Anda di halaman 1dari 12

GIZI DAN DIET

Disusun Oleh :

KELOMPOK 1

Nama Anggota :

1. Anggraini Putri Kinanti (PO7120122052)

2. Abil Ghifariansyah (PO7120122053)

3. Melisa Anggraini (PO7120122054)

1B

Dosen Pengampu :

Jawiah., S.Pd., S.Kep., M.Kes

PRODI D-III KEPERAWATAN PALEMBANG

POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG

TAHUN AJARAN 2023/2024


KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, puji
syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan Rahmat, Hidayah, dan
Inayah-Nya sehingga kami dapat merampungkan penyusunan makalah Gizi dan Diet tepat
pada waktunya.

Penyusunan makalah semaksimal mungkin kami upayakan dan didukung bantuan


berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar dalam penyusunannya. Untuk itu tidak lupa
kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam
merampungkan makalah ini.

Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih terdapat
kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa dan aspek lainnya. Oleh karena itu, dengan
lapang dada kami membuka selebar-lebarnya pintu bagi para pembaca yang ingin memberi
saran maupun kritik demi memperbaiki makalah ini.

Akhirnya penyusun sangat mengharapkan semoga dari makalah sederhana ini dapat diambil
manfaatnya dan besar keinginan kami dapat menginspirasi para pembaca untuk mengangkat
permasalahan lain yang relevan pada makalah-makalah selanjutnya.

Palembang, 5 Februari 2023

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Nutrisi atau gizi adalah substansi organik yang dibutuhkan organisme untuk fungsi


normal dari sistem tubuh, pertumbuhan, dan pemeliharaan kesehatan. Nutrisi adalah
sejumlah kandungan gizi atau zat yang umumnya diperoleh dari berbagai jenis bahan
pangan dan makanan, seperti karbohidrat, protein, lemak, mineral, vitamin, serat, serta
air.

Seluruh nutrisi tersebut memiliki peran penting dalam menjaga, membangun, serta
memelihara sel dan jaringan tubuh manusia. Mencukupi kebutuhan nutrisi secara
seimbang merupakan langkah utama untuk meningkatkan kesehatan dan mencegah
penyakit didalam tubuh.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Dari latar belakang diatas dapat diambil rumusan masalah :


1. Apa yang dimaksud dengan nutrisi?
2. Apa saja jenis-jenis nutrisi?
3. Apa saja konsep dasar nutrisi?
4. Bagaimana pengaturan nutrisi pada bayi?

1.3 TUJUAN

Adanya tujuan dari makalah ini yaitu :


1. Mengetahui pengertian dari nutrisi
2. Mengetahui apa saja jenis-jenis nutrisi
3. Mengetahui apa saja konsep dasar nutrisi
4. Mengetahui bagaimana pengaturan nutrisi pada bayi
1.4 MANFAAT
Adapun manfaat dari makalah ini menjadi rujukan bagi mahasiswa;

memberikan informasi kepada masyarakat, siswa dan lain-lain sehingga lebih


memahami tentang konsep dasar nutrisi dan pengaturan nutrisi pada bayi
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN NUTRISI

Nutrisi adalah salah satu komponen penting yang menunjang kelangsungan proses
tumbuh kembang. Selama masa tumbuh kembang, anak sangat membutuhkan zat gizi seperti
protein, karbohidrat, lemak, mineral, vitamin, dan air.

Apabila kebutuhan tersebut kurang terpenuhi, maka proses tumbuh kembang


selanjutnya dapat terhambat.

Nutrisi berfungsi menghasilkan energi bagi fungsi organ, gerak dan fungsi fisik,
sebagai bahan dasar untuk pembentukan dan perbaikan jaringan sel-sel tubuh dan sebagai
pelindung dan pengatur suhu tubuh.

2.2 JENIS-JENIS NUTRISI

Nutrisi yang dibutuhkan tubuh secara umum dapat dikelompokkan menjadi lima,
yaitu karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral.
Terdapat beberapa zat gizi yang berperan penting dalam proses pertumbuhan yaitu :

a. Karbohidat
Karbohidarat berasal dari kata hidrat karbon yang berarti senyawa antara karbon dan
air sehingga dehidrasi sukrosa oleh asam sulfat menghasilkan karbon. Karbohidrat
dalam makanan merupakan zat gizi yang cepat mensuplai energi sebagai bahan bakar
untuk tubuh, terutama jika tubuh dalam keadaan lapar. Makanan yang merupakan
sumber karbohidrat di antaranya adalah serealia, umbi-umbian, sayuran dan buah-
buahan.
Fungsi utama karbohidrat ialah sebagai penyedia sumber tenaga utama bagi tubuh
berbentuk energi. 1 gram karbohidrat menyediakan 8 energi sebesar 4 kilokalori (Kal)
bagi tubuh. Karbohidrat berbentuk glukosa merupakan satu-satunya sumber energi
bagi otak dan sistem saraf.
Karbohidrat disimpan sebagai cadangan energi dalam tubuh berbentuk glikogen yang
disimpan dalam hati dan otot. Karbohidrat dibagi menjadi dua bentuk, yaitu
karbohidrat sederhana dan karbohidrat kompleks.
Karbohidrat sederhana seperti fruktosa, glukosa, dan laktosa, dapat dijumpai dalam
buah-buahan, gula dan susu. Sedangkan karbohidrat kompleks dapat ditemukan dalam
sayuran berserat, gandum, nasi, sereal, oat dan lain sebagainya.

b. Protein
Protein adalah zat pembangun yang penting dalam siklus manusia. Protein digunakan
sebagai zat pembangun tubuh untuk menggantikan sel yang rusak, reproduksi,
mencerna makanan. Sumber protein adalah kacang-kacangan, telur, daging, udang,
dan susu.
Protein merupakan komponen utama protoplasma di dalam sel,
selain ia dapat menjadi sumber energy juga berperan penting dalam proses
pertumbuhan. Protein berperan dalam pemeliharaan jaringan, perubahan
komposisi tubuh, serta proses regenerasi jaringan.
Komponen protein di dalam tubuh meningkat dari 14,6% pada masa pertumbuhan
menjadi 18- 19% ketika berusia 4 tahun. Estimasi kebutuhan protein pada masa
pertumbuhan sekitar 1-4g/kg BB

c. Lemak
Lemak menyumbangkan 40-50% energi yang dikonsumsi oleh
bayi. Lemak menyediakan sekitar 60% energi yang diperlukan tubuh
selama beristirahat. Walaupun kelebihan karbohidrat dan protein dapat
diubah dalam bentuk lemak, namun lemak tidak dapat diubah dalam
bentuk karbohidrat dan protein.
Lemak sebagai komponen utama pembentuk membran sel. Lemak juga membantu
penyerapan dan penyimpanan vitamin larut lemak, seperti vitamin A, D, E dan K.
Asam
lemak esensial, seperti asam lemak omega 3 dan omega 6 merupakan zat
nutrisi penting yang dibutuhkan dalam pertumbuhan otak. Namun, asam
lemak ini diperoleh dari luar, tidak disintesis sendiri oleh tubuh.
d. Kalsium
Kalsium berfungsi untuk pertumbuhan dan mineralisasi tulang.
Lebih dari 98% kalsium tubuh berebntuk tulamg dan 1% nya lagi ada
dalam cairan tubuh dan otot. Sebanyak 30-60% asupan kalsium diserap
oleh tubuh. Selain itu, kalsium juga membantu menjaga detak jantung agar
teratur dan mengirimkan impuls saraf. Kalsium juga digunakan dalam
pembentukan protein RNA dan DNA untuk membantu aktivitas
neuromuskuler. Kekurangan kalsium dapat mengakibatkan insomnia, kram
otot, gugup, mati rasa, gangguan kognitif, depresi dan hiperaktif

e. Zatbesi
Zat besi adalah bahan dasar dalam pembentukan hemoglobin dan juga berperan dalam
pengangkutan oksigen dan sari-sari makanan ke seluruh sel di dalam tubuh. Hal ini
penting untuk pertumbuhan, sistem kekebalan tubuh dan produksi energy.
Kekurangan zat besi dapat disebabkan oleh aktivitas berlebih, kurangnya asupan,
pencernaan yang buruk, atau konsumsi teh dan kopi yang berlebih. Tanda-tanda
kekurangan.

2.3 konsep dasar nutrisi

Beras putih, ditanak atau ditim, yang penting, beras dimasak sampai matang dengan
air secukuppnya agar tergelatinasi sempurna (pulen).
b.      Beras merah sebaiknya dicampur dengan beras putih agar pulen, karen beras
merah lebih keras.
c.       Jagung direbus dengan sedikit air sekitar 10 menit, kemudian diolesi mentega,
garam dan gula.
d.      Ubi, dikukus dan dibuat pure (dihaluskan).
ü  PROTEIN
Bisa didapat dari daging-dagingan, ikan-ikanan, hati, udang, kerang, tempe dan
tahu. Pilih sumber protein yang mudah, murah, enak maupun berkualitas
tinggi seperti telur.
Cara memasak:
a.       Telur
Saat menggoreng jangan sampai warnanya kecokelatan karena kadar gizinya akan
berkurang. Yang terbaik, telur direbus sampai matang (7-8 menit) atau masak
cepat menggunakan sedikit minyak dan bisa dicampur dengan sayuran yang diiris
halus.
b.      Ayam
Cara terbaik adalah dikukus untuk campuran soto, ditumis sebagai campuran cap
cay, disup, digoreng sebentar setelah dibumbui (diungkep) atau digoreng sejenak
menjadi ayam pop. Jangan lupa, buang kulit ayam karena mengandung minyak
jenuh.
c.       Daging-dagingan
Protein pada daging justru harus dimasak dengan baik. Namun agar zat besi tidak
terbuang, jangan masak daging terlalu lama. Sebaiknya ditim atau ditumis, karena
itu potong tipis-tipis atau cincang. Berbagai olahan daging seperti bakso dan
sosis, proteinnya tidak sebaik daging segar.  Selain itu juga mengandung zat aditif
sehingga jangan terlalu sering dikonsumsi. Memasak bakso dan sosis sebaiknya
ditumis, disup atau sebagai campuran cap cay dan bihun goreng. Jangan digoreng
karena akan menambah kadar lemak yang sudah tinggi.
ü  VITAMIN DAN MINERAL
Banyak terdapat pada sayuran dan buah-buahan. Semakin hijau waran sayuran,
makin banyak vitaminya. Semakin kuning, merah, atau biru warna daging buah,
vitaminya semakin kaya. 
Cara memasak sayur :
a.       Vitamin A,D,E,K (terdapat pada bayam, wortel, daun singkong, kangkung,
kacang panjang, katuk, sawi, jagung) larut dalam lemak. Jika dimasak bersama
minyak goreng, seperti ditumis, jangan terlalu lama sebab vitaminnya akan habis.
b.      Vitamin C, B1, B2, B5, B12 (terdapat pada daun singkong, katuk, melinjo, sawi,
kentang, seledri, kucai, kacang panjang, kol. Tomat) larut dalam air, karena itu
jika direbus atau disup, jangan terlalu lama sebab vitamin akan habis.
c.       Rahasia merebus sayuran: masukkan sayur saat air sudah mendidih, bubuhi
garam, angkat.
d.      Direbus maupun ditumis, pastikan sayur masih berwarna hijau, segar dan
batangnya masih renyah.
e.       Hampir semua sayuran, khususnya bayam, harus langsung dimakan setelah
dimasak. Jangan tunda lebih dari 2 jam. Selain vitaminnya rusak, dikhawatirkan
ada reaksi kimia yang menyebabkan sayur tidak layak dimakan.
ü  Cara mengolah buah:
a.       Agar vitamin utuh sebaiknya buah dimakan langsung. Jika dijus, seratnya akan
hilang, jika disetup, vitamin berkurang saat dipanaskan. Diolah menjadi es buah
baik, tetapi kadar gula menjadi tinggi.
b.      Beberapa buah akan lebih banyak vitaminnya jika dimakan dengan kulitnya,
seperti apel, pir dan anggur. Tetapi jika Anda khawatir terhadap sisa pestisida
pada kulit apel, sebaiknya dikupas saja.

2.4 Pengaturan Nutrisi Pada Bayi

Selama periode intrauterine janin “di beri makan” melalui sirkulasi plasenta


memindahkan semua nutrient dari darah ibu langsung masuk ke sirkulasi janin,
berupa bahan makanan yang siap untuk langsung digunakan. Sehingga janin tidak
perlu mencerna dan mengabsorbsi, begitu pula dengan sistem pembuangan belum
diperlukan kerena bahan sisa yang terbentuk, semua akan kembali ke dalam
sirkulasi darah ibu. Menjelang bayi dilahirkan, fungsi-fungsi saluran cerna dan
ginjal berkembang sangat cepat. Pada akhir masa kehamilan janin menunjukan
gerakan-gerekan menelan dan meminum cairan amonion begitu pula untuk
kemampuan memproduksi dan mengkekskresi urine, walaupun ginjal janin masih
berkembang dan belum memainkan peran vital.
Setelah bayi lahir, bayi harus memasukan makanan dari mulut, mencerna dan
mengabsorbasinya, memfungsikan ginjal untuk mengeluarkan limbah metabolic,
mempertahankan air dan hemeostatis elektrolit. Namun karena alat pencernaan
dan sistem ekskresi belum berkembang sempurna, sehingga batas toleransi
terhadap air, mineral keseluruhan dan spesifik sangat sempit dibandingkan
dengan bayi yang berusia lebih tua, karena pada saat lahir sampai dengan
beberapa bulan ginjal belum mampu mengkonsentersikan urine untuk
mengeluarkan mineral yang memadai.Pada saat bayi yang normal sanggup
menghisap ASI. Bayi dapat menempatkan ASI di mulut bagian belakang dan
kemudian menelannya. Fungsi menghisap dan menelan merupakan kemampuan
yang vital bagi neonatus dan bayi selama bulan – bulan pertama kehidupannya.
Jika makanan padat atau semi padat dimasukan kedalam mulut bayi biasanya
secara sepontan akan ditolak. Sampai usia 4 -6 bulan gerakan lidah yang
mendorong atau efleks menjulurkan lidah telah hilang dan bayi sudah dapat
mengatur makanan semi padat. Selanjutnya usia 7 -9 bulan, gerakan gigitan yang
ritmis mulai terlihat dan pada sat bersamaan dengan pertubuhan gigi pertama
shehingga perkemangan kemampuan mengunyah dimualai.

Jadi, usia 4 -6 bulan pertama dalam kehidupan bayi normal merupakan


tingkat perkembangan fungsional yang memberikan kesempatan pada bayi
untuk dapat menerima diet yang esensial yang berbentuk cair, yang merupakan
priode transisi dari diet janin dalam kandungan menuju makanan
dewasa.Pencernaan Hidrat Arang. Proses pencernaan makanan dimulai dari
mulut ; selama mengunyah makanan bercampur dengan saliva yang
memberikan kesempatan Amilase untuk mencerna pati. Meskipun amilase
ditemukan pada saliva bayi. Tetapi tidak ada proses pencernaan hidrat arang
dalam mulut atau esophagus selama bulan –bulan kehidupan.Diperkirakan bayi
yang lahir cukup bulan mempuyai aktivitas amilase 10% amilase orang dewasa,
dan agaknya ini adalah aktivitas utama glukoamilase. Informasi sampai saat ini
mengatakan bahwa amilase dari pangkereas tidak disekresi selama 3 bulan
pertama usia bayi ; juga ditemukan hanya dalam kadar sangat rendah atau tidak
ada sama sekali, sampai bayi berusia enam bulan. Namun terdap bukti bahwa
bayi dapat mencerna pati sebelum usia 3 bulan, ini mungkin disebabkan oleh
glukomilase, yang pada saat itu tidak aktif, namu dapat diaktifasikan oleh
keberadaan dan sifat bahan makanan atau cairan enzim yang bekerja padanya.
Walaupun belum terdapat bukti pencernaan pati dimungkinkan oleh amilase
dari pancreas dari diproduksi karena adanya pati dalam usus halus.

Bayi muda membutuhkan suatu proses adaptasi untuk dapat mencerna pati,
dan ini dapat berlangsung beberapa hari atau beberapa minggu dan proses
tersebut mungin dapat menjelaskan mengapa terjadi gangguan pencernaan yang
sering timbul terutama diare yang sering diderita oleh bayi muda yang
diberi makan yang mengandung pati. Diid pati dalam proporsi besar
menyebabkan adanya pati yang tidak dapat dicerna, yang dapat mengakibatkan
gangguan nutrien-nutrien lainya dan kemudian bayi mengalami gangguan
pertumbuhan. Pada saat bayi lahir aktivitas disakaridase telah berkembang
penuh. Ada 2 disakaridase, yaitu Delta Glukosidase yang menghidrolisis
sukrosa dan maltosa dan Beta Glukosidase yang menghidrolisis laktosa yang
pada saat lahir mempunyai kadar aktvitas yang sama dengan kadar pada bayi
yang berusia lebih tua. Dengan demikian, pada usia itu tidak ada masalah bagi
bayi dalam pencernaan dan pemanfaatan gula yang terkandung dalam susu.
Protein. Sekresi asam hidroklorat dan pepsin lambung berkembang baik pada
neonatus cukup bulan, tetapi konsenterasi masih rendah dan akan cepat
meningkat pada bulan - bulan pertama kehidupannya. Pencernaan utama protein
adalah berlangsung di usus halus, tetapi karena bayi muda mempunyai beberapa
kesulitan dalam mencerna protein, seperti kasien, aktivitas lambung bisa
menjadi sangat penting sebagai sarana untuk memulai pencernaan karena
kapasitas bayi untuk mencerna protein, sebenarnya telah berkembang sempurna
sejak lahir. Sekalipun demikian masukan protein tinggi harus dihindari terutama
bayi premature dan yang masih sangat muda, karena beban ginjal terhadap
kepekatan cairan (Renal Solute Lood) yang sangat berlebihan akan
menyebabkan gangguan keseimbangan asam – basa dan menyebabkan Asidoses
Metabolic.
Lemak. Selama priode intrauterine, glukosa merupakan sumber utama
untuk perkembanggan janin. Tetapi setelah lahir lemak menjadi sumber energy
utama yang sangat penting, dekitar 40 – 50 % energy yang terkandung dalam
ASI terbentuk sebagai lemak. Pada bayi baru lahir yang cukup bulan fungsi
pangkreas dan fungsi hati belum berkembang dengan sempurna. Oleh kerena itu
konsenterasi lipase pancreas dan garam empedu masih sangat rendah. Namun
bayi muda sanggup mengasorbsi lemak cukup adekwat, terutama dari ASI.
Pencernaan dan penyerapan lemak pada bayi muda ini dipacu oleh adanya
aktivitas lipase lingual dan aktivitas lipase yang terdapat dalam ASI. Lipase
lingual disekresi oleh papil-papil pada bagian posterior lidah yang mulai bekerja
jika sudah dilambung dan produk lipopisisnya (asam lemak dan monogliserida)
akan berperan dalam emulsifikasi campuran lemak tersebut sehingga bayi dapat
mengimbangi keadaan garam empedu yang tersedian masih rendah. Lipopisis
praduodenal pada bayi muda akan dilengkapi oleh lipase yang terdapat dalam
ASI. Lipase dalam ASI juga mempunyai aktivitas esterase, hal ini sangat vital
untuk memanfaatkan viatamin A yang berupa ester-ester retinol,
Jadi meskipun fungsi hati dan pankreas belum matang, bayi muda telah
dilengkapi dengan kemampuan untuk dapat memanfaatkan, baik lemak dalam
ASI, maupun komponen-komponen ASI yang larut dalam lemak, tetapi
pemanfaatan lemak akan kurang efisien jika susu sapi dan lemak lainnya yang
diperkenalkan pada diet bayi muda.
Vitamin dan Mineral. Dalam kehidupan awal bayi tampaknya tidak ada masalah
yang besar dalam pemanfaatan vitamin dan mineral. Absorbsi vitamin yang
larut dalam lemak berhubungan erat dengan absorbsi lemak. Zat besi
absorbsinya jauh lebih tinngi pada bayi dari pada anak dan orang dewasa. Ini
berhubungan erat dengan kebutuhan mineral yang lebih banyak pada awal
kehidupan. Nilai biologis zat besi pada ASI jauh lebih dari pada susu sapi atau
zat besi yang ditambahkan dalam makanan. Nilai biologis zat besi dalam ASI
akan menurun dengan drastis apabila makanan pelengkap yang padat dan yang
berasal dari sayur – sayuran diberikan pada bayi yang mendapat ASI.

BAB III
PENUTUP

3.1    Simpulan 
Makanan terbaik bagi bayi adalah ASI. Namun, dengan bertambahnya umur bayi dan tumbuh
kembang, bayi memerlukan energi dan zat-zat gizi yang melebihi jumlah ASI. Untuk itu bayi
yang berumur 6 bulan di anjurkan untuk mengkonsumsi bubur tim dengan cara pengolahan
dan ragam sayuran/buah yang telah disebutkan di atas.

3.2  Saran
1)        Mahasiswa diharapkan agar mengetahui tentang penyelesaian masalah bidan terhadap
intranatal care.
2)        Mahasiswa diharapkan dapat melakukan tindakan secara aman dan mandiri pada saat
menghadapi intranatal care .

Anda mungkin juga menyukai