Anda di halaman 1dari 6

Panduan Praktik Klinis

SMF Bedah Plastik Rekonstruksi & Estetik


RSUD Dr Soetomo Surabaya

Luka Bakar (T30.0, T31, T20 - T25)

Pengertian Adalah suatu trauma panas yang disebabkan oleh air/uap panas, arus listrik, bahan
kimia, radiasi dan petir yang mengenai kulit, mukosa dan jaringan yang lebih dalam
(Definisi)
yang menyebabkan terjadinya kerusakan / kehilangan kulit.

Anamnesis (identitas, nama, umur, pekerjaan, suku, alamat, pendidikan, status


pernikahan)
- Keluhan : kontak langsung dengan benda penyebab luka bakar
- Mekanisme cedera yang terjadi dapat berupa kontak langsung maupun kontak
Anamnesis tidak langsung
- Riwayat pengobatan yang telah dilakukan baik medis maupun alternative, jenis
pengobatan dan lama pengobatannya; dan status imunisasi

Penyakit komorbiditas: diabetes, hipertensi, dll

Pemeriksaan dilakukan secara holistik


- Status Performans ditetapkan pada diagnose awal sebagai dasar atau
pertimbangan dalam memberikan terapi. Status perfomans ditentukan
menggunakan Karnofsky Performance Status Scale

Kondisi Nilai % Tingkat Kapasitas


Mampu melakukan 100% Tidak ada keluhan; Tidak
aktivitas normal dan ada tanda penyakit
bekerja; tidak ada
perawatan khusus yang
dibutuhkan
90% Mampu melakukan
aktivitas normal; tanda
atau gejala penyakit
80% Aktivitas normal dengan
usaha; beberapa tanda/
Pemeriksaan Fisik gejala penyakit

Tidak dapat bekerja; 70% Peduli diri sendiri; tidak


mampu tinggal di rumah dapat melakukan
dan merawat sebagian aktivitas normal atau
besar kebutuhan pribadi; melakukan pekerjaan
beberapa hal aktif
memerlukan bantuan
60% Membutuhkan bantuan
sesekali namun dapat
merawat sebagian besar
kebutuhan pribadi

50% Membutuhkan banyak


bantuan dan perawatan
medis yang lebih sering
Panduan Praktik Klinis
SMF Bedah Plastik Rekonstruksi & Estetik
RSUD Dr Soetomo Surabaya

Luka Bakar (T30.0, T31, T20 - T25)

Tidak dapat merawat diri 40% Cacat; membutuhkan


sendiri; membutuhkan perawatan dan bantuan
layanan kelembagaan khusus
atau rumah sakit setara;
penyakit bisa
berkembang dengan
cepat

Status generalis
(vital sign dan pemeriksaan fisik head to toe)

Pemeriksaan luka bakar


Luka bakar diperiksa apakah terjadi luka bakar berat, luka bakar sedang atau ringan
1. Ditentukan luas luka bakar. Dipergunakan rule of nine untuk menentukan
luas luka bakarnya.
2. Ditentukan kedalaman luka bakar (derajat kedalaman)
Kepala dan leher 9%
Lengan 18 %
Badan depan 18 %
Badan belakang 18 %
Tungkai 36 %
Genitalia 1%

Kriteria diagnosis berdasarkan :

Luka bakar derajat I


Kerusakan terbatas pada epidermis, kulit hiperemik berupa eritem, tidak dijumpai
bullae. Penyembuhan spontan.

Luka bakar derajat II


Kerusakan terbatas pada epidermis dan sebagian dermis, berupa reaksi inflamasi
disertai proses eksudasi. Terdapat bullae, nyeri. Dibedakan atas 2
Kriteria Diagnosis a. Derajat II dangkal / superficial (IIA)
Kerusakan mengenai epidermis dan lapisan atas dari dermis. Penyembuhan
spontan dalam 10 – 14 hari tanpa terbentuk sikatrik
b. Derajat II dalam / deep (IIB)
Kerusakan mengenai hamper seluruh bagian dermis. Penyembuhan terjadi
lebih lama dan disertai parut hipertrofik. Biasanya dalam 1 bulan.

Luka bakar derajat III


Kerusakan meliputi seluruh tebal kulit dan dapat mencapai jaringan subkutan, otot
dan tulang. Terdapat koagulasi protein yang disebut eskar. Penyembuhan terjadi
lama karena tidak terjadi epitelisasi spontan.

KRITERIA BERAT RINGANNYA


(American Burn Association)
Diagnosis Kerja
1. Luka bakar ringan
- luka bakar derajat II < 15%

27
Panduan Praktik Klinis
SMF Bedah Plastik Rekonstruksi & Estetik
RSUD Dr Soetomo Surabaya

Luka Bakar (T30.0, T31, T20 - T25)

- luka bakar derajat II < 10% pada anak-anak


- luka  derajat III < 2%

2. Luka bakar sedang


- luka bakar derajat II 15-25% pada orang dewasa
- luka bakar derajat II 10-20% pada anak-anak
- luka bakar derajat III < 10%

3. Luka bakar berat


- luka bakar derajat II 25% atau lebih pada orang dewasa
- luka bakar derajat II 20% atau lebih pada anak-anak
- luka bakar derajat III 10% atau lebih
- luka bakar mengenai tangan, wajah, telinga, mata, kaki dan genitalia/perineum.
- luka bakar dengan cedera inhalasi, listrik, disertai trauma lain.

Selulitis
Diagnosis Banding
Toxic epidermal necrolisis

No Pemeriksaan Rekomendasi GR Ref


1 Urinalisa √
2 Darah √
Lengkap
3 Serum √
Elektrolit
4 Liver √
Function
Test
Pemeriksaan 5 Renal √
Function
Penunjang
Test
6 Protein √
Total /
Albumin
7 Thorax AP √
8 Analisis Gas √
Darah Arteri
9 Pemeriksaan √
Bising Usus
10 EKG √

No Terapi Prosedur (ICD-9-CM) GR Ref


1 Tangensial (86.22) √
Terapi Eksisi
2 Split (86.91) √
Thickness (86.6)
Graft (86.60)

Indikasi Eksisi Tangential diindikasikan pada luka bakar yang dalam (deep dermal dan
Panduan Praktik Klinis
SMF Bedah Plastik Rekonstruksi & Estetik
RSUD Dr Soetomo Surabaya

Luka Bakar (T30.0, T31, T20 - T25)

subdermal) ditandai dengan permukaan yang keputihan, kecoklatan, bahkan


kehitaman dan tidak adanya capillary refill maupun sensibilitas kulit.
Tandur kulit merupakan salah satu metode penutupan luka paska dilakukan eksisi
tangential pada luka bakar untuk mempercepat proses penyembuhan luka bakar.

Kontraindikasi Kondisi Fisik tidak memungkinkan


Operasi Gangguan proses pembekuan darah

Eksisi Tangential awal dilakukan pada pasien luka bakar dalam 3-5 hari paska
Waktu
kejadian dan dilakukan penutupan dengan Tandur kulit.
Pelaksanaan
Bila dalam proses perkembangan selama perawatan, luka bakar tidak sembuh dan
bertambah dalam, dapat kembali dilakukan eksisi tangential dan tandur kulit.

KIE intake nutrisi yang baik dan adekuat.


Edukasi KIE untuk tidak menggerakkan daerah yang dilakukan tandur kulit secara berlebihan
sampai tandur kulit stabil.

Follow-Up 1. Bila terdapat eksudasi tidak berlebihan, penggantian balutan dikerjakan 5 hari
paska pembedahan.
2. Bila terdapat eksudasi berlebihan, balutan jenuh, penggantian balutan dapat
dikerjakan 3 hari paska pembedahan.
3. Evaluasi donor tandur kulit dilakukan pada hari ke-14.

Perawatan Paska 1. Ketika melepaskan balutan, perlengkatan diatasi dengan normal saline untuk
Operasi melepaskan perlengketan. Apabila terdapat hematom atau seroma pada saat
ganti balutan, atasi dengan membuat insisi kecil pada daerah yang paling
menonjol dan keluarkan isinya.
2. Hindari mendorong cairan keluar melalui tepi graft, karena dapat mencegah
perlekatan seluruh graft.
3. Evaluasi Graft dilakukan hari ke-5 paska operasi
4. Bila tidak ada rembesan pada dressing, penggantian balutan dapat dilakukan hari
ke-5 paska operasi sekaligus evaluasi tandur kulit.
5. Apabila terdapat rembesan atau dressing jenuh, dapat dilakukan penggantian
balutan pada hari ke-3 paska operasi.
6. Area yang dilakukan Tandur kulit dirawat dengan menggunakan betadine, tulle,
kassa lembab betadine dibalut dengan kassa steril kering yang tebal.

Ad Vitam (Hidup) : Dubia ad bonam


Prognosis Ad Sanationam (sembuh) : Dubia ad bonam

Ad Fungsionam (fungsi) : Dubia ad bonam/malam

Penelaah Kritis 1. Prof. Dr.dr.Djohansjah Marzuki, Sp.BP-RE(K)


2. Prof.dr.M.Sjaifuddin Noer,Sp.BP-RE(K)
3. Prof.Dr.dr.David S Perdanakusuma,Sp.BP-RE(K)
4. Dr.dr.Iswinarno Doso Saputro,Sp.BP-RE(K)

29
Panduan Praktik Klinis
SMF Bedah Plastik Rekonstruksi & Estetik
RSUD Dr Soetomo Surabaya

Luka Bakar (T30.0, T31, T20 - T25)

5. dr.Agus Santoso Budi,Sp.BP-RE(K)


6. dr.Sitti Rizaliyana,Sp.BP-RE(K)
7. dr.Magda Hutagalung,Sp.BP-RE(K)
8. dr.Lobredia Zarasade,Sp.BP-RE(K)
9. dr.Beta Subakti Nata’admaja,Sp.BP-RE(K)
10. dr.Lynda Hariani,Sp.BP-RE(K)
11. dr.Ira Handriani,Sp.BP-RE
12. dr.Yuanita Safitri Dianti,Sp.BP-RE

Kondisi balutan
Indikator Medis Pada evaluasi graft H-5 : graft dapat dinyatakan take/ lisis dengan prosentase sesuai
pengamatan klinis

1. American Burn Association Advanced Burn Life Support (ABLS) Provider


Course Manual. 2011, Available from:
http://www.ameriburn.org/ABLS/ABLSCourseDescriptions.htm/ [accessed
09.22.15]
2. Australian and New Zealand Burn Association. Emergency Management of
Kepustakaan Severe Burns (EMSB) course manual. 2015
3. Leslie DeSanti, BS, RN, Pathophysiology and Current Management of Burn
Injury, advance skin wound care 2005;18:323-32; quiz 333-4.
4. Noer Sjaifuddin, M and Saputro Doso,Iswinarno and Perdanakusuma
S,David (2006) Penanganan Luka Bakar. In: Penanganan Luka Bakar.
Airlangga University Press.

Surabaya, ...............................

Ketua Komite Medik Ketua SMF Bedah Plastik Rekonstruksi & Estetik

Dr. dr. Achmad Lefi, Sp.JP(K), FIHA Dr. dr. Iswinarno Doso Saputro, Sp.BP-RE(K)
NIP. 19610604 198803 1 006 NIP. 19630415 199003 1 016

Direktur Utama

Dr. Joni Wahyuhadi, dr., Sp.BS (K)


NIP. 19640620 199003 1 007

Keterangan:
GR: Grade of Recommendation sesuai Buku Pedoman Penyusunan Clinical Guideline RSUD Dr. Soetomo
Tahun 2017
Panduan Praktik Klinis
SMF Bedah Plastik Rekonstruksi & Estetik
RSUD Dr Soetomo Surabaya

Luka Bakar (T30.0, T31, T20 - T25)

31

Anda mungkin juga menyukai