Anda di halaman 1dari 13

PEMERINTAH KABUPATEN SORONG SELATAN

BLUD RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SCHOLOO KEYEN


Alamat : Jln. Teminabuan – Ayamaru Kabupaten Sorong Selatan, Provinsi Papua Barat
Kode Pos 98474, email : rsudscholookeyen@yahoo.com

KEPUTUSAN DIREKTUR BLUD RSUD SCHOLOO KEYEN


NOMOR: 445/009/PED/BLUD RSUD-SS/I/2018
TENTANG
PEDOMAN SKRINING PASIEN
DI BLUD RSUD SCHOLOO KEYEN KABUPATEN SORONG SELATAN

DIREKTUR BLUD RSUD SCHOLOO KEYEN


Menimbang : a. bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan BLUD
RSUD Scholoo Keyen maka di perlukan penyelenggaraan
skrining pasien yang efektif
b. bahwa agar pelaksanaan skrining pasien di BLUD RSUD
Scholoo Keyen dapat terlaksana dengan baik, perluh
adanya kebijakan Direktur BLUD RSUD Scholoo Keyen
sebagai landasan bagi penyelenggaraan skrining BLUD
RSUD Scholoo Keyen;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam a dan b, perluh ditetapkan dengan keputusan
Direktur BLUD RSUD Scholoo Keyen.

Mengingat : 1. Undang- Undang-undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang


Praktik Kedokteran
2. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan
3. Peraturan Undang-undang Nomor 44 Tahun 2009
tentang Rumah Sakit
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
269/MENKES/Per/III /2008 tentang Rekam Medis
5. Nota penunjukkan Bupati Sorong Selatan Nomor
820/151/BSS/2016 tentang Penunjukkan Pelaksana
Tugas Direktur BLUD RSUD Scholoo Keyen;
6. Keputusan Direktur BLUD RSUD Scholoo Keyen Nomor:
445/016/PAND/BLUD RSUD-SS/I/2018 Tentang
Panduan Pelayanan Rumah Sakit.
7. Keputusan Direktur BLUD RSUD Scholoo Keyen Nomor:
445/003/KEB/BLUD RSUD-SS/I/2018 Tentang Kebijakan
Skrining Pasien Di BLUD RSUD Scholoo Keyen
Kabupaten Sorong Selatan

Memperhatikan : Pertimbangan Direktur BLUD RSUD Scholoo Keyen


2

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR BLUD RSUD SCHOLOO KEYEN


TENTANG PEDOMAN SKRINING PASIEN BLUD RSUD
SCHOLOO KEYEN.

KESATU : Pedoman pelaksanaan skrining pasien di BLUD RSUD Scholoo


Keyen tercantum dalam lampiran keputusan ini.

KEDUA : Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan skrining pasien di


BLUD RSUD Scholoo Keyen

KETIGA : Keputusan ini berlaku selama 3 (Tiga) Tahun sejak tanggal disetujui
dan akan senantiasa disempurnakan sesuai dengan perkembangan
yang ada.

Ditetapkan di : Teminabuan
Pada tanggal : 22 Januari 2018

DIREKTUR BLUD RSUD SCHOLOO KEYEN

dr. Felix Duwit, MSc, MPH, SpPD


NIP. 19670812 199712 1 001

Lampiran………..
3

Lampiran
Keputusan Direktur BLUD RSUD Scholoo Keyen
Nomor : 445/009/PED/BLUD RSUD-SS/I/2018
Tanggal : 22 Januari 2018
Tentang
Kebijakan Skrining Pasien di BLUD RSUD Scholoo
Keyen Kabupaten Sorong Selatan

DAFTAR ISI

BAB I DEFINISI.......................................................................................................4
BAB II RUANG LINGKUP.......................................................................................5
BAB III TATA LAKSANA.........................................................................................6
BAB IV DOKUMENTASI.........................................................................................12
4

BAB I…………………….

BAB I
DEFINISI

A. SKRINING
Skrining adalah deteksi dini dari suatu penyakit atau usaha pengidentifikasian
penyakit atau kelainan secara klinis belum jelas dengan menggunakan tes,
pemeriksaan atau prosedur tertentu yang dapat digunakan secara tepat untuk
membedakan orang-orang yang kelihatannya sehat tetapi sesungguhnya menderita
suatu kelainan. Skrining dilakukan pada kontak pertama di UGD dan unit rawat jalan
atau diluar rumah sakit untuk menentukan apakah pasien yang dapat dilayani.
Skrining dilakukan melalui kriteria triase, evaluasi visual atau pengamatan,
pemeriksaan fisik atau hasil dari pemeriksaan fisik, psikologik, laboratorium klinik
atau diagnostic.

BAB II.....................
5

BAB II
RUANG LINGKUP

A. Skrining dilakukan pada area :

1. Diluar rumah sakit.

2. Pendaftaran

3. Poliklinik

4. IGD

B. Skrining dilakukan melalui:

1. Kriteria triase

2. Evaluasi visual atau pengamatan

3. Pemeriksaan fisik atau hasil dari pemeriksaan fisik, psikologik

4. Pemeriksaan Laboratorium atau diagnostic imaging sebelumnya

BAB III...........................
6

BAB III
TATA LAKSANA

Pasien hanya diterima, bila rumah sakit dapat menyediakan pelayanan yang
dibutuhkan pasien, dan dirawat jika hasil skrining menunjukkan bahwa pasien
memerlukan rawat inap. Kegiatan skrining dimulai saat pasien diterima sebagai pasien
rawat inap atau didaftar untuk pelayanan rawat jalan berdasar kan pada kebutuhan
pelayanan kesehatan mereka yang telah di identifikasi dan pada misi serta sumber
daya rumah sakit yang ada,

Adapun tahap pelaksanaan skrining adalah sebagai berikut :

1. Skrining penerimaan pasien di BLUD RSUD Scholoo Keyen, dilakukan baik


di dalam lingkungan internal (Rawat Jalan dan Gawat Darurat) maupun di
luar rumah sakit (tempat asal rujukan pasien) dengan kriteria triase. Pasien
dilakukan skrining dengan proses triase, sebelum diputuskan rencana
perawatan selanjutnya.
2. Kegiatan skrining meliputi evaluasi kondisi pasien dengan melakukan
pengamatan, pemeriksaan fisik atau hasil dari pemeriksaan fisik,
pemeriksaan psikologik, pemeriksaan laboraturium dan pemeriksaan
radiologi.
3. Pasien yang dipertimbangkan untuk masuk rawat inap, penilaian skrining
digunakan untuk mengidentifikasi dan memprioritaskan layanan yang
dibutuhkan pasien.
4. Dokter atau perawat memilih layanan yang paling sesuai untuk memenuhi
kebutuhan pasien yang paling mendesak sesuai kebutuhan priotas.

A. Skrining........................
7

A. SKRINING DILUAR RUMAH SAKIT

Skrining dilakukan pada kontak didalam atau diluar rumah sakit. Kontak pertama adalah
dimana pasien adalah pasien diterima untuk pertama kalinya dirumah sakit, biasanya
pasien pertama kali dating ke Unit Rawat Jalan atau ke Unit Gawat Darurat.

Skrining dilaksanakan melalui

1. Kriteria triase, evaluasi visual atau pengamatan, pemeriksaan fisik atau hasil dari
pemeriksaan fisik, psikologik.
2. Laboraturium klinik atau
3. Diagnosi kimajing sebelumnya.
Pelaksanaan skrining diluar rumah sakit adalah proses identitifikasi tentang asalmula
pasien masuk rumah sakit baik pasien rujukan atau pasien dating sendiri, proses ini
akan dilaksanakan oleh para petugas pendaftaran sebagai skrining awal pasien masuk
rumah sakit serta identifikasi pasien untuk masuk dalam kategori rawat jalan atau IGD,
identifikasi ini sangat penting karena akan berhubungan langsung dengan proses
pelayanan yang akan diterima pasien.

B. SKRINING PASIEN DIPENDAFTARAN


Skrining kebutuhan pelayanan bertujuan untuk mengarahkan pasien
mendapatkan pelayanan sesuai kebutuhan.
C. SKRINING RAWAT JALAN
Pada proses skrining rawat jalan petugas akan melakukan serangkaian
pemeriksaan terhadap kondisi pasien sebagai langkah awal untuk menentukan
tindakan dan terapi yang akan diberikan kepada pasien.

Skrining prioritas pelayanan.

Proses skrining untuk pasien yang dating keInstalasi Rawat Jalan (poliklinik)
dilaksanakan melalui evaluasi visual atau pengamatan oleh petugas rekam medis.

Evaluasi…………
8

Evaluasi visual atau pengamatan merupakan salah satu kegiatan pemilahan


pasien melalui visual atau pengamatan untuk menentukan apakah pasien ini
membutuhkan penanganan segera atau tidak (prioritas penanganan pasien). Setelah

Dilakukan evaluasi visual atau pengamatan, dapat ditentukan sebagai berikut


1.Kesadaran :

a) Sadar penuh

b) Tampak mengantuk gelisah bicara tidak jelas

c) Tidak sadar

2. Penafasan :
a) Nafas normal
b) Tampak sesak
c) Tidak bemafas
3. Risiko jatuh

a) Risiko rendah

b) Risiko sedang

c) Risiko tinggi

4. Nyeri dada :
a) Tidak ada.

b) Ada (tingkat sedang)

c) Nyeri dada kiritembus punggung

5. Skala nyeri :
Skala nyeri yang digunakan adalah Wong Baker Faces Pain

Scale

0 2 4 6 8 10

0…………..
9

0 — 1 = sangat bahagia karena tidak merasa nyeri sama sekali

2 — 3 = sedikit nyeri

4 — 5 = cukup nyeri

6 — 7 = lumayan nyeri

8 — 9 = sangat nyeri

10 = amat sangat nyeri (tak tertahankan)


6) Batuk
a) Tidak ada

b) Batuk>2 minggu
Berdasarkan hasil skrining tersebut maka dapat diambil keputusan sebagai
berikut:
a. Poliklinik sesuai antrian
b. Poliklinik disegerakan
c. UGD
D. SKRINING UGD / TRIASE
Pada proses ini skrining dilakukan untuk memilah dan menentukan prioritas
penanganan pasien berdasarkan kegawatan dan masalah yang terjadi pasien, dalam
pelaksanaan skrining di UGD, biasa dilakukan dengan proses triase.

Kriteria Triage
1. Resusitasi

Pasien yang mengancam jiwa/fungsi vital dilakukan tindakan SEGERA.


Pelayanan terhadap pasien yang kategori “GAWAT DARURAT MENGANCAM
JIWA” yang membutuhkan RESUSITASI akan “diproriatiskan lebih dahulu pertama
kali” dalam waktu 0 menit

Penilaian………..
10

Penilaian :

Airway : Ada sumbatan


: Henti Napas, Bradipnea, dansianosis
Breathing
Circulation : Henti jantung, nadi tidak terabadanakral dingin
Kesadaran : GCS<9

2. Emergent

Pasien potensial mengancam jiwa / fungsi organ bila tidak segera ditangani
dalam waktu singkat. Pelayanan terhadap pasien dengan kategori “GAWAT
DARURAT (EMERGENCY)” YANG MEMBUTUHKAN PELAYANAN SEGERA akan
mendapatkan penanganan dalam waktu 1-3 menit.
Penilaian
Airway : ada ancaman sumbatan
Breathing : takipnue, ada wheezing
Circulation : nadi terasa lemah, bradikardi/takikardi, pucat>2
Kesadaran : GCS 9-12, Gelisah
3. Urgent

Pasien tidak berpotensi mengancam jiwa / fungsi organ. Pelayanan terhadap


pasien dengan kategori “DARURAT TIDAK GAWAT” yang membutuhkan pelayanan
lebih lanjutakan mendapatkan penanganan dalam waktu 3-5 menit.
Penilaian :
Airway : bebas tidak ada hambatan
Breathing : normal, ada wheezing
Circulation : nadi, takikardia, TDS>160 TDD>100
Kesadaran : GCS>12 Apatis, Somnolent

4. Non………………..
11

4. Non Urgent dan False Emergency

Keadaan dimana pasien masih bernapas normal, denyut jantung normal dan
memerlukan tindakan obeservasi atau pun tidak.
Airway : bebas tidak ada hambatan
Breathing : frekwensi napas normal
Circulation : frekwensi nadi normal
Kesadaran : GCS > 15

BAB IV……………..
12

BAB IV
DOKUMENTASI
Diharapkan bisa dijalankan dalam proses pelayanan pasien di BLUD RSUD Scholoo
Keyen. Seluruh petugas terkait di BLUD RSUD Scholoo Keyen agar mampu
melaksanakan proses skrining pasien, dari mulai pendaftran hingga pemulangan pasien
sesuai SPO tentang identifikasi sehingga dapat menghindari salah individu dalam
proses pelayanan pasien. Indikator mutu untuk keselamatan pasien yang digunakan di
BLUD RSUD Scholoo Keyen, dalam memberikan pelayanan adalah angka
keterlambatan penanganan kegawatdaruratan dengan dilakukan skrining awal masuk
sangat menentukan ketepatan atau keselamatan dalam pemberian pelayanan
kesehatan penderita gawat darurat maupun rawat jalan di BLUD RSUD Scholoo Keyen

Ditetapkan di : Teminabuan
Pada tanggal : 22 Januari 2018

DIREKTUR BLUD RSUD SCHOLOO KEYEN

dr. Felix Duwit, MSc, MPH, SpPD


NIP. 19670812 199712 1 001
13

Anda mungkin juga menyukai