Anda di halaman 1dari 37

PEDOMAN PENGORGANISASIAN

K3RS

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PALABUHANRATU


KABUPATEN SUKABUMI
SURAT KEPUTUSAN
DIREKTUR RUMAH SAKIT BERSALIN AMANAH PROBOLINGGO
NOMOR : 210/RSBAMN/SK/I/2015

TENTANG

PEMBERLAKUAN PEDOMAN PENGORGANISASIAN SUB KOMITE


K3RS
DI RUMAH SAKITBERSALIN AMANAH PROBOLINGGO

DIREKTUR RUMAH SAKIT BERSALIN AMANAH PROBOLINGGO,

Menimbang : Bahwa untuk mendukung terciptanya lingkungan kerja


yang aman,sehat,dan produktif untuk SDM Rumah Sakit
Bersalin Amanah Probolinggo, aman dan sehat bagi
pasien,pengunjung,masyarakat dan lingkungan sekitar
rumah sakit maka perlu ditetapkanpedoman
pengorganisasian sub komite K3RS dan kesehatan
kerja(k3) di Rumah Sakit Bersalin Amanah Probolinggo.

Mengingat :1. Undang-Undang republik indonesia nomor 36 tahun


2009 tentang kesehatan;
2. Kepmenkes nomor 1087/Menkes/SK/VIII/2010
tentang standar kesehatan dan keselamatan kerja di
rumah sakit;
3. Kepmenkes nomor 432Menkes/SK/IV/2007 tentang
pedoman menejemen kesehatan dan keselamatan
kerja(k3);
4. Permenkes/No.1691/menkes/PER/VIII/2011tentang
keselamatan Rumah Sakit;
5. Kepmenkes nomor 1204/ Menkes/ SK/ X/ 2004
tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah
Sakit;
6. Undang –Undang nomor 1 tahun 1970 tentang
Keselamatan Kerja.
MEMUTUSKAN

Menetapkan :

KESATU : PEMBERLAKUAN PEDOMAN SUB KOMITE K3RS


DI RUMAH SAKIT BERSALIN
AMANAHPROBOLINGGO;
KEDUA : Pedoman sub komite Panduan K3RS di Rumah Sakit
Bersalin Amanah Probolinggo sebagaimana terdapat
dalam lampiran keputusan ini harus dijadikan acuan bagi
pengelola K3RS dan pekerja Rumah Sakit Bersalin
Amanah Probolinggo dalam melaksanakan upaya
kesehatan dan keselamatan kerja;
KETIGA :Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, apabila
dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam keputusan ini
akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di :Probolinggo
Pada Tanggal : 5Januari 2015

Direktur Rumah Sakit Bersalin Amanah Probolinggo

dr. Hj. Evariani


PERATURAN
DIREKTUR RUMAH SAKIT BERSALIN AMANAH PROBOLINGGO
NOMOR: 212/RSBAMN/PER/I/2015
TENTANG

URAIAN TUGAS KETUA PEMBINA K3RS,STAF K3RS,PENDUKUNG


K3RS
DI RUMAH SAKIT BERSALIN AMANAH PROBOLINGGO,

Menimbang : Bahwa untuk melaksanakan kegiatan k3,Rumah Sakit


Bersalin Amanah Probolinggo perlu mengatur Uraian
Tugas Ketua Panitia K3,staf k3 dan pendukung k3 di
Rumah Sakit Bersalin Amanah Probolinggo.

Mengingat : 1. Undang-Undang republik indonesia nomor 36 tahun


2009 tentang kesehatan;
2. Kepmenkes nomor 1087/Menkes/SK/VIII/2010
tentang standar kesehatan dan keselamatan kerja di
rumah sakit;
3. Kepmenkes nomor 432Menkes/SK/IV/2007 tentang
pedoman menejemen kesehatan dan keselamatan
kerja(k3);
4. Permenkes/No.1691/menkes/PER/VIII/2011tentang
keselamatan Rumah Sakit.
MEMUTUSKAN

Menetapkan :

KESATU : URAIAN TUGAS PENANGGUNG JAWAB, KETUA


PELAKSANA DAN PELAKSANA DI RUMAH SAKIT
BERSALIN AMANAH PROBOLINGGO;

KEDUA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, apabila


dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam keputusan ini
akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan : Probolinggo

Pada tanggal : 6 Januari 2015

Direktur Rumah Sakit Bersalin Amanah Probolinggo

dr.Hj.Evariani

SURAT KEPUTUSAN
DIREKTUR RUMAH SAKIT BERSALIN AMANAH PROBOLINGGO
NOMOR :213/RSBAMN/SK/I/2015

TENTANG

PEMBENTUKAN TIM PEMBINA K3


DI RUMAH SAKITBERSALIN AMANAH PROBOLINGGO

DIREKTUR RUMAH SAKIT BERSALIN AMANAH PROBOLINGGO,

Menimbang : Bahwa untuk menunjang pelaksanaan program K3


maka perlu dibentuk tim pembina K3 di RSB Amanah
Probolinggo.

Mengingat : .1.Kepmenkes nomor 1087/Menkes/SK/VIII/2010 tentang


standar kesehatan dan keselamatan kerja di rumah sakit;
2. Kepmenkes nomor 432Menkes/SK/IV/2007 tentang
pedoman menejemen kesehatan dan keselamatan kerja
(k3);
3. Permenkes/No.1691/menkes/PER/VIII/2011 tentang
keselamatan Rumah Sakit;
4. Undang-Undang republik indonesia nomor 36 tahun
2009 tentang kesehatan;
5. Undang –Undang nomor 1 tahun 1970 tentang
Keselamatan Kerja.

MEMUTUSKAN
Menetapkan :

KESATU:PEMBENTUKAN TIM PEMBINA K3 DI RUMAH SAKIT


BERSALIN AMANAH PROBOLINGGO;

KEDUA: Pembentukan tim pembina K3 sebagaimana terdapat dalam lampiran


keputusan ini, harus dijadikan acuan bagi pengelola k3rs
dalam melaksanakan upaya kesehatan dan keselamatan
kerja;

KETIGA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan,dan apabila


dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam keputusan ini
akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di :Probolinggo
Pada Tanggal :5 Januari 2015

Direktur Rumah Sakit Bersalin Amanah Probolinggo

dr. Hj. Evariani


Halaman
SK Pemberlakuan Pedoman Pengorganisasian Sub Komite K3RS
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN
BAB II GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT
BAB III VISI, MISI, TUJUAN RUMAH SAKIT
BAB IV STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT
BAB V STRUKTUR ORGANISASI SUB KOMITE K3RS
BAB VI URAIAN JABATAN
A. Uraian tugas ketua unit K3
B. uraian tugas staf unit K3
C. uraian tugas pendukung K3
BAB VII TATA HUBUNGAN KERJA
BAB VIII POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONAL
BAB IX KEGIATAN ORIENTASI
BAB X PERTEMUAN/ RAPAT
BAB XI PELAPORAN
1. LAPORAN HARIAN
2. LAPORAN 1 MINGGUAN
3. LAPORAN 2 MINGGUAN
4. LAPORAN BULANAN
KATA PENGANTAR

Sebuah buku pedoman memiliki arti penting guna menjelaskan langkah-


Iangkah dalam melaksanakan suatu kegiatan.Dan dalam pelaksanaan kegiatan K3
dperlukan penjelasan Iangkah-Iangkah dalam pelaksanaannya. Hal ini bertujuan
untuk tercapainya pelaksanaan kegiatan K3 yang optimal dan sesuai di Rumah
Sakit.Untuk itu disusunlah buku pedoman pengorganisasianK3 dilingkungan RS
Bersalin Amanah Probolinggo ini sebagai arahan dalam melaksanakan kegiatan
k3

Kesehatan dan Keselamatan Kerja di rumah sakit perlu mendapat per hatian
seriusdalam upaya melindungki kemungkinan dampak negatif yang
ditimbulkan oleh prosespelayanan kesehatan, maupun keberadaan sarana,
prasarana, obat – obatan dan logistiklainnya yang ada di lingkungan rumah
sakit sehingga tidak menimbulkankecelakaankerja, penyakit akibat kerja dan
kedaruratan termasuk kebakaran dan bencana yangberdampak pada pekerja
rumah sakit, pasien, pengunjung dan masyarakat disekitarnya.

Semoga dengan disusunnya buku pedoman pengorganisasian k3 ini, dapat


bermanfaat dan mempermudah pelaksanaan kegiatan k3 di RS Bersalin Amanah
Probolinggo.

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

Rumah sakit merupakan tempat kerja yang unik dan kompleks yang
difungsikan untuk menyediakan pelayanan kesehatan bagi masyarakat umum.
Semakin luaspelayanan kesehatan dan fungsi rumah sakit tersebut, maka
akan semakin kompleksperalatan dan fasilitas yang dibutuhkan. Kerumitan
tersebut menyebabkan rumah sakit mempunyai potensi bahaya yang sangat
besar, tidak hanya bagi pasien, tenaga medis dantenaga non medis, tetapi juga
pengunjung rumah sakit.

Disadari ataupun tidak, potensi bahaya di rumah sakit sangat luas, selain
penyakit- penyakit infeksi juga ada potensi bahaya – bahaya lain yang
mempengaruhi kesehatan dan keselamatan manusia di rumah sakit. Yaitu
potensi bahaya fisik, kimia, biologi, ergonomi dan psikososial.

Perkembangan rumah sakit sebagai fasilitas pelayanan kesehatan rujukan


diIndonesia akhir – akhir ini sangat pesat, baik dari jumlah maupun pemanfaatan
teknologikedokteran. Rumah sakit sebagai fasilitas pelayanan kesehatan tetap
harusmengedepankan peningkatan mutu pelayanan kepada masyarakat dengan
tanpamengabaikan upaya Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di rumah sakit.
Kesehatan dan Keselamatan Kerja di rumah sakit perlu mendapat perhatian
serius dalam upaya melindungki kemungkinan dampak negatif yang
ditimbulkan oleh proses pelayanan kesehatan, maupun keberadaan sarana,
prasarana, obat – obatan dan logistik lainnya yang ada di lingkungan rumah
sakit sehingga tidak menimbulkan kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja
dan kedaruratan termasuk kebakaran dan bencana yang berdampak pada
pekerja rumah sakit, pasien, pengunjung dan masyarakat disekitarnya.

Standar Kesehatan dan Keselamatan Kerja di RSB Ananah Probolinggo


ini merupakan pedoman yang dipakai sebagai acuan dalam pelaksanaan
pengelolaan K3 RSB Amanah Probolinggo. Standard Kesehatan Kerja yang
mencakup standar penanggulangan kebakaran dan kewaspadaan terhadap
bencana.

Menyadari kompleksitas permasalahan K3 ini, untuk mengatur masalah


terkait keselamatan dan kesehatan kerja, pemerintah sebagai pembuat
kebijakan dan perundangan di indonesia telahmenetapkan berbagai macam
peraturan maupun perundangan terkait dengan permasalahan K3 ini,
diantaranya dalam undang-undang Nomor 23 tahun1992 tentang Kesehatan,
pasal 23 dinyatakan bahwa upaya Kesehatan dan Keselamatan kerja (K3)
harus diselenggarakan di semua tempat kerja, khususnya tempat kerja yang
mempunyai resiko bahaya kesehatan, mudah terjangkit penyakit atau mempunyai
karyawan paling sedikit 10 orang. Disamping itu pemerintah juga terus
memperhatikan dan mengatur masalah K3 ini melalui beberapa dokumen negara
lainnya seperti : Pedoman Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja
yang tertuang dalamSK MENKES nomor 432/Menkes/SK/IV/2007 dan juga
Standart Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Rumah Sakit yang tertuang
dalam Kepmenkes RI nomor1087/Menkes/VIII/2010 yang diharapkan dapat
menjadi dasar hukum pelaksanaan K3.

Oleh karena itu, pihak pengelola RSB AMANAH PROBOLINGGO


diharapkan dapat menerapkan upaya – upaya yang mendukung terciptanya K3
di RS. Selain itu, agar penyelenggaraan K3 RS lebih efisien, efektif dan terpadu,
maka direktur RS memandang perlu di buatnya suatu pedoman manajemen K3
di RSB Amnah yang di dalam nya melibatkan pengelola dan seluruh
pegawai RSB Amanah Probolinggo untuk mendukung tercapainya kondisikerja
yang sehat dan selamat.Standart K3 RSB Amanah ini dibuat dengan mengacu
pada berbagai macam sumber baik itu Keputusan Menteri Kesehatan RI No.
1087/Menkes/VIII/2010,Pedoman Manajemen K3 RS No.
432/Menkes/SK/IV/2007, dan juga sumber – sumber lain yang diharapkan dapat
terapkan di seluruh Rumah Sakit sebagai bagian dalam pengelolaan Rumah Sakit
BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT BERSALIN AMANAH

A. KEADAAN UMUM

1) LOKASI
a) Terletak di pusat kota Jl. Dr.Saleh No.43 Kel.Sukabumi Kecamatan
Mayangan Kota Probolinggo.
b) Disekitarnya terdapat beberapa Rumah Sakit, sebagai berikut :

Nama Rumah Jml Jarak


No. Kepemilikan Keterangan
Sakit TT dari RS
RSUD Pemkot
1. 222 0,5 km Kec.Mayangan
Dr.M.Saleh Probolinggo
RS Darma
2. Dr.Kuddah 84 1 km Kec.Mayangan
Husada
Yayasan
3. RSAB Siti Aisah 60 2 km Kec.Mayangan
Muhammaddiah

c) Rumah Sakit Bersalin Amanah tidak terletak di daerah padat penduduk

2) KEADAAN SEKITARNYA
a. Tidak berada di daerah pegunungan, rawa, sungai, danau, dll.
b. Tidak berada di daerah rawan banjir.
c. Tidak berada di daerah perindustriaan / pabrik.
d. Yang berdekatan dengan RSB Amanah adalah pemukiman penduduk, dan
pemakaman umum.
e. Tidak ada limbah asap atau cairan berbahaya lainnya.
f. Bukan di daerah perkampungan darurat yang padat penduduk.
g. Keadaan penduduk sekitarnya bersih baik sanitasi maupun kesehatan
lingkungan.

3) PERHUBUNGAN
a) Keadaan jalan menuju RSB Amanah baik dan beraspal.
b) Dapat dilalui dengan jalan darat.
c) Memiliki sambungan telepon
d) Memiliki kendaraan yang berfungsi sebagai ambulan.
4) BANGUNAN
a. Kapasitas RSB Amanah terdiri dari 25 TT
b. Dari jumlah tersebut direncanakan masing-masing sebagai berikut:
Kelas VIP Utama : 2 kamar = 2 Tempat tidur
Kelas VIP : 3 kamar = 3 Tempat tidur
Kelas I : 5 kamar = 5 Tempat tidur
Kelas II : 4 kamar = 8 Tempat tidur
Kelas III : 1 kamar = 7 Tempat tidur
Luas lantai diperhitungkan untuk 1 TT dikamar pasien = 25 M2
c. Bangunan bentuk permanen.
d. Gambar bestek termasuk gambar situasi Rumah Bersalin Sakit Amanah
Kota Probolinggo dapat dilihat pada lampiran.
5) PENYEDIAAN AIR MINUM
a) Penyediaan sumber air untuk Rumah SakitAmanah diperoleh dari sumber
PDAM dan Air Bawah Tanah (ABT).
b) Penggunaan air lebih banyak pada sumber ABT yang dimasukkan ke
tandon melalui pompa air.
c) Tidak ada pengaruh penyediaan air baik pada musim hujan atau kemarau.
d) Pemeriksaan kwalitas air secara biologis dan kimia dilakukan oleh
Konsultan khusus yang bergerak dibidang UKL-UPL.

6) PENYEDIAAN LISTRIK
a) Penyediaan listrik sumbernya dar PLN.
b) Daya yang tersedia = 33000 VA
c) Voltase 220 Volt.
d) Tegangan baik dan stabil.
e) Penyediaan listrik 24 jam.
Apabila dalam keadaan darurat terjadi pemadaman dari PLN, disediakan
generator (genset) 10KVA dan disambungkan ke semua bagian ruangan.

7) PENYEDIAAN GAS
a) RSB Amanah tidak tersambung dengan saluran gas kota.
b) Penyediaan gas berupa LPG yang hanya dipakai dibagian dapur.
c) Persediaan rutin dan kontinu.

8) PEMBUANGAN LIMBAH DAN KOTORAN


a) Pembuangan kotoran dengan sistem Septik Tank dan peresapan.
b) Kesadaran sanitasi sangat baik.
c) Untuk limbah yang berasal dari darah dilakukan water Treatmen melalui
klorinasi baru dialirkan ke pembuangan.
d) Saluran limbah curahan hujan terencana dengan baik, dialirkan semua ke
sungai kecil / got.
9) PEMBUANGAN SAMPAH BASAH / KERING
a) Setiap hari sampah domestic telah dipisahkan menjadi sampah organik,
non organik dan sampah medis
b) Sampah Non medis (organik dan non organik) dibuang ke TPS dengan
menggunakan gerobak sampah yang dikelola oleh Dinas Kebersihan Kota
melalui petugas khusus dari RT setempat.
c) Untuk sampah medis dengan pengelolaan khusus menggunakan
Incenerator milik sendiri dan dikerjakan sesuai standar prosedur
Incenerator.

10) KETENAGAAN
a) Daftar susunan tenaga di Rumah SakitAmanah terlampir.
b) Terdapat tenaga dokter spesialis Kandungan, Spesialis Anak, dan Spesialis
Anestesi serta dokter umum.
c) Terdapat tenaga Bidan,perawat dan pendidikan.
d) Terdapat tenaga non medis dan keahlian
e) Pembagian jam kerja terdapat pada lampiran.

11) ADMINISTRASI / KEUANGAN / STRUKTUR ORGANISASI


a) Struktur Rumah Sakit Amanah Kota Probolinggo terdapat pada
lampiran.Sebagai penanggung jawab RS ini adalah pemilik langsung
b) Sumber Pembiayaan dan modal awal berasal dari pemilik / pribadi.
c) Kontinuitas sumber pembiayaan operasional nantinya terjamin.
d) Sumber bahan farmasi dan bahan habis pakai diperoleh dengan kerjasama
melalui rekanan perusahan besar farmasi.
e) Tarif perawatan dan fasilitas lampiran….

ANALISA RUMAH SAKIT

Nama : RSB Amanah Tgl.Pemeriksaan : ........................

Alamat : Jl.Dr..Saleh No.43 Anggota Tim : 1.


Probolinggo 2.

I. AREA PELAYANAN

1) Jumlah Penduduk yang Dilayani : 250.000 jiwa

2) Rumah Sakit lain yang ada :


i. RS.Darma Husada
ii. RSAB Siti Aisyah
iii. RSUD Dr.M.Saleh
3) Jumlah Puskesmas yang ada : 6 (enam) Puskesmas
i. Pusksmas Sukabumi
ii. Puskesmas Jati
iii. Puskesmas Kanigaran
iv. Puskesmas Wonoasih
v. Puskesmas Ketapang
vi. Puskesmas Kedupok

4) Tempat Asal Penderita yang Dilayani :


i. dari dalam kota 60 %
ii. Dari luar kota 40 %

5) Rujukan Penderita selanjutnya : Surabaya dan Malang

6) Gambaran Penduduk Daerah Probolinggo:


a. Berdasarkan Pendidikan
Perguruan Tinggi : 0,69%
SLTA / SMA : 22,06 %
SLTP : 17,41 %
SD : 48,97 %
TK : 0,87 %
b. Pendapatan / Income Perkapita : Rp. 1.000.000,-
c. Berdasarkan Pekerjaan
-Pegawai Negeri : 14,46 %
-Nelayan : 1,93%
-Pedagang : 5,80 %
-Petani : 4,47 %
-Buruh Tani : 10,44 %
-Belum Bekerja : 17,82 %
-Lain-lain : 45,08 %
7) Sarana Kendaraan :
a) Sepeda Motor 4 unit
b) Ambulan 1 unit

II. DATA-DATA PRODUKSI


- Jumlah Tempat Tidur : 25 TT
- Jumlah Tempat Tidur Terpakai : 25 TT

III. SARANA RUMAH SAKIT


1. Sarana air : PDAM / Sumur ABT
2. Tempat penampungan saniter : ada
3. Water Treatmen : ada
4. Sarana Listrik : ada (PLN 33000 VA)
5. Genset : ada
6. Dapur : ada
7. Laundry : ada
8. Pembuangan Sampah : ada
9. Sarana Medis Teknik :
a) Bagian Steril : ada
b) Bagian Tindakan : ada
c) Laboratorium : ada (masih kerjasama)
d) Instalasi Kamar obat: ada
e) VK / Ruang Bersalin : ada
f) Ruang Pre Operasi : ada
g) Kamar Operasi : ada
h) Kamar Recovey : ada
i) Ruang Resusitasi Bayi : ada
j) Lift : ada

IV. DATA GEDUNG


1. Didirikan :Tahun 2007
2. Keterangan Umum :Ijin Perpanjangan Operasional 5 tahun
BAB III
FALSAFAH, VISI, MISI, TUJUAN RUMAH SAKIT

I. FALSAFAH
Sejalan dengan perubahan kondisi sosial ekonomi masyarakat Probolinggo
dan sekitarnya, diharapkan dengan adanya Rumah Sakit Bersalin Amanah, akan
memberikan solusi yang positif bagi perkembangan pelayanan kesehatan
khususnya bidang kebidanan dan kandungan secara non stop 24 jam agar dapat
pula memenuhi tuntutan yang meningkat akan pelayanan darurat.
Upaya peningkatan pelayanan kesehatan di Rumah sakit yang cepat,
bermutu, dan terjangkau dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi -tingginya, merupakan salah satu pelayanan yang akan
diwujudkan, disamping tugas dan fungsinya sebagai rumah sakit rujukan bagi
kasus-kasus Kebidanan ?penyakit Kandungan untuk wilayah Probolinggo.
Perencanaan Strategi adalah jawaban konkrit terhadap perubahan
lingkungan dan tuntutan masyarakat dengan melakukan kegiatan nyata secara
sistematis dan bertahap pada seluruh kegiatan pelayanan dan program di rumah
sakit, dengan pola manajemen partisipatif yang berorientasi pada hasil yang
dirumuskan secara kolektif dan disosialisasikan untuk diimplementasikan guna
pencapaian visi dan misi rumah sakit.
Perencanaan Strategi di RS Bersalin Amanah Probolinggo mengacu pada
kebijakan dan program kerja, serta goal yang ingin dicapai tahun 2009 sampai
tahun 2014.
Rencana Strategi harus seiring sejalan dengan pelaksanaan program
tahunan, hal tersebut untuk melihat berhasil tidaknya suatu program yang telah
direncanakan dan dijabarkan dalam rencana lima tahunan.

II. VISI & MISI


Visi adalahcara pandang jauh ke depan kemana arah pelayanan harus
dibawa agar dapat eksis, antisipatif dan inovatif. Visi adalah suatu gambaran yang
menantang tentang keadaan masa depan yang diinginkan oleh RSB Amanah
.
VISI RS Bersalin Amanah Probolinggo adalah :
Menjadikan RS Bersalin Amanah Probolinggo sebagai pusat layanan rujukan
unggulan yang BERPENAMPILAN, BERPROFESI dan BERETIK
Makna dan penjabatan VISI di RS Bersalin Amanah Probolinggo dijabarkan
sebagai berikut :
1. PELAYANAN MEDIK
VISI
BERPENAMPILAN
i. Petugas dibidang pelayanan medis senantiasa bersikap ramah, tegas
berwibawa tapi menjaga kesopanan
ii. Petugas pelayanan medis RS Bersalin Amanah Probolinggo
senantiasa menjaga kerapian, murah senyum dan menarik sesuai
dengan kondisi / keadaan yang diperlukan.
iii. Pelayanan medis di RS Bersalin Amanah Probolinggo harus dapat
mencerminkan kesiapan membantu dan senantiasa dapat diandalkan
untuk mengatasi masalah kesehatan yang ada.
iv. Persiapan peralatan bidang pelayanan medis dijaga kebersihan
kelengkapan dan harus digunakan bila mana diperlukan (sewaktu-
waktu).

BERPROFESI
a. Petugas bidang pelayanan senantiasa meningkatkan kemampuan dan
ketrampilan berlandaskan pada profesi.
b. Di dalam melayani tidak membedakan suku, agama, bangsa, golongan
dan harta.
c. Petugas pelayanan selalu tanggap terhadap keluhan pasien baik yang
terucap maupun yang tampak dari sikap dan menjaga hubungan yang
baik antar profesi.

BERETIK
a. Petugas pelayanan di RS Bersalin Amanah Probolinggo senantiasa
menunjang martabat diri dan bidang pelayanan & mentaati kode etik
kedokteran.
b. Dalam menjalankan tugas-tugasnya ikut memantau, menjaga
penggunaan fasilitas pelayanan penunjang medis supaya efektif dan
efisien sehingga tidak merugikan pelanggan.
c. Bidang pelayanan medis senantiasa menghormati nilai budaya, adat
istiadat dan kelangsungan hidup beragama dari pelanggan serta
melakukan evaluasi dan kondisi terhadap bidang tugasnya.
d. Di dalam berkoordinasi dengan lain untuk pemenuhan kebutuhan
pelayanan dan penunjang medis harus menjaga kerjasama dan
sehingga bertenggang rasa.
e. Pelayanan medis di RS Bersalin Amanah Probolinggo selalu
berpandangan “holistik” serta merahasiakan hal-hal yang
dipercayakan.

2. KEPERAWATAN
VISI
BERPENAMPILAN
a. Perawat harus berpenampilan menarik, tatarias tidak mencolok dan
berpakaian seragam dinas sesuai yang telah ditentukan, lengkap atribut
dan asesoris seperlunya.
b. Perawat harus memiliki kecakapan intelektual dalam mengambil
keputusan dan berpikir secara kritis di dalam memecahkan persoalan-
persoalan
c. Perawat harus memiliki ketrampilan dalam hal hubungan antar
manusia sehingga dapat mempermudah mengadakan hubungan baik
dengan individu, keluarga dan masyarakat.
d. Perawat harus memiliki ketrampilan dalam teknik-teknik keperawatan
sehingga dapat memberikan pelayanan yang baik dan profesional.
e. Perawat harus menjaga wibawa profesi keperawatan dalam setiap
tindakan dan perilaku diantaranya :
- Murah senyum
- Sopan santun
- Tegas dan disiplin dalam setiap hal
f. Dalam menghadapi pasien selalu menawarkan jasa “Apa yang bisa
saya bantu”
BERPROFESI
a. Perawat harus selalu berusaha meningkatkan kemampuan
profesional secara mandiri atau bersama-sama, yang bermanfaat bagi
perkembangan profesi keperawatan.
b. Perawat senantiasa memelihara mutu pelayanan Asuhan
Keperawatan, sesuai standar Asuhan Keperawatan dalam memberikan
pelayanan keperawatan.
c. Perawat tidak akan mempergunakan ilmu pengetahuan dan
ketrampilan praktek keperawatan untuk tujuan yang bertentangan
dengan norma kemanusiaan.
d. Perawat dalam menunaikan tugasnya senantiasa berusaha dengan
kesadaran, agar tidak terpengaruh oleh pertimbangan unsur
kebangsaan, kesukuan, keagamaan/kepercayaan, unsur jenis kelamin
dan aliran politik serta kedudukan sosial.
e. Perawat senantiasa mengutamakan perlindungan dan keselamatan
pasien dalam melaksanakan pelayanan Asuhan Keperawatan serta
pasien dalam mempertimbangkan kemampuan jika menerima atau
mengalih tugaskan tanggung jawab yang ada hubungannya dengan
Asuhan Keperawatan.

BERETIK
a. Perawat dalam melaksanakan pengabdiannya senantiasa berpedoman
kepada tanggung jawab dan kode etik keperawatan yang pangkal
tolaknya bersumber dari adanya kebutuhan akan Asuhan Keperawatan
untuk pasien/klien.
b. Perawat dalam melaksanakan pengabdiannya senantiasa memelihara
suasana lingkungan serta menghormati nilai, budaya, adat istiadat dan
kelangsungan hidup beragama dari klien / pasien.
c. Perawat dalam melaksanakan pengabdiannya terhadap individu
keluarga kelompok dan masyarakat senantiasa dilandasi dengan rasa
keluarga, kelompok dan masyarakat senantiasa dilandasi dengan rasa
tulus ikhlas sesuai dengan martabat dan tradisi luhur keperawatan.
d. Perawat dalam melaksanakan pengabdiannya senantiasa menjalin
hubungan kerjasama yang baik dengan individu,keluarga, kelompok
dan masyarakat dalam mengambil prakarsa dan mengadakan upaya
kesejahteraan umum, sebagai bagian dari tujuan kewajibannya demi
kepentingan masyarakat.
e. Perawat wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya
sehubungan dengan tugas yang dipercayakan kepadanya kecuali untuk
kepentingan pengadilan.
f. Selalu mengutamakan sopan santun, baik cakap dan tindakan.

3. ADMINISTRASI, KEUANGAN & MANAJEMEN


VISI :
BERPENAMPILAN
a. Proses sistem administrasi keuangan dan manajemen hendaknya
mempunyai ciri dan penampilan fisik yang tertib, cepat, teratur,
transparansi.
b. Penyelenggaraan Sistem kearsipan yang tertib dan teratur sehingga
mampu menampilkan sistem kearsipan sebagai sumber informasi.
c. Penataan dokumen yang rapi, teratur dan memudahkan pencarian
kembali dokumen yang dibutuhkan.

BERPROFESI
 Sebagai tanggung jawab Profesi dalam penyelenggaraan proses
ketatausahaan hendaknya accountable dan profesional dimana proses
ketatausahaan tetap didasari profesionalisme yang tinggal sehingga
memperoleh hasil yang berdaya guna, dengan memperhatikan : Produk
surat sesuai dengan ilmu administrasi surat menyurat. Menjaga
kerahasiaan dan etika ketatausahaan.
Proses pembuatan surat memiliki standar baku
Hasil kerja sesuai dengan tuntutan yang terus berkembang.
BERETIK
Adalah merupakan tanggung jawab moral dan sosial dalam pelaksanaan
proses ketatausahaan baik internal maupun eksternal. Dalam
penyelenggaraan proses ketatausahaan hendaknya dilakukan dengan :
 Menjunjung tinggi nilai etika kerja
 Pelayanan hendaknya dapat diciptakan sebagai pelayanan yang
berkesinambungan dan dilakukan secara effektif dan efisien.
 Selalu menjunjung & mentaati kode etik rumah sakit.

MISI
MISI adalah sesuatu yang harus dilaksanakan agar tujuan
organisai dapat terlaksana dan berhasil dengan baik. Misi merupakan
penjabaran dan impelementasi dari visi yang telah ditetapkan lebih dahulu.
Misi RS Bersalin Amanah Probolinggo adalah :
1. Mewujudkan pelayanan kesehatan di Rumah sakit yan cepat, bermutu
dan terjangkau oleh masyarakat dalam rangka meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
2. Mewujudkan kemandirian rumah sakit dengan prinsip otonomi dalam
pengelolaan & pelaksanaan
3. Mewujudkan Sumber Daya Masyarakat yang profesional
4. Mewujudkan Terselenggaranya Pendidikan, pelatihan, dan
peningkatan ilmu dan profesi di rumah sakit.
5. Berpenampilan modern, berkualitas, dan profesional
6. Memberikan Kemudahan Pola Pelayanan
7. Mewujudkan pelayan unggulan untuk kepuasan pelanggan serta
berdampak pada peningkatan pendapatan & kesejahteraan karyawan
8. Variasi jenis pelayanan khusus kebidanan dan kandungan
9. Mewujudkan suasana yang kondusif dan akomodatif
10. Layanan Pribadi yang fleksibilitas, penanganan permintaan khusus
11. Kenyaman, kebersihan lingkungan perawatan, kemudahan akses
kendaraan / fasiitas umum, serta ketersediaan informasi dan fasilitas
penunjang lainnya.
Penjabaran Misi di RS Bersalin Amanah Probolinggo sebagai
berikutMewujudkan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit yang cepat, bermutu
dan terjangkau oleh Masyarakat dalam rangka meningkatkan derajad kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya maksudnya adalah Dalam rangka pelaksanaan
pelayanan yang prima dan paripurna sehingga diharapkan dapat melayani
masyarakat seluas-luasnya dengan mempertimbangkan sosial ekonomi.
1. Mewujudkan Kemandirian Rumah Sakit
Dengan demikian rumah sakit dapat menggali dan memanfaatkan
potensi yang ada sebagai sumber pendapatan rumah sakit untuk
mewujudkan subsidi silang di rumah sakit.
2. Mewujudkan Sumber Daya Masyarakat yang Profesional
Untuk melaksanakan pelayanan yang prima dan paripurna dibutuhkan
Sumber Daya Manusia yang Profesional, baik dibidang administrasi,
keperawatan maupun medis baik yang inti maupun penunjangnya.
3. Mewujudkan terselenggaranya Pendidikan dan Pelatihan
Dalam mengantisipasi perkembangan zaman perkembangan ilmu
Pengetahuan maka perlu adanya pendidikan dan pelatihan bagi tenaga
medis, paramedis, administrasi.

III. MOTTO
Motto RS Bersalin Amanah Probolinggo adalah “Kepuasan
Anda Jaminan Pelayanan Kami”.

IV. VALUE / NILAI meliputi:


1. Komitmen
2. Kebersamaan
3. Keterbukaan
4. Kejujuran
5. Kepedulian
Penjabaran dari Nilai Value
1. Pelayanan yang berpenampilan, beretik dan professional
2. Bekerja dalam kebersamaan dan keramahtamahan
3. Kesehatan dan kepuasan pelanggan
4. Senantiasa mau dan mampu melakukan perubahan/inovasi sesuai
tantangan
5. Loyalitas dan komitmen baik vertical maupun horizontal dari
semua unsur pelayanan
6. Transparansi keuangan dan kebijakan manajemen

V. TUJUAN
Tujuan Umum :
Meningkatan pelayanan kesehatan rumah sakit yang optimal, tertib
dan nyaman dengan selalu memperhatikan mutu dan kinerja standar yang
berkwalitas serta menjunjung tinggi nilai sosial, profesi dan etik.
Tujuan Khusus :
1. Peningkatan kwalitas pelayanan disemua bidang dengan
meningkatkan efektifitas dan efisiensi pelayanan rumah sakit baik
rawat jalan, rawat inap maupun pelayanan penunjang medik dan
nonmedik,
2. Terwujudnya Rumah Sakit Bersalin yang profesional dan modern.
3. Meningkatnya profesionalisme SDM baik medis, paramedis dan
administrasi, sehingga tercipta budaya mutudan keselamatan
pasien/patient safety di rumah sakit.
4. Meningkatnya Sistem Informasi Manajemen (SIM) Rumah Sakit
untuk mendukung pelayanan prima.
5. Meningkatnya kemampuan manajerial rumah sakit disetiap tingkat.
6. Terlaksananya pusat pelayanan Kegawat daruratan
7. Meningkatnya fungsi rujukan rumah sakit.
8. Meningkatnya fungsi rumah sakit sayang Ibu dan rumah sakit sayang
bayi.
9. Meningkatnya sistem pendidikan dan pelatihan.
10. Meningkatkan kepuasan pelanggan.
11. Meningkatkan partisipasi & kesejahteraan karyawan
12. Penataan dan pengembangan pelayanan khusus
13. Peningkatan pelayanan umum yang tertata yaitu tempat pelayanan
parkir apotik, ambulance, dan tempat pembayaran
BAB IV
STRUTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT BERSALIN AMANAH
PROBOLINGGO

RS Bersalin Amanah Probolinggo adalah rumah sakit milik swasta yang


diklasifikasikan sebagai rumah sakit khusus / kelas C non pendidikan yang
mempunyai fasilitas dan kemampuan medis spesialistik dan sub spesialistik
terbatas. RS Bersalin Amanah Probolinggo juga merupakan rumah sakit rujukan
untuk wilayah Probolinggo dan sekitarnya.
BAB V

STRUKTUR ORGANISASI SUB KOMITE K3RS

DIREKTUR

( dr.Hj. Evariani)

KOMITE MUTU

( dr sylvia, Sp An
)

KETUA SUB KOMITE MUTU K3RS


( dr.Arief )

KETUA K3RS

(Irla Zulianti)

STAF K3RS
Pendukung
Tim Keselamatan Kerja k3rs
Tim Kebakaran
Tim Kewaspadaan Bencana
BAB VI

URAIAN JABATAN

a. Nama Jabatan : Ketua PembinaK3RS


Pengertian :Seorang dokter umum purna waktu berpengalaman di bidang K3
minimal 3 tahun.Mampu melaksanakan pertolongan hidup dasar
(Basic Life Support ).
Ketua Pembina K3RS mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
a. Tugas pokok :

1. Memberi rekomendasi dan pertimbangan kepada direktur RS mengenai


masalah masalah yang berkaitan dengan K3.
2. Merumuskan kebijakan, peraturan, pedoman, petunjuk pelaksanaan dan
prosedur.
3. Membuat program K3RS

b. Fungsi

1. Mengumpulkan dan mengolah seluruh data dan informasi serta


permasalahan yang berhubungan dengan K3
2. Membantu direktur RS mengadakan dan meningkatkan upaya promosi
K3, pelatihan dan penelitian K3 di RS.
3. Pengawasan terhadap pelaksanaan program K3.
4. Memberikan saran dan pertimbangan berkaitan dengan tindakan korektif.
5. Koordinasi dengan unit-unit lain yang menjadi anggota K3RS.
6. Memberi nasehat tentang manajemen k3 di tempat kerja, kontrol
bahaya, mengeluarkan peraturan dan inisiatif pencegahan.
7. Investigasi dan melaporkan kecelakaan, dan merekomendasikan sesuai
kegiatannya.
8. Berpartisipasi dalam perencanaan pembelian peralatan
 b.Nama Jabatan : Staf PK3RS
Pengertian : Tenaga yang menjadi anggota panitia K3RS
Staf PK3Rs terdiri dari beberapa timdanmembawahitenagapendukungPK3RS.
Adapun tim nya sebagai berikut:
• Tim Keselamatan Kerja terdiri dari unsur medis (dokter umum),
kesehatanlingkungan.
• Tim Kebakaran terdiri dari unsur  satpam, tekhnisi, tata ruang
• Tim Kewaspadaan Bencana terdiri dari unsur perawat, bidan,dokterUGD.Staf ini
harus telah mendapatkan pelatihan K3. 

c. Nama Jabatan : Pendukung K3RS

Pengertian : adalah Seluruh Pegawai rumah sakit yang setingkat dengan Kepala
perawat dan penanggung jawab ruangan/unit kerja.Pegawai rumah sakit ini telah
mengikuti pelatihan K3. Tugas pendukung PK3RS sebagai berikut :

1. Bertugas melaksanakan kegiatan – kegiatan program PK3RS.
2. Bertugas memberikan usulan / saran untuk peningkatan pelaksanaan program 
PK3RS.
3. Bertanggungjawab kepada Ketua PK3RS. 
BAB VII

TATA HUBUNGAN KERJA

INSTALASI UGD
DAPUR FARMASI

SECURITY
RAWAT JALAN SUB
KOMITE
K3RS

RAWAT INAP
LOUNDRY/CS

KETERANGAN :

1 Dengan unit rawat jalan


 Petugas yang ada di unit rawat jalan saat bekerja wajib mematuhi
ketentuan dalam k3 misal saat melakukan tindakan medis harus selalu
menggunakan alat pelindung diri.
 Semua peralatan baik medis maupun non medis yang ada di unit rawat
jalan harus selalu dilakukan pemeliharaan dan kalibrasi sesuai dengan
jadwal yang sudah ditetapkan.
 Setiap kejadian yang berhubungan dengan kesehatan dan keselamatan
kerja wajib lapor ke tim k3rs (misal kecelakaan kerja atau tertusuk
jarum)

2 Dengan Ugd

 Petugas yang ada di unit rawat jalan saat bekerja wajib mematuhi
ketentuan dalam k3 misal saat melakukan tindakan medis harus selalu
menggunakan alat pelindung diri.
 Semua peralatan baik medis maupun non medis yang ada di unit rawat
jalan harus selalu dilakukan pemeliharaan dan kalibrasi sesuai dengan
jadwal yang sudah ditetapkan.
 Setiap kejadian yang berhubungan dengan kesehatan dan keselamatan
kerja wajib lapor ke tim k3rs (misal kecelakaan kerja atau tertusuk jarum)

3 dengan dapur
 Petugas yang ada di unit rawat jalan saat bekerja wajib mematuhi
ketentuan dalam k3 misal saat melakukan tindakan medis harus selalu
menggunakan alat pelindung diri.
 Semua peralatan elektronik yang ada di ruang dapur harus selalu dilakukan
pemeliharaan dan kalibrasi sesuai dengan jadwal yang sudah ditetapkan.
 Setiap kejadian yang berhubungan dengan kesehatan dan keselamatan
kerja wajib lapor ke tim k3rs (misal kecelakaan kerja saat bekerja
didapur,terkena pisau,jatuh saat mengantar makanan ke pasien dll)
 Petugas dapur harus memahami penatalaksanaan b3( barang berbahaya
dan beracun) yang ada di ruang dapur, misal penyimpanan,pemakaian
tabung gas.

4 dengan instalasi farmasi


 Petugas yang ada di instalasi farmasi saat bekerja wajib mematuhi
ketentuan dalam k3 misal saat melakukan kegiatan peracikan obat harus
selalu menggunakan alat pelindung diri (sarung tangan)
 Semua peralatan baik yang elektonik maupun yang yang bukan elektronik
yang ada di instalasi farmasi harus selalu dilakukan pemeliharaan dan
kalibrasi sesuai dengan jadwal yang sudah ditetapkan.
 Setiap kejadian yang berhubungan dengan kesehatan dan keselamatan
kerja wajib lapor ke tim k3rs (misal kecelakaan kerja atau tertusuk jarum)
 Petugas instalasi farmasi harus memahami penatalaksanaan b3( barang
berbahaya dan beracun) yang ada di instalasi farmasi.
5 dengan security
 Semua petugas security harus bisa dan mampu mengoprasikan alat appar.
 Semua peralatan baik yang elektonik maupun yang yang bukan elektronik
yang ada di area security harus selalu dilakukan pemeliharaan dan
kalibrasi sesuai dengan jadwal yang sudah ditetapkan. Misal pemeliharaan
genset,appar
 Setiap kejadian yang berhubungan dengan kesehatan dan keselamatan
kerja wajib lapor ke tim k3rs).

6 Loundry/CS
 Petugas yang ada di bagian loundry /CS wajib mematuhi ketentuan dalam
k3 misal saat melakukan pencucian linen selalu menggunakan alat
pelindung diri (sarung tangan,sepatu boot,masker,celemek)dan juga
pemilahan linen harus diperhatikan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
 Semua peralatan elektonik yang ada di bagian loundry harus selalu
dilakukan pemeliharaan dan kalibrasi sesuai dengan jadwal yang sudah
ditetapkanmisal mesin cuci.
 Setiap kejadian yang berhubungan dengan kesehatan dan keselamatan
kerja wajib lapor ke tim k3rs (misal kecelakaan kerja terpeleset saat
mengangkat cucian basah)

7 dengan rawat inap

 Petugas yang ada di unit inap saat bekerja wajib mematuhi ketentuan
dalam k3 misal saat melakukan tindakan medis harus selalu
menggunakan alat pelindung diri.
 Semua peralatan baik medis maupun non medis yang ada di unit rawat
inap harus selalu dilakukan pemeliharaan dan kalibrasi sesuai dengan
jadwal yang sudah ditetapkan.
 Setiap kejadian yang berhubungan dengan kesehatan dan keselamatan
kerja wajib lapor ke tim k3rs (misal kecelakaan kerja atau tertusuk
jarum)
BAB VIII
POLA KETENAGAAN UNIT PELAYANAN K3 DI RUMAH SAKIT
BERSALIN AMANAH PROBOLINGGO

NO Nama petugas/nama jabatan kualifikasi keterangan


formal
1 Dr Arief Fadilah Dokter umum Ketua Sub Komite
K3rs/ Belum
Bersertifikat K3RS
2 Irla zulianti S1 Ketua k3rs/blm
bersertifikasi k3rs
3 Voni Istiana/Administrasi SKM Sda
4 Alif/perawat D3 Sda
5 Widia/perawat D3 Sda
6 Madu/perawat D3 Sda
7 Wulan/perawat D3 Sda
8 Lailatul/perawat D3 Sda
9 Dina/perawat D3 Sda
10 Yunita/perawat D3 Sda
11 Elok/perawat D3 Sda
12 Yuninda /bidan D3 Sda
13 Ratna/bidan D3 Sda
14 Sari/bidan D3 Sda
15 Dian /bidan D3 Sda
16 Lina/bidan D3 Sda
17 Caca/bidan D3 Sda
18 Intan/bidan D3 Sda
19 Sofi/bidan D3 Sda
20 Devi/bidan D3 Sda
21 Liana/bidan D3 sda
22 Adi/security SMA sda
23 Jayus/security SMA sda
24 Asnawi/security SMA sda
25 Andhie/security SMA sda
26 Rico/security SMA sda
27 Soni/cs SMA sda
28 Kristian/cs SMA sda
29 Bayu/cs SMA sda
30 Heru/dapur SMEA sda
31 Ningsih/dapur SMEA sda
32 Lastri/dapur SMEA sda
33 Vien/dapur SMEA sda
34 Erna/farmasi S1 sda
35 Yeni/farmasi S1 sda
36 Nisa/farmasi SMA sda
37 Heri/driver STM sda
38 Dedi Suherman S1 sda
BAB IX

KEGIATAN ORIENTASI

Dalam melaksanakan kebijakan pelayanan yang ada di Rumah Sakit


Bersalin Amanah Probolinggo maka karyawan baru yang ada unit kerja
tertentuharus mampu bekerja dengan berorientasikan pada Keselamatan dan
Kesehatan Kerja.Dan setiap Karyawan baru harus bekerja sesuai dengan standar
profesi,standar prosedur operasional yang berlaku ,etika profesi ,serta selalu
menghormati hak –hak pasien. Untuk itu sebelum melaksanakan tugas nya
karyawanbaru yang ditugaskan harus mengetahui sarana dan prasarana yang ada
dan memahami tata laksana dan teori dasar pelayanan.

A. Sasaran
Semua karyawan baru di Rumah Sakit Bersalin Amanah Probolinggo yang
melakukan orientasi di ruang / unit tertentu
B. Tujuan dan Manfaat
Tujuan umum :
Setelah orientasi di lakukan tenaga baru dapat melakukan kegiatan sesuai
tugas dan fungsinya dan selalu berorientasi pada kesehatan dan keselamatan
pasien.
Tujuan Khusus :
Setelah dilakukan Orientasi pada petugas baru di ruang tertentu. Misal di unit
rawat inap (ibu dan bayi) diharapkan dapat:
1. Mengetahui lingkungan fisik di ruang rawat inap
2. Mengetahui alur pelayanan di ruang rawat inap
3. Mengetahui struktur organisasi di ruang rawat inap
4. Mengetahui manajemem kepegawaian
5. Mengetahui pengelola obat dan alat
6. Mengetahui tata laksana dan tata tim rawat inap
7. Mampu memberikan pelayanan di ruang rawat inap
BAB X
PERTEMUAN/ RAPAT

Pertemuan rapat di unit K3

1. Rapat rutin
Waktu : setiap akhir bulan
Jam : 13.00 – selesai
Tempat : ruang pertemuan lantai II RSB Amanah
Pimpinan : Ketua k3rs
Peserta : seluruh anggota k3rs
materi :
- penyampaian kebijakan
- membahas masalah atau kendala di setiap unit kerja yang
berhubungan dengan k3rs

2. Rapat insidentil
Waktu : sewaktu-waktu
Jam : jam kerja
Tempat : ruang pertemuan lantai II RSB Amanah
Pimpinan : ketua k3rs
Peserta ; staf k3rs dan pendukung k3rs
materi : pembahasan kasus jika ada kejadian insidentil( misal
kasus kecelakaan kerja)
BAB XI

PELAPORAN

A. Laporan Harian, meliputi :

 Jumlah peralatan medis maupun elektronik yang rusak dan memerlukan


perbaikan atau penggantian .biasanya dilaporkan saat morning report oleh
petugas yang bersangkutan (cleaning service).
 Monitoring keselamatan pasien.

B. Laporan Bulanan, meliputi :


 Rekapan Laporan kerusakan peralatan medis atau elektronik
 Rekapan kalibrasi alat
 Laporan bulanan kesehatan SDM Rumah Sakit Bersalin Amanah
Probolinggo
 Laporan pelaksanaan kegiatan program k3
C. Laporan Tahunan
Berisi data tentang
 Rekapan Data kesehatan SDM rs
 Data Inventaris alat
D. Laporan Insidentil
 Laporan pelayanan KLB (misal kejadian kecelakaan kerja atau tertusuk
jarum)

Anda mungkin juga menyukai