K3RS
TENTANG
Menetapkan :
Ditetapkan di :Probolinggo
Pada Tanggal : 5Januari 2015
Menetapkan :
Ditetapkan : Probolinggo
dr.Hj.Evariani
SURAT KEPUTUSAN
DIREKTUR RUMAH SAKIT BERSALIN AMANAH PROBOLINGGO
NOMOR :213/RSBAMN/SK/I/2015
TENTANG
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Ditetapkan di :Probolinggo
Pada Tanggal :5 Januari 2015
Kesehatan dan Keselamatan Kerja di rumah sakit perlu mendapat per hatian
seriusdalam upaya melindungki kemungkinan dampak negatif yang
ditimbulkan oleh prosespelayanan kesehatan, maupun keberadaan sarana,
prasarana, obat – obatan dan logistiklainnya yang ada di lingkungan rumah
sakit sehingga tidak menimbulkankecelakaankerja, penyakit akibat kerja dan
kedaruratan termasuk kebakaran dan bencana yangberdampak pada pekerja
rumah sakit, pasien, pengunjung dan masyarakat disekitarnya.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
Rumah sakit merupakan tempat kerja yang unik dan kompleks yang
difungsikan untuk menyediakan pelayanan kesehatan bagi masyarakat umum.
Semakin luaspelayanan kesehatan dan fungsi rumah sakit tersebut, maka
akan semakin kompleksperalatan dan fasilitas yang dibutuhkan. Kerumitan
tersebut menyebabkan rumah sakit mempunyai potensi bahaya yang sangat
besar, tidak hanya bagi pasien, tenaga medis dantenaga non medis, tetapi juga
pengunjung rumah sakit.
Disadari ataupun tidak, potensi bahaya di rumah sakit sangat luas, selain
penyakit- penyakit infeksi juga ada potensi bahaya – bahaya lain yang
mempengaruhi kesehatan dan keselamatan manusia di rumah sakit. Yaitu
potensi bahaya fisik, kimia, biologi, ergonomi dan psikososial.
A. KEADAAN UMUM
1) LOKASI
a) Terletak di pusat kota Jl. Dr.Saleh No.43 Kel.Sukabumi Kecamatan
Mayangan Kota Probolinggo.
b) Disekitarnya terdapat beberapa Rumah Sakit, sebagai berikut :
2) KEADAAN SEKITARNYA
a. Tidak berada di daerah pegunungan, rawa, sungai, danau, dll.
b. Tidak berada di daerah rawan banjir.
c. Tidak berada di daerah perindustriaan / pabrik.
d. Yang berdekatan dengan RSB Amanah adalah pemukiman penduduk, dan
pemakaman umum.
e. Tidak ada limbah asap atau cairan berbahaya lainnya.
f. Bukan di daerah perkampungan darurat yang padat penduduk.
g. Keadaan penduduk sekitarnya bersih baik sanitasi maupun kesehatan
lingkungan.
3) PERHUBUNGAN
a) Keadaan jalan menuju RSB Amanah baik dan beraspal.
b) Dapat dilalui dengan jalan darat.
c) Memiliki sambungan telepon
d) Memiliki kendaraan yang berfungsi sebagai ambulan.
4) BANGUNAN
a. Kapasitas RSB Amanah terdiri dari 25 TT
b. Dari jumlah tersebut direncanakan masing-masing sebagai berikut:
Kelas VIP Utama : 2 kamar = 2 Tempat tidur
Kelas VIP : 3 kamar = 3 Tempat tidur
Kelas I : 5 kamar = 5 Tempat tidur
Kelas II : 4 kamar = 8 Tempat tidur
Kelas III : 1 kamar = 7 Tempat tidur
Luas lantai diperhitungkan untuk 1 TT dikamar pasien = 25 M2
c. Bangunan bentuk permanen.
d. Gambar bestek termasuk gambar situasi Rumah Bersalin Sakit Amanah
Kota Probolinggo dapat dilihat pada lampiran.
5) PENYEDIAAN AIR MINUM
a) Penyediaan sumber air untuk Rumah SakitAmanah diperoleh dari sumber
PDAM dan Air Bawah Tanah (ABT).
b) Penggunaan air lebih banyak pada sumber ABT yang dimasukkan ke
tandon melalui pompa air.
c) Tidak ada pengaruh penyediaan air baik pada musim hujan atau kemarau.
d) Pemeriksaan kwalitas air secara biologis dan kimia dilakukan oleh
Konsultan khusus yang bergerak dibidang UKL-UPL.
6) PENYEDIAAN LISTRIK
a) Penyediaan listrik sumbernya dar PLN.
b) Daya yang tersedia = 33000 VA
c) Voltase 220 Volt.
d) Tegangan baik dan stabil.
e) Penyediaan listrik 24 jam.
Apabila dalam keadaan darurat terjadi pemadaman dari PLN, disediakan
generator (genset) 10KVA dan disambungkan ke semua bagian ruangan.
7) PENYEDIAAN GAS
a) RSB Amanah tidak tersambung dengan saluran gas kota.
b) Penyediaan gas berupa LPG yang hanya dipakai dibagian dapur.
c) Persediaan rutin dan kontinu.
10) KETENAGAAN
a) Daftar susunan tenaga di Rumah SakitAmanah terlampir.
b) Terdapat tenaga dokter spesialis Kandungan, Spesialis Anak, dan Spesialis
Anestesi serta dokter umum.
c) Terdapat tenaga Bidan,perawat dan pendidikan.
d) Terdapat tenaga non medis dan keahlian
e) Pembagian jam kerja terdapat pada lampiran.
I. AREA PELAYANAN
I. FALSAFAH
Sejalan dengan perubahan kondisi sosial ekonomi masyarakat Probolinggo
dan sekitarnya, diharapkan dengan adanya Rumah Sakit Bersalin Amanah, akan
memberikan solusi yang positif bagi perkembangan pelayanan kesehatan
khususnya bidang kebidanan dan kandungan secara non stop 24 jam agar dapat
pula memenuhi tuntutan yang meningkat akan pelayanan darurat.
Upaya peningkatan pelayanan kesehatan di Rumah sakit yang cepat,
bermutu, dan terjangkau dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi -tingginya, merupakan salah satu pelayanan yang akan
diwujudkan, disamping tugas dan fungsinya sebagai rumah sakit rujukan bagi
kasus-kasus Kebidanan ?penyakit Kandungan untuk wilayah Probolinggo.
Perencanaan Strategi adalah jawaban konkrit terhadap perubahan
lingkungan dan tuntutan masyarakat dengan melakukan kegiatan nyata secara
sistematis dan bertahap pada seluruh kegiatan pelayanan dan program di rumah
sakit, dengan pola manajemen partisipatif yang berorientasi pada hasil yang
dirumuskan secara kolektif dan disosialisasikan untuk diimplementasikan guna
pencapaian visi dan misi rumah sakit.
Perencanaan Strategi di RS Bersalin Amanah Probolinggo mengacu pada
kebijakan dan program kerja, serta goal yang ingin dicapai tahun 2009 sampai
tahun 2014.
Rencana Strategi harus seiring sejalan dengan pelaksanaan program
tahunan, hal tersebut untuk melihat berhasil tidaknya suatu program yang telah
direncanakan dan dijabarkan dalam rencana lima tahunan.
BERPROFESI
a. Petugas bidang pelayanan senantiasa meningkatkan kemampuan dan
ketrampilan berlandaskan pada profesi.
b. Di dalam melayani tidak membedakan suku, agama, bangsa, golongan
dan harta.
c. Petugas pelayanan selalu tanggap terhadap keluhan pasien baik yang
terucap maupun yang tampak dari sikap dan menjaga hubungan yang
baik antar profesi.
BERETIK
a. Petugas pelayanan di RS Bersalin Amanah Probolinggo senantiasa
menunjang martabat diri dan bidang pelayanan & mentaati kode etik
kedokteran.
b. Dalam menjalankan tugas-tugasnya ikut memantau, menjaga
penggunaan fasilitas pelayanan penunjang medis supaya efektif dan
efisien sehingga tidak merugikan pelanggan.
c. Bidang pelayanan medis senantiasa menghormati nilai budaya, adat
istiadat dan kelangsungan hidup beragama dari pelanggan serta
melakukan evaluasi dan kondisi terhadap bidang tugasnya.
d. Di dalam berkoordinasi dengan lain untuk pemenuhan kebutuhan
pelayanan dan penunjang medis harus menjaga kerjasama dan
sehingga bertenggang rasa.
e. Pelayanan medis di RS Bersalin Amanah Probolinggo selalu
berpandangan “holistik” serta merahasiakan hal-hal yang
dipercayakan.
2. KEPERAWATAN
VISI
BERPENAMPILAN
a. Perawat harus berpenampilan menarik, tatarias tidak mencolok dan
berpakaian seragam dinas sesuai yang telah ditentukan, lengkap atribut
dan asesoris seperlunya.
b. Perawat harus memiliki kecakapan intelektual dalam mengambil
keputusan dan berpikir secara kritis di dalam memecahkan persoalan-
persoalan
c. Perawat harus memiliki ketrampilan dalam hal hubungan antar
manusia sehingga dapat mempermudah mengadakan hubungan baik
dengan individu, keluarga dan masyarakat.
d. Perawat harus memiliki ketrampilan dalam teknik-teknik keperawatan
sehingga dapat memberikan pelayanan yang baik dan profesional.
e. Perawat harus menjaga wibawa profesi keperawatan dalam setiap
tindakan dan perilaku diantaranya :
- Murah senyum
- Sopan santun
- Tegas dan disiplin dalam setiap hal
f. Dalam menghadapi pasien selalu menawarkan jasa “Apa yang bisa
saya bantu”
BERPROFESI
a. Perawat harus selalu berusaha meningkatkan kemampuan
profesional secara mandiri atau bersama-sama, yang bermanfaat bagi
perkembangan profesi keperawatan.
b. Perawat senantiasa memelihara mutu pelayanan Asuhan
Keperawatan, sesuai standar Asuhan Keperawatan dalam memberikan
pelayanan keperawatan.
c. Perawat tidak akan mempergunakan ilmu pengetahuan dan
ketrampilan praktek keperawatan untuk tujuan yang bertentangan
dengan norma kemanusiaan.
d. Perawat dalam menunaikan tugasnya senantiasa berusaha dengan
kesadaran, agar tidak terpengaruh oleh pertimbangan unsur
kebangsaan, kesukuan, keagamaan/kepercayaan, unsur jenis kelamin
dan aliran politik serta kedudukan sosial.
e. Perawat senantiasa mengutamakan perlindungan dan keselamatan
pasien dalam melaksanakan pelayanan Asuhan Keperawatan serta
pasien dalam mempertimbangkan kemampuan jika menerima atau
mengalih tugaskan tanggung jawab yang ada hubungannya dengan
Asuhan Keperawatan.
BERETIK
a. Perawat dalam melaksanakan pengabdiannya senantiasa berpedoman
kepada tanggung jawab dan kode etik keperawatan yang pangkal
tolaknya bersumber dari adanya kebutuhan akan Asuhan Keperawatan
untuk pasien/klien.
b. Perawat dalam melaksanakan pengabdiannya senantiasa memelihara
suasana lingkungan serta menghormati nilai, budaya, adat istiadat dan
kelangsungan hidup beragama dari klien / pasien.
c. Perawat dalam melaksanakan pengabdiannya terhadap individu
keluarga kelompok dan masyarakat senantiasa dilandasi dengan rasa
keluarga, kelompok dan masyarakat senantiasa dilandasi dengan rasa
tulus ikhlas sesuai dengan martabat dan tradisi luhur keperawatan.
d. Perawat dalam melaksanakan pengabdiannya senantiasa menjalin
hubungan kerjasama yang baik dengan individu,keluarga, kelompok
dan masyarakat dalam mengambil prakarsa dan mengadakan upaya
kesejahteraan umum, sebagai bagian dari tujuan kewajibannya demi
kepentingan masyarakat.
e. Perawat wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya
sehubungan dengan tugas yang dipercayakan kepadanya kecuali untuk
kepentingan pengadilan.
f. Selalu mengutamakan sopan santun, baik cakap dan tindakan.
BERPROFESI
Sebagai tanggung jawab Profesi dalam penyelenggaraan proses
ketatausahaan hendaknya accountable dan profesional dimana proses
ketatausahaan tetap didasari profesionalisme yang tinggal sehingga
memperoleh hasil yang berdaya guna, dengan memperhatikan : Produk
surat sesuai dengan ilmu administrasi surat menyurat. Menjaga
kerahasiaan dan etika ketatausahaan.
Proses pembuatan surat memiliki standar baku
Hasil kerja sesuai dengan tuntutan yang terus berkembang.
BERETIK
Adalah merupakan tanggung jawab moral dan sosial dalam pelaksanaan
proses ketatausahaan baik internal maupun eksternal. Dalam
penyelenggaraan proses ketatausahaan hendaknya dilakukan dengan :
Menjunjung tinggi nilai etika kerja
Pelayanan hendaknya dapat diciptakan sebagai pelayanan yang
berkesinambungan dan dilakukan secara effektif dan efisien.
Selalu menjunjung & mentaati kode etik rumah sakit.
MISI
MISI adalah sesuatu yang harus dilaksanakan agar tujuan
organisai dapat terlaksana dan berhasil dengan baik. Misi merupakan
penjabaran dan impelementasi dari visi yang telah ditetapkan lebih dahulu.
Misi RS Bersalin Amanah Probolinggo adalah :
1. Mewujudkan pelayanan kesehatan di Rumah sakit yan cepat, bermutu
dan terjangkau oleh masyarakat dalam rangka meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
2. Mewujudkan kemandirian rumah sakit dengan prinsip otonomi dalam
pengelolaan & pelaksanaan
3. Mewujudkan Sumber Daya Masyarakat yang profesional
4. Mewujudkan Terselenggaranya Pendidikan, pelatihan, dan
peningkatan ilmu dan profesi di rumah sakit.
5. Berpenampilan modern, berkualitas, dan profesional
6. Memberikan Kemudahan Pola Pelayanan
7. Mewujudkan pelayan unggulan untuk kepuasan pelanggan serta
berdampak pada peningkatan pendapatan & kesejahteraan karyawan
8. Variasi jenis pelayanan khusus kebidanan dan kandungan
9. Mewujudkan suasana yang kondusif dan akomodatif
10. Layanan Pribadi yang fleksibilitas, penanganan permintaan khusus
11. Kenyaman, kebersihan lingkungan perawatan, kemudahan akses
kendaraan / fasiitas umum, serta ketersediaan informasi dan fasilitas
penunjang lainnya.
Penjabaran Misi di RS Bersalin Amanah Probolinggo sebagai
berikutMewujudkan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit yang cepat, bermutu
dan terjangkau oleh Masyarakat dalam rangka meningkatkan derajad kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya maksudnya adalah Dalam rangka pelaksanaan
pelayanan yang prima dan paripurna sehingga diharapkan dapat melayani
masyarakat seluas-luasnya dengan mempertimbangkan sosial ekonomi.
1. Mewujudkan Kemandirian Rumah Sakit
Dengan demikian rumah sakit dapat menggali dan memanfaatkan
potensi yang ada sebagai sumber pendapatan rumah sakit untuk
mewujudkan subsidi silang di rumah sakit.
2. Mewujudkan Sumber Daya Masyarakat yang Profesional
Untuk melaksanakan pelayanan yang prima dan paripurna dibutuhkan
Sumber Daya Manusia yang Profesional, baik dibidang administrasi,
keperawatan maupun medis baik yang inti maupun penunjangnya.
3. Mewujudkan terselenggaranya Pendidikan dan Pelatihan
Dalam mengantisipasi perkembangan zaman perkembangan ilmu
Pengetahuan maka perlu adanya pendidikan dan pelatihan bagi tenaga
medis, paramedis, administrasi.
III. MOTTO
Motto RS Bersalin Amanah Probolinggo adalah “Kepuasan
Anda Jaminan Pelayanan Kami”.
V. TUJUAN
Tujuan Umum :
Meningkatan pelayanan kesehatan rumah sakit yang optimal, tertib
dan nyaman dengan selalu memperhatikan mutu dan kinerja standar yang
berkwalitas serta menjunjung tinggi nilai sosial, profesi dan etik.
Tujuan Khusus :
1. Peningkatan kwalitas pelayanan disemua bidang dengan
meningkatkan efektifitas dan efisiensi pelayanan rumah sakit baik
rawat jalan, rawat inap maupun pelayanan penunjang medik dan
nonmedik,
2. Terwujudnya Rumah Sakit Bersalin yang profesional dan modern.
3. Meningkatnya profesionalisme SDM baik medis, paramedis dan
administrasi, sehingga tercipta budaya mutudan keselamatan
pasien/patient safety di rumah sakit.
4. Meningkatnya Sistem Informasi Manajemen (SIM) Rumah Sakit
untuk mendukung pelayanan prima.
5. Meningkatnya kemampuan manajerial rumah sakit disetiap tingkat.
6. Terlaksananya pusat pelayanan Kegawat daruratan
7. Meningkatnya fungsi rujukan rumah sakit.
8. Meningkatnya fungsi rumah sakit sayang Ibu dan rumah sakit sayang
bayi.
9. Meningkatnya sistem pendidikan dan pelatihan.
10. Meningkatkan kepuasan pelanggan.
11. Meningkatkan partisipasi & kesejahteraan karyawan
12. Penataan dan pengembangan pelayanan khusus
13. Peningkatan pelayanan umum yang tertata yaitu tempat pelayanan
parkir apotik, ambulance, dan tempat pembayaran
BAB IV
STRUTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT BERSALIN AMANAH
PROBOLINGGO
DIREKTUR
( dr.Hj. Evariani)
KOMITE MUTU
( dr sylvia, Sp An
)
KETUA K3RS
(Irla Zulianti)
STAF K3RS
Pendukung
Tim Keselamatan Kerja k3rs
Tim Kebakaran
Tim Kewaspadaan Bencana
BAB VI
URAIAN JABATAN
b. Fungsi
Pengertian : adalah Seluruh Pegawai rumah sakit yang setingkat dengan Kepala
perawat dan penanggung jawab ruangan/unit kerja.Pegawai rumah sakit ini telah
mengikuti pelatihan K3. Tugas pendukung PK3RS sebagai berikut :
1. Bertugas melaksanakan kegiatan – kegiatan program PK3RS.
2. Bertugas memberikan usulan / saran untuk peningkatan pelaksanaan program
PK3RS.
3. Bertanggungjawab kepada Ketua PK3RS.
BAB VII
INSTALASI UGD
DAPUR FARMASI
SECURITY
RAWAT JALAN SUB
KOMITE
K3RS
RAWAT INAP
LOUNDRY/CS
KETERANGAN :
2 Dengan Ugd
Petugas yang ada di unit rawat jalan saat bekerja wajib mematuhi
ketentuan dalam k3 misal saat melakukan tindakan medis harus selalu
menggunakan alat pelindung diri.
Semua peralatan baik medis maupun non medis yang ada di unit rawat
jalan harus selalu dilakukan pemeliharaan dan kalibrasi sesuai dengan
jadwal yang sudah ditetapkan.
Setiap kejadian yang berhubungan dengan kesehatan dan keselamatan
kerja wajib lapor ke tim k3rs (misal kecelakaan kerja atau tertusuk jarum)
3 dengan dapur
Petugas yang ada di unit rawat jalan saat bekerja wajib mematuhi
ketentuan dalam k3 misal saat melakukan tindakan medis harus selalu
menggunakan alat pelindung diri.
Semua peralatan elektronik yang ada di ruang dapur harus selalu dilakukan
pemeliharaan dan kalibrasi sesuai dengan jadwal yang sudah ditetapkan.
Setiap kejadian yang berhubungan dengan kesehatan dan keselamatan
kerja wajib lapor ke tim k3rs (misal kecelakaan kerja saat bekerja
didapur,terkena pisau,jatuh saat mengantar makanan ke pasien dll)
Petugas dapur harus memahami penatalaksanaan b3( barang berbahaya
dan beracun) yang ada di ruang dapur, misal penyimpanan,pemakaian
tabung gas.
6 Loundry/CS
Petugas yang ada di bagian loundry /CS wajib mematuhi ketentuan dalam
k3 misal saat melakukan pencucian linen selalu menggunakan alat
pelindung diri (sarung tangan,sepatu boot,masker,celemek)dan juga
pemilahan linen harus diperhatikan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Semua peralatan elektonik yang ada di bagian loundry harus selalu
dilakukan pemeliharaan dan kalibrasi sesuai dengan jadwal yang sudah
ditetapkanmisal mesin cuci.
Setiap kejadian yang berhubungan dengan kesehatan dan keselamatan
kerja wajib lapor ke tim k3rs (misal kecelakaan kerja terpeleset saat
mengangkat cucian basah)
Petugas yang ada di unit inap saat bekerja wajib mematuhi ketentuan
dalam k3 misal saat melakukan tindakan medis harus selalu
menggunakan alat pelindung diri.
Semua peralatan baik medis maupun non medis yang ada di unit rawat
inap harus selalu dilakukan pemeliharaan dan kalibrasi sesuai dengan
jadwal yang sudah ditetapkan.
Setiap kejadian yang berhubungan dengan kesehatan dan keselamatan
kerja wajib lapor ke tim k3rs (misal kecelakaan kerja atau tertusuk
jarum)
BAB VIII
POLA KETENAGAAN UNIT PELAYANAN K3 DI RUMAH SAKIT
BERSALIN AMANAH PROBOLINGGO
KEGIATAN ORIENTASI
A. Sasaran
Semua karyawan baru di Rumah Sakit Bersalin Amanah Probolinggo yang
melakukan orientasi di ruang / unit tertentu
B. Tujuan dan Manfaat
Tujuan umum :
Setelah orientasi di lakukan tenaga baru dapat melakukan kegiatan sesuai
tugas dan fungsinya dan selalu berorientasi pada kesehatan dan keselamatan
pasien.
Tujuan Khusus :
Setelah dilakukan Orientasi pada petugas baru di ruang tertentu. Misal di unit
rawat inap (ibu dan bayi) diharapkan dapat:
1. Mengetahui lingkungan fisik di ruang rawat inap
2. Mengetahui alur pelayanan di ruang rawat inap
3. Mengetahui struktur organisasi di ruang rawat inap
4. Mengetahui manajemem kepegawaian
5. Mengetahui pengelola obat dan alat
6. Mengetahui tata laksana dan tata tim rawat inap
7. Mampu memberikan pelayanan di ruang rawat inap
BAB X
PERTEMUAN/ RAPAT
1. Rapat rutin
Waktu : setiap akhir bulan
Jam : 13.00 – selesai
Tempat : ruang pertemuan lantai II RSB Amanah
Pimpinan : Ketua k3rs
Peserta : seluruh anggota k3rs
materi :
- penyampaian kebijakan
- membahas masalah atau kendala di setiap unit kerja yang
berhubungan dengan k3rs
2. Rapat insidentil
Waktu : sewaktu-waktu
Jam : jam kerja
Tempat : ruang pertemuan lantai II RSB Amanah
Pimpinan : ketua k3rs
Peserta ; staf k3rs dan pendukung k3rs
materi : pembahasan kasus jika ada kejadian insidentil( misal
kasus kecelakaan kerja)
BAB XI
PELAPORAN