Anda di halaman 1dari 7

PEMERINTAH KABUPATEN SORONG SELATAN

BLUD RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SCHOLOO KEYEN


Alamat : Jln. Teminabuan – Ayamaru Kabupaten Sorong Selatan, Provinsi Papua Barat
Kode Pos 98474, email : rsudscholookeyen@yahoo.com

KEBIJAKAN DIREKTUR BLUD RSUD SCHOLOO KEYEN


NOMOR: 445/ /KEP/BLUD RSUD-SS/I/2023
TENTANG
KEBIJAKAN PENGGUNAAN IMPLAN PADA PASIEN OPERASI

DIREKTUR BLUD RSUD SCHOLOO KEYEN

Menimbang : a. Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan


Unit Kamar Bedah Rumah Sakit Umum Scholoo Keyen,
maka perlu disusun panduan penggunaan implan pada
pasien operasi.
b. Bahwa agar pelayanan Unit kamar Bedah di Rumah Sakit
Umum Scholoo Keyen dapat terlaksana dengan baik, perlu
adanya kebijakan Direktur Rumah Sakit Umum Scholoo
Keyen sebagai landasan bagi penggunaan implan.

Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana


dimaksud poin (a) dan (b) diatas maka perlu ditetapkan
dengan Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum
Scholoo Keyen

Mengingat : 1. Undang-Undang RI Nomor 29 tahun 2009 tentang


Praktik Kedokteran;
2. Undang-Undang RI Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan;
3. Undang-Undang RI Nomor 44 Tahun 2009 tentang
Rumah Sakit;

Memperhatikan : Pertimbangan Direktur BLUD RSUD Scholoo Keyen

MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEBIJAKAN DIREKTUR BLUD RSUD SCHOLOO KEYEN
KABUPATEN SORONG SELATAN TENTANG PENGGUNAAN
IMPLAN PADA PASIEN OPERASI DI BLUD RSUD SCHOLOO
KEYEN KABUPATEN SORONG SELATAN.
KESATU : Panduan penggunaan implan pada pasien operasi Rumah Sakit
Umum Scholoo Keyen sebagaimana tercantum dalam Lampiran
Keputusan ini.
2

KEDUA : Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan pelayanan


kamar bedah Rumah Sakit Umum Scholoo Keyen dilaksanakan
oleh Kepala Bidang Pelayanan Rumah Sakit Umum Scholoo
Keyen.
.
KEDUA : Panduan penggunaan implan pada pasien operasi Rumah Sakit
Umum Scholoo Keyen harus dibahas sekurang-kurangnya setiap
3 (tiga) tahun sekali apabila diperlukan, dapat dilakukan
perubahan sesuai dengan perkembangan yang ada.

KETIGA : Panduan penggunaan implan pada pasien operasi Rumah Sakit


Umum Scholoo Keyen harus dibahas sekurang-kurangnya setiap
3 (tiga) tahun sekali apabila diperlukan, dapat dilakukan
perubahan sesuai dengan perkembangan yang ada.

KEEMPAT : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya, dan apabila


di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan
ini akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan..................

Ditetapkan di : Teminabuan
Pada tanggal : 02 Januari 2023

Plt. DIREKTUR BLUD RSUD SCHOLOO KEYEN

drg. MUHAMMAD ALIM IHSAN P

NIP. 19721225 200605 1 003


3

Lampiran.....................

Lampiran
Kebijakan Direktur BLUD RSUD Scholoo Keyen
Nomor : 445/ /KEP/BLUD RSUD-SS/I/2023
Tanggal : 02 Januari 2023
Tentang
Penggunaan Implan Pada Pasien Operasi di BLUD
RSUD Scholoo Keyen Kabupaten Sorong Selatan

1. LATAR BELAKANG
Kamar operasi adalah suatu unit khusus di rumah sakit, tempat untuk
melakukan tindakan pembedahan, baik elektif maupun akut, yang membutuhkan
keadaan steril. Banyak tindakan bedah yang menggunakan implant prostetik antara
lain panggul, lutut, pacu jantung, pompa insulin. Tindakan pembedahan seperti ini
mengharuskan tindakan operasi rutin yang dimodifikasi dengan mempertimbangkan
factor-faktor tertentu.
Peralatan kesehatan merupakan salah satu factor penting dalam
penyelenggaraan pelayanan kesehatan, baik di rumah sakit maupun di fasilitas
pelayanan kesehatan lainnya. Guna mencapai kondisi maupun fungsi pengelolaan
yang baik serta dapat mendukung pelayanan kesehatan maka perlu adanya
asuhan pasien operasi yang menggunakan implan dengan memperhatikan dan
mempertimbangkan hal-hal khusus tentang tindakan yang dimodifikasi.

2. TUJUAN
a. Untuk memberikan asuhan keperawatan yang aman bagi pasien operasi
dengan pemasangan implan
b. Terciptanya pengendalian infeksi yang khusus bagi pasien operasi yang
terpasang implant
c. Memudahkan dalam hal penelusuran pasien jika terjadi penarikan kembali
alat implant
d. Terciptanya alur pelaporan terkait penggunaan implan pada pasien operasi

3. PENGERTIAN
Implan adalah bahan atau materi yang secara buatan di pasang pada tubuh.
Banyak tindakan bedah di rumah sakit yang menggunakan implan prostetik antara
lain panggul, lutut, jantung, dan pompa insulin. Tindakan Operasi seperti ini
mengharuskan tindakan yang di modifikasi dengan mempertimbangkan beberapa
factor.
4

Penilaian kebutuhan implan pada dasarnya dimaksudkan untuk pemenuhan


implan sesuai kemampuan rumah sakit, kebutuhan implan dan pengembangan
pelayanan kesehatan sesuai kebutuhan masyarakat atau perkembangan teknologi.
Perencanaan kebutuhan implan dilakukan karena faktor:
1. Perkembangan teknologi
2. Kesesuaian terhadap standard keselamatan/regulasi
3. Ketersediaan jumlah dan jenis implan
4. Anggaran Pembelian Barang

4. RUANG LINGKUP

Ruang lingkup asuhan pasien operasi yang menggunakan implan mencakup:

 Pemilihan implan berdasarkan peraturan perundang-undangan.


 Modifikasi surgical safety checklist untuk memastikan ketersediaan implan di
kamar operasi dan pertimbangan khusus untuk untuk penandaan lokasi
operasi.
 Kualifikasi dan pelatihan setiap staf dari luar yang dibutuhkan untuk
pemasangan implant.
 Proses pelaporan jika ada kejadian yang tidak diharapkan terkait implant.
 Proses pelaporan malfungsi implan sesuai dengan standart.
 Pertimbangan pengendalian infeksi yang khusus.
 Instruksi khusus pada pasien setelah operasi.
 Kemampuan penelusuran alat jika terjadi penarikan kembali alat.

5. TATA LAKSANA

5.1 Pemilihan dan penyelenggaraan implan Rumah Sakit Umum Scholoo


Keyen:

1. Rumah Sakit Umum Scholoo Keyen menyediakan pelayanan tindakan operasi


yang meyangkut pemasangan implan. Implan dalam hal ini adalah implant
yang tidak mengandung obat yang digunakan untuk mencegah,
mendiagnosis, menyembuhkan dan meringankan penyakit, merawat orang
sakit, memulihkan kesehatan pada manusia, dan/atau membentuk struktur
dan memperbaiki fungsi tubuh.
2. Penilaian kebutuhan implan harus dilakukan secara teliti dan melalui proses
anamnesa serta perencanaan yang tepat.
3. Berkaitan dengan implan tersebut Rumah Sakit Umum Scholoo Keyen
menyediakan pengadaan implan tersebut secara langsung dengan
rekomendasi DPJP.
5

5.2 Modifikasi surgical safety checklist untuk memastikan ketersediaan implan


di kamar operasi dan pertimbangan khusus untuk untuk penandaan lokasi
operasi

1. Setiap tindakan operasi yang memerlukan pemasangan implan harus


dilakukan pencatatan.
2. Untuk memeastikan ketersediaan implan yang akan dipasang pada tubuh
pasien, petugas kesehatan harus melakukan pengecekan alat/implan dan
menulisnya dalam form checklist keselamatan pasien (surgical safety
checklist).
3. Penandaan letak operasi menjadi bagian penting dalam pemilihan implan
yang akan dipasang, apabila implan tersebut memiliki bentuk/model yang
berbeda untuk sisi yang berbeda.
4. Untuk itu pada operasi yang memiliki unsur lateralisasi dan diperlukan
pemasangan implan, petugas kesehatan wajib melaporkan terlebih dahulu
mengenai lokasi yang akan dipasang implan kepada DPJP.

5.3 Kualifikasi dan pelatihan staf

1. Pelayanan pmebedahan dilakukan oleh dokter bedah dibantu dengan asisten


bedah dan perawat instrument.
2. Semua petugas yang memberikan pelayanan bedah harus memiliki
keterampilan khusus sesuai dengan bidangnya.
3. Terkait produk implan diperlukan pelatihan pemasangan implan bagi setiap
staf yang terkait dari pihak produsen.
4. Kalibrasi implan dilakukan oleh pihak produsen/ staf pabrik

5.4 Proses pelaporan jika ada kejadian yang tidak diharapkan terkait implan

1. Jika terdapat kejadian yang tidak diharapkan terkait implan yang dipasang,
harus ada bukti pelaporan terkait hal ini.
2. Laporan yang diterima dicatat dalam formulir pelaporan yang nantinya akan
dilakukan investigasi oleh pihak Rumah Sakit.
3. Apabila dalam investigasi ditemukan grading yang tinggi terkait implan maka
pihak Rumah Sakit akan menyerahkan bukti pelaporan kepada DPJP selaku
penyelenggara peralatan (implan) agar bisa melakukan tindak lanjut terhadap
implan tersebut.
6

5.5 Proses pelaporan malfungsi implant

1. Jika didapati malfungsi terkait implan yang dipasang dalam tubuh pasien
maka Rumah Sakit akan melakukan pelaporan terkait hal ini kepada
penyelenggara peralatan (implan).
2. Pelaporan tersebut akan dijadikan pertimbangan bagi penyelenggara implan
dengan produsen terkait.
3. Jika ditemukan kesepakan untuk melakukan penarikan kembali (recall) implan
maka Rumah Sakit harus melakukan penelusuran kembali (traceability)
terhadap pasien – pasien yang telah terpasang implan tersebut.

5.6 Pengendalian infeksi

1. Semua pasien yang menjalani operasi dengan pemasangan implan dilakukan


surveilens sebelum tindakan operasi, meliputi perawatan pra operasi, intra
operasi, post operasi dan perawatan luka operasi.
2. Antibiotic profilaksis diberikan secara sistemik dan harus memenuhi syarat
dan diberikan tidak lebih dari 24 jam.
3. Surveilens pada pasien operasi dengan implan dilakukan sampai batas waktu
satu tahun pasca operasi.

5.7 Instruksi khusus kepada pasien setelah operasi:

1. Setiap pasien operasi dengan pemasangan implan diberikan informasi/


penyuluhan mengenai manajemen pasca operasi.
2. Evaluasi perlu dilakukan pada pasien pasca operasi yang terpasang implant,
dalam hal ini pasien disarankan untuk memeriksakan kesehatannya secara
rutin dan berkala.
3. Menyarankan kepada pasien untuk segera memeriksakan ke diri ke Rumah
Sakit jika didapati tanda-tanda demam, muncul kemerahan, bengkak, atau
nanah dari luka operasi, sert a terjadi peningkatan rasa nyeri pada area
operasi. Kondisi ini menjadi tanda-tanda terjadinya infeksi atau penolakan
tubuh terhadap implant.
4. Pasien dengan pemasangan implant pasca operasi harus memiliki
kedisiplinan dalam mengkonsumsi obat-obatan immunosupresan untuk
mencegah kerusakan implant akibat proses penolakan yang terjadi.
5. Memiliki gaya hidup sehat pasca operasi penting untuk meminimalkan
terjadinya resiko komplikasi
7

5.8 Kemampuan penelusuran (traceability) terhadap recall alat /implan

1. Pasien operasi dengan pemasangan implant dicatat identitas pribadinya


dalam rekam medis secara lengkap.
2. Identitas/barcode implant ditempelkan pada rekam medic pasien dan juga
pada data pasien yang ada di unit kamar bedah.

Ditetapkan di : Teminabuan
Pada tanggal : 02 Januari 2023

Plt. DIREKTUR BLUD RSUD SCHOLOO


KEYEN

drg. MUHAMMAD ALIM IHSAN P


NIP. 19721225 200605 1 003

Anda mungkin juga menyukai