Anda di halaman 1dari 44

PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS SITIUNG IV
Jorong Ranah Jaya Nagari Koto Gadang Kecamatan Koto Besar Kode Pos 27684
Email : puskesmassitiung4@gmail.com

KEPUTUSAN KEPALA UPT PUSKESMAS SITIUNG IV


Nomor : 400.5.1 / 011/KPTS /PKM-SIT.IV/ I / 2024

TENTANG
PENYELENGGARAAN UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,


KEPALA UPT PUSKESMAS SITIUNG IV,

Menimbang : a. Bahwa penyelenggaraan UKM Puskesmas


dilaksanakan berdasarkan analisis kebutuhan dan
harapan masyarakat;
b. bahwa penyelenggaraan UKM Puskesmas perlu
memperhatikan mutu pelayanan kepada
masyarakat;
c. bahwa untuk menjamin penyelenggaraan UKM
dilaksanakan sesuai kebutuhan masyarakat dan
bermutu, maka perlu disusun kebijakan
penyelenggaraan UKM;
d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud pada huruf a, huruf b dan huruf c,
perlu menetapkan Keputusan Kepala UPT
Puskesmas Sitiung IV tentang Penyelenggaraan
UKM;
Mengingat : 1. Undang–undang Republik Indonesia Nomor 4
tahun 1984 tentangWabah Penyakit Menular;
2. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang
Layanan Publik;
3. Undang–undang Nomor 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor
43 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan
Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 44 Tahun 2016 tentang Pedoman
Manajemen Puskesmas
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 36 tahun
2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 34 tahun 2022 tentang
Akreditasi Puskesmas;
8. Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor : 585/MENKES/SK/V/2007
tentang Pedoman Pelaksanaan Promosi Kesehatan
di Puskesmas;

MEMUTUSKAN
Menetapkan :
KESATU : Kebijakan Penyelenggaraan Upaya Kesehatan
Masyarakat (UKM) UPT Puskesmas Sitiung IV
sebagaimana tercantum dalam Lampiran
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
keputusan ini
KEDUA : Apabila dikemudian hari terdapat perubahan
dalam Keputusan ini, Keputusan akan di tinjau
kembali.
KETIGA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Koto Gadang


Pada tanggal : 06 Januari 2024

KEPALA UPT PUSKESMAS SITIUNG IV,

RAHMI HARMADES,

Tembusan Kepada Yth :


1. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Dharmasraya
2. Arsip
LAMPIRAN : KEPUTUSAN KEPALA UPT PUSKESMAS SITIUNG IV
NOMOR : 400.5.1/011 /KPTS-PKM.SIT.IV/I/2024
TANGGAL : 06 JANUARI 2024
TENTANG : PENYELENGGARAAN UPAYA KESEHATAN KESEHATAN
MASYARAKAT (UKM)

PENYELENGGARAAN UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT (UKM)

A. Latar Belakang

UPT Puskesmas Sitiung IV terletak di Kecamatan Koto Besar.


Wilayah kerja UPT Puskesmas Sitiung IV meliputi 3 Nagari 28
Jorong.
Secara umum Puskesmas merupakan satuan organisasi yang
memberikan kewenangan kemandirian oleh dinas kesehatan untuk
melaksanakan satuan tugas operasional pembangunan di wilayah
kerja. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat, pada
Pasal 4 disebutkan bahwasanya puskesmas mempunyai tugas
melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan
pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka
mendukung terwujudnya kecamatan sehat.
Adapun fungsi puskesmas sebagaimana tertuang pada Pasal 5
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun
2019 meliputi:
1. Penyelenggaraan UKM (Upaya Kesehatan Masyarakat)
tingkat pertama di wilayah kerjanya
2. Penyelenggaraan UKP (Upaya Kesehatan Perorangan) tingkat
pertama di wilayah kerjanya
Puskesmas sebagai salah satu jenis fasilitas pelayanan
kesehatan tingkat pertama memiliki peranan penting dalam
sistem kesehatan nasional, khususnya subsistem upaya
kesehatan. Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan
nasional diselenggarakan berbagai upaya kesehatan secara
menyeluruh, berjenjang dan terpadu. Upaya Kesehatan
Masyarakat (UKM) adalah kegiatan yang ditujukanuntuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan
menanggulangi timbulnya masalah kesehatan dengan sasaran
keluarga, kelompok dan masyarakat. Upaya Kesehatan
Masyarakat tingkat pertama meliputi Upaya Kesehatan
Masyarakat Esensial, Upaya Kesehatan Masyarakat
Pengembangan dan Keperawatan Kesehatan Masyarakat.

B. Tujuan

Upaya Kesehatan Masyarakat bertujuan untuk menjadi acuan


bagi seluruh aktifitas pelayanan upaya kesehatan yang
dilaksanakan di UPT Puskesmas Sitiung IV, sehingga pada
akhirnya pelayanan upaya kesehatan dapat mendukung
pencapaian standar pelayanan minimal (SPM).
C. Ruang Lingkup Pelayanan

Ruang lingkup pelayanan upaya kesehatan di UPT Puskesmas


Sitiung IV meliputi:
Upaya kesehatan masyarakat esensial, Upaya Kesehatan
Masyarakat Pengembangan dan Keperawatan Kesehatan Masyarakat
a. Pelayanan promosi kesehatan;

b. Pelayanan kesehatan lingkungan;

c. Pelayanan kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana;

d. Pelayanan gizi;

e. Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit.

f. Perawatan Kesehatan Masyarakat

g. Pelayanan Kesehatan Tradisional

h. Kesehatan Lansia

i. Usaha Kesehatan Sekolah

j. Usaha Kesehatan Gigi Sekolah

k. Kesehatan Jiwa

l. Upaya Kesehatan Kerja


m. Kesehatan Olahraga

n. PIS-PK

D. Batasan Operasional

1. Promosi Kesehatan adalah upaya untuk meningkatkan


kemampuan masyarakat melalui pembelajaran dari, oleh,
untuk dan bersama masyarakat, agar mereka dapat menolong
diri sendiri, serta mengembangkan kegiatan yang bersumber
daya masyarakat, sesuai sosial budaya setempat.
2. Upaya Kesehatan Lingkungan adalah upaya yang dilakukan
oleh Puskesmas untuk menjadikan lingkungan yang sehat
dalam rangka pencegahan terhadap penyakit yang
berhubungan dengan lingkungan dan menciptakan lingkungan
yang dapat mengoptimalkan penyembuhan suatu penyakit di
masyarakat.
3. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak dan KB adalah upaya
kesehatan primer yang menyangkut pelayanan dan
pemeliharaan kesehatan ibu dalam menjalankan fungsi
reproduksi yang berkualitas serta upaya kelangsungan hidup,
pengembangan dan perlindungan bayi, anak

bawah lima tahun (BALITA) dan anak usia pra sekolah dalam
proses tumbuh kembang.
4. Keluarga Berencana adalah upaya kesehatan primer yang
menyangkut pelayanan dan pemeliharaan kesehatan pasangan
usia subur dalam menjalankan fungsi reproduksi yang
berkualitas.
5. Upaya Peningkatan Gizi Masyarakat adalah kegiatan untuk
mengupayakan peningkatan status gizi masyarakat dengan
pengelolaan terkoordinasi dari berbagai profesi kesehatan serta
dukungan peran serta aktif masyarakat.
6. Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit adalah suatu
upaya untuk mencegah agar penyakit menular tidak menyebar
didalam masyarakat, yang dilakukan antara lain dengan
memberikan kekebalan kepada host melalui kegiatan
penyuluhan kesehatan, surveilans dan imunisasi.
7. Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat upaya puskesmas
dalam melakukan perawatan bagi penderita yang dilakukan
dirumah
8. Upaya Kesehatan Usia Lanjut adalah upaya untuk
mempertahankan dan meningkatkan kualitas hidup
masyarakat yang berusia lanjut.
9. Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) merupakan upaya satuan
pendidikan dalam menanamkan, menumbuhkan,
mengembangkan serta meningkatkan kemampuan hidup sehat,
dengan penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS),
10. Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) adalah upaya kesehatan
masyarakat yang ditujukan untuk memelihara, meningkatkan
kesehatan gigi dan mulut seluruh peserta didik di sekolah
binaan yang ditunjang dengan upaya kesehatan perorangan.
11. Kesehatan jiwa atau sering disebut kesehatan mental (mental
hygiene) menurut Semiun (2006), adalah pengetahuan dan
perbuatan yang bertujuan untuk mengembangkan dan
memanfaatkan segala kapasitas, kreativitas, energi dan
dorongan yang ada semaksimal mungkin sehingga membawa
kepada kebahagiaan 9 diri dan orang lain serta terhindar dari
gangguan atau penyakit mental (neurosis dan psikosis).
12. Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK) ialah bentuk pemberdayaan
masyarakat di kelompok pekerja informal utamanya di dalam
upaya promotif, preventif untuk melindungi pekerja agar hidup
sehat dan terbebas dari gangguan kesehatan serta pengaruh
buruk yang diakibatkan oleh pekerja.
13. Kesehatan olahraga adalah Olahraga untuk memelihara dan/
atau untuk meningkatkan derajat Kesehatan dinamis, sehingga
orang bukan saja sehat dikala diam (Sehat statis) tetapi juga
sehat serta mempunyai kemampuan gerak yang dapat
mendukung setiap aktivitas dalam peri kehidupannya sehari-
hari (Sehat dinamis) yang bersifat
14. Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS PK)
merupakan salah satu program puskesmas yang menggunakan
pendekatan keluarga untuk meningkatkan jangkauan sasaran.
E. Landasan Hukum
 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan

 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 65


tahun 2013 tentang Pedoman Pelaksanaan dan Pembinaan
Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan.
 Peraturan Menteri Kesehatan nomor 43 Tahun 2019 Tentang
Pusat Kesehatan Masyarakat.
I. STANDAR KETENAGAAN
A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia Upaya Kesehatan
Masyarakat

Berikut ini kualifikasi SDM tenaga Upaya Kesehatan


Masyarakat yang ada di UPT Puskesmas Sitiung IV :

PENANGUNG
NO STANDAR KOMPETENSI
JAWAB PROGRAM
1 Gizi a. Pangkat/Golongan: Pengatur/II c

b. Pendidikan: Minimal DIII Gizi

c. Pelatihan-pelatihan: Tatalaksana program


Gizi
d. Pengalaman kerja: Minimal 1 tahun
e. Keterampilan: SOP, KIE, office dan
internet
2 Kesling a. Pangkat/Golongan: Pengatur/II c

b. Pendidikan: DIII Kesehatan Lingkungan

c. Pelatihan-pelatihan: Tatalaksana program


Kesling
d. Pengalaman kerja: Minimal 1 tahun

e. Keterampilan:SOP, KIE,office dan internet


3 Penanggung Jawab a. Pangkat/ Golongan: Pengatur/II c
Program KB
b. Pendidikan: Minimal DIII Kebidanan

c. Pelatihan-pelatihan: PONED, PONEK,

APN, MTBS, Pengelolaan KB

d. Pengalaman kerja: Minimal 1 tahun


e. Keterampilan: SOP, APN, office dan
internet
4 Penanggung a. Pangkat/ Golongan: Pengatur/II c
Jawab Program
b. Pendidikan: Minimal DIII Kebidanan
KIA Ibu
c. Pelatihan-pelatihan: PONED, PONEK,

APN, MTBS, Pengelolaan KB

d. Pengalaman kerja: Minimal 1 tahun


e. Keterampilan: SOP, APN, office dan
internet
5 Penanggungjawab a. Pangkat/ Golongan: Pengatur/II c
Program KIA Anak
b. Pendidikan: Minimal DIII Kebidanan

c. Pelatihan-pelatihan: MTBS, MTBM,


SDIDTK
d. Pengalaman kerja: Minmal 1 tahun

e. Keterampilan: SOP, office dan internet


6. Penanggungjawab a. Pangkat/ Golongan: Pengatur TK I / II d
Program Promkes
b. Pendidikan: Minimal DHI
Kesehatan/SKM
c. Pelatihan-pelatihan: Pelatihan Promkes

d. Pengalaman Kerja: Minimal 1 tahun


e. Keterampilan: SOP, KIE, office dan
internet
7. Penanggungjawab a. Pangkat/ Golongan: Pengatur/II c
Program P2P
b. Pendidikan: Minimal DIII Kesehatan.

c. Pelatihan-pelatihan: Tatalaksana program


P2P
d. Pengalaman kerja: Minimal 1 tahun
e. Keterampilan:SOP, KIE, office dan
internet
PENANGUNG
NO STANDAR KOMPETENSI
JAWAB PROGRAM
8 Penanggungjawab Program a. Pangkat/ Golongan: Pengatur/II c
Kesehatan Jiwa
b. Pendidikan: Minimal DIII Kesehatan

c. Pelatihan-pelatihan: Program Kesehatan


jiwa
d. Pengalaman kerja: Minimal 1 tahun
e. Keterampilan: SOP, KIE, office dan
internet
9 Penanggungjawab a. Pangkat/ Golongan: Pengatur/II c
Program Kesehatan
b. Pendidikan:Minimal DIII Kesehatan
Lansia
c. Pelatihan-pelatihan : Program Kesehatan
lansia
d. Pengalaman kerja: Minimal 1 tahun
e. Keterampilan:SOP, KIE, office dan
internet
10 Penanggungjawab Program a. Pangkat/ Golongan: Pengatur/II c
PKPR
b. Pendidikan: Minimal DIII Kesehatan

c. Pelatihan-pelatihan: Program PKPR

d. Pengalaman kerja: Minimal 1 tahun


e. Keterampilan: SOP, KIE, office dan
internet
11 Penanggungjawab a. Pangkat/ Golongan : Pengatur/II c
Program UKS b. Pendidikan: DIII Kesehatan

c. Pelatihan-pelatihan: Program UKS

d. Pengalaman kerja: Minimal 1 tahun


e. Keterampilan: SOP, KIE, office dan
internet
12 Penanggungjawab Program a. Pangkat/Golongan: Pengatur/II c
Siaga Bencana
b. Pendidikan: Minimal DIII Kesehatan

c. Pelatihan-pelatihan: Program Siaga


bencana.
d. Pengalaman Kerja: Minimal 1 tahun

e. Keterampilan: SOP, office dan internet


14 Penanggungjawab a. Pangkat/ Golongan: Pengatur/II c
Program kesehatan
b. Pendidikan:Minimal DIII Kesehatan
olahraga
c. Pelatihan-pelatihan: Program kesehatan
olahraga
d. Pengalaman Kerja: Minimal 1 tahun

e. Keterampilan: S

15 Penanggungjawab program a. Pangkat/Golongan: Pengatur/II c


Perkesmas
b. Pendidikan: Minimal DIII Kesehatan

c. Pelatihan-pelatihan: Pelatihan
manajemen perkesmas
d. Pengalaman Kerja: Minimal 1 tahun
e. Keterampilan: SOP, KIE, office dan
internet
16 Penanggungjawab Program a. Pangkat/ Golongan: Pengatur/II c
Kesehatan Tradisional
b. Pendidikan: Minimal DIII Kesehatan

c. Pelatihan-pelatihan:Pelatihan Kesehatan
tradisional
d. Pengalaman Kerja: Minimal 1 tahun
e. Keterampilan: SOP,KIE, office dan
internet
17 Penanggungjawab Program a. Pangkat/ Golongan: Pengatur/II c
UKK
b. Pendidikan: Minimal DIII Kesehatan

c. Pelatihan-pelatihan:

d. Pengalaman Kerja: Minimal 1 tahun


e. Keterampilan: SOP, KIE, office dan
internet

B. Jadwal Kegiatan

 Pengaturan kegiatan upaya kesehatan dilakukan bersama oleh


para pemegang program dalam kegiatan lokakarya mini bulanan
maupun tri bulanan/lintas sektor, dengan persetujuan kepala
puskesmas.
 Jadwal kegiatan upaya kesehatan dibuat untuk jangka waktu
satu tahun, dan di break down dalam jadwal kegiatan bulanan
dan dikoordinasikan setiap pada awal bulan sebelum
pelaksanaan jadwal.
 Secara keseluruhan jadwal dan perencanaan kegiatan upaya
kesehatan di koordinasikan oleh Kepala UPT Puskesmas Timpeh
 Jadwal kegiatan akan di monitoring pelaksanaan kegiatannya
oleh penanggung jawab UKM dan penanggung jawab program.
II. STANDAR FASILITAS

Untuk mendukung tercapainya tujuan kegiatan upaya kesehatan,


UPT Puskesmas Sitiung IV memiliki: Adapun fasilitas
penunjang untuk masing-masing kegiatan upaya
kesehatan dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Kegiatan Sarana-prasarana
Pelayanan promosi kesehatan  Leaflet

 Alat peraga penyuluhan

 Jadwal kegiatan

 Buku

 Form PHBS

 LCD dan laptop


Pelayanan kesehatan  Leaflet
lingkungan
 Botol Steril
Pelayanan kesehatan ibu,  Tensimeter
anak,dan keluarga berencana
 Stetoskop

 Termometer

 Doppler

 KB set

 Spuit

 Pita pengukur

 Timbangan Dewasa

 Timbangan anak

 Pengukur TB
Pelayanan gizi  Leaflet

 Panduan Diet

 Lila
 Panjang Badan

 Timbangan badan dan Mikrotois


Pelayanan pencegahan dan  Leaflet/ Brosur penyuluhan
pengendalian penyakit
 penyakit

 Blanko surveilans

 Pedoman KLB

 Senter

 Alat-alat pelindung diri


 Alat kebersihan lingkungan

Upaya Perawata Kesehatan  PHN kit (tensi meter,


Masyarakat  timbangan, stetoskop, senter,
 alat tulis, termometer)
 Leaflets penyakit
 Set perawatan luka

III. TATALAKSANA PELAYANAN


UPAYA KESEHATAN ESENSIAL, UKM PENGEMBANGAN DAN
KEPERAWATAN KESEHATAN MASYARAKAT
1. Tatalaksana Upaya Promosi Kesehatan

a. Penanggung jawab : Petugas promkes

b. Perangkat Kerja

 Leaflet

 Alat peraga penyuluhan

 Jadwal kegiatan

 Buku

 Form PHBS

c. Tujuan

Tercapainya perubahan prilaku individu, keluarga dan


masyarakat dalam membina dan memelihara prilaku
sehat, serta berperan aktif dalam upaya mewujudkan
derajat kesehatan yang optimal.
d. Kegiatan

1) Pemantauan PHBS

Untuk memetakan perilaku masyarakat, kegiatan


berupa pemantauan PHBS (perilaku hidup bersih dan
sehat). Pemantauan PHBS dapat berupa:
 Pemantauan PHBS tatanan rumah tangga

 Pemantauan PHBS institusi pendidikan


 Pemantauan PHBS institusi perkantoran

2) Pembinaan Posyandu

Untuk meningkatkan pengetahuan secara langsung,


baik penyuluhan kelompok/penyuluhan masa ataupun
penyuluhan perorangan. Sasaran kegiatan penyuluhan
ini diantaranya adalah:
 Kader posyanan
 Ibu hamil/ibu menyusu

 Calon penganti

 Siswa sekolah

 Remaja

3) Pembinaan desa siaga.

4) Gerakan Masyarakat Hidup Sehat(Germas)

a. Penyuluhan kesehatan kepada individu atau


kelompok di dalam gedung dan luar gedung,
terjadwal dan tidak terjadwal secara lintas program.
b. Penyuluhan keliling ke seluruh wilayah kerja UPT
Puskesmas Timpeh dalam waktu-waktu tertentu
atau menjelang kegiatan yang bersifat massal.
c. Melaksanakan koordinasi lintas program dan lintas
sektor.

d. Menyediakan media-media penyuluhan yang inovatif.


5) Tatalaksana:

 Perencanaan (P1)

Petugas merencanakan kegiatan promosi kesehatan


pada RKA (yang bersumber dana Blud) dan atau
melalui RKA DAK Non Fisik.
 Penggerakan Pelaksanaan(P2)

Pada kegiatan P-2 petugas melakukan:

1. Membuat jadwal kegiatan

2. Mengkoordinasikan dengan bendahara pengeluaran


atau bendahara BOK dan Blud dan atau melalui
RKA DAK Non Fisik.
3. Mengkoordinasikan dengan lintas program tentang
kegiatan yang akan dilaksanakan
4. Melaksanakan kegiatan

 Pengawasan Pengendalian Penilaian (P3)

 Petugas mencatat hasil kegiatan dan melaporkan

hasil kegiatan
 Petugas membuat notulen pada kegiatan yang
berupa pertemuan
 Petugas mengevaluasi kegiatan
2. Tatalaksana Upaya Kesehatan Lingkungan

1. Penanggung jawab

 Sanitarian

2. Perangkat Kerja

 Leaflet

 Botol Steril

3. Tujuan

a. Tujuan Umum

Kegiatan peningkatan kesehatan lingkungan bertujuan


terwujudnya kualitas lingkungan yang lebih sehat agar
dapat melindungi masyarakat dari segala kemungkinan
resiko kejadian yang dapat menimbulkan gangguan dan
bahaya kesehatan menuju derajat kesehatan keluarga dan
masyarakat yang lebih baik.
b. Tujuan Khusus

1. Meningkatkan mutu lingkungan yang dapat menjamin


masyarakat mencapai derajat kesehatan yang optimal
2. Terwujudnya pemberdayaan masyarakat dan keikut
sertaan sektor lain yang bersangkutan, serta bertanggung
jawab atas upaya peningkatan dan pelestarian
lingkungan hidup.
3. Terlaksananya peraturan perundangan tentang
penyehatan lingkungan dan permukiman yang berlaku.
4. Terselenggaranya pendidikan kesehatan guna
menunjang kegiatan dalam peningkatan kesehatan
lingkungan dan pemukiman.
5. Terlaksananya pengawasan secara teratur pada sarana
sanitasi perumahan,kelompokmasyarakat,tempat
pembuatan/penjualan makanan, perusahaandan tempat-
tempat umum.
4.Kegiatan

Kegiatan-kegiatan utama kesehatan lingkungan yang harus


dilakukan Puskesmas meliputi:
1. Pengawasan Sarana Air Bersih

2. engawasan Jamban Keluarga

3. Pengawasan Sarana Pembuangan Air Limbah

4. Sarana Lahan Pembuangan Sampah Sementara

5. Sarana Tempat-Tempat Umum (TTU)

6. Sarana Tempat Pengolahan Dan Penjualan Makanan dan


Minuman

7. Penyuluhan Kesehatan

8. Pelayanan Klinik Sanitasi

9. Pemeriksaan Sampel Air Minum

10. Pemeriksaan Depot Air Minum

5. Tata Laksana

a. Perencanaan (P1)

Sanitarian merencanakan kegiatan kesehatan lingkungan


pada RKA (yang bersumber dana APBD) dan atau melalui
POA BOK (plan of action Bantuan Operasional Kesehatan)
pada kegiatan yang bersumber dana APBN.
b. Penggerakan Pelaksanaan (P2)

Pada kegiatan P-2 petugas melakukan:

 Membuat jadwal kegiatan

 Engkoordinasikan dengan bendahara pengeluaran atau


bendahara BOK
 Mengkoordinasikan dengan lintas program tentang
kegiatan yang akan dilaksanakan
 Melaksanakan kegiatan.
c. Pengawasan Pengendalian Penilaian (P3)

 Petugas mencatat hasil kegiatan dan melaporkan


hasil kegiatan
 Petugas membuat notulen pada kegiatan yang berupa
pertemuan
 Petugas mengevaluasi kegiatan
3. Tatalaksana Upaya Kesehatan Ibu, Anak dan KB

 Petugas Penanggung jawab Bidan

 Perangkat kerja

a. Tensimeter

b. Stetoskop

c. Thermometer

d. Doppler

e. KB set

f. Partus set

g. Kulkas vaksin

h. Spuit

i. Pita pengukur

j. Timbangan Dewasa

k. Pengukur TB

 Tujuan

1. Tujuan Umum

Terciptanya pelayanan berkualitas dengan partisipasi


penuh pengguna jasa dankeluarganya dalam mewujudkan
bahwa setiap ibu mempunyai kesempatan yang terbaik
dalam hal waktu dan jarak antar kehamilan, melahirkan
bayi sehat yang aman dalam lingkungan yang kondusif
sehat, dengan asuhan antenatal yang ade kuat, dengan
gizi serta persiapan menyusui yang baik.
 Tujuan Khusus

a. Memberikan pelayanan kebidanan dasar dan KIE


kepada ibu hamil termasuk KB berupa pelayanan
antenatal, dan pelayanan nifas serta perawatan
bayi baru lahir.
b. Memberikan pertolongan pertama penanganan
kedaruratan kebidanan dan neonatal serta merujuk
ke fasilitas rujukan primer (RS Dati II) sesuai
kebutuhan

c. Memantau cangkupan pelayanan kebidanan dasar


dan penaganan kedaruratan kebidanan neonatal.
d. Meningkatkan kualitas pelayanan KIA secara
berkelanjutan.
e. Menumbuhkan, mengoptimalkan dan memelihara
peran serta masyarakat dalam upaya KIA.
f. Melaksanakan pemeliharaan kesehatan kepada
seluruh balita dan anak pra sekolah yang meliputi
pemeriksaan kesehatan rutin pemberian imunisasi
dan upaya perbaikan gizi.
g. Melaksanakan secara dini pelayanan program dan
stimulasi tumbuh kembang pada seluruh balita
dan anak pra sekolah yang melipui perkembangan
motorik, kemampuan berbicara dan kognitif serta
sosialisasi dan kemandirian anak.
h. Melaksanakan management terpadu balita sakit
yang datang berobat ke fasilitas rawat jalan
termasuk pelayanan pra rujukan dan tindak
lanjutnya
4. Keluarga Berencana

 Tujuan Umum

Adalah terciptanya pelayanan yang berkualitas dengan


penuh pengguna jasa pelayanan dan keluarganya dalam
mewujudkan bahwa setiap pasangan usia subur
mempunyai kesempatan yang terbaik dalam mengatur
jumlah, waktu dan jarak antar kehamilan

guna merencanakan dan mewujudkan suatu keluarga


kecil, bahagia dan sejahtera.
 Tujuan Khusus

a. Memberikan pelayanan kontrasepsi yang berkualitas dan


KIE kepada pasangan usia subur dan keluarganya
b. Memberikan pertolongan pertama/penanganan efek
samping dan kegagalan metode kontrasepsi serta
merujuk ke fasilitas rujukan primer (RS Dati II) sesuai
dengan kebutuhan
c. Memantau cakupan pelayanan kontrasepsi dan kegagalan
metoda kontrasepsi
d. Meningkatkan kualitas pelayanan KB secara berkelanjutan

e. Menumbuhkan, mengoptimalkan dan memelihara peran


serta masyarakat dalam upaya KB
f. Memberikan pelayanan kesehatan pasangan usia subur,
calon pasangan usia subur, serta anggota keluarga yang
lain dalam rangka meningkatkan kualitas kesehatan
fungsi reproduksinya
g. Melaksanakan penanganan infentaris pasangan usia
subur yang berkualitas dan merunjuk ke fasilitas rujukan
primer sesuai dengan kebutuhan
h. Melaksanakan managemen terpadu pelayanan
kontrasepsi yang datang berobat ke fasilitas rawat jalan
termasuk pelayanan pra rujukan dan tindakan lanjutnya
guna merencanakan dan mewujudkan suatu keluarga kecil,
bahagia dan sejahtera.
 Kegiatan

Prioritas pelayanan KIA dewasa ini adalah meningkatkan


derajat kesehatan ibu dan anak dalam rangka menurunkan
angka kematian ibu dan anak.Pelayanan KIA Puskesmas
terdiri dari:
a) Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil

b) Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin

c) Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas

d) Pelayanan Kesehatan Neonatus, Bayi, Anak Balita Dan


Anak Pra Sekolah
e) Pelayanan Keluarga Berencana

 Tatalaksana

a) Perencanaan P1)

Penanggung jawab KIA merencanakan kegiatan kesehatan


ibu dan anak pada RKA (yang bersumber dana APBD) dan
atau melalui POA BOK (plan of action Bantuan Operasional
Kesehatan) pada kegiatan yang bersumber dana APBN.

b) Penggerakan
Pelaksanaan (P2) Pada
kegiatan P-2 petugas
melakukan:
1. Membuat jadwal kegiatan

2. Mengkoordinasikan dengan bendahara


pengeluaran atau bendahara BOK
3. Mengkoordinasikan dengan lintas program tentang
kegiatan yang akan dilaksanakan
4. Melaksanakan kegiatan
 Pengawasan Pengendalian Penilaian (P3)

 Petugas mencatat hasil kegiatan dan melaporkan hasil


kegiatan

 Petugas membuat notulen pada kegiatan yang


berupa pertemuan
 Petugas mengevaluasi kegiatan

5. Tatalaksana Upaya Peningkatan Gizi Masyarakat

1. Petugas
penanggung jawab
D III Gizi
2. Peralatan kerja

a. Leaflet

b. Panduan Diet

c. PC/Komputer

d. Lila

e. Panjang Badan

f. Timbangan badan dan Mikrotois

3. Tujuan

 Tujuan Umum

Menanggulangi masalah gizi dan meningkatkan status gizi


masyarakat
 Tujuan Khusus

a. Meningkatkan kemampuan dan peran serta masyarakat,


keluarga dan seluruh anggotanya untuk mewujudkan
prilaku gizi yang baik dan benarsesuai denagn gizi
seimbang
b. Meningkatkan perhatian dan upaya peningkatan status
gizi warga dari berbagai institusi pemerintahan serta
swasta
c. Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan petugas
gizi/petugas Puskesmas lainnya dalam merencanakan,
melaksanakan membina, memantau dan mengevaluasi
upaya perbaikan gizi masyarakat

d. Terselenggaranya pelayanan gizi yang melibatkan


partisipasi keluarga terhadap pencegahan dan
penanggulangan masalah kelainan gizi
e. Terwujudnya rangkaian kegiatan pencatatan/ pelaporan
masalah gizi dan tersedianya informasi situasi pangan
dan gizi.
4. Kegiatan

1) Distribusi Vitamin A

 Sasaran kegiatan ini adalah balita dan ibu nifas.


Pendistribusian Vitamin A pada balita dilaksanakan 2 kali
setahun yaitu setiap Februari dan Agustus. Kegiatan ini
bertujuan untuk mengatasi kekurangan Vitamin A pada
balita yang hingga saat ini masih menjadi masalah gizi
utama pada balita. Sedangkan pemberian Vitamin A pada
ibu nifas diperlukan untuk mengembalikan kesehatan pasca
melahirkan.

 Vitamin A Balita

Kapsul Vitamin A untuk balita terdiri dari 2 jenis yaitu


kapsul biru (100.000 IU) untuk bayi 6 -11 bulan dan kapsul
merah (200.000 IU) untuk anak balita berusia lebih dari 1
tahun. Target kegiatan ini adalah 90% dari semua bayi dan
anak balita mendapat vitamin A.

 Vitamin A Bufas

Vitamin A bufas terdiri dari 2 kapsul, 1 kapsul diberikan


setelah melahirkan dan 1 kapsul lagi hari berikutnya paling
lama 28 hari setelah pemberian pertama.
2) Distribusi Tablet Fe

Sasaran kegiatan ini adalah ibu hamil dan ibu nifas baik yang
berkunjung ke Puskesmas atau Posyandu. Bumil mendapatkan
tablet Fe minimal 3 kali selama kehamilan dan satu kali setelah
melahirkan. Target cakupan Fe 1 dan Fe 3 adalah 95%
3) Penimbangan Bulanan Posyandu

Kegiatan penimbangan rutin dilaksanakan di 65 posyandu yang


tersebar di 10 kelurahan dengan frekuensi kegiatan 1 kali
sebulan. Target D/S yang harus dicapai adalah 85% dan N/D
80%.
4) Pemantauan Status Gizi (PSG) dan Keluarga Sadar Gizi
(Kadarzi) Kegiatan PSG dan Kadarzi adalah pengumpulan data
melalui kuesioner kepada keluarga yang memiliki balita untuk
menilai status gizi dan menciptakan perilaku keluarga yang
mampu mengenali dan mengatasi masalah gizi.

5) Pemberian Makanan Tambahan (PMT)

Pemberian Makanan Tambahan (PMT) diberikan kepada balita


kasus BGM. Jenis PMT yang diterima dari Dinas Keshatan
berupa biskuit MP ASI dan bubur bayi.Dan untuk ibu hamil
KEK berupa susu
6) Pojok Gizi (Pozi), melaksanakan kegiatan konseling gizi bagi
pengunjung Puskesmas, tidak hanya kasus KEP, KEK, Anemia
bumil tetapi juga penyakit-penyakit degeneratif yang terkait
dengan gangguan nutrisi.
7) Pemantauan Garam Beryodium

Pemantauan garam beryodium dilakukan untuk mengetahui


apakah garam yang digunakan sudah mengandung yodium
atau tidak serta untuk menjelaskan bagaimana penggunaan
dan cara pemakaian garam yang benar agar kandungan yodium
tidak hilang.
5. Tatalaksana

a. Perencanaan (P1)

Nutrisionis merencanakan kegiatan penanggulangan gizi


masyarakat pada RKA (yang bersumber dana APBD)dan atau
melalui POA BOK (plan of action Bantuan Operasional Kesehatan)
pada kegiatan yang bersumber dana APBN.
b. Penggerakan Pelaksanaan(P2)

Pada kegiatan P-2 petugas melakukan:

 Membuat jadwal kegiatan

 Mengkoordinasikan dengan bendahara


pengeluaran atau bendahara BOK
 Mengkoordinasikan dengan lintas program tentang
kegiatan yang akan dilaksanakan
 Melaksanakan kegiatan

c. Pengawasan Pengendalian Penilaian (P3)

 Petugas mencatat hasil kegiatan dan melaporkan hasil


kegiatan

 Petugas membuat notulen pada kegiatan yang


berupa pertemuan
 Petugas mengevaluasi kegiatan

6. Tatalaksana Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

1. Petugas Penanggung jawab

a. Minimal D3 kesehatan

2. Perangkat Kerja

a. Leaflet/Brosur penyuluhan penyakit

b. Vaksin
c. Blangko surveilans

d. Pedoman KLB

e. Alat pelindung diri (APD)

3. Tujuan

Untuk menurunkan angka kesakitan, kematian dan kecacatan


akibat penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi dan
peningkatan surveilans. Upaya ini bertujuan untuk memacu
kemandirian masyarakat dalam pencegahan dan pengendalian
penyakit serta dapat meningkatkan kualitas hidup sehat
masyarakat yang berada disemua tatanan.

4. Kegiatan

a) Kegiatan Pengamatan Penyakit (surveilans)

Peningkatan upaya preventif dan promotif termasuk


pencegahan kasus baru penyakit dalam pengendalian
penyakit menular terutama TB, HIV, DBD dan Malaria.
Menguatkan Surveilans, Monitoring dan Evaluasi bidang PTM
dalam peningkatan ketersediaan data faktor risiko dan
determinan lain PTM, angka morbiditas dan mortalitas, serta
penguatan sistem monitoring untuk mengevaluasi kemajuan
program dan kegiatan PPTM.
b) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular

Salah satu cara untuk mencegah perluasan dari suatu


Penyakit adalah dengan memutuskan rantai penularan dari
sumber penderita ke orang lain. Sasaran kegiatan ini adalah
menurunnya angka kesakitan dan kematian akibat penyakit
menular langsung. Berikut beberapa program pencegahan
dan pengendalian penyakit menular yang adadi UPT
Puskesmas Timpeh:
a. TB

Penjaringan kasus TB Paru di UPT Puskesmas Timpeh


dilakukan secara pasif melalui penemuan tersangka
penderita yang berobat ke Puskesmas. Selain itu semua
kontak penderita BTA + dengan gejala yang sama juga
dijaring sebagai suspek untuk diperiksa dahaknya.

b. DBD

Permasalahan DBD sangat kompleks dan menyangkut


berbagai aspek, sehingga memerlukan penanganan yang
bersifat multisektor dengan melibatkan banyak pihak
bukan hanya unsur pemerintah, sektor sektor kesehatan
namun juga pihak swasta
dan masyarakat. Untuk penanganan kasus DBD
memerlukan protap baik untuk masyarakat maupun
petugas kesehatan.
Beberapa bentuk upaya penanggulangan DBD yang telah
dilaksanakan UPT Puskesmas Timpeh adalah:
 Kegiatan surveilans baik surveilans penyakit/kasus dan
serveilans vektor melalui pemantauan jentik berkala di
kelurahan endemis dan sekolah-sekolah.
 Penyuluhan secara aktif di dalam maupun luar gedung,
khususnya menjelang masa-masa penularan, baik
secara langsung maupun melalui penyebaran leaflet
DBD.
 PSN DBD yang melibatkan lintas sektor di seluruh
kelurahan di UPT Puskesmas Timpeh melalui kegiatan
3M Plus
 Pelacakan kasus dan penyelidikan epidemiologi untuk
mengetahui sumber penularan dan penemuan kasus
baru di sekitar focus
 Fogging Focus disekitar tempat tinggal penderita dengan
radius

200 meter untuk mengantisipasi penyebaran penyakit


lebih luas.
 Kegiatan lain yaitu abatisasi, belum berjalan efektif.

Adapun beberapa program kegiatan Pencegahan dan Penyakit


Menular lainnya yang ada di UPT Puskesmas Timpeh adalah
ISPA, Diare, Rabies, Campak, Filariasis, Malaria, Hepatitis dan
HIV.
c) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular

Penyakit tidak menular merupakan penyakit yang bukan


disebabkan oleh proses Infeksi (tidak Infeksionis) Misalnya:
Jantung Koroner, Kanker, Stroke, DM dan gangguan akibat
kecelakaan dan cedera yang perlu dilakukan adalah tingkatkan
peran promosi kesehatan dalam hal penyuluhan, penyebar luasan
informasi dalam bentuk brosur, pamplet dan poster, serta lakukan
sosialisasi tentang hal-hal yang bisa merupakan pencetus
terjadinya suatu penyakit tidak menular.
Sasaran kegiatan ini adalah menurunnya angka kesakitan dan
kematian akibat penyakit tidak menular; meningkatnya
pencegahan dan penanggulangan penyakit tidak menular.
Beberapa kegiatan PTM di UPT Puskesmas Timpeh adalah:
 Skrining PTM

 Kegiatan Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) PTM di


kelurahan

 Deteksi dini kanker serviks dan payudara untuk Perempuan


usia 30-50 tahun
 Kajian pengendalian penyakit tidak menular
d)Imunisasi

Program imunisasi bertujuan untuk menurunkan kesakitan dan


kematian akibat penyakit yang dapat dicegah dengan Imunisasi.
Pelayanan imunisasi di UPT Puskesmas Sitiung IV terdiri dari
kegiatan Imunisasi rutin dan tambahan. Vaksin yang diberikan
pada imunisasi rutin bayi Hepatitis B, BCG, Polio, DPT-HIB dan
Campak. Anak SD DT, Td dan Campak, sedangkan untuk WUS
vaksin Td.
5. Tatalaksana

a. Perencanaan (P1)

Penanggung jawab P2P merencanakan kegiatan pemberantasan


penyakit pada RKA (yang bersumber dana APBD) dan atau
melalui POA BOK (plan of action Bantuan Operasional Kesehatan)
pada kegiatan yang bersumber dana APBN.
b. Penggerakan Pelaksanaan (P2)

Pada kegiatan P-2 petugas melakukan:

 Membuat jadwal kegiatan

 Mengkoordinasikan dengan bendahara pengeluaran atau


bendahara BOK
 Mengkoordinasikan dengan lintas program tentang kegiatan
yang akan dilaksanakan
 Melaksanakan kegiatan

c. Pengawasan Pengendalian Penilaian (P3)

 Petugas mencatat hasil kegiatan dan melaporkan hasil


kegiatan

 Petugas membuat notulen pada kegiatan yang berupa


pertemuan

 Petugas mengevaluasi kegiatan

7. Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat

1. Penanggung jawab:
a. Minimal D3 kesehatan

2. Perangkat Kerja

a. Leaflet

b. Alat peraga penyuluhan

c. PHN kit

d. Jadwal kegiatan

e. Buku

f. Form

3. Tujuan

a. Tujuan Umum

Terpantaunya kondisi kesehatan penderita di


masyarakat
b. Tujuan khusus

1) Meningkatkan akses pelayanan kesehatan

2) Meningkatkan pengetahuan pasien

3) Terciptanya kondisi lingkungan perumahan yang sehat

4. Kegiatan

Kegiatan adalah yaitu Kunjungan rumah

5. Tatalaksana:

a. Perencanaan (P1)

Petugas merencanakan kegiatan PHN pada RKA (yang


bersumber dana APBD) dan atau melalui POA BOK (plan of
action Bantuan Operasional Kesehatan) pada kegiatan yang
bersumber dana APBN.
b. Penggerakan Pelaksanaan(P2)

Pada kegiatan P-2 petugas melakukan:

1) Membuat jadwal kegiatan

2) Mengkoordinasikan dengan bendahara


pengeluaran atau bendahara BOK
3) Mengkoordinasikan dengan lintas program tentang
kegiatan yang akan dilaksanakan
4) Melaksanakan kegiatan

c. Pengawasan Pengendalian Penilaian (P3)

1) Petugas mencatat hasil kegiatan dan melaporkan hasil


kegiatan

2) Petugas membuat notulen pada kegiatan yang


berupa pertemuan
3) Petugas mengevaluasi kegiatan

8. Kesehatan Lansia

Sejalan dengan meningkatnya umur harapan hidup, jumlah


penduduk lanjut usia (lansia) pun bertambah banyak dan memiliki
kebutuhan- kebutuhan khusus untuk meningkatkan derajat
kesehatan lansia dan mutu kehidupannya, agar mencapai masa tua
bahagia dan berdaya guna diperlukan upaya pembinaan kesehatan
lansia. Untuk itu dibentuk pos pelayanan terpadu untuk lansia di
setiap Jorong.

9. Upaya Kesehatan Sekolah


Usaha Kesehatan Sekolah adalah wahana belajar mengajar
untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat, sehingga
meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan peserta didik
yang harmonis dan optimal, agar menjadi sumber daya manusia
yang nerkualitas.
Kegiatan yang dilaksanakan oleh program UKS meliputi
pembinaan melalui kunjungan ke sekolah dengan frekuensi rata-
rata 2-4 kali dalam

satu tahun. Kegiatannya berupa skrining kesehatan kesemua


jenjang sekolah, pembinaan dokter kecil, pembinaan PKPR,
pembinaan sekolah sehat, kegiatan penyuluhan dan kegiatan
lintas program seperti penyuluhan HIV/AIDS, Penyuluhan PHBS,
bulan imunisasi anak sekolah (BIAS), pemberian tablet vitamin A
dan pelaksanaan DDTK ke TK, Imunisasi campak rubela serta
tablet Fe ke remaja putri.
10. Kesehatan Olahraga

Kesehatan olahraga merupakan salah satu upaya kesehatan


yang bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan dan
kebugaran jasmani masyarakat melalui aktivitas fisik, latihan fisik
atau olah raga dengan bentuk pelayanan kesehatan yang bersifat
promotif dan preventif tanpa meninggalkan pelayanan kuratif dan
rehabilitatif.

Tujuan dari program ini adalah meningkatkan pengetahuan,


psikomotor, sikap, dan perilaku anggota klub untuk kegiatan
aktivitas fisik, latihan fisik dan olahraga sehingga menjadi budaya
hidup sehari-hari serta meningkatkan kemandirian berperilaku
hidup bersih dan sehat dalam melakukan olahraga yang baik,
benar, terukur dan teratur.
11. Kesehatan Jiwa

Program upaya kesehatan jiwa di puskesmas meliputi promotif,


preventif, dan kuratif dengan melibatkan lintas sektor dalam
pencegahan, penanganan dan penanggulangan kesehatan jiwa.
Upaya pelayanan kesehatan jiwa di puskesmas adalah pelayanan
kesehatan dasar dan pelayanan kesehatan rujukan.

12. Kesehatan Indera

Program Kesehatan Indra UPT Puskesmas Timpeh melakukan


penjaringan kasus melalui kunjungan penderita di BP Umum.

13. Upaya Kesehatan Kerja

Program Upaya Kesehatan Kerja di UPT Puskesmas Timpeh yaitu


dengan melakukan pembinaan kesehatan kerja kepada perusahaan
ataupun usaha-usaha yang ada di wilayah kerja UPT Puskesmas
Timpeh.
14. Pelayanan Kesehatan Tradisional

Program Pelayanan Kesehatan Tradisional di UPT Puskesmas


Timpeh yaitu dengan melakukan pembinaan kesehatan kepada
penyehat tradisional yang ada di wilayah kerja UPT Puskesmas
Timpeh.
15. Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK)
Program PIS-PK dilaksanakan dengan mendata keluarga yang ada
di wilayah kerja UPT Puskesmas Timpeh menggunakan indikator-
indikator kesehatan yang telah ditetapkan, selanjutnya KK yang
telah didata akan diintervensi
PENUTUP

Salah satu keistimewaan puskesmas adalah bahwa institusi ini


memiliki wilayah kerja. Oleh karena itu selain pelayanan yang
dilaksanakan di dalam gedung, dimana pasien datang ke puskesmas,
puskesmas menyelenggarakan pula kegiatan luar gedung, yakni
petugas puskesmas melakukan kegiatan di wilayah kerja seperti di
lokasi Kelurahan, posyandu, sekolah dan lain-lain.
Dalam Sistem Kesehatan Nasional (SKN), kegiatan UKP (upaya
kesehatan perorangan) harus seimbang dengan kegiatan UKM (upaya
kesehatan masyarakat Esensial, Upaya Kesehatan Masyarakat
Pengembangan dan Keperawatan Kesehatan Masyarakat).
Demikian penyelengaraan upaya kesehatan masyarakat ini dibuat,
semoga dapat memberi manfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

KEPALA UPT PUSKESMAS SITIUNG IV

Dr.RAHMI HARMADES

Anda mungkin juga menyukai