PENDAHULUAN
1
Karena perkembangan itu, Gaya Bahasa atau style menjadi masalah atau bagian
dari diksi atau pilihan kata yang mempersoalkan cocok tidaknya pemakaian kata, frasa,
atau klausa tertentu untuk menghadapi situasi tertentu. Dengan demikian, persoalan
Gaya Bahasa meliputi semua hirarki kebahasaan, misalnya pilihan kata secara
individual, frasa, klausa, kalimat yang mencakup sebuah wacana secara luas.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud gaya bahasa ?
2. Bagaimana cara pembuatan puisi?
3. Bagaimana hubungan gaya bahasa dengan pembuatan puisi ?
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Gaya bahasa yaitu gaya yang berkaitan dengan dengan masalah umum penulisan,
penyajian, struktur penceritaan, termasuk cara penampilan karakter huruf, kover, serta
ukuran buku.
4
6) Majas Eksklmasio .
7) Majas Enumerasio
8) Majas Silepsis dan Zeugma
9) Majas Apofasis atau Preterisio
10) Majas Pleonasme
11) Majas Aliterasi
12) Majas Paralelisme
13) Majas Tautologi
14) Majas Antanaklasis
15) Majas Anastrof atau Inversi
16) Majas Retoris
17) Majas Elipsis
18) Majas Alonim
19) Majas Kolokasi.
20) Majas Pararima
21) Majas Preterito
22) Majas Sigmatisme
23) Majas Polisindenton
2. Macam -macam Majas Perbandingan
Dan berikut ini adalah berbagai macam dari majas perbandingan beserta
contohnya yang berhasil blogbintang.com dapatkan :
1) Majas Litotes
2) Majas Hiperbola
3) Majas Personifikasi
4) Majas Simile
5) Majas Metafora
6) Majas Antropomorfisme
7) Majas Sinestesia
8) Majas Alegori
9) Majas Totum pro parte
10) Majas Eufimisme
11) Majas Disfemisme
12) Majas Fabel
13) Majas Parabel
5
14) Majas Perifrasa
15) Majas Eponim
16) Majas Simbolik
17) Majas Asosiasi
18) Majas Alusio
19) Majas Antonomasia
20) Majas Aptronim
21) Majas Metonimia
22) Majas Hipokorisme
23) Majas Depersonifikasi
24) Majas Pars pro toto.
3. Macam-macam Majas Pertentangan
Dan berikut ini adalah berbagai macam dari majas pertentangan beserta
contohnya yang berhasil blogbintang.com dapatkan :
1) Majas Oksimoron
2) Majas Antitesis
3) Majas Anakronisme
4) Majas Paradoks
5) Majas Reptisi
6) Majas Kontradiksi interminus
D. PENGERTIAN PUISI
Secara etimologi istilah puisi berasal dari bahasa Yunani ”poeima” atau ”Poesis” yang berarti
pembuatan. Sedangkan dalam Bahasa Inggris disebut ”Poem” atau ”Poetry” yang berarti
6
membuat atau pembuatan, karena lewat puisi pada dasarnya seseorang telah menciptakan
suatu dunia tersendiri yang mungkin berisi pesan atau gambaran suasana tertentu, baik fisik
maupun batiniah.
Definisi puisi cukup banyak, salah satu pendapat yang cukup mudah dipahami diantaranya
mengatakan bahwa puisi adalah bentuk karya Sastra yang mengungkapkan pikiran dan
perasaan penyair secara imajinatif dan disusun dengan mengonsentrasikan semua kekuatan
bahasa, yakni struktur fisik dan struktur batinnya ( Waluyo.1995:28, dalam buku
Drs.Supriyadi, Mpd. Pembelajaran Sastra yang apresiatif dan Integratif dari SD 2006:44 ).
Berdasarkan asal-usul istilah puisi dari atas dan berbagai pendapat para ahli, pengertian puisi
dapat didefinisikan sebagai salah satu cabang sastra yang menggunakan kata-kata, rima, dan
irama sebagai media penyampaian untuk membuatkan ekspresi, ilusi dan imajinasi.
Bila dibandingkan dengan karya sastra fiksi atau drama, pilihan kata dalam puisi cenderung
padat, singkat, imajinatif sehingga dikatakan mempunyai bentuk tersendiri. Penggunaan rima
dan irama agar puisi lebih indah juga merupakan pembeda yang sangat signitifikan bila
dibandingkan fiksi dan drama.
Jenis-Jenis Puisi
Menurut jamannya puisi di bedakan menjadi 2 (dua), antara lain :
Puisi Lama
Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Aturan- aturan itu antara lain :
1. Jumlah kata dalam 1 baris
2. Jumlah baris dalam 1 bait
3. Persajakan (rima)
4. Banyak suku kata tiap baris
5. Irama
a. Ciri-ciri Puisi Lama:
1) Merupakan puisi rakyat yang tak dikenal nama pengarangnya
2) Disampaikan lewat mulut ke mulut, jadi merupakan sastra lisan
3) Sangat terikat oleh aturan-aturan seperti jumlah baris tiap bait, jumlah suku kata maupun
rima
Puisi Baru
Puisi baru bentuknya lebih bebas daripada puisi lama baik dalam segi jumlah baris, suku kata,
maupun rima.
7
a. Ciri-ciri Puisi Baru
1. Bentuknya rapi, simetris;
2. Mempunyai persajakan akhir (yang teratur);
3. Banyak mempergunakan pola sajak pantun dan syair meskipun ada pola yang lain
4. Sebagian besar puisi empat seuntai;
5. Tiap-tiap barisnya atas sebuah gatra (kesatuan sintaksis)
6. Tiap gatranya terdiri atas dua kata (sebagian besar) : 4-5 suku kata.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Gaya bahasa yaitu gaya yang berkaitan dengan masalah umum penulisan,
penyajian, struktur penceritaan, termasuk cara penampilan karakter huruf, kover, serta
ukuran buku.
Puisi balada termasuk ke dalam jenis puisi naratif yang mana puisi balada ini
merupakan bentuk karya sastra yang menggunakan kata-kata indah dan kaya akan
makna. Keindahan yang ada dalam puisi disebabkan oleh diksi , majas, rima dan irama
yang terkandung dalam karya sastra tersebut
Dalam puisi terdapat kebebasan menuangkan kata-kata menurut imajinasi si
penulis. Oleh karena itu majas sebagai gaya bahasa itu penting dalam puisi. Gaya bahasa
yang digunakan oleh setiap penulis atau penutur bahasa berbeda-beda. Gaya bahasa
merupakan pemanfaatan atas kekayaan bahasa oleh seseorang dalam sebuah puisi, gaya
penulisan menekankan unsur yang berkaitan dengan fungsi dalam teks itu sendiri. Gaya
bahasa sebuah teks puisi ditentukan oleh maksut ataupun tujuan si penulis yang membuat
puisi tersebut. Selain itu, unsur kebiasaan seorang penulis serta unsur kedaerahan juga
dapat mempengaruhi gaya bahasa seorang penulis puisi.
B. Saran
Perlunya pemahaman dan latihan lebih lanjut dalam menggunakan gaya bahasa
pada puisi agar yang dibuat menjadi lebih berbobot dan berkualitas untuk dibaca dan
dipahami.
9
DAFTAR PUSTAKA
10
MAKALAH
GAYA BAHASA DALAM PUISI
Disusun Oleh :
Nama : HUSNA LA HAJI
Kelas : XI IPA 3
11
12