Anda di halaman 1dari 9

KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya
sehingga Makalah Lembaga Sosial ini dapat diselesaikan dengan baik. Tidak lupa shalawat dan salam
semoga terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya, dan kepada kita
selaku umatnya.

Makalah ini kami buat untuk melengkapi tugas mata pelajaran Sosiologi. Kami ucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Makalah jenis jenis lembaga sosial ini.
Dan kami juga menyadari pentingnya akan sumber bacaan dan referensi internet yang telah membantu
dalam memberikan informasi yang akan menjadi bahan makalah.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan arahan serta
bimbingannya selama ini sehingga penyusunan makalah dapat dibuat dengan sebaik-baiknya. Kami
menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan Makalah Lembaga Sosial ini sehingga kami
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan makalah ini.

Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan kekurangan, karena
kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah SWT, dan kekurangan pasti milik kita sebagai
manusia. Semoga Makalah Jenis jenis lembaga sosial ini dapat bermanfaat bagi kita semuanya.

Masohi: minggu, 25 , sep 2022

Kelompok I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................................

DAFTAR ISI .....................................................................................................................................

BAB 1 : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah.................................................................................................

B. Rumusan Masalah..........................................................................................................

BAB 2 : Pembahasan

A. Jenis - Jenis Lembaga Sosial ...............................................................................................

1. Lembaga keluarga....................................................................................................................

2. Lembaga pendidikan................................................................................................................

3. Lembaga politik........................................................................................................................

4. Lembaga ekonomi....................................................................................................................

5. Lembaga agama......................................................................................................................

BAB 3 : PENUTUP

A. Kesimpulan .....................................................................................................................

B. Saran.........................................................................................................................
BAB 1

PENDAHULUAN

A . Latar Belakang Masalah.

Manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan adanya lembaga sosial, di mana interaksi sosial
dapat terjadi di dalamnya.Lembaga sosial adalah lembaga yang anggotanya terdiri dari masyarakat yang
berkumpul menjadi satu kesatuan karena adanya satu kesamaan visi dan misi.

Setiap anggota yang masuk suatu lembaga sosial akan terikat dengan peraturan yang dibuat dan
harus dipatuhi. Jadi, lembaga sosial yang ada bersifat mengatur tentang bagaimana individu harus
bertindak, berperilaku serta beraktivitas sehari-hari.Manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan
adanya lembaga sosial, di mana interaksi sosial dapat terjadi di dalamnya. Dengan adanya lembaga
sosial akan tercipta keteraturan sosial dalam hidupbermasyarakat.

Masing-masing lembaga sosial dibentuk atas dasar fungsi dan tujuan yang berbeda antara satu
lembaga dengan lembaga lainnya.Tiap-tiap lembaga sosial memiliki norma yang berbeda-beda sesuai
dengan jenis lembaga sosialnya, dan mengikat pula pada lingkup masyarakat yang memiliki hubungan
dengannya. Dalam pembahasan ini, akan ditampilkan lembaga-lembaga yang sangat fundamental bagi
kelangsungan hidup manusia, yaitu: lembaga keluarga, lembaga agama, lembaga ekonomi, lembaga
pendidikan, dan lembaga politik.Di samping itu, manusia juga memiliki hasrat agar pergaulan hidup
berlangsung dengan tertib dan teratur. Oleh karena itu manusia membutuhkan semacam norma,
aturan-aturan, atau lembaga yang berfungsi untuk mengatur pergaulan hidup manusia di dalam
masyarakat. Lembaga menunjuk pada suatu bentuk, sekaligus juga mengandung pengertian yang
abstrak mengenai norma-norma dan peraturan-peraturan tertentu yang menjadi ciri lembaga tersebut.

B . Rumusan Masalah.

Adapun rumusan masalah yang terkandung dalam makalah ini, yakni sebagai berikut:
1. Apa saja jenis jenis lembaga sosial
2. Apa saja fungsì , tujuan , bentuk2 dari jenis jenis lembaga tersebut

C . Tujuan

1. Dapat mengetahui apa saja jenis lembaga sosial


2. Dapat mengetahui fungsi , tujuan maupun bentuk bentuk dari jenis lembaga sosial
tersebut
BAB 2

PEMBAHASAN

A. JENIS JENIS LEMBAGA SOSIAL .


Sebelum masuk ke materi kita harus tau apa itu lembaga sosial.
Menurut Soerjono Soekanto, penulis buku Sosiologi Suatu Pengantar, juga menyampaikan bahwa
pengertian lembaga sosial adalah seperangkat norma dari semua tingkatan, mulai dari yang pokok
dalam kehidupan bermasyarakat.
jenis jenis lembaga sosial terdiri dari :
- keluarga
- Pendidikan
- Politik
- Ekonomi
- Agama

Berikut penjelasannya :

1. Lembaga Keluarga.
Keluarga merupakan unit sosial terkecil yang terdiri atas ayah, ibu, dan anak. Dalam kehidupan
di masyarakat, kita mengenal tiga macam bentuk keluarga yaitu.
1) Keluarga inti (keluarga batih, somah, nuclear family), yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak-
anak yang belum menikah
2) Keluarga besar (extended family) merupakan ikatan keluarga dalam satu turunan yang terdiri
atas kakek, nenek, ipar, paman, anak, cucu, dan sebagainya
3) Keluarga polygamous terdiri dari beberapa keluarga inti yang dipimpin oleh seorang kepala
keluarga

a. Proses terbentuknya keluarga

Pada umumnya, keluarga terbentuk melalui perkawinan yang sah menurut agama, adat, atau
pemerintah dengan proses seperti di bawah ini.

a) Diawali dengan adanya interaksi antara pria dan wanita


b) Interaksi dilakukan berulang-ulang, lalu menjadi hubungan sosial yang lebih intim, kemudian terjadi
proses perkawinan.
c) Setelah terjadi perkawinan, terbentuklah keturunan, kemudian terbentuklah keluarga inti.

b. Tujuan Perkawinan

a) Untuk mendapatkan keturunan


b) Untuk meningkatkan derajat dan status sosial seseorang baik pria maupun wanita
c) Mendekatkan kembali hubungan kerabat yang sudah renggang
d) Agar harta warisan tidak jatuh ketangan orang lain
c. Manfaat atau hikmah perkawinan

a) Terpeliharanya kehormatan
b) Menghubungkan tali persaudaraan dan memperbanyak keluarga
c) Membentuk keluarga dan masyarakat sejahtera

d. Bentuk-bentuk perkawinan
a) Menurut jumlah suami atau istri

(1) Monogamy (mono berarti satu, gamos berarti kawin), yaitu perkawinan antara satu orang laki-laki
dan satu orang wanita
(2) Poligami (poli berarti banyak) yaitu perkawinan antara satu orang laki-laki atau wanita dan lebih dari
satu wanita atau laki-laki. Dengan kata lain, beristri atau bersuami lebih dari satu orang. Poligami dibagi
menjadi dua.
(a) Poligini, yaitu seorang laki-laki beristri lebih dari satu orang wanita.

(b) Poliandri, yaitu seorang wanita bersuami lebih dari satu orang laki-laki. Poliandri dibagi menjadi dua.

e. Fungsi keluarga
a) Fungsi reproduksi
b) Fungsi sosialisasi
c) Fungsi afeksi/kasih sayang
d) Fungsi ekonomi
e) Fungsi pengawasan sosial
f) Fungsi proteksi (perlindungan)
g) Fungsi pemberian status
f. Unsur lembaga keluarga

a) Pola perilaku : afeksi, kesetiaan, tanggungjawab, rasa hormat, kepatuhan


b) Budaya simbolis : mas kawin, cincin kawin, busana pengantin, upacara
c) Budaya manfaat : rumah, apartemen, alat rumah tangga, kendaraan
d) Kode spesialisasi : izin kawin, kehendak, keturunan, hukum perkawinan
e) Ideologi : cinta, kasih sayang, keterbukaan, familisme, individualisme

2. Lembaga pendidikan
a.Fungsi lembaga pendidikan yaitu:
1. Fungsi manifest (nyata)

• Mempersiapkan anggota masyarakat untuk mencari nafka


• Mengembangkan bakat perseorangan
• Melestarikan kebudayaan
• Menanamkan keterampilan

2. Fungsi laten (tidak disadari)


• Mengurangi pengendalian orang tua
• Menyediakan sarana untuk pembangkangan
• Mempertahankan sistem kelas sosial
• Memperpanjang masa remaja

b. Unsur-unsur lembaga pendidikan

a. Pola perilaku : cinta pengetahuan, kehadiran, meneliti, dan semangat belajar


b. Budaya simbolis : seragam sekolah, mascot, lagu-lagu sekolah, dan logo
c. Budaya manfaat : kelas, perpustakaan, buku, laboratorium, dan lapangan
d. Kode spesialisasi : akreditasi, tata tertib, kurikulum, dan tingkatan atau strata
e. Ideologi : keberhasilan akademis, pendidikan progresif, inovatif, dan klasikisme

3. Lembaga Politik
Keseluruhan tata nilai dan norma yang berkaitan dengan kekuasaan dan wewenang yang ada dalam
masyarakat dinamakan lembaga politik. Lembaga politik berkaitan dengan masalah-masalah bentuk
negara, bentuk pemerintahan, dan bentuk kekuasaan, serta sistemnya.
1) Bentuk Negara
a. Negara kesatuan memiliki ciri-ciri, antara lain hanya ada satu pemerintahan, satu parlemen, satu
lembaga peradilan, dan satu konstitusi.
b. Negara federasi atau serikat memiliki ciri-ciri antara lain terdapat negara di dalam negara atau sering
disebut negara bagian.
2)Bentuk pemerintahan
a. Republik adalah bentuk pemerintahan yang dipimpin seorang presiden.
b. Monarki adalah bentuk pemerintahan yang dipimpin oleh seorang raja atau ratu
c. Kekaisaran adalah bentuk pemerintah dengan kepala negara seorang kaisar.
3) Bentuk kekuasaan
Kekuasaan dapat diperoleh melalui cara-cara berikut.
a. Kekuasaan kharismatik yang dimiliki oleh orang yang berkharisma atau disegani orang lain.
b. Tradisi atau keturunan.
c. Pemberian secara formal (legal-rasional)

4) Fungsi lembaga politik


a. Memelihara ketertiban di dalam (internal order)
b. Menjaga keamanan di luar (external security)
c. Mengusahakan kesejahteraan umum (general welfare)
d. Mengatur proses politik

5) Unsur-unsur lembaga politik


a. Pola perilaku : loyalitas, kepatuhan, subordinasi, kerja sama, dan consensus
b. Budaya simbolis : bendera, materai, mascot, dan lagu kebangsaan
c. Budaya manfaat : gedung, persenjataan, pekerjaan pemerintah, blanko, dan formulir
d. Kode spesialisasi : program, konstitusi, traktat, dan hukum
e. Ideologi : nasionalisme, hak rakyat, demokrasi, dan republik/ monarki

4. Lembaga Ekonomi
Lembaga ekonomi berguna sebagai pengatur ekonomi atau pengatur cara-cara atau usaha-usaha
manusia dalam memenuhi kebutuhan primer dan sekundernya.
1) Bagian-bagian lembaga ekonomi
a. Bagian unit produksi
Terbagi menjadi beberapa kegiatan sebagai berikut.
a) Berburu dan meramu
b) Bercocok tanam di ladang
c) Bercocok tanam di lahan basah
d) Peternakan
e) Perindustrian

2) Tujuan dan fungsi lembaga ekonomi


a. Memberi pedoman untuk mendapatkan bahan pangan
b. Memberikan pedoman untuk melakukan pertukaran barang (barter)
c. Memberikan pedoman tentang harga jual beli
d. Memberikan pedoman untuk menggunakan tenaga kerja
e. Memberikan pedoman tentang cara pengupahan
f. Memberikan pedoman tentang cara pemutusan hubungan kerja
g. Memberi identitas diri bagi masyarakat

3) Unsur-unsur lembaga ekonomi


a. Pola perilaku : efisiensi, penghematan, profesional, dan mencari keuntungan
b. Budaya simbolis : merek dagang, hak paten, slogan, dan lagu komersial
c. Budaya manfaat : toko, pabrik, pasar, kantor, blangko, dan formulir
d. Kode spesialisasi : kontrak, lisensi, hak monopoli, dan akte perusahaan
e. Ideologi : liberalism, tanggung jawab, manajerial, kebebasan, berusaha, dan hak buruh

5. Lembaga Agama
Dalam hal ini agama diartikan dengan istilah religion. Menurut Durkheim (1966), agama adalah suatu
sistem terpadu yang terdiri atas kepercayaan dan praktik yang berhubungan dengan hal yang suci atau
sacral. Kepercayaan dan praktik tersebut mempersatukan semua orang yang beriman ke dalam suatu
komunitas moral yang dinamakan umat.

1) Fungsi agama

a. Sebagai sumber pedoman hidup bagi individu maupun kelompok


b. Mengatur tata cara hubungan antarmanusia dan manusia dengan Tuhan
c. Merupakan tuntutan tentang prinsip benar atau salah untuk menghindari perilaku menyimpang
d. Pedoman untuk mengungkapkan rasa kebersamaan yang mewajibkan seseorang untuk selalu berbuat
baik terhadap sesama dan lingkungan hidupnya
e. Pedoman perasaan keyakinan (confidence)
f. Pedoman keberadaan (existence)
g. Pengungkapan keindahan (estetika)
h. Pedoman rekreasi dan hiburan
i. Memberikan identitas

2) Unsur lembaga agama


Menurut Light, Keller dan Callhoun (1989), unsur-unsur dasar agama

a. Kepercayaan
b. Praktik keagamaan
c. Simbol keagamaan
d. Umat
e. Pengalaman keagamaan

BAB 3
PENUTUP

A. Kesimpulan.
Lembaga sosial merupakan suatu sistem norma tentang aktivitas masyarakat yang bersifat
terarah dalam rangka melangsungkan kehidupan bermasyarakat dalam memenuhi segala kebutuhan
pokok manusia.
Lembaga keluarga merupakan satuan sosial yang paling dasar dan terkecil dalam masyarakat,
yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak-anaknya. Lembaga keluarga juga memiliki peran serta yang cukup
besar dalam menjaga kelangsungan kehidupan bermasyarakat.
Lembaga pendidikan merupakan suatu lembaga yang mengurusi atau menangani masalah proses
sosialisasi yang tujuannya adalah untuk mengantarkan seseorang pada satu kebudayaan yang
dinamis.Kemudian lembaga politik menurut Schoerl,
Lembaga politik merupakan badan yang mengatur dan memelihara tata tertib untuk
mendamaikan pertentangan dan untuk memilih pemimpin yang berwibawa.
Sedangkan lembaga agama, merupakan lembaga yang mengatur tata tertib dan Berketuhanan Yang
Maha Esa.
Dalam tataran praktis, lembaga ekonomi merupakan suatu lembaga sosial yang mengurusi
masalah kebutuhan yang bersifat materiil, yakni mengatur kegiatan yang berkaitan dengan produksi,
distribusi, dan konsumsi yang berupa barang dan jasa yang diperlukan oleh masyarakat untuk keperluan
hidupnya.

B. Saran

Hubungan antara lembaga sosial tertentu dengan lembaga sosial yang lain tidak selalu sejalan. Apabila
tidak disadari secara arif, maka akan menimbulkan konflik antar-lembaga sosial tersebut. Untuk
mengatasi hal demikian, maka diperlukan komunikasi antar-lembaga sosial yang saling berseberangan
sehingga ditemukan solusi yang paling tepat.

Anda mungkin juga menyukai