Anda di halaman 1dari 11

ANGGRAINI PUTRI KINANTI

JUDUL ESAI : From Bad Passengers To Good Passengers


Dengan Topik Yang Bertemakan Indonesia 2045 yang saya
cita-citakan
PALEMBANG 2022/2023

Nama saya Anggraini Putri Kinanti, saat ini saya merupakan salah satu mahasiswi
di D-3 Keperawatan Poltekkes Kemenkes Palembang, Mahasiswi On Going yang
saat ini baru berjalan Semester 2, saya sendiri sangat tertarik dalam mengikuti
kegiatan ini, karena melihat betapa antusiasnya dan semangatnya para finalis
dalam meng-uprade diri untuk memulai suatu perubahan, sehingga membuat saya
yakin dan percaya jika saya tidak berjuang sendirian. Karena di mulai dari
keberagaman lah satu kesatuan terbentuk. Selain itu aktivitas harian saya saat ini
adalah menjadi salah satu bagian dalam kegiatan Volunteer id di salah satu rumah
belajar id yang di selenggrakan oleh dinas sosial Palembang.Yang saya Yakini
juga dalam kegiatan ekspedisi trip ke korea nanti bukan hanya sekedar berkeliling,
melainkan di sanalah nantinya kita dapat saling bertukar pikiran antar sesama
delegasi yang lain, sehingga apa yang di dapat nantinya, baik dari ilmu, skill, dan
networking bisa ditebarkan kebermanfaatan-nya bagi sekitar yang memiliki
harapan yang sama seperti kita. Dimana generasi inilah nantinya akan membentuk
kenyamanan tersendiri bagi kehidupan kedepannya, yang dimana akan ada selalu
harapan untuk melangkah maju. Sehingga dari keyakinan ituhlah, Indonesia yang
kaya akan SDA akan menjadi Indonesia yang juga kaya akan SDM.

1. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Kita semua adalah pemegang mandat dari sebuah kehidupan sewaktu dilahirkan
tuhan pun bersabda, “inilah hidupmu,” setelah itu kita yang jelajahi sendiri:
karena suratnya tidak bersama dengan kita pada saat itu melainkan bersama
dengan orang tua. Ya benar sekali merekalah yang memeliharanya dengan penuh
kesungguhan, inilah yang terlintas dalam pikiran saya mengenai: peraturan
pendidikan pertama di peroleh dari rumah. Dari sosok orang tua yang mengajari
apa tujuan dari seseorang untuk hidup. Baik itu dari segi kita tumbuh diajari
untuk merangkak, berdiri, berjalan, kemudian berbicara, lalu di ajari membaca, di
beri ilmu, di berikan pandangan mengenai masa depan yang akan di perjuangkan
beberapa tahun yang akan datang, belum lagi ada beberapa tuntutan orang tua
yang harus sama seperti anak anak orang lain. Padahal setiap orang punya
karakteristiknya masing-masing untuk tumbuh dan berkembang, jika seseorang
lahir dari Rahim yang berbeda, tumbuh dan berkembang dengan cara pengajaran
yang berbeda, Tumbuh dari keadaan ekonomi yang setiap orang berbeda. Dan
kenapa harus dengan pembandingan dan omongan-omongan yang tidak enak di
dengar harus di bandingkan, yang menyebabkan mental healthy seorang anak
lebih cepat berpengaruh.
‘’Mungkin ini juga yang menjadi salah satu alasan utama. Kenapa setiap anak
memiliki cara yang berbeda dalam mengimplementasikan dirinya. Baik itu dari
segi sudut pandang, cara menilai seseorang, memiliki kepribadian yang kritis,
kuat dan tahan banting, sedangkan sebagiannya lagi tidak.
Inilah yang menjadi salah satu topik yang saya pilih. Dan hal yang selalu saya
tanyakan tiap harinya terhadap diri saya sendiri, teman, keluarga, saudara,
termasuk sepupu. Mengenai apa almamater kita sebenarnya, dan mengenai esai
yang berjudul :From Bad Passengers To Good Passengers.
Dan idealnya setiap manusia bisa melakukan terapi diri self healing, baik itu ada
dengan pergulatan yang Panjang dan ada juga sebagian orang yang membutuhkan
orang lain. Baik itu dimulai dari Kembali mengenal diri di antara sejuta hal yang
kita alami. ‘’Lalu mengenali siapa saja yang ada di sekitar kita dan kemana akan
kita bawa hidup ini, Termasuk dalam artian seorang loser.” Mereka mudah
menyerah, selalu mengatakan susah, banyak mengeluh, banyak komplain,
menyalahkan orang lain atas kesalahan-kesalahan yang ia perbuat sendiri, bahkan
senang mencari-cari alasan.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan Latar Belakang Masalah yang telah dijelaskan di atas maka rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah:
-Anda tinggal memilih, ingin duduk manis menjadi penumpang di belakang, atau
mengambil risiko sebagai driver di depan?
- jadi ada 3 hal yang harus dilakukan, yaitu bagaimana mengendalikan diri sendiri,
mengendalikan orang lain, dan mengendalikan bangsa. Kalau seseorang tak bisa
mengendalikan dirinya sendiri, bagaimana ia bisa mengendalikan orang lain? Dan
itu berarti tak ada kepemimpinan, tak ada yang mengendalikan bangsa ini jadi,
‘’driver’’ itu apa? Bukankah di Indonesia ada jutaan orang yang berprofesi
sebagai sopir? Kalau demikian, bisakah Indonesia disebut sebagai a driver
nation?
- Tentu bukan itu yang saya maksud. Driver adalah sebuah sikap hidup yang
membedakan dirinya dengan ‘’passenger’’ oleh karena itu seorang driver bisa
hidup di mana pun mereka berada, dan selalu menumbuhkan harapan. Bila
seorang ‘’passenger’’ menjadi kerdil karena terpengaruh oleh settingan otak yang
tetap, maka seorang driver akan selalu tumbuh. Mereka mengajak orang-orangnya
untuk berkembang dan keluar dari tradisi lama menuju pemimpin yang gemilang
penuh dengan harapan.

C. TUJUAN DARI SEBUAH PENELITIAN {MASALAH}


Dengan tujuan agar seorang pengendali dapat menentukan arah, membawa
penumpang-penumpangnya ke tempat tujuan dan dapat mengambil risiko. Itulah
yang saya maksud dengan sikap mental seorang driver. Dengan menjadi sopir
kendaraan, seseorang belum tentu memiliki mental seorang driver. Banyak driver
yang sering mengeluh, tak bekerja sepenuh hati, ugal-ugalan, dan merasa jenuh
karena tak punya pilihan.
Driver’s mentality, yang saya bahas ini pada dasarnya adalah sebuah kesadaran
yang dibentuk oleh pengalaman dan pendidikan. Bukan karena tidak punya
pilihan. Melainkan pendidikan yang mereka jalani adalah proses belajar, yaitu
bagaimana cara mereka memperbaiki cara berpikirnya dan cara menjalani hidup
yang menantang.

ISI
Beberapa waktu yang lalu saya mulai memberikan pelatihan untuk
mentransformasikan loser menjadi winner. Tentu saja sewaktu pelatihan itu saya
jalankan, Banyak dari orang sekitar saya termasuk saya sendiri menemukan begitu
banyak passangers ketimbang tipe drivers.

Bad passanger God Driver


Tetapi sewaktu pelatihan itu kami jalankan, beberapa anggota teman saya maupun
kakak tingkat saya. Menemukan Begitu banyak orang Passengers yang
‘’tersakiti’’ dan ‘’sakit’’, yang ternyata lebih mudah berpindah kuadran untuk
menjadi ‘’driver’’. Baik, untuk memudahkan Anda, saya kutikan penggalan berita
yang saya baca di harian Warta Kota mengenai seorang pria yang di usia 47 tahun
masih menjadi ‘’passenger’’ bagi orangtuanya, seorang janda yang berusia 67
tahun. Bukan hanya menjadi passenger saja, Melainkan mereka mampu menjadi
driver, bukan semata-mata mereka kepiawaian menjalankan peran melainkan
karena mereka benar-benar sedang sakit. Sakit karena dendam, baik itu dari
sebuah janji, sebuah janji yang tak dipenuh, harapan yang pupus, kerinduan yang
tak tersampaikan, serta beberapa tekanan yang tak terlupakan, dan seterusnya.
Rasa sakit itu akan mendorong orang untuk membalas kepada siapa saja yang
ditemui, atau mencapai ambisi dengan segala cara untuk memperoleh pengakuan.
Inilah yang saya bahas disini mengenai peran seorang pemimpin di tahun 2045
yang akan mendatang, termasuk mengenai pelatihan yang harus di latih sejak dini,
baik itu di mulai dari keluarga, teman, lingkungan, maupun dari diri kita sendiri.
Saya berfikir betapa mengerikannya orang orang tersebut, alih alih menjadi
pemimpin yang memelopori kemajuan, mereka justru menjadi pemecah belah,
menyuarakan kesakitan dan penderitaan. Wujudnya bisa berupa agresi, emosi tak
terkendali, mengompori perlawanan, sinis, negative, tak memercayai kebenaran,
memimpin pemberontakan, menyebarluaskan kebencian, memutarbalikkan fakta,
terlibat dalam gossip, dan seterusnya.
Seperti uji karat percobaan
Seperti emas, para driver perubahan juga ada ukuran karatnya. Semuanya bisa
diukur dengan memeriksa sejumlah elemen. Tetapi, ambil saja tiga hal ini:
integritas,end-result, dan popularitas. Integritas tak bisa di ukur dari popularitas,
bahkan sangat bertolak belakang. Semakin kuat integritas kalau memimpin
perubahan dalam organisasi tua yang guyub, sangat mungkin menjadi tidak
popular. Jadi integritas dapat dilihat dari kegigihan menegakkan aturan, dari ada
tidaknya bukti-bukti pelanggaran hukum {bukan desas-desus}. Dan, integritas
hampir pasti berhubungan dengan hasil {end result} yang di capai. Sampai di sini
saya bisa mengatakan perubahan di PT Pelindo II itu rill. Dan perubahan itu
memang pahit teman-teman sekalian dan mengusik rasa nyaman kita . Mengusik
solidaritas, membuat yang perasaan ‘’teraniaya’’. Tetapi, the show must go on dan
harus ada orang yang rela berkorban dan rela tidak popular. Ayo bangun
kehormatan, bukan solidaritas yang lembek dan lempar batu sembunyi tangan.
Yang berani itu tidak akan bertahan dengan kekuatan massa, melainkan kekuatan
pribadi dengn pikiran dan fakta. Hadapi saja perubahan.
Pada waktu yang bersamaan juga saya membaca dari tribun news, tentang Pak
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang membahas tentang puncak Indonesia
emas tahun 2045: Siapkan Generasi Muda Unggul untuk Wujudkan Indonesia
Emas 2045. Pak Ridwan Kamil yang saat itu menjadi pembicara talkshowThe
Future Of Indonesias Leadership Milestone di Gedung Pakuan, Kota Bandung,
Rabu {18-8-2021}. {Foto: Rizal/Biro Adpim Jabar}
BANDUNG – Gubernur Jawa Barat {Jabar} Ridwan Kamil mengatakan, generasi
muda saat ini adalah ujung tombak untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045.
Untuk itu, Pemerintah Provinsi {Pemprov} Jawa Barat {Jabar} menggulirkan
sejumlah program pengembangan Sumber Daya Manusia {SDM} guna investasi
jangka Panjang.
‘’Saya belajar, pemimpin yang baik adalah pemimpin yang melahirkan pemimpin-
pemimpin lainnya,’’ Kata Pak Emil -sapaan. Ridwan Kamil-saat menjadi
pembicara talkshow ‘Malam puncak Webinar Series Lead The Feast 2021 The
Future of Indonesia’s Leadership Milestone’ di Gedung Pakuan,

Kota Bandung,Rabu {18-8-2021}.

Program pertama yang dijalankan adalah Jabar Future Leaders. Lewat program
ini, generasi muda diberikan pengalaman untuk menjadi ajudan Gubernur Jabar
selama seminggu. Program tersebut, kata kang Emil, diperuntukan bagi anak-
anakmuda dari seluruh daerah di Indonesia, termasuk penyandang disabilitas.
Jabar Future Leaders diharapkan bisa memberikan pengalaman berharga bagi
generasi muda mengenai realita pemimpin yang terjadi di lapangan.
‘’Mudah-mudahan seratusan anak-anak muda yang satu menjadi ajudan saya,
walaupun hanya seminggu, memorinya bisa ingat. Ucap Pak Ridwan Kamil saat
itu, Program selanjutnya adalah Patriot Desa. Patriot Desa merupakan program
pelatihan dan penempatan tugas bagi para pemuda untuk melaksanakan
pembangunan di desa-desa di Jabar. Ujar sang beliau.
Inilah yang saya maksud juga di sini menarik diri, penuh kebencian, tak ada
gairah, dan seterusnya. Belakangan, gejala-gejala itu-lah yang saya temui pada
bad passengers, yang tentu dapat menghambat kemajuan perusahaan atau
organisasi yang tengah bertransformasi. Perusahaan atau organisasi yang sehat
tentu perlu mendapatkan dukungan dari pegawai-pegawainya . Namun, kalau
pasukan yang dipimpinnya sudahberubah menjadi kumpulan orang-orang yang
‘’sakit hati’’, dan punya banyak kepentingan, dan ‘’luka batin’’, maka bisa jadi
bukan perubahan positif yang didapat, melain-kan boomerang. Anda mengalami
sindrom ‘’Sleeping with the Enemy’’, seperti judul film tahun 1990-an yang
dibintangi artis Julia Roberts.
Jadi, mengubah mereka menjadi driver tanpa menyembuh-kan luka batinnya
dapat menjadikan mereka pemimpin pem-berontakan yang meronta karena
‘’sakit’’ seperti ini menjadi driver, jauh lebih mudah ketimbang mengubah good
passenger yang tak bergairah. Hanya saja, bukan itu yang kita cari, ‘’kan?
WINNER-LOSER
Siapapun literatur pendukungnya, mungkin kebanyakan orang berkenalan dengan
psikolog terkenal, yang menjelaskan perbedaan antara orang-orang yang memiliki
karakter pemenang dan akhirnya keluar sebagai pemenang, dengan orang-orang
yang mempunyai jiwa pecundang-yang akhirnya selalu kalah karena tak mau
mengakui kekurangannya.
Semuanya bisa berubah. Berubah artinya selalu dimulai dengan menerima realitas,
berdamai dengan diri sendiri, menerima semua dengan lapang dada, dan
intropeksi diri. Memang semua itu tidak semudah dengan yang kita ucapkan. Dan
saya sendiri juga berpendapat dan membuktikan jika semua ini tidak semudah itu.
Namun ini pun pasti ada imbalannya, yaitu hidup yang pasti akan jauh lebih baik
dengan keejahteraan lahir-batin.
Inilah yang menjadi beberpa pertanyaan untuk generasi penerus.Masalahnya
hanya satu: Anda mau atau tidak untuk ber-ubah. Pepatah mengatakan, mustahil
untuk mendapatkan hasil yang berbeda dari tindakan yang sama berulang-
ulang.Teori DNA juga mengatakan, bahwa perilaku kita sangat ditentukan oleh
orang-orang yang menjadi teman-teman kita. You are who your friends are.
Idealnya, manusia bisa melakukan terapi diri {self healing} melalui usaha yang
benar-benar berat. Tetapi sebagian orang lainnya membutuhkan orang lain. Di
berbagai rumah perubahan, tiap orang pun melakukan proses terapi ini. Prosesnya
Panjang, dimulai dari Kembali mengenal diri di antara sejuta hal yang kita alam.
Lalu mengenali siapa saja yang ada di sekitar kita dan kemana akan di bawa hidup
ini. Kepada siapa kesuksessan yang diharapkan bangsa ini akan kita
persembahkan.
Dan dari segala persoalan berat yang banyak dihadapi bangsa ini. Anda tentu tak
akan menyangka bahwa mereka butuh wadah besar untuk menumpahkan segala
beban berat yang selama ini mereka bawa kemana-mana. Dari setiap orang pun
menerapi masalah-masalah itu, mereka pun menyadari, itu adalah masalah
leadership, masalah masa depan perusahaan, masalah kebangsaan, yang
menentukan apakah kita mampu keluar menjadi bangsa pemenang. Bangsa yang
unghul, bukan bangsa pecundang yang selalu marah tanpa arah. Maka, membuka
luka lama dan menerapinya adalah satu hal. Sedangkan mengisinya untuk menjadi
good driver adalah hal lain lagi. Dan seorang pemimpin tidak cukup hanya
bermodalkan tekad dan semangat. ia butuh juga butuh referensi dari pengetahuan
akademis. Sistem yang demikian pun mengakibatkan peserta didik Indonesia
memasuki dunia kerja dengan beban pengetahuan yang overcognitive sehingga
sehingga seni berpikirnya perlu ditata ulang.
KEKUATAN DARI DALAM
.Beberapa orang menyebut kekuatan tersebut sebagai ‘’will power’’, yaitu tenaga
dalam untuk memudahkan semua dalam mengambil keputusan dan Tindakan
sampai selesai. Agar anda tak berhenti di tengah jalan.
Self discipline akan menghasilkan sebuah kekuatan yang tak pernah terduga.
Ingatlah hal ini, dalam diri setiap manusia selalu terdapat ‘’energy reservoir’’
yang amat besar. Reserveroir yang amat besar. Reserveroir itu terkunci dalam diri
setiap manusia. Dan membutuhkan diri Anda sendiri untuk membukanya. Sekali
Anda, kalian maupun diri saya sendiri berhasil menemukan pintunya dan
membuka kuncinya, maka kita akan mendapatkan apa yang di sebut sebagai
tenaga dalam {inner strength}. Tenaga dalam ituhlah akan mengalahkan
kemalasan, penunda-penundaan, dan jujur kenapa saya baru mengirim file pdf
beasiswa pocco ini, karena saya sendiri baru tahu dan baru kebukak email kalo
saya lulus, untuk masih ada harapan tenggat waktunya sampai hari ini. Godaan-
gpodaan dan kebiasaan-kebiasaan buruk. Dan anda akan mendapatkan
kemampuan untuk tetap menjalankan misi Anda tanpa tergantung pada medan
perang yang anda hadapi.

SELF CONTROL
Manusia yang berdisiplin diri akan mendapatkan alat kontrol, yaitu self control.
Dalam hal ini, kita bisa membedakan dua titik ekstrem, yaitu manusia yang hanya
hidup untuk dirinya sendiri {selfish} dan manusia untuk orang lain {altruistic}.

SELFISH
Segalanya untuk dirisendiri
Kapitalis sejati {100% keuntungan untuk saya}
Kontrol diri lemah
ALTRUISTIC
Segalanya untuk orang lain
Sosial entrepreneur {100% untuk berkegiatan sosial}
Kontrol diri kuat.

START EARLY START NOW


Mulailah saat ini juga. Jangan sekali-kali Anda menggunakan kata ‘’besok’’,
‘’nanti’’, ‘’kalau sudah selesai’’, ‘’bila sudah pensiun’’, dan seterusnya.
Gunakanlah ‘’the power of now’’, yaitu anda langsung bertindak, bukan menunda.
Bila anda melakukannya sekarang, maka anda dapat memanennya suatu saat di
hari esok. Bila anda memulainya dengan kata ‘’nanti’’, ‘’besok’’, atau ‘’kapan-
kapan’’, maka anda akan bangkrut dengan ketidakpastian yang anda buat sendiri.
START SMALL
Supaya anda bisa melakukannya sedini mungkin atau saat ini juga, mulailah dari
hal-hal kecil. Jangan membuat diri anda, kita, kamu, maupun orang lain. Menjadi
takut dengan memulai dengan segala hal yang berlebihan, saya sendiri jujur
merasakan ketertekanan yang sangat hebat dari keluarga saya sendiri.sedari saya
masih kecil, dengan mental healthy yang selalu diguncangkan setiap harinya.
Yang sebagian orang menjadi sosok kepribadian yang keras kepala, keras hati,
ego tinggi, tidak mau direndahkan dan memiliki sifat pejuang yang tinggi.
Namun tatkala dari itu semua membuat saya yakin dengan enstimasi bahwa diluar
sana selain saya, akan ada generasi-generasi yang mempunyai semangat yang
sama seperti saya, yang membuat saya yakin dan percaya untuk tetap maju dan
melangkahkan kaki dengan tetap menghargai sebuah proses langkah demi langkah
yang ingin ditempuh. Yang nantinya dengan perbedaan, keberagaman, dan
karekteristik yang berbeda, dengan sama-sama kami menyatukan tangan untuk
menjadikan sebuah perbedaan menjadi satu kesatuan yang dapat memberikan
kesan, dampak, serta menimbulkan buah/bibit dari sebuah perjuangan untuk
Indonesia emas 2045 yang akan mendatang, bukan hanya untuk Indonesia emas
2045 melainkan hari-hari yang dijalani dengan modal yang ditanamkan di dalam
diri akan semangat 45. Sehingga sesuatu yang terindikasi kenindahannya dapat
dimulai dengan inovasi hal yang positif. Dan keberadaannya dapat dirasakan serta
dimanfaatkan bukan hanya untuk saya, kamu, maupun kita, melainkan
sekitar/seluruh generasi yang mempunyai semangat yang sama untuk add
suistanable the think positif and prepare to enough the changes

Dan Sekali lagi itulah semangat yang sangat saya harapkan demi perubahan
generasi, cita-cita, impian, dan generasi Indonesia emas yang akan datang di tahun
2045, itu semua membutuhkan adanya persiapan, sehingga ketika waktunya tiba
nanti kita tidak lagi ketinggalan kereta, ya ituhlah yang dinamakan dengan
perubahan, sekali lagi aku akan memberitahumu tentang teori adler, yang saat ini
dimana teori itu sedang beresonansi dengan tubuhmu dan menciptakan sebuah
eksestensi yang berbeda, tidak ada yang tahu apa yang akan kau rasakan
tentangnya dalam sepuluh tahun mendatang, orang lain mungkin tidak bersikap
kooperatif, tapi itu tidak ada kaitannya dengan engkau. Dan kau harus mulai tanpa
memandang apakah orang lain kooperatif ataupun tidak. Karena sekarang apapun
itu mulai lah perubahan dengan sesuatu emas yang nyata untuk di perjuangkan,
maksudnya berjuanglah kerena generasi, harapan, nafas, hidup, itu tergantung dari

mana dan dari apa yang kita lakukan sekarang ini, untuk mempersiapkan hal yang
nyata yang generasi ini sebut sebagai Indonesia emas 2045 , dengan kata lain
kalau sudut pandang yang selama ini tidak kontras jika terjadi adanya suatu
kekontrasan atau perubahan mungkin bagaimana cara kita dalam menilai sesuatu
keadaan akan lebih terminimalisir dan dunia akan berubah. Ini berarti dunia hanya
dapat berubah oleh kita dan tidak ada orang lain yang bisa mengubahnya untukku.
Dengan yang hadir di hadapanku semenjak aku mempelajari teori psikologi adler
bukanlah dunia yang dulu kukenal, melainkan bagaimana cara kita mengenal
keadaan dunia terlebih dahulu baru kita dapat lebih tenang dalam menghadapi hal-
hal yang penuh dengan perjuangan untuk kita hadapi, sehingga bagaimana cara
kita dalam menghadapi sesuatu dapat lebih terminimalisir.

Selain itu Pendidikan yang Berkualitas juga menjadi tonggak penting untuk
mempersiapkan Generasi Indonesia Emas 2045.
Bahkan beberapa saat ini tim penyusun Cetak Biru Ekosistem Pengetahuan dan
inovasi yanuar Nugroho dalam webinar “Cetak Biru Ekosistem Pengetahuan dan
inovasi”, Selasa (27/4).” yang dituturkan oleh pak EPI Prof. Arief Anshory Yusuf
Jelang 100 tahun Indonesia merdeka di 2045 salah satu cita-cita yang ingin
diwujudkan adalah Indonesia masuk sebagai negara kelompok high-income
country. “Simpulan dari cetak biru ini adalah hanya ada satu jalan untuk mencapai
cita-cita itu, yaitu bagaimana membuat ekonomi Indonesia ditopang oleh
teknologi, riset, dan inovasi.
Mendengar itu semua Seperti besarnya harapan saya terhadap Negeri terutama
dalam Menyusun sejumlah tantangan yang dihadapi dalam mewujudkan cita-cita
Indonesia emas 2045. Dari data tantangan tersebut kemudian disusun strategi
utama yang harus dibuat dan dijalankan. Dimulai dari disusun untuk
mengintegrasikan sektor iptek dan inovasi inilah masih hanya sebatas lingkup
Kemenristek.Padahal saat ini, iptek dan inovasi berguna untuk meningkatkan daya
saing ekonomi dan produktivitas bangsa. Begitu juga Visi Indonesia Emas 2045
Perlu ada perubahan dari arah pembangunan ekonomi. Selama ini, ekonomi
Indonesia harus berbasis kepada Iptek dan inovasi.Didukung dengan beberapa hal
yang terkait dalam waktu yang cukup singkat, secara garis besar itu pulalah Iptek
dan Inovasi saat ini diintegrasikan dengan kebijakan dan perencanaan
pembangunan. Sama seperti yang saya harapkan akan kebijakan dan program
pembangunan yang dilakukan nantinya untuk Indonesia Emas tahun 2045
mendatang. mesti bermutu, berbasis bukti, mengikuti perkembangan zaman,
hingga memahami tantangan pembangunan.
Harapan saya terhadap Indonesia Emas 2045 mengenai hal yang diusung terutama
dalam Cetak biru, yang mempunyai harapan yang sama dengan para generasi
setelahnya, sekarang, maupun masa yang akan datang,berdasarkan garis dan
keturunan yang sama. Serta sebagai prinsip yang sesuai dan setara dalam cetak
biografi yakni ada 3
Yaitu pertumbuhan inklusif berbasis inovasi.
Kebijakan publik berbasis buki
Isunya lintas komponen yang memastikan adanya kesetaraan gender dan inklusi
sosial. Yang mengusung dengan beberapa sistem berupa human capital,
governance capital, physical capital, intellectual capital, serta financial capital
Sehingga kelima unsur inilah nantinya akan terintegrasi dan menjadi satu kesatuan
yang tidak bisa dipisahkan. Kelimanya harus menjadi pembangunan ekonomi
dalam kegiatan yang ada interaksi didalmnya. Maka dari itu pun jika interaksi
terjadi maka ekosistem pun akan berjalan.
Otomatisasi dan mekanisasi kini menjadi
pedoman berpikir dan pola hidup pilihan dan
istimewa dalam peradaban mutakhir. Gaya
hidup dan pola pikir ini telah dipadukan dan
disederhanakan di bawah koordinasi rasional
berdasarkan ukuran nilai yang sama.

Pola hidup dan cara pikir yang demikian terus


menerus dipromosikan melalui pelatihan,
seminar maupun iklan di media massa. Hasil
yang didapat sungguh mencengangkan.
Mekanika keseragaman telah menyebar dari
tatanan teknologi tatanan masyarakat; menjadi
sebuah prestasi bukan hanya di pabrik-pabrik
dan kantor-kantor, sekolah dan lain sebagainya.

Manusia dibentuk dan dikontrol oleh alat


teknis, persyaratan, dan ukuran yang dia
ciptakan. Bukan berlebihan bila dikatakan
bahwa nalar menemukan kuburannya dalam
sistem kontrol dari koordinasi, sistem produksi
dan konsumsi yang telah direkayasa sendiri.

Untuk menghindari hal tersebut dibutuhkan


tujuh srategi dalam melawan otomatisasi dan
mekanisasi yang dialami oleh pemuda.
Sehingga pada 2045 nanti, melalui peran
pemuda Indonesia bisa menjadi bangsa yang
besar dan generasinya pun adalah generasi
emas.

Anda mungkin juga menyukai