak
datar (seimbang)

Bandul penyeimbang
tidak dipasang

Sarung timbang
sudah dipasang
Anak langsung ditimbang
 berat badan anak lebih
berat dari sebenarnya
2. KESALAHAN MENGHITUNG UMUR ANAK

a. Umur anak dihitung dengan menambahkan 1


bulan untuk setiap hari buka Posyandu 
konsekuensinya terjadi umur anak lebih tua
atau lebih muda dari sebenarnya  karena
sangat tergantung dari jadwal hari buka
Posyandu
Kesalahan PLOT sebagai akibat ketidak
telitian umur
kg
12 Anak umur 5 bulan
di plot pada umur
4 bulan atau sebaliknya
10

4 Anak umur 8 bulan


di plot pada umur
Anak umur 2 bulan 6 bulan atau sebaliknya
2 di plot pada umur
1 bulan atau sebaliknya
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Umur (bulan)
3. KESALAHAN PENGGUNAAN ANGKA BERAT BADAN
UNTUK MENILAI STATUS PERTUMBUHAN

Umur (bl) 5 6 7 8 9 10
BB (kg) 6,7 6,9 7,2 7,5 7,8 8,0
Status pertumbuhan --- N N N N N

Sebenarnya Kurva pertumbuhan


anak sudah menyeberang ke bawah
PENGGUNAAN BATHROOM SCALE
(TIMBANGAN KAMAR MANDI)

TIDAK DIANJURKAN, KARENA SKALA 1 KG DAN PER MENJADI


LEMAH SETELAH DIPAKAI BEBERAPA KALI
PEMANTAUAN
PERTUMBUHAN BALITA
TINGKAT WILAYAH
1. Dimana Pemantauan Pertumbuhan Wilayah
sebaiknya dilakukan?

DI tingkat Kelurahan/Desa

2. Kenapa di Tingkat Kelurahan/Desa ?


Karena Tingkat Desa/Kelurahan adalah
yang paling dekat dengan POSYANDU,
sehingga data hasil penimbangan dapat
lebih cepat diambil dan diolah untuk dapat
mengetahui kondisi pertumbuhan BALITA
di wilayah tersebut
DATA UNTUK
PEMANTAUAN PERTUMBUHAN WILAYAH

Data SKDN dapat digunakan untuk


memantau status PERTUMBUHAN BALITA
di suatu wilayah

Semua anak balita memiliki KMS dan


Ditimbang secara teratur tiap bulan  agar
dapat dipantau apakah berat badan anak
Naik/Tidak naik untuk penyuluhan dan untuk
diketahui tindakan intervensi apa yang tepat
bila diperlukan
Sumber Data SKDN  POSYANDU

K %
K/S
Pengelolaan
S %
program

D/S

D %
Pemantauan
pertumbuhan
N/D balita di suatu

N wilayah

INTERVENSI
Data hasil penimbangan TINGKAT
bulanan di Posyandu WILAYAH

KELURAHAN/
POSYANDU
Ambil data DESA
Apa Yang Harus Dipersiapkan
Siapkan kertas grafik, buat skala untuk bulan dan skala
untuk % N/D”, sebagai berikut:

100
90
80
70
% N/D”

60
50
40
30
20
10
0
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt dst.
Bulan
Jenis Grafik Pemantauan Pertumbuhan Balita
Tingkat Wilayah (% N/D”)
100
90

80

70
Grafik garis
60 atau
% N/D”

Grafik balok,
50
pilih yang
40 praktis

30

20

10

0
Feb

Sep
Jan

Des
Nop
Mar

Ags
Jun
Mei

Okt
Apr

Jul

Bulan
Kenapa Memakai % N/D” ?

KARENA:
1. Nilai N (pembilang) dihitung dari balita yang
ditimbang 2 kali berturut-turut

2. Oleh karena itu, penyebutnya (D) juga harus


didasarkan pada balita yang ditimbang 2 kali
berturut-turut, yaitu: D” = D – O – B
Keterangan:
D= Jumlah Balita yang ditimbang bulan ini
O= Jumlah Balita yang ditimbang bulan ini,
tetapi tidak ditimbang bulan lalu
B= Jumlah Balita yg baru ditimbang bulan ini
Cara Menghitung Nilai % N/D”

Hitung nilai % N/D”, dengan cara sbb:

1). Kumpulkan angka N, D, B, O dari seluruh


Posyandu yang ada di Desa/Kelurahan

2). Jumlahkan seluruh N, seluruh D, seluruh B,


dan seluruh O

3). Hitung % N/D”, yaitu: 100% X (N/(D-B-O))

4). Plotkan di kertas Grafik yang sudah disiapkan


pada bulan yang bersangkutan
90

80 85
Keadaan pertumbuhan yang 83
terus membaik 80
70 75
72
60 67

58
% N/D"

50
50
40 45
40 Pertahankan dan terus
30 35 tingkatkan keadaan ini
30
20

10

0
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
90

80 Keadaan pertumbuhan yang mengalami


penurunan, tetapi segera ditangani 83 85
80
70 75
68
60
% N/D"

57
50
Keadaan membaik
40 45 45 kembali setelah
40 ditanggulangi
30 35 35
30
20
WASPADA: mungkin ada wabah penyakit
10 atau banyak keluarga yang terkena PHK.
Segera ambil tindakan penanggulangan
0
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
90

80 Keadaan pertumbuhan balita


di suatu wilayah yang kurang
70 diperhatikan
70
60 65
% N/D"

50 58
50
40 45
40 40 38
30 35 35
30 30 Terlambat ditangani,
20 sehingga perbaikan
Penurunan % N/D” yang tidak tidak optimal
10 terdeteksi dengan segera

0
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
90

80
Keadaan desa yang memiliki banyak masalah: kemiskinan,
kesehatan, pola asuh, perilaku, pengetahuan, dsb. Perlu
70
diketahui apa yang menjadi AKAR MASALAH untuk dapat
ditanggulangi secara komprehensif
60
% N/D"

50

40
40 40 40 40
38 40 40
30 35 35 35 35 35

20

10

0
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
MEMAHAMI LEBIH LANJUT
TENTANG
PERTUMBUHAN BALITA
1. FAKTOR UMUR: Pertumbuhan mengikuti perjalanan
waktu (Umur), kecepatan tumbuh bervariasi menurut
umur
2. FAKTOR TINGGI atau PANJANG BADAN: Berat
badan berhubungan linier dengan panjang atau tinggi
badan
3. FAKTOR GIZI dan KESEHATAN: Pertumbuhan
berjalan normal atau tidak normal tergantung
keadaan gizi dan kesehatan anak
4. FAKTOR GENETIK: Dalam keadaan ekonomi dan
kesehatan yang baik, faktor keturunan (genetik)
mempunyai peran penting terhadap pertumbuhan
anak
APAKAH ANAK BGM ADALAH ANAK GIZI BURUK ?

BELUM TENTU

Karena anak yang berat badannya di bawah garis merah (BGM),


dapat merupakan cerminan dari keadaan berikut:

1. Benar keadaan GIZI-nya BURUK karena berat badan menurut


tinggi badannya (BB/TB) di bawah –3 SD dari baku BB/TB

2. Bukan GIZI BURUK, karena anak berdangkutan PENDEK


menurut umurnya sehingga berat badannya JAUH LEBIH
RENDAH dari berat badan normal menurut umurnya, tetapi
menurut tinggi badannya proporsional (NORMAL)
APAKAH ANAK YANG BB NYA DI PITA KUNING
ADALAH ANAK GIZI KURANG ?

BELUM TENTU

Karena anak yang berat badannya berada di pita warna kuning,


dapat merupakan cerminan dari keadaan berikut:

1. Benar keadaan GIZI-nya KURANG karena berat badan menurut


tinggi badannya (BB/TB) di bawah –2 SD dari baku BB/TB

2. Bukan GIZI KURANG, karena anak berdangkutan PENDEK


menurut umurnya sehingga berat badannya LEBIH RENDAH
dari berat badan normal menurut umurnya, tetapi BB menurut
tinggi badannya proporsional (NORMAL)
APAKAH ANAK YANG BB NYA DI PITA HIJAU
ADALAH ANAK GIZI BAIK ?

BELUM TENTU

Karena anak yang berat badannya berada di pita warna hijau,


dapat merupakan cerminan dari keadaan berikut:

1. Benar keadaan GIZI-nya BAIK karena berat badan menurut


tinggi badannya (BB/TB) di antara –2 SD dan + 2 SD dari baku
BB/TB

2. Bukan GIZI BAIK, karena anak bersangkutan JANGKUNG (TB


nya melebihi rata-rata TB anak normal) pada umur tersebut,
sehingga berat badannya TIDAKPROPORSIONAL menurut tinggi
badannya (KURUS) atau BB/TB < -2 SD
APAKAH ANAK YANG BB NYA DI ATAS PITA KUNING
TERATAS DALAM KMS ADALAH ANAK GIZI LEBIH ?

BELUM TENTU

Karena anak yang berat badannya berada di atas pita kuning


teratas dalam KMS, dapat merupakan cerminan dari keadaan
berikut:

1. Benar keadaan GIZI-nya LEBIH karena berat badan menurut


tinggi badannya (BB/TB) di atas +2 SD dari baku BB/TB

2. Bukan GIZI LEBIH, karena anak bersangkutan JANGKUNG (TB


nya melebihi rata-rata TB anak normal) pada umur tersebut,
dan berat badannya PROPORSIONAL menurut tinggi badannya
(NORMAL) atau BB/TB antara –2 SD dan +2 SD
BAGAIMANA MENGETAHUI SEORANG ANAK
BERSTATUS GIZI BURUK SAAT INI

Diukur berat badan (BB) Diperiksa apakah ada


Dan Panjang atau Tinggi Kedua pemeriksaan tanda-tanda klinis
badannya (PB atau TB) harus dilakukan gizi buruk

Lihat Tabel Berat badan


menurut Tinggi badan -> BB/TB Ada Tidak ada
(Edaran Menkes -> berlambang
Garuda)

Sangat kurus Kurus Gizi buruk

Gizi buruk Gizi kurang Hasil pemeriksaan klinis


atau antropometri 
GIZI BURUK, maka anak
ditetapkan GIZI BURUK
BAGAIMANA TINGGI BADAN ANAK
DAN GENETIK
MEMPENGARUHI
PERTUMBUHAN BERAT BADAN
ANAK TERSEBUT
BB/TB = KURUS BB/TB = NORMAL
(harus tumbuh kejar) (harus tetap tumbuh normal)

TB/U
TB/U Normal
Normal
TB/U
TB/U Normal
Normal
TB/U
TB/U Pendek
Pendek
TB/U TB/U
Pendek Pendek

8 7 6 5 4 3 2 1
UMUR ANAK SAMA
1

Jalur pertumbuhan normal

Anak No. 1
TB/U lebih dari Normal,
BB/TB = NORMAL
2

Jalur pertumbuhan normal

Anak No. 2
TB/U = NORMAL,
BB/TB = NORMAL
3

Jalur pertumbuhan normal

Anak No. 3
TB/U = PENDEK,
BB/TB = NORMAL
4

Jalur pertumbuhan normal

Anak No. 4
TB/U = SANGAT PENDEK,
BB/TB = NORMAL
5
Jalur pertumbuhan normal
yang harus dikejar anak

Tumbuh kejar

Anak No. 5
TB/U lebih dari Normal,
BB/TB = KURUS
6

Jalur pertumbuhan normal


yang harus dikejar anak

Tumbuh kejar

Anak No. 6
TB/U = NORMAL,
BB/TB = KURUS
7

Jalur pertumbuhan normal


yang harus dikejar anak

Tumbuh kejar

Anak No. 7
TB/U = PENDEK,
BB/TB = KURUS
8

Jalur pertumbuhan normal


yang harus dikejar anak

Tumbuh kejar

Anak No. 8
TB/U = SANGAT PENDEK,
BB/TB = KURUS
APA IMPLIKASI DARI KONDISI/KARAKTERISTIK
PERTUMBUHAN TERSEBUT UNTUK KONSELING ?

1. Untuk melaksanakan konseling atau nasihat gizi yang tepat, maka


sebaiknya anak diukur panjang atau tinggi badannya disamping
ditimbang berat badannya

2. Pengukuran panjang atau tinggi badan perlu dilakukan dengan


tepat

3. Perlu dipelajari dulu garis pertumbuhan berat badan anak terhadap


GARIS PERTUMBUHAN NORMAL berdasarkan PANJANG atau
TINGGI BADAN anak tersebut

4. Jangan memberi nasihat untuk mengurangi porsi makanan anak


atau untuk menambah porsi makanan anak sebelum diketahui pasti
bagaimana kondisi berat badan menurut tinggin badan anak
tersebut
1. Anak BGM yang sebenarnya memiliki BB/TB NORMAL dinasihati untuk
menambah porsi makanan  akibatnya suatu saat anak menjadi
GEMUK

2. Anak yang dianggap GIZI LEBIH tetapi sebenarnya memiliki BB/TB


normal dinasihati untuk mengurangi porsi makanannya  akibatnya
suatu saat anak akan menjadi KURUS

3. Anak yang dianggap GIZI KURANG (di Pita Kuning) yang sebenarnya
memiliki BB/TB normal dinasihati untuk menambah porsi makanan 
akibatnya suatu saat anak menjadi GEMUK

4. Anak yang dianggap GIZI BAIK (di Pita Hijau) padahal menurut BB/TB
nya KURUS, dinasihati untuk tetap dipertahankan pertumbuhan BB nya
di pita hijau  akibatnya anak akan tetap KURUS atau menjadi lebih
KURUS
1. Kita perlu identifikasi keadaan gizi anak secara teliti
agar konseling atau nasihat gizi dapat diberikan
secara tepat
2. Kesalahan dalam identifikasi keadaan gizi anak dapat
menjebak anak ke keadaan gizi yang lebih memburuk
3. Kita harus berpedoman pada kondisi berikut:
a. Anak yang BGM belum tentu keadaa gizinya buruk
b. Anak yang BB nya di pita kuning belum tentu
keadaan gizinya kurang
c. Anak yang BB nya di pita hijau belum tentu
keadaan gizinya baik
d. Anak yang BB nya di atas pita kuning teratas
dalam KMS belum tentu keadaan gizinya lebih
Bagaimana Mengidentifikasi Balita
Yang Harus Tumbuh Kejar
1. Balita yang harus tumbuh kejar adalah BALITA yang
KURUS

2. BALITA yang KURUS adalah yang Berat Badannya


kurang proporsional dengan Tinggi Badannya

3. Untuk mengetahui KURUS atau TIDAK KURUSnya


seorang anak, maka selain anak ditimbang juga
diukur Tinggi atau panjang Badannya

4. Lihat pada TABEL BAKU BERAT menurut TINGGI


BADAN untuk menilai KURUS atau TIDAK KURUSNYA
seorang anak
Istilah Panjang Badan
dan Tinggi Badan

PANJANG BADAN adalah istilah atau terminologi


yang dipakai bila anak diukur BERBARING (atau
anak belum dapat berdiri)

TINGGI BADAN adalah istilah atau terminologi


yang dipakai bila anak diukur BERDIRI (atau
anak sudah dapat berdiri)
KEADAAN ALAT UKUR PANJANG BADAN YANG BARU DIKELUARKAN
ATAU YANG SIAP DIMASUKKAN KE DALAM TAS PENYIMPAN

Alat geser
Sekrup pengikat kedua
bagian alat ukur

Bagian pertama alat ukur


panjang badan Bagian kedua alat ukur panjang
badan di taruh terbalik
Lubang tempat
pasak kayu di
Pasak kayu masukkan
Sekrup pengikat di buka

kedua bagian alat ukur dilepas


dan siap untuk disambungkan
KEADAAN ALAT UKUR PANJANG BADAN SETELAH
KEDUA BAGIAN DISAMBUNGKAN
Pita pengukur

Posisi alat geser menempel rapat di dinding


tempat kepala anak menempel

Ujung pita pengukur ditarik dan baud pengikatnya


dimasukkan ke dalam lubang yang terdapat di
di bagian ujung alat ukur
Alat geser menempel
rapat ke dinding alat
ukur

Jendela baca

Putar sekrup pengikat ke kanan


0 atau ke kiri sampai angka pada
jendela baca menunjukkan NOL
SALAH: Telapak kaki tidak
menempel dua-duanya
Alat Ukur Tinggi Badan (“Microtoise”)
Tempat paku atau perekat untuk
menempelkan alat ke dinding

Pita pengukur tinggi badan


Sisi siku-siku yang menempel

Jendela pembaca angka


tinggi badan anak
ke dinding

Sisi siku-siku yang menempel


ke kepala anak
5. Pakukan atau rekatkan ujung
pita ke dinding
4. Tarik pita ke atas menempel di dinding sampai
CARA MEMASANG MICROTOISE

pada jendela baca menunjukkan angka NOL


2. Pilih dinding yang rata dan
tegak lurus ke lantai

1. Pilih lantai yang rata

3. Letakkan microtoise dgn bagian yang


akan menempel pada kepala anak
rapat di lantai
CARA MENGUKUR TINGGI BADAN

2. Bagian belakang kepala, punggung dan 3. Gerakkan microtoise


sampai menempel di
kepala anak dan baca
tumit menempel raopat ke dinding
angka pada jendela baca

1. Anak berdiri tegak


membelakangi dinding
dengan pandangan
ke depan
CONTOH 1
TABEL BAKU BERAT BADAN MENURUT PANJANG BADAN
ANAK LAKI-LAKI (Dalam kg)

Panjang
Sangat kurus Kurus Normal Gemuk
badan (cm)
49,0 <= 2,1 2,2 – 2,4 2,5 – 4,3 >= 4,4
49,5 <= 2,2 2,3 – 2,5 2,6 – 4,2 >= 4,3
50,0 <= 2,0 2,1 – 2,4 2,5 – 4,3 >= 4,4
50,5 <= 2,1 2,2 – 2,5 2,6 – 4,4 >= 4,5
51,0 <= 2,2 2,3 – 2,6 2,7 – 4,5 >= 4,6
51,5 <= 2,0 2,1 – 2,5 2,6 – 4,6 >= 4,7
52,0 <= 2,1 2,2 – 2,6 2,7 – 4,7 >= 4,8
52,5 <= 2,2 2,3 – 2,7 2,8 – 4,8 >= 4,9
53,0 <= 2,3 2,4 – 2,8 2,9 – 5,1 >= 5,2
53,5 <= 2,4 2,5 – 2,9 3,0 – 5,2 >= 5,3
54,0 <= 2,5 2,6 – 3,0 3,1 – 5,3 >= 5,4
54,5 <= 2,6 2,7 – 3,1 3,2 – 5,4 >= 5,5
CONTOH 2
TABEL BAKU BERAT BADAN MENURUT PANJANG BADAN
ANAK PEREMPUAN (Dalam kg)

Panjang
Sangat kurus Kurus Normal Gemuk
badan (cm)
49,0 <= 2,0 2,1 – 2,4 2,5 – 3,9 >= 4,0
49,5 <= 2,1 2,2 – 2,5 2,6 – 4,0 >= 4,1
50,0 <= 2,1 2,2 – 2,5 2,6 – 4,2 >= 4,3
50,5 <= 2,2 2,3 – 2,6 2,7 – 4,3 >= 4,4
51,0 <= 2,2 2,3 – 2,6 2,7 – 4,5 >= 4,6
51,5 <= 2,3 2,4 – 2,7 2,8 – 4,6 >= 4,7
52,0 <= 2,4 2,5 – 2,8 2,9 – 4,7 >= 4,8
52,5 <= 2,5 2,6 – 2,9 3,0 – 4,8 >= 4,9
53,0 <= 2,3 2,4 – 2,8 2,9 – 4,9 >= 5,0
53,5 <= 2,4 2,5 – 2,9 3,0 – 5,0 >= 5,1
54,0 <= 2,5 2,6 – 3,0 3,1 – 5,1 >= 5,2
54,5 <= 2,6 2,7 – 3,1 3,2 – 5,2 >= 5,3
BAGAIMANA CARA
MENENTUKAN
GARIS PERTUMBUHAN NORMAL
SEORANG ANAK
Cara Menentukan Garis Pertumbuhan Normal
Seorang Anak (“Growth Trajectory”)

1. Anak harus sudah ditimbang dan diukur panjang atau


tinggi badannya

2. Gunakan Tabel 3 (contoh), untuk mencari berat badan


normal (pada batas –1 SD) menurut panjang atau
tinggi badan anak tersebut

3. Plot pada KMS berat badan normal tersebut, kemudian


tarik garis (kurva) pertumbuhan normal anak dimulai
dari berat badan normal sejajar dengan garis kurva
terdekat pada KMS
CONTOH 3
TABEL BAKU UNTUK MENENTUKAN GARIS
PERTUMBUHAN NORMAL ANAK

Panjang/ LAKI-LAKI PEREMPUAN


Tinggi (cm) Median -1 SD Median -1 SD
49.0 3.1 2.8 3.3 2.9
49.5 3.2 2.9 3.4 3.0
50.0 3.3 2.9 3.4 3.0
50.5 3.4 3.0 3.5 3.1
51.0 3.5 3.1 3.5 3.1
51.5 3.6 3.1 3.6 3.2
52.0 3.7 3.2 3.7 3.3
52.5 3.8 3.3 3.8 3.4
53.0 3.9 3.4 3.9 3.4
53.5 4.0 3.5 4.0 3.5
54.0 4.1 3.6 4.1 3.6
54.5 4.2 3.7 4.2 3.7
55.0 4.3 3.8 4.3 3.8
55.5 4.5 3.9 4.4 3.9
56.0 4.6 4.0 4.5 4.0
CONTOH
Menentukan Jalur Pertumbuhan Normal

Hardi, Umur 16 Bulan, berat badan 8,5 kg dan panjang


badannya 77,5 cm
1. Cari pada Tabel Baku untuk Menentukan Garis pertum-
buhan Normal (Seperti Contoh tabel 3):
2 Untuk Panjang Badan 77,5 cm, berat badan normal anak
(pada batas –1 SD) adalah 9,5 kg

3. Plot berat badan harapan (normal) anak pada KMS dan


tarik garis sejajar dengan kurva terdekat pada KMS

4. Plot berat badan anak sebenarnya  jarak antara berat


badan sebenarnya dan berat badan yang diharapkan
(normal) adalah defisit berat badan yang harus dikejar
anak pada waktu-waktu berikutnya
Berat badan harapan
(normal)

9,5 kg

Garis pertumbuhan
normal anak (growth
8,5 kg trajectory)

16 Garis tumbuh yang harus


Berat badan anak dilalui anak untuk “tumbuh
sebenarnya kejar”
KMS TIDAK DIANJURKAN
UNTUK MEMANTAU STATUS GIZI
(GIZI BAIK, KURANG, BURUK, LEBIH)
SETIAP BULAN,
KENAPA ?
Berat badan terus turun,
tetapi status gizi tetap baik

Tiba-tiba menjadi
gizi kurang

Status Gizi: B B B B B B K K
Status Pertumbuhan: T T T T T T T T

B=Baik; K=Kurang; T=Tidak naik


 Berikan pujian kepada ibu yang telah membawa balita ke
posyandu
 Berikan umpan balik dengan cara menjelaskan arti grafik
pertumbuhan anaknya yang tertera pada KMS secara
sederhana
 Anjurkan kepada ibu untuk mempertahankan kondisi
anak dan berikan nasihat tentang pemberian makan anak
sesuai golongan umurnya
 Anjurkan untuk datang pada penimbangan berikutnya
 Berikan pujian kepada ibu yang telah membawa balita ke
posyandu
 Berikan umpan balik dengan cara menjelaskan arti grafik
pertumbuhan anaknya yang tertera pada KMS secara sederhana
 Tanyakan dan catat keadaan anak bila ada keluhan (batuk, diare,
panas, dll)
 Berikan penjelasan tentang kemungkinan penyebab berat badan
tidak naik tanpa menyalahkan ibu
 Berikan nasehat kepada ibu tentang anjuran pemberian makan
anak sesuai golongan umur
 Anjurkan untuk datang pada penimbangan berikutnya
 Berikan pujian kepada ibu yang telah membawa balita ke
posyandu dan anjurkan untuk datang kembali bulan berikutnya
 Berikan umpan balik dengan cara menjelaskan arti grafik
pertumbuhan anaknya yang tertera pada KMS secara sederhana
 Tanyakan dan catat keadaan anak bila ada keluhan (batuk, diare,
panas, rewel, dll)
 Berikan penjelasan tentang kemungkinan penyebab berat badan
tidak naik tanpa menyalahkan ibu
 Berikan nasehat kepada ibu tentang anjuran pemberian makan
anak sesuai golongan umurnya
 Rujuk anak ke Puskesmas/Pustu/Poskesdes

Anda mungkin juga menyukai