Anda di halaman 1dari 24

Sarana kedaulatan rakyat untuk memilih anggota Dewan

Perwakilan Rakyat, anggota Dewan Perwakilan Daerah,


Presiden dan Wakil Presiden, dan untuk memilih Anggota
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, yang dilaksanakan secara
langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil dalam
Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila
dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945.
RAHASIA
LANGSUNG
Tahun Pemilu Dasar Hukum
1955 • UU No. 7 Tahun 1953 tentang Pemilihan Anggota Konstituante dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat.
• Tap MPRS No. XLII/MPRS/1968 (perubahan dari Tap MPRS No.XI/MPRS/1966)
1971 • UU No. 15 Tahun 1969 tentang Pemilihan Umum Anggota-Anggota Badan Permusyawaratan/Perwakilan Rakyat.
• UU No. 16 Tahun 1969 tentang Susunan dan Kedudukan MPR, DPR, dan DPRD
• Tap MPR No. VIII/MPR/1973 tentang Pemilihan Umum.
• UU No. 3 Tahun 1975 tentang Partai Politik dan Golongan Karya.
1977 • UU No. 4 Tahun 1975 tentang Perubahan UU No. 15 Tahun 1969 tentang Pemilihan Umum Anggota-Anggota Badan
Permusyawaratan/Perwakilan Rakyat.
• UU No. 5 Tahun 1975 tentang susunan dan kedudukan MPR, DPR, dan DPRD.
• Tap MPR No. VII/MPR/1978 tentang Pemilihan Umum.
• UU No. 2 Tahun 1980 tentang Perubahan Atas UU No. 15 Tahun 1969 tentang Pemilihan Umum Anggota-anggota Badan
1982
Permusyawaratan/Perwakilan Rakyat Sebagaimana Telah Diubah Dengan UU No. 4 Tahun 1975.
• UU No. 3 Tahun 1980 tentang susunan dan kedudukan MPR, DPR, dan DPRD.
• Tap MPR No. II/MPR/1983 tentang GBHN.
• Tap MPR No. III/MPR/1983 tentang Pemilihan Umum.
1987
• UU No. 1 Tahun 1985 tentang Perubahan Atas UU No. 15 Tahun 1969 tentang Pemilihan Umum Anggota-anggota Badan
Permusyawaratan/Perwakilan Rakyat Sebagaimana Telah Diubah Dengan UU No. 4 Tahun 1975 dan UU No. 2 Tahun 1980
Tahun Pemilu Dasar Hukum
• Tap MPR No. III/MPR/1988 tentang Pemilihan Umum.
1992 - 1997 • UU No. 1 Tahun 1985 tentang Perubahan Atas UU No. 15 Tahun 1969 tentang Pemilihan Umum Anggota-anggota Badan
Permusyawaratan/Perwakilan Rakyat Sebagaimana Telah Diubah Dengan UU No. 4 Tahun 1975 dan UU No. 2 Tahun 1980
• Tap MPR No. XV/MPR/1998 Penyelenggaraan Otonomi Daerah, Pengaturan, Pembagian, dan Pemanfaatan Sumber Daya Nasional Yang
Berkeadilan, serta Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah Dalam Kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.
1999
• UU No. 3 Tahun 1999 tentang Pemilihan Umum.
• UU No. 4 Tahun 1999 tentang Susunan dan Kedudukan MPR, DPR, dan DPRD
• UU No. 12 Tahun 2003 tentang Pemilihan Umum Anggota DPR, DPR, dan DPRD.
2004 • UU No. 22 Tahun 2003 tentang Susunan dan Kedudukan MPR, DPR, DPD, dan DPRD.
• UU No. 23 Tahun 2003 tentang Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden.
• UU No. 10 Tahun 2008 tentang Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD, dan DPRD.
2009
• UU No. 42 Tahun 2008 tentang Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden.
• UU No. 42 Tahun 2008 tentang Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden.
• UU No. 2 Tahun 2011 tentang Partai Politik.
2014
• UU No. 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilu.
• UU No. 8 tahun 2012 tentang Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD, dan DPRD.
Satu hari setelah proklamasi kemerdekaaan (18 Agustus 1945), Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (PPKI) menetapkan Soekarno dan Mohammad Hatta sebagai
Presiden dan Wakil Presiden RI pertama. Tanggal 3 November 1945 melalui Maklumat
X atau Maklumat Wakil Presiden Mohammad Hatta, mendorong pembentukan partai-
partai politik untuk persiapan rencana penyelenggaraan Pemilu pada tahun 1946.
Maklumat X melegitimasi partai-partai politik yang telah terbentuk sebelumnya sejak
zaman Belanda dan Jepang.
Amanat Maklumat X selain pembentukan partai-partai politik adalah
menyelenggarakan Pemilu untuk memilih anggota DPR pada Januari 1946. Namun
rencana tersebut tidak dapat dilaksanakan karena:
Tidak ada perundang-undangan Rendahnya stabilitas Pemerintah dan rakyat fokus
untuk mengatur penyelenggaraan pemilu keamanan negara mempertahankan kemerdekaan
Merupakan Pemilu Nasional pertama di Indonesia. Dilaksanakan untuk memilih anggota DPR (29
September 1955) dan anggota Konstituante (25 Desember 1955).

Demokrasi Terpimpin dan Berakhirnya Periode Soekarno


Pada 5 Juli 1959 Soekarno mengeluarkan Dekrit Presiden. UUD 1945 dinyatakan sebagai Dasar Negara.
Konstituante dan DPR hasil Pemilu dibubarkan diganti dengan DPR-GR. Kabinet diganti dengan Kabinet
Gotong Royong. Ketua DPR, MPR, BPK dan MA diangkat sebagai pembantu Soekarno dengan jabatan
menteri. Puncak kerapuhan politik Indonesia terjadi ketika MPRS menolak Pidato Presiden Soekarno
yang berjudul Nawaksara pada Sidang Umum Ke-IV tanggal 22 Juni 1966.
Pasca pemerintahan Presiden Soekarno, MPRS menetapkan Soeharto sebagai Pejabat
Presiden pada 12 Maret 1967 dan tanggal 27 Maret 1968 Soeharto ditetapkan
menjadi Presiden sesuai hasil Sidang Umum MPRS (TAP MPRS No. XLIV/MPRS/1968).
Selama 32 tahun Presiden Soeharto memimpin bangsa Indonesia, telah terjadi enam
kali penyelenggaraan Pemilu untuk memilih anggota DPR, DPRD Tingkat I dan DPRD
Tingkat II. Pada era ini Presiden dipilih oleh MPR.

TAHUN PEMILU PERISTIWA


Pada Pemilu 1971, Orde Baru mulai meredam persaingan politik dan mengubur pluralisme politik. Hasil Pemilu 1971 menempatkan
1971
GOLKAR sebagai mayoritas tunggal dengan perolehan suara 62,82%, diikuti NU (18,68%), PNI (6,93%) dan Parmusi (5,36%).
Pada Pemilu 1977, Kontestan Pemilu dari semula 10 Partai Politik menjadi 3 Partai Politik melalui Fusi 1973. NU, Parmusi, Perti dan PSII menjadi
Partai Persatuan Pembangunan (PPP). PNI, Parkindo, Partai Katolik, Partai IPKI dan Partai Murba menjadi Partai Demokrasi Indonesia (PDI). Formasi
1977 - 1997
kepartaian ini (PPP, GOLKAR dan PDI) terus dipertahankan hingga Pemilu 1997. GOLKAR sebagai mayoritas tunggal terus berlanjut pada Pemilu
1982, 1987, 1992 dan 1997. GOLKAR menjadi Partai pemenang. PPP dan PDI menempati peringkat 2 dan 3.
Tahun 1998, Soeharto digantikan oleh BJ. Habibie sampai diselenggarakan Pemilu berikutnya (Sidang Istimewa MPR RI, 23 Juli 2001, melalui Ketetapan MPR RI No. II/MPR/2001)
No. Peserta Pemilu Persentase
1. GOLONGAN KARYA (GOLKAR) 62,82%
2. PARTAI NAHDLATUL ULAMA (NU) 18,68%
3. PARTAI NASIONAL INDONESIA - MASSA MARHAEN (PNI) 6,93%
4. PARTAI MUSLIMIN INDONESIA (PARMUSI) 5,36%
5. PARTAI SYARIKAT ISLAM INDONESIA (PSII) 2,39%
6. PARTAI KRISTEN INDONESIA (PARKINDO) 1,34%
7. PARTAI KATOLIK 1,10%
8. PARTAI PERGERAKAN TARBIYAH ISLAMIYAH (PERTI) 0,69%
9. PARTAI IKATAN PENDUKUNG KEMERDEKAAN INDONESIA (IPKI) 0,61%
10. PARTAI MUSYAWARAH RAKYAT BANYAK (MURBA) 0,08%
GOLKAR PPP PDI

73.16 74.51
68.10
62.11 64.34

29.29 27.78 15.97 17.01


22.43
14.89
10.87 3.06
8.60 7.88
1977 1982 1987 1992 1997
Pasca pemerintahan Presiden Soeharto, Wakil Presiden BJ. Habibie dilantik menjadi Presiden RI pada
tahun 1998. Pada masa pemerintahan BJ. Habibie, Pemilu yang semula diagendakan tahun 2002
dipercepat pelaksanaannya menjadi tahun 1999.
PEMILU ANGGOTA DPR, DPD dan DPRD PEMILU PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN

• Pemilu pertama pada masa reformasi • Abdurrahman Wahid dan Megawati Soekarnoputri dipilih dan ditetapkan oleh
• Peserta: 48 Partai Politik MPR RI sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI
• Pelaksanaan: 7 Juni 1999 • Pasangan Abdurrahman Wahid – Megawati Soekarnoputri digantikan oleh
pasangan Megawati Soekarnoputri - Hamzah Haz (Sidang Istimewa MPR RI, 23
Juli 2001, melalui Ketetapan MPR RI No. II/MPR/2001)
• Pemilu pertama pasca perubahan amandemen UUD 1945. • Pelaksanaan: - 5 Juli 2004 (putaran I)
Terjadi perubahan: Presiden dipilih secara langsung, - 20 September 2004 (putaran II)
Dibentuk Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Hadirnya • Peserta: 5 pasangan calon
Penyelenggara Pemilu yang bersifat nasional, tetap • Susilo Bambang Yudhoyono dan Jusuf Kalla terpilih sebagai Presiden dan Wakil
dan mandiri (Komisi Pemilihan Umum) Presiden RI periode 2004 – 2009
• Peserta: 24 Partai Politik
• Pelaksanaan: 5 April 2004
PEMILU ANGGOTA DPR, DPD dan DPRD PEMILU PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN

• Pelaksanaan: 8 Juli 2009 (1 putaran)


• Peserta: 44 Partai Politik (38 Partai Politik Nasional
• Peserta: 3 pasangan calon
dan 6 Partai Lokal Aceh)
• Susilo Bambang Yudhoyono dan Boediono terpilih sebagai Presiden dan Wakil
• Pelaksanaan: 9 April 2009
Presiden RI periode 2009 – 2014

• Peserta: 15 Partai Politik (12 Partai Politik Nasional • Pelaksanaan: 9 Juli 2014
dan 3 Partai Lokal Aceh) • Peserta: 2 pasangan calon
• Pelaksanaan: - 9 April 2014 (dalam negeri) • Joko Widodo dan Muhammad Jusuf Kalla ditetapkan sebagai Presiden dan Wakil
- 30 Maret s.d 6 April 2014 (luar negeri) Presiden RI periode 2014 – 2019
Pemilu Anggota DPR Peserta: Partai Pemenang:
Pelaksanaan: 36 Partai Politik 1. PNI
29 September 1955 34 Ormas 2. MASYUMI
48 Perorangan 3. NU
Pemilu Anggota Konstituante Peserta:
Pelaksanaan: 39 Partai politik
25 Desember 1955 23 Ormas
29 Perseorangan
Tidak ada Pemilu Presiden dan Wakil Presiden
Soekarno dan Mohammad Hatta ditetapkan sebagai Presiden dan Wakil
Presiden RI pertama oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia
(PPKI)
Partai Pemenang:
Pelaksanaan: Peserta: 1. GOLKAR
5 Juli 1971 10 Partai Politik 2. NU
3. PNI
Tidak ada Pemilu Presiden dan Wakil Presiden
Soeharto dan Sri Sultan Hamengkubuwono IX ditetapkan sebagai
Presiden dan Wakil Presiden RI oleh MPR RI
Pelaksanaan:
1977 : 2 Mei 1977 Partai Pemenang:
1982 : 4 Mei 1982 Peserta: 1. GOLKAR
1987 : 23 April 1987 3 Partai Politik 2. PPP
1992 : 9 Juni 1992 3. PDI
1997 : 29 Mei 1997
Tidak ada Pemilu Presiden dan Wakil Presiden
Presiden dan Wakil Presiden RI oleh MPR RI:
• Tahun 1977 : Soeharto dan Adam Malik
• Tahun 1982 : Soeharto dan Umar Wirahadikusumah
• Tahun 1987 : Soeharto dan Soedharmono
• Tahun 1992 : Soeharto dan Try Sutrisno
• Tahun 1997 : Soeharto dan BJ.Habibie
Partai Pemenang:
Pelaksanaan: Peserta: 1. PDI Perjuangan
9 Juni 1999 48 Partai Politik 2. GOLKAR
3. PPP
Tidak ada Pemilu Presiden dan Wakil Presiden
Presiden dan Wakil Presiden RI oleh MPR RI: Abdurrahman Wahid dan
Megawati Soekarnoputri.
Pasangan Abdurrahman Wahid – Megawati Soekarnoputri digantikan oleh
pasangan Megawati Soekarnoputri - Hamzah Haz (Sidang Istimewa MPR
RI, 23 Juli 2001, melalui Ketetapan MPR RI No. II/MPR/2001)
Partai Pemenang:
Pelaksanaan: Peserta: 1. GOLKAR
5 April 2004 24 Partai Politik 2. PDI Perjuangan
3. PKB
Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden, Putaran I (5 Juli 2004)
Peserta : 5 Pasangan Calon
1. Wiranto dan Salahuddin Wahid
2. Megawati Soekarnoputri dan Hasyim Muzadi
3. Amien Rais dan Siswono Yudo Husodo
4. Susilo Bambang Yudhoyono dan Muhammad Jusuf Kalla
5. Hamzah Haz dan Agum Gumelar
Putaran II (20 September 2004)
1. Susilo Bambang Yudhoyono dan Muhammad Jusuf Kalla
2. Megawati Soekarnoputri dan Hasyim Muzadi
Presiden dan Wakil Presiden terpilih :
Susilo Bambang Yudhoyono dan Muhammad Jusuf Kalla
Partai Pemenang:
Peserta:
Pelaksanaan: 1. DEMOKRAT
38 Partai Politik
9 April 2009 2. GOLKAR
6 Partai Lokal Aceh
3. PDI Perjuangan
Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden
Pelaksanaan : 8 Juli 2009
Peserta : 3 Pasangan Calon
1. Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto
2. Susilo Bambang Yudhoyono dan Boediono
3. Muhammad Jusuf Kalla dan Wiranto

Presiden dan Wakil Presiden terpilih :


Susilo Bambang Yudhoyono dan Boediono
Partai Pemenang:
Peserta:
Pelaksanaan: 1. PDI Perjuangan
12 Partai Politik
9 April 2014 2. GOLKAR
3 Partai Lokal Aceh
3. DEMOKRAT
Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden
Pelaksanaan : 9 Juli 2014
Peserta : 2 Pasangan Calon
1. Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa
2. Joko Widodo dan Muhammad Jusuf Kalla

Presiden dan Wakil Presiden terpilih :


Joko Widodo dan Muhammad Jusuf Kalla
DPR, DPRD :
Sistem proporsional terbuka dengan perolehan
terbanyak

DPD :
DPD : sistem distrik berwakil banyak
PEMILIH
No. KABUPATEN/KOTA KEC PPK DESA/KEL PPS TPS KPPS
LK PR JUMLAH
1 KABUPATEN KERINCI 16 80 287 861 718 5.026 99.359 100.593 199.952

2 KABUPATEN MERANGIN 24 120 215 645 851 5.957 132.426 125.644 258.070

3 KABUPATEN SAROLANGUN 10 50 158 474 586 4.102 99.803 94.197 194.000

4 KABUPATEN BATANGHARI 8 40 113 339 642 4.494 95.196 90.536 185.732

5 KABUPATEN MUARO JAMBI 11 55 155 465 845 5.915 139.557 131.289 270.846

6 KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT 13 65 134 402 645 4.515 106.144 97.647 203.791

7 KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR 11 55 93 279 554 3.878 83.788 79.535 163.323

8 KABUPATEN BUNGO 17 85 153 459 694 4.858 121.043 117.787 238.830

9 KABUPATEN TEBO 12 60 112 336 727 5.089 119.957 112.764 232.721

10 KOTA JAMBI 8 40 62 186 1.706 11.942 213.474 214.278 427.752

11 KOTA SUNGAI PENUH 8 40 69 207 260 1.820 35.051 36.677 71.728

TOTAL 138 690 1.551 4.653 8.228 57.596 1.245.798 1.200.947 2.446.745
• Indonesia sejak 1955 hingga 2014 telah melaksanakan
11 kali pemilu
1

• Pelaksanaan pemilu yang berbeda berkaitan dengan


sistem demokrasi dan pemerintahannya
2

Anda mungkin juga menyukai