Skrining Pasien Di Blud Rsud Scholoo Keyen Kabupaten Sorong Selatan
Skrining Pasien Di Blud Rsud Scholoo Keyen Kabupaten Sorong Selatan
MEMUTUSKAN
KETIGA : Keputusan ini berlaku selama 3 (Tiga) Tahun sejak tanggal disetujui
dan akan senantiasa disempurnakan sesuai dengan perkembangan
yang ada.
Ditetapkan di : Teminabuan
Pada tanggal : 22 Januari 2018
Lampiran………..
3
Lampiran
Keputusan Direktur BLUD RSUD Scholoo Keyen
Nomor : 445/009/PED/BLUD RSUD-SS/I/2018
Tanggal : 22 Januari 2018
Tentang
Kebijakan Skrining Pasien di BLUD RSUD Scholoo
Keyen Kabupaten Sorong Selatan
DAFTAR ISI
BAB I DEFINISI.......................................................................................................4
BAB II RUANG LINGKUP.......................................................................................5
BAB III TATA LAKSANA.........................................................................................6
BAB IV DOKUMENTASI.........................................................................................12
4
BAB I…………………….
BAB I
DEFINISI
A. SKRINING
Skrining adalah deteksi dini dari suatu penyakit atau usaha pengidentifikasian
penyakit atau kelainan secara klinis belum jelas dengan menggunakan tes,
pemeriksaan atau prosedur tertentu yang dapat digunakan secara tepat untuk
membedakan orang-orang yang kelihatannya sehat tetapi sesungguhnya menderita
suatu kelainan. Skrining dilakukan pada kontak pertama di UGD dan unit rawat jalan
atau diluar rumah sakit untuk menentukan apakah pasien yang dapat dilayani.
Skrining dilakukan melalui kriteria triase, evaluasi visual atau pengamatan,
pemeriksaan fisik atau hasil dari pemeriksaan fisik, psikologik, laboratorium klinik
atau diagnostic.
BAB II.....................
5
BAB II
RUANG LINGKUP
2. Pendaftaran
3. Poliklinik
4. IGD
1. Kriteria triase
BAB III...........................
6
BAB III
TATA LAKSANA
Pasien hanya diterima, bila rumah sakit dapat menyediakan pelayanan yang
dibutuhkan pasien, dan dirawat jika hasil skrining menunjukkan bahwa pasien
memerlukan rawat inap. Kegiatan skrining dimulai saat pasien diterima sebagai pasien
rawat inap atau didaftar untuk pelayanan rawat jalan berdasar kan pada kebutuhan
pelayanan kesehatan mereka yang telah di identifikasi dan pada misi serta sumber
daya rumah sakit yang ada,
A. Skrining........................
7
Skrining dilakukan pada kontak didalam atau diluar rumah sakit. Kontak pertama adalah
dimana pasien adalah pasien diterima untuk pertama kalinya dirumah sakit, biasanya
pasien pertama kali dating ke Unit Rawat Jalan atau ke Unit Gawat Darurat.
1. Kriteria triase, evaluasi visual atau pengamatan, pemeriksaan fisik atau hasil dari
pemeriksaan fisik, psikologik.
2. Laboraturium klinik atau
3. Diagnosi kimajing sebelumnya.
Pelaksanaan skrining diluar rumah sakit adalah proses identitifikasi tentang asalmula
pasien masuk rumah sakit baik pasien rujukan atau pasien dating sendiri, proses ini
akan dilaksanakan oleh para petugas pendaftaran sebagai skrining awal pasien masuk
rumah sakit serta identifikasi pasien untuk masuk dalam kategori rawat jalan atau IGD,
identifikasi ini sangat penting karena akan berhubungan langsung dengan proses
pelayanan yang akan diterima pasien.
Proses skrining untuk pasien yang dating keInstalasi Rawat Jalan (poliklinik)
dilaksanakan melalui evaluasi visual atau pengamatan oleh petugas rekam medis.
Evaluasi…………
8
a) Sadar penuh
c) Tidak sadar
2. Penafasan :
a) Nafas normal
b) Tampak sesak
c) Tidak bemafas
3. Risiko jatuh
a) Risiko rendah
b) Risiko sedang
c) Risiko tinggi
4. Nyeri dada :
a) Tidak ada.
5. Skala nyeri :
Skala nyeri yang digunakan adalah Wong Baker Faces Pain
Scale
0 2 4 6 8 10
0…………..
9
2 — 3 = sedikit nyeri
4 — 5 = cukup nyeri
6 — 7 = lumayan nyeri
8 — 9 = sangat nyeri
b) Batuk>2 minggu
Berdasarkan hasil skrining tersebut maka dapat diambil keputusan sebagai
berikut:
a. Poliklinik sesuai antrian
b. Poliklinik disegerakan
c. UGD
D. SKRINING UGD / TRIASE
Pada proses ini skrining dilakukan untuk memilah dan menentukan prioritas
penanganan pasien berdasarkan kegawatan dan masalah yang terjadi pasien, dalam
pelaksanaan skrining di UGD, biasa dilakukan dengan proses triase.
Kriteria Triage
1. Resusitasi
Penilaian………..
10
Penilaian :
2. Emergent
Pasien potensial mengancam jiwa / fungsi organ bila tidak segera ditangani
dalam waktu singkat. Pelayanan terhadap pasien dengan kategori “GAWAT
DARURAT (EMERGENCY)” YANG MEMBUTUHKAN PELAYANAN SEGERA akan
mendapatkan penanganan dalam waktu 1-3 menit.
Penilaian
Airway : ada ancaman sumbatan
Breathing : takipnue, ada wheezing
Circulation : nadi terasa lemah, bradikardi/takikardi, pucat>2
Kesadaran : GCS 9-12, Gelisah
3. Urgent
4. Non………………..
11
Keadaan dimana pasien masih bernapas normal, denyut jantung normal dan
memerlukan tindakan obeservasi atau pun tidak.
Airway : bebas tidak ada hambatan
Breathing : frekwensi napas normal
Circulation : frekwensi nadi normal
Kesadaran : GCS > 15
BAB IV……………..
12
BAB IV
DOKUMENTASI
Diharapkan bisa dijalankan dalam proses pelayanan pasien di BLUD RSUD Scholoo
Keyen. Seluruh petugas terkait di BLUD RSUD Scholoo Keyen agar mampu
melaksanakan proses skrining pasien, dari mulai pendaftran hingga pemulangan pasien
sesuai SPO tentang identifikasi sehingga dapat menghindari salah individu dalam
proses pelayanan pasien. Indikator mutu untuk keselamatan pasien yang digunakan di
BLUD RSUD Scholoo Keyen, dalam memberikan pelayanan adalah angka
keterlambatan penanganan kegawatdaruratan dengan dilakukan skrining awal masuk
sangat menentukan ketepatan atau keselamatan dalam pemberian pelayanan
kesehatan penderita gawat darurat maupun rawat jalan di BLUD RSUD Scholoo Keyen
Ditetapkan di : Teminabuan
Pada tanggal : 22 Januari 2018