Anda di halaman 1dari 5

DIAGNOSA KEPERAWATAN PADA PASIEN LUKA BAKAR

DOHARMAULI SITOHANG/ 181101093

sitohangdoharmauli@gmail.com
Abstrak

Suatu diganosis keperawatan adalah penilaian klinis tentang respons manusia terhadap gangguan
kesehatan/ proses kehidupan , atau kerentanan terhadap respons tersebut dari seorang individu, keluarga,
kelompok, atau komunitas. Luka bakar adalah kerusakan pada kulit atau jaringan dalam yang disebabkan
oleh sinar matahari ,cairan panas, api, listrik, atau bahan kimia. Pengkajian yang lengkap, akurat, sesuai
kenyataan, kebenaran data sangat penting untuk merumuskan suatu diagnosa keperawatan dan dalam
memberikan asuhan keperawatan sesuai respon individu. Tujuan dilakukannya kajian ini adalah untuk
mengetahui bagaimana diangnosa keperawatan pada pasien yang mengalami luka bakar. Pengumpulan
data ini dilakukan dengan cara observasi, data demografi, wawancara pada pasien ataupun pada keluarga
pasien. Metode yang digunakan yaitu kualitatif untuk menjelaskan teori diagnose keperawatan pada
pasien luka bakar.

Kata kunci : Diagnosa, Keperawatan, Luka Bakar.

pemeliharaan fungsi tubuh dalam perawatan


luka dan tehnik rehabilitasi yang lebih
Latar Belakang
efektif semuanya dapat meningkatkan rata-
Luka bakar dapat mengakibatkan rata harapan hidup pada sejumlah klien
masalah yang kompleks yang dapat meluas dengan luka bakar serius.
melebihi kerusakan fisik yang terlihat pada
Beberapa karakteristik luka bakar
jaringan yang terluka secara langsung.
yang terjadi membutuhkan tindakan khusus
Masalah kompleks ini mempengaruhi semua
yang berbeda. Karakteristik ini meliputi
sistem tubuh dan beberapa keadaan yang
luasnya, penyebab(etiologi) dan anatomi
mengancam kehidupan. Seorang dengan
luka bakar. Luka bakar yang melibatkan
luka bakar 50% dari luas permukaan tubuh
permukaan tubuh yang besar atau yang
dan mengalami komplikasi dari luka dan
meluas ke jaringan yang lebih dalam,
pengobatan dapat terjadi gangguan
memerlukan tindakan yang lebih intensif
fungsional, hal ini mempunyai harapan
daripada luka bakar yang lebih kecil dan
hidup kurang dari 50%. Sekarang, seorang
superficial. Luka bakar yang disebabkan
dewasa dengan luas luka bakar 75%
oleh cairan yang panas (scald burn)
mempunyai harapan hidup 50%. dan bukan
mempunyai perbedaan prognosis dan
merupakan hal yang luar biasa untuk
komplikasi dari pada luka bakar yang sama
memulangkan pasien dengan luka bakar
yang disebabkan oleh api atau paparan
95% yang diselamatkan. Pengurangan waktu
radiasi ionisasi. Luka bakar karena bahan
penyembuhan, antisipasi dan penanganan
kimia memerlukan pengobatan yang berbeda
secara dini untuk mencegah komplikasi,
dibandingkan karena sengatan listrik
(elektrik) atau persikan api. Luka bakar yang lain dengan ukuran yang sama. Luka bakar
mengenai genetalia menyebabkan resiko pada kaki atau tangan dapat mempengaruhi
nifeksi yang lebih besar daripada di tempat kemampuan fungsi kerja klien dan
memerlukan tehnik pengobatan yang Metode
berbeda dari lokasi pada tubuh yang lain.
Pengetahuan umum perawat tentang anatomi Metode yang digunakan dalam
fisiologi kulit, patofisiologi luka bakar kajian ini adalah dengan cara untuk
sangat diperlukan untuk mengenal mendapatkan informasi seperti :
perbedaan dan derajat luka bakar tertentu memaksimalkan pengumpulan data,
dan berguna untuk mengantisipasi harapan digunakan (1) Kuesioner Data Demografi
hidup serta terjadinya komplikasi multi yang meliputi umur, jenis kelamin, agama,
organ yang menyertai. suku, lama masa kerja, dan status
perkawinan, (2) Panduan wawancara berupa
Prognosis klien yang mengalami pertanyaan yang akan diajukan oleh
suatu luka bakar berhubungan langsung perawat. Panduan wawancara dibuat oleh
dengan lokasi dan ukuran luka bakar. Faktor perawat tersebut.
lain seperti umur, status kesehatan
sebelumnya dan inhalasi asap dapat
mempengaruhi beratnya luka bakar dan
pengaruh lain yang menyertai. Klien luka Hasil
bakar sering mengalami kejadian bersamaan
Luka bakar disebabkan oleh
yang merugikan, seperti luka atau kematian
perpindahan energi dari sumber panas ke
anggota keluarga yang lain, kehilangan
tubuh, yang mungkin dipindahkan melalui
rumah dan lainnya. Klien luka bakar harus
konduksi dan radiasi elektromagnetik.Kulit
dirujuk untuk mendapatkan fasilitas
dengan luka bakar akan mengalami
perawatan yang lebih baik untuk menangani
kerusakan pada epidermis, dermis maupun
segera dan masalah jangka panjang yang
jaringan subkutan tergantung faktor
menyertai pada luka bakar tertentu.
penyebab dan lamanya kulit kontak dengan
Tujuan sumber panas tersebut.Dalamnya luka bakar
akan mempengaruhi kerusakan/ gamgguan
Tujuan dari kajian ini adalah untuk integritas kulit dan kematian sel-sel.
mengetahui bagaimaan diagnose
keperawatan yang dilakuakan pada pasien Akibat pertama luka bakar adalah syok
luka bakar untuk mendapatkan intervensi karena kaget dan kesakitan.Pembuluh
yang sesuai dan tepat sehingga tercapainya kapiler yang terpajan suhu tinggi rusak dan
kenyamanan pasien selama dalam permeabilitas meningkat.Sel darah yang ada
pengobatan. didalamnya ikut rusak sehingga terjadi
anemia.Meningkatnya permeabilitas
pembuluh darah sehingga air, natrium,
klorida dan protein tubuh akan keluar dalam
sel dan menyebabkan edema dan
menimbulkan bula dengan membawa serta
elektrolit.Hal itu akan menyebabkan
berkurangnya volume cairan intravaskuler
dan kehilangan cairan tambahan karena dengan gejala yang khasseperti gelisah,
penguapan yang berlebihan.Jika keadaan pucat, dingin, berkeringat,nadi kecil an
berlanjut akan terjadi syok hipovolemik cepat,tekanan darah menurun,serta produksi
urine berkurang.Pembengkakan terjadi  zona statis disebut are pertengahan,
pelan-pelan. Maksimal terjadi setelah 8 jam. tempat terjadinya gannguan suplay
darah, inflamasi, dan cedera jaringan
Pembahasan  zona hiperemia merupakan area
terluar, berhubungan dengan luka
Luka Bakar ditimbulkan panas bakar derajat I yang seharusnya
kering atau panas basah, terkena bahan sembuh dalam seminggu.
kimia, arus listrik, dan radiasi.(Long 2. Keparahan luka bakar
Barbara.C;1996;640). Luka Bakar adalah Cedera luka bakar dapat berkisar dari lepuh
kerusakan/ kehilangan jaringan yang kecil sampai luka bakar masif derajat III.
disebabkan kontak langsung dengan sumber Luka bakar dikategorikan kedalam luka
panas seperti api, air panas, bahan kimia, bakar :
listrik dan radiasi.  Cedera luka bakar
Penyebab luka bakar bervariasi antara minor/ ringan
lain: Cedera ketebalan partial <15% dari
 Terpapar benda/ sumber panas luas permukaan tubuh total orang dewasa,
akibat kontak langsung dengan api, <10% luas permukaan tubuh total anak-
cairan panas, anak, atau cedera ketebalan penuh <2% luas
semiliquit,steam ,semisoloid permukaan tubuh total.Biasanya mendapat
 Terpapar zat kimia, seperti : asam perawatan awal di UGD,kemudian
kuat, basa kuat, dan zat kimia dipulangkan dengan instruksi dibagian rawat
lainnya jalan.
 Sengatan listrik  Cedera luka bakar
 Radiasi sedang/ moderat/
Luka bakar digambarkan dengan kedalaman, pertengahan
keparahan, dan gen penyebab. Keparahan Cedera ketebalan partial dengan 15%
cedera luka bakar diklasifikasikan sampai 25% dari luas permukaan tubuh total
berdasarkan pada resiko mortilitas dan (LPTT) pada orang dewasa, 10% sampai
resiko kecacatan fungsi. Faktor-faktor yang 20% LPTT pada anak-anak, atau cedera
mempengaruhi keparahan cedera termasuk dengan ketebalan penuh kurang dari
sebgai berikut : 10%LPTT yang tidak berhubungan dengan
1. Kedalaman luka bakar komplikasi. Umumnya ditangani dibagian
Umumnya luka bakar mempunyai rawat inap.
kedalaman yang tidak sama. Setiap area  Cedera luka
mempunyai tiga zona cedera yaitu: bakar
 zona koagulasi terjadi kematian berat/mayor
seluler Biasanya dibawa ke fasilitas
perawatan luka bakar khusus, setelah
mendapatkan perawatan kedaruratan
ditempat kejadian.Cedera luka bakar mayor
adalah :
cedera ketebalan partial >25%LPTT
orang dewasa atau 20%LPTT anak-anak
cedera ketebalan penuh 10%LPTT
atau lebih
Luka bakar yang mengenai tangan,
wajah, mata, telinga, kaki, dan perineum
cedera inhalasi
cedera listrik lain misalnya: cedera jaringan lunak, fraktur,
luka bakar yang berkaitan dengan cedera trauma lain.(long.C Barbara,1996).
3. Lokasi luka bakar  Trauma kimia pada saluan
Luka bakar pada kepala, leher, dan dada napas dan parenkim paru
seringkali berkaitan dengan komplikasi akar  Keracunan kimia sistemik
wajah menyebabkan abrasi kornea.Luka biasanya keracunan CO dala
bakar telinga membuat mudah terserang mruan gtertutup karena CO mengikat hb
kondritis aurikular dan rentan terhadap lebih cepat dari pada O2 sehingga
infeksi serta kehilangan jaringan lebih mengakibatka hipoksia yang cepat pada
lanjut. Luka bakar pada tangan dan otak.
persendian sering membutuhkan terapi fisik 5. Ukuran luka bakar
dan okupasi yang lama dan memberikan Ukuan luka bakar (presentase cedera pada
dampak kecacatan fisik menetap.Luak bakar kulit) ditentuka ndengan dua metode yaitu :
pada perineum membuat midah terserang  Rule of nine
infeksi akibat autokontaminasi oleh urine Digunakan sebagai
dan feses.Luka bakar sirkumferensial alat untuk memperkirakan ukuan luka bkar
ekstremitas dapat menyebabkan efek seperti yang cepat.Dasar dari perhitungan ini denga
penebalan pembuluh darah dan mengarah nmembagi tubuh kedalam bagian-bagia
pada gangguan vaskular distal. Luka bakr nanatomi,yang setiap bagian mencerminkan
sirkumferensial toraks dapat mengarah 9% dari LPT,tidak membutuhka ndiagram
kpada inadekuat ekspansi dinding dada da untuk menentukan presentaseLPT yang
nfinsufisiensi pulmonal. mengalami cedera.
4. Agen penyebab luka bakar  Diagram bagan Lund & Browder
Pada situasi misalnya kebakaran, gunung Ditujukan untuk menetukan keluasan
meletus,atau ledakan mobil akan luka bakar yang terjadi pada anak-anak dan
mengakibatkan pasien tidak hanya bayi dimana dalam bagian ini usia yang
mengalami luka bakar, tetapi juga berbeda mempunya ikeluasan yang
menghirup udara panas/ keracunan berbeda.Bagan ini memberikan penilaian
monoksida (CO) sehingga mengakibatkan yang lebih akuat.
pasien mengalami gangguan pada saluran 6. Usia korban luka bakar
napas yang dapat menyebabkan kegagalan Usia klien mempengaruhi keparahan dan
pernapasan sehingga menimbulkan keberhasilan dalam perawatan luka bakar.
kematian.
Luka bakar pada trauma inhalasi Penutup
dibagi menjadi 3 kategori (Meyer & Luka bakar dapat tejadi pada setiap
Salber): orang dengan berbagai faktor penyebab
 Trauma panas pad saluran seperti :panas, sengatan listrik, zat kimia,
napas maupun radiasi. Penderita luka bakar
karena luka bakar pada wajah memerluakn penanganan yang serius secara
termasuk bibir dan rambut hidung dan leher holistik/ menyeluruh dari berbagai aspek
akan menunjukkan tanda-tanda sulit dan disiplin ilmu. Pada penderita luka bakar
bicara dan menelan serta mengalami yang luas dan dalam memerluakn perawatan
dipsnea, stridor karena adanya edema pada luka bakar yang lama dan mahal serta
saluran napas yang menyebabkan obstruksi mempunyai efek resiko kematian yang
jalan napas. tinggi.
Dampak luka bakar bagi penderita
dapat menimbulkan berbagai masalah fisik,
psikis dan sosial bagi pasien dan juga
keluarganya.Perawat sebagai tim yang mampu merawat pasien luka bakar secara
paling banyal berhubungan dengan asien komprehensif dan optimal.
dituntut untuk terus meningkatkan Tingkat keberhasilan perawatan
pengetahuan dan keterampilannya sehingga penderita luka bakar sanagt dipengaruhi oleh
cara penanganan, kerjasama dan kecekatan
tim kesehatan yang merawat disamping Horne, M., Pamela L. (2000).
faktor-faktor lain (usia penderita, riwayat
kesehatan, penyebab luka bakar,cedera lain Keseimbangan Cairan Elektrolit & Asam
yang menyertai dan kebiasaan hidup). basa. EGC : Jakarta
Dengan makin berkembangnya ilmu
pengetahuan dan tehnologi maka makin
Kristantry, P. (2009). Asu8hanm
berkembang pula tehnik/ cara penanganan
Keperawatan Gawat Darurat . Jakarta: CV.
luka bakar sehingga makin meningkatkan
Trans Info Media.
kesempatan untuk sembuh bagi penderita
luka bakar.
Moenadjat Y.( 2009). Luka Bakar Masalah
dan Tatalaksana. Jakarta : Balai penerbit
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Daftar Pustaka
David, S. (2008). Anatomi Fisiologi Kulit Nina, R. (2008). Efek Penyembuhan Luka
dan Penyembuhan Luka Dalam : Surabaya Bakar dalam Sediaan Gel Ekstrak Etanol
Plastic Surgery. 70% Daun Lidah Buaya (Aloe Vera L) pada
Kulit Punggung Kelinci New Zealand.
Dewi, Sintia,R.Y. (2013). Luka Bakar Skripsi. Fakultas Farmasi Universitas
Konsep Umum dan Investigasi Berbasis Muhammadiyah Surakarta. Surakarta.
Klinis Luka Antemortem dan Posttorem.
Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Saifuddin. (2006). Buku Acuan Penanganan
Riset Keperawatan, Yogyakarta Graha Ilmu.
Gurnida, Dida & Lilisari, M. (2011).
Dukungan Nutrisi pada Penderita Luka Simamora, R.H. ( 2009). Dokumnetasi
Bakar. Bagian Ilmu Kesehatann Proses Keperawatan.
Anak,Fakultas Kedokteran Universitas
Padjajaran, Rumah Sakit Hasan Simamora, R.H. (2010). Komunikasi Dalam
Sadikin,Bandung. Keperawatan. Jember Uniercity Press.
Herdman, H & Heather,T. (2018). NANDA- Simamora, R.H. (2008). Peran Manager
I Diagnosis Keperawatan Defenisis dan Dalam Pembinaan Etika Perawat Dalam
Klasifikasi 2018-2020. Buku Kedokteran. Peningkatan Kualitas Pelayanan Asuhan
EGC. Keperawatan. IKESMA.
Hira. (2014). Buku Lengkap Pertolongan Siti, S.A. (2008). Luka Bakar. Surabaya:
Pertama pada Beragam Penyakit. RSUD Dr. Soetomo.
Yogyakarta.
Suriadi. (2007). Manajemen Luka. Romeo
Grafika. Pontianak.

Susanti dkk. (2017). Asuhan Keperawatan


Pada Pasien Luka Bakar. Universitas Islam
As- Syafi’iyah – Fakultas Ilmu Kesehatan “
P2K”.
Wilkinson, J.M. (2012). Diagnosis Kriteria Hasil NOC Edisi Bahasa Indonesia,
Keperawatan dengan Intervensi NIC dan Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai