Anda di halaman 1dari 8

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penyusun panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat dan
limpahan rahmatnyalah maka penyusun bisa menyelesaikan sebuah tugas karya tulis makalah
dengan tepat waktu. Berikut ini penyusun mempersembahkan sebuah makalah mata kuliah
"Perkembangan kehidupan politik bangsa indonesia pada masa awal kemerdekaan ”, Insya
Allah dapat memberikan pengertian yang besar bagi kita untuk mempelajari perkembangan
kehidupan politik awal kemerdeksan ini.

Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon
permakluman bilamana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan kurang berkenan. Dengan
ini penyusun mengucapkan penuh rasa terima kasih dan semoga Allah SWT memberkahi
makalah ini sehingga dapat dipahami.

Masohi, 12 September 2022

Kelompok 1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................................

DAFTAR ISI .....................................................................................................................................

BAB 1 : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah.................................................................................................

B. Rumusan Masalah..........................................................................................................

BAB 2 : Pembahasan

A. Kehidupan Politik Masyarakat Indonesia pada Awal Kemerdekaan.....................................

BAB 3 : PENUTUP

A. Kesimpulan .....................................................................................................................

B. Saran...............................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masa setelah kemerdekaan Indonesia. Kehidupan politik yaitu pada awal kemerdekan didirikannya
badan pemerintahan antara lain Kabinet Indonesia, TNI, Badan perjuangan rakyat seperti Barisan Rakyar
indonesia (BARA). Indonesia menganut sistem multi partai, sehingga munculah kepentingan golongan
diantara partai - partai politik. Dari sistem multipartai tersebut mneyebabkan Indonesia tumbuh dengan
baraneka macam ideologi. Kehidupan ekonomi yaitu kekosongan kas negara Indonesia akbat untuk
pemniayaan pada masa pedudukan Jepang. Seringnya mengganti kabinet Indonesia menyebabkan
perekonomian tidak stabil. Belanda menjadi arus politik keuangan yang ada di indonesia, sehingga
belanda masih memiliki peranan perekonomian di indonsia yang memperbutuk perekonomian bangsa.

Secara politis keadaan Indonesia pada awal kemerdekaan belum begitu mapan. Ketegangan, kekacauan,
dan berbagai insiden masih terus terjadi. Hal ini tidak lain karena masih ada kekuatan asing yang tidak
rela kalau Indonesia merdeka. Sebagai contoh rakyat Indonesia masih harus bentrok dengan sisa-sisa
kekuatan Jepang. Jepang beralasan bahwa ia diminta oleh Sekutu agar tetap menjaga Indonesia dalam
keadaan status quo. Di samping menghadapi kekuatan Jepang, bangsa Indonesia harus berhadapan
dengan tentara Inggris atas nama Sekutu, dan juga Belanda atau NICA (Netherlands Indies Civil
Administration) yang berhasil datang kembali ke Indonesia dengan membonceng Sekutu. Pemerintahan
memang telah terbentuk, beberapa alat kelengkapan negara juga sudah tersedia, tetapi karena baru
awal kemerdekaan tentu masih banyak kekurangan. PPKI yang keanggotaannya sudah disempurnakan
berhasil mengadakan sidang untuk mengesahkan UUD dan memilih Presiden-Wakil Presiden. Bahkan,
untuk menjaga keamanan negara juga telah dibentuk TNI

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana kehidupan politik masyarakat Indonesia pada awal kemerdekaan?

2. Bagaimana pembentukan lembaga lembaga negara?

C. Tujuan

1. Mengetahui kehidupan politik masyarakat Indonesia pada awal kemerdekaan

2. Mengetahui apa saja pembentukan lembaga lembaga negara


BAB II

PEMBAHASAN

A. Kehidupan Politik Masyarakat Indonesia pada Awal Kemerdekaan

Secara politik, keadaan Indonesia di awal kemerdekaan belum mapan, terjadi ketegangan,
kekacauan dan berbagai insiden.Kondisi politik Indonesia pada masa awal kemerdekaan masih belum
stabil. Mengingat ada berbagai perubahan dan perkembangan yang terjadi pada masa itu.
Ketidakstabilan itu disebabkan oleh faktor faktor sebagai berikut :
1) Faktor Internal (dari dalam), antara lain :
• Adanya persaingan antar partai politik yang berbeda ideologi untuk
menjadi partai yang paling berpengaruh di Indonesia.
• Gangguan keamanan dalam negeri yang mengancam disintegrasi bangsa

• Bangsa Indonesia masih mencari sistem pemerintahan yang cocok sehingga terjadi
• perubahan sistem pemerintahan dari presidensial menjadi Parlementer

2) Faktor Eksternal

• Kedatangan Sekutu (Inggris) yang di boncengi NICA (Belanda) yang ingin kembali menjajah
Indonesia,menimbulkan pertempuran di berbagai daerah.
• Jepang memiliki status masih mempertahankan status quo pada wilayah Indonesia sampai Sekutu
datang sehingga sering terjadi peperangan antara rakyat Indonesia dan tentara Jepang

Dinamika perkembangan politik bangsa Indonesia pada awal kemerdekaaan dapat kita lihat

a. Pembentukan Badan-Badan Kelengkapan Negara

Setelah proklamasi dikumandangkan, esok harinya yaitu 18 Agustus 1945, PPKI mengadakan sidang
untuk pertama kalinya yang menjadi kelanjutan sidang BPUPKI pada 10-16 Juli 1945 yang membahas
rancangan Undang- Undang Dasar Negara RI. Hasil sidang ini adalah :

- Menetapkan Undang-Undang Dasar 1945 sebagai Undang-Undang Dasar Republik Indonesia.-


Memilih Ir. Soekarno sebagai presiden dan Drs.Moh.Hatta sebagai wakil presiden Republik Indonesia
- Membentuk sebuah Komite Nasional untuk membantu Presiden selama MPR dan DPR belum
terbentuk.

Pada Minggu, 19 Agustus 1945, PPKI melanjutkan sidangnya yang dipimpin oleh Otto Iskandarnita
yang menghasilkan dua keputusan mengenai :
- Pembagian wilayah yang terdiri atas delapan provinsi beserta calon gubernurnya
- Pembentukan Komite Nasional Daerah.
Rapat PPKI dilanjutkan pada 22 Agustus 1945 yang berlokasi di Gedung Kebaktian Rakyat Jawa. Rapat
kali ini diadakan untuk membahas tiga masalah utama yang dipimpin oleh wakil presiden Republik
Indonesia serta menghasilkan keputusan sebagai berikut :

- Komite Nasional Indonesia (KNI) adalah badan yang berfungsi sebagai Dewan Perwakilan Rakyat
sebelum pemilihan umum diselenggarakan dan disusun dari tingkat pusat hingga daerah;
- Partai Nasional Indonesia (PNI) dirancang sebagai partai tunggal RI, namun akhirnya dibatalkan;
- Badan Keamanan Rakyat (BKR) berfungsi sebagai penjaga keamanan umum bagi masing-masing
daerah.
Pada 23 Agustus 1945 presiden Soekarno mengumumkan hasil sidang PPKI
tersebut tetapi keputusan yang menyangkut ketetapan kedua yaitu PNI sebagai satu-satunya partai
politik, tidak jadi diberlakukan.

b. Pembentukan Komite Nasional Indonesia dan Daerah


Dalam rapat KNIP tanggal 16 Oktober 1945, wakil presiden Republik Indonesiamengeluarkan Keputusan
No.X yang isinya memberikan kekuasaan dan wewenang legislatifkepada KNIP untuk ikut serta untuk
menetapkan Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN)sebelum MPR terbentuk dalam pemilihan
umum.Dalam rapat PPKI tanggal 22 Agustus 1945 Hasil yang dicapai adalah sebagai berikut:

1) KNI (Komite Nasional Indonesia) berfungsisebagai dewan perwakilan rakyat


sebelumdilaksanakannya pemilihan umum (pemilu).
2) PNI (Partai Nasional Indonesia) dirancang menjadi partai tunggal negara Republik
Indonesia,tetapi dibatalkan.
3) BKR (Badan Keamanan Rakyat) berfungsi sebagai penjaga keamanan umum pada tiap-
tiapdaerah.

pada tanggal 03 November 1945 pemerintah mengeluarkan Maklumat Politik sebagai berikut:

1) Pemerintah menghendaki adanya partai-partai politik,karna partai partai politik itu


dapatmembuka jalan buat semua aliran atau paham yang ada dalam masyarakat.
2) Pemerintah berharap supaya partai-partai politik itu telah tersusun sebelum di
laksankannya pemilihan anggota Badan Perwakilan Rakyat pada bulan Januari 1946.

Akibat dikeluarkannya maklumat pemerintah 3 november 1945, di Indonesia akhirnya muncul banyak
partai politik, seperti :

- Majelis Syuro Muslimin Indonesian (Masyumi), dipimpin oleh Dr.SoekimanWirdjosandjodjo.

- Partai Komunis Indonesia , dipimpin oleh Mr. Moh. Yusuf.

- Partai Buruh Indonesia , dipimpin oleh Njono.

- Partai Rakyat jelata , dipimpin oleh Sutan Dewanis .


- Partai Kristen Indonesia , dipimpin oleh Ds. Probowinoto.

- Partai Sosialis Indonesia , dipimpin oleh Mr. Amir Syarifudin.

- Partai Rakyat Sosialis, dipimpin oleh Sutan Syahrir.

- Partai Katolik Indonesia, dipimpin oleh I.J. Kasimo.

- Persatuan Rakyat Marhaen Indonesia, dipimpin oleh J.B.Assa.

- Partai Nasional Indonesia , dipimpin oleh Sidik Djodjosukarto

c. Pembentukan Alat Kelengkapan Keamanan Negara

Panitia kecil mengusulkan sebagai berikut :

1) Rencana pembelaan negara dan Badan Penyelidik Usaha usaha Persiapan KemerdekaanIndonesia
(BPUPKI) yang mengandung unsur politik perang, tidak dapat di terima.

2) Tentara PETA pembela tanah air di Jawa dan Bali Laskar Rakyat di Sumatera dibubarkanKarena
merupakan organisasi buatan Jepang yang kedudukannya di dalam dunia Internasionaltidak
memiliki ketentuan dan kekuatan hukum.

Alat Kelengkapan Keamanan Negara

1. TKR (Tentara Keamannan Rakyat). Yang di pimpin oleh Supriyadi (5 Oktober 1945).

2. TKR ( Tentara Keamanan Rakyat) (1 januari 1946)

3. TKR ( Tentara Keselamatan Rakyat) (26 januari 1946)

4. TNI (Tentara Nasional Indonesia) (7 Juni 1947 )

d. Pembentukan Provinsi di Seluruh Wiayah Indonesia

Pada awalnya wilayah Indonesia dibagi 8 provinsi dan mengangkat Gubernur sebagai kepaladaerah.
Gubernur-gubenrur yang diangkat antara lain :

Provinsi Sumatra, Provinsi Jawa Barat, Provinsi Jawa Timur, Provinsi Jawa Tengah, ProvinsiSunda
Kecil ( Nusa Tenggara), Provinsi Maluku, Provinsi Sulawesi, ProvinsiKalimantane.
e. Pembentukan Lembaga Pemerintahan di Daerah

Ø Lembaga Pemerintah Daerah ; Dipimpin oleh kepala daerah dan tugasnya menjalankan
pemerintahan atas daerah yang dikuasainya.

Ø Lembaga Komite Nasional Daerah (KNI-D); Tuasnya membantu gubernur menjalankan tugasdan
kepengawasan dalam tugas-tugas gubernur sebelum terbentuknya DPR melalui pemilihanumum.

Ø Lembaga Teknis Daerah; lembaga ini disubut dengan Dinas, dan terdiri atas Badan Penelitiandan
Pengembangan, Badan Perencanaan, Lembaga Pengawasan, Badan Pendidikan dansebagainya.

Ø Dinas Daerah; lembaga ini merupakan unsure pelaksana dari pemerintah daerah
yangmenyeenggarakan urusan-urusan rumah tangga daerah itu sendiri.

Ø Wakil Kepala Daerah; merupakan pembantu kepala daerah yang menjalankan tugas
danwewenangnya sehari-hari.

Ø Sekaertariat Daerah; Tugasnya membatu Kepala Daerah di dalammenyelenggarakan pemerintahan


atas daerah yang di perintahnya.

f. Politik Luar Negri

Pada awal kemerdekaan, politik luar negeri Indonesia difokuskan pada bagaimana memperoleh
pengakuan dari negara lain atas kemerdekaannnya. Pada tanggal 18 Agustus 1945 Undang-Undang
Dasar 1945 disahkan. Pembukaan UUD 1945 alinea ke empat berbunyi
“....melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilansosial”.
Kemudian mencetuskan politik
BEBAS AKTIF
Bebas yang berarti bahwa Indonesia bebas untuk bertindak menurut dirinya sendiri dan tidak
dipengaruhi oleh pihak manapun danaktif dimana Indonesia aktif menjaga perdamaian dunia.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dengan diproklamirkannya kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, menandakan


berdirinya sebuah bangsa baru yang tentunya pada saat itu masih harus mendapat pengakuan dari
bangsa lain, agar status menjadi bangsa yang merdeka betul-betul sah.

Seiring perjalanannya pemerintahan awal tersebut yang ingin mendapat pengakuan tersebut,
gejolak-gejolak yang terjadi seperti gejolak Ekonomi, Sosial, dan Politik terjadi, namun dengan berbagai
usaha bersama walaupun dalam internalnya saja terjadi perpecahan, berbagai gejolak tersebut dapat
diatasi.

B. Saran

Hal seperti itulah yang patut dicontoh bangsa Indonesia masa sekarang dalam membangun
bangsa ini, walaupun banyak permasalahan, banyak tekanan dari berbagai aspek dan pihak, tetapi para-
para pemimpin bangsa terdahulu mampu mengatasi dan memperjuangkan kedaulatan dan
keseimbangan NKRI. Maka dari itu kita sebagai agen penerus dan pembangun bangsa wajib meneruskan
serta memperbaharui apa yang telah pemimpin-pemimpin kita lakukan guna mengharumkan nama
Indonesia, membangun bangsa agar Indonesia berkembang dan menjadi negara maju, dan senantiasa
berdoa kepada Allah SWT agar memberikan yang terbaik untuk NKRI, karena tanpa-Nya tidak akan
terjadi perbaikan. Tugas kita saat ini adalah memperjuangkan apa-apa yang telah dahulu telah
diperjuangkan dimasa sekarang demi satu nama untuk “ INDONESIA “

Anda mungkin juga menyukai