Anda di halaman 1dari 18

SENI TAMAN

GARDEN
HOUSING

D W I D I K A R S E O
P R I S S E N A

2 1 0 1 1 8 8 1 6
DAFTAR ISI
01 PENDAHULUAN
02 OBJEK TAMAN
03 ANALISIS DAN KONSEP
04 RENCANA DESAIN
PENDAHULUAN
TAM AN
DEFINISI TAMAN
Taman merupakan area yang berisikan komponen material keras dan lunak yang
saling mendukung satu sama lainnya yang sengaja dibuat oleh manusia dalam
kegunaannya sebagai tempat penyegar dalam dan luar ruangan.
Sumber : Wikipedia
Taman diartikan sebagai suatu kawasan yang diatur sedemikian rupa sehingga
memiliki keindahan dan kenyamanan yang dapat dinikmati oleh banyak orang.
Sumber : KBBI
Taman adalah sebuah area yang mempunyai ruang dalam berbagai kondisi. Kondisi
yang dimaksud diantaranya lokasi, ukuran atau luasan, iklim, dan kondisi khusus
lainnya seperti tujuan serta fungsi spesifik dari pembangunan taman
(Sintia dan Murhananto, 2004).
Dengan begitu dapat saya simpulkan bahwa taman merupakan suatu ruang yang
ditata dengan berbagai macam pelingkup dan menjadi satu kesatuan yang indah dan
memiliki hubungan timbal balik antara user dengan ruang tersebut untuk
menciptakan kenyamanan antara ruang luar dan dalam.

SEJARAH TAMAN
Periode Perkembangan Taman
Periode Primitif , pola tergantung alam terutama magic menggunakan batu atau
kayu yang memiliki aspek ritual bebentuk asli atau dipahat.
Periode Antik-Klasik, Terjadi pada masa sebelum masehi. Taman pada periode
ini ditandai dengan pola simetris dan tertutup. Tanaman yang digunakan adalah
tanaman yang dapat dimakan atau dikonsumsi hasilnya serta untuk bahan baku
obat (herbal) dan aromaterapi (parfum). Contoh taman pada periode antik: Taman
Babylonia, Taman Mesir, Taman Persia dan Taman Periode Klasik (Taman
Yunani dan Taman Romawi).
Periode Medieval (abad 7-15), Belangsung sekitar abad ke 7 sampai abad ke 15.
Berhubungan erat dengan perkembangan agama Kristen (Umat Nasrani). Ciri
periode ini adalah Monastert Garden atau Cloister Garden dan memiliki seni
bangunan model Gothik. Taman pada periode ini ditandai dengan pola taman
berbentuk simetrik dan tertutup sama halnya dengan pola taman periode antik
atau klasik. Tanaman yang digunakan adalah tanaman untuk obat (herbal)
untuk konsumsi dengan tanaman hias, seperti tanaman bunga untuk ritual
(upacara) dan bersifat simbolik. Contoh taman pada periode abad pertengahan:
Taman Bunga Madonna Lily merupakan Lambang Bunda Maria.
Periode Renaissance (abad 15-20), Periode ini berlangsung sekitar abad ke 15
sampai abad ke 20 masehi, terutama di benua Eropa. Periode ini merupakan
penghidupan kembali bentuk-bentuk dan aspirasi klasik. Kata Renaissance jika
diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia berarti Lahir Kembali. Taman pada
periode ini ditandai dengan pola taman berbentuk simetrik dan geometrik tetapi
sudah agak terbuka elemen utamanya, berupa air sebagai elemen bentuk kolam
dan bentuk lain dengan tanaman yang digunakan, yaitu berupa bentuk hutan
atau kelompok tanaman. Contoh taman pada periode Renaissance: Taman
Italia, Taman Perancis dan Taman Inggris.
Periode Modern (Natural/Romantic) (18-20), berawal di Inggris karena
kesadaran manusia harus menyatu dengan alam yang kemudian berkembang
pesat di Amerika dan Australia.
Periode Modern (>20), Dimulai pada abad 20 masehi dengan bentuk taman
yaitu mempertimbangkan unsur manusia sebagai pengguna taman dan
disesuaikan dengan lingkungan sekitarnya. Termasuk dalam kategori taman
berskala manusia. Contoh taman pada periode Modern: Taman Rumah
Tinggal, Taman Kota, Taman Lingkungan dan Taman Bermain Anak-Anak.
Sumber : Ekawati, Mulia Saputri, Nurul Fitri Ramadhani (2017),
https://nurulfirr.blogspot.com/2018/08/makalah-sejarah-munculnya-
arsitektur.html
FUNGSI TAMAN
Menurut Dewi Ratna Nurhayat(2020), menjabarkan ada 8 fungsi taman yaitu :
Fungsi Estetis : Suasana indah, nyaman, ceria, serasi.
Fungsi Hygienis : Pembersihan udara, produsen O2.
Fungsi Klimatologis: Menurunkan suhu.
Fungsi Protektip : Perlindungan terhadap angin sinar matahari, debu.
Fungsi Hydrologis : Penyerapan dan penyimpanan air.
Fungsi Eduktip : Mendidik dan membentuk watak cinta kepada keindahan dan
lingkungan.
Fungsi Ekologis : Menciptakan ruang hidup alam.
Fungsi Poleksosbud: Pariwisata, kehidupan sosial, sumber penghasilan.

JENIS TAMAN
Menurut Unterman dan Small (1986) taman dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis
berdasarkan sifat kepemilikannya yaitu:
Taman publik (umum) yaitu taman yang bisa digunakan oleh umum.
Taman semi publik yaitu taman milik pribadi yang dapat digunakan oleh umum
atau dapat digunakan secara bersama-sama
Taman pribadi yaitu taman milik pribadi yang tidak dapat oleh umum.
Menurut Nazzaruddin (1994) Jenis taman terbagi menjadi dua, yaitu :
Taman publik aktif Taman publik aktif adalah taman yang memiliki fungsi sebagai
tempat bermain dan olahraga, dilengkapi dengan elemen-elemen pendukung taman
bermain dan lapangan olahraga, contohnya:alun-alun, central park di New York.
Taman publik pasif Taman publik pasif adalah taman yang hanya sebagai elemen
estetis saja, sehingga kebanyakan untuk menjaga keindahan tanaman didalam taman
tersebut akan dipasang pagar di sepanjang sisi luar taman. Contohnya: Bundestagen
Park, Cologne Germany.
TIPE-TIPE TAMAN
Taman minimalis, taman minimalis identik dengan rumah minimalis, meskipun
memiliki konsep yang sama, tetapi taman minimalis masih dapat menggunakan
berbagai macam bunga dengan warna-warninya, penambahan kolam atau air
mancur, yang membedakan hanya unsur pelatakan dan kombinasi aksen yang
dipakai.
Taman kering, dengan dominasi batu-batu alam dengan berbagai warna
merupakan salah satu ciri khas dari taman kering, menonjolkan ornamen taman
dengan memakai tanaman yang tidak membutuhkan air banyak dalam
perawatannya.
Taman vertikal, seperti namanya, taman ini berbentuk vertikal atau memancang
keatas, taman vertikal akan memberikan kesan rimbun yang menjulang tinggi.
Tetapi anda juga harus tau tidak semua tanaman dapat dijadikan sebagai bahan
taman vertikal karena media tanam yang minimalis, maka pilihlah tanaman yang
dapat hidup dengan media tanam yang sedikit.
Taman tropis, dengan desain natural (alami) menerupai hutan tropis, taman jenis ini
sering dipakai di indonesia salah satunya di kawasan bali, taman ini memiliki ciri
tanaman yang dipakai memiliki bentuk daun yang lebar. Taman tropis akan
membutuhkan banyak cahaya matahari dan air dalam merawatnya, karena itu
tanaman yang dipakai itu jenis tanaman yang hidup diiklim tropis.
Container garden, biasa dikenal dengan tanaman yang berada dalam pot. Tanaman
jenis ini juga termasuk dalam kategori tanaman minimalis. Container garden sering
menjadi pilihan untuk taman indoor, karena tidak memakan banyak tempat. Selain
memakai tanaman tunggal, model tanam ini juga bisa dikombinasikan beberapa
tanaman dalam satu pot.
Sumber : Dinasti Landscaper, https://www.dinastilandscaper.com/jenis-jenis-tipe-
taman/
RUM AH TI N GGAL

DEFINISI RUMAH TINGGAL


Menurut Budihardjo dalam Hadiyanuar, Rumah merupakan simbol dan
pencerminan dari tata nilai selera pribadi pemiliknya/penghuninya. Rumah juga
digunakan sebagai wadah keakraban, tempat menyepi dan menyendiri, sebagai
tempat melakukan aktivitas sehari-hari (pusat jaringan sosial) dan sebagai struktur
fisik (bangunan).
Menurut Frick, Heinz dan Mulyani, Tri Hesti (2006), rumah adalah tempat tinggal
yang berfungsi sebagai tempat hidup manusia yang layak.
Menurut Undang-Undang No.4 tahun 1992 rumah adalah bangunan yang berfungsi
sebagai tempat tinggal atau hunian dan sarana pembinaan keluarga.
Berdasarkan definisi diatas dapat saya simpulkan bahwa rumah adalah tempat untuk
pulang, dimana tidak diukur dari tingkat besar-kecil, luas-sempit, Asalkan kita
merasa nyaman dan bahagia disaat memikirkannya itulah rumah.

FUNGSI RUMAH TINGGAL


Sebagai tempat berlindung
Sebagai tempat beristirahat
Sebagai tempat berdinamika
Sebagai tempat pulang
Sebagai cerminan identitas penghuni
Mngurangi polusi
Jadi, Taman rumah tinggal merupakan komponen pendukung pada setiap rumah
tinggal. tetapi posisi taman memiliki peran sangat penting walaupun sebagai
komponen pendukung. Karena dengan adanya taman bisa membawa suasana
dirumah berbeda tentunya bisa dimanfaatkan sebagai kebutuhan jasmani dan juga
rohani.
PRI N S I P DASAR
DES AI N TAM AN
Kesatuan (Unity) dapat diperoleh dengan adanya efektifitas pemakaian bagian
dalam sebuah desain untuk mengekspresikan inspirasi utama lewat gaya yang
tetap
Keseimbangan (Balance) dapam desain mengacu pada keseimbangan atau
kesamaan dari atraksi visual. Keseimbangan yang simetris akm tercapai dikala satu
sisi dari suatu desain menjadi ilustrasi cermin dari sisi lainnya. Garis yang sama,
format, tekstur atau warna berada pada kedua sisi dalam desain grafis
Transisi (Transition) merupakan perubahan secara gradual. Transisi dalam warna
bisa diilustrasikan dengan urutan radial diatas roda warna
Proporsi (Proportion) mengacu pada ukuran dari komponen dari desain dalam
hubungannya dengan yang lain dan terhadap desain secara keseluruhan
Irama (Rhytm) bisa ditempuh dikala unsur-faktor dalam sebuah desain bisa
menciptakan suatu perasaan dari pergerakan yang mengarahkan mata yang
memperhatikan lewat atau malah diluar zona yang didesain
Fokalisasi (Focalizations) meliputi nasehat perhatikan visual kearah sebuah fitur
dengan menempatkan fitur ini pada spot sirna diantara garis radial atau yang
mendekati
Pengulangan (Repetition) Pengulangan mengacu pada pengulangan penerapan
fitur seperti tanaman-tanaman dengan persamaan format, garis, tekstur dan warna
Kesederhanaan (Simplicity) bersambungan dengan pengulangan dan bisa
ditempuh dengan mengeliminasi detil yang tak perlu. Tipe atau terperinci yang
terlalu banyak akan mewujudkan keder persepsi
Sumber : https://www.flamboyanasri.com/2019/07/8-prinsip-perancangan-
taman.html
OBJEK TAMAN
PONTA NEGRA, BRAZIL
ARCHITECTS: ESTÚDIO GI NGA
AREA: 255 M²
YEAR: 2021

Fasad depan menonjolkan view tangga rumah, sehingga kelihatan elemen strukturalnya dan dilengkapi dengan dinding
bata besar yang kokoh. Bentuknya diterjemahkan menjadi dua volume paralel yang dibagi menjadi area untuk
penggunaan intim dan satu lagi untuk penggunaan sosial yang berpotongan dan terhubung melalui aula masuk. Saat
memasuki rumah, pertama-tama kita akan disambut oleh pohon jaboticaba – yang dibingkai oleh kaca dan beton dan
menjadi transisi antar volume. Blok kanan meliputi garasi, area servis, dapur, dan teras. Blok kiri berisi area intim rumah, di
mana program ini dikembangkan oleh dua suite di lantai dasar: ruang TV dan tangga - yang mengarah ke lantai atas blok
ini, menampilkan kantor yang dibuka ke mezzanine, kamar mandi, dan solarium. Strategi membagi program menjadi dua
blok membantu mengeksplorasi kedekatan penghuni dengan alam karena volume ditempatkan di antara taman. Dengan
ini, memperluas hubungan antara ruangan dan luar, melalui bukaan dan elemen menarik, seperti bangku beton, yang
ditempatkan secara strategis untuk menikmati alam. Dari segi materialitas, dapat menonjolkan bata keramik padat dan
beton bertulang, ditambah lantai teraso dan ubin hidrolik, yang menunjukkan keinginan untuk membuat arsitektur yang
menggunakan desain pedesaan dan material yang tahan lama.
DENAH
KETERENGAN LANTAI 1
1 garasi
1 1
2 aula
1 0
3 toilet
4 4 sirkulasi
1 2
5 laundrY
1 3 6 bathroom
9
7 bedroom 1
1 5 3
8 dapur
4

1 4
9 teras
2
8 10 taman
2 11 FAMILY ROOM
1 6
12 closet
5 13 bedroom 2
6 7
14 bedroom 3
15 bathroom 3
16 ruang tamu
1
KETERENGAN LANTAI 2
1 sirkulasi
2 kantor
3 kamar mandi
4 solarium

LANTAI 1 LANTAI 2
SITE PLAN
POTONGAN A-A

POTONGAN B-B

POTONGAN C-C
TAMPAK KIRI

TAMPAK KANAN
TAMPAK DEPAN
TAMPAK BELAKANG
AKSONOMETRI
PERSPEKTIF EKSTERIOR
PERSPEKTIF INTERIOR

Anda mungkin juga menyukai