Anda di halaman 1dari 76

PENGARUH FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI

TERHADAP HASIL PRODUKSI PETANI PADI SAWAH


DI NAGARI CUBADAK KECAMATAN LIMA KAUM KABUPATEN
TANAH DATAR

SKRIPSI

Ditulis Sebagai Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi jurusan


Ekonomi Syariah/ Manajemen Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

Oleh:

RAHMAT TAUFIQ
NIM:1630403091

JURUSAN EKONOMI SYARIAH/MANAJEMEN SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
ISNTITUT AGAMA ISLAM
NEGERI BATUSANGKAR
2020 M / 1442 H
i
ii
KATA PESEMBAHAN

Sembah sujud serta syukur kepada Allah SWT. Taburan cinta dan kasih sayang-
Mu telah memberikanku kekuatan, membekaliku dengan ilmu. Atas karunia serta
kemudahan yang Engkau berikan akhirnya skripsi sederhana ini dapat
terselesaikan. Sholawat dan salam selalu terlimpahkan kepada Rasullah SAW.
Ku persembahkan karya sederhana ini kepada orang yang sangat kukasihi dan
kusayangi
Keluargaku tercinta
Rasa terima kasih yang tiada terhingga kupersembahkan karya sederhana ini
kepada papa (Alm.Asmardi) Mama (Erdawati), yang telah memberikan
kasih sayang dan cinta kasih yang tiada terhingga. Karena selama ini
kubelum bisa berbuat lebih untuk kalian yang selalu memotivasi, selalu
mendoakan, selalu menasehati serta meridhoiku dalam melakukan segala hal
yang baik.

Dosen Pembimbing yang ku hormati


Teruntuk ibuk Rahmi Pamel SE,Sy.,MM selaku dosen pembimbing
skripsi.
Terima kasih pak telah membantu, menasehati, membimbing dalam
penyelesaian skripsi ini.

Teman-temanku
Buat Teman-teman Manasya C ( Rahma Dhani, Weni Kartika, Yudi Irawan,
Robbi, Rahmad Hidayat, Zelmi Saputra) yang selalu memberikan motivasi,
nasihat, dukungan moral serta material yang selalu membuatku semangat dalam
perkuliahan dan menyelesaikan skripsi ini. terima kasih telah menemaniku mulai
dari awal sampai akhir perkuliahan. Kelas ini banyak sekali memberi kenangan,
pelajaran pengalaman hidup, keakraban, keramaian, canda tawa bahkan tak
sedikit perbedaan pendapat yang bermuara pada pertengkaran sesaat. Terima
kasih untuk semua kegilaannya teman-temanku. Kalian yang terbaik.

iii
ABSTRAK
RAHMAT TAUFIQ, NIM 1630403091 judul skripsi “Pengaruh Faktor-
Faktor Produksi terhadap Hasil Produksi Petani Padi Sawah Di Nagari
Cubadak Kecamatan Lima Kaum Kabupaten TanahDatar”. Jurusan Ekonomi
Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN)
Batusangkar 2020.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah banyaknya petani padi sawah di
Nagari Cubadak masih mengalami kesulitan dalam pemenuhan kehidupan sehari-
hari dikarenakan faktor-faktor produksi yang kurang baik. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui pengaruh luas lahan, tenaga kerja dan modal terhadap hasil
produksi petani padi sawah di Nagari Cubadak Kecamatan Lima Kaum
Kabupaten Tanah Datar.
Jenis penelitian adalah penelitian lapangan dengan metode deskriptif
kuantitatif. Pengambil sampel dilakukan dengan random sampling, jumlah sampel
52 orang dari jumlah populasi sebanyak 107 orang. Teknik analisis data dalam
penelitian ini menggunakan uji regresi linear berganda, untuk menguji hipotesis
menggunakan uji koefisien determinasi, uji t dan uji f.
Berdasarkan hasil penelitian dari hasil uji t antara variabel luas lahan tidak
berpengaruh signifikan terhadap hasil produksi dengan nilai Thitung sebesar 0,460
nilai ini lebih kecil dari Ttabel sebesar 1,299. variabel tenaga keja (X2) berpengaruh
signifikan terhadap hasil produksi dengan nilai Thitung sebesar 1,652 nilai ini lebih
besar dari Ttabel sebesar 1,299. variabel modal (X3) tidak berpengaruh signifikan
terhadap hasil produksi dengan nilai Thitung sebesar 0,780 nilai ini lebih kecil dari
Ttabel sebesar 1,299. Berdasarkan uji F diperoleh bahwa variabel luas lahan, tenaga
kerja, dan modal berpengaruh signifikan terhadap hasil produksi petani padi
sawah di Nagari Cubadak Kecamatan Lima Kaum Kabupaten Tanah Datar karena
Fhitung > Ftabel dengan nilai Fhitung sebesar 73,758 sedangkan Ftabel sebesar 2,22.
koefisien determinasi diperleh nilai koefisien korelasi sebesar 0,907, luas lahan,
tenaga keja dan modal memiliki hubungan yang sangat kuat. Nilai R-square
sebesar 0,822 memperlihatkan luas lahan, tenaga kerja dan modal bersama-sama
mempengaruhi hasil produksi petani padi sawah di Nagari Cubadak Kecamtan
Lima Kaum Kabupaten Tanah Datar sebesar 82,2%, sedangkan sisanya 17,8%
dijelaskan oleh variabel lain yang tidak digunakan di dalam model penelitian ini
Kata Kunci :Luas lahan, Tenaga kerja dan Modal, hasil produksi

iv
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Segala puji dan syukur penulis ucapkan kehadiran Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunianya kepada kita semua, serta memberikan taufiq
dan hidayahnya kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini. Kemudian shalawat
dan salam untuk arwah junjungan alam, yakni nabi Muhammad SAW, selaku
pembawa risalah kebenaran, yang telah membawa umat manusia dari alam
kegelapan ke alam terang menerang seperti yang kita rasakan pada saat ini.
Penulis skripsi ini sebagai salah satu wujud pelaksanaan tri darma
perguruan tinggi, setelah dilakukan penelitian sesuai dengan bidang ilmu masing-
masing dan wajib dilaksanakan oleh mahasiswa dalam rangkla menyelesaikan
studi S1 di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Batusangkar.
Dalam penyelesaian skripsi ini, penulis menemukan banyak kesulitan. Hal
ini deisebabkan keterbatasan yang ada pada diri penulis. Namun berkat rahmat
dan hidayah yang diberikan oleh Allah SWT serta bantuan dari berbagai pihak
akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Faktor-
faktor Produksi Terhadap Hasil Produksi Petani Padi Sawah Di Nagari
Cubadak Kecamatan Lima Kaum Kabupaten Tanah Datar”. Oleh karena itu,
pada kesempatan penulis mengucapkan terima kasih kepada kedua orang tua,
Ayahanda Alm. Asmardi dan ibunda Erdawati yang tiada henti memberikan
untaian doa terbaik dengan ketulusan hati demi keberhasilan dan kesuksesan
penulis, serta memberikan bantuan spritual maupun materi sehingga penulis
mampu menyelesaikan skripsi ini, Selanjutnya penulis juga terima kasih kepada :
1. Bapak Rektor IAIN Batusangkar
2. Bapak Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
3. Bapak Ketua Jurusan Ekonomi Syariah
4. Ibu Rahmi Pamel, SE.Sy.,MM selaku pembimbing telah meluangkan
waktu untuk bimbingan dan mengarahkan penulis sehingga selesainya
skripsi ini.
5. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Ekonomi Syariah yang telah

v
memberikan ilmu dan pengetahuan kepada penulis selama perkuliahan.
6. Seluruh karyawan dan karyawati Institut Agama Islam Negeri (IAIN)
Batusangkar.
7. Bapak Wali Nagari Cubadak Asrizallis S,sos, M.Pdi, MM, MH.Msn
beserta karyawan dan karyawati yang telah mengizinkan dan
berpartisipasi dalam penelitian ini.
8. Teman-teman Manasya 16 C yang telah bersedia memberikan
pengarahan dan bantuan dalam pembuatan skripsi ini.
Penulis mohon maaf, jika dalam skripsi terdapat khilaf dan kekeliruan,
baik secara teknis maupun isinya. Kritik dan saran sangat penulis
harapkan demi kesempurnaan skripsi ini.

Batusangkar, Oktober 2020


Penulis

RAHMAT TAUFIQ
NIM. 1630403091

vi
DAFTAR ISI

ABSTRAK............................................................................................................... i
DAFTAR ISI......................................................................................................... vii
DAFTAR TABEL................................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................xi
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1
A. Latar BelakangMasalah.........................................................................1
B. Identifikasi Masalah..............................................................................3
C. Batasan Masalah....................................................................................3
D. Rumusan Masalah.................................................................................3
E. TujuanPenelitian....................................................................................4
F. Manfaat dan LuaranPenelitian..............................................................4
G. Definisi Operasional..............................................................................5
BAB II KAJIAN TEORI.......................................................................................7
A. Landasan Teori......................................................................................7
1. Produksi............................................................................................ 7
2. Pengertian Faktor-FaktorProduksi...................................................9
3. Faktor-Faktor Produksi...................................................................11
4. TujuanProduksi...............................................................................13
5. Fungsi Produksi..............................................................................14
6. Peran Produktivitas.........................................................................16
B. Penelitian yang Relevan......................................................................18
C. Kerangka Berfikir................................................................................20
D. Hipotesis.............................................................................................. 20
BAB III METODE PENELITIAN....................................................................22
A. Jenis Penelitian....................................................................................22
B. Tempat dan Waktu Penelitian.............................................................22
C. Populasi dan danSampel......................................................................23
D. Uji Kualitas Data.................................Error! Bookmark not defined.
E. Uji Normalitas.....................................Error! Bookmark not defined.
vii
F. Teknik Pengumpulan Data..................................................................23
G. Teknik Analisis Data...........................................................................24
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.......................................29
A. Profil Nagari........................................................................................29
1. Sejarah Nagari Cubadak.................................................................29
2. Kondisi Umum Nagari....................................................................29
3. Kondisi Pemerintahan Nagari.........................................................33
B. Hasil Penelitian dan Pembahasan........................................................38
1. Uji Validitas dan Reliabilitas..........Error! Bookmark not defined.
2. Uji Normalitas.................................Error! Bookmark not defined.
3. Uji Regresi Linear Berganda..........................................................42
4. Uji R2 (Koefisien determinasi).......................................................44
5. Uji T................................................................................................44
6. Uji F (simultan)..............................................................................46
C. Pembahasan Hasil Penelitiaan.............................................................47
1. Pengaruh luas lahan (X1) terhadap Hasil Produksi Hasil Produksi
Petani Padi Sawah Di Nagari Cubadak Kecamatan Lima Kaum
Kabupaten Tanah Datar ”...............................................................47
2. Pengaruh variabel tenaga kerja terhadap Hasil Produksi Hasil
Produksi Petani Padi Sawah Di Nagari Cubadak Kecamatan Lima
Kaum Kabupaten Tanah Datar.......................................................48
3. Pengaruh variabel modal terhadap Hasil Produksi Hasil Produksi
Petani Padi Sawah Di Nagari Cubadak Kecamatan Lima Kaum
Kabupaten Tanah Datar..................................................................48
4. Pengaruh luas lahan, tenaga kerja dan modal terhadap Hasil
Produksi Hasil Produksi Petani Padi Sawah Di Nagari Cubadak
Kecamatan Lima Kaum Kabupaten Tanah Datar...........................49
BAB V PENUTUP................................................................................................ 50
A. Kesimpulan.......................................................................................... 50
B. Implikasi..............................................................................................50
C. Saran.................................................................................................... 51

viii
DAFTAR KEPUSTKAAN

ix
DAFTAR TABEL
Tabel 1. 1 Luas lahan Sawah...................................................................................2
Tabel 3. 1 Rancangan waktu penelitian.................................................................22
Tabel 3. 2 Nilai Kategori Jawaban Skala Likert....Error! Bookmark not defined.
Tabel 3. 3 Tingkat Hubungan.................................................................................27
Tabel 4. 1 Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk Nagari Cubadak..........................31
Tabel 4. 2 Jumlah penduduk nagari cubadak.........................................................31
Tabel 4. 3 Distribusi Kelompok Umur Penduduk Nagari Cubadak.....................32
Tabel 4. 4 Jumlah dan luas wilayah.......................................................................34
Tabel 4. 5 Suku Nagari Cubadak...........................................................................34
Tabel 4. 6 Hasil uji Validitas Variabel Luas Lahan..............Error! Bookmark not
defined.
Tabel 4. 7 Hasil uji validitas Variabel Tenaga Kerja............Error! Bookmark not
defined.
Tabel 4. 8 Hasil uji Validitas Variabel Modal.......Error! Bookmark not defined.
Tabel 4. 9 Hasil uji validitas Variabel hasil produksi...........Error! Bookmark not
defined.
Tabel 4. 10 Hasil uji reliabilitas.............................Error! Bookmark not defined.
Tabel 4. 11 Deskripsi Hasil Uji Normalitas...........................................................39
Tabel 4. 12 Deskriptif Regresi Linear Berganda...................................................43
Tabel 4. 13 Uji koefisien determinasi....................................................................44
Tabel 4. 14 Uji t...................................................................................................... 45
Tabel 4. 15 Uji f..................................................................................................... 46

x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Kerangka Berfikir..............................................................................20
Gambar 4. 1 Struktur Organisasi Dinas Sosial,Pemberdayaan Perempuan Dan
Perlindungan Anak Kabupaten Tanah Datar ( Perbup No. 45 Tahun
2016 )................................................................................................ 37
Gambar 4. 2 Uji Normalitas...................................................................................38

xi
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMasalah
Negara Indonesia merupakan negara agraris, dimana sumber mata
pencaharian utama masyarakatnya adalah di bidang pertanian.Hal ini dilatar
belakangi oleh letak geografis Indonesia yang berada di daerah tropis,
sehingga keadaan cuaca, tanah dan sumber daya lainnya di setiap daerah di
Indonesia memiliki potensi yang tinggi untuk dapat mengembangkan sektor
pertanian.Pendayagunaan sumber daya pertanian menjadi kunci dalam
meningkatkan produktivitas pertanian sehingga sumber daya yang terbatas itu
harus dialokasikan seefisien mungkin.Seperti diketahui sumber daya
pertanian yang terdiri dari lahan, tenaga kerja, air, termasuk unsur-unsur yang
terkandung didalamnya merupakan sumber daya yang utama untuk
kelangsungan hidup manusia. Pengelolaan yang tidak bijaksana dan mengacu
kedepan akan berakibat menurunnya kualitas sumber daya itu sendiri yang
akhirnya berpengaruh terhadap produktivitas pertanian (Phahlevi, 2013: 13).
Sektor pertanian memiliki multifungsi yang mencangkup aspek
produksi atau ketahanan pangan, peningkatan kesejahteraan petani atau
pengentasan kemiskinan, dan menjaga kelestarian lingkungan hidup.Bagi
Indonesia, nilai fungsi pertanian tersebut perlu dipertimbangkan dalam
penetapan kebijakan struktur insentif sektor pertanian.Komitmen dukungan
insentif melalui pemahaman peran multifungsi pertanian perlu didefinisikan
secara luas, bukan saja insentif ekonomi (subsidi dan proteksi) tetapi juga
dukungan pengembangan sistem dan usaha agribisnis dalam arti
luas.pengembangan lahan pertanian abadi akan dapat diwujudkan jika sektor
pertanian dengan nilai multifungsinya dapat memberikan manfaat bagi
peningkatan kesejahteraan petani dan pengentasan kemiskinan(Sudaryanto,
2015: 115).Penggunaan faktor produksi merupakan salah satu kunci utama
dalam pembangunan pertanian. Jika penggunaan faktor produksi tidak tepat
dan efisien akan menyebabkan penurunan produksi dan rendahnya

1
2

pendapatan dalam usaha petani padi. Penggunaan faktor produksi seperti luas
lahan, pupuk, dan pestisida secara tepat dan efisien akan memberikan
keuntungan bagi petani (Supriadi, 2019: 460).
Produksi padi nasional. Dengan luas lahan 54 Ha. Dengan produksi
mencapai 5 ton/ha pada tahun 2019. Padi bagi kabupaten Tanah Datar
merupakan trademark mengingat posisinya sebagai penghasil terbesar
komoditi tersebut setelah Kabupaten Agam serta memiliki image yang baik
bagi konsumen beras di Indonesia. Berdasarkan syarat tumbuhnya, tanaman
padi sangat potensial dibudidayakan di Kabupaten Tanah Datar.Banyak
petani yang telah membudidayakan padi menjadi komoditas unggul di
Kabupaten Tanah Datar.Areal penanaman padi di Nagari Cubadak. Berikut
adalah luas lahan dan produksi padi yang berada di Nagari Cubadak yang
dibagi menurut jorongnya:
Tabel 1. 1
Luas lahan Sawah
Tahun Luas Lahan Sawah (Ha)
2018 57 Ha
2019 54 Ha
Sumber : Kantor Wali Nagari Cubadak
Dari hasil wawancara yang penulis lakukan dengan beberapa orang
petani di Nagari Cubadak, salah seorang petani bernama Pak Yanto (50thn),
menuturkan bahwa hasil panen padi setiap musim panen mengalami naik
turun atau tidak tetap, ini dikarenakan lahan pertanian yang semakin
berkurang, sulitnya mendapatkan air dan hanya bergantung pada air hujan.
Petani lain bernama Ibu Rida (38thn), menuturkan bahwa hasil panen padinya
sebagian besar untuk menutupi biaya-biaya selama masa tanam, ini
dikarenakan biaya selama proses tanam tersebut yang cukup tinggi, seperti
harga pupuk yang semakin melonjak, penyisian air sawah dengan
menggunakan mesin(sewa). Petani lain bernama Bapak Hermawan (60thn),
menuturkan bahwa hasil panen padinya setiap musim panen mengalami
turun, ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti musim yang tidak menentu
dan juga hama yang menyerang (wawancara, 23 Maret 2020 jam14.15).
3

Berdasarkan uraian di atas peneliti ingin melakukan penelitian di


Nagari Cubadak dengan pokok bahasan pengaruh faktor produksi terhadap
hasil produksi hal ini dikarenakan banyaknya petani didaerah tersebut masih
mengalami kesulitan dalam pemenuhuan kehidupan sehari-harinya,
dikarenakan faktor-faktor produksi yang kurang baik seperti berkurangnya
lahan pertanian yang disebabkan ahli fungsi lahan akibat pembangunan
rumah, tenaga kerja yang kurang pengetahuan, keadaan alam sekitar tidak
menentu, dan pinjaman modal yang masih disertai dengan bunga. peneliti
menyimpulkan sebuah ide penelitian yang berjudul: “Pengaruh Faktor-
Faktor Produksi terhadap Hasil Produksi Petani Padi Sawah Di Nagari
Cubadak Kecamatan Lima Kaum Kabupaten TanahDatar”.

B. Identifikasi Masalah
1. Berkurangnya lahan pertanian yang disebabkan banyaknya alih fungsi
lahan akibat pembangunan perumahan.
2. Pengaruh tanah dan kekayaan alam terhadap hasil produksi
3. Pengaruh tenaga kerja terhadap hasil produksi
4. Pengaruh modal terhadap hasil produksi

C. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka penulis membatasi
masalah penelitian adalah pengaruh faktor-faktor produksi terhadap hasil
produksi petani padi sawah di Nagari Cubadak Kecamatan Lima Kaum
Kabupaten Tanah Datar.

D. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah diatas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah bagaimana pengaruh faktor-faktor produksi terhadap
hasil produksi petani padi sawah di Nagari Cubadak Kecamatan Lima Kaum
Kabupaten Tanah Datar.
4

E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian
dalam penelitian ini adalah: “Untuk mengetahui pengaruh luas lahan, tenaga
kerja dan modal terhadap hasil produksi petani padi sawah di Nagari
Cubadak Kecamatan Lima Kaum Kabupaten Tanah Datar.”

F. Manfaat dan Luaran Penelitian.


Adapun manfaat dan luaran penelitian yang diharapkan adalah sebagai
berikut:
1. Manfaat Penelitian
a. Bagi Penulis
Menambah ilmu pengetahuan tentang faktor-faktor produksi
sebagai elemen yang dapat memberikan pengaruh terhadap pendapatan
petani, serta sebagai salah satu syarat dalam penyelesaian studi strata
satu guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi.
b. Bagi Masyarakat
Manfaat yang diperoleh oleh masyarakat adalah gambaran
mengenai dinamika tenaga kerja di pedesaan.Nantinya, diharapkan
masyarakat dapat memahami perihal yang mempengaruhi keputusan
individu yang tinggal di desa dalam memilih pekerjaan.
c. Bagi Akademisi
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan daftar
bacaan yang membantu dalam perkembangan ilmu akuntansi dan
menambah wawasan tentang analisis saham.
d. Bagi mahasiswa
1) Untuk dapat digunakan dan dimanfaatkan oleh rkan-rekan sesame
mahasiswa yang membutuhkan factor-faktor produksi.
2) Dapat dijadikan sebagai referensi dan perbandingan bagi penelitian
yang akan dating serta memtivasi rekan-rekan mahasiswa untuk
melakukan penelitian lebih lanjut.
2. Luaran Penelitian
5

Adapun luaran penelitian ini adalah agar penelitian ini dapat


dijadikan sebuah karya ilmiah, diterbitkan dalam jurnal ilmiah dan
diharapkan dapat menjadi refensi di Perpustakaan IAIN Batusangkar.
.

G. Definisi Operasional
Produksi merupakan proses mencari, mengalokasikan dan mengolah
sumber daya menjadi output dalam rangka meningkatkan mashlahah bagi
manusia. Produksi juga mencangkup aspek tujuan kegiatan menghasilkan
output serta karaktek-karakter yang melekat pada proses dan hasilnya.
(Rahmadani, 2017:14).
1. Luas lahan
Luas lahan adalah areal atau tempat yang digunakan untuk
melakukan usaha tani diatas bidang tanah yang diukur dalam satuan hektar
(Ha).
Luas lahan yang penulis maksud adalah luas lahan yang dikerjakan
baik oleh petani pemilik dan penggarap luas lahan sebagai media untuk
penanaman padi diukur dalam satuan hektar.
2. Tenaga Kerja
Tenaga kerja merupakan salah satu input pokok dalam produksi
dan mengartikan tenaga kerja sebagai setiap input insani. Tenaga kerja
merupakan sumber daya manusia yang digunakan untuk melakukan usaha
memproduksi barang dan jasa. (Sari,2018:20).
Tenaga kerja yang penulis maksud adalah jumlah tenaga kerja dari
seluruh kegiatan produksi padi yang diperhitungkan dalam satuan hari
orang kerja. Satu hari kerja biasanya diperhitungkan tujuh jam kerja.
3. Modal
Modal atau capital mempunyai banyak arti, tergantung pada
penggunaanya. Dalam arti sehari-hari, modal dapat diartikan sebagai harta
atau kekayaan seseorang yaitu semua harta baik yang berupa uang,
tabungan, tanah, rumah, mobil, dan lain-lain sebagainya yang dimiliki
6

modal tersebut dapat mendatangkan penghasilan bagi si pemilik modal,


tergantung pada usahanya dan dan penggunaan modalnya (Rahma dani,
2017 : 16)
Modal yang penulis maksud adalah modal hasil produksi diukur
dalam satuan rupiah.
BAB II
KAJIAN TEORI

A. Landasan Teori
1. Produksi
Produksi dapat didefinisikan sebagai hasil dari suatu proses atau
aktivitas ekonomi dengan memanfaatkan beberapa masukan (input).
Dengan demikian, kegiatan produksi tersebut adalah mengombinasikan
berbagai masukan untuk menghasilkan keluaran Faktor produksi dalam
usaha tani mencakup tanah, modal, dan tenaga kerja.Tanah merupakan
faktor kunci dalam usaha pertanian.Tanpa tanah rasanya mustahil usaha
tani dapat dilakukan.Dalam tanah dan sekitar tanah banyak lagi faktor
yang harus diperhatikan, katakan luasnya, topografinya, kesuburannya,
keadaan fisiknya, lingkungannya, lerengnya, dan lain sebagainya.Dengan
mengetahui semua keadaan mengenai tanah, usaha pertanian dapat
dilakukan dengan baik (Daniel, 2002).
Produksi adalah suatu kegiatan untuk menciptakan/menghasilkan
atau menambah nilai guna terhadap suatu barang atau jasa untuk
memenuhi kebutuhan oleh orang atau badan (produsen). Produksi
merupakan hal yang paling penting dalam suatu usaha , begitu pul ayang
terjadi pada usaha tani padi. Petani padi mengharapkan produksi yang
banyak agar mampu memenuhi kebutuhannya, namun tak selamanya
harapan akan sesuai dengan kenyataan yang ada. Produksi petani padi
selalu tidak sesuai dengan yang diinginkan, sehingga mereka butuh
evaluasi dalam prosesusahanya.
Jauh sebelum usaha tani padi berkembang seperti saaat ini,
dulunya dilakukan dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan pangan
sehari-hari, namun seiring dengan perkembangan zaman melihat kondisi
bahwa usaha ini dapat mendatangkan pendapatan, maka terjadi pergeseran
selain hanya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dapat pula menjadi
pendapatan bagi petani padi. Melihat realita ini, petani padi berusaha
mengembangkan

7
8

usaha dengan berbagai atau langkah dilakukan seperti melakukan


intensifikasi agar usaha taninya dapat meningkat dari waktu kewaktu.
Produksi hasil komoditas pertanian sering disebut korbanan produksi
karena faktor produksi tersebut dikorbankan untuk menghasilkan
komoditas pertanian, untuk menghasilkan suatu produk diperlukan
hubungan antara faktor produksi dan komoditas, hubungan antara
inputdan output disebut dengan factor relationship (FR). Secara Sistematik
dapat ditulis dengan analisis fungsi Coob-Douglas. (Amanda Rizka
Nabilla, 2015: 5).
Produksi adalah suatu kegiatan yang dapat menciptakan guna baik
waktu, bentuk maupun tempat dalam rangka memenuhi kebutuhan
manusia. Produksi tersebut dapat berupa barang ataupun jasa tetapi
Produksi diartikan juga sebagai suatu kegiatan mengubah sumber-sumber
ke dalamproduk atau proses mengubah input menjadi output. (setiadi,
2008: 115). Pengertian produksi lainnya yaitu hasil akhir dari proses atau
aktivitas ekonomi dengan memanfaatan beberapa masukan atau input.
Dengan pengertian ini dapat dipahami bahwa kegiatan produksi diartikan
sebagai aktivitas dalam menghasilkan output dengan menggunakan teknik
produksi tertentu untuk mengeolah atau memproses input sedemikian rupa
(Sukirno,2002:193).
Elemen input dan output merupakan elemen yang paling banyak
mendapatkan perhatian dalam pembahasan teori produksi. Dalam teori
produksi, elemen input masih dapat diuraikan berdasarkan jenis ataupun
karakteristik input (Gaspersz, 1996:170-171). Secara umum input dalam
sistem produksi terdiri atas:
a. Tenaga kerja
b. Modal atauKapital
c. Bahan-bahan material atau bahanbaku
d. Sumberenergi
e. Tanah
f. Informasi
9

g. Aspek manajerial atau kemampuankewirausahaan


Teori produksi modern menambahkan unsur teknologi sebagai
salah satu bentuk elemen input (Pindyck dan Robert, 2007:199).
Keseluruhan unsur-unsur dalam elemen input tadi selanjutnya dengan
menggunakan teknik-teknik atau cara-cara tertentu, diolah atau diproses
sedemikian rupa untuk menghasilkan sejumlah outputtertentu.
Teori produksi akan membahas bagaimana penggunaan input
untuk menghasilkan sejumlah output seperti yang diterangkan pada teori
produksi. Dalam hal ini, akan diketahui bagaimana penambahan input
sejumlah output tertentu. Teori produksi dapat diterapkan pengertiannya
untuk menerangkan sistem produksi yang berbasis pada pertanian berlaku
pengertian input atau output dan hubungan diantara keduanya sesuai
dengan pengertian dan konsep teori produksi.
Kata Produksi merupakan kata serapan dari bahasa Inggris, yaitu
production.Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia, kata produksi diartikan
sebagai proses mengeluarkan hasil; penghasilan. Di samping itu, terdapat
dua makna lain dari produksi yaitu hasil dan pembuatan. Pengertian
produksi tersebut mencakup segala kegiatan, termasuk prosesnya, yang
dapat menciptakan hasil, penghasilan dan pembuatan.Oleh karena itu,
produksi meliputi banyak kegiatan seperti pabrik membuat sekian pasang
sepatu, ibu rumah tangga memasak makanan untuk santapan, malam
keluarga, petani memanen padi di sawah, dan lain sebagainya. (Damsar,
2009:67)
2. Pengertian Faktor-FaktorProduksi
Faktor Produksi adalah segala sesuatu yang digunakan untuk
menghasilkan barang dan jasa dalam rangka menambah manfaat suatu
barang atau jasa. Faktor produksi terdiri atas faktor produksi asli dan
faktor produksi turunan. Faktor produksi asli meliputi faktor produksi
alam dan faktor produksi tenaga kerja.Faktor produksi turunan meliputi
faktor produksi modal faktor produksi pengusaha.Berikut uraian satu
mengenai faktor-faktor produksi. (Sofyan, 2008:15).
1

a. Faktor produksi alam, yaitu faktor produksi yang disediakan oleh alam,
meliputi tanah, kekayaan hutan, kekayaan laut, air daniklim.
b. Faktor produksi tenaga kerja Berdasarkan sifatnya. Faktor produksi
tenaga kerja dibagi menjadi duayaitu:
1) Tenaga kerja jasmani, yaitu kegiatan kerja yang lebihbanyak
menggunakan kekuatan jasmani/fisik. Contohnya tukang, buruh
angkut.
2) Tenaga kerja rohani, yaitu kegiatan kerja yang lebih banyak
menggunakan kekuatan otak/pikiran. Contohnya guru, mentri,
direktur
3) Berdasarkan kemampuan, faktor produksi tenaga kerja dibagi
menjadi:
a) Tenaga kerja terdidik (Skilled Labour), yaitu tenaga kerja yang
memerlukan pendidikan khusus dan teratur. Contoh dokter, guru
dan akuntan.
b) Tenaga kerja terlatih (Trained Labour), yaitu tenaga kerja yang
memerlukan latihan-latihan dan pengalaman. Contohnya montir,
supir dan koki.Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih
(Unskilled and unstrained labour), yaitu tenaga kerja yang tidak
memerlukan pendidikan dan latihan. Contohnya kuli, tukang
danpemulung.
c. Faktor produksi modal, yaitu semua hasil produksi berupa benda yang
diciptakan untuk menghasilkan barang atau jasa yang lain. Contohnya
mesin, cangkul, bensin, solar, bahan baku, Bahan baku disini termasuk
hasil produksi, karena dia telah mengalami penambahan guna tempat
dari tempat asal diangkut ke pabrik. Berdasarkan sifat, modal dibagi
menjadi dua yaitu:
1) Modal tetap, yaitu modal yang tepat digunakan lebih dari satu kali
produksi. Contohnya mesin-mesin bangunan,kendaraan.
2) Modal lancar, yaitu modal hanya dapat digunakan/habis dalam satu
kali proses produksi. Contoh bensin, solar, bahan baku sepertikapas
1

untuk pembuatanbenang.
d. Faktor produksi pengusaha/kewirausahaan Faktor produksi pengusaha
diartikan sebagai kemampuan yang dimilki seseorang untuk
mengorganisasikan/mengatur dan mengkombinasikan faktor produksi
alam, tenaga kerja dan modal. Agar produksi dapat berjalan lancar,
seorang pengusaha hendaknya memilki keahlianberikut:
1) Keahlian manajeral (Manajeral Skill) yaitu keahlian dalam
mengelola faktor-faktor produksi dengan menggunakan cara-cara
yang tepat sehingga diperoleh hasilmaksimal.
2) Keahlian teknologi (Technological Skill), yaitu keahlian khusus yang
bersifat teknik yang bisa digunakan demi keberhasilanproduksi
3) Keahlian organisasi (Organization Skill),yaitu keahlian mengatur
berbagai kegiatan yang bersifat intern maupun eksteren.
3. Faktor-Faktor Produksi
Dalam perekonomian faktor-faktor produksi dapat di bedakan
menjadi kepada empat jenis yaitu:
a. Tanah Dan KekayaanAlam
Tanah dan kekayaan alam merupakan unsur pokok yang
digunakan untuk menghasilkan barang.Tanah mempunyai dua fungsi
yang penting dalam kegiatan memproduksi. Fungsinya yang pertama
adalah sebagai tempat untuk melakukan kegiatan ekonomi. Jalan,
bangunan kantor, pertokoan dan lokasi pabrik memerlukan sebidang
tanah untuk dikembangkan. Yang kedua, tanah dan kekayaan alam
lainnya diperlukan sebagai bahan untuk memproduksikan barang lain.
Tanah dan air diperlukan untuk mengembangkan dan menyuburkan
tanaman. Barang tambang seperti minyak mentah,gas alam dan timah
diperlukan untuk mewujudkan tenaga dan menghasilkan sebagai jenis
barang.
Tanah merupakan sumber daya yang paling utama, khususnya
dalam produksi pertanian.Oleh karena itu, tanah merupakan salah satu
unsur faktor produksi yang sangat penting atau sangat mendasar,
1

sebagaimana yang dikemukakan oleh Mubyarto bahwa tanah sebagai


salah satu faktor produksi yang merupakan pabriknya hasil-hasil
pertanian yaitu dimana produksi dapat berjalan dan menghasilkan
output. Tanah memiliki sifat yang tidak sama dengan faktor produksi
lain yaitu luas relatif tetap dan permintaan akan lahan semakin
meningkat sehingga sifatnya langka.
b. Tenaga Kerja
Sumber daya manusia sangat diperlukan dalamberproduksi.
Secanggih apa pun mesinnya, pasti memerlukan tenaga kerja manusia
untuk menjalankannya. (Sukirno, 2004:7). Tenaga kerja merupakan
salah satu input pokok dalam produksi dan mengartikan tenaga kerja
sebagai setiap input insani. Tenaga kerja merupakan sumber daya
manusia yang digunakan untuk melakukan usaha memproduksi barang
dan jasa.
Hal ini menunjukkan bahwa tenaga kerja merupakan faktor
produksi yang penting dalam menghasilkan barang dan jasa. Setiap
usaha pertanian yang akan dilaksanakan pasti memerlukan tenaga kerja.
c. Modal
Operasi sistem produksi membutuhkan modal.Dalam ekonomi
manajeral, berbagai macam fasilitas peralatan, mesin- mesin produksi,
bangunan pabrik, gudang, dan lain-lain, dianggap sebagai modal.
Biasanya dalam periode jangka pendek, modal klasifikasikan sebagai
input tetap.
Modal merupakan faktor produksi utama dalam proses
produksi, karena input ini dapat mempengaruhi pengadaan input
produksi yang lain. Dengan kata lain, modal merupakan unsur produksi
yang paling penting karena tanpa modal kegiatan produksi tidak akan
berjalan. Modal yang tersedia berhubungan langsung dengan peran
petani sebagai manajer dan juru tani dalam mengelola usahataninya.
Jenis komoditas yang akan diusahakan tergantung modal karena ada
komoditas yang padat modal sehingga memerlukan biaya yng cukup
1

tinggi untuk mengusahakannya. Demikian pula seberapa besar tingkat


penggunaan faktor produksi tergantung pada modal yang tersedia.
d. Entrepreneur
Seorang entrepreneur adalah seorang yang menciptakan bisnis
baru, yang dengan siap akan menghadapi risiko dan ketidakpastian
yang bertujuan untuk mencapai keuntungan melalui pengidentifikasian
peluang-peluang melalui kombinasi sumber daya diperlukan untuk
mendapatkan manfaatnya. Pada dasarnya entepreneur melihat adanya
suatu kebutuhan, hingga kemudian ia menyatukan sumber daya
manusia, bahan-bahan serta modal yang diperlukan untuk memenuhi
kebutuhan. (D.s., 2012: 171).
e. Teknologi
Menurut Prayitno teknologi adalah cara bagaimana berbagai
sumber daya alam, modal tenaga kerja dan keterampilan
dikombinasikan untuk merealisasikan tujuan produksi. Teknologi
berkaitan erat dengan peralatan dan cara-cara yang digunakan dalam
proses produksi suatu industsri. Teknologi pertanian merupakan alat,
cara atau metode yang digunakan dalam mengolah/memproduksi input
pertanian sehingga menghasilkan output yang berdaya guna dan
berhasil baik, baik bahan mentah, setengah jadi, maupun siap pakai.
Teknologi dalam hal ini meliputi penggunaan bibit, penggunaan
pupuk, penggunaan pestisida serta peralatan pertanian yang digunakan.
Pembangunan pertanian merupakan suatu proses yang terjadi pada
sektor pertanian dalam usaha meningkatkan pendapatan perkapita dan
kesejahteraan masyarakat tani melalui peningkatan poduktivitas yang
didasarkan pada perhitungan usaha tani danberkesinambungan.
4. Tujuan Produksi
Tujuan barang dan jasa diproduksi yaitu:
a. Memenuhi Kebutuhan manusia
Manusia memiliki beragam kebutuhan terhadap barang dan jasa.
Itu semua harus dipenuhi dengan kegiatan produksi.apalagi jumlah
1

manusia terus bertambah.


b. Mencari Keuntungan/laba
Dengan memproduksi barang dan jasa, produsen (orang yang
memproduksi) berharap bisa menjualnya dengan memperoleh laba
sebanyak-banyak.
c. Menjaga kelangsungan hidup perusahaan
Produksi barang dan jasa, produsen akan memperoleh
pendapatan dan laba dari penjualan produknya. Pendapatan dan laba
tersebut dapat digunakan untuk menjaga kelangsungan hidup
perusahaan termasuk kehidupan para karyawan.
d. Meningkatkan mutu dan jumlah produksi
Produsen selalu berusaha memuaskan keinginan konsumen.
Dengan berproduksi, produsen punya kesempatan melakukan uji coba/
eksperimen untuk meningkatkan mutu sekaligus jumlah produksinya
agar lebih baik dari produksi sebelumnya. (Sa’diyah.2004: 127).
Produksi adalah setiap proses yang menciptakan nilai atau
memperbesar nilai sesuatu barang, atau dengan mudah dikatakan bahwa
produksi adalah setiap usaha yang menciptakan atau memperbesar daya
guna barang. Terkait dengan hal itu, sesuatu bangsa harus berproduksi
untuk menjamin kelangsungan hidupnya.Produksi harus dilakukan
dalam keadaan apapun, oleh pemerintah maupun oleh swasta. Akan
tetapi, produksi tentu saja tidak dapat dilakukan kalau tiada bahan-
bahan yang memungkinkan dilakukan nya proses produksi itu sendiri.
Untuk bisa melakukan produksi orang memerlukan tenaga manusia,
sumber- sumber alam, modal dalam segala bentuknya, serta
kecakapan.Semua unsur-unsur itu disebut faktor-faktor produksi.Jadi,
semua unsur yang menopang usaha penciptaan nilai atau usaha
memperbesar nilai barang disebut sebagai faktor-faktor produksi
(Rosyid, 2009: 55).
5. Fungsi Produksi
Fungsi produksi menunjukkan hubungan teknis antara faktor-
faktor produksi dan hasil produksinya ( sudarsono, 1998:89). Fungsi
1

produksi menggambarkan tingkat teknologi yang dipakai oleh suatu


perusahaan, suatu industri atau perekonomian secara keseluruhan.
Apabila teknologi berubah, berubah pula fungsi produksinya.
Secara singkat produksi sering didefenisikan sebagai suatu skedul atau
persamaan matematika yang menggunakan jumlah output maksimum
yang dapat dihasilkan dari suatu sektor produksi tertentu dan pada tingkat
teknologi tertentu pula (Ari Sudarman, 1999:89).
Fungsi produksi menunjukkan sifat hubungan diantara faktor-
faktor produksi dan tingkat produksi yang dihasilkan. Faktor-faktor
produksi dikenal pula dengan istilah input dan jumlah produksi selalu juga
disebut sebagai ouput. Fungsi produksi selalu dinyatakan dalam rumus
seperti berikut: Q = f (K,L,R,T)
Dimana K adalah jumlah tok modal, L adalah jumlah tenaga kerja
dan ini meliputi berbagai jenis tenaga kerja dan keahlian kewiraaussahaan,
R adalah kekayaan alam, dan T adalah tingkat teknolog i yang digunakan.
Sedangkan Q adalah jumlah produksi yang dihasilkan oleh berbagai jenis
faktor-faktor tersebut, yaitu secara bersama digunakan untuk
memproduksi barang yang sedang dianalisis sifat produksinya.Persamaan
tersebut merupakan suatu pernyataan matematik yang pada daarnya beralti
bahwa tingkat produksi suatu barang tergantung kepada jumlah modal,
jumlah tenaga kerja, jumlah kekayaan alam, dan tingkat teknologi yang
digunakan.
Didalam ekonomi, pengertian produksi lainnya yaitu suatu fungsi
yang menunjukkan hubungan antara hasil produksi fisik (Output) dengan
faktor-faktor produksi (Input). Dalam bentuk matematika sederhana fungsi
produksi ini dituliskan sebagai berikut (Mubyarto, 2009: 239)
Y= f (x1, x2,.xn)
Dimana :
Y=hasil produksi fisik
X1, x2, xn= faktor-faktor produksi
1

6. Peran Produktivitas
Standar hidup suatu bangsa dalam jangka panjang tergantung pada
kemampuan bangsa tersebut untuk menggapai tingkat produktivitas yang
tinggi dan berkesinambungan, hal tersebut digunakan untuk mencapai
kualitas produk yang lebih baik dan efisien yang lebih tinggi dalam proses
produksi. Perekonomian yang mengalami perkembangan produktifitas
akan cendrung memiliki kemampuan yang tinggi dalam persaingan, baik
dalam bentuk harga maupun kualitas dari produk yang dihasilkan.
Kegiatan ekonomi yang memiliki produktifitas yang semakin
berkembang akan memiliki daya tahan lebih kuat terhadap kenaikan harga
input dibandingkan dengan kegiatan ekonomi yang tidak mengalami
perkembangan produktifitas. Untuk dapat mengembangkan produktifitas,
perekonomian harus mampu memperbaiki dirinya sendiri (self upgrading)
demi untuk memperkokoh perekonomian itu sendiri (self propelling)
sehingga menjamin kelangsungan pembangunan (self sustaining). Dalam
hal ini teknologi harus dipandang sebagai: bagaimana mengkombinasikan
berbagai input produktif dalam proses produksi dengan menggunakan
teknik produksi tertentu secara efisien untuk menghasilkan output dengan
kualitas yang semakin membaik dan dapat dipasarkan. Selain teknologi
hal yang dapat dilakukan dalam jangka pendek adalah melakukan inovasi
secara terus menerus dalam hal produk dan proses produksi.
Dengan perkembangan produktivitas yang lebih pesat, keunggulan
suatu perekonomian seperti upah tenaga kerja dapat dipertahankan seiring
dengan memperbaiki kesejahteraan pekerja.Sistem penguapahan tenaga
kerja harus mengikuti prinsip dimana upah tidak dapat diperkenakan
menuju lebih cepat daripada laju perkembangan produktivitas.
7. Hasil Produksi
Hasil yaitu keluaran (output) yang diperoleh dan pengelolaan input
produksi (sarana produksi atau biasa disebut masukan) dari suatu usaha
tani (Danel,2004). Hasil produksi merrupakan umlah keluaran (output)
yang dapat diperoleh dari proses produksi. Pada dasarnya hasil produksi
1

ditujukan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Kebutuhan yang semakin


bertambah perlu diimbangi dengan peningkatan atau perluasan produksi,
baik jumlah maupun mutunya. Usaha meningkatkan jumlah dan mutu
hasil produksi dapat dilakukan melalui beberapa cara berikut :
a. Ekstensifikasi
Ekstensifikasi yaitu menambah ataupun memperluas faktor-faktor
produksi
b. Intensifikasi
Intensifikasi artinya memperbesar kemampuan berproduksi tiap-
tiap faktor produksi, tanpa menambah jumlah faktor produksi.
c. Diversifikasi
Diversifikasi adalah cara memperluas usaha dengan menambah
jenis produksi.
d. Spesialisasi
Spesialisasi atau pengadaan pembagian kerja yaitu masing-masing
orang, golongan dan daerah menghasilkan barang-barang yang sesuai
dengan lapangan, bakat, keadaan daerah, iklim dan kesuburan tanah.
Dengan adanya pembagian kerja, hasil kerja dapat diperluas sebagai
barang-barang yang dihasilkan juga meningkat dan kualitas hasil kerja
akan lebih baik.
e. Menambah Prasarana Produksi
Membuat/menambah prasarana produksi seperti saluran atau
bendungan untuk pengairan, jalan dan jembatan untuk memperbesar
pengangkutan bahan-bahan baku dan perdagangan.
f. Memberi Proteksi
Memberikan proteksi yaitu melindungi industri dalam negeri,
misalnya dengan mengenakan pajak impor, pembatasan atau larangan
terhadap masuknya barang-barang tertentu yang industri dalam negeri
sudah dapat menghasilkan sendiri dalam jumlah yang mencukupi.
Pada setiap akhir panen petani selalu menghitung berapa hasil
bruto yang diperolahnya. Semuanya kemudian dinilaikan dengan urang.
Hasil itu tidak semuanya untuk biaya usaha taninya tersebut seperti pupuk,
pestisida, pengolahan tanah, perawatan,pemupukan dan pemetikan hasil
1

atau pemanenan. Setelah biaya tersebut dikurangkan terhadap hasil yang


didapatkan barulah bisa dihitung berapa keuntungan yang diperoleh petani
tersebut. Pada petani masih ditemukan ketidaktentuan hasil panen, ini
terjadi karena dalam kenyataannya petani tidak dapat dengan pasti
meramalkan hasil yang akan ia peroleh setelah mengkombinasikan
sejumlah tertentu input dalam berproduksi hasil-hasil pertanian.

B. Penelitian yang Relevan


Adapun mengenai penelitian yang penulis bahas ini, dari hasil
peninjauan terhadap beberapa penelitian dan karya ilmiah lainnya, penulis
menemukan beberapa pembahasan yang ada kaitannya dan searah dengan
masalah yang penulis bahas.
1. Fadilla Deviani, (2019)Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi
Produksi Usaha Tani Buncis Gabungan Kelompok Tani Lembang Agri
Kabupaten Bandung Barat. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa
faktor produksi berpengaruh nyata terhadap produksi usaha tani buncis
adalah modal, pestisida dan benih di gabungan kelompok tani lembang
agri. Persamaan yang akan penulis teliti yaitu terletak pada metode
penelitian yang digunakan metode kuantitatif. Perdaannya terletak pada
objek penelitiannya.
2. Nur Baladina (2018) Analisis Efisiensi Teknis Penggunaan Faktor
produksi Pertanian pada Usaha Tani Tembakau (studi kasus di desa
palogan kecamatan galis kabupaten pamekasan. Hasil penelitiannya
menunjukkan bahwa faktor-faktor produksi yang berpengaruh nyata
terhadap produksi usaha tani tembakau adalah luas lahan, pupuk organik
dan pupuk kimia. Persamaan yang penulis teliti yaitu sama-sama meneliti
tentang produksi. Perbedaanya terletak pada variabel penelitiannya.
3. Skripsi Muhammad hafidh, Jurusan Pendidikan Ekonomi Pembangunan.
Dengan Judul Skripsi: “pengaruh Tenaga Kerja, Modal, Luas Lahan
Terhadap Produksi Usaha Tani Padi Sawah”. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa (1) berdasarkan deskriptif presentase rata-rata skor
1

variabel tenaga kerja pada usaha tani padi sawah di Kecamatan Rowosari
pada tahun 2009 adalah dengan kriteria sedikit yaitu dengan indikator
pemakaian jumlah tenaga kerja yang relatif sedikit dan indikator jam kerja
(curahan kerja) juga dalam kategori sedikit. Rata-rata skor variabel modal
pada usaha tani padi sawah di Kecamatan Rowosari tahun 2009 termasuk
dalam kriteria cukup tinggi yaitu dengan indikator untuk pemakaian biaya
tenaga kerjadalam kategori cukup tinggi sedangkan indikator modal
sebagai biaya bahan produksi dengan rata-rata dalam kategori rendah.
Rata-rata skor variabel luas lahan pada usaha tani padi di Kecamatan
Rowosari pada tahun 2009 dengan kriteria cukup luas. Sedangkan rata-rata
skor variabel produksi usaha tani padi sawah di Kecamatan Rowosari pada
tahun 2009 termasuk kriteria cukup tinggi. (2) Dari hasil analisis model
regresi linier berganda terhadap model empiris diperoleh bahwa nilai
koefisien regresi masing-masing variabel bebas pada pertanian padi sawah
di Kecamatan Rowosari yaitu variabel tenaga kerja (TK), modal (M) dan
luas lahan (LL) berpengaruh positif terhadap produksi usahatani padi
sawah (PUP). Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa secara bersama-
sama tenaga kerja, modal, dan luas lahan berpengaruh secara signifikan
terhadap produksi usaha tani padi sawah di Kecamatan Rowosari
Kabupaten Kendal ditunjukkan dari hasil uji F sebesar 46,470 dengan
signifikansi 0,05. Secara bersama-sama produksi usaha tani padi sawah
dipengaruhi oleh tenaga kerja, modal, dan luas lahan yaitu sebesar 58,4%.
Persamaannya yang penulis teliti terletak pada variabel X dan Y nya sama.
Perbedaanya pada tempat penelitiannya
2

C. Kerangka Berfikir

Luas Lahan (X1)

Hasil Produksi (Y)


Tenaga kerja (X2)

Modal (X3)
Gambar 2. 1
Kerangka Berfikir

D. Hipotesis
1. Modal
Ho1 : Modal tidak berpengaruh signifikan terhadap hasil produksi
petani padi di Nagari Cubadak Kecamatan Lima Kaum
Kabupaten Tanah Datar
Ha1 : Modal berpengaruh signifikan terhadap hasil produksi
petani padi di Nagari Cubadak Kecamatan Lima Kaum
Kabupaten Tanah Datar
2. Luas Lahan
Ho2 : Luas lahan tidak berpengaruh signifikan terhadap hasil produksi
petani padi di Nagari Cubadak Kecamatan Lima Kaum Kabupaten
Tanah Datar
Ha2 : Luas lahan berpengaruh signifikan terhadap hasil produksi petani
padi di Nagari Cubadak Kecamatan Lima Kaum Kabupaten Tanah
Datar

3. Tenaga Kerja
Ho3 : Tenaga kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap hasil produksi
petani padi di Nagari Cubadak Kecamatan Lima Kaum
Kabupaten Tanah Datar
Ha3 : Tenaga kerja berpengaruh signifikan terhadap hasil produksi petani
2

padi di Nagari Cubadak Kecamatan Lima Kaum Kabupaten


Tanah Datar
4. Modal, Tanah dan tenaga kerja secara bersama sama
Ho4 : Modal, Luas Lahan dan tenaga kerja tidak berpengaruh signifikan
terhadap hasil produksi petani padi di Nagari Cubadak Kecamatan
Lima Kaum Tanah Datar.
Ha4 : Modal, Luas Lahan dan tenaga kerja berpengaruh signifikan
terhadap hasil produksi petani padi di Nagari Cubadak Kecamatan
Lima Kaum Kabupaten Tanah Datar.
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuntitatif. Penelitian
kuantitatif adalah penelitian ilmiah sistematis, terencana, dan terstruktur
terhadap bagian- bagian dan fenomena serta hubungan- hubungannya jelas
sejak awal hingga hasil akhir penelitian berdasarkan pengumpulan data
informasi yang berupa simbol, angka atau bilangan (Hermawan, 2019: 16)

B. Tempat dan Waktu Penelitian


Tempat penelitian dilaksanakan di di Nagari Cubadak Kecamatan
Lima Kaum di Kabupaten Tanah Datar. Penelitian ini berawal dari observasi
awal pada Wali Nagari Cubadak dengan rancangan waktu penelitian sebagai
berikut:
Tabel 3. 1
Rancangan waktu penelitian
No Kegiatan Apr Mei Juni Juli Agus Sept
1. Penyusunan
proposal 
2. Bimbingan  
proposal
3. Seminar 
proposal
Penyusunan 
4. surat izin
penelitian
5. Penelitian 
6. Pengelohan 
data
7. Bimbingan 
skripsi
Sidang 
8. munaqasah
Perbaikan 
9. setelah
siding

22
2

C. Populasi dan danSampel


1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas;
obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.
(Ghozali, 2005 hal 30).
Populasi dalam penelitian ini adalah petani dinagari cubadak
sebanyak 107 orang.
Tabel 3.1
Jumlah petani di Nagari Cubadak
Jenis Kelamin Jumlah petani
Laki-laki 46
Perempuan 61
JUMLAH 107
Sumber data : Kantor Wali Nagari Cubadak
2. Sampel
Pada penelitian ini teknik pengambilan sampel yaitu menggunakan
teknik random samling. Salah satu rumus yang ddigunakan adalah rumus
slovin :
n= N
1+Ne2
Keterangan :
n=besarnya sampel
N=besarnya populasi
e= derajat kepercayaan, kesalahan yang masih dapat
diterima adalah 1-15%
n= 107
1+107(0,1)2
= 107
1+107(0,01)
= 107
2,07
=52
Jadi sampel pada penelitian ini dari populasi 107 orang adalah 52
orang.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang penulis gunakan adalah dokumentasi.
2

Dokumentasi merupakan data yang tidak langsung ditunjukkan kepada


subjek penelitian. Menurut Asnawi (2011) metode ini dilakukan dengan
mengumpulkan data-data atau arsip-arsip yang berhubungan dengan
penelitian ini.

E. Teknik Analisis Data


Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden
atau sumber data lain terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah
mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi
data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap
variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan
masalah dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah
diajukan. Untuk penelitian yang tidak merumuskan hipotesis maka langkah
terakhir tidak dilakukan (Sugiyono, 2007: 207). Adapun metode analisis data
yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Uji Asumsi Klasik
a. Uji normalitas
Menurut Ghozali, uji normalitas bertujuan untuk melihat dalam
model regresi, variabel pengganggu atau residual memliki distribusi
normal. Uji T dan Uji F mengasumsikan bahwa nilai residual
mengikuti distribusi normal. Untuk mengetahui normalitas residual
dengan melalui analisis grafik (Histogram dan Normal P-Plot) dan
analisis statistik dasar pengambilan keputusan:
1) Jika data menyebar disekitar garis diagonal atau mengikuti arah
garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola
distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi
normalitas.
2) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal atau tidak mengikuti
arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi
normalitas (primyastanto, 2018 : 174-175).
b. Uji Autokorelasi
2

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi


linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan
kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi
korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi
muncul karena observasi yang bertujuan sepanjang waktu berkaitan
satu sama lainnya. Masalah ini timbul karena residual (kesalahan
penganggu) tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya. Hal
ini sering ditemukan pada data runtut waktu karena “gangguan” pada
individu/kelompok yang sama pada periode berikutnya. Model regresi
yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi.
Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi ada
atau tidaknya autokorelasi. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya
autokorelasi pada penelitian ini, maka dilakukan dengan uji Run Test.
Uji autokorelasi dengan run test merupakan bagian dari statistik
non-parametrik dapat pula digunakan untuk menguji apakah antar
residual terdapat korelasi yang tinggi. Jika antar residual tidak terdapat
hubungan korelasi maka dikatakan bahwa residual adalah acak atau
random. Run Test digunakan untuk melihat apakah data residual
terjadi secara random atau tidak. Jika output SPSS menunjukkan nilai
dengan probabilitas > 0,05 yang berarti tidak terjadi autokorelasi
adalah acak (Ghozali, 2016 : 116-117).
c. Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen).
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara
variabel independen. Menurut Ghozali (2016) ada beberapa cara yang
dapat digunakan untuk mendeteksi ada tidak multikolinearitas, yaitu :
1) Nilai R2 yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi
empiritis yang sangat tinggi, namun secara individual variabel
bebas banyak yang tidak signifikan memengaruhi variabel terkait.
2) Menganalisis korelasi antar variabel-variabel bebas. Jika korelasi
2

antar variabel bebas kurang 0,90 dinyatakan tidak terjadi


multikolinearitas.
3) Multikolinearitas dapat juga diketahui dari nilai tolerance dan
lawannya Variance inflation Factor (VIF). Jika nilai tolerance <
0,10 atau sama dengan nilai VIF < 10, maka dinyatakan tidak
terjadi multikolinearitas.
d. Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Jika varian dar residual satu pengamatan ke
pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika
berbeda disebut Heteroskesdatisitas. Kebanyakan data crossection
mengandung situasi heteroskesditisitas karena data ini menghimpun
data yang mewakili berbagai ukuran (kecil,sedang, dan besar).
Dasar analisis (Ghozali, 2016 : 134) :
1) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang tidak membentuk pola
tertentu yang teratur (bergelombang kemudian menyempit), maka
mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.
2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan
bawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi
heteroskedastisitas.
2. Analisis Regresi Berganda
Model pengujian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
menggunakan analisis linear berganda untuk mengetahui pengaruh
variabel independen (Tanah, Tenaga Kerja, Modal) terhadap variabel
dependen (Produksi), dengan persamaan regresi untuk menguji hipotesis
adalah (Yusri, 2016:37):
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e
Keterangan :
Y=Hasil Produksi
a=Konstanta
2

Bx= Koefisien Regresi


X1 =Luas lahan
X2 = Tenaga Kerja
X3 =Modal
e =Eror
3. Uji R2 (Koefisien Determinasi)
Koefisien deserminasi bertujuan untuk mengukur seberapa jauh
kemampuan model menjelaskan variasi variable dependen.Dalam
pengujian hipotesis pertama koefisien determinasi dilihat dari besarnya R
Square (R2) untuk mengetahui seberapa jauh variable bebas, yaitu PPN
dan PPnBM mempengaruhi daya beli konsumen.Nilai R2 mempunyai
interval antara 0 – 1 (0 < R2< 1). Jika nilai R2 bernilai besar (mendekati 1)
berarti variable bebas dapat memberikan hamper semua informasi yang
dibutuhkan untuk memprediksi variable dependen. Sedangkan jika R2
bernilai kecil berarti kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan
variabel dependen sangat terbatas (Ghozali, 2005 hal 83). Sebagai
pedoman digunakan tabel dibawah ini.

Tabel 3. 2
Tingkat Hubungan
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0.199 Sangat rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat kuat
Sumber: Isti yanto, Riset Sumber Daya Manusia (2006)

4. Uji Persial (Uji T)


Uji t (t-test) melakukan pengujian terhadap koefisien regresi secara
persial, pengujian ini dikalakukan untuk mengetahui signifikasi peran
secar persial antara variabel independen terhadap variabel dependen
dengan mengasumsikan bahwa independen dianggap konstan. Perhitungan
(t-test) ini selanjutnya dibandingkan dengan ttabel dengan menggunakan
2

tingkat kesalahan 0,0. Kriteria yang digunaknan adalah sebagaiberikut:


a. H0 diterima jika nilai thitung,< ttabel atau nilai sig >α
b. H0ditolak jikanilaithitung>ttabelatau sig<α
Bila terjadi penerima H0 maka dapat disimpulkan bahwa tidak
terdapat pengaruh signifikan , sedangkan bila H 0 ditolak artinya terdapat
pengaruh yang signifikan dengan kriteria berikut:
a. Jika nilai signifikan > 0,10 maka hipotesis nol diterima (koefisien
regresi tidak signifikasi) hal ini berarti bahwa secara persial variabel
independen tersebut tidak mempunyai pengaruh yangsignifikan
terhadap variabel dependen.
b. Jika nilai signifikasi > 0,10 maka hipotesis nol ditolak (koefisien
regresi tidak signifikan). Hal ini berarti secara parsial variabel
independen tersebut mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
variabel dependen.
5. Uji F (uji signifikan simultan)
Uji statistik f pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel
independen atau bebas yang dimasukan dalam model mempunyai
pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau
terkait.Untuk menguji hipotesis ini digunakan statistik f dengan kriteria
pengambilan keputusan (ghozali, 2016:96).
a. Bila nilai f lebih besar dari pada 4 maka H 0 dapat ditolak pada derajat
kepercayaan 10% dengan kata lain menerima hipotesis alternative,
yang menyatakan bahwa semua variabel independen secara serentak
dan signifikan mempengaruhi variabel dependen.
b. Membandingkan nilai f hasil perhitungan dengan nilai f menurut tabel
bila nilai f hitung lebih besar dari pada nilai f tabel maka H 0 ditolak dan
Ha diterima.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Profil Nagari
1. Sejarah Nagari Cubadak
Untuk membuat dan menjelaskan sejarah Nagari Cubadak memang
agak sulit untuk menuliskannya, hanya bisa kita ungkapkan dari
ungkapan- ungkapan atau berita dari mulut ke mulut yang diterima turun
temurun. Dari kondisi seperti demikian, Nagari Cubadak dapat diuraikan,
memang berawal dari Nagari Tuo Pariangan, dimana suatu saat ada orang-
orang pergi berburu dari Pariangan kearah Timur tepat di Nagari Cubadak
sekarang, dirasakan bau harum akhirnya dicari dengan menyatakan “Kito
Cubo dak” akhirnya memang ditemukan buah Cubadak (Cempedak yang
cukup panjang) maka berkata mereka bahwa ditemukan buah cubadak
yang panjang. Akhirnya bagi mereka yang ingin menetap menyebut
daerah tersebut cubadak supanjang maka terjadi nagari (Jorong Cubadak
dan Jorong Supanjang).
Jika dilihat dari sisi kerajaan tempo dahulu, maka Cubadak-
Supanjang merupakan “Hati Jantung” Limo Kaum Duo Baleh Koto.
2. Kondisi Umum Nagari
a. Topografi
Nagari Cubadak adalah salah satu dari 5 ( Lima ) Nagari yang
berada dalam wilayah Kecamatan Lima Kaum yang letaknya sangat
strategis serta dilintasi oleh jalan propinsi/ Negara
Disamping daerahnya yang berhawa sejuk, tanah yang subur
serta kehidupan yang saling menghargai masyarakat Nagari Cubadak
termasuk kedalam nagari yang memiliki integritas yang tinggi antar
sesamanya.
Selain itu dilihat dari mata pencaharian 80 % masyarakat Nagari
Cubadak bergerak dibidang pertanian, dibidang perdagangan, buruh
bangunan, dan swasta serta sekitar 20 % adalah PNS.

29
3

Secara Administratif Pemerintahan Nagari Cubadak berbatasan


dengan:
1) Sebelah Utara berbatasan dengan Nagari Parambahan
2) Sebelah Selatan berbatasan dengan Nagari Rambatan
3) Sebelah Timur berbatasan dengan Nagari Limo Kaum
4) Sebelah Barat berbatasan dengan Nagari Tabek
Dengan jumlah penduduk jiwa 3193 serta luas daerah ± 317
Ha. Di Nagari Cubadak terdapat 2 jorong yakni :
1) Jorong Cubadak
2) Jorong Supanjang
Secara geografis Nagari Cubadak pada dasarnya sangat
potensial untuk dikembangkan sebagai daerah pertanian dan peternakan
karena posisi yang sangat strategis.
b. Hidrologi
Hidrologi adalah cabang ilmu Gografi yang mempelajari
pergerakan distribusi dan kualitas air di bumi. Di nagari Cubadak
terdapat beberapa mata air yang kualitasnya cukup bagus dan belum
terkontaminasi oleh hal-hal lain yang akan membahayakn
keberlangsungan kehidupan manusia atau makhluk hidup lainnya.
c. Demografi
Secara teoritis disebutkan bahwa jumlah penduduk yang besar
merupakan salah satu modal dasar pembangunan.Hal ini dimaksudkan
apabila jumlah penduduk yang besar tersebut dapat diberdayakan sesuai
kodrat, keahlian dan bidang kerjanya masing-masing. Sebaliknya
apabila jumlah penduduk yang besar tadi tidak dapat diberdayakan dan
dikendalikan secara bijak dan terencana bahkan akan menjadi beban
pembangunan.
Berdasarkan data terakhir yang diterima dari Laporan
Pengiriman Mutasi Penduduk Nagari Cubadak bahwa jumlah penduduk
sebesar ± 3.236 jiwa. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel
sebagai berikut :
3

Tabel 4. 1
Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk Nagari Cubadak

No. Jorong Jumlah Penduduk

1 Cubadak 1374
2 Supanjang 1819
Jumlah 3193
Sumber : Data Base Nagari Cubadak pada PRN tahun 2019
d. Sex Ratio
Dalam penyusunan perencanaan pembangunan jangka
menengah Nagari Cubadak, data kondisi tentang sex ratio penduduk
suatu Nagari mutlak diperlukan karena akan mempengaruhi terhadap
beberapa kebijakan dan ataupun program yang akan ditetapkan.
Berdasarkan data terakhir yang diterima dari Laporan
Pengiriman Mutasi Penduduk Nagari Cubadak bahwa sex ratio
penduduk daerah Nagari Cubadak adalah sebesar 3.193 jiwa. Nagari
Cubadak dapat dilihat pada tabel adalah sebagai berikut :
Tabel 4. 2
Jumlah penduduk nagari cubadak
Penduduk Sex
No Jorong Ratio
L P Total
1 Cubadak 674 700 1374
2 Supanjang 891 928 1819
Jumlah 3193
Sumber : Data Base Nagari Cubadak pada PRN tahun 2019
e. Kepadatan dan penyebaran penduduk
Kepadatan penduduk Cubadak tergolong jarang bila
dibandingkan dengan kepadatan penduduk Nagari lainnya. Tingkat
kepadatan penduduk daerah Nagari Cubadak menyebar di dua jorong
karena merupakan tempat kediaman dari sejak dahulunya.
3

Kepadatan penduduk Nagari Cubadak tergolong jarang bila


dibandingkan dengan kepadatan penduduk Nagari lainnya.Tingkat
kepadatan penduduk daerah Nagari Cubadak menyebar di 2 (dua)
jorong karena merupakan tempat kediaman dari sejak dahulunya.
Tabel 4. 3
Distribusi Kelompok Umur Penduduk Nagari Cubadak
Jumlah/ Tahun
Kelompok Umur 2016 2017 Keterangan
0–5 257 205
6 – 12 448 449
13 – 15 196 190
16 – 18 162 178
19 – 21 173 163
22 – 30 365 369
31 – 55 1140 1149
56 Keatas 3095 490
Jumlah 3236 3193
Sumber : Data Base Nagari Cubadak pada PRN tahun 2019

f. Tingkat Kelahiran (Fertifitas)


Salah satu komponen utama kependudukan yang menyebabkan
perubahan jumlah penduduk adalah fertilitas.Fertilitas menyangkut
banyaknya bayi atau anak lahir hidup yang dilahirkan oleh wanita atau
sekelompok wanita. Banyaknya anak yang dilahirkan akan membawa
konsekuensi terhadap kesejahteraan rumah tangga. Semakin banyak
jumlah anak, berarti semakin besar tanggungan kepala rumah tangga
dalam memenuhi kebutuhan material dan spiritual anggota rumah
tangganya. Bagi rumah tangga terutama dengan kondisi ekonomi yang
lemah, maka pembatasan jumlah anak merupakan salah satu cara bagi
tercapainya keluarga yang sejahtera.
Dalam upaya melakukan pembatasan jumlah anak yang akan
dilahirkan, maka penduduk wanita pada usia tertentu menjadi
sasarannya. Usia tertentu yang dimaksudkan disini adalah usia antara
3

17-35 tahun. Hal ini dikarenakan pada usia tersebut kemungkinan


wanita melahirkan anak cukup besar. Wanita yang berada pada usia
tersebut ini disebut Wanita Usia Subur (WUS) dan Pasangan Usia
Subur (PUS) bagi yang berstatus kawin.
Salah satu ukuran yang dapat digunakan untuk melihat tingkat
kelahiran di suatu daerah adalah TFR (Total Fertility Rate) yang
mengambarkan rata-rata anak yang dilahirkan oleh seorang wanita
selama masa suburnya.Tingkat kelahiran yang terjadi di Nagari
Cubadak cenderung menurun dari waktu ke waktu, hal ini sebagai
indikasi kesadaran untuk membatasi kelahiran semakin tinggi.
Salah satu faktor yang cukup berpengaruh terhadap tingginya
tingkat kelahiran adalah usia perkawinan pertama terutama wanita,
karena semakin muda seorang wanita menikah maka kemungkinan
waktu untuk melahirkan semakin panjang. Selain itu usia perkawinan
juga berpengaruh terhadap stabilitas suatu keluarga, terhadap kesehatan
diri sendiri, dan terhadap anak yang dilahirkan.
Semakin muda usia saat perkawinan pertama, semakin besar
resiko yang dihadapi bagi keselamatan ibu maupun anak karena belum
siapnya fisik dan mental menghadapi masa kehamilan/kelahiran.
Demikian pula sebaliknya, semakin tua usia saat perkawinan pertama
(melebihi usia yang dianjurkan dalam program KB), semakin tinggi
resiko yang dihadapi dalam masa kehamilan/melahirkan.
3. Kondisi Pemerintahan Nagari
a. Pembagian Wilayah Nagari
Secara administrasi Pemerintahan Nagari Cubadak terdiri dari
dua Jorong yaitu :
3

Tabel 4. 4
Jumlah dan luas
wilayah
Nama
No Jumlah Penduduk Luas Wilayah (Ha) Ket
Jorong
1 Cubadak 1374 152 Ha
2 Supanjang 1819 165 Ha
Jumlah 3193 317 Ha
Sumber : Data Base Nagari Cubadak pada PRN tahun 2019
Secara adat Nagari Cubadak memiliki suku sebanyak 8 buah.
Tabel 4. 5
Suku Nagari Cubadak
No Nama Jorong Nama Suku Ket
1 Cubadak 1. Supanjang Baruh
2. Supanjang Atas
3. Piliang
4. Mandahiling
2 Supanjang 1. Limo Rumah
2. Limo Purut
3. Korong Gadang
4. Lubuk Batang
Sumber : Data Base Nagari Cubadak pada PRN tahun 2019
b. Penyelenggaraan dan Koordinasi
Dalam upaya meningkatkan efisiensi dan optimalisasi jalannya
roda pemerintahan, pembangunan dan pembinaan masyarakat melalui
koordinasi sesuai dengan kebutuhan, perkembangan dan pertimbangan
masalah. Sebagaimana tahun sebelumya koordinasi dengan pimpinan
BPRN dan pimpinan dengan Lembaga – lembaga Nagari berjalan
dengan baik.
Koordinasi ini dilakukan secara bertahap dan sesuai dengan
kebutuhan. Fenomena ini tercermin melalui kegiatan–kegiatan
keNagarian. Rapat koordinasi terutama membahas persoalan–persoalan
aktual yang tejadi di Nagari meliputi masalah Ekonomi, Aset Nagari,
Kependudukan, Sosial Budaya dan Keamanan Ketertiban. Rumusan
atau solusi yang dihasilkan dalam pertemuan tersebut menjadi pedoman
3

dalam penyusunan rencana kerja selanjutnya.


Selanjutnya kegiatan-kegiatan koordinasi semakin
dikembangkan ketingkat kecamatan dan kabupaten, dengan
dilaksanakannya rapat koordinasi yang dihadiri oleh Kepala Dinas dan
Instansi yang ada di Tanah Datar, Camat Sungai Tarab, Wali Nagari,
Pimpinan BPRN, Pimpinan KAN dan Pimpinan Lembaga–Lembaga
Nagari Cubadak lainnya. Hal ini bertujuan untuk langkah awal guna
mempercepat pertumbuhan ekonomi masyarakat, pendidikan,
pembangunan dan keamanan lingkungan.
c. Pembinaan Perangkat Nagari
Sesuai dengan Peran dan Fungsi pemerintahan Nagari, telah
dilaksanakan kegitan melalui :
1) Pembinaan Peningkatan Kemampuan Kaur dengan menjelaskan
Tugas dan Fungsi.
2) Pembinaan dan Peningkatan kemampuan Wali-wali jorong melalui
pertemuan-pertemuan.
3) Pembinaan Ketentraman, Keamanan dan kebersihan.
d. Pembinaan Keamanan, Ketentraman, Kebersihan dan Ketertiban
(K3)
Dengan telah dibentuknya Forum Komunikasi Polisi
Masyarakat (FKPM) Nagai Cubadak, hal ini sangat membantu sekali
dalam pengamanan ketertiban dan ketentraman kehidupan
bermasyarakat karena dengan adanya forum ini setiap permasalahan
dapat diselesaikan di Nagari dengan baik secara kekeluargaan.
Adapun Kegiatan – kegiatan yang telah dilaksanakan adalah :
1) Melakukan pembinaan kemasyarakatan dalam membangkitkan
semangat gotong royong.
2) Menerima dan menyelesaikan permasalahan yang terjadi di
masyarakat menyangkut persoalan keamanan dan ketertiban pada
tingkat Nagari.
3

3) Pembinaan terhadap permasalahan dengan penyelesaiannya di


tingkat Nagari sebelum ketingkat yang lebih tinggi.
4) Mengawasi dan melaksanakan ronda malam pada saat yang
dibutuhkan.

e. Kegiatan Sekretariat
Program kerja Sekretariat Nagari Cubadak secara garis besarnya
adalah untuk meningkatkan sarana pelayanan, tertib administrasi dan
surat-surat dinas sehingga terselenggaranya pelayanan yag prima,
profesioanal untuk mendukung segala kegiatan. Seluruh surat menyurat
harus di verifikasi oleh sekretaris Nagari sebelum ditanda tangani.
f. Kegiatan Rapat-rapat
Dalam pemecahan segala permasalahan dan untuk menentukan
langkah kebijaksanaan Nagari diadakan rapat-rapat dan pada akhinya
permasalahan dapat terselesaikan berkat keputusan bersama.
Pemerintahan Nagari dan struktur lembaga seperti KAN,
BPRN, LPM, PKK, dan Lembaga unsur cadiak pandai, alim ulama,
bundo kanduang dan pemuda. Satu kali dalam sebulan diangendakan
rapat koordinasi lembaga dengan Wali Nagari
37

Gambar 4. 1
Struktur Organisasi Dinas Sosial,Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak
Kabupaten Tanah Datar ( Perbup No. 45 Tahun 2016 )

KEPALA DINAS
SEKRETARIS

Kelompk. Jab. Fungsional


Sub. Bag. Umum dan KepegawainanSub. Bag. PE Sub.
Bag.Keuangan

Bidang Pemberdayaan Sosial dan Penanganan Fakir Miskin Bidang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Terhadap Perempuan d
Bidang Rehablitasi, Bidang Pengarusutamaan Gender
Perlindungan dan Dan Pemberdayaan Perempuan
Jaminan Sosial

Seksi Identifikasi dan Seksi Pencegahan dan Penanganan Keke


Seksi Rehablitasi dan
Penguatan Kapasitas Seksi Pengurasatamaan
Pelayanan Sosial
Gender dan Pemberdayaan
Perempuan Bidang ekonomi

Seksi Bantuan dan Seksi Pendampingan Bantuan Stimulan dan Penataan Lingkungan
Jaminan Sosial Seksi Pengurasatamaan Gender Seksi Perlindungan Khusu Anak
dan Pemberdayaan Perempuan
Bidang Sosial Politik dan Hukum

Seksi Peenuhan Hak Anak


Sesksi Perlindungan Sosial Seksi Pemberdayaan Masyarakat, kelembagaan dabSeksi Pengurasatamaan
Restorasi Sosial Gender dan Pemberdayaan Perempuan Bidang Kualitas
3

B. Hasil Penelitian dan Pembahasan


1. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas

Gambar 4. 2
Uji Normalitas

Sumber : Data diolah SPSS 22, 2020


Berdasarkan dari uji normalitas dengan menggunakan tabel P P
Plot terlihat bahwa data tersebut disekitar garis diagonal dan menyebar
disepanjang grafik histogramnya.Hal ini menunjukkan bahwa penelitian
memiliki pola distribusi normal. Distribusi normal membentuk satu garis
lurus diagonal, dan ploting data akan di bandingkan dengan garis diagonal.
Untuk membuktikan normal atau tidaknya distribusi data hasil penelitian
dapat dilihat dengan menggunakan uji normalitas dengan pendekatan
Kolmogorov -Smirnov (K-S).
Berikut ini merupakan uji normalitas dengan menggunakan
pendekatan Kolmogorov-Smirnov (K-S) yang dijelaskan pada tabel
berikut:
3

Tabel 4. 6
Deskripsi Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual

N 52
Normal Parameters a,b
Mean ,0000000
Std. Deviation ,17924173
,177
Most Extreme Differences Absolute
,177
Positive
-,109
Negative
,177
Test Statistic ,000c
Asymp. Sig. (2-tailed) ,069d
Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. ,062
99% Confidence Interval Lower Bound ,076

Upper Bound

a. Test distribution is Normal.


b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. Based on 10000 sampled tables with starting seed 2000000.
Sumber : Data diolah SPSS 22, 2020
Berdasarkan uji normalitas dengan pendekatan Kolmogrov-
Smirnor, residual tidak berdistribusi normal jika nilai signifikansi kecil
dari 0,05. Dari table 4.6 diatas, dapat diketahui bahwa data tidak
berdistribusi normal. Hal ini dilihat melalui nilai Monte Carlo.Sig. (2-
tailed), sebesar 0,069 > 0,05. Karena nilai signifikansi besar dari 0,05,
maka nilai residual berdistribusi normal.

b. Uji Autokorelasi
Menurut Ghozali (2016) uji autokorelasi bertujuan menguji apakah
model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada
periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1. Jika terjadi
korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi
muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan
satu sama lainnya. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas
dari Autokorelasi. Runt Test merupakan salah satu cara yang
digunakan
4

untuk mendeteksi terjadi atau tidaknya Autokorelasi. Runt Test


digunakan untuk melihat apakah data residual terjadi secara random
atau tidak. Jika output SPSS menunjukkan nilai dengan probabilitas >
0.05 yang berarti tidak terjadi autokorelasi atau residual adalah acak.
Berikut hasil uji autokorelasi dengan menggunakan Runt Test :

Tabel 4.7
Uji Autokorelasi
Runs Test

Unstandardized
Residual
Test Value a
-,01209
Cases < Test Value 26
Cases >= Test Value 26
Total Cases 52
Number of Runs 26
Z -,280
Asymp. Sig. (2-tailed) ,779

a. Median
Sumber data : Hasil Pengolahan SPSS 22
Dari tabel di atas dapat dilihat Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,779
nilai ini lebih besar dari signifikan 0.05 sehingga dapat disimpulkan
bahwa terjadi autokorelasi antar nilai residual.
c. Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen).
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara
variabel independen.Menurut Ghozali (2016) Multikolinearitas dapat
juga diketahui dari nilai tolerance dan lawannya Variance Inflation
Factor (VIF). Jika nilai tolerance < 0,10 atau sama dengan nilai VIF >
10, maka dinyatakan tidak terjadi multikolinearitas. Untuk melihat
adanya multikolinearitas pada model secara umum ditunjukkan oleh
tabel berikut:
4

Tabel 4.8
Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients Collinearity Statistics

Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF

(Constant) 10,727 7,818 1,372 ,176


luas lahan ,248 ,539 ,246 ,460 ,648 ,013 76,895
tenaga kerja ,019 ,011 ,287 1,652 ,105 ,123 8,123
Modal ,377 ,483 ,389 ,780 ,439 ,015 66,851

a. Dependent Variable: hasil produksi


Sumber : Data diolah SPSS 22, 2020

Berdasarkan hasil uji multikolinearitas di atas dengan metode


tolerance dengan metode Tolerance dan VIF, dimana dapat dilihat nilai
Tolerance harus berada di atas 0,10. Nilai Tolerance untuk Luas Lahan
0,013 < 0,10. Nilai tolerance untuk Tenaga Kerja sebesar 0,123 > 0,10.
Dan nilai tolerance untuk modal sebesar 0,015< 0.10. sedangkan
dengan metode VIF dapat dilihat bahwa nilai untuk Luas Lahan lebih
kecil dari 10 atau sebesar 76,895 < 10, untuk nilai Tenaga Kerja nilai
VIF = 8,123 dan nilai VIF untuk Modal yaitu sebesar 66,851 < 10. Jadi
dapat disimpulkan tidak ada multikolinearitas antar variable independen
dalam model regresi.
d. Uji Heteroskedastisiitas
Menurut Ghozali Uji Heterokedastisitasas bertujuan menguji
apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual
satu pengamatan yang lain. Jika varian dari residual satu pengamatan ke
pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika
berbeda disebut Heteroskedastisitas.
4

Gambar 4.3
Hasil uji heteroskedastisitas

Sumber : Data diolah SPSS 22, 2020

Pada grafik di atas terlihat bahwa titik-titik yang terbentuk


menyebar secara acak di atas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y dan
tidak membentuk pola yang jelas, sehingga dapat disimpulkan bahwa
tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model
regresi layak digunakan untuk memprediksi pengaruh luas lahan,
tenaga kerja dan modal terhadap hasil produksi.

2. Uji Regresi Linear Berganda


Uji ini berguna untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh
variabel bebas terhadap variabel terikat. Hasil analisis regresi linear
berganda yang penulis teliti adalah :
4

Tabel 4. 9
Deskriptif Regresi Linear Berganda
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta T Sig.


1 (Constant) 10,727 7,818 1,372 ,176
luas lahan ,248 ,539 ,246 ,460 ,648

tenaga kerja ,019 ,011 ,287 1,652 ,105


Modal ,377 ,483 ,389 ,780 ,439

a. Dependent Variable: hasil produksi


Sumber : Data diolah SPSS 22, 2020
Hasil analisis regresi linear berganda tersebut jika dijadikan kedalam
persamaan adalah :
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e
Y = 10,727 + 0,248 + 0,019 + 0,377
Persamaan regresi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. a atau nilai konstanta sebesar 10,727. Variabel dependen hasil produksi
akan sama nilainya dengan konstanta sebesar 10,727 apabila nilai X 1,
X2 dan X3 bernilai sama dengan nol.
b. Koefisien regresi X1 regresi sebesar 0,248 yang berarti variabel luas
lahan berpengaruh positif terhadap hasil produksi. Hal ini tersebut
menunjukkan bahwa dengan adanya luas lahan, maka akan terjadi
peningkatan terhadap hasil produksi (Y) sebesar 0,248 dan begitupun
sebaliknya.
c. Koefisiensi regresi X2 regresi sebesar 0,019 yang berarti variabel tenaga
kerja berpengaruh positif terhadap hasil produksi. Hal ini tersebut
menunjukkan bahwa dengan adanya tenaga kerja, maka akan terjadi
peningkatan terhadap hasil produksi (Y) sebesar 0,019 dan begitupun
sebaliknya.
d. Koefisiensi regresi X3 regresi sebesar 0,377 yang berarti variabel modal
berpengaruh signifikan terhadap hasil produksi. Hal ini tersebut
menunjukkan bahwa dengan adanya modal, maka akan terjadi
4

peningkatan terhadap hasil produksi (Y) sebesar 0,377 dan begitupun


sebaliknya.
3. Uji R2 (Koefisien determinasi)
Untuk melihat seberapa besar pengaruh luas lahan, tenaga kerja
dan modal terhadap hasil produksi dapat dilihat pada tabel 4.10 :
Tabel 4. 10
Uji koefisien determinasi
Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 ,907 a
,822 ,811 ,18476

a. Predictors: (Constant), modal, tenaga kerja, luas lahan


b. Dependent Variable: hasil produksi
Sumber : Data diolah SPSS 22, 2020
Berdasarkan tabel 4.13 perolehan nilai R yang merupakan simbol
dari koefisien korelasi dengan nilai 0,907. Hal ini berarti nilai R dapat di
interprestasikan bahwa hubungan luas lahan, tenaga kerja dan modal
dengan hasil produksi berada pada kategori sangat kuat dengan nilai R
square atau koefisien determinasi (R2) yaitu pada nilai 82,2%. Sehingga
dapat ditarik kesimpulan bahwa luas lahan, tenaga kerja dan modal
memiliki pengaruh besar 82,2% terhadap hasil produksi, sedangkan
sisanya sebesar 17,8%, dipengaruhi oleh variabel lain diluar penelitian ini.
4. Uji T
Uji t digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen
berpengaruh secara signifikan atau tidak terhadap variabel dependen. Uji t
adalah pengujan hipotesis dengan distribusi t sebagai uji statistik. Hasil uji
statistik ini kemudian dibandingkan dengan nilai dalam tabel untuk
menerima dan menolak hipotesis (H 0) yang dikemukakan dan digunakan
untuk pengujian hipotesis sampel kecil.
Jika nilai t hitung > t tabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima artinya
signifikan dan jika nilai t hitung < t tabel, maka H 0 diterima dan Ha ditolak
artinya tidak signifikan. Berdasarkan nilai profitabilitas dengan alpha =
0,10, jika profitabilitas > 0,10. Maka H0 diterima dan jika profitabilitas <
4

0,10, maka H0 ditolak. Hasil uji t dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4. 6
Uji t
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.

1 (Constant) 10,727 7,818 1,372 ,176


luas lahan ,248 ,539 ,246 ,460 ,648

tenaga kerja ,019 ,011 ,287 1,652 ,105


Modal ,377 ,483 ,389 ,780 ,439

a. Dependent Variable: hasil produksi


Sumber : Data diolah SPSS 22, 2020
Dengan menggunakan tabel coefficients di atas penulis dapat
menguji luas lahan, tenaga kerja dan modal (independen) terhadap hasil
produksi (dependen).
Setelah dilakukan pengujian hipotesis menggunakan uji t diperoleh
nilai t hitung luas lahan 0,460, tenaga kerja 1,652 dan modal 0,780
sedangkan kritis menurut tabel, dengan menggunakan rumus t a df n-k-1
yaitu 0,10 df 52-3-1 = 48 (n adalah jumlah sampel k adalah varibel
independen). Maka diperoleh t tabel sebesar 1,299.
a. Pengujian variabel luas lahan (X1)
Pada hasil SPSS bahwa nilai Thitung sebesar 0,460 nilai ini lebih
kecil dari Ttabel sebesar 1,299. Karena T hitung lebih kecil dari T tabel
(0,460<1,299) Maka keputusan H01 diterima Ha1 ditolak. Dapat
disimpulkan bahwa luas lahan tidak berpengaruh signifikan terhadap
hasil produksi. Karena pada daerah cubadak itu luas lahan nya sudah
dialih fungsikan untuk pemungkiman, kemudian adanya sekolah
tinggi,masyarakat membuat kos-kosan.
b. Pengujian variabel tenaga keja (X2)
Pada hasil SPSS bahwa nilai T hitung sebesar 1,652 nilai ini lebih
besar dari Ttabel sebesar 1,299. Karena T hitung lebih besar dari T tabel
(1,652>1,299) Maka keputusan H02 ditolak Ha2 diterima. Dapat
4

disimpulkan bahwa Tenaga Kerja berpengaruh signifikan terhadap Hasil


Produksi. artinya semakin banyak tenaga kerja yang digunakan maka akan
meningkatkan hasil produksi padi tersebut.

c. Pengujian variabel modal (X3)


Pada hasil SPSS bahwa nilai Thitung sebesar 0,780 nilai ini lebih
kecil dari Ttabel sebesar 1,299. Karena T hitung lebih kecil dari T tabel
(0,780<1,299) Maka keputusan H03 diterima Ha3 ditolak. Dapat
disimpulkan bahwa Modal tidak berpengaruh signfikan terhadap Hasil
produksi. Karena mereka ada kelompok taninya, kemudian ada suatu
program yang dilakukan pemerintah daerah untuk mempermudah
masyarakat untuk memiliki seperti pupuk, benih dan lain-lain.
5. Uji F (simultan)
Uji statistik f pada dasarnnya menunjukkan apakah semua variabel
independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai
pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terkait.
Membandingkan nilai f hasil perhitungan dengan nilai f menurut tabel bila
nilai f hitung lebih besar dari pada nilai f tabel maka H 0 ditolak dan ha
diterima
Tabel 4. 7
Uji f
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 7,553 3 2,518 73,758 ,000b
Residual 1,639 48 ,034
Total 9,192 51

a. Dependent Variable: hasil produksi


b. Predictors: (Constant), modal, tenaga kerja, luas lahan
Sumber Data : Hasil Pengolahan SPSS 22, 2020
Berdasarkan output SPSS diatas di dapat bahwa nilai Fhitung
sebesar 73,758 sedangkan Ftabel (dengan kepercayaan α sebesar 0,10 derjat
bebas regresi sebesar 3 dan derjat bebas residual sebesar ( K: N-K
=(3/52-3) = (3 : 49) = 2,22 yaitu sebesar, 2,22 karena Fhitung > Ftabel maka
4

dapat disimpulkan bahwa secara simultan variabel Luas Lahan, tenaga


keja, dan modal berpengaruh signifikan terhadap hasil produksi. Hal ini
menjelaskan bahwa hipotesis Ha diterima H0 di tolak.

C. Pembahasan Hasil Penelitiaan


1. Pengaruh luas lahan (X1) terhadap Hasil Produksi Hasil Produksi
Petani Padi Sawah Di Nagari Cubadak Kecamatan Lima Kaum
Kabupaten Tanah Datar ”
Dari pembahasan diatas dapat diperoleh Hasil penelitian ini
menunjukkan luas lahan terhadap Hasil Produksi Petani Padi Sawah Di
Nagari Cubadak Kecamatan Lima Kaum Kabupaten Tanah Datar tidak
berpengaruh. Hal ini dibuktikan dengan koefisien korelasi yang
mempunyai nilai hasil uji t untuk variabel luas lahan diperoleh Pada
pengujiaan hasil SPSS bahwa nilai Thitung sebesar 0,460 nilai ini lebih besar
dati Ttabel sebesar 1,299. Maka dapat disimpulkan bahwa variabel luas
lahan berpengaruh signifikan terhadap hasil produksi. Hal ini menjelaskan
bahwa hipotesis Ha ditolak H0 di diterima.
Tanah merupakan sumber daya yang paling utama, khususnya
dalam produksi pertanian.Oleh karena itu, tanah merupakan salah satu
unsur faktor produksi yang sangat penting atau sangat mendasar,
sebagaimana yang dikemukakan oleh Mubyarto bahwa tanah sebagai salah
satu faktor produksi yang merupakan pabriknya hasil-hasil pertanian yaitu
dimana produksi dapat berjalan dan menghasilkan output. Tanah memiliki
sifat yang tidak sama dengan faktor produksi lain yaitu luas relatif tetap
dan permintaan akan lahan semakin meningkat sehingga sifatnya langka.
Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa luas lahan tidak
berpengaruh signifikan terhadap hasil produksi padi, Karena pada daerah
cubadak itu luas lahan nya sudah dialih fungsikan untuk pemungkiman,
kemudian adanya sekolah tinggi,masyarakat membuat kos-kosan.
4

2. Pengaruh variabel tenaga kerja terhadap Hasil Produksi Hasil


Produksi Petani Padi Sawah Di Nagari Cubadak Kecamatan Lima
Kaum Kabupaten Tanah Datar.
Dari pembahasan diatas dapat diperoleh Hasil Penelitian ini
menujukkan bahwa variabel tenaga keja berpengaruh signifikan terhadap
Hasil Produksi. Hal ini dibuktikan dengan koefisien korelasi yang
mempunyai nilai hasil uji t untuk variabel luas lahan diperoleh Pada
pengujiaan hasil SPSS bahwa nilai T hitungsebesar 1,652 nilai ini lebih besar
dari Ttabel sebesar 1,299. Maka dapat disimpulkan bahwa variabel tenaga
kerja berpengaruh terhadap hasil produksi. Hal ini menjelaskan bahwa
hipotesis Ha diterima H0 ditolak.
Hal ini di pengaruhi juga oleh Sumber daya manusia sangat
diperlukan dalam berproduksi. Secanggih apa pun mesinnya, pasti
memerlukan tenaga kerja manusia untuk menjalankannya.(Sukirno,
2004:7).
Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa tenaga kerja
berpengaruh signifikan terhadap hasil produksi padi artinya semakin
banyak tenaga kerja yang digunakan maka akan meningkatkan hasil
produksi padi tersebut.
3. Pengaruh variabel modal terhadap Hasil Produksi Hasil Produksi
Petani Padi Sawah Di Nagari Cubadak Kecamatan Lima Kaum
Kabupaten Tanah Datar
Dari pembahasan diatas dapat diperoleh Hasil Penelitian ini
menemukan bahwa variabel modal memiliki pengaruh signifikan
terhadap Hasil Produksi. Hal ini dibuktikan dengan koefisien korelasi
yang mempunyai nilai hasil uji t untuk variabel luas lahan diperoleh
Pada pengujiaan hasil SPSS bahwa nilai T hitung sebesar 0,780 nilai ini lebih
kecil dari Ttabel sebesar 1,299. Maka dapat disimpulkan bahwa variabel
modal berpengaruh terhadap hasil produksi. Hal ini menjelaskan bahwa
hipotesis Ha ditolak H0 di terima.
Hasil penelitiaan ini sejalan dengan penelitiaan dari Fadilla Deviani
4

pada tahun 2019 yangHasil penelitiannya menunjukkan bahwa faktor


produksi berpengaruh nyata terhadap produksi usaha tani buncis adalah
modal, pestisida dan benih di gabungan kelompok tani lembang agri.
Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan bahwa modal tidak
berpengaruh nyata terhadap hasil produksi padi. Karena mereka ada
kelompok taninya, kemudian ada suatu program yang dilakukan
pemerintah daerah untuk mempermudah masyarakat untuk memiliki
seperti pupuk, benih dan lain-lain
4. Pengaruh luas lahan, tenaga kerja dan modal terhadap Hasil
Produksi Hasil Produksi Petani Padi Sawah Di Nagari Cubadak
Kecamatan Lima Kaum Kabupaten Tanah Datar
Berdasarkan output SPSS diatas di dapat bahwa nilai Fhitung
sebesar 73,758 sedangkan Ftabel (dengan kepercayaan α sebesar 0,10 derjat
bebas regresi sebesar 3 dan derjat bebas residual sebesar ( K: N-K
=(3/52-3) = (3 : 49) = 2,22 yaitu sebesar, 2,22 karena F hitung > Ftabel maka
dapat disimpulkan bahwa secara simultan variabel Luas Lahan, tenaga
keja, dan modal berpengaruh signifikan terhadap hasil produksi. Hal ini
menjelaskan bahwa hipotesis Ha diterima H0 di tolak.
Berdasarkan uji koefisien determinasi terlihat hasil adjusted
Rsquare sebesar 0,822 atau 82,2%. Hal ini berarti bahwa 82,2% hasil
produksi dapat dijelaskan oleh variabel independen yaitu luas lahan,
tenaga kerja, dan modal. Dan sisanya sebesar 17,8% (100%-82,2%)
dijelaskan oleh faktor-faktor lain diluar model regresi.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Skripsi
Muhammad hafidh. Dengan Judul Skripsi: “pengaruh Tenaga Kerja,
Modal, Luas Lahan Terhadap Produksi Usaha Tani Padi Sawah”. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa Dari hasil analisis model regresi linier
berganda terhadap model empiris diperoleh bahwa nilai koefisien regresi
masing-masing variabel bebas pada pertanian padi sawah di Kecamatan
Rowosari yaitu variabel tenaga kerja (TK), modal (M) dan luas lahan (LL)
berpengaruh positif terhadap produksi usaha tani padi sawah (PUP).
5

BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai “Pengaruh
Faktor- Faktor Produksi terhadap Hasil Produksi Petani Padi Sawah Di
Nagari Cubadak Kecamatan Lima Kaum Kabupaten Tanah Datar”
dapat disimpulkan bahwa :
1. Luas Lahan tidak berpengaruh signifikan terhadap hasil produksi. Hal ini
menjelaskan bahwa luas lahan tidak mempengaruhi profitabilitas.
2. Tenaga Kerja berpengaruh signifikan terhadap hasil produksi. Hal ini
menjelaskan bahwa tenaga kerja mempengaruhi profitabilitas.
3. Modal tidak berpengaruh signifikan terhadap hasil produksi. Hal ini
menjelaskan bahwa modal mempengaruhi profitabilitas.
4. Luas lahan, Tenaga kerja dan Modal berpengaruh signifikan terhadap Hasil
Produksi. Hal ini menjelaskan bahwa Luas Lahan, Tenaga Kerja dan
Modal secara bersamaan mempengaruhi profitabilitas.
B. Implikasi
Dari hasil uji hipotesis dan kesimpulan dapat dibuat implikasi sebagai
berikut:
1. Bagi Akademis
Hasil penelitan ini diharapkan mampu memberikan kontribusi
terhadap pengembangan ilmu manajemen seperti fungsi-fungsi
manajemen dalam kemajuan suatu kelompok. Dari penelitian ini
didapatkan hasil tentang faktor-faktor produksi terhadap meningkatkan
hasil produksi petani padi sawah di nagari cubadak.
2. Bagi Praktisi
Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan masukan dan
saran yang bermanfaat bagi petani-petani untuk dilakukan dalam
meningkatkan hasil produksi padi.
5

C. Saran
Adanya keterbatasan yang telah diuraikan dan adanya permasalahan
dalam penelitian, maka peneliti memberikan saran sebagai berikut :
1. Bagi peneliti selanjutnya :
a. Disarankan untuk meningkatkan hasil produksi petani diharapkan
kepada pihak terkait memberikan bantuan dalam bentuk tambahan
modal kepada petani karena modal sangat berperan penting dalam
peningkatan hasil produksi petani.
b. Petani harus tetap menjaga dan mengolah lahan mereka dengan baik
karena luas lahan paling penting dominan berpengaruh terhadap tingkat
hasil produksi petani padi.
2. Bagi masyarakat untuk mencapai hasil produksi yang diinginkan
sebaiknya lebih memfokuskan dalam mengelola intelectual capital.
3. Untuk peneliti selanjutnya diharapkan mampu mengembangkan penelitian
yang telah saya lakukan untuk melihat faktor-faktor lain yang
mempengaruhi tingkat hasil produksi.
DAFTAR KEPUSTKAAN

Arikunto, Suharsimi, 2002 prosedur penelitian suatu pendekatan, Jakarta: Reneka


Cipta.
Akbar, N. P. (2015). Analisis Pengaruh Jarak, Lama Usaha, Modal, Jam Kerja
Terhadap Pendapatan .Semarang: FEB UNDIP.
BN.Marbun, 2003.Kamus Manajemen, Jakarta: Pustaka Sinar
Harapan. Boediono, 2002.Pengantar Ekonomi, Jakarta: Erlangga
ChumiatusSa‟diyah,2004.EkonomiIA(Bandung:PTRemajaRosdaKarya. Damsar,
2009.Pengantar Sosiologi Ekonomi, Jakarta: Prenada MediaGroup
Danil, M. (2013).Pengaruh Pendapatan Terhadap Tingkat Konsumsi pada
Pegawai Negeri sipil di Kantor Bupati Kabupaten Bireuen.Journal
Ekonomika Universitas Almuslim Bireuen Aceh, Vol. IV No. 7:9.
Departemen pendidikan dan kebudayaan, 1998.Kamus Besar Bahasa Indonesia,
Jakarta: Balai Pustaka.
Gouzali, Saydam. 2005. Manajemen sumberdaya manusia. Jakarta: Djambaran
Harahap Sofyan, 2008. Teori Akuntansi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group
Hermawan, I. (20019) .Metode penelitian kuantitatif , kualitatif dan Mixed
Methode. Kuningan: Hidayatul Quran.
Mohar, D. (2004). Pengantar Ekonomi Pertanian. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Mahyu Danil, “Pengaruh Pendapatan Terhadap Tingkat Konsumsi Pada
Pegawai
Negeri Sipil di Kantor Bupati Kabupaten Bireuen”, Jurnal Ekonomi Universitas
Almuslim Bireuen Aceh, Vol.IV No. 7:9
Nugroho J. Setiadi, 2008. Business Economics And Managerial Decision Making,
Jakarta: Kencana Prenada Media Group
Phahlevi, R. (2013). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Petani Padi
Sawah Di Kota Padang Panjang. 3.
Reksoprayitno, 2004.Sistem Ekonomi Dan Demokrasi Ekonomi, Jakarta: Bina
Grafika.
Sadono Sukirno, 2004.Pengantar Bisnis Edisi Pertama Jakarta: Kencana
PrenadaMedia Group
Soedarsono, W. (2000).Pengantar Kewirausahaan.Bandung: Sinar Baru
Argensindo.
Soekartawi, 2002.faktor-faktor produksi, (Jakarta : salemba empat. Sudarman
Toweulu,2003. Ekonomi Indonesia, Jakarta: Raja Grafindo
Sudaryanto, T. (2015). Kebijakan Strategis Usaha Pertanian Dalam Rangka
Peningkatan Produksi Dan Pengentasan Kemiskinan. Pusat Analisis Sosial
Ekonomi dan Kebijakan Pertanian.
Sugiyono. 2018. Metode Penelitian Manajemen. Bandung: ALFABETA
Supriadi, H. R. (2019). Hubungan Beberapa Faktor Produksi dan Salinitas
Terhadap Produksi Padi Sawah.Jurnal Agroekoteknologi, 460.
Vincent Gasperz D.s., Ekonomi Manajeral Pembuatan Keputusan Bisnis, (Jakarta:
penerbit Gramedia Pustaka Utama.
LAMPIRAN
Lampiran 1.1
Data luas lahan, tenaga kerja, modal dan hasil produksi petani padi
sawah di Nagari Cubadak Kecamatan Lima Kaum Kabupaten Tanah
Datar tahun 2019
No Luas Lahan Tenaga Kerja Modal Hasil Produksi
1. 0,36 ha 9 Rp3.200.000 Rp9.600.000
2. 0,6 ha 12 Rp6.000.000 Rp15.840.000
3. 0,6 ha 13 Rp5.900.000 RP14.400.000
4. 0,75ha 15 Rp7.300.000 Rp21.600.000
5. 0,75 ha 17 Rp7.800.000 Rp22.080.000
6 0,45 ha 11 Rp4.800.000 Rp13.920.000
7. 0,36 ha 10 Rp3.100.000 Rp9.600.000
8. 0,75 ha 16 Rp7.500.000 Rp23.040.000
9. 0,96 ha 20 Rp9.450.000 Rp33.600.000
10. 0,65 ha 14 Rp6.350.000 Rp16.320.000
11. 0,54 ha 12 Rp5.450.000 Rp14.400.000
12. 0,4 ha 10 Rp4.050.000 Rp13.440.000
13. 0,5 ha 11 Rp5.250.000 Rp16.320.000
14. 0,8 ha 16 Rp7.750.000 Rp23.520.000
15. 0,45 ha 10 Rp4.255.000 Rp13.440.000
16. 0,7 ha 13 Rp6.450.000 Rp17.280.000
17. 0,9 ha 19 Rp9.500.000 Rp31.200.000
18. 0,75 ha 15 Rp7.400.000 Rp23.040.000
19. 0,5 ha 14 Rp5.500.000 Rp18.240.000
20. 0,5 ha 13 Rp5.350.000 Rp17.280.000
21. 0,8 ha 18 Rp8.350.000 Rp20.640.000
22. 0,75 ha 15 Rp6..900.000 Rp20.640.000
23. 0,85 ha 19 Rp8.900.000 Rp28.800.000
24. 0,5 ha 10 Rp5.000.000 Rp15.360.000
25. 0,75 ha 14 Rp7.600.000 Rp20.160.000
26. 1,2 ha 24 Rp11.900.000 Rp33.600.000
27. 1,5 ha 30 Rp15.000.000 Rp43.200.000
28. 1,2 ha 25 Rp12.000.000 Rp36.000.000
29. 1,5 ha 32 Rp15.450.000 Rp45.600.000
30. 1,5 ha 30 Rp15.100.000 Rp42.720.000
31. 0,36 ha 8 Rp3.350.000 Rp13.440.000
32. 0,75 ha 16 Rp7.650.000 Rp19.200.000
33. 0,75 ha 15 Rp7.700.000 Rp20.640.000
34. 0,75 ha 17 Rp7.500.000 Rp21.600.000
35. 1 ha 22 Rp10.500.000 Rp30.240.000
36. 0,5 ha 11 Rp5.200.000 Rp15.840.000
37. 0,45 ha 10 Rp4.900.000 Rp18.240.000
38. 0,36 ha 10 Rp3.450.000 Rp14.400.000
39. 0,6 ha 12 Rp5.850.000 Rp50.400.000
40. 1 ha 20 Rp10.000.000 Rp30.720.000
41. 1,2 ha 23 Rp12.600.000 Rp36.000.000
42. 0,45 ha 10 Rp4.800.000 Rp14.400.000
43. 0,36 ha 9 Rp3.400.000 Rp12.960.000
44. 0,5 ha 12 Rp5.850.000 Rp14.880.000
45. 0,75 ha 18 Rp7.500.000 Rp23.520.000
46. 0,6 ha 11 Rp5.750.000 Rp18.720.000
47. 0,36 ha 10 Rp3.350.000 Rp12.960.000
48. 0,5 ha 10 Rp5.000.000 Rp15.360.000
49. 0,75 ha 15 Rp7.500.000 Rp22.080.000
50. 0,75 ha 15 Rp7.700.000 Rp19.200.000
51. 0,36 ha 10 Rp3.300.000 Rp13.920.000
52. 1,8 ha 38 Rp18.000.000 Rp64.800.000
Sumber data : petani padi sawah di Nagari Cubadak 2019

Lampiran 1.2
Uji Normalitas
Lampiran 1.3
Deskripsi Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardized
Residual

N 52
Normal Parameters a,b
Mean ,0000000
Std. Deviation ,17924173
,177
Most Extreme Differences Absolute
,177
Positive
-,109
Negative
,177
Test Statistic ,000c
Asymp. Sig. (2-tailed) ,069d
Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. ,062
99% Confidence Interval Lower Bound ,076

Upper Bound

a. Test distribution is Normal.


b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. Based on 10000 sampled tables with starting seed 2000000.

Lampiran 1.4
Uji Autokorelasi
Runs Test
Unstandardized
Residual

Test Value a
-,01209
Cases < Test Value 26
Cases >= Test Value 26
Total Cases 52
Number of Runs 26
Z -,280
Asymp. Sig. (2-tailed) ,779
a. Median

Lampiran 1.5
Uji Multikolinearitas

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients Collinearity Statistics

Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF

1 (Constant) 10,727 7,818 1,372 ,176


luas lahan ,248 ,539 ,246 ,460 ,648 ,013 76,895

tenaga kerja ,019 ,011 ,287 1,652 ,105 ,123 8,123


modal ,377 ,483 ,389 ,780 ,439 ,015 66,851

a. Dependent Variable: hasil produksi

Lampiran 1.6
Uji heteroskedastisitas
Lampiran 1.7
Deskriptif Regresi Linear Berganda

Coefficientsa

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.


1 (Constant) 10,727 7,818 1,372 ,176
luas lahan ,248 ,539 ,246 ,460 ,648

tenaga kerja ,019 ,011 ,287 1,652 ,105


modal ,377 ,483 ,389 ,780 ,439
a. Dependent Variable: hasil produksi

Lampiran 1.8
Uji koefisien
determinasi

Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 ,907 a
,822 ,811 ,18476

a. Predictors: (Constant), modal, tenaga kerja, luas lahan


b. Dependent Variable: hasil produksi

Lampiran 1.9
Uji t

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.


1 (Constant) 10,727 7,818 1,372 ,176
luas lahan ,248 ,539 ,246 ,460 ,648

tenaga kerja ,019 ,011 ,287 1,652 ,105


modal ,377 ,483 ,389 ,780 ,439
a. Dependent Variable: hasil produksi

Lampiran 1.10
Uji f

ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 7,553 3 2,518 73,758 ,000b
Residual 1,639 48 ,034
Total 9,192 51

a. Dependent Variable: hasil produksi


b. Predictors: (Constant), modal, tenaga kerja, luas lahan

Anda mungkin juga menyukai